• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISTIMIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DISTIMIA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

BAB 1

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 LatLatar Belaar Belakangkang

Gang

Gangguaguan n disdistitimik mik dindinamaamakan kan sebsebagai agai disdistitimia mia diddidalaalam m DiaDiagnognostistic c andand Statistical Manual of Mental Disorders edisi ketiga yang direvisi (DSM-III-R). Statistical Manual of Mental Disorders edisi ketiga yang direvisi (DSM-III-R). Istilah terakhir menyatakan bahwa gangguan distimik adalah bentuk ringan dari Istilah terakhir menyatakan bahwa gangguan distimik adalah bentuk ringan dari gangguan depresif berat dan gangguan bipolar 1. Tetapi, beberapa data penelitian gangguan depresif berat dan gangguan bipolar 1. Tetapi, beberapa data penelitian me

menynyatatakaakan n babahwhwa a wawalalaupupun un gaganggngguauan n mumungngkikin n berberhuhubunbungagan, n, gaganggngguauann te

tersrsebebut ut kemkemungungkikinanan n mememimililiki ki perperbedbedaaaan n bibiolologogis is dadan n pspsikikososososiaial l yayangng mendasar. Satu perbedaan utama adalah, apabila gangguan depresif berat ditandai mendasar. Satu perbedaan utama adalah, apabila gangguan depresif berat ditandai oleh episode gejala terpisah, gangguan distimik ditandai oleh gejala nonepisodik  oleh episode gejala terpisah, gangguan distimik ditandai oleh gejala nonepisodik  dan kronis.

dan kronis.11

Gangguan distimik harus dibedakan dengan gangguan depresi kronik, karena Gangguan distimik harus dibedakan dengan gangguan depresi kronik, karena  pada gangguan distimik tidak pernah ditemukan

 pada gangguan distimik tidak pernah ditemukan episode gangguan depresi mayor.episode gangguan depresi mayor. Ap

Apababilila a konkondidisi si inini i teterjrjadadi i papada da ananak ak atatau au reremamaja ja yayang ng peperlrlu u didipeperhrhatatikikanan manif

manifestasestasinya dapat inya dapat dalam bentuk mudah dalam bentuk mudah maramarah. h. HampiHampir r sepanjsepanjang hari ang hari pasienpasien selalu mengeluh keadaan mood terdepresi atau pada anak dan remaja mudah selalu mengeluh keadaan mood terdepresi atau pada anak dan remaja mudah marah ditemukan, dan keluhan ini sudah berlangsung selama sedikitnya 2 tahun. marah ditemukan, dan keluhan ini sudah berlangsung selama sedikitnya 2 tahun.22

Pal

Paling seriing sering pada peremng pada perempuan puan ( perem( perempuan : puan : laklaki-li-laki = aki = 2-32-3: : 1), ser1), seringing mun

muncul cul untuntuk uk perpertamtama a kalkalinyinya, a, pada pada usiusia a akhakhir ir 20-20-an an ataatau u 30-30-an. an. PrePrevalvalensensii sel

selama ama hidhidup up 6 6 % % dan dan mulmulainyainya a berberangsangsur-ur-angsangsur, serinur, sering g pada orang pada orang yanyangg mempunyai pr

mempunyai predisposisi edisposisi untuk untuk depresi.depresi.33

Menurut Freud, faktor psikososial orang rentan terhadap depresi, tergantung Menurut Freud, faktor psikososial orang rentan terhadap depresi, tergantung secara oral dan membutuhkan pemuasan narsistik yang terus menerus. Apabila secara oral dan membutuhkan pemuasan narsistik yang terus menerus. Apabila individu tidak mendapat cinta, kasih saying yang bermakna ia akan mengalami individu tidak mendapat cinta, kasih saying yang bermakna ia akan mengalami depresi.

(2)

1.2

1.2 Ruang Ruang Lingkup Lingkup PembahaPembahasansan

Dalam makalah ini, akan dibahas tinjauan secara singkat mengenai Distimia Dalam makalah ini, akan dibahas tinjauan secara singkat mengenai Distimia atau

atau gangguagangguan n distdistimik mulai imik mulai dari defenisi, epidemioldari defenisi, epidemiologi, ogi, etioetiologi, gejala logi, gejala kliniklinis,s, kriteria diagnose, penatalaksanaan dan prognosis pasien.

kriteria diagnose, penatalaksanaan dan prognosis pasien.

1.3

1.3 TujTujuan Penuluan Penulisanisan

Tuj

Tujuan uan penpenuliulisan san makmakalaalah h ini ini adaadalah lah untuntuk uk memmemenuhenuhi i tugtugas as kepakepanitniteraeraanan klinik senior Departemen Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara klinik senior Departemen Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara dan

dan menmeningingkatkatkan kan pempemahaahaman man mahmahasiasiswa swa menmengenagenai i DiDististimia mia ataatau u ganggangguaguann dis

distimtimik ik mulmulai ai dardari i defdefenienisi, si, epiepidemdemioliologiogi, , etietioloologi, gi, gejgejala ala kliklinisnis, , krikriterteriaia diagnose, penatalaksanaan dan prognosis pasien.

(3)

BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Distimia 2.1 Distimia 2.1.1 Defenisi 2.1.1 Defenisi

Suatu depresi kronis dari suasana perasaan (mood) yang pada saat Suatu depresi kronis dari suasana perasaan (mood) yang pada saat sekarang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan depresif berulang, ringan, sekarang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan depresif berulang, ringan, at

atau au sesedandang g (F(F3333.0 .0 atatau au F33F33.1.1) ) memenunururut t kekepapararahahannynnya a atatau au lalamamanynyaa  berlangsung setiap episode.

 berlangsung setiap episode.44

Dis

Distitimia mia adaadalah lah suasuatu tu ganggangguan guan krokronis nis yayang ng ditditandaandai i oleoleh h adanadanyaya mood yang terdepresi (atau mudah marah pada anak –anak dan remaja) yang mood yang terdepresi (atau mudah marah pada anak –anak dan remaja) yang  berlangsung hampir sepanjang hari dan ditemukan pada sebagian besar hari.  berlangsung hampir sepanjang hari dan ditemukan pada sebagian besar hari.11 2.1.2 Epidemiologi

(4)

Insiden dan Prevalensi. Distimia memiliki prevalensi 6 persen dari Insiden dan Prevalensi. Distimia memiliki prevalensi 6 persen dari keseluruhan gangguan depresi. Morbiditi dan mortalitas tidak hanya ditandai keseluruhan gangguan depresi. Morbiditi dan mortalitas tidak hanya ditandai de

dengangan n adadanyanya a kejkejadadiaian n bunbunuh uh didiri ri namnamun un jujuga ga pepenynyakiakit t fifisisik k yayangng  berkomorbiditas dengan distimia.

 berkomorbiditas dengan distimia. Je

Jeninis s kekelalamimin. n. CyCyraranonowswski ki (2(200001) 1) memengangatatakakan n angangka ka kekejajadidianan di

diststimimia ia papada da pepererempmpuauan n dadan n lalakiki-l-lakaki i sesebebelulum m mamasa sa pupubebertrtas as dadann men

menopaopause use adaadalah lah samsama. a. NamNamun, un, memmemasukasuki i masmasa a dewadewasa, sa, perperempempuanuan memiliki angka kejadian yang lebih besar dibandingkan laki—laki dengan memiliki angka kejadian yang lebih besar dibandingkan laki—laki dengan ratio 2:1.

ratio 2:1.

Usia. Gangguan distimia memiliki onset pada usia muda, yaitu pada Usia. Gangguan distimia memiliki onset pada usia muda, yaitu pada masa kanak-kanak dengan keluhan perasaan tidak bahagia yang tidak dapat masa kanak-kanak dengan keluhan perasaan tidak bahagia yang tidak dapat dijelaskan, dan terus berlanjut saat memasuki masa remaja dan menginjak  dijelaskan, dan terus berlanjut saat memasuki masa remaja dan menginjak  usia 20 tahun. Pada subtype onset pada usia lanjut, maka gangguan distimia usia 20 tahun. Pada subtype onset pada usia lanjut, maka gangguan distimia te

terjrjadadi i papada da ususia ia lalanjnjutut, , mamaka ka gagangngguguan an didiststimima a teterjrjadadi i papada da ususiaia  pertengahan dan usia lanjut.

 pertengahan dan usia lanjut. Fa

Faktktor or PsPsikikososososiaial.l.MeMenunururut t FrFreueud d ororang ang rerentntan an teterhrhadaadapapap p dedeprpresesi,i, ter

tergangantuntung g secsecara ara oraoral l dan dan memmembutbutuhkauhkan n pempemuasuasan an narnarsissistik tik yayang ng terterusus me

menenerurus. s. ApApababilila a inindidivividu du titidadak k memendandapat pat cicintnta, a, kakasisih h sasayiying ng yayangng  bermakna ia akan mengalami depresi.

 bermakna ia akan mengalami depresi.22 2.1.3 Etiologi

2.1.3 Etiologi

Pe

Penynyebebab ab ututamama a dadarri i didisstitimmiia a adadalalah ah apapakakah ah gagangngguguan an ininii  berhubungan

 berhubungan dengan dengan diagnosis diagnosis psikiatrik psikiatrik lain, lain, termasuk termasuk gangguan gangguan depresif depresif   berat

 berat dan dan gangguan gangguan kepribadian kepribadian ambang. ambang. Pada Pada saat saat ini ini kita kita tidak tidak dapatdapat mencapai kesimpulan akhir, tetapi pasien yang didefenisikan dengan criteria mencapai kesimpulan akhir, tetapi pasien yang didefenisikan dengan criteria DSM-IV memiliki bermacam-macam heterogenitas proses penyakit. Sebagai DSM-IV memiliki bermacam-macam heterogenitas proses penyakit. Sebagai

(5)

contoh tidur REM (Rapid Eye Movement) atau riwayat keluarga adanya contoh tidur REM (Rapid Eye Movement) atau riwayat keluarga adanya gangguan mood.

gangguan mood.11

Faktor biologik. Ada data yang menunjukkan bahwa dasar biologic Faktor biologik. Ada data yang menunjukkan bahwa dasar biologic untuk gejala gangguan distimia dan gangguan depresi berat adalah sama, untuk gejala gangguan distimia dan gangguan depresi berat adalah sama, tetap

tetapi i dasar biologic dasar biologic untuk psikopatoluntuk psikopatologiknyogiknya a berbedberbeda. a. BeberaBeberapa pa penelipenelitiantian men

menunjunjukkaukkan n ketketerkerkaitaitan an neuneurotrotranransmismittetter r serserotootonin nin dan dan NorNoradradregenegenik ik  terlibat dalam gangguan distimia. Pada pemeriksaan EEG dan polisogram, terlibat dalam gangguan distimia. Pada pemeriksaan EEG dan polisogram, menunjukkan terjadinya gangguan tidur yang ditandai masa latensi REM, menunjukkan terjadinya gangguan tidur yang ditandai masa latensi REM, dan meningkatnya densitas REM serta terganggunya kontinuitas dari tidur. dan meningkatnya densitas REM serta terganggunya kontinuitas dari tidur. Ind

Indiviividu du dengdengan an circirri ri keprkepribaibadiadian n antantisoisociacial, l, ambambangang, , ketketergergantantungaungan,n, historic, depresif dan skizotipal memiliki kecenderungan untuk mengalami historic, depresif dan skizotipal memiliki kecenderungan untuk mengalami distimia.

distimia.22

Fak

Faktor tor PsiPsikoskososiosial. al. TeoTeori ri psipsikodikodinamnamika ika tententantang g perperkemkembangbanganan gangguan distimik menyatakan bahwa gangguan disebabkan oleh kesalahan gangguan distimik menyatakan bahwa gangguan disebabkan oleh kesalahan  perkembangan

 perkembangan kepribadian kepribadian dan dan ego, ego, yang yang memuncak memuncak dalam dalam kesulitankesulitan  beradaptasi

 beradaptasi pada pada masa masa remaja remaja dan dan dewasa dewasa muda. muda. Mekanisme Mekanisme pertahananpertahanan utam

utama a yang digunakan adalah pembentukan reaksi. Harga diri yang digunakan adalah pembentukan reaksi. Harga diri yang rendah,yang rendah, anhedonia, dan introversi sering kali disertai dengan karakter depresif.

anhedonia, dan introversi sering kali disertai dengan karakter depresif.22 2.1.4 Gejala Klinis

2.1.4 Gejala Klinis

Depresi menimbulkan perubahan dalam pikiran, perasaan perilaku dan Depresi menimbulkan perubahan dalam pikiran, perasaan perilaku dan kesehatan fisik.

kesehatan fisik.

• Perubahan dalam pikiran :Perubahan dalam pikiran :

Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan. Beberapa orang Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan. Beberapa orang mengeluh masalah dengan ingatan jangka pendek, lupa berbagai hal mengeluh masalah dengan ingatan jangka pendek, lupa berbagai hal sepanjang waktu. Pikiran negative,pesimis, rendah diri, rasa bersalah, sepanjang waktu. Pikiran negative,pesimis, rendah diri, rasa bersalah, kritik diri.

(6)

• Perubahan dalam perasaan:Perubahan dalam perasaan:

Kebanyakan merasa sedih tanpa alasan yang jelas, tidak dapat Kebanyakan merasa sedih tanpa alasan yang jelas, tidak dapat menikmati aktivitas yang menyenangkan. Motivasi menurun sampai menikmati aktivitas yang menyenangkan. Motivasi menurun sampai apati, merasa lamban dan mudah lelah,sulit mengontrol amarah. Sering apati, merasa lamban dan mudah lelah,sulit mengontrol amarah. Sering g

gaanngggguuaan n ddiissttiimmiik k mmeennuunnjjuukkkkaan n kkeettiiddaakkmmaammppuuaan n ddaann ketidakberdayaan.

ketidakberdayaan.

• Perubahan dalam perilaku.Perubahan dalam perilaku.

Pa

Pasisien en teterlrlihihat at apaapatiti. . HaHal l inini i sesejajalalan n dedengangan n peperarasasaanyanya.a. Mereka merasa tidak nyaman berhubungan dengan orang lain, hal ini Mereka merasa tidak nyaman berhubungan dengan orang lain, hal ini umu

umumnymnya a menmenimbimbulkulkan an penapenaririkan kan dirdiri i dardari i perpergaulgaulan an sossosialial. . AdaAda  perubahan

 perubahan selera selera makan, makan, dalam dalam bentuk bentuk meningkat meningkat atau atau menurun.menurun. Akibat kesedihan berjalan kronik, timbul menangis secara berlebihan. Akibat kesedihan berjalan kronik, timbul menangis secara berlebihan. Mer

Mereka eka sersering ing marmarah ah daldalam am ekseksprepresi si kekekekerasrasan. an. DorDorongaongan n sekseksuasuall menurun, dalam bentuk aktivitas seks yang berkurang.

menurun, dalam bentuk aktivitas seks yang berkurang.

• Perubahan dalam kesehatan fisik.Perubahan dalam kesehatan fisik.

Perasaan emosi yang negative sejalan dengan perasaan fisik  Perasaan emosi yang negative sejalan dengan perasaan fisik  yang negative. Timbul kelelahan kronik sehingga banyak

yang negative. Timbul kelelahan kronik sehingga banyak waktu yangwaktu yang disia-siakan dan banyak tidur. Beberapa orang banyak mengalami sulit disia-siakan dan banyak tidur. Beberapa orang banyak mengalami sulit tidur

tidur. . Mereka Mereka juga juga mengelmengeluh uh banyak banyak sakit sakit dan dan nyerinyeri. . Pada Pada distdistimia,imia,  beberapa gejala ada sepanjang waktu dapat sampai 2 tahun.

 beberapa gejala ada sepanjang waktu dapat sampai 2 tahun.

Pada pasien dengan gangguan distimik tidak ditemukan adanya Pada pasien dengan gangguan distimik tidak ditemukan adanya gejal

gejala a psikotpsikotik. ik. PasiePasien n distdistimia memiliki gejala imia memiliki gejala yang yang mirmirip ip dengandengan gan

gangguagguan n deprdepresi esi maymayor or namnamun un leblebih ih banybanyak ak berbersifsifat at subsubjekjektiftif..  Namun

 Namun gejala-gejala gejala-gejala endogenik endogenik sepeti sepeti letargi,inersia letargi,inersia dan dan anhedoniaanhedonia seringkali dapat diamati terutama pagi hari.

(7)

Ga

Ganggngguauan n didiststimimik ik seseriringkngkalali i didialalamami i ololeh eh papasisien en yayangng me

mendernderita ita ganggangguan guan fisfisik ik yayang ng krokronik nik terterutautama ma padpada a oraorang ng usiusiaa lanjut.

lanjut.22 2.1.5 Kriteria Diagnosis 2.1.5 Kriteria Diagnosis

Kriteria diagnosis distimia memerlukan adanya mood yang terdepresi Kriteria diagnosis distimia memerlukan adanya mood yang terdepresi  pada

 pada sebagian sebagian besar besar waktu waktu untuk untuk sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya dua dua tahun tahun ( ( atau atau satusatu tah

tahun un untuntuk uk anaanak-ak-anak nak dan dan remremajaaja). ). DSMDSM-I-IV V memmemungkungkinkinkan an kliklinis nis untuntuk uk  men

menententukan ukan apaapakah kah onsonset et adaadalah lah awal (sebeawal (sebelum lum usiusia a 21 21 tahtahun) un) ataatau u akhiakhir r  (21tahun dan lebih)

(21tahun dan lebih)

Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Distimik. Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Distimik.

A

A.. MMooood d tteerrdedepprreessi i uunnttuk uk sseebbaaggiiaan n bbeessaar r hhaarrii, , lleebibih h bbananyyak ak hhaarrii dibandingkan tidak,seperti yang ditunjukan oleh keterangan subjektif atau dibandingkan tidak,seperti yang ditunjukan oleh keterangan subjektif atau  pengamatan orang

 pengamatan orang lain, selama lain, selama sekurangnya 2 sekurangnya 2 tahun. Catatan: tahun. Catatan: pada anak-pada anak-anak dan remaja, mood dapat mudah tersinggung (iritabel) dan lamanya anak dan remaja, mood dapat mudah tersinggung (iritabel) dan lamanya sekurangnya 1 tahun.

sekurangnya 1 tahun. B.

B. AdaAdanya snya saat taat terderdeprepresiesi, dua at, dua atau leau lebih bebih berikrikut:ut:

•  Nafsu makan yang buruk atau makan berlebih Nafsu makan yang buruk atau makan berlebih •

• Insomnia atau hiperinsomnia.Insomnia atau hiperinsomnia. •

• Energy lemah atau lelahEnergy lemah atau lelah •

(8)

• Konsentrasi buruk atau sulit menngambil keputusanKonsentrasi buruk atau sulit menngambil keputusan •

• Perasaan putus asaPerasaan putus asa

C.

C. SelSelama perama periodiode 2 e 2 tahtahun (1 tahuun (1 tahun untuk anan untuk anak-ak-anak dan renak dan remajmaja)ga)gangangguanguan,, orang tidak pernah tanpa gejala dalam criteria A dan B selama lebih dari 2 orang tidak pernah tanpa gejala dalam criteria A dan B selama lebih dari 2  bulan pada suatu waktu.

 bulan pada suatu waktu. D

D.. TiTidadak k pepernrnah ah adada a epepisisodode e dedeprpresesif if beberarat t sselelamama a 2 2 tatahuhun n pepertrtamamaa gangguan.

gangguan. E.

E. TiTidadak k pepernrnah ah teterdrdapapat at epepisisode maniode manik, k, epepisisode campode campurauran n atatau au epepisisodeode hi

hipopomamaninik, k, dadan n titidadak k pepernrnah ah memememenunuhi hi crcrititereria ia ununtutuk k gagangngguguanan siklotimik.

siklotimik. F.

F. GangguaGangguan tn tidak idak pernah pernah sematsemata-mata a-mata selamselama pera perjalanajalanan gann gangguan gguan psikotpsikotik ik  kronis, seperti skizofrenia atau gangguan delisional.

kronis, seperti skizofrenia atau gangguan delisional. G.

G. GeGejajala la titidadak k perpernanah h memerurupapaka ka efefek ek fifisisiolologogis is lalangsngsung dari ung dari susuatatu u zazatt (mi

(missal obat ssal obat yang yang disaldisalahgunakahgunakan, an, suatu medikasisuatu medikasi) ) atau suatu atau suatu kondiskondisii medis umum (missal hipotiroidisme)

medis umum (missal hipotiroidisme)

H.

H. GejalGejala a menymenyebabkan penderita bermakna secara ebabkan penderita bermakna secara kliniklinis s atau gangguanatau gangguan dalam fungsi social, pekerjaan atau fungsi

dalam fungsi social, pekerjaan atau fungsi penting lainnya.penting lainnya. Sebutkan jika:

Sebutkan jika:

Onset awal awal

Onset awal awal : jika onset sebelum usia 21 tahun: jika onset sebelum usia 21 tahun

Onset lambat

Onset lambat : jika onset pada usia 21 tahun atau lebih: jika onset pada usia 21 tahun atau lebih

Untuk 2 tahun terakhir gangguan distimik dengan ciri atipikal Untuk 2 tahun terakhir gangguan distimik dengan ciri atipikal11

Berda

Berdasarkan Pedoman penggolongan dan sarkan Pedoman penggolongan dan diagnodiagnosis gangguan jiwa sis gangguan jiwa didi Indonesia III (PPDGJ-III):

(9)

Pedoman Diagnostik  Pedoman Diagnostik 

• Ciri esensial ialah depresi suasana perasaan (mood) yang berlangsungCiri esensial ialah depresi suasana perasaan (mood) yang berlangsung

sangat lama yang tak pernah atau jarang sekali cukup parah untuk  sangat lama yang tak pernah atau jarang sekali cukup parah untuk  mem

memenuhenuhi i cricriterteria ia gangangguagguan n deprdepresiesif f berberulaulang ng riringan ngan ataatau u sedsedangang ( F33.0 atau F33.1)

( F33.0 atau F33.1)

• Biasanya mulai dini dalam masa kehidupan dewasa dan berlangsungBiasanya mulai dini dalam masa kehidupan dewasa dan berlangsung

sek

sekuraurang-ng-kurkurangnangnya ya bebebeberaprapa a tahtahun, un, kadkadang-ang-kadkadang ang untuntuk uk janjangkagka wa

waktktu u yayang ng titidadak k teterbrbatatasas. . JiJika ka ononsesetnytnya a padpada a ususia ia lelebibih h lalanjnjutut,, gangguan ini sering kali merupakan kelanjutan suatu episode depresif  gangguan ini sering kali merupakan kelanjutan suatu episode depresif  tersendiri (F32.-) dan berhubungan dengan masa berkabung atau stress tersendiri (F32.-) dan berhubungan dengan masa berkabung atau stress nyata lainnya.

nyata lainnya.44

2.1.6

2.1.6 Diagnosis Diagnosis BandingBanding

Dia

Diagnosgnosis is bandbanding ing untuntuk uk ganggangguan guan disdistimtimik ik pada pada dasdasranyranya a adaadalahlah sama denga

sama dengan gangguan n gangguan depresdepresif berat. Banyif berat. Banyak zat dan penyakit medis dapaak zat dan penyakit medis dapatt menyebabkan gejala depresif kronis. Dua gangguan khususnya penting untuk  menyebabkan gejala depresif kronis. Dua gangguan khususnya penting untuk  dip

dipertertimbimbangkangkan an daldalam am diadiagnognosis sis banbandinding g dardari i disdistitimia mia yaiyaitutu  gangguan gangguan depresif ringan

depresif ringan dandan gangguan depresif singkat rekuren. gangguan depresif singkat rekuren.

• GangguaGangguan n depresdepresif if ringaringann  ditandai oleh episode gejala depresif ditandai oleh episode gejala depresif 

yan

yang g kurkurang ang parparah ah dibdibandiandingkangkan n dendengan gan ganggangguan guan deprdepresiesif f berberat.at. Perbedaanya pada sifat episodik gejala pada gangguan depresif ringan, Perbedaanya pada sifat episodik gejala pada gangguan depresif ringan, mood eutimik. Sedangkan pada pasien distimia tidak memiliki mood mood eutimik. Sedangkan pada pasien distimia tidak memiliki mood eutimik.

eutimik.

• GaGangngguaguan n dedeprpresesif if sisingkngkat at rerekukurerenn  diditatandandai i ololeh eh pepeririododee

si

singngkatkat(k(kururanang g dardari i dua dua mimingnggugu) ) seselalama ma mamana na teterdrdapapat at epepisisodeode depresif. Pasien dengan gangguan depresif singkat rekuren berbeda depresif. Pasien dengan gangguan depresif singkat rekuren berbeda

(10)

den

dengan gan paspasien ien disdistitimia mia daldalam am dua dua hal hal yaiyaitu tu : : memmemiliiliki ki ganggangguaguann episodik dan keparahan gejalanya lebih besar.

episodik dan keparahan gejalanya lebih besar.22 2.1.7 Penatalaksanaan

2.1.7 Penatalaksanaan

Pe

Penenelilittiaian n yyanang g ttelelah ah didillakakukukan an mmemembubuktktikikan an efefekekttiivivittasas  penatalaksanaan

 penatalaksanaan denngan denngan psikoterapi psikoterapi dan dan farmakoterapi farmakoterapi lebih lebih besar besar daripadadaripada apabila kedua modalitas tersebut dilakukan terpisah.

apabila kedua modalitas tersebut dilakukan terpisah.

• PsikoterapiPsikoterapi terapi pilihan untuk gangguan distimia. Psikoterapi diberikanterapi pilihan untuk gangguan distimia. Psikoterapi diberikan

untuk mengatas

untuk mengatasi i masalmasalah ah yang menimbulkayang menimbulkan n depresdepresi i dengan berbagai cara.dengan berbagai cara.  Pertama

 Pertama konskonselieling ng yayang ng berberifaifat t supsuportortif if dihdiharaarapkan pkan dapdapat at memmembantbantuu mengatasi nyeri atau mengatasi ketidakmampuannya.

mengatasi nyeri atau mengatasi ketidakmampuannya. Kedua Kedua, terapi kognitif , terapi kognitif   perilaku

 perilaku digunakan digunakan untuk untuk mengubah mengubah ide ide pesimistis, pesimistis, harrapan harrapan yang yang tidak tidak  rea

realislistitic c dan dan krikritik tik dirdiri i yanyang g menmenimbimbulkaulkan n depdepresresi i dan dan penpenderderitaitaanyanya.a.  Ketiga

 Ketiga, , proprobleblem m solsolvinving g thetherapy rapy biabiasansanya ya dibdibutuutuhkan hkan untuntuk uk menmengatgatasiasi depresi dengan cara mengubah situasi kehidupan yang menimbulkan stress depresi dengan cara mengubah situasi kehidupan yang menimbulkan stress yang bermakna.

yang bermakna.

• FarmakoterapiFarmakoterapi  antidepresanantidepresan dibdibutuutuhkan hkan untuntuk uk menmengatgatasi asi gangangguagguann

vegeta

vegetative yang tive yang serinsering g dialadialami mi oleh penderita ditimia.oleh penderita ditimia., , seperseperti ti gangguangangguan ti

tidurdur, , rarasa sa lelelalah, h, ananhehedondoniaia, , dadan n rarasa sa nynyereri. i. DaDari ri bebeberberapa apa pelpelapapororanan diperoleh bahwa SSRIs

diperoleh bahwa SSRIs , tricyclic antidepressant dan monoamine oksidase, tricyclic antidepressant dan monoamine oksidase inhib

inhibitor (MAOIs)sitor (MAOIs)sama ama efektefekti, i, tetatetapi pi SSRIs yang SSRIs yang dapat ditolerandapat ditoleransi si lebihlebih  baik.

 baik. Penggunaan Penggunaan antidepresan antidepresan harus harus memperhatikan memperhatikan efek efek sampingyangsampingyang diti

ditimbulkambulkan n karena obat karena obat digunadigunakan kan dalam jangka dalam jangka panjangpanjang. . AntideAntidepresapresann golong

golongan an SSRIs yang sering diberikan adalah SSRIs yang sering diberikan adalah fluoxfluoxetin dengan etin dengan dosidosis s awalawal 20 mg(untuk dewasa), sekali sehari pada pagi hari. Dosis dapat ditingkatkan 20 mg(untuk dewasa), sekali sehari pada pagi hari. Dosis dapat ditingkatkan se

secacara ra perperlalahan han daldalam am bebbebererapapa a mimingnggu gu sesebebesasar r 20 20 mg mg dedengangan n dodosisiss maksi

(11)

dosis awal 50 mg (untuk dewasa) sekali sehari pada pagi hari, dan dosis dosis awal 50 mg (untuk dewasa) sekali sehari pada pagi hari, dan dosis dapat ditingkatkan dalam beberapa minggu sebesar 50 mg, dengan dosis dapat ditingkatkan dalam beberapa minggu sebesar 50 mg, dengan dosis maksimal 200 mg perhari. Antidepresan diberikan dengan waktu yang tidak  maksimal 200 mg perhari. Antidepresan diberikan dengan waktu yang tidak  ternatas, namun dosis diturunkan sesuai dengan evaluasi perbaikan gejala. ternatas, namun dosis diturunkan sesuai dengan evaluasi perbaikan gejala.  Namun

 Namun obat obat tidak tidak diturunkan diturunkan terlebih terlebih dahulu dahulu sampai sampai 6 6 bulan bulan setelah setelah gejalagejala membaik.

membaik.

• KegKegiatiatan an olaolahrahraga ga jugjuga a dapdapat at memmemperbperbaikaiki i gejagejala. la. PasPasien ien disdisaraarankankann

 berolahraga

 berolahraga sebanyak sebanyak 3-4 3-4 kali kali dalam dalam seminggu. seminggu. Olahraga Olahraga yang yang digunakandigunakan adalah bersifat aerobik.

adalah bersifat aerobik.22

2.1.8 Prognosis 2.1.8 Prognosis

Prognosisnya bervariasi. Prediksi kedepan tentang prognosis distimia Prognosisnya bervariasi. Prediksi kedepan tentang prognosis distimia deng

dengan an adaadanya nya tattatalaalaksaksana na obaobat t antantideideprepresan san yayang ng barbaru u sepseperterti i flufluoxetoxetineine,,  bupropion

 bupropion dan dan terapi terapi kognitif kognitif dan dan perilaku perilaku akan akan memperlihatkan memperlihatkan hasil hasil yangyang  baik.data yang

 baik.data yang lama menunjukan lama menunjukan antara 10-15 pantara 10-15 persen pasien gangersen pasien gangguan distimik guan distimik  dal

dalam am konkondisdisi i remremisi isi setsetelaelah h diddidiagiagnosnosis. is. SekiSekitar tar 25 25 perpersen sen dardari i gangangguagguann distimia tidak mencapai pemulihan lengkap. Edukasi yang baik terhadap pasien distimia tidak mencapai pemulihan lengkap. Edukasi yang baik terhadap pasien dan keluarga dapat meningkatkan prognosis yang baik.

(12)

BAB III BAB III

KESIMPULAN KESIMPULAN

Gangguan distimik adalah gangguan mood yang terdepresi, dikarakteristikan Gangguan distimik adalah gangguan mood yang terdepresi, dikarakteristikan den

dengan gan perperjaljalanan anan penpenyakyakit it yayang ng krokronik nik dengdengan an onsonset et yanyang g titiba-tba-tibaiba. . GanGangguagguann distimik harus dibedakan dengan gangguan depresi kronik, karena pada gangguan distimik harus dibedakan dengan gangguan depresi kronik, karena pada gangguan distimik tidak pernah ditemukan episode gangguan depresi mayor.

distimik tidak pernah ditemukan episode gangguan depresi mayor.

Pasien dengan distimia sering memiliki pandangan yang suram atau negative Pasien dengan distimia sering memiliki pandangan yang suram atau negative dal

dalam am hidhidupnyupnya a dendengan gan perperasaasaan an ketketidaidakmamkmampuan puan daldalam am dirdirinyinya. a. BerBerdasdasarkarkanan defenisinya, kondisi ini telah berlangsung sekurang-kurangnya 2 tahun pada dewasa defenisinya, kondisi ini telah berlangsung sekurang-kurangnya 2 tahun pada dewasa dan 1 tahun pada anak-anak dan remaja.

dan 1 tahun pada anak-anak dan remaja.66

Gejala klinis dari distimia diikuti : Gejala klinis dari distimia diikuti :

• Berfikiran negatif, pesimistik dan berpandangan suram.Berfikiran negatif, pesimistik dan berpandangan suram. •

• Mood terdepresiMood terdepresi •

• GelisahGelisah •

• CemasCemas •

• GeGejajala la NeNeururovovegegetetatativive e sesepepertrti i titidudur r tetergrgananggggu u dadan n peperurubabahahan n nanafsfsuu

makan,letargi, biasanya kurang ditandai daripada yang terlihat dalam episode makan,letargi, biasanya kurang ditandai daripada yang terlihat dalam episode depresi mayor.

depresi mayor.

(13)

Distimia kemungkinan lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki. Distimia kemungkinan lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki. Keadaan ini

Keadaan ini juga lebih sering pada juga lebih sering pada keluarkeluarga ga biolobiologis tingkat pertama pasien dengangis tingkat pertama pasien dengan riwayat episode depresif daripada populasi umum.

riwayat episode depresif daripada populasi umum. Pada

Pada kaskasus us yanyang g leblebih ih berberat, at, penpengobagobatan tan dengdengan an antantideideprepresan san psipsikopkopterterapiapi individual atau terapi kognitif dapat berguna. Rawat inap biasanya tidak diindikasikan individual atau terapi kognitif dapat berguna. Rawat inap biasanya tidak diindikasikan kecuali jika pasien ingin bunuh diri.

(14)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

1.

1. Kaplan Harold I,M.D, Sadock Benjamin J,M.D, Grebb Jack A. M.D. SinopsisKaplan Harold I,M.D, Sadock Benjamin J,M.D, Grebb Jack A. M.D. Sinopsis  Psikiatri

 Psikiatri Ilmu Ilmu Pengetahuan Pengetahuan Perilaku Perilaku Psikiatri Psikiatri KlinisKlinis. Jilid I, Penerbit Binarupa. Jilid I, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta, 2010. Hal : 855-860

Aksara, Jakarta, 2010. Hal : 855-860

2.

2. Ismail R.Irawati, Siste Kristina.Ismail R.Irawati, Siste Kristina. Buku Ajar Psikiatri Buku Ajar Psikiatri, Penerbit Fakultas Kedokteran, Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta,2010. Hal 223-229

Universitas Indonesia, Jakarta,2010. Hal 223-229

3.

3. Tomb David a,M.D.Tomb David a,M.D. Buku Saku Psikiatri Buku Saku Psikiatri. Edisi 6,Penerbit Buku Kedokteran EGC,. Edisi 6,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2004. Hal : 52

Jakarta, 2004. Hal : 52

4.

4. DeDepapartrtememen en KeKesesehahatatan n didirerektktororat at JeJendndereral al PePelalayayanan nan MeMedidik.k.  Pedoman Pedoman  Penggolongan

 Penggolongan dan Diagnosis dan Diagnosis Gangguan Gangguan Jiwa di Jiwa di Indonesia III.Indonesia III. Cetakan pertama,Cetakan pertama, Jakarta: Departemen Kesehatan. 1993. Hal :164-165

Jakarta: Departemen Kesehatan. 1993. Hal :164-165

5.

5. Puri Basant K, Laking Paul J, Treasaden Ian H.Puri Basant K, Laking Paul J, Treasaden Ian H. Buku Ajar Psikiatri Buku Ajar Psikiatri. Edisi 2, EGC,. Edisi 2, EGC, Jakarta, 2011. Hal: 180-181

Jakarta, 2011. Hal: 180-181

6.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Sumarlam (3003: 28) menyatakan bahwa penyulihan atau substitusi ialah salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa penggantian satuan lingual tertentu (yang telah

Pekerja di PT Bengkalis Kuda Laut memiliki keterbatasan pengetahuan dalam melaporkan kejadian yang telah mereka alami, sehingga ini menjadi hambatan merek dalam

Coral reefs are the most species-rich environments in the oceans. Reefs cover 0.2% of the ocean’s area and yet they provide home to one-third of marine fishes and to tens of

Artinya masyarakat sengaja membeli produk kerajinan dari bahan baku limbah sebagai apresiasi dan dukungan terhadap program yang berorientasi terhadap penyelamatan

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, atas restu dan ridho- Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir sebagai syarat memperoleh gelar S.Pd di Program Studi Pendidikan Agama

Kecanggihan zaman sains dan teknologi telah membawa berbagai-bagai peralatan yang moden untuk merawat pesakit yang kronik atau sebaliknya. Namun permasalahan masih lagi

[r]

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas ekstrak klika faloak sebagai chelator bagi radikal FeS yang terkandung dalam organ hati ikan nila