O
Osilasi
Osilasi
Os
Osila
ilas
si
i te
terj
rjad
adi
i bil
bila
a se
sebu
buah
ah si
sist
stem
em dig
digan
angg
ggu
u da
dari
ri po
posis
sisii
kesetimbangannya.
kesetimbangannya.
K
Kar
arak
akte
teris
ristik
tik ge
gerrak
ak os
osila
ilasi
si y
yan
ang
g pa
palin
ling
g dik
diken
enal
al ad
adal
alah
ah
gera
gerak tersebut b
k tersebut bersifat periodik, yaitu berulang-ulang.
ersifat periodik, yaitu berulang-ulang.
Contoh : perahu kecil yang berayun turun naik, bandul
Contoh : perahu kecil yang berayun turun naik, bandul
jam yang berayun ke kiri dan ke kanan, senar gitar yang
jam yang berayun ke kiri dan ke kanan, senar gitar yang
bergetar, dll
bergetar, dll
GG
er
erak
ak ge
gelo
lomb
mban
ang
g be
berh
rhub
ubun
unga
gan
n e
errat
at de
deng
ngan
an ge
gerrak
ak
osilasi.
osilasi.
Co
Cont
nto
oh
h :
: ge
gelo
lomb
mban
ang
g bu
buny
nyi
i di
diha
hasi
silk
lkan
an ol
oleh
eh ge
geta
tarran
an
(sepe
Osilasi Harmonis Sederhana:
Beban Massa pada Pegas
S
alah satu gerak osilasi yang sangat lazim dan sangat
penting adalah gerak harmonis sederhana.
Apabila sebuah benda disimpangkan dari kedudukan
setimbangnya, gerak harmonik akan terjadi jika ada gaya
pemulih yang sebanding dengan simpangannya dan
simpangan tersebut kecil.
S
uatu sistem yang menunjukkan gejala harmonik
sederhana adalah sebuah benda yang tertambat pada
sebuah pegas. Pada keadaan setimbang, pegas tidak
mengerjakan
gaya
pada
benda.
Apabila
benda
disimpangkan sejauh x dari setimbang, pegas mengerjakan
gaya ±kx.
x
2 2
d x
F= -kx = ma = m
dt
F = -kxPerhatikan kembali sistem benda pegas!
G
aya pemulih yang bekerja pada benda adalah F = - kx,
tanda ± timbul karena gaya pegas berlawanan arah dengan
simpangan.
Gabungkan gaya tersebut dengan hukum kedua Newton, kita mendapatkan
2
2
d x
k
a
- ( )x
dt
m
Percepatan berbanding lurus dan arahnya berlawanan dengan simpangan. Hal ini merupakan karakteristik umum gerak harmonik sederhana dan bahkan dapat digunakan untuk mengidentifikasi sistem-sistem yang dapat menunjukkan gejala gerak harmonik sederhana.
2 2
d x
k
- ( )x
dt
m
Solusi persamaan di atas yang berbentuk osilasi harmonik sederhana adalah
X = A sin(t + ) atau X = A cos(t + ) Di mana
A simpangan maksimum = amplitudo, =frekuensi sudut, = fasa awal, (t + ) =
fasa, = 2Tf = 2T/T, T = waktu yang diperlukan suatu benda untuk melakukan satu
osilasi.
Fasa awal bergantung pada kapan kita memilih t = 0.
Satuan A sama dengan X yaitu meter, satuan fasa (t + ) adalah radian Satuan f adalah Hz (s-1) dan satuan T adalah s (detik)
Misalkan persamaan simpangan OHS adalah X = A sin(t + ), substitusikan persamaan ini ke dalam persamaan diferensial OHS diperoleh
2 = k/m.
Dalam menyelesaikan persoalan OHS secara umum kita harus mencari terlebih dahulu 3 besaran yaitu A, , dan . Setelah ke-3nya diketahui maka kita mengetahui persamaan posisi untuk osilasi, kemudian dengan cara mendeferensiasi x terhadap t
kita memperoleh kecepatan dan percepatan osilasi.
2 2 2 2 x =Acos(t+) dx v = =Acos(t+) dt dv d x a = = = - Asin( ) dt dt a = - x t U
V berharga maksimum (A) saat x= 0, pada
saat tersebut a = 0.
a berharga maksimum (2A) saat x=±A,
Osilasi Harmonis Sederhana:
Energi
Bila sebuah benda berosilasi pada sebuah pegas, energi kinetik
benda dan energi potensial sistem benda-pegas berubah terhadap
waktu.
Energi total (jumlah energi kinetik dan energi potensial) konstan.
Energi potensial sebuah pegas dengan konstanta k yang teregang
sejauh
xadalah U = ½ k
x2.
Energi kinetik benda (m) yang bergerak dengan laju v adalah K = ½
mv
2.
Energi total = ½ k
x2+ ½ mv
2= ½ kA
2.
Persamaan energi total memberikan sifat umum yang dimiliki OHS
yaitu berbanding lurus dengan kuadrat amplitudo.
Sebuah sistem benda pegas disimpangkan sejauh A dari posisi setimbangnya, kemudian dilepaskan. Pada keadaan ini benda dalam keadaan diam dan pegas memiliki energi potensial sebesar ½ kA2.
Saat benda mencapai titik setimbang energi potensial pegas nol . Dan
benda bergerak dengan laju maksimum vmaks, energi kinetik benda ½ mV
maks2.
Bagaimana energi pada saat pegas
tersimpangkan sejauhx? E = ½ mv
Osilasi Harmonis Sederhana:
Benda pada pegas vertikal
yo
Perhatikan sebuah pegas yang tergantung secara vertikal!
Pada ujung pegas digantung benda bermassa m sehingga pegas teregang sepanjang yo, sistem setimbang. Dalam hal ini kyo = mg atau yo = mg/k.
Benda disimpangkan sejauh y dari posisi setimbang kemudian dilepaskan!
setimbang y 2 2 2 o o 2 2 2 2 2 d F = -k y + m g = m a = m d t d ( y + y ') - k ( y + y ' ) + m g = m d t d y ' d y ' k - k y ' = m a t a u = - y ' d t d t m y Perhatikan bahwa persamaannya identik dengan sistem pegas-benda horizontal. Solusinya
B
andul Sederhana
mg sin
mg cos L
Perhatikan sebuah bandul bermassa m yang digantungkan pada ujung tali sepanjang L, massa tali di abaikan dan tegangan tali T.
Benda berayun ke kiri dan ke kanan mengikuti busur lingkaran berjari-jari L. Benda setimbang dalam arah radial T = mgcos.
Dalam arah tangensial bekerja gaya mgsin, gaya ini selalu berlawanan arah dengan arah perubahan . Jadi mgsin = ma = m d2s/dt2,di mana s = L.
mgsin = m Ld2/dt2 pd2/dt2 = (g/L)sin
Perhatikan persamaan d2/dt2 = (g/L)sin, untuk sudut kecil sin . Diperoleh
Bandul
F
isis
Perhatikan sebuah benda tegar dengan massa m! Benda dapat berputar pada titik O.
Jarak titik O ke pusat massa adalah r. Momen inersia benda adalah I
Perhatikan gaya berat yang bekerja pada pusat massa!
Gaya dapat diuraikan menjadi 2 komponen!
O pm r mg mgcos mgsin
Gaya yang menyebabkan benda berayun pada pusat massa
adalah mgsin atau X= mgrsin (X = r x F).
Hukum Newton X = IE, di manaE = d2/dt2. Untuk sudut kecil sin .
d2/dt2 = (mgr/I), ini adalah persamaan getaran harmonik dengan
Bandul Puntir
Gambar di samping memperlihatkan sebuah bandul
puntir, yang terdiri dari benda yang digantung dengan kawat yang disangkutkan pada titik tetap. Bila dipuntir hingga sudut *, kawat akan mengerjakan sebuah torka (momen gaya) pemulih sebanding dengan *, yaitu X =
O *. Di mana O adalah konstanta puntir.
*
Jika I adalah momen inersia benda terhadap sumbu putar sepanjang kawat, hukum Newton untuk gerak rotasi memberikan
X= O* = I d2*/dt2atau d2*/dt2 = (O/I) *
Persamaan di atas adalah osilasi harmonis sederhana dengan 2 = (O/I)
Osilasi Teredam
Pada semua gerak osilasi yang sebenarnya,energi
mekanik
terdisipasi
karena adanya suatu gaya gesekan.
Bila dibiarkan, sebuah pegas atau bandul akhirnya
berhenti berosilasi.
Bila energi mekanik gerak osilasi berkurang berkurang
terhadap waktu, gerak dikatakan
teredam
.
Osilasi Teredam
Grafik simpangan terhadap waktu untuk
osilator yang teredam sedikit. Gerak hampir
berupa osilasi harmonik sederhana dengan amplitudo berkurang secara lambat terhadap waktu
Osilasi benda teredam karena pengaduk yang terendam dalam cairan. Laju kehilangan energi dapat bervariasi dengan mengubah ukuran pengaduk atau kekentalan cairan. Meskipun analisis terinci gaya teredam untuk sistem ini cukup rumit, kita sering dapat menyajikan gaya seperti itu dengan suatu persamaan empirik yang bersesuaian dengan hasil eksperimen dan pengolahan matematisnya relatif sederhana.
Frekuensi natural
Underdamped Critically damped b: koeefisien teredam
1. Sebuah partikel memiliki simpangan x = 0,3 cos (2t + T/6) dengan x dalam meter
dan t dalam sekon.
a. Berapakah frekuensi, periode, amplitudo, frekuensi sudut, dan fasa awal?
b. Di manakah partikel pada t = 1 s?
c. Carilah kecepatan dan percepatan pada setiap t! d. Carilah posisi dan kecepatan awal partikel!
2. Sebuah benda 0,8 kg dihubungkan pada sebuah pegas dengan k = 400 N/m. Carilah frekuensi dan perode gerak benda ketika menyimpang dari
kesetimbangan.
3. Sebuah benda 5 kg berosilasi pada pegas horizontal dengan amplitudo 4 cm. Percepatan maksimumnya 24 cm/s2. Carilah
a. Konstanta pegas
b. Frekunsi dan perioda gerak
Soal
4. Sebuah benda 3 kg yang dihubungkan pada sebuah pegas berosilasi dengan amplitudo 4 cm dan periode 2 s.
a.Berapakah energi total ?
b.b. Berapakah kecepatan maksimum benda?
5. Sebuah benda bermassa 2 kg dihubungkan ke sebuah pegas berkonstanta k = 40 N/m. Benda bergerak dengan laju 25 cm/s saat berada pada posisi setimbang. a.Berapa energi total benda?
b.Berapakah frekuensi gerak?
6. Sebuah batang bermassa m dan panjang L digantung secara vertikal pada salah satu ujungnya. Batang
berosilasi di sekitar titik setimbangnya. Berapa frekuensi sudut osilasi? (=(3g/L)1/2)
7. Sebuah piringan tipis bermassa 5 kg dan jari-jari 20 cm digantung dengan suatu sumbu horizontal tegak lurus terhadap lingkaran melalui pinggir lingkaran. Piringan disimpangkan sedikit dari posisi setimbangnya dan
dilepas. Cari frekuensi sudut osilasi? (=(200/6)1/2)