• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN KUNIR PUTIH TERHADAP PENURUNAN ASAM URAT PADA WANITA MENOPAUSE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN KUNIR PUTIH TERHADAP PENURUNAN ASAM URAT PADA WANITA MENOPAUSE"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman | 10 PENGARUH PEMBERIAN KUNIR PUTIH TERHADAP PENURUNAN ASAM

URAT PADA WANITA MENOPAUSE Evi Susiyanti

Program Studi Kebidanan, Akademi Kebidanan Sakinah Pasuruan Email : evirudyanto4@gmail.com

ABSTRAK

Tanaman kunir putih (Curcuma zedoaria) merupakan tumbuhan berwarna hijau dengan ketinggian mencapai dua meter. Tanaman tradisional ini banyak digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit, salah satunya adalah asam urat. Kejadian asam urat banyak terjadi pada usia menopause dikarenakan pada usia menopause terjadi peningkatan komponen darah yang mengakibatkan kadar asam urat menjadi lebih sering tinggi. Berdasarkan fenomenal tingginya asam urat pada wanita menopause di Puskesmas Ngempit, dilakukan penelitian untuk mengungkap tentang pengaruh pemberian kunir putih (curcuma zedoaria) terhadap penurunan asam urat pada wanita menopause di Desa Pukul Kecamatan Kraton Kabupate Pasuruan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain pre experiment rancangan pra-paska tes dalam satu kelompok (one group pre-post test design) dengan jumlah sampel sebanyak 15 responden. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan paired samples t-test dengan taraf kesalahan α = 0,05.

Berdasarkan hasil penelitian, ditunjukkan bahwa sebelum diberikan kunir putih, ibu menopause memiliki rata-rata kadar asam urat yang tinggi sebesar 6,78 mg/dl. Setelah diberikan kunir putih, rata-rata kadar asam urat ibu menopause mengalami penurunan dengan rata-rata kadar asam urat sebesar 5,01 mg/dl. Berdasarkan hasil pengujian dengan uji paired t-test, ditunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian kunir putih terhadap penurunan asam urat pada wanita menopause.

(2)

PENDAHULUAN

Menopause merupakan tahap akhir proses biologi yang dialami wanita berupa penurunan produksi hormon seks wanita yaitu estrogen dan progesterone dari indung telur. Proses berlangsung tiga sampai lima tahun yang disebut masa klimakterium atau perimenopause, Beda lagi dengan menopause yaitu jika orang tidak lagi menstruasi selama 1 tahun. Umumnya terjadi pada usia 50-an tahun. Sebagaimana awal haid, akhir haid juga bervariasi antara perempuan yang satu dengan yang lainnya (Mangoenprasodjo, Setiono, 2007).

Sejak usia 40 tahun, ovarium menjadi kurang responsif terhadap hormon pituitary yang mengendalikannya, mengurangi jumlah hormon ovarium yang dihasilkan, dan mengubah jumlah estrogen dan progesterone yang dihasilkan. Penurunan dan bahkan kehilangan sekresi estrogen dan progesterone menyebabkan perubahan endokrin yang terjadi selama masa klimakterium dan pasca menopause. Jumlah folikel yang mengalami atresia makin meningkat, sampai suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup, produksi estrogen pun berkurang dan tidak terjadi haid lagi yang berakhir dengan terjadi menopause (Purwoastuti, 2008). Salah satu akibat dari penurunan estrogen pada menopause adalah meningkatnya penumpukan asam urat dalam tubuh. Estrogen dalam tubuh membantu proses pengeluaran asam urat melalui urine, estrogen menurun pada wanita menopause maka tidak ada yang membantu mengeluarkan asam urat melalu urine, kadar asam urat tetap meningkat dalam tubuh

Kejadian asam urat banyak terjadi pada usia menopause dikarenakan pada usia menopause terjadi peningkatan komponen darah yang mengakibatkan kadar asam urat menjadi lebih sering tinggi dan sulit untuk di turunkan kalau tidak dengan mengonsumsi obat penurun asam urat secara rutin. Data yang diperoleh dari Puskesmas Ngempit Kab Pasuruan di ketahui bahwa dalam 1 bulan lebih dari 15 orang yang memeriksakan asam urat dan hasilnya di atas normal tetapi jarang di antara mereka meminta obat kepada puskesmas untuk memulihkan kadar asam uratnya, 75% dari mereka adalah wanita dengan usia menopause atau di atas 50 tahun, Survey juga dilakukan oleh peneliti pada tanggal 20-25 Februari 2014 di Desa Pukul Kraton Kab Pasuruan pada 10 Responden Wanita Menopause di dapatkan 8

diantaranya yang menderita asam urat dan jarang diantara mereka yang memeriksakan asam uratnya di Petugas kesehatan. Hal ini mengakibatkan tingginya kejadian Asam urat pada wanita menopause di Desa Pukul Kraton Kab Pasuruan tahun 2015.

Asam urat adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan protein (terutama dari daging, hati, ginjal dan beberapa jenis sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin (sel tubuh yang rusak), yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses atau keringat (Sustrani, Lany, 2004).

Hampir semua makanan terdapat kandungan purin, zat yang menjadi penyebab penyakit asam urat (gout). Tubuh kita menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan tubuh setiap hari, sehingga kebutuhan purin dari makanan hanya berkisar 15 persen. Masalahnya, seringkali konsumsi purin dalam makanan berlebihan, sehingga ginjal tidak dapat mengatur metabolismenya dengan baik. Menurut hasil penelitian American Institute Cancer Report ( New York Time ) 1 Juni 2002 dan juga oleh pakar Fakultas Farmasi ataupun PAU Bioteknologi serta PPOT UGM Yogyakarta dalam kunir putih ini dapat menurunkan kadar asam urat. Kunir putih merupakan salah satu obat tradisional yang mudah sekali kita jumpai di sekitar tempat tinggal kita, Kunir putih digunakan untuk pengobatan asam urat karena banyak mengandung ALP/Anti Lipid Peroksidasi yang sangat berkhasiat Menetralisir/ mengurangi kelebihan asam nukleat didalam tubuh, Kurkuminoid dan minyak asiri dengan senyawa feruloil dan 4-hidroksi sinamoil yang ada di dalamnya bersifat antioksidan dan anti inflamasi.

Tanaman kunir putih merupakan tumbuhan berwarna hijau dengan ketinggian mencapai dua meter. Tanaman tradisional ini banyak digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit, diantaranya gangguan limpa; ayan; perut kembung; cacingan, wasir, tumor, TBC, sakit gigi, luka memar, dan asam urat. Bagian yang digunakan adalah rimpang kunir putih. Kandungan kimia dari rimpang kunir putih dilaporkan merupakan suatu senyawa aktif yang disebut RIP (ribosome in activating protein). Kurkuminoid dan minyak asiri dengan senyawa feruloil dan 4-hidroksi sinamoil yang ada di dalamnya bersifat antioksidan dan anti inflamasi. Senyawa lain yang ada adalah golongan seskuiterpenoid,

(3)

Halaman | 12 antara lain beta-kurkumen, ar-kurkumen,

dehidrokurdion, furanogermanen, zederon, dan ALP/Anti Lipid Peroksidasi (Hernani, 2006).

Berdasarkan fenomenal tingginya asam urat pada wanita menopause di Puskesmas Ngempit tahun 2015 yang dapat mengakibatkan nyeri sendi hebat, pembekakan sendi, peradangan sendi dll. Hal ini merupakan masalah yang darurat, Bedasarkan data di puskesmas Ngempit, kejadian ini belum pernah diteliti sehingga memenuhi kaedah originalitas tema, bedasarkan pertimbangan waktu, tenaga, kasus, jumlah kasus, kompetensi, dimungkinkan untuk dilakukan penelitian dapat membawa manfaat baik bagi responden, puskesmas, masyarakat, institusi kesehatan, oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengungkap tentang pengaruh pemberian kunir putih (curcuma zedoaria) terhadap penurunan asam urat pada wanita menopause di Desa Pukul Kraton Kabupaten Pasuruan tahun 2015.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pre experiment rancangan pra-paska tes dalam satu kelompok (one group pre post test design). Dalam penelitian ini menggunakan teknik total populasi dengan seluruh jumlah sampel sebanyak 15 orang. Uji statistic parametris secara bivariat yang digunakan pada penelitian ini adalah Paired Sample T-Test karena membandingkan dalam 2 kelompok yaitu sebelum dan setelah perlakuan.

HASIL PENELITIAN

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Umur di Desa Pukul Kec Kraton Kab. Pasuruan Tahun 2015. Umur f % 50 - 55 tahun 4 26.7 56 - 60 tahun 8 53.3 > 60 tahun 3 20.0 Total 15 100.0

Sumber : Data Primer Tahun 2015.

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa 53,3% (8 responden berada di rentang usia 56-60 tahun).

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pekerjaan di Desa Pukul Kraton Kab Pasuruan.

Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)

IRT 9 60.0

Wiraswasta 4 26.7

PNS 2 13.3

TOTAL 15 100.0

Sumber : Data Primer Tahun 2015.

Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 9 responden (60%) adalah IRT Tabel 3 Kadar Asam Urat Darah Sebelum

Diberi kunir putih pada wanita menopause di Desa Pukul Kraton Kab Pasuruan.

Kadar Asam Urat Darah (dalam mg/dl) F N Mea n Media n SD SE 6 1 1 5 6.87 6.80 0.6 0 0.1 5 6.1 1 6.2 1 6.3 1 6.6 1 6.8 3 6.9 1 7 1 7.1 2 7.6 1 7.8 1 8 1

Sumber : Data Primer Tahun 2015.

Berdasarkan pada pada tabel 3 di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum diberikan kunir putih, rata-rata kadar asam urat dalam darah pada wanita menopause di Desa Pukul Kraton Kab Pasuruan sebesar 6,87 mg/dl dengan median sebesar 6,80 mg/dl, standar deviasi sebesar 0,60 mg/dl dan standar error sebesar 0,15 mg/dl. Dari uraian tersebut ditunjukkan bahwa rata-rata wanita menopause di Desa Pukul Kraton Kab Pasuruan semuanya memiliki kadar asam urat yang tinggi.

(4)

Tabel 4 Kadar Asam Urat Darah Setelah Diberi kunir putih pada wanita menopause di Desa Pukul Kraton Kab Pasuruan.

Kadar Asam Urat Darah (dalam mg/dl) F N Mea n Media n SD SE 3.9 2 1 5 5.01 5.00 0.7 8 0.2 0 4.1 1 4.3 1 4.6 1 4.7 1 4.8 1 5 2 5.1 1 5.7 1 5.9 1 6 2 6.1 1

Sumber : Data Primer Tahun 2015.

Berdasarkan pada pada tabel 4 di atas dapat dijelaskan bahwa setelah diberikan kunir putih, rata-rata kadar asam urat dalam darah pada wanita menopause di Desa Pukul Kraton Kab Pasuruan sebesar 5,01 mg/dl dengan median sebesar 5,00 mg/dl, standar deviasi sebesar 0,78 mg/dl dan standar error sebesar 0,20 mg/dl. Dari uraian tersebut ditunjukkan bahwa rata-rata wanita menopause di Desa Pukul Kraton Kab Pasuruan semuanya memiliki kadar asam urat normal.

Tabel 5 Perbandingan Kadar Asam Urat Darah Sebelum dan Setelah Diberi kunir putih pada wanita menopause di Desa Pukul Kraton Kab Pasuruan. Kadar Asam Urat Mea n Media n SD SE p-value Sebelu m Sesud ah 6.2 4.1 Sebelu m 6.87 6.80 0.6 0 0.1 5 0.000 6.8 4.3 Sesud ah 5.01 5.00 0.7 8 0.2 0 6.8 4.7 7.6 3.9 7.1 5 6 3.9 6.8 4.8 7 6 7.1 6 7.8 5.7 8 5.9 6.9 4.6 6.3 5.1 6.1 6.1 6.6 5

Sumber : Data Primer Tahun 2015

Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan uji t didapatkan p-value sebesar 0,000. P-value kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) menunjukkan bahwa H0 ditolak atau H1 diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar asam urat sebelum dan setelah diberikan kunir putih dimana rata-rata kadar asam urat setelah diberikan kunir putih lebih rendah. Atau dengan kata lain, dari pengujian dengan menggunakan paired t-test didapatkan kesimpulan bahwa pemberian kunir putih memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar asam urat pada wanita menopause.

PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan dibahas antara hasil penelitian dengan jawaban dari masalah dan tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian kunir putih terhadap penurunan kadar asam urat pada wanita menopause yang meliputi identifikasi kadar asam urat sebelum dan setelah diberi kunir putih serta analisa pengaruh pemberian kunir putih dengan kadar asam urat pada wanita menopause.

1. Kadar Asam Urat Sebelum Pemberian Kunir Putih

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa wanita menopause di Desa Pukul Kraton Kab Pasuruan sebelum dilakukan pemberian kunir putih, rata-rata kadar asam uratnya sebesar 6,873 mg/dl (melebihi dari 6,0 mg/dl). Secara deskriptif juga ditunjukkan bahwa 100% berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum diberikan kunir putih, semua wanita menopause di Desa Pukul Kraton Kab Pasuruan memiliki kadar asam urat yang tinggi. Sebagian besar responden berada pada rentang usia 56-60 tahun dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga (tidak bekerja). Hal ini menunjukkan bahwa usia yang semakin tua (usia lanjut) serta kurangnya aktivitas sehari-hari meningkatkan kadar asam urat dalam

(5)

Halaman | 14 darah. Menurut Felson (2004), asam urat

dapat terjadi pada semua umur dari kanak-kanak sampai usia lanjut. Dan gangguan asam urat akan meningkat dengan meningkatnya umur. Dalam hal ini menunjukkan bahwa pada wanita menopause cenderung beresiko mengalami penyakit asam urat karena berkurangnya produksi estrogen yang berperan dalam pengeluaran asam urat melalui ginjal dengan mengurangi jumlah reabsorbsi asam uratnya. Sehingga jumlah asam urat yang diekskresikan akan meningkat dari pada jumlah asam urat yang direabsorbsi.

2. Kadar Asam Urat Setelah Pemberian Kunir Putih

Setelah diberikan kunir putih sebanyak 1x sehari selama 2 minggu, ditunjukkan adanya penurunan kadar asam urat dengan rata-rata kadar asam urat sebesar 5,007 mg/dl. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata ibu menopause di Desa Pukul Kraton Kab Pasuruan mengalami penurunan kadar asam urat setelah diberikan kunir putih, meskipun ada 3 orang (20%) yang masih berada dalam kategori tinggi karena kadar asam uratnya lebih dari 6,0 mg/dl.

Selain faktor pemberian kunir putih, penurunan kadar asam urat juga dipengaruhi oleh patuhnya wanita menopause dalam mengkonsumsi makanan kaya purin, antara lain daging, baik daging sapi, babi, kambing, atau makanan dari laut (seafood), kacang-kacangan, bayam, jamur, dan kembang kol (Lany, 2004). Sebagaimana dari hasil analisis disebutkan bahwa masih terdapat 3 orang yang masih berada dalam kategori tinggi karena kadar asam uratnya lebih dari 6,0 mg/dl. Hal ini terjadi karena wanita menopause tersebut kurang patuh dalam mengkonsumsi makanan kaya purin.

3. Perbandingan Kadar Asam Urat Sebelum dan Setelah Pemberian Kunir Putih

Berdasarkan hasil pengujian secara parametrik dengan menggunakan uji paired t-test didapatkan p-value kurang dari 0,05. Dari pengujian ini ditunjukkan bahwa pemberian kunir putih memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar asam urat pada wanita menopause.

Penurunan kadar asam urat ini dikarenakan kerja kandungan kunir putih dalam menurunkan kadar asam urat.

Kandungan fungsional kunir putih yang bekerja langsung terhadap kadar asam urat adalah Anti Lipid Peroksidasi, Kurkuminoid dan minyak asiri dengan senyawa feruloil dan 4-hidroksi sinamoil. Kemampuan senyawa tersebut dalam menurunkan asam urat adalah dengan menetralisir/ mengurangi kelebihan asam nukleat di dalam tubuh, bersifat antioksidan dan anti inflamasi (Hernani, 2006).

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa sebelum diberikan kunir putih, ibu menopause memiliki rata-rata kadar asam urat yang tinggi dengan kadar asam urat sebesar 6,78 mg/dl. Setelah diberikan kunir putih, rata-rata kadar asam urat ibu menopause mengalami penurunan dengan rata-rata kadar asam urat sebesar 5,01 mg/dl. DAFTAR PUSTAKA

Ali, Baziad. 2006. Menopause dan Andropause, Edisi 1. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiro Harjo Anies, Dr. dr. 2006. Waspada Ancaman

Penyakit Tidak Menular Solusi Pencegahan dari Aspek Perilaku dan Lingkungan. Jakarta : Puspa Swara Effendi. 2009. Obat Herbal Asam

Urat-Rheumatik tersedia dalam http://obat-asamurat-rheumatik.blogspot.com. Hariana, H. Arief. 2006. Tumbuhan Obat dan

Khasiatnya seri 3. Jakarta : Penebar Swadaya

Hernani. 2006. Tanaman Antioksidan. Jakarta : Penebar Swadaya

Hidayat.2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta: SalembaMedika

Iskandar. 2008. Rematik & Asam Urat. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer

Kurnia, Dewi. 2009. Solusi Tepat Berantas Asam Urat. Yogyakarta : Cemerlang Publishing

Lukas, Tresno Adi. 2006. Tanaman Obat & Jus untuk Asam Urat dan Rematik. Jakarta : Agro Media

(6)

Mangoenprasodjo, A. Setiono. 2004. Siapa Takut Menopause. Yogyakarta : Thinkfresh

Muaris, Hindah. 2007. Makan Sehat & Lezat di Masa Menopause Dessert. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT RinekaCipta.

Purwoastuti, Th. Endang. 2008. Menopause, Siapa Takut ?. Yogyakarta : Kanisius Rukmana, H.Rahmat. 2004. Temu-Temuan

Apotik Hidup di Pekarangan. Yogyakarta : Kanisius

Sadewo, Bambang. 2004. Tanaman Obat Penggempur Aneka Penyakit. Jakarta : Agro Medika Pustaka

Sustrani, Lany. 2006. Asam Urat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Syahrazad, dr. Irawan. 2010. Cara Mudah Menakhlukaan Asam Urat. Yogyakarta : OCTOPUS

Utomo, Prayugo. 2005. Pengobatan Secara Tradisional dan Modern. Jakarta : Apresiasi Penyakit

Varney, Helen et al. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 1. Jakarta: EGC Wijayakusuma, Hembing. 2006. Atasi rematik

dan Asam Urat Ala Hembing. Jakarta : Puspa Swara

Winarto, Widisi P. 2006. Memanfaatkan Bumbu Dapur untuk Mengatasi Aneka Penyakit. Jakarta : Agro Media

Gambar

Tabel 1  Distribusi  Frekuensi  Karakteristik  Responden  berdasarkan  Umur  di  Desa  Pukul  Kec  Kraton  Kab
Tabel 4  Kadar  Asam  Urat  Darah  Setelah  Diberi  kunir  putih  pada  wanita  menopause  di  Desa  Pukul  Kraton  Kab Pasuruan

Referensi

Dokumen terkait

Jadi secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa tes psikologi dalam proses rekrutmen bagi perusahaan/instansi adalah untuk mengetahui kemampuan dan karakter kita,

Perumusan strategi dimulai dengan penentuan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman strategis bagi agribisnis teh Indonesia. Faktor kekuatan strategis

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerepan toilet training dengan metode DTT efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan

Peran guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan khususnya pendidikan formal. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa

Dengan teori ekonomi politik terutama siklus politik anggaran model Rogoff dan Sibert (1988) yang menegaskan bahwa pemilih lebih memilih politisi dan membentuk ekspektasi

Pencapaian tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, di mana BTEL mencatatkan rugi usaha sebesar Rp329,5 miliar.. kinerja BTEL

Bappeda sebagai pihak dari Pemerintah Kota Semarang dan koordinator utama kebijakaan program Gerdu Kempling ini menyatakan bahwa salah satu kendala yang dihadapi

Memperhatikan keadaan tersebut maka diperlukan suatu penelitian untuk mengkaji potensi tenaga angin di wilayah ini dengan tujuan untuk dikonversi ke energi