• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Komplek Kemendikbud Gedung E Lantai 8 Jl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta No.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Komplek Kemendikbud Gedung E Lantai 8 Jl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta No."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Komplek Kemendikbud Gedung E Lantai 8

(2)
(3)

KATA SAMBUTAN

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyararakat

D

eklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa se ap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk memenuhi bagian dari hak asasi manusia untuk mengembangkan kepribadian dan karakter yang saling menghargai, menghorma , tolong menolong, menumbuhkan sikap toleransi, persahabatan, dan perdamaian.

Untuk memenuhi hak memperoleh pendidikan bagi masyarakat, perlu memahami literasi dengan baik. Tidak sebatas pada penguasaan huruf dan angka yang diperlukan dalam membaca, menulis dan berhitung (calistung) dasar. Akan tetapi, literasi dalam ar yang lebih luas yakni kemampuan se ap anggota masyarakat dalam memahami dan mengembangkan diri sehingga memiliki kualitas hidup yang baik. Kemampuan penguasaan sejumlah informasi melalui berbagai media baik cetak maupun digital yang dukung dengan penguasaan keterampilan yang potensial bernilai ekonomi, sosial dan budaya sangat diharapkan dimiliki oleh se ap anggota masyarakat.

Dalam mendukung hal tersebut di atas, maka pemerintah bertanggung jawab dalam mewujudkan masyarakat yang beraksara. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mewujudkan program Kampung Literasi. Kampung Literasi merupakan sebuah kawasan kampung yang dikembangkan untuk mewujudkan masyarakat yang melek mul aksara yang didukung dengan sejumlah fasilitas pendukung penguasaan mul aksara.

Agar pelaksanaan program Kampung Literasi ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka diterbitkan Petunjuk Teknis Bantuan Pendidikan Kampung Literasi dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Tahun 2016 ini, dapat dijadikan sebagai acuan bagi PKBM, SKB, dan Yayasan sebagai

(4)

pengelola dan penyelenggara program di daerah, untuk mengakses bantuan dan menyelenggarakan program di lapangan, serta acuan bagi para pemangku kepen ngan dalam melakukan pembinaan dan pengembangan program pendidikan masyarakat.

Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas layanan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu.

Jakarta, Februari 2016 Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas,

Harris Iskandar NIP. 196204291986011001

KATA PENGANTAR

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

P

emerataan layanan pendidikan pada masyarakat terus dilakukan oleh pemerintah dengan bekerja sama dengan instansi terkait melalui berbagai program dan kebijakan yang dikeluarkan. Salah satu program yang diselenggarakan oleh Pemerintah melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan adalah Kampung Literasi. Hal ini sebagai bentuk pengembangan layanan pendidikan yang lebih komprehensif sehingga masyarakat memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam terhadap sejumlah informasi yang berkaitan dengan kehidupannya.

Kampung Literasi merupakan sebuah kawasan kampung yang menyediakan berbagai layanan pendidikan pendukung mul aksara. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat melibatkan diri secara ak f dalam pengembangan kompetensi keaksaraan baik dasar, lanjutan, maupun mul aksara agar memiliki wawasan dan kompetensi yang memadai dalam menjalankan ak vitasnya. Agar penyelenggaraan Kampung Literasi ini berjalan sesuai yang diharapkan, maka disusunlah Petunjuk Teknis (Juknis) Pendidikan Kampung Literasi ini. Juknis ini berisi lima (5) bab yang masing-masing memuat informasi yang saling berkaitan dalam penyelenggaraan Kampung Literasi. Pada Bab I memuat pendahuluan, Bab II Program Kampung Literasi, Bab III Bantuan Kampung Literasi, Bab IV Pendalian Mutu, dan Bab V Penutup, serta lampiran pendukung.

Petunjuk Teknis Kampung Literasi dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Tahun 2016 ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi para pembina, pengelola atau penyelenggara program pendidikan masyarakat, serta pemangku kepen ngan lainnya untuk berpar sipasi dalam penyelenggaraan program dan kegiatan.

(5)

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 4

C. Tujuan Juknis ... 4

BAB II PROGRAM KAMPUNG LITERASI ... 5

A. Ruang Lingkup Program Kampung Literasi ... 5

1. Penger an ... 5

2. Tujuan Program ... 5

3. Sasaran ... 6

B. Hasil yang Diharapkan ... 7

BAB III BANTUAN PENYELENGGARAAN KAMPUNG LITERASI ... 14

A. Tujuan Bantuan ... 14

B. Sasaran dan Kriteria ... 14

C. Persyaratan ... 15

D. Dana dan Pemanfaatannya ... 15

E. Mekanisme Pengajuan dan Penyaluran ... 16

F. Peran Pemerintah ... 20 G. Akuntabilitas Pengelolaan ... 21 1. Pakta Integritas ... 21 2. Pernyataan Kesanggupan ... 22 3. Pertanggungjawaban Mutlak ... 22 H. Pelaporan ... 22

BAB IV PENGENDALIAN MUTU... 24

A. Indikator Keberhasilan ... 24

B. Supervisi dan Monitoring ... 24 Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi

dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Akhirnya semoga petunjuk teknis yang disusun dengan kesungguhan, komitmen, dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rakhmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Jakarta, Februari 2016 Direktur Pembinaan Pendidikan

Keaksaraan dan Kesetaraan,

Erman Syamsuddin NIP. 195703041983031015 Keaksaraan dan Kesetaraan,

Erman Syamsuddin NIP. 195703041983031015

(6)

BAB II PENUTUP ... 26

CATATAN KHUSUS ... 27

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 28

Lampiran 1. Contoh Isi Proposal ... 28

Lampiran 2. Surat Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kab/Kota ... 34

Lampiran 3. Surat Pernyataan Pemerintah Setempat ... 35

Lampiran 4. Format Pakta Integritas ... 36

Lampiran 5. Format Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak ... 37

Lampiran 6. Format Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja ... 38

Lampiran 7. Format Surat Pernyataan Kesanggupan ... 39

Lampiran 8. Contoh Laporan Awal ... 40

Lampiran 9. Contoh Laporan Akhir ... 41

Lampiran 10. Contoh Format Laporan Penggunaan Dana ... 42

Lampiran 11. Format Contoh Buku Kas Umum ... 43

Lampiran 12: Contoh Format Buku Penerimaan/Penyetoran Pajak ... 44

Setoran Lampiran 13: Tata Cara Pengembalian, Contoh Format Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) dan Format Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) .. 45

PENDAHULUAN

BAB I

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara besar yang memiliki kandungan Sumber Daya yang banyak baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Sumber Daya Alam (SDA). Kondisi ini tentunya menjadi potensi untuk menjadikan negara Indonesia sebagai negara maju di dunia.

Namun demikian, hingga tahun 2015 Indonesia masih tergolong sebagai negara berkembang yang masih berusaha membebaskan diri dari sejumlah masalah domes k yang menghambat pembangunan. Tentunya pendidikan menjadi bidang prioritas utama dalam membangun SDM agar semua sumber daya yang ada dapat ditata dan dimanfaatkan dengan baik.

Untuk membangun SDM melalui pendidikan tentunya membutuhkan berbagai unsur pendukung yakni prasarana dan sarana termasuk kesiapan se ap individu untuk melibatkan diri dengan berpikir maju dan berkembang ditengah-ditengah persaingan global yang semakin ketat.

Peningkatan mutu individu melalui pendidikan sangat berkaitan erat dengan minat baca yang dimiliki. Saat ini, minat baca masyarakat Indonesia, dibanding negara Asia lainnya di bawah rata-rata. Kondisi ini diperparah dengan lingkungan yang belum mendukung dalam meningkatkan budaya baca.

Data sta s k UNESCO pada 2012 juga menyebutkan indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Ar nya, dari 1.000 penduduk, hanya satu warga yang tertarik untuk membaca. Menurut indeks pembangunan pendidikan UNESCO ini, Indonesia berada di nomor 69 dari 127 negara. Dengan demikian, rata-rata secara nasional se ap individu dak sampai satu judul buku perorang pertahun yang dibaca. Sebagai pembanding daerah di Indonesia yang minat bacanya paling nggi menurut survey UNESCO adalah DIY yang indeks bacanya 0,049 dan di Singapura telah mencapai Indeks baca 0,45.

(7)

Survey di atas tentunya menjadi gambaran pen ng bagi seluruh elemen yakni pemerintah, masyarakat maupun unsur-unsur swasta yang lain untuk menyadari kondisi Indonesia sebagai negara dengan kuan tas penduduk peringkat keempat di dunia yakni 270.234.842 jiwa namun masih jauh ter nggal dibanding negara lainnya di dunia.

Selain data tersebut di atas, data lain yang menjadi faktor pendorong agar kita “out of the box” dari kondisi saat ini adalah data hasil sensus Badan Pusat Sta s k (BPS) yang menyebutkan bahwa pada tahun 2015 yang merupakan tahun pertama dari RPJMN 2015-2019, jumlah buta aksara di Indonesia berjumlah 5.984.075 orang atau 3,70%.

Masyarakat Indonesia tersebar di daerah pedesan dan perkotaan mulai dari Sabang sampai Merauke. Penduduknya jauh lebih banyak bermukim atau nggal didaerah pedesaan dengan berbagai keterbatasan. Suasana demografi , letak geografi dan topografi wilayah nusantara Indonesia dengan Tingginya angka tuna aksara angka kemiskinan, rendahnya ngkat kesehatan, ngginya angka kema an, maraknya kriminalitas serta masalah-masalah sosial lainnya.keterbatasan itu menjadi peluang dan konsep ideal dibentuknya kampung Literasi sebagai poros pendidikan masyarakat Tentu hal ini menjadi tugas bersama untuk memberdayakan semua elemen dalam membangun kompetensi diri agar memiliki pengetahuan, wawasan, dan krea vitas serta sikap sosial yang baik yang memiliki daya saing di ngkat domes k, regional maupun global.

Berdasarkan data minat baca dan angka tuna aksara di atas berpengaruh terhadap posisi Human Development Index (HDI) Indonesia yang oleh Badan Pusat Sta s k (BPS) mencatat pada tahun 2014 nilai HDI mengalami kenaikan pis menjadi 68,90 dari 68,4 pada 2013. Berdasarkan data yang dirilis oleh

United NaƟ ons Development Program (UNDP), HDI Indonesia tahun 2013

berada di peringkat ke 108 dari 187 negara. Angka HDI ini menandakan bahwa nilai Indonesia masih jauh di bawah rata-rata sejumlah negara di ASEAN. Keadaan HDI di atas mendorong Indonesia untuk terus meningkatkan HDI dengan meningkatkan pembangunan diberbagai sektor karena HDI/IPM (Indeks Pembangunan Manusia) diukur dari usia harapan hidup ( ngkat kesehatan), pertumbuhan ekonomi, dan kualitas pendidikan.

Atas dasar itu, pada tahun 2016 Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan (Dik.Bindiktara) mengembangkan model pembelajaran keaksaraan yang komprehensif bukan hanya sekedar belajar membaca, menulis dan berhitung (calistung) akan tetapi dilakukan dengan menyediakan layanan pendidikan nonformal yakni Kampung Literasi. Kampung Literasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah rendahnya pengetahuan akibat minat baca yang kurang, rendahnya krea vitas, serta sulitnya akses informasi oleh masyarakat. Kampung Literasi merupakan salah satu program Direktorat Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang berpengetahuan, berketerampilan, maju, dan mandiri melalui kegiatan membaca dan berla h agar memiliki pemahaman yang luas. Keberadaan Kampung Literasi akan memberikan perluasan akses informasi kepada masyarakat, menumbuhkan dan membudayakan minat baca, mengembangkan sikap posi f, danmengembangkan keterampilan. Hal ini juga sebagai wujud dalam menciptakan masyarakat pembelajar sepanjang hayat (lifelong learning).

Kampung Literasi ini menuntut tersedianya berbagai fasilitas pendukung dengan hadirnya prasarana dan sarana yang dapat memo vasi se ap individu untuk melakukan ak vitas yang beraksara. Salah satu yang dilakukan adalah adanya linearitas antara isi koleksi dan lokasi gerai baca sehingga mendaulat ap gerai-gerai baca untuk memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Keunikan itu pen ng agar sebuah Kampung Literasi menjadi tempat bagi lahir dan tumbuhnya simpul-simpul komunitas pembaca buku, sekaligus prak si tema k, kesehatan, pertanian, peternakan, perikanan, transportasi, otomo f, industri rumah tangga, dan lainnya. Kampung Literasi

dak hanya TBM, tetapi juga memberikan ruang fasilitas, dan kesempatan untuk memprak kkan dan mengembangkan konten bacaan.

Dengan demikian, keberadaan Kampung Literasi dapat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup se ap anggota masyarakat dengan memiliki pandangan dan wawasan yang jauh kedepan agar perencanaan dan kemampuan individu untuk merancang dan mempersiapkan masa depan menjadi jauh lebih baik.

(8)

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2004 tentang Pendanaan Pendidikan;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaran Pendidikan;

4. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

6. Permendikbud No 64 tahun 2012 tentang Bantuan Kepada Satuan Pendidikan Nonformal dan Lembaga di Bidang Anak Usia Dini;

7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 168 / PMK.05/ 2015 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga

8. Permendikbud Nomor 81 tahun 2013 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal.

C. Tujuan Juknis

Petunjuk teknis ini bertujuan untuk:

1. Memberikan panduan bagi lembaga/organisasi penyelenggara program kampung literasi dalam hal:

a. Cara membuat proposal, dan kelengkapan persyaratan yang harus dilampirkan;

b. Prosedur dan tata cara pengajuan proposal untuk memperoleh bantuan penyelenggaraan program kampung literasi;

c. Pelaksanaan program kampung literasi. 2. Sebagai panduan bagi Direktorat Bindiktara dalam:

a. Menyalurkan dana bantuan penyelenggaraan program; b. Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan program.

3. Meningkatkan tata kelola dan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan program kampung literasi pada khususnya dan program pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, dan pendidikan masyarakat lainnya pada umumnya.

A. Ruang Lingkup Program Kampung Literasi

1. PengerƟ an

Dalam petunjuk teknis ini dijelaskan beberapa penger an, yaitu sebagai berikut:

a. Kampung Literasi merupakan kawasan kampung yang digunakan untuk mewujudkan masyarakat melek aksara (dasar, lanjutan, maupun mul aksara) agar memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas.

b. Penyelenggaraan kampung literasi dapat dilakukan oleh satuan pendidikan nonformal, lembaga/organisasi maupun perkumpulan yang terdapat dalam masyarakat yang memiliki jiwa mengabdi dan membangun masyarakat.

c. Bantuan Kampung Literasi adalah sejumlah dana, barang atau jasa yang selanjutnya disebut sebagai bantuan operasional penyelenggaraan (BOP) program yang diberikan kepadla lembaga/ organisasi masyarakat yang digunakan untuk mendukung penyelenggaraan program kampung literasi melalui layanan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan.

d. Pemberi dana bantuan program kampung literasi adalah pemerintah melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Ditjen PAUD dan Dikmas yang diberikan kepada satuan pendidikan nonformal, lembaga/organisasi masyarakat yang ditetapkan sebagai penyelenggara program kampung literasi.

2. Tujuan Program

Penyelenggaraan program kampung literasi ini bertujuan untuk: a. Menyediakan layanan informasi pada jalur pendidikan nonformal

kepada masyarakat berupa buku maupun non-buku yang

BAB II

(9)

disediakan pada TBM, pojok baca, gardu baca, warung baca, yang dilengkapi dengan teknologi informasi;

b. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap masyarakat sehingga memiliki kualitas hidup yang baik;

c. Menyediakan informasi dan sumber akses informasi kepada masyarakat berkaitan dengan pendidikan, sosial budaya, seni, hukum, ekonomi (pertanian, perikanan, perdagangan), kesehatan dan teknologi-informasi.

3. Sasaran

a. Sasaran program kampung literasi adalah prioritas desa atau kampung yang:

1) Memiliki penduduk tuna aksara yang rela f masih nggi; 2) Memiliki sumber daya manusia yang mampu menyelenggarakan

dan mengelola kampung literasi;

3) memiliki sumber akses informasi pendidikan, sosial budaya, seni, hukum, ekonomi, kesehatan dan teknologi-informasi; 4) memiliki sumber akses listrik dan pendukung sarana pendukung

pembentukan kampung literasi;

5) memiliki bentuk kearifan lokal yang dapat diberdayakan untuk pengembangan literasi masyarakat desa/kampong tersebut. b. Masyarakat

Secara umum masyarakat yang dapat menikma program kampung literasi adalah semua lapisan masyarakat yakni petani, nelayan, pelajar, mahasiswa, aparat, pekerja swasta, wirausaha dan sebagainya. Namun demikian, beberapa unsur yang dapat menikma program dalam kampung literasi secara khusus adalah:

1) Masyarakat yang masih berkeaksaraan rendah;

2) Masyarakat yang ingin meningkatkan kemampuan literasinya 3) Masyarakat yang sedang menempuh program pendidikan

kesetaraan, Paket A, B dan C;

4) Warga belajar sedang mendalami keterampilan sesuai dengan yang tersedia dalam menu program kampung literasi;

B. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan program Kampung Literasi ini adalah:

1. Tersedianya layanan informasi pada jalur pendidikan nonformal berupa buku maupun non-buku yang tersedia pada TBM, pojok baca, gardu baca, warung baca, yang dilengkapi dengan teknologi informasi; 2. Masyarakat memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan

sikap yang posi f sehingga memiliki kualitas hidup yang baik;

3. Tersedianya layanan informasi dan sumber akses informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan pendidikan, sosial budaya, seni, hukum, ekonomi (pertanian, perikanan, perdagangan), kesehatan dan teknologi-informasi.

Penyelenggaraan program Kampung Literasi mes memenuhi beberapa unsur sebagai berikut:

1. Prinsip dalam Kampung Literasi

Prinsip dasar dalam pembentukan kampung literasi adalah “dari, oleh dan untuk Masyarakat” yang berar : a) Kampung Literasi dibentuk untuk memberikan berbagai layanan didasarkan atas prakarsa berbagai pihak yakni masyarakat, lembaga/organisasi/ perkumpulan dan pemerintah serta tokoh-tokoh masyarakat; b) program dan kegiatan yang dilaksanakan pada kampung literasi dilaksanakan oleh berbagai unsur yakni lembaga/organisasi, masyarakat, pemerintah, dan tokoh-tokoh masyarakat setempat; dan c) semua program dan kegiatan tersebut pada dasarnya untuk kepen ngan masyarakat setempat untuk membangun lingkungannya dan kualitas kehidupan yang lebih baik.

2. Kampung Literasi

Hal yang harus dipenuhi dalam sebuah kampung literasi adalah: a. Adanya lokasi tempat rin san kampung literasi;

b. Adanya jalinan kemitraan dengan berbagai pihak yang mendukung proses terselenggaranya kampung literasi;

(10)

c. Adanya lembaga/organisasi maupun perkumpulan yang bersedia mendirikan dan mengelola kampung literasi yang dilengkapi dengan prasarana memadai seper ruang sekretariat pengelola, ruang buku dan baca, ruang pela han dan keterampilan, ruang teknologi informasi (TI), dan ruang-ruang pendukung (musholla, ruang/taman bermain anak, dll) lainnya serta dilengkapi dengan sarana pendukung pada masing-masing prasarana;

d. Adanya layanan informasi berupa buku maupun non-buku yang disediakan pada TBM, pojok baca, gardu baca, warung baca, pustaka desa, yang dilengkapi dengan teknologi informasi;

e. Adanya kesediaan pengelola untuk melayani se ap pengunjung dengan baik sesuai dengan layanan yang tersedia;

f. Memiliki program-program layanan keterampilan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat setempat khususnya berbasis kearifan lokal yang dilengkapi dengan alat-alat keterampilan pendukung.

g. Adanya usaha yang dijalankan oleh pengelola yang dapat digunakan untuk operasionalisasi kampung kiterasi;

h. Adanya rin san layanan pembelajaran digital dan/atau layanan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh);

i. Adanya rin san budaya sastra/pengembangan sastrawan; j. Adanya rin san budaya baca pada media cetak dan elektronik; k. Adanya rin san korespondensi antar desa dalam pengembangan

budaya baca;

l. Adanya rin san dalam melaksanakan diskusi/dialog/ pela han literasi;

3. Unsur-unsur Kampung Literasi a. Lokasi Kampung Literasi

Lokasi yang dapat dijadikan penyelenggaraan program Kampung Literasi memiliki kriteria sebagai berikut:

1) Adanya masyarakat yang beraksara dan memiliki pengetahuan dasar tentang keaksaraan;

2) Masyarakat yang tuna aksaranya masih rela f nggi di kampung tersebut dapat juga dijadikan prioritas sasaran 3) Terdapat komitmen pemerintah setempat dan anggota

masyarakat untuk menyelenggarakan Kampung Literasi; 4) Terdapat potensi lokal untuk mengembangkan kampung

literasi yakni SDM, SDA, dan budaya;

5) Adanya lembaga yang dapat dijadikan sebagai sumber akses informasi diantaranya TBM, Perpustakaan Desa, jaringan internet dan sumber informasi pendukung lain.

b. Pengelola

Keberadaan kampung literasi membutuhkan pengelola dalam penyelenggaraanya. Pengelola kampung literasi terdiri dari sekelompok orang yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengelola. Unsur yang dapat terlibat yaitu:

1) Pejabat pemerintah setempat;

2) Pejabat di lingkungan dinas pendidikan setempat; 3) Kepala desa/lurah dan kecamatan beserta jajarannya;

4) Pengelola lembaga pendidikan nonformal, lembaga kemasyarakat dan kepemudaan setempat;

5) Sastrawan; 6) Wartawan; 7) Budayawan; dan

8) Tokoh-tokoh masyarakat setempat. Kriteria untuk menjadi pengelola antara lain: 1) Sehat jasmani dan rohani;

2) Memiliki kesediaan untuk melayani masyarakat;

3) Memiki dasar pengetahuan tertentu untuk melayani kebutuhan masyarakat;

4) Memiliki kompetensi berbagai keterampilan khususnya berkaitan dengan potensi daerah;

5) Bersedia untuk memberikan sejumlah akses informasi yang terdapat dalam Kampung Literasi.

(11)

c. Sasaran Penerima Manfaat

Sasaran penerima manfaat adalah masyarakat, pelajar, dan warga belajar serta pengunjung layanan kampung literasi lainnya. d. Prasarana dan Sarana

Lembaga penyelenggara program dapat menyediakan prasarana dan sarana yaitu:

1) Lokasi yang dapat dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan kampung literasi;

2) Prasarana pendukung lainnya seper ruang yang dijadikan sebagai sekretariat, tempat membaca, praktek keterampilan, ruang IT, serta ruang pementasan, ruang pertemuan, dan ruang pendukung lainnya;

3) Sarana pendukung lainnya seper alat-alat kelengkapan sekretariat dan pendukung penyelenggaraan program;

4) Penunjang sumber informasi dan penyelenggaraan program. e. Tempat Bahan Bacaan

Tempat yang dapat dijadikan sebagai ruang untuk meletakkan sumber bacaan dapat berupa rumah warga, fasilitas umum, atau tempat-tempat lainnya yang layak untuk dijadikan sebagai tempat penyedia bahan bacaan. Tempat ini akan dijadikan sebagai TBM, pojok baca, gardu baca, warung baca, maupun perpustakaan desa. Sumber-sumber bahan bacaan yang diletakkan ditempat ini dipilah berdasarkan jenis dan bentuknya sehingga memudahkan pengunjung untuk menemui se ap sumber informasi yang dibutuhkan.

f. Pengelolaan Teknologi Informasi

Teknologi informasi diar kan sebagai sumber yang dapat dijadikan sebagai alat untuk memperoleh informasi atau membuat informasi. Teknologi informasi ini terdiri dari komputer, jaringan internet serta faktor pendukung lainnya.

g. Jaringan dan Kemitraan

Dalam mendirikan kampung literasi, pengelola diwajibkan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak. Kerja sama dapat dilakukan saat merin s kampong literasi sehingga pihak-pihak yang dijali dapat memberikan kontribusi yang baik fi nansial ataupun bentuk kontribusi yang lain. Termasuk bentuk kerja sama lainnya yang dapat menghasilkan keuntungan (profi t) maupun non-profi t. Beberapa instansi yang dapat dijadikan sebagai jaringan dan kemitraan dalam mendirikan Kampung Literasi adalah:

1) Instansi pemerintah (pusat maupun daerah); 2) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);

3) Badan Usaha Milik Nasional (BUMN);

4) Yayasan atau lembaga sosial masyarakat dan keagamaan; 5) Ikatan Sarjana Pendidikan maupun Ikatan Profesi Guru; 6) Pemerha -pemerha pendidikan;

7) Dan lain-lain. 4. Proses Pelaksanaan Program

a. Sosialisasi

Pelaksanaan sosialisasi dapat dilakukan setelah mendapat kepas an untuk merin s pembentukan Kampung Literasi. Kepas an ini dapat berupa:

1) Adanya izin tempat, dan waktu yang cukup dari pemerintah setempat untuk mendirikan kampung literasi;

2) Adanya kelompok masyarakat yang bersedia menjadi pengelola kampung literasi;

3) Adanya jalinan kemitraan dari berbagai pihak untuk mendukung keberadaan kampung literasi.

Selanjutnya, pelaksanaan sosialisasi dapat dilakukan melalui publikasi di media masa, media sosial, maupun media cetak lainnya termasuk seminar, brosur, spanduk, dan bentuk publikasi lainnya yang bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang keberadaan Kampung Literasi ini.

(12)

b. Pembentuan Susunan Pengurus

Setelah mendapat kepas an tentang pendirian kampung literasi, selanjutnya pengelola melakukan penyusunan pengurus sehingga masing-masing pengurus mengetahui tugas dan fungsinya dalam persiapan dan penyelenggaraan kampung literasi.

c. Rapat Persiapan

Untuk tercapainya tujuan penyelenggaraan kampung literasi, perlu adanya pertemuan berbagai pihak terkait yakni pengelola lembaga, pengurus, pemerintah setempat, dan mitra untuk menyamakan persepsi dan pemahaman tentang tujuan dan hasil yang dicapai, dari pendirian kampung literasi, dan berbagi fungsi dan peran dalam penyelenggaraan program.

Fungsi dan peran:

1) Lembaga penyelenggara/pani a penyelenggara:

(a) Sebagai penanggung jawab program; (b) Melakukan rekruitmen pengelola; (c) Merekrut instruktur;

(d) Membuat pedoman pelaksanaan program; (e) Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan;

(f) Menyediakan sarana dan prasarana kampung literasi; (g) Melakukan fungsi kontrol dengan melalui kegiatan

monitoring dan evaluasi;

(h) Menyusun dan menyampaikan laporan.

2) Intruktur:

(a) Menyusun pemetaan rencana pelayanan program;

(b) Melakukan pembimbingan, baik dalam proses

pembelajaran dan pela han.

d. Pelaksanaan Program

Penyelenggaraan program Kampung Literasi

1) Menyediakan prasarana yang menjadi tempat penyelenggaraan kampung literasi;

2) Menyediakan sarana pendukung;

3) Melakukan pemetaan layanan (TBM, perpustakaan desa, ruang baca, ruang internet, ruang pela han keterampilan, ruang pertemuan, panggung, dan lain-lain);

4) Menyiapkan bahan-bahan sumber informasi (buku dan non buku);

5) Melakukan pendataan terhadap potensi lokal yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan kampung literasi; 6) Melakukan pemetaan terhadap jenis keterampilan yang dapat

dila hkan kepada se ap pengunjung;

7) Menyiapkan sarana pendukung jaringan informasi (komputer, jaringan internet, dll);

8) Penyiapan kelengkapan administrasi se ap pengunjung; 9) Pembukaan layanan kampung literasi pada masyarakat; e. Monitoring dan Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan maksud untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kampung literasi, perubahan mindset (pola pikir), acƟ on set (pola ndak) masyarakat untuk berkunjung kampung literasi, penjaminan mutu layanan, dan meningkatkan fungsi pelayanan informasi.

5. Upaya Peningkatan Mutu Kampung Literasi

Dalam proses berjalannya, pengelola terus berupaya meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat. Hal ini bertujuan agar memudahkan se ap pengunjung dalam mengakses informasi yang terdapat dalam kampung literasi. Selain itu, prasarana dan sarana kampung literasi terus di ngkatkan sehingga minat masyarakat untuk berkunjung dan belajar di kampung literasi semakin nggi.

Berbagai variasi dalam menu program juga perlu dilakukan se ap tahunnya sehingga rasa ingin tahu masyarakat terhadap program-program yang diberikan tetap menjadi bagian yang dinan kan oleh masyarakat/pengunjung.

(13)

A. Tujuan Bantuan

Tujuan dari bantuan Kampung Literasi ini adalah:

1. Sebagai biaya operasional dan atau pelengkap operasionalisasi kampung literasi dari sisi kelembagaan dan pelayanan sehingga pengelolaan program Kampung Literasi dapat berjalan lancar;

2. Mendorong keberadaan kampung literasi agar terus meningkatkan kualitas dan kuan tas layanan sehingga berdampak kualitas kehidupan masyarakat setempat yakni sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan. 3. Meningkatkan keberaksaraan masyarakat desa/kampung tersebut 4. Mendorong terbentuknya komunitas masyarakat yang gemar

melakukan kegiatan pembudayaan dan pembiasaan membaca

B. Sasaran dan Kriteria

Sasaran program yang dapat mengajukan sebagai penyelenggara adalah satuan pendidikan nonformal dan lembaga/organisasi lain seper : Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Rumah Pintar, Balai Belajar Bersama, Lembaga Kursus dan Pela han, Taman Bacaan Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dibidang pendidikan, dan lembaga lainnya, yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Berpengalaman dalam menyelengarakan pendidikan keaksaraan dan

kesetaraan, serta pendidikan masyarakat lainnya. 2. Memiliki sekretariat lembaga dengan alamat yang jelas;

BAB III

BANTUAN penyelenggaraan

kampung literasi

3. Memiliki susunan pengurus yang dilengkapi dengan uraian tugas; 4. Mampu menyediakan lokasi kampung yang akan dijadikan sebagai

tempat rin san kampung literasi;

5. Mampu menyediakan prasarana dan sarana kampung literasi;

6. Dapat menyediakan petugas dan instruktur yang kompeten untuk melayani pengunjung se ap harinya;

7. Sanggup menyelenggarakan kegiatan sepanjang waktu; 8. Memiliki kemandirian fi nansial maupun kelembagaan;

9. Memiliki kemampuan untuk melakukan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak.

C. Persyaratan

Persyaratan lembaga yang dapat mengajukan bantuan adalah:

1. Mengajukan usulan/proposal sesuai yang dipersyaratkan dalam petunjuk teknis ini;

2. Memiliki legalitas, berupa akte notaris pendirian lembaga, dan/atau ijin operasional lembaga dari instansi berwenang;

3. Memiliki rekening bank atas nama lembaga yang masih ak f ( dak diperkenankan menggunakan rekening pribadi, Cq dan Qq);

4. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga;

5. Memiliki pengalaman menyelenggarakan program pendidikan nonformal minimal selama 3 tahun;

6. Memperoleh rekomendasi dinas pendidikan kab/kota setempat; 7. Memperoleh izin tempat dan waktu dari pemerintah setempat untuk

melakukan rin san program kampung literasi;

D. Dana dan Pemanfaatannya

Alokasi dana Kampung Literasi tahun 2016 yang disediakan oleh Direktorat Bindiktara sebanyak 31 lembaga, masing-masing lembaga pengelola akan memperoleh dana bantuan sebesar Rp. 160.000.000,- (Seratus Enam Puluh

(14)

Adapun pemanfaatan dana untuk biaya pelaksanaan program Kampung Literasi antara lain digunakan untuk:

No. Komponen

Pembiayaan Rincian Pembiayaan

Proporsi Biaya

1 Persiapan Penyusunan panduan

Maks 2% Penggandaan panduan

Sosialisasi

Rapat persiapan/ musyawarah kampung

Pengadaan media sosialisasi kampung literasi

2 P e n g a d a a n

Bahan/motivasi Bacaan

Buku/brosur poster lifl et

Minimal 40% Majalah , komik,

Media pameran karya tulis

Mo vasi penghargaan prestasi

keberaksaraan

3 P e n g a d a a n

Sarana-Prasarana **(pilihan)

TV, DVD Player, CD Pembelajaran Rak Buku, Lemari, meja kursi dll, Banner / papan tulis, papan nama dll

Maks 25%

4 K e g i a t a n

Pembelajaran dan Pela han

Honor narasumber /pani a

M a k s i m a l 30%

Konsumsi peserta/pani a ATK Kegiatan & Perlengkapan Akomodasi /konsumsi pela han

5 M a n a j e m e n

Kegiatan

Koordinasi instansi terkait

Minimal 3% Penyusunan rencana tahunan

Evaluasi program Laporan kegiatan

E. Mekanisme Pengajuan dan Penyaluran

1. Sosialisasi

Direktorat Bindiktara melakukan sosialisasi ke Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, lembaga dan organisasi masyarakat penyelenggara program pendidikan nonformal. Sosialisasi

dapat dilakukan dengan cara: melakukan pertemuan, penyebarluasan petunjuk teknis, dan/atau melalui website:

www.paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas.

2. Mengajukan Proposal

Lembaga/organisasi masyarakat yang ingin memperoleh bantuan program, harus:

a. Membuat proposal yang disusun sebagaimana tertera dalam lampiran petunjuk teknis ini;

b. Proposal yang telah disusun harus dilengkapi dengan persyaratan sebagaimana diuraikan pada Bab 3.

Proposal disampaikan kepada:

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan (u.p Kepala Subbagian Tata Usaha)

Ditjen PAUD dan Dikmas

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung E Lantai 8

Jalan Jenderal Sudirman-Senayan, Jakarta 10270.

Penerimaan proposal akan ditutup apabila kuota bantuan telah terpenuhi, sehingga proposal yang diterima sesudahnya dak akan dinilai dan diproses.

c. Foto copy proposal dikirim kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.

3. Penilaian Proposal

Se ap proposal yang diterima Direktorat Bindiktara, diproses lebih lanjut dengan penilaian oleh Tim Penilai Proposal yang ditetapkan oleh Direktur Bindiktara atau pejabat yang ditunjuk.

(15)

Penilaian proposal dilakukan terhadap substansi/isi dari proposal, dengan maksud untuk mengetahui kesiapan, kesanggupan, dan kemampuan lembaga dalam menyelenggarakan program Kampung Literasi.

Penilaian substansi dilakukan dengan cara:

a. Se ap proposal dinilai oleh 3 orang penilai secara mandiri dengan menggunakan instrumen yang telah disediakan.

b. Berdasarkan hasil penilaian proposal individu, kemudian dilakukan penjumlahan nilai dan selanjutnya dilakukan perankingan dari nilai terbesar sampai terkecil.

4. Verifi kasi Lembaga

Berdasarkan hasil penilaian m penilai proposal, kemudian dapat dilakukan verifi kasi terhadap lembaga.

Tahap ini dilakukan untuk membuk kan kebenaran data dan informasi yang disusun dalam proposal, serta untuk memperkuat hasil penilaian m penilai proposal. Proposal yang dinilai telah memenuhi syarat, dapat dilakukan verifi kasi terhadap lembaga. Hal ini dimaksudkan untuk memas kan dan meyakinkan bahwa keberadaan, kelayakan dan kredibilitas lembaga yang bersangkutan telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Verifi kasi proposal dapat dilakukan dengan cara:

a. Mengundang lembaga yang terpilih sebagai nominasi calon penerima bantuan untuk mempresentasikan kegiatan yang diusulkan pada pertemuan yang diselenggarakan oleh Direktorat Bindiktara;

b. Melakukan visitasi atau kunjungan lapangan (sesuai ketersediaan anggaran) terhadap lembaga yang lolos penilaian proposal untuk memas kan kebenaran (objek fi tas) kondisi dan keberadaan lembaga serta lokasi kampung yang akan dijadikan tempat penyelenggaraan Kampung Literasi;

c. Klarifi kasi dan konfi rmasi tentang kebenaran dokumen dalam proposal melalui surat atau telepon kepada lembaga calon penerima bantuan atau kepada dinas pendidikan setempat. 5. Penetapan Lembaga Penerima Bantuan

Berdasarkan hasil verifi kasi, Direktorat Bindiktara menetapkan lembaga penerima bantuan dengan Surat Keputusan (SK). Fotocopy SK disampaikan kepada dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupaten/kota serta pejabat pemerintah setempat.

6. Pembekalan Lembaga Penyelenggara

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dapat memberikan pembekalan penyelenggaraan Program Kampung Literasi melalui kegiatan orientasi atau bimbingan teknis.

7. Penandatanganan Akad Kerjasama

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dengan Lembaga penerima bantuan melakukan penandatanganan akad kerjasama tentang Penyelenggaraan Program Kampung Literasi dan dokumen lain yang terkait dengan penyaluran dana bantuan.

8. Penyaluran Bantuan

Direktorat Bindiktara melakukan penyaluran bantuan kepada lembaga/ organisasi yang telah ditetapkan sebagai calon penyelenggara program sesuai prosedur dan ketentuan atau peraturan perundang-undangan.

9. Pelaksanaan Program

Lembaga melaksanakan menyelengarakan Program Kampung Literasi sesuai proposal dan akad kerjasama yang disepaka .

10. Monitoring dan Evaluasi

Agar pelaksanaan program berjalan dengan baik dan mencapai apa yang diharapkan, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dapat melakukan monitoring, supervisi, dan evaluasi terhadap lembaga penyelenggara Program kampung literasi.

(16)

11. Pelaporan

Lembaga penerima dana bantuan berkewajiban menyampaikan laporan secara tertulis mengenai hasil pelaksanaan program dan penggunaan dana bantuan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan.

F. Peran

Pemerintah

Untuk mendukung pelaksanaan Program Kampung Literasi sesuai dengan tujuan dan menghasilkan apa yang diharapkan, perlu adanya keterlibatan pemerintah dan pemerintah daerah dengan pembagian peran sebagai berikut:

1. Peran Pemerintah Pusat

Pemerintah pusat dalam hal ini adalah Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Direktorat Jendral Pendidikan Aanak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melakukan peran:

a. Menyusun petunjuk teknis,

b. Melakukan sosialisasi ke dinas pendidikan provinsi dan kab/kota; c. Melakukan penilaian proposal;

d. Melakukan verifi kasi lembaga;

e. Menetapkan lembaga penerima bantuan;

f. Melakukan penandatanganan akad kerjasama dengan lembaga penerima;

g. Melakukan penyaluran dana bantuan ke lembaga melalui transfer bank;

h. Memberikan bekal pelaksanaan program melalui kegiatan orientasi teknis;

i. Melakukan monitoring dan evaluasi program.

2. Peran Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah yang dimaksud adalah Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten.

a. Pemerintah Provinsi berperan:

1) Menyebarluaskan petunjuk teknis ke dinas kabupeten di wilayah kerjanya;

2) Melakukan sosialisasi ke dinas pendidikan kabupaten; 3) Melakukan monitoring dan evaluasi program.

b. Pemerintah Kabupaten

1) Menyebarluaskan petunjuk teknis ke satuan pendidikan nonformal dan lembaga lain seper : Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Rumah Pintar, Balai Belajar Bersama, Lembaga Kursus dan Pela han, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dibidang pendidikan, dan lembaga lain di wilayah kerjanya,

2) Melakukan sosialisasi ke berbagai lembaga di wilayah kerjanya, 3) Melakukan pemeriksaan berkas kelengkapan administrasi; 4) Memberikan rekomendasi,

5) Melakukan supervisi (bimbingan teknis lapangan) 6) Melakukan evaluasi penyelenggaraan program, 7) Melakukan monitoring dan evaluasi program.

G. Akuntabilitas Pengelolaan

1. Pakta Integritas

Lembaga penerima bantuan Program Kampung Literasi wajib menandatangani Pakta Integritas di atas materai. Penandatanganan Pakta Integritas ini waktunya bersamaan dengan penandatangan akad kerjasama.

Pakta Integritas adalah pernyataan dak akan melakukan korupsi, kolusi, dan nepo sme serta penyelewengan dalam pengelolaan dan

(17)

penggunaan dana bantuan. Apabila melanggar hal-hal yang telah dinyatakan dalam Pakta Integritas akan dikenakan sanksi hukum, moral, dan/atau sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pernyataan Kesanggupan

Lembaga penerima bantuan Program Kampung literasi wajib menandatangani Pernyataan Kesanggupan, yang dimaksud adalah surat pernyataan pimpinan lembaga untuk melaksanakan program sesuai dengan proposal yang telah disetujui dan mematuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam petunjuk teknis pelaksanaan program.

3. Pertanggungjawaban Mutlak

Lembaga penerima bantuan Program Kampung Literasi wajib menandatangani Pertanggungjawaban Mutlak, adalah tanggung jawab lembaga penyelenggara untuk menyelesaikan program sesuai proses pembelajaran dan dana yang telah diterima.

Dana bantuan Program Kampung Literasi yang telah

diterima menjadi tanggung jawab sepenuhnya Lembaga

penerima, dan apabila terjadi penyelewengan menjadi

tanggung jawab penuh penerima dana.

H. Pelaporan

Sebagai bentuk pertanggungjawaban dan akuntabilitas, Lembaga penerima bantuan berkewajiban membuat laporan, yaitu laporan awal dan laporan akhir.

1. Pelaporan Penerimaan Dana

Laporan ini, dibuat setelah menerima dana bantuan dan menginformasikan tentang:

a. Bantuan telah diterima,

b. Waktu dan jumlah dana bantuan yang diterima. c. Kapan penyelenggaraan Program akan dilaksanakan.

Laporan awal dan dilengkapi foto copy buk penerimaan bantuan dan jadwal kegiatan disampaikan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, dan ditembuskan ke dinas pendidikan provinsi dan kabupaten setempat sebelum pelaksanaan program dimulai.

2. Laporan Penyelenggaraan Kegiatan

Laporan ini dibuat setelah selesai melaksanakan Program Kampung Literas, melaporkan tentang:

a. substansi pelaksanaan program dan hasil-hasilnya yang dilengkapi dengan dokumentasi dan foto-foto kegiatan dan barang yang dibeli, dan

b. penggunaan dana bantuan program yang diterima dan disertai rekapitulasi pengeluaran dana bantuan .

Laporan disampaikan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dan ditembuskan ke dinas pendidikan provinsi dan kabupaten setempat dua minggu setelah selesainya kegiatan.

(18)

A. Indikator Keberhasilan

Untuk mengetahui keberhasilan dari pelaksanaan program Kampung Literasi, dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut:

1. Meluasnya informasi masyarakat terhadap program kampung literasi; 2. Meningkatnya kunjungan masyarakat ke kampung literasi untuk

mencari informasi dan atau belajar keterampilan;

3. Meningkatnya layanan informasi pada jalur pendidikan nonformal berupa buku maupun non-buku yang tersedia pada TBM, pojok baca, gardu baca, warung baca, yang dilengkapi dengan teknologi informasi; 4. Masyarakat memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan

sikap yang posi f sehingga memiliki kualitas hidup yang baik;

5. Meningkatnya ak vitas ekonomi setelah penyelenggaraan program kampung literasi;

6. Tersedianya berbagai layanan informasi dan sumber akses informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan pendidikan, sosial budaya, seni, hukum, ekonomi (pertanian, perikanan, perdagangan), kesehatan dan teknologi-informasi (sesuai potensi lokal daerah).

B. Supervisi dan Monitoring

Untuk menjamin mutu penyelenggaraan kampung literasi dan hasil pelaksanaan program perlu dilakukan supervisi, yang dapat dilakukan secara bersama-sama dan/atau sendiri oleh UPT Pusat dan Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat dan Penilik setempat. Selain itu dilakukan juga monitoring pelaksanaan program,

BAB IV

PENGENDALIAN MUTU

yang dapat dilakukan secara bersama-sama dan/atau secara sendiri oleh Direktorat Pembinaan Keaksaraan dan Kesetaraan, Dinas Pendidikan Provinsi setempat, dan Dinas Pendidikan Kabupaten setempat.

Aspek-aspek pen ng yang perlu diperha kan dalam pelaksanaan supervisi dan monitoring, antara lain adalah:

1. Kredibilitas lembaga penyelenggara program; 2. Perkembangan pelaksanaan program;

3. Kelengkapan prasarana dan sarana pendukung;

4. Persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan Kampung Literasi; 5. Tingkat kehadiran/antusiasme masyarakat;

6. Dokumen penyelenggaraan program; 7. Penggunaan bantuan;

8. Layanan program dan layanan pengelola terhadap pengunjung; 9. Tingkat keamanan dan kenyamanan pengunjung;

10. Kompetensi pengelola dan instruktur; 11. Sumber keuangan pengelola;

12. Jaringan dan kemitraan yang dibangun oleh pengelola. Pelaksanaan supervisi dan monitoring bertujuan untuk: 1. Mengetahui perkembangan pelaksanaan program; 2. Memetakkan rencana prioritas;

3. Memaksimalkan potensi yang dimiliki pada masyarakat maupun di lingkungan kampung literasi;

4. Mengetahui kendala dan solusi yang diambil; 5. Menentukan kebijakan lanjutan dari program.

(19)

Petunjuk teknis ini disusun sebagai panduan yang masih bersifat umum, yang dalam implementasinya memerlukan penyesuaian dengan situasi dan kondisi setempat. Oleh karena itu lembaga/organisasi penyelenggara program diharapkan dapat mengembangkan krea vitasnya untuk menyempurnakan penyelenggaraan program. Juknis ini bersifat fl eksibel dan masih memungkinkan untuk disesuaikan dengan keunikan potensi lokal dan tempat penyelenggaraan kegiatan sepanjang memberi nilai tambah dan dak bertentangan dengan prosedur yang telah ditentukan. Semoga Juknis ini dapat memberikan panduan atau acuan bagi semua pihak yang berkeinginan untuk menyelenggarakan kegiatan Kampung Literasi.

Selanjutnya, apabila terdapat hal-hal yang perlu didiskusikan, dapat menghubungi langsung ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dengan nomor Telepon 021-5725507, dapat juga mengunjungi website:

www.bindikmas.kemdikbud.go.id

dan/atau

www.paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas/

email: progrev_akstara@kemdikbud.go.id

Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini, akan di ndaklanju dengan Surat Edaran atau surat resmi Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan.

BAB II

penutup

CATATAN KHUSUS:

1. Lembaga/organisasi penerima bantuan yang dak menyampaikan laporan

sampai dengan akhir tahun anggaran, dapat dikenai sangsi berupa:

a. Mengembalikan bantuan yang telah diterima ke kas negara;

b. Tidak diperkenankan mengakses dana bantuan dari Dit. Bindiktara

pada tahun-tahun berikutnya;

c. Dapat diteruskan ke jalur hukum karena disinyalir melakukan

penyelewengan.

2. Direktorat Bindiktara dak memungut biaya apapun dan dak menerima

pengembalian dana bantuan dalam bentuk apapun, untuk proses pencairan bantuan yang akan dan telah ditetapkan;

3. Lembaga/organisasi penerima bantuan Kampung Literasi berkewajiban

dan bertanggung jawab terhadap: (a) pengelolaan dan pengadministrasian dana bantuan secara ter b dan teratur sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (b) penggunaan dana secara akuntabel dan transparan sesuai dengan peraturan yang berlaku; (c) penyetoran pajak dipungut berdasarkan ketentuan yang berlaku; dan (d) bertanggungjawab mutlak atas penggunaan dana bantuan;

4. Apabila terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan kegiatan,

sepenuhnya menjadi tanggungjawab mutlak lembaga penyelenggara program;

5. Apabila terjadi penambahan rencana kegiatan dan alokasi biaya dari

proposal yang diajukan sebelumnya, maka lembaga penyelenggara program wajib memberitahukan dan memperoleh persetujuan dari Direktorat Bindiktara.

(20)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Isi Proposal

PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN KAMPUNG LITERASI

TAHUN 2016 Diajukan Kepada:

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaran Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini da Pendidikan Masyarakat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

dengan alamat

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung E Lantai 8

Jalan Jenderal Sudirman – Senayan Jakarta – 10270 Diajukan Oleh: Nama Lembaga/Organisasi : ... Alamat : ... No. Telp/Hp/Fax : ... Alamat Email : ...

Logo

Lembaga

PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN KAMPUNG LITERASI

TAHUN 2016

A. Profi l Lembaga

1. IdenƟ tas Lembaga

1. Nama lembaga 2. Alamat lembaga 3. No. Telp/Fax/E-mail 4. Tahun berdiri 5. Legalitas lembaga a. Akte notaris b. Ijin operasional 6. Rekening Bank 7. NPWP

2. Visi dan Misi

Visi : ... Misi : 1) ... 2) ... 3) ... 4) ... 3. Susunan Pengurus

Jabatan Nama Pendidikan HP

Ketua Sekretaris Bendahara ... ... ... ...

(21)

4. Prasarana dan Sarana yang dimiliki 1. Status Lahan/ Bangunan • Luas tanah • Jumlah bangunan • Luas bangunan ...m2 ...unit ...m2

Milik sendiri/ sewa/ pinjam pakai/ milik warga /milik pemerintah/ milik publik

2.

Rincian Bangunan • Ruang tamu

• Ruang Sekretariat • Ruang Kantor Pengurus • Ruang Belajar Teori • Ruang Praktek Keterampilan • Ruang usaha/produksi • Ruang perpustakaan/ • Taman Bacaan • ... • ... • ...ruang • ...ruang • ...ruang • ...ruang • ...ruang • ...ruang • ...ruang • ...ruang • ...ruang • ...ruang

3.

Sarana Kesekretariatan • Kursi Tamu • Meja-kursi kerja • Lemari arsip/fi ling

kabinet • Komputer/laptop • Printer • Mesin faksimile/ telepon • ...set • ...set • ...unit • ...unit • ...unit • ...unit

4.

Sarana Pembelajaran • Meja-kursi belajar • Papan tulis • Buku/modul/bahan ajar • Media pendukung • ...set • ...buah • ...buah • ...unit

5.

Sarana Keterampiln

• Alat keterampilan ...set

5. Pengelola Lembaga, Tutor dan Instruktur Pengelola Lembaga,Tutor dan

Instruktur

Tingkat Pendidikan (Orang) SMP SMA Dipl S1 S2 Juml Unsur pimpinan

Tenaga administrasi Tenaga pembantu Tutor bidang pengajaran Instruktur keterampilan Narasumber teknis ... ... Jumlah

6. Kegiatan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat yang pernah dilakukan dua tahun akhir

No. Nama Kegiatan Tahun Pelaksanaan Jumlah Peserta Sumber Biaya 1. 2. 3. 7. Kemitraan

a. Bantuan yang pernah diperoleh dua tahun terakhir No. Nama/Jenis

Program

Instansi/Lembaga

Pemberi Dana Tahun

Jumlah Dana (Rp.) Barang/Jas 1. 2. 3. 4.

(22)

b. Instansi/Lembaga/Organisasi sebagai mitra kerja No. Nama Instansi/ Lembaga/ Organisasi Bentuk Kerjasama/Kemitraan

Bulan& Tahun

Pelaksanaan

1. 2. 3. 4.

8. Prestasi yang pernah diraih

No. Bentuk Penghargaan Diperoleh Dari Tahun 1.

2. 3. 4.

B. Rencana atau Gambaran Umum Pelaksanaan Program

1. Tempat Pelaksanaan Program

Program Kampung Literasi akan dilaksanakan di ... dengan alamat ... ... dengan luas wilayah ...m2. (Gambarkan keadaan dan

potensi desa dan masyarakat)) 2. Waktu Pelaksanaan

(Gambarkan waktu kegiatan untuk menyelesaikan program) 3. Sasaran Program

No Unsur Keterlibatan dalam Program (ParƟ sipasi)

1.

2. 3. 4.

4. Prasarana dan Sarana yang akan digunakan No Jenis Sarana/Prasarana Kondisi Ukuran/

Jumlah Status (Pinjam/ Milik sendiri)

1.

2. 3. 4. 5. Instruktur/Pendamping

No Nama Pendidikan Keahlian Keterlibatan dalam Program

1.

2. 3. 4.

6. Rencana (Tahapan) Kegiatan

Diuraikan langkah-langkah penyelenggaraan kegiatan desa vokasi dari mulai perencanaan (penentuan lokasi, koordinasi), pelaksanaan (pembelajaran dan pela han, rin san usaha dan pembetukan kelompok usaha, pendamingan lanjutan), dan evaluasi kegiatan.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Salinan/fotocopy Akte Notaris pendirian lembaga atau ijin pendirian lembaga dari instansi berwenang.

2. Salinan/fotocopy nomor rekening bank atas nama lembaga.

3. Salinan/fotocopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga. 4. Struktur organisasi/susunan pengurus dan rincian tugasnya.

5. Surat asli rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota setempat. 6. Dokumen lain yang relevan.

(23)

Lampiran 2. Surat Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kab/Kota

KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA SURAT REKOMENDASI

NOMOR: ... Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ...

Jabatan : ...

Alamat : ...

dengan ini menyatakan bahwa:

Nama :...

Ketua lembaga : ...

Alamat lembaga : ...

Nomor Tlp./HP : ...

Fax : ...

Adalah benar keberadaanya dan merupakan lembaga yang memiliki kredibilitas dan kemampuan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan masyarakat, dan layak mengajukan bantuan penyelenggaraan program Kampung Literasi tahun 2016 kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mes nya.

..., 2016 Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota ... Tanda tangan dan stempel

... NIP. ...

Lampiran 3. Surat Pernyataan Pemerintah Setempat

KOP SURAT PEMERINTAH SETEMPAT SURAT PERNYATAAN

NOMOR: ...

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ...

NIP : ...

Jabatan : ...

Alamat : ...

Dengan ini menyatakan kesediakan kami atas nama pemerintah setempat untuk penyelenggaraan program Kampung Literasi di wilayah kami dan bersedia mendukung program-program yang terkandung didalamnya yang dak bertentangan dengan hukum dan peraturan perundang-undangan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mes nya.

..., 2016 Kepala Desa/Lurah/Camat/dst Tanda tangan stempel ... NIP. ...

(24)

Lampiran 4. Format Pakta Integritas

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ... Jabatan : Ketua ………... Nomor Telp/HP/Fax : ... Nama Lembaga : ... Alamat : Jl.………... Rt/Rw………. Desa/Kel ……….Kec. ………. Kab/Kota ……… Prov. ………..

dalam rangka penyelenggaraan bantuan Desa Vokasi, dengan ini menyatakan: 1. Tidak akan melakukan komunikasi yang mengarah kepada korupsi, kolusi, dan

nepo sme (KKN) dan dak melakukan prak k korupsi, kolusi, dan nepo sme; 2. Tidak akan memberikan sesuatu yang berkaitan dengan urusan penyaluran dana bantuan yang dapat dikategorikan sebagai suap dan/atau gra fi kasi kepada siapapun;

3. Akan mengiku proses penyaluran bantuan dan pelaksanaan kegiatan

secara bersih, transparan, dan profesional untuk memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 4. Akan menggunakan dana bantuan sesuai dengan usulan yang tercantum

dalam proposal dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia menerima sanksi administra f berupa pencantuman dalam da ar hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana. Demikian pakta integritas ini saya buat dengan sesungguhnya untuk digunakan sebagaimana mes nya.

... 2016 Materai

Rp. 6000

...

Lampiran 5. Format Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak

KOP SURAT LEMBAGA

SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lembaga : ...

Nama Ketua : ...

Alamat : ...

dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungjawab penuh atas penggunaan dana Bantuan Kampung Literasi

Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Kampung tersebut di atas mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia dituntut penggan an kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Buk -buk pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan Kampung Literasi disimpan sesuai dengan ketentuan pada penerima bantuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.

Demikian Surat pernyataan ini kami dibuat dengan sesungguhnya.

..., 2016 Pimpinan/Ketua Lembaga

(25)

Lampiran 6. Format Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja

KOP SURAT LEMBAGA

SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB BELANJA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1.Nama Lembaga Penerima : ...

2. Alamat Lembaga : ...

3. Nama Bantuan : ...

Yang bertanda tangan di bawah ini Pimpinan/Ketua Lembaga penerima bantuan Kampung Literasi menyatakan bahwa saya:

1. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada yang berhak menerima;

2. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh buk pengeluaran belanja yang telah dilaksanakan;

3. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap buk -buk pengeluaran oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah.

Demikian Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

..., 2016 Pimpinan/Ketua Lembaga

...

Lampiran 7. Format Surat Pernyataan Kesanggupan

KOP SURAT LEMBAGA

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

1.Nama Lembaga : ...

2. Nama Ketua : ...

3. Alamat Lembaga : ...

Dengan ini menyatakan kesanggupan kami atas nama lembaga pengusul dana bantuan Kampung Literasi untuk menyelenggarakan program Kampung Literasi sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mes nya.

..., 2016 Pimpinan/Ketua Lembaga

(26)

LAPORAN HASIL PENYELENGGARAAN KEGIATAN A. SAMPUL LAPORAN • Nama Program : ... • Nama Lembaga : ... • Alamat Lengkap : ... • Nomor Telp/HP/Fax/E-mail : ... • Bulan/Tahun Laporan : ... B. SISTEMATIKA LAPORAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I PENDAHULUAN 1) Latar Belakang

2) Dasar Pelaksanaan Kegiatan 3) Tujuan (Kegiatan dan Laporan) II PELAKSANAAN KEGIATAN

1) Persiapan pelaksanaan kegiatan;

2) Obyek dan sasaran program (data dan informasi tentang sasaran program); 3) Tenaga pengelola dan instruktur yang mendukung pelaksanana kegiatan; 4) Prasarana dan sarana yang digunakan;

5) Bidang layanan, instruktur dan jam pelayanan 6) Langkah dan proses pelaksanaan program 7) Rincian penggunaan dana

8) Dukungan yang diperoleh dari pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan program 9) Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program

10) Hambatan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program

11) Rencana ndak lanjut

III KESIMPULAN DAN SARAN/REKOMENDASI IV PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1) Surat pernyataan bahwa buk -buk pengeluaran telah disimpan di lembaga;

2) Buk setoran pajak sesuai ketentuan yang berlaku

3) Foto dokumentasi pelaksanaan program dan foto barang yang dibeli 4) Dokumentasi pendukung lainnya yang diperlukan

5) Buk Setoran Bukan Pajak (SSBP) atau Surat Setoran Pengembalian Belanja

(SSPB) (jika terdapat pengembalian)

Lampiran 8. Contoh Laporan Awal

LAPORAN PENERIMAAN DANA Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ... Jabatan : Ketua Nomor Telp/HP/Fax : ... Nama Lembaga : ... Alamat : Jl. ... Kel. ... Kec. ... Kab/Kota... Prov……...

dengan ini melaporkan dengan sesungguhnya, bahwa kami:

1. Telah menerima dana bantuan penyelenggaraan program Kampung Literasi sebesar Rp. ...(...), melalui transfer bank pada rekening lembaga nomor: ... atas nama: ... pada tanggal: ...;

2. Dana dimaksud angka 1 tersebut di atas, akan kami gunakan sebagai biaya penyelenggaran kegiatan Kampung Literasi, sesuai perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani;

3. Akan menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan kegiatan dan penggunaan dana kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, diakhir tahun, paling lambat 2 (dua) minggu setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Demikian laporan penerimaan danaini dibuat dengan sebenarnya, untuk digunakan sebagaimana mes nya.

..., 2016 Pimpinan/Ketua Lembaga

...

(27)

Lampiran 10. Contoh Format Laporan Penggunaan Dana

No. Kegiatan Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) (3) x (4)

1

2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Lampir an 11.F

ormat Contoh Buku Kas Umum

No Tg l Nomor Buk Ɵ Ur aian Penerimaan Peng eluar an Saldo Sisa Meng et ahui Dibua t Oleh: Ke tua Lembag a Bendahar a Nama Jelas Nama Jelas

Stempel lembaga

(28)

Lampir an 12: Contoh F ormat Buku P enerimaan/P enyetor an P ajak

FORMAT CONTOH BUKU PENERIMAAN/PENYETORAN PAJAK

No

Tg

l

Nomor Buk

Ɵ Ur

aian

Jenis P

ajak

Jml

Ke

t.

Ppn PPh 21 PPh 22

PPh 23

Ca ta tan: Pajak P embelian Bar ang ≥Rp. 1 jut a), dik enak

an pajak: PPN sebesar 10%, dan PPh 22 sebesar 1,5%.

Pajak Honor

arium (nilai ber

apapun), dik

enak

an pajak: PPh 21 sebesar ....% (sesuai s

ta tus k epeg aw aian y ang ber sangk ut an). Pajak Sew a Bar ang

/Jasa (nilai ber

apapun), dik

enak

an pajak: PPN sebesar 10%, dan PPh 23 sebesar 2%.

Besarn

ya

pajak y

ang harus diba

yark an, sebaikn ya dik onsult asik an deng an K an tor P ajak se tempa t. ..., 2016 Meng et ahui Dibua t Oleh: Ke tua Lembag a Bendahar a Nama Te rang Nama Te rang Stempel lembaga

Setoran Lampiran 13: Tata Cara Pengembalian, Contoh Format Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) dan Format Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)

Pengembalian dana bantuan pemerintah ke kas negara dilakukan dengan prosedur berikut:

1. Pengembalian dilakukan oleh lembaga penyelenggara ke kas negara dengan melakukan penyetoran melalui bank resmi dengan mengisi formulir Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) untuk pengembalian yang dilakukan pada tahun 2016 dan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) untuk pengembalian yang dilakukan melewa tahun 2016, bukan mentransfer ke nomor rekening tertentu. Formulir SSPB/SSBP dapat diperoleh di kantor pajak, kantor pos atau toko buku terdekat.

2. Pengisian formulir harap mengiku kode-kode pengisian yang telah ditentukan dengan beberapa keterangan sebagai berikut:

• Isian jumlah setorandiisi sesuai jumlah yang disetorkan dalam bentuk angka dan uraian;

• Isian keperluan diisi sesuai peruntukan setoran;

• Isian Surat Penagihan (SPN) atau Surat Pemindahan Penagihan Piutang Negara (SP3N) (khusus pada SSBP) dikosongkan;

• Pimpinan lembaga membubuhkan tanda tangan pada kolom kiri bawah disertai stempel lembaga dan nama lengkap.

3. Lembaga melakukan penyetoran dengan membawa formulir SSPB/ SSBP yang telah dilengkapi ke bank resmi maupun kantor pos yang memiliki bank.

(29)

4. Setelah penyetoran dilakukan, penyetor akan menerima dokumen berikut:

• SSPB/SSBP lembar 1,3 dan 5 yang telah disahkan oleh pihak bank; • Buk penerimaan negara yang telah disahkan oleh pihak bank yang

memuat Nomor Transaksi Penerimaan Negara disingkat NTPN. 5. Selanjutnya Surat Pernyataan Pimpinan Lembaga asli, SSPB/SSBP

lembar 1-3 (asli), dan buk penerimaan negara (asli) harus dikirimkan ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan; sedangkan SSPB/SSBP lembar 5 dan fotokopi buk penerimaan negara disimpan oleh lembaga sebagai bagian dari laporan akhir dan ditembuskan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat. 6. Contoh Formulir pengembalian SSPB dan SSBP

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DITJEN PERBENDAHARAAN KPPN SURAT SETORAN PENGEMBALIAN BELANJA (SSPB) Nomor : ... Tanggal : ... Lembar 1 Untuk BENDAHARA PENGELUARAN

KE REKENING KAS NEGARA NOMOR: ...

A. 1. NPWP wajib setor/Bend :

2. Nama Wajib setor/Bend : ... 3. Alamat : ... ... B. 1. Kementerian/Lembaga : ... 2. Unit Organisasi Eselon I : ... 3. Satuan Kerja : ... 4. Fungsi/Subfungsi/Program : ... 5. Kegiatan/Subkegiatan : ... 6. Lokasi : ... C. MAP dan Uraian Penerimaan : ... D. Jumlah Setoran : Rp. ... Dengan Huruf : ... ... PERHATIAN

Bacalah dahulu petunjuk pengisian Formulir SSPB pada halaman belakang lembar ini

Untuk Keperluan:

..., Tanggal ...

... NIP. ...

Diterima oleh:

BANK PERSEPSI/KANTOR POS DAN GIRO Tanggal ...

Tanda Tangan ... Nama Terang ... SURAT SETORAN PENGEMBALIAN BELANJA (SSPB)

(30)

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DITJEN PERBENDAHARAAN KPPN SURAT SETORAN BUKAN PAJAK (SSBP) Nomor : ... Tanggal : ... Lembar Untuk WAJIB SETOR/ BENDAHARA PENERIMA

KE REKENING KAS NEGARA NOMOR: ...

A. 1. NPWP wajib setor/Bend :

2. Nama Wajib setor/Bend : ... 3. Alamat : ... ... B. 1. Kementerian/Lembaga : ... 2. Unit Organisasi Eselon I : ... 3. Satuan Kerja : ... 4. Fungsi/Subfungsi/Program : ... 5. Kegiatan/Subkegiatan : ... 6. Lokasi : ... C. MAP dan Uraian Penerimaan : ... D. Jumlah Setoran : Rp. ... Dengan Huruf : ... ... E. Surat Penagihan (SPN) atau Surat : Nomor ...Tanggal: ...

Pemindahan Penagihan Piutang

Negara (SP3N) : KPPN ... PERHATIAN

Bacalah dahulu petunjuk pengisian Formulir SSBP pada halaman belakang lembar ini

Untuk Keperluan: ..., Tanggal ... ... NIP. ... ..., Tanggal ... Tanda Tangan ... Nama Terang ... SURAT SETORAN BUKAN PAJAK (SSBP)

Referensi

Dokumen terkait

Tumbuhan yang telah dikenal dapat berfungsi sebagai pestisida alami adalah mimba yang mengandung bahan aktif azadirachtin (yang banyak terdapat pada biji).. Meskipun pestisida

Penilaian tersebut berdasarkan harga, fitur (kamera dan video, konektivitas, aplikasi software), popularitas produk (banyaknya pengguna produk, popularitas merk,

Penelitian ini membahas tataletak mesin pada lima tempat yang berbeda untuk tataletak open space. Tabel di bawah ini menunjukkan koordinat tataletak

Berdasarkan permasalahan tersebut tentang peramalan jumlah penumpang bandara dengan menggunakan metode statistika ARIMA Box-Jenkins, ARIMAX, dan Regresi Times Series,

Keterangan Data permintaan maksimum periode tertentu Titik tengah permintaan Data permintaan minimum periode tertentu Data persediaan maksimum periode tertentu Titik tengah

Dengan penerapan Sistem Terintegrasi untuk Toko Peracangan ini, maka perputaran barang akan lebih cepat, sehingga mengurangi kerugian akibat stok barang yang

Klasifikasi Manfaat dan Biaya TKI Kabupaten Malang secara umum dapat dijelaskan bahwa penyerapan tenaga kerja yang tinggi untuk migrasi ke luar negeri merupakan

Penyediaan sistem data di tingkat masyarakat mengenai akses dan kualitas layanan dasar yang dapat dihimpun pada tingkat kecamatan dan ditautkan ke forum data di tingkat