• Tidak ada hasil yang ditemukan

Replating Pelat Bottom Kapal Cargo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Replating Pelat Bottom Kapal Cargo"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11 LLaattaar r BBeellaakkaanngg  Negara Indonesia

 Negara Indonesia adalah negara adalah negara yang terdiri yang terdiri dari pulau dari pulau – pulau yang– pulau yang memiliki luas daerah perairan lebih besar dari pada luas daratan sehingga memiliki luas daerah perairan lebih besar dari pada luas daratan sehingga sering juga disebut negara maritim !leh

sering juga disebut negara maritim !leh karena itu kapal karena itu kapal merupmerupakan alatakan alat transportasi utama untuk menghubungkan antara pulau – pulau di Indonesia transportasi utama untuk menghubungkan antara pulau – pulau di Indonesia "apal adalah sarana angkutan laut yang sangat e#ekti# dan e#isien "apal adalah sarana angkutan laut yang sangat e#ekti# dan e#isien sebagai sarana penghubung antar pulau di Indonesia "apal merupakan alat sebagai sarana penghubung antar pulau di Indonesia "apal merupakan alat tr

trananspsporortatasi si yyanang g di di gugunanakakan n dadalalam m beberbrbagagai ai hahal l khkhususususnynya a ununtutuk k   perekonomian

 perekonomian dan dan kebutuhan kebutuhan masyarakat masyarakat di di Indonesia Indonesia $ehingga $ehingga kapalkapal merupakan sarana yang sangat penting% khususnya di Indonesia

merupakan sarana yang sangat penting% khususnya di Indonesia Per

Perkemkembanbangan gan dundunia ia perperkapkapalaalan n maumaupun pun dundunia ia marmaritiitim m harharusus dii

diimbmbangangi i dendengan gan penpeningingkatkatan an mumutu tu alaalat t tratranspnsportortasi asi terstersebuebut t "ap"apalal sebagai penghubung utama saat ini% harus diikuti dengan pemeliharaan yang sebagai penghubung utama saat ini% harus diikuti dengan pemeliharaan yang  baik

 baik agar agar kapal kapal dinyatakan dinyatakan layak layak untuk berlauntuk berlayar Di yar Di galangan galangan dan dan Dok Dok P&P& $ar

$arana ana LauLautan tan NusNusantantara% ara% kapkapal al "' "' ANUANU()A()AH H PE)PE)$AD$ADA A sedasedangng melakukan pengedokan% oleh karena itu kami melakukan obser*asi se+ara melakukan pengedokan% oleh karena itu kami melakukan obser*asi se+ara langsung untuk mengetahui proses reparasi khususnya reparasi penggantian langsung untuk mengetahui proses reparasi khususnya reparasi penggantian  plat ,replating- pada badan kapal tersebut

 plat ,replating- pada badan kapal tersebut

1.2Rumusan Masalah 1.2Rumusan Masalah

)umusan masalah dari latar belakang diatas adalah. )umusan masalah dari latar belakang diatas adalah. a

a Apa pApa penyeenyebab dbab di laki lakukanukannya pnya pekerjaaekerjaan repn replating lating plat plat kapalkapal//  b

 b Persiapan apa saja yang harus di lakukan sebelum replating/Persiapan apa saja yang harus di lakukan sebelum replating/ +

+ Apa saja tahApa saja tahap 0 ap 0 tahtahap yanap yang harus dipg harus diperherhatiatikan sebekan sebelum melum melaklaksansanakanakan replating/

replating/ d

(2)

1.3Tujuan 1.3Tujuan

&ujuan dari penulisan makalah ini adalah

&ujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk .untuk . a

a 'enge'engetahui penytahui penyebab dilakuebab dilakukannykannya pekerjaan replata pekerjaan replating pada plat kapaling pada plat kapal  b

 b 'engetahui persiapan apa saja sebelum pekerjaan replating plat kapal'engetahui persiapan apa saja sebelum pekerjaan replating plat kapal +

+ 'e'enngegetatahuhui i tatahahap p – – tatahahap p yyanang g haharurus s di di peperhrhatatikikan an sesebebelulumm melaksanakan replating

melaksanakan replating d

d 'enge'engetahui +ara unttahui +ara untuk merepuk mereplating plalating plat pada bagian bot pada bagian bottom kapttom kapalal 1

1..44 MMaannffaaaatt

'an#aat dari penulisan makalah ini adalah. 'an#aat dari penulisan makalah ini adalah.

00 'e'embmberierikakan n pepengngetetahahuauan n kekepapada da mamahahasisis1a s1a tetentntanang g repreplatlatining g papadada  bagian bottom kapal

 bagian bottom kapal

00 'em'emberberikaikan n penpengetgetahuahuan an kepkepada ada pekpekerja erja tententantang g proprosedsedur ur pekpekerjaerjaanan replating plat yang sesuai dengan aturannya

replating plat yang sesuai dengan aturannya

00 $eb$ebagaagai i insinspirpirasi asi mamahasihasis1a s1a untuntuk meme+auk meme+ahkahkan n masmasalah yang alah yang ada diada di lapangan

lapangan 1

1..55 BBaattaassaan Mn Maassaallaahh

Adapun penulisan makalah ini didasarkan pada apa yang sebenarnya Adapun penulisan makalah ini didasarkan pada apa yang sebenarnya terjadi dalam pengamatan replating pelat bottom pada "' ANU()AH terjadi dalam pengamatan replating pelat bottom pada "' ANU()AH PE)$ADA

PE)$ADA saat melaksanakan saat melaksanakan kerja praktek di kerja praktek di P& $arana Lautan NusantaraP& $arana Lautan Nusantara &egal dan re#erensi yang menunjang )eplating plat bottom pada makalah &egal dan re#erensi yang menunjang )eplating plat bottom pada makalah ini hanya men+akup plat bottom yang diatasnya merupakan tanki ballas dan ini hanya men+akup plat bottom yang diatasnya merupakan tanki ballas dan  perhitungan jumlah

 perhitungan jumlah kelistrikan yang kelistrikan yang di pakai di pakai pada pekerjaan pada pekerjaan replating tidak replating tidak  di bahas dalam makalah ini

(3)

1.3Tujuan 1.3Tujuan

&ujuan dari penulisan makalah ini adalah

&ujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk .untuk . a

a 'enge'engetahui penytahui penyebab dilakuebab dilakukannykannya pekerjaan replata pekerjaan replating pada plat kapaling pada plat kapal  b

 b 'engetahui persiapan apa saja sebelum pekerjaan replating plat kapal'engetahui persiapan apa saja sebelum pekerjaan replating plat kapal +

+ 'e'enngegetatahuhui i tatahahap p – – tatahahap p yyanang g haharurus s di di peperhrhatatikikan an sesebebelulumm melaksanakan replating

melaksanakan replating d

d 'enge'engetahui +ara unttahui +ara untuk merepuk mereplating plalating plat pada bagian bot pada bagian bottom kapttom kapalal 1

1..44 MMaannffaaaatt

'an#aat dari penulisan makalah ini adalah. 'an#aat dari penulisan makalah ini adalah.

00 'e'embmberierikakan n pepengngetetahahuauan n kekepapada da mamahahasisis1a s1a tetentntanang g repreplatlatining g papadada  bagian bottom kapal

 bagian bottom kapal

00 'em'emberberikaikan n penpengetgetahuahuan an kepkepada ada pekpekerja erja tententantang g proprosedsedur ur pekpekerjaerjaanan replating plat yang sesuai dengan aturannya

replating plat yang sesuai dengan aturannya

00 $eb$ebagaagai i insinspirpirasi asi mamahasihasis1a s1a untuntuk meme+auk meme+ahkahkan n masmasalah yang alah yang ada diada di lapangan

lapangan 1

1..55 BBaattaassaan Mn Maassaallaahh

Adapun penulisan makalah ini didasarkan pada apa yang sebenarnya Adapun penulisan makalah ini didasarkan pada apa yang sebenarnya terjadi dalam pengamatan replating pelat bottom pada "' ANU()AH terjadi dalam pengamatan replating pelat bottom pada "' ANU()AH PE)$ADA

PE)$ADA saat melaksanakan saat melaksanakan kerja praktek di kerja praktek di P& $arana Lautan NusantaraP& $arana Lautan Nusantara &egal dan re#erensi yang menunjang )eplating plat bottom pada makalah &egal dan re#erensi yang menunjang )eplating plat bottom pada makalah ini hanya men+akup plat bottom yang diatasnya merupakan tanki ballas dan ini hanya men+akup plat bottom yang diatasnya merupakan tanki ballas dan  perhitungan jumlah

 perhitungan jumlah kelistrikan yang kelistrikan yang di pakai di pakai pada pekerjaan pada pekerjaan replating tidak replating tidak  di bahas dalam makalah ini

(4)

BAB II BAB II

LANDA$AN &E!)I LANDA$AN &E!)I

2

2..11.. PPeerraawwaattaan Bn Baaddaan Kn Kaappaall

Penipisan pada pelat merupakan hal yang sudah se1ajarnya% tetapi Penipisan pada pelat merupakan hal yang sudah se1ajarnya% tetapi hal ini tidak dapat dianggap remeh karena mengingat pengaruh pelat itu hal ini tidak dapat dianggap remeh karena mengingat pengaruh pelat itu sendiri sebagai kekuatan badan kapal $elain itu apabila pelat tipis maka sendiri sebagai kekuatan badan kapal $elain itu apabila pelat tipis maka akan ra1an

akan ra1an terjadi kebo+orterjadi kebo+oran an pada kapal pada kapal sehingsehingga ga akan menyebabkakan menyebabkanan ke

kerurusaksakan an mumuataatan n papada da papalklkah ah atatau au babahkhkan an dadapapat t memengngakakibibatkatkanan tenggelamnya kapal !leh karena itu perlu diadakannya pera1atan dan tenggelamnya kapal !leh karena itu perlu diadakannya pera1atan dan replati

replating pelat pada kapal se+ara berkala setiap kapng pelat pada kapal se+ara berkala setiap kapalal docking docking % sehingga% sehingga kapal terhindar dari kebo+oran pelat

kapal terhindar dari kebo+oran pelat

$alah satu proses penting adalah pera1atan pelat khususnya plat $alah satu proses penting adalah pera1atan pelat khususnya plat yang ter+elup air ,diba1ah garis air- Pada proses pera1atan ini pelat yang yang ter+elup air ,diba1ah garis air- Pada proses pera1atan ini pelat yang ada di kapal dilakukan pembersihan dengan menggunakan berbagai +ara ada di kapal dilakukan pembersihan dengan menggunakan berbagai +ara

2ara pertama yang biasa dilakukan adalah dengan penyekrapan 2ara pertama yang biasa dilakukan adalah dengan penyekrapan 3

3aaitu itu pempemberbersihsihan an pelpelat at dardari i binbinataatang ng laulaut t dendengan gan pispisau au skrskrap ap LalLaluu dia

diadakdakan an penpengetgetokaokan n dendengan gan palpalu u untuntuk uk menmenghighilanlangkagkan n karkarat at yanyangg m

menenemempepel l $e$etetelalah h prprososes es pepengngetetokokanan% % didilalakukukakann wawateter r jejet t   yaitu  yaitu  penyemprotan

 penyemprotan air air ta1ar ta1ar dengan dengan tekanan tekanan tinggi tinggi ke ke badan badan kapal kapal untuk untuk  menghilangkan kadar garam yang melekat pada badan kapal $etelah itu menghilangkan kadar garam yang melekat pada badan kapal $etelah itu d

dililakakuukakann  sand  sand blasting blasting % % pprroosseess  sand  sand blastingblasting inini i didilalakukukakan n ununtutuk k  men

menghighilanlangkagkan n sisa sisa kotkotoraoran n yayang ng masmasih ih melmelekat ekat sertserta a menmenghighilanglangkankan la

lapipisan san +at +at lalama ma kakarenrena a akakan an didilalakukukakan n prprososes es pepengnge+e+atatanan  PrPrososeses  penge+atan

 penge+atan yang yang telah telah dilaksanakan dilaksanakan belum belum melindungi melindungi pelat pelat kapal% kapal% pelatpelat kapal masih harus di

kapal masih harus di lindulindungi denganngi dengan zinc  zinc anodeanode% #ungsinya adalah untuk % #ungsinya adalah untuk  melindungi pelat kapal dari karat terutama pelat kapal yang dile1ati air  melindungi pelat kapal dari karat terutama pelat kapal yang dile1ati air  dengan arus deras misalnya pada pelat bilga maupun sayap sisi kapal

(5)

2.

2.2.2. aaktkt!r!r""fafaktkt!r !r PePen#n#e$e$a$ a$ ReReplplatat%n%ngg 4a

4aktktor or – – #a#aktktor or pepergrganantitian an pepelalat t ataatauu replating replating  bukbukan an hanhanyaya  penipisan

 penipisan pada pada pelat% pelat% ada ada beberapa beberapa #aktor #aktor lain lain 4aktor0#aktor 4aktor0#aktor penyebabpenyebab diadakanya penggantian pelat

diadakanya penggantian pelat (replating)(replating) adalah . adalah . aa ""oorroossii

Pelat kapal yang mengalami korosi% dibagian permukaan pelat Pelat kapal yang mengalami korosi% dibagian permukaan pelat akan timbul karat yang lama kelamaan semakin tebal yang membuat akan timbul karat yang lama kelamaan semakin tebal yang membuat  pelat

 pelat itu itu semakin semakin menipis menipis "arat "arat ini ini diakibatkan diakibatkan karena karena terjadinyaterjadinya  peristi1a

 peristi1a reaksi reaksi kimia kimia antara antara air air laut laut yang yang mengandung garam% mengandung garam% dengandengan ud

udara yanara yang g ada di dalam air maupada di dalam air maupun un ududara bebaara bebas% serta pelas% serta pelat t kapkapalal Pelat kapal akan beroksidasi dengan udara yang ada diair laut maupun Pelat kapal akan beroksidasi dengan udara yang ada diair laut maupun udara bebas% sebenarnya proses oksidasi ini membutuhkan 1aktu yang udara bebas% sebenarnya proses oksidasi ini membutuhkan 1aktu yang lama% namun karena adanya air laut yang merupakan katalisator yang lama% namun karena adanya air laut yang merupakan katalisator yang  baik

 baik antara antara udara udara bebas bebas dengan dengan pelat pelat maka maka proses proses oksidasi oksidasi ini ini menjadimenjadi lebih +epat% sehingga dengan adanya ini pelat kapal yang terbuat dari lebih +epat% sehingga dengan adanya ini pelat kapal yang terbuat dari  baja akan termakan karat

 baja akan termakan karat  b

 b De#ormasiDe#ormasi

Pelat kapal yang mengalami kerusakan akibat adanya gaya dari Pelat kapal yang mengalami kerusakan akibat adanya gaya dari lu

luarar% % mimisalsalnynya a kakapapal l kakandndas% as% atatau au tertertatabrbrak ak kakaranrang g ataatau u dedermrmagaga%a% sehin

sehingga pelat gga pelat kapal mengalamkapal mengalami i gaygaya a yang begitu besar yang begitu besar sehingsehingga ga pelatpelat ka

kapapal l memengngalalamami i dede#o#ormrmasi asi ataatau u kekelelengngkukungnganan  NaNamumun n adada a jujugaga  penyebab

 penyebab lain lain yaitu yaitu kelengkungan kelengkungan atau atau de#ormasi de#ormasi pada pada kapal kapal karenakarena  pelaksanaan teknik pengerjaan pelat yang tidak sesuai prosedur sehingga  pelaksanaan teknik pengerjaan pelat yang tidak sesuai prosedur sehingga

mengakibatkan tejadinya pelat de#ormasi mengakibatkan tejadinya pelat de#ormasi ++ ""eebboo++oorraann

Pelat yang ter+elup pada air laut yang di tempeli oleh binatang Pelat yang ter+elup pada air laut yang di tempeli oleh binatang ,tiram dll- dan tumbuhan laut biasanya pelat tersebut terdapat +a+at yang ,tiram dll- dan tumbuhan laut biasanya pelat tersebut terdapat +a+at yang  berbentuk

 berbentuk +ekungan0+ekungan +ekungan0+ekungan ke+il% ke+il% jika jika hal hal ini ini di di biarkan biarkan dan dan tidak tidak  segera di perbaiki maka dalam 1aktu yang panjang bisa menyebabkan segera di perbaiki maka dalam 1aktu yang panjang bisa menyebabkan kebo+oran pada plat

kebo+oran pada plat d

(6)

Pelat kapal mengalami keretakan disebabkan antara lain karena Pelat kapal mengalami keretakan disebabkan antara lain karena kandas% tubrukan% akibat adanya getaran yang kuat yang berasal dari kandas% tubrukan% akibat adanya getaran yang kuat yang berasal dari kam

kamar mesin atau putaar mesin atau putaranran  propeler  propeler  yayang ng biabiasansanya ya terdterdapaapat t di di kamkamar ar  m

mesesin in ddan an di di sesekikitatarr boss boss propropeller peller   BiBiasaasanynya a seserinring g teterjarjadi di papadada sambungan 0 sambungan pengelasan yang berdekatan dengan sumber  sambungan 0 sambungan pengelasan yang berdekatan dengan sumber  get

getaranaran  Hal Hal ini ini kapkapal al yayang ng menmengalgalami ami tubtubrukrukan an ataatau u kankandas% das% banbanyayak k  terjadi pelat kapal yang robek sehingga bo+or dan harus diganti

terjadi pelat kapal yang robek sehingga bo+or dan harus diganti 2

2..33.. &&uurr''ee# # PPeennggeedd!!kkkkaann $a

$atu tu peperioriode de mamasa sa beberlrlakaku u kekelalas s ,l,limima a tatahuhunanan- n- "a"apapal l haharuruss melakukan 5 kali sur*ey pengedokan yaitu . $ur*ey pengedokan I ,$ur*ey melakukan 5 kali sur*ey pengedokan yaitu . $ur*ey pengedokan I ,$ur*ey  pengedokan

 pengedokan antara- antara- dan dan $ur*ey $ur*ey pengedokan pengedokan II II ,$ur*ey ,$ur*ey pengedokan pengedokan $$-%$$-% $ur*ey Pengedokan II merupakan sur*ey pembaruan kelas

$ur*ey Pengedokan II merupakan sur*ey pembaruan kelas

• $ur*ey &ahunan$ur*ey &ahunan

'er

'erupaupakaakaan n sursur*ey *ey perperiodiodik ik yayang ng dildilaksaaksanaknakaan aan tiatiap p tahtahunun sesuai tanggal jatuh temponya dengan rentang 1aktu

sesuai tanggal jatuh temponya dengan rentang 1aktu (time window)(time window) 66  bulan

 bulan sebelum sebelum dan dan sesudah sesudah jatuh jatuh tempo tempo $ur*ey periodik $ur*ey periodik untuk suntuk sistemistem oto

otomasimasi7se7sepertperti i kenkendaldali i jaujauh h sepseperterti i halhalnynya a sistsistem em otootomasmasi i mesmesinin  penggerak utama

 penggerak utama

• $ur*ey Antara$ur*ey Antara

Dapat dilaksanakan bersamaan dangan sur*ey tahunan kedua dan Dapat dilaksanakan bersamaan dangan sur*ey tahunan kedua dan  paling

 paling lambat lambat pada pada sur*ey sur*ey tahunan tahunan ketiga% ketiga% namun namun ditambah ditambah dengandengan item sur*ey seperti . &angki Ballast% Permesinan dan Instalasi Listrik item sur*ey seperti . &angki Ballast% Permesinan dan Instalasi Listrik

• $ur*ey $$$ur*ey $$

3aitu sur*ey pembaruan kelas yang dilaksanakan tiap 8 tahun 3aitu sur*ey pembaruan kelas yang dilaksanakan tiap 8 tahun sekali ,setiap berakhirnya masa berlaku $erti#ikat- dan dilaksanakan di sekali ,setiap berakhirnya masa berlaku $erti#ikat- dan dilaksanakan di atas do+k $ur*ey ini meliputi seluruh badan kapal yang seperti sur*ey atas do+k $ur*ey ini meliputi seluruh badan kapal yang seperti sur*ey  periodik dan sur*ey antara termasuk didalamnya

 periodik dan sur*ey antara termasuk didalamnya

2

(7)

$tandarisasi untuk ketebalan pelat yang harus dilakukan replating sesuai dengan ketentuan B"I ,Biro "lasi#ikasi Indonesia- 59:6 ;ol II $e+ B56

Diba1ah ini adalah +ontoh keausan maksimal yang diperbolehkan klas B"I .

: Pelat lambung

0 Pelat alas ,bottom pelat - 59< 0 Pelat lajur bilage ,bilga pelating - 69< 0 Pelat lajur alas , sheer stroke- 59< 5 Pelat alas dalam ,tank

top-0 Pelat tepi ,margin pelat - 59<

0 Pelat alas 59<

6 Pelat geladak utama ,main

deck -0 Pelat tepi geladak , stringer pelat - 59< 0 Pelat geladak antar lubang palkah 59<

= Pelat geladak lainnya 69<

(8)

BAB III

'E&!DE PENULI$AN

Praktikum dilakukan di P& $arana Lautan Nusantara yang dilaksanakan pada tanggal 5 4ebruari 59:8 sampai dengan tanggal 5 'aret 59:8

3.1 (lat dan Bahan

Alat yang digunakkan untuk prosesnya praktikum dan pengumpulan data adalah.

0 "amera 0 Alat tulis

0 Buku dan Laptop

3.2 Met!de Pengumpulan )ata

a- 'etode tinjauan langsung ,$ur*ey dan !bser*asi

Langsung-Penulis melihat langsung bagaimana proses replating berlangsung% dan bagaimana +ara mereparasi plat bottom kapal yang dilakukan oleh  para pekerja di galangan% terutama pada kapal "' ANU(E)AH

PE)$ADA

Hasil yang didapat dari tinjauan langsung adalah mengetahui  proses replating dari mulai persiapan% pelaksanaan% sampai terakhir   pemeriksaan dan pengujian

 b- 'etode 1a1an+ara atau inter*ie1

>a1an+ara terhadap pihak galangan dan pihak lain yang  berkompeten terhadap masalah tersebut dan mengajukan pertanyaan kepada pekerja di P& $arana Lautan Nusantara tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan makalah dalam penyelesaianya

Pada tahapan proses replating dilakukan hasil dari inter*ie171a1an+ara langsung tentang reparasi plat atau replating

+- 'etode "epustakaan

'emba+a literatur yang memiliki hubungan reparasi lambung kapal dan men+ari tahu apa saja kerusakan% bahan pelat yang digunakan  pada kapal serta apa saja akibat bila kapal tidak melakukan pengedo+kan

(9)

Buku literatur diantaranya .

0 Teknik Galangan Kapal dan Dock Jilid I. 0 Teknik Galangan Kapal dan Dock Jilid II. 0 Teknik Konstruksi Kapal Baja.

(10)

BAB I; PE'BAHA$AN

)eplating adalah proses pergantian pelat dari pelat lama diganti menjadi  pelat baru Pergantian ini biasanya dilakukan hanya setempat namun tidak 

menutup kemungkinan juga replating  ini dilakukan pada : pelat utuh tergantung  pada kerusakannya apakah hanya penipisan pelat% de#ormasi% atau bahkan

keretakan dan berlubang Namun untuk pergantian pelat setempat memiliki aturan sendiri

4.1 *en%s Kerusakan Pelat Kul%t Kapal

?enis0jenis "erusakan Pelat% +ara mengetahui% dan +ara penanganannya ,perbaikan atau reparasinya-

 N! ?enis "erusakan 2ara 'engetahui 2ara Perbaikan : Pengurangan tebal Plat : ND& – Ultrasoni+ test 5 &est hammer  6 Pergantian pelat setempat

= Pergantian satu lajur  pelat 5 "erusakan sambungan las : Uji kekedapan 5 Pengamatan langsung Pembongkaran las

,gouging- dan dilakukan  pengelasan kembali serta

dilakukan tes kekedapan dan pengujian

6 )etak permukaan  plat dan +a+at  permukaan

: Uji dengan metode 'inyak  dan "apur  5 &est hammer 

: Pembuatan alur las dan  pengelasan pelat

5 Dilakukan te+k1eld

= Lekuk dan gelombang plat

'istar pengukur : Pelurusan setempat 5 Pemotongan setempat0  perbaikan di bengkel dan pemasangan kembali 6 Penggantian dengan  plat baru

(11)

4.2 l!w+har Replat%ng Plat B!tt!m

(12)

$ebelum melaksanakan proses replating kapal yang akan dilaksanakan% maka harus mempersiapkan semua kebutuhan untuk proses replating

=6: 'aterial

Untuk persiapan material ini dibagi 5 ma+am yaitu . : $upply !1ner 

Pengertian dari Supply Owner  yaitu bahan atau material seperti pelat%  pro#il% pipa dan lain – lain diba1a atau disediakan oleh pemilik kapal (Owner). $ehingga galangan hanya memberikan jasa untuk proses replating kapal

5 $upply (alangan

$edangkan pengertian dari Suplly Galangan yaitu semua kebutuhan  bahan material seperti pelat% pro#il – pro#il% pipa% elektroda las dan lain  – lain disediakan oleh pihak galangan mulai dari persiapan sampai

kapal selesai direplating

'aterial yang di pakai pada pekerjaan reparasi plat atau replating  plat bottom adalah plat% dengan spesi#ikasi plat marine tebal :5 mm =65 Peralatan )eplating

a- 2rane

Crane adalah alat pengangkat dan pemindah material yang  bekerja dengan perinsip kerja tali% crane digunakan untuk 

mengangkat dan menurunkan pelat yang berukuran besar ke tempat tujuan agar proses replating lebih mudah dilaksanakan

 b- 4orkli#t

4orkli#t adalah suatu alat 7 kendaraan yang menggunakan garpu atau +lamp yang dipasang pada bagian depan kendaraan dan  ber#ungsi untuk mengangkat dan menurunkan atau memindahkan suatu barang yang mempunyai ukuran besar dan berat yang tidak   bisa dipindahkan oleh tenaga manusia dari satu tempat ke tempat

lain% misalnya seperti pelat kapal +- &akle

&akle di gunakan untuk mengangkat ataupun menahan  beban yang +ukup berat sehingga memudahkan dalam proses

(13)

 pekerjaan yang berat Pada pekerjaan replating% takle digunakan untuk memindahkan maupun mengangkat plat agar pada posisi yang akan di inginkan% dan juga untuk menahan plat agar tetap pada  posisinya &akle atau kotrek ini memiliki kapasitas maksimum 8 ton d- Dongkrak 

Dongkrak di gunakan untuk menahan dan mengangkat  beban yang berat% pada pekerjaan replating dongkrak di gunakan untuk mengangkat plat agar sesuai pada posisinya% sehingga mempermudah dalam memasang stopper7plat L

e- Brander potong 7 Alat potong

Brander potong merupakan alat yang di gunakan untuk  memotong bahan jenis metal atau baja dengan +ara pemanasan hingga kondisi tertentu kemudian di semprotkan dengan oksigen yang bertekanan Alat ini memiliki dua tabung% yakni tabung asitelin dan gas oksigen Bagian yang lain adalah regulator tekanan pada tabung gas% kabel ,selang-% dan No@el

#- Alat Las

Alat las merupakan alat yang di gunakan untuk mengelas Pada pengelasan replating plat bottom ini menggunakan pengelasan $'A> ,shield metal ar+ 1elding- merupakan pengelasan yang menggunakan busur listrik

g- Peralatan Lain. palu ,hammer-% meteran% benang% Plat L% plat U% dll h- 2at Penanda 7 "apur 

=66 $umber Daya 'anusia ,$D'-a  Fitter  ,&ukang

)akit-4itter merupakan seseorang yang melakukan pekerjaan perakitan ataupun penyetelan pada sebuah pekerjaan yang berhubungan dengan

(14)

 bahan logam%yang terbuat dari besi% baik baja ataupun karbon steel% ataupun bahan yang terbuat dari almunium dan stainleessteel Disini  proses #itter menga+u pada penge+ekan dan penyetelan untuk proses

replating Dari mulai persiapan sampai proses replating selesai  b elder  ,?uru

Las-"etentuan untuk pekerja yang akan melaksanakan pengelasan replating harus lulus dari uji kuali#ikasi sesuai dengan yang disyaratkan dalam standart serta yang diakui dan disepakati bersama )egistrasi ketrampilan juru las perlu selalu ditingkatkan dan dipertahankan *alidasinya dengan selalu mengisi #ormat keakti#an juru las

"ualitas pengelasan sangat tergantung pada ketrampilan welder  ,juru las-% oleh karena itu untuk bidang perkapalan Badan "lasi#ikasi mensyaratkan kuali#ikasi tertentu dari welder   ,juru las-. (alangan 0 galangan kapal bertanggung ja1ab dalam mempekerjakan welder  ,juru las- yang memenuhi syarat dan telah diuji untuk tingkat keterampilan khusus yang diakui Badan "lasi#ikasi ?uru las harus memenuhi uji kuali#ikasi keterampilan 1elder kapal "elas B"I untuk pengelasan baja menga+u pada )ules *olume ;I se+ III0:7DINC89% DIN0EN5C dan terdiri dari beberapa kuali#ikasi 7 kategori yaitu B II "I% B III $ "I% B I; "I dan ) II "I% )III " I dan seterusnya

Pelaksanaan Pengelasan .

:- Pengelasan dari satu sisi dengan tembusan penuh% las balik pada  posisi lain tidak diperbolehkan

5- Pengelasan dari lapisan pertama ,akar- sampai lapisan akhir  dilaksanakan sesuai dengan posisi pengelasan yang sama

6- Pengelasan ulang pelat uji pada satu sisi pengelasan hanya boleh dilaksanakan dua kali

=- Dianjurkan untuk pengelasan lapisan pertama ,akar- menggunakan ka1at las diameter 6%5 mm dan lapisan selanjutnya dengan diameter  =%9 atau 8%9 mm

8- Pengujian pengelasan dengan posisi *ertikal turun harus dengan  persetujuan sur*eyor B"I dan di+atat dalam serti#ikat 1elder

(15)

+ &ukang Potong

Untuk proses replating di butuhkan tukang potong yang  berpengalaman% hal ini di karenakan posisi plat bottom tersebut yang susah untuk memotong se+ara datar% sehingga tukang potong tersebut haru bisa memotong plat di segala posisi

4.4 Penge+ekkan ,penguj%an- plat dan Penandaan ==: Penge+ekkan ,Pengujian- Plat

$ebelum plat kapal dinyatakan untuk di replating% maka dilakukan pekerjaan penge+ekkan pada plat Penge+ekkan dilakukan dengan pengujian pada titik0titik plat yang di +urigai mengalami kerusakan maupun penipisan yang tidak memenuhi standar Di lapangan ,galangan- pengujian biasanya dilakukan dengan test hammer% tes kekedapan dan juga dengan menggunakan U& test (ultrasonic test)

: &est hammer 

Alat yang di gunakan. Hammer atau Palu uji

2ara kerja hammer test yaitu dengan mendeteksi getaran  bunyi pada saat hammer atau palu di pukulkan ke plat ?ika getaran  bunyi yang di timbulkan oleh plat lebih keras maka plat tersebut sudah tipis% tetapi jika getaran bunyi yang di timbulkan tidak tinggi maka plat tersebut masih bagus atau masih tebal

Untuk daerah yang di uji pada test hammer adalah seluruh  badan atau kulit kapal% khususnya plat yang ter+elup ke air seperti  plat bottom% plat lambung bagian ba1ah% plat bilga% dan daerah

yang ter+elup air lainnya 5 Ultrasoni+ &est

Persiapan sebelum tes ultrasnik. a Alat dan Bahan

(16)

Alat yang di gunakan dalam pengujian ultrasoni+ test adalah Ultrasoni+ thi+ness $edangkan untuk bahan yang di gunakan menggunakan ;aseline dan bisa juga menggunakan stampad

 b Analisa gambar bukaan kulit

$ebelum melakukan pengujian% maka pihat penguji melihat bukaan kulit pada saat reparasi sebelumnya Hal ini  bertujuan agar plat yang di uji tidak terlalu banyak Plat yang di uji adalah plat yang paling tipis atau plat yang di +urigai mengalami kerusakkan

+ Proses pengujian Utrasonik 

Pada plat alas (bottom pelat)! keausan maksimal yang di  perbolehkan oleh peraturan klas B"I adalah 59< dari plat a1al ?ika melebihi keausan maksimal tersebut% maka harus dilakukan  penggantian atau replating

Untuk lekuk dan gelombang sesuai peraturan klasi#ikasi% masih di ijinkan apaila lekuknya dianggap landau dimana  besarnya lenturan tidak boleh lebih dari 59< jarak gading (Frame spacing)! dan perbandingan besarnya lenturan dengan  panjang lenturan tidak lebih dari :.59

Pengujian ini akan menghasilkan rekomendasi yang  berbeda 0 beda tergantung dengan "lass yang memeriksa kapal tersebut "lass akan memberikan rekomendasi apakah pelat yang mengalami penipisan tersebut harus diganti satu pelat utuh% atau hanya direplating  pada bagian yang tipis saja Namun keputusan replating  tetap pada pihak owner % akan tetapi tetap harus mengikuti rekomendasi dari pihak "lass

Pada uji ultrasonic% : lembar pelat akan diuji sebanyak 6 titik yaitu samping kanan% kiri dan tengah% pada kanan dan kiri  jaraknya sebaiknya adalah :99 milimeter setelah kampuh las  Namun pengujian ini juga bisa dilakukan pada daerah yang

(17)

di+urigai mempunyai ketebalan yang tidak memenuhi syarat $etelah proses U& hasil yang diperoleh dipindah pada gambar   bukaan kulit untuk a+uan do+king berikutnya

/ Pelaksanaan Keterangan 0am$ar

: Pembersihan pelat yang akan di test dengan menggunakan

gerinda

Ultrasoni+ &est 5 Pemberian lemak ("aselin)

 pada pelat yang akan di uji yang telah di gerinda dan

dibersihkan

6 $ensor ditempelkan pada plat yang sudah di bersihkan dan di beri *aselin untuk di ukur 

ketebalannya

= $etelah diukur ketebalannya% kemudian pelat diberi tanda

dengan menggunakan +at

(18)

8 $etelah diukur ketebalannya% kemudian pelat diberi tanda

dengan menggunakan +at

Met!de Pr!ses ltras!n%+ Test

==5 Penandaan Pada Plat

$etelah proses pengujian pelat% maka langkah selanjutnya yaitu proses penandaan (#arking). Proses marking ini biasanya menggunakan kapur atau +at% penandaan dilakukan pada bagian  pelat lama yang sudah tidak memenuhi standar atau yang akan diganti dengan pelat baru% marking dilakukan sesuai dengan bentuk  dan daerah yang akan direplating Pada pelat baru juga dilakukan  proses marking &ujuannya untuk memudahkan proses replating itu

sendiri

4.5 Pem$ers%han d% )aerah Replat%ng

$etelah plat yang akan di replating di tandai% maka daerah tersebut harus  bersih baik bersih dari kotoran maupun bersih dari gas0gas yang berbahaya%  baik dari luar kapal maupun dari dalam kapal "arena plat yang akan di replating ini adalah plat bottom di ba1ah tanki ballas% maka tanki tersebut  juga harus di bersihkan untuk menjaga keamanan dan juga agar bisa di

lakukan pekerjaan replating

Langkah0langkah pada saat pembersihan pada tanki ballas adalah sebagai berikut.

(19)

'an hole merupakan lubang untuk masuknya orang ke dalam tanki maupun ruangan0ruangan yang ada di double bottom

$ebelum membuka man hole% maka harus mengetahui ukuran serta bentuknya untuk membukanya $e+ara umum ukuran man hole adalah =99  99 mm% degan diameter mur yaitu 67= in+hi yang  berjumlah antara 59 – 5= butir Alat untuk membuka mur tersebut menggunakan kun+i ring Untuk membuka tidak di permasalahkan jika melepas murnya se+ara tidak beraturan% tetapi jika pada saat menutup man hole lagi maka memasang murnya dengan sistem silang

=85 Pengosongan air pada tanki ballas

Untuk mengosongkan tanki pada tanki ballas biasanya menggunakan bottom plug Bottom plug merupakan lubang yang ada di ba1ah tanki selain tanki minyak ?ika akan mengeluarkan air dari tanki maka +ukup membuka bottom plug tersebut &etapi jika pada tanki minyak% maka harus di pompa dan dipindahkan ke tempat  penampungan "arena replating yang di lakukan hanya pada tanki  ballas maka +ukup di lakukan pembukaan pada bottom plug saja% tanpa adanya pemompaan dari luar kapal &etapi jika pada tanki ballas yang sudah terkontaminasi oleh minyak maka air dan minyak harus di  pisahkan dengan +ara memompa air dengan pompa dan di alirkan ke

oil trap atau oil kaeser

 membuka bottom plug.

a Alat yang di gunakan adalah. kun+i L% besi battle% hammer ,palu- b Langkah0langkah membuka bottom plug.

(20)

0 Bongkar semen pada bottom plug menggunakan besi battle dan hammer

0 lepas drat bottom plug dengan menggunakan kun+i L gambar =: Bottom plug

$etelah bottom plug di buka% maka tunggu sampai air dalam tanki tersebut habis% kemudian tinggal membersihkan sisa0sisa yang ada di dalamnya

 Pompa ballas ,ballas

pump-Pompa ballas merupakan pompa yang di gunakan untuk  memompa air dari laut ke tanki ballas% dan air dari tanki ballas ke laut Pompa ballas biasanya terletak di ruang pompa ataupun pada ruang mesin $ehingga untuk membuang air pada tanki ballas bisa menggunakan pompa ballas

 Oil kaeser 

!il kaeser adalah alat untuk memisahkan air dan minyak

2airan ini dapat di pisahkan karena perbedaan massa jenis yang  berbeda diantara #luida tersebut

Langkah kerja oil kaeser pada tanki ballas yang sudah terkontaminasi minyak adalah sebagai berikut.

(21)

: Air di pompa dari tanki ballas menuju tabung atau +hamber yang mele1ati plat0plat pemisah agar lumpur tidak ikut masuk ke ruang oil kaeser

5 $etelah melalui tabung pemisah pertama% maka minyak akan di saring kembali oleh #ilter

6 Air yang memiliki masa jenis lebih berat ,air murni. :999 kg7+m5% air laut. :958 kg7+m5- dari pada minyak akan mele1ati #ilter yang di bantu oleh tekanan dari pompa

= 'inyak akan terus di permukaan karena masa jenis minyak yang lebih ke+il ,C8 kg7+m5 – =6 kg7+m5- daripada air% dan minyak  tersebut akan mele1ati pipa yang ada di permukaan untuk di tampung dan di olah

8 Air yang telah mele1ati #ilter maka langsung terbuang Air tersebut sudah bebas dari minyak sehingga bisa langsung di buang

(22)

(ambar =5 Proses pemisahan minyak dan air  =86 'emasang dan 'enyalakan blo1er

Blo1er gunanya untuk memberikan udara segar ke tanki Prinsip kerja ini seperti *entilasi atau seperti kipas angin Dalam tanki terdapat dua lubang man hole% dimana pada saat akan di blo1er maka lubang tersebut harus di buka semua% sehingga udara yang masuk bisa menjadi sirkulasi di dalamnya

(23)

Pada umumnya proses blo1er sebelum orang di ijinkan masuk  ke dalam tanki% maka blo1er di hidupkan minimal selama dua jam $etelah itu baru orang boleh masuk melalui sekitar blo1er Pada saat orang masuk tanki blo1er harus tetap hidup sampai pekerjaan di dalam tanki tersebut selesai Hal ini bertujuan untuk menjaga udara yang ada di dalam tanki agar tidak pengap dan berbahaya $ehingga lebih aman dalam melakukan pekerjaan tersebut

=8= Pembersihan manual di tanki oleh +leaning ser*i+e

$etelah blo1er di hidupkan selama minimal 5 jam% maka  pekerja masuk ke dalam tanki untuk membersihkan kotoran0kotoran seperti lumpur dan sebagainya se+ara manual Pada hal ini blo1er  harus tetap hidup sampai pekerjaan di tanki selesai

Alat yang di gunakan untuk pembersihan manual adalah. ember% s+rup% s+rup karet% dan pembersih lain seperti gabus% spons% karung% ataupun kain

Pembersihan dilakukan menggunakan manual% yaitu membersihkan lumpur dengan menggunakan s+rup dan ember "emudian di angkat untuk di buang ke luar kapal ?ika pada lumpur  tersebut terdapat +ampuran minyak% maka sisa0sisa yang masih menempel pada plat tersebut di bersihkan dengan menggunakan busa ataupun spons% sehingga minyak yang menempel pada plat dapat terserap langung oleh busa ,spons- tersebut

=88 Pengujian 4ree (as Pada &anki

$etelah di adakan pembersihan lumpur dan kotoran lain pada tanki tersebut% maka di lakukan pengujian pada tanki apakah masih ada gas yang berbahaya ataupun sudah bebas dari gas Pengujian dilakukan ketika orang yang di dalam tanki sudah keluar $etelah orang keluar  dari tanki% maka blo1er di matikan dan tunggu beberapa menit% setelah itu baru dilakukan pengujian

(24)

Pengujian untuk mengetahui apakah tanki tersebut sudah bebas dari gas yang berbahaya adalah dengan menggunakan alat multi gas indi+ator 2aranya adaslah sebagai berikut.

a- $ensor pada ujung multi gas dete+tor dimasukkan ke dalam tanki  b- Nyalakan atau tekan tombol !N pada alat multi gas dete+tor 

+- Atur gas apa saja yang akan di deteksi pada tombol pengaturan d- Lihat presentase kandungan gas dalam tanki le1at layar monitor 

 pada multi gas dete+tor

(25)

&able : kondisi gas pada multi gas dete+tor

?ika hasil pengujian tersebut masih mengandung gas berbahaya yang tinggi% maka akan di lakukan pemblo1eran lagi kurang lebih 5  jam $etelah itu di laksanakan pengujian lagi

Pengujian ini dilakukan untuk menjaga keamanan pada saat  pekerjaan selanjutnya% khususnya pada proses pemotongan plat lama  pada daerah tanki

&anki yang akan di lakukan pekerjaan selanjutnya harus memiliki ijin ataupun serti#ikat keamanan dari klas% penga1as% !$ kapal% dan  juga bagian "eselamatan &anpa adanya ijin tersebut% maka tanki tidak 

di porbolehkan untuk di laksanakan pekerjaan +utting ,pemotongan- $etelah tanki dinyatakan bersih% maka proses replating bisa dilanjutkan% yaitu pada proses pemotongan plat lama tersebut

(26)

,+utt%ng-Peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan proses Pemotongan (cutting) yaitu dengan menggunakan Blender Potong Brander potong terdiri dari 5 bagian% yakni tabung gas% dan blander potong Berikut gambar dan  bagian0bagiannya.

(ambar =6 Brender potong "eterangan.

: Hubungan pipa masuk gas oksigen 5 Hubungan pipa masuk gas asetilin 6 "atup tabung gas asetilin

= "atup oksigen sebelum pemanasan

8 "atup gas oksigen alat potong

 Pegangan tangan

 Pipa sebelum pemanasan C Pipa oksigen pemotong  'ur belakang

:9 Pu+uk alat potong :: &abung gas asitelin :5 &abung gas oksigen

&able 5 No@@le untuk jenis ketebalan plat 1 1 1 1 2 2

(27)

$pesi#ikasi alat potong atau brander potong untuk pemotongan  plat :5 mm adalah dengan lobang oksigen 9% mm% tekanan gas asitelin 9%:8 kg7+m% gas oksigen 5%8 kg7+m% dengan ke+epatan potong =99 mm7jam Untuk kabel atau selang oksigen dengan panjang 89 m dan diameter 89 mm

Untuk penggunaan no@@le pada brender potong% maka  perlakuan dari ketebalan tiap0tiap plat memiliki ukuran peggunaan

no@el yang berbeda0beda

•"etebalan pelat F :9 mm% maka jarak no@@le adalah 6 mm

• "etebalan pelat :9 – 58 mm% maka jarak no@@le adalah 8

mm

• "etebalan pelat 58 – 89 mm% maka jarak no@@le adalah 

mm

• "etebalan pelat 89 – :99 mm% maka jarak no@@le adalah C

mm

• "etebalan pelat G :99 mm% maka jarak no@@le adalah :9

mm

 Namun pada kenyataannya% di lapangan untuk proses  pemotongan tidak begitu peduli dengan ketentuan yang ada "arena  proses pekerjaan ini di lakukan se+ara manual% maka jarak maupun ukuran yang di tentukan oleh tukang potong merupakan ukuran yang di perkirakan sendiri

: Langkah0langkah penyetelan brander potong untuk pemotongan  plat kapal

a Buka katup tabung gas asitelin sekitar  putaran% dan buka katup gas oksigen sekitar  0 : putaran

 b Buka katup pada regulator gas asitelin sebesar 9%:8 kg7m5% dan buka katup pada regulator oksigen sebesar 5%8 kg7+m5 + Buka katup gas asitelin pada brander kira0kira  putaran d Nyalakan mon+ong no@@el tersebut dengan lighter% dan atur 

apinya hingga api tidak berjelaga dan tidak terlalu besar  e 'embuka kran oksigen sedikit demi sedikit sampai api

(28)

# Panaskan plat atau area yang akan di potong hingga ber1arna merah kekuningan% sebelumnya atur dulu jarak benda kerja dengan no@@le yaitu sekitar 80:9 mm

g $etelah plat ber1arna merah kekuningan lalu buka kran gas oksigen untuk memberikan tekanan pada plat tersebut ,seperti menembakkannya-

h Arahkan no@@le ke arah pemotongan% gerakkan no@@le dengan ke+epatan yang stabil ,tidak terlalu +epat dan tidak  terlalu

lambat-=: 'a+am0ma+am kerusakan plat yang di potong

Plat kapal yang sudah tidak standar atau mengalami kerusakan harus dilakukan pekerjaan replating $alah satu tahap replating adalah di lakukan pemotongan khususnya pemotongan  pada plat lama yang sudah tidak standar atau rusak

Untuk jenis kerusakan plat yang sudah tidak standar pada plat  bottom di ba1ah tanki ballas yaitu.

a Plat yang sudah mengalami penipisan sebanyak 59< dari plat a1al

 b &erjadi retak ataupun kebo+oran akibat benturan seperti kandas + &erjadi legokan ataupun lengkungan yang kedalamannya lebih

dari 59 < dari jarak gading =5 'arking plat lama

$etelah mengetahui kerusakan yang terdapat pada plat  bottom% maka plat lama tersebut akan di tandai atau di marking Penandaan disini adalah penandaan pada plat yang akan di potong Penandaan dilakukan menggunakan benang nilon dan kapur 2ara menandai plat menggunakan benang dan kapur

a Benang di olesi dengan kapur 

 b Benang di arahkan ke daerah yang akan di potong untuk  membuat garis potongan

+ Benang di jepretkan kearah plat yang akan di potong

Benang yang di jepretkan tadi akan menjadi garis lurus yang di gunakan untuk tanda pemotongan pada plat tersebut Pemotongan di bagi menjadi 5 bagian% yakni pemotongan pelat lama dan pemotongan pelat baru

(29)

=6 Pemotongan pelat lama

$etelah proses marking pada pelat yang berlubang atau tidak  memenuhi standart ketentuan% kemudian dilaksanakan proses +utting dan akan diganti dengan pelat yang baru 'arking menggunakan benang yang di olesi kapur kemudian di hentakkan ke plat agar menjadi garis yang lurus% sehingga menjadi alur   pemotongan Langkah a1al adalah penentuan lebar replating pada  pelat bottom Penentuan lebar replating   ini berdasarkan pada

 bagian pelat yang tipis Untuk menentukan bagian plat yang akan di ganti di tentukan oleh ren+ana dari bukaan kulit dan setelah  pengujian tersebut $etelah ditentukan lebar replatingnya  maka dilakukan pemotongan pada pelat yang lama Untuk pemotongan  pelat lama mempunyai ketentuan antara lain tidak boleh kurang dari dua jarak gading dan pemotongan sisi memanjang pelat kulit lama tidak boleh kurang dari  jarak gading atau sekitar 699 mm dari gading% seperti pada gambar di ba1ah ini .

(ambar == ?arak 'inimal )eplating dari (ading

'etode untuk pemotongan pelat lama% pertama pelat akan dipotong adalah sebelah kanan gading lalu sebelah kirinya dan yang terakhir adalah  pelat yang menempel pada gading

&ujuan pemotongan tersebut adalah untuk mempertahankan ukuran gading sehingga ukuran gading tidak berubah ketika dilaksanakan replating namun ketika pemotongan tidak melalui kampuh las maka  pemotongan pada ujungnya diberi )adius 4ungsinya adalah untuk 

(30)

(ambar =8 Langkah Pemotongan Pelat

2ara memotong pelat yang menempel pada gading adalah .

: Pemotongan dari sebelah kanan gading dengan arah serong 9o 5 Pemotongan dari arah sebaliknya sebelah kiri dengan serong 9o

6 Pemotongan sisa pelat yang menempel pada gading dengan arah

hori@ontal

'etode pemotongan plat lama N

O

Pelaksanaan Keterangan Gambar

1 2 3 4 5 Menyalakan api pemanasan aal sampai titik bakar !sekitar 900"#$ Kem%&ian 'ksigen m%rni bertekanan tinggi &iti%pkan langs%ng pa&a p%sat !tenga() tenga($ api pre(eating ke l'gam in&%k sampai men*air+ Memisa(kan 'ksi&a besi (asil pembakaran yang &iseb%t slag !terak$+ Penent%an lebar Ket , 1+ -lan&er p't'ng 2+ .ab%ng Oksigen 3+ .ab%ng /lpii 4+ elang /lpii 5+ elang Oksigen

(31)

6 7 8 9 replating ber&asarkan pa&a bagian pelat yang tipis+

Pem't'ngan pelat lama ti&ak b'le( k%rang &ari 2 arak ga&ing+

Pem't'ngan sisi memanang pelat lama ti&ak b'le( k%rang &ari  arak ga&ing ata% sekitar 300 mm &ari ga&ing+ Pem't'ngan &ari sebela( kanan ga&ing &engan ara( ser'ng 60'+ Kem%&ian pem't'ngan &ari sebela( kiri &engan ara( ser'ng 60'+ Pem't'ngan sisa pelat yang menempel pa&a ga&ing &engan ara( ('ri'ntal+

Ketent%an pem't'nagan pelat lama

#ara pem't'ngan pelat lama yang menempel pa&a ga&ing yang bert%%an %nt%k memperta(ankan

bent%k ga&ing terseb%t+

== Pengukuran dan Pengemalan

$etelah plat lama tersebut di potong% maka bagian plat lama yang di potong tersebut dijadikan untuk ukuran dalam membuat  plat baru ?ika bagian plat tersebut berbentuk datar atau bidang

maka +ukup di lakukan pengukuran dengan meteran% dan langsung di aplikasikan ke plat baru

&etapi jika plat tersebut memiliki kelengkungan% maka di  buatkan mal yang terbuat dari beton no@er ataupun plat tipis Untuk 

membuat mal +aranya sebagai berikut.

(32)

 b 'al di las +antum atau di las titik pada bagian atas% ba1ah% kanan% dan kiri pada bagian plat bottom yang sudah di potong + 'al di pukul0pukul sampai mal membentuk kelengkungan

yang di ren+anakan

d 'al di pasang stopper agar tidak berubah ataupun bergeser  e Lepas mal dengan memukul pada bagian yang di las +atum

tersebut

# 'al di aplikasikan ke plat baru

g Plat baru di buat sesuai dengan mal tersebut% jika ada lengkungan% maka di lakukan pembendingan pada plat te rsebut =8 Pemotongan pelat baru

Hal yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan pelat baru yang akan menjadi ganti dari pelat lama 2ara yang umum dilakukan digalangan yaitu.

: 'elakukan pengukuran langsung pada bagian yang sudah di  potong ,pengukuran dari lokasi plat lama di

potong-5 Data hasil pengukuran tersebut di aplikasikan langsung pada plat  baru tersebut

6 "emudian dilakukan penandaan pada plat tersebut% yaitu dengan menggunakan benang nilon yang di beri kapur

= Plat yang sudah di tandai% maka plat di potong dan di bentuk  sesuai hasil penandaan tersebut% dan di beri serong untuk kampuh las sekitar 699,di be*el terlebih dahulu-

2ara pengaplikasian mal ke dalam plat baru

: 'al di ukur ke plat baru dan di tandai menggunakan kapur  5 Plat baru di potong sesuai dengan mal tersebut

6 Untuk melengkungkan% plat baru di ba1a ke mesin bending Untuk menaikkan plat ke meja bending menggunakan takle yang berkapasitas 8 ton

(33)

$etelah membentuk seperti yang di inginkan% maka plat tersebut di beri be*el kurang lebih 699 ,di beri kampuh

las- biasanya berbentuk ; ?oin plat akan membentuk be*el sekitar 9o

 – 9o

4. Pemasangan ,f%t

up-$etelah proses pemotongan selanjutnya dilaksanakan proses  pemasangan pelat baru

=: Pengambilan plat baru ke lokasi replating

Plat baru yang di potong dan di bentuk sesuai dengan plat yang di replating maka plat di ba1a dari bengkel menuju lokasi dimana kapal melakukan replating Untuk memba1a plat ke lokasi replating%  biasanya plat di angkut menggunakan #orkli#t ?ika plat baru ada di sekitar kapal maka bisa juga menggunakan +rane dan memindahkan di dekat daerah replating $ebelum menggunakan +rane% maka plat harus di beri plat mata untuk mengaitkan plat dengan +rane sehingga aman untuk di pindahkan

=5 'arking plat baru dan plat lama

$etelah plat sudah di tempat replating maka plat baru dan plat lama di marking% yaitu plat di beri be*el untuk kampuh pengelasan plat tersebut Alat yang di gunakan untuk membuat be*el yaituJ brender   potong% gerinda tangan% dan sikat baja Be*el yang baik adalah be*el

dengan sudut 69o

2ara membuat be*el adalah sebagai berikut.

a Ujung0ujung plat baru di potong dengan sudut sekitar 69o

 pemberian be*el pada plat di arahkan ke dalam kapal

 b $etelah di lakukan pemotongan maka ujung be*el yang kurang rata diratakan dengan gerinda tangan sampai permukaan be*el tersebut rata

(34)

+ $etelah di ratakan% maka be*el tersebut di bersihkan dengan sikat  baja agar kotoran0kotoran yang menempel hilang

(ambar = Be*el untuk kampuh las =6 Pemasangan plat baru

a Plat baru dan plat dari dalam kapal di beri plat mata untuk pengait takle &akle yang di gunakan untuk proses pemasangan plat yaitu takle yang memiliki daya angkut sekitar 8 ton

 b Plat baru di tarik dari dalam kapal menggunakan takle

+ $etelah plat baru sudah naik dan memposisikan pada plat lama% maka bagian plat yang belum memposisikan pada plat lama di dongkrak ke atas hingga posisinya benar0 benar pas dengan plat lama tersebut Dongkrak yang di gunakan adalah dongkrak dengan

kapasitas  beban 69 – 

89 ton

(ambar = Penyanggaan pelat bottom menggunakan dongkrak  == Pemasangan stopper 

$etalah plat sudah dalam posisinya% maka plat baru di beri stopper &ujuannya adalah agar plat baru yang sudah pada posisinya tidak bergeser $topper biasanya menggunakan plat L dan plat U ,paju- Plat L di gunakan untuk penahan plat baru% sedangkan plat U di gunakan untuk meyamakan atau mengepreskan plat lama dengan plat

(35)

 baru Plat U atau paju di buat dengan plat yang tebal seperti segitiga yang ujungnya run+ing dan tipis

Langkah0langkah memasang stopper ,memasang plat L dan Plat U atau paju .

a Plat L bagian yang pendek di pasang di plat lama dan di las +antum% sedangkan bagian yang lebih panjang di buat penampang untuk plat baru

 b Plat U di selipkan ke dalam plat L dan di ketok sampai plat baru sama kedudukannya dengan plat lama

(ambar =C Paju untuk meratakan sisi pelat baru dan lama

Ditinjau dari ilmu mekanika% pelat bottom yang dipasang pada tiap 0 tiap gading% kita anggap suatu blok yang terjepit pada tiap 0 tiap ujungnya ?adi momen yang terbesar adalah ditengah antara gading $edangkan pada =  jarak gading momennya adalah nol &idak diperkenankan pula pelat 0 pelat yang akan direplating berbentuk run+ing atau tajam "arena untuk  menghindari terjadinya keretakan atau de#ormasi pada bagian sudut – sudut  pelat dalam proses pengelasan% maka biasanya pelat diberi )adius ($) pada

tiap sudut pelat

 Namun apabila proses replating terdapat pada posisi lajur nat% maka tidak diberi radius% namun pada 1aktu pengelasan kampuh las harus lebih  panjang dari ukuran pelat tersebut kira–kira 8 s7d :9 +m

$etelah semua proses #it up selesai% maka di adakan proses pengelasan  pada plat baru dan plat lama

(36)

,weld%ng-$etelah proses marking% +utting dan #it up semua selesai dilakukan maka proses selanjutnya yaitu proses penyambungan pelat lama dan plat baru dengan +ara pengelasan ,1elding-

Untuk proses 1elding biasanya galangan0galangan di Indonesia menggunakan pengelasan $'A>

$'A> ( Shield #etal %rc elding )

Pengelasan ini menggunakan ele+troda batangan yang juga ber#ungsi sebagai shielding (pelindung). $hield ini berasal dari komposisi elektroda #lu +oating 4ungsi dari pelindung ini adalah untuk men+egah >eld terkontaminasi dengan udara luarElektroda pada $'A> bisa dioperasikan  pada arus A2% D2EP% dan D2EN

Pengelasan ini bisa digunakan untuk semua posisi% dan bisa digunakan untuk ketebalan pelat yang berma+am0ma+amNamun tidak e#ekti# apabila digunakan untuk penyambungan yang relati# panjang% selain itu juga harus ada  perlakuan khusus apabila elektrodanya menggunakan lo1 hidrogen Elektroda

lo1 hidrogen harus diopen terlebih dahulu sebelum digunakan =C: Persiapan sebelum melakukan pengelasan

$ebelum melakukan pekerjaan pengelasan% maka harus di lakukan persiapan% baik se+ara alat dan bahannya% maupun se+ara teknisnya 'elakukan pekerjaan las juga harus memperhatikan keselamatan dalam bekerja sehingga memperke+il terjadinya ke+elakaan kerja

Berikut persiapan0persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan pengelasan ,pekerjaan las-

a. &eknik yang di gunakan

&eknik yang di gunakan untuk pengelasan sambungan menggunakan teknik las $'A>% di galangan0galangan Indonesia teknik las $'A> merupakan teknik yang sering di gunakan% alasannya adalah karena pengelasan ini dapat di gunakan untuk 

(37)

semua posisi las dan juga bisa di gunakan untuk mengelas plat dengan ketebalan yang berma+am0ma+am% serta harga alatnya juga relati*e lebih murah daripada dengan teknik pengelasan yang lain  Namun untuk pengelasan $'A> memiliki kelemahan% yakni tidak 

e#ekti# untuk penyambungan plat yang +ukup panjang dan elektrodanya juga harus di tangani se+ara khusus apabila untuk  menjaga elektrodanya ?ika elektrodanya lembab maka elektrodanya harus di o*en agar elektrodanya tidak lembab lagi% karena elektroda yang lembab dapat menyebabkan +a+at pada hasil  pengelasan

b. Alat dan bahan yang di gunakan

Alat yang di gunakan untuk pengelasan dengan teknik  $'A> adalah. mesin las% kabel elektroda% kabel las% dan stang  penjepit elektroda $edangkan untuk bahan kerja yang di gunakan adalah elektroda "arena yang di bahas adalah replating pada plat  bottom dengan ketebalan plat adalah :5mm% maka spesi#ikasi dan  persiapan alat tersebut adalah.

0 'esin Las. panjang kabel =9089 m% diameter kabel 909 mm% daya mesin las 559 *olt untuk arus A27D2 dan 6C9 *olt untuk  Arus A2% amper las datar sekitar 599 A% untuk o*er head. :890 :C9 A

0 Bahan kerja. elektroda merek E$AB% type E 9:6% diameter = mm% klas B"I

0 "a1at gouging yang di gunakan adalah ka1at dengan diameter  = mm% dengan daya =99 A jika ka1at gouging habis maka bisa menggunakan ka1at las dengan ukuran yang sama tetapi besar  ampernya adalah K =99 A

c. &ukang las ,welder)

&ukang las yang di gunakan adalah tukang las yang sudah memiliki serti#ikat dan pengalaman dalam pengelasan Dalam

(38)

replating bottom kapal% tukang las yang di gunakan adalah tukang las yang bisa melakukan pengelasan o*er head "arena  pengelasan pada plat bottom di pastikan akan melakukan  pengelasan o*er head

d. $a#ety atau keselamatan dalam bekerja

$ebelum melakukan pengelasan juga harus memperhatikan keselamatan dan keamanan pada saat melakukan  pekerjaan las Hal ini bertujuan untuk mengurangi ke+elakaan saat bekerja "hususnya pada saat pekerjaan las yang di lakukan se+ara o*er head% maka harus lebih siap dan hati0hati "arena  bahan +air panas terus berjatuhan akibat proses pengelasan

Persiapan sa#ety antara lain.

0 'emakai APD ,alat pelindung diri- seperti. topeng las% baju  pelindung% masker% sepatu sa#ety% dan sarung tangan las

0 'enge+ek kondisi sekitar apakah memungkinkan untuk  melakukan pengelasan atau tidak

0 'enge+ek kondisi kabel elektroda% dan menge+ek mesin las tersebut

=C5 &eknis sebelum melakukan pengelasan

Pengelasan yang dilaksanakan diatas do+k kapal dengan arus  bolak–balik ini ada dua arus yang harus diperhatikan yaitu arus listrik ,- dan ,0-% arus yang dihasilkan oleh tra*o las (pesawat  las)yaitu arus listrik ,- dan untuk arus ,0- yaitu biasanya disalurkan ke badan kapal melalui pelat yang ditanam pada ba1ah  pondasi do+k kapal (arde). $edangkan untuk arus negati*e ,- di sambungkan pada kabel elektroda dan stang jepit elektroda untuk  melakukan pengelasan

(39)

Dalam proses pengelasan agar tidak terjadi kelengkungan 0 kelengkungan atau perubahan bentuk pada pelaksanaan proses  pengelasan yang tidak diharapkan% pekerjaan pengelasan pelat  bottom dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut .

: Pengelasan pelat terlebih dahulu dilakukan dibagian gading  – gading 7 1rang 0 1rang $ebelum mengelas% nat yang mele1ati gading atau 1rang01rang maka 1rang harus di  buat s+allop yang berbentuk setengah lingkaran dengan  jari0jari 69mm s+allop di gunakan untuk jalan pengelasan  pada saat mele1ati gading atau 1rang01rang &etapi jika nat mengenai sekat% maka sekat di berikan small se+allop Bentuk small s+allop dengan s+allop sama% bedanya jika small s+allop memiliki jari0jari lubang :8mm  setelah  pengelasan yang mele1ati sekat selesai maka small s+allop

akan di tutup kembali dengan las0lasan

5 Be*el pada plat di posisikan di dalam kapal% tujuannya agar   proses pengelasan lebih mudah dan juga proses gouging di

luar kapal lebih mudah sehingga dapat meminimalisir  terjadinya +a+at las dan de#ormasi

6 Pengelasan untuk bagian memutar pelat% dilakukan dari tengah ke samping kanan dan dari tengah ke samping kiri% demikian juga untuk sisi pelat yang berada pada bagian  ba1ah ,luar kapal- Pengelasan ini bertujuan agar panas

tidak berpusat pada satu titik atau tengah pelat yang di las = Pengelasan dari dalam kapal di las penuh% dengan tonjolan

las sampai :05 mm pengelasan pada daerah datar  menggunakan amper kurang lebih 599 A dan sudut  pengelasannya adalah =8o

8 $etiap selesai melakukan pengelasan% maka hasil las0lasan tersebut harus di bersihkan dari terak0teraknya% kemudian di lihat hasilnya dari segi *isualnya% jika terjadi +a+at maka dilakukan penanggulangannya sesuai +a+at tersebut

(40)

Pengelasan dari luar kapal merupakan tahap akhir dari  proses penyambungan $etelah pengelasan dari dalam selesai maka di lakukan pengelasan dari luar kapal Langkah0langkah dalam mengelas dari luar kapal pada plat bottom adalah sebagai berikut. : ?alur las dari luar di gouging terlebih dahulu% bertujuan untuk 

membersihkan terak0terak yang diakibatkan oleh las0lasan dari dalam tersebut (ouging merupakan pembersihan kotoran0 kotoran dari hasil pengelasan

5 (erinda hasil gouging tersebut hingga bersih% tujan untuk  menghidari +a+at pada hasil pengelasan Penggerindaan menggunakan gerinda tangan

6 Pengelasan untuk o*er head dari luar yaitu dari depan ke  belakang 'engelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada  bagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar 8M 0 59M

terhadap garis *ertikal dan 8M 0 C8M terhadap benda kerja

= $ambungan dari luar kapal di las penuh dengan tonjolan las kurang lebih 5 mm% dengan daya mesin las sekitar :89 – :C9 A 8 $etelah melakukan pengelasan% hasil las0lasan harus di

 bersihkan dari terak0teraknya menggunakan hammer% sehingga hasil lasan yang sebenarnya dapat terlihat dari segi *isualnya ?ika terjadi +a+at maka akan di lakukan perbaikan terhadap +a+at tersebut

 $etelah pengelasan selesai% maka akan di lakukan pegujian terhadap hasil pengelasan tersebut

4. Penguj%an 6as%l Pengelasan

Hasil pengelasan pada umumnya sangat bergantung pada keterampilan juru las "erusakan hasil las baik dipermukaan maupun dibagian dalam sulit dideteksi dengan metode pengujian sederhana $elain itu karena struktur yang dilas merupakan bagian integral dari seluruh badan material las maka retakan yang timbul akan menyebar luas dengan +epat bahkan mungkin bisa menyebabkan ke#atalan yang serius pada saat kapal

(41)

mulai dioprasikan Untuk men+egah hal 0 hal yang tidak diinginkan maka dilakukanlah  proses pengujian dan pemeriksaan dibagian daerah 0 daerah las

Pemeriksaan dan pengujian hasil pengelasan yang biasa dilakukan salah satunya adalah.

=: Pengujian metode hoose test

Alat yang di gunakan. pompa air% no@@le = mm% palu 2ara kerja pengujian.

2ara kerja dari pengujian dengan metode hoose test yaitu dengan +ara menyemprotkan air dengan no@@le tepat pada kampuh las0 lasan dengan tekanan yang tinggi sekitar 8 kg7+m5 – :58 kg7+m5  No@@le yang di gunakan berdiameter sekitar = mm Penyemprotan di lakukan dari luar kapal dengan jarak sekitar : meter dari benda kerja Dari dalam kapal% hasil las0lasan yang sedang di semprotkan di ketok0 ketok menggunakan palu ?ika terjadi rembesan pada alas0lasan% maka las0lasan tersebut harus di perbaiki lagi Air yang di gunakan untuk   pengujian adalah air ta1ar% karena jika menggunakan air laut% maka

akan memper+epat laju korosi pad alas0lasan tersebut N

O

Pelaksanaan Keteranagn Gambar

1

2

3

Menyempr'tkan air pa&a &ibagian l%ar pelat tepat pa&a kamp%( las &engan tekanan yang tinggi sekitar 75 kg*m2

sampai 125 kg*m2+ engan

 arak k%rang lebi( 1 meter &ari kamp%(+

an pa&a bagian &alam pelat lamb%ng sese'rang mem%k%l  m%k%lkan pal% tepat pa&a

(ambar proses penge+ekan dengan +ara

mennyemprotkan air betekanan tinggi ke daerah kampuh las

(42)

kamp%( las yang &isempr't air+ pabila tera&i rembesan air maka pengelasan ini &inyatakan b'*'r se(ingga (ar%s &iperbaiki &engan pengelasan %lang+

=5 Pengujian metode kapur dan solar 

Alat dan bahan yang di gunakan untuk pengujian metode kapur dan solar adalah. kuas% kapur% dan solar 

2ara kerja pengujian.

Bagian kampuh las dari luar kapal di olesi dengan kapur% kemudian dari dalam kapal% kampuh lasnya di olesi dengan solar "emudian di tunggu beberapa saat "emudian dari luar kapal pada las0lasan yang di beri kapur di amati ?ika kapur tersebut tetap kering dan masih ber1arna putih maka hasil las0lasannya sudah baik% tetapi jika terdapat rembesan solar   pada kapur maka las0lasannya harus di perbaiki ?ika hasilnya retak pad

alas0lasan% maka perlu di gouging kemudian di grenda setelah itu dilakukan pengelasan ulang sesuai dengan prosedur pengelasan

 N! Pelaksanaan "eterangan (ambar  :

5

6

=

$epanjang hasil lasan pada bagian luar diolesi dengan kapur

$epanjang hasil lasan bagian dalam diolesi dengan solar $etelah ditunggu  beberapa saat jika

kapur tetap kering dan ber1arna putih%  berarti hasil lasan  baik

&etapi jika kapur

Gambar pr'ses penge*ekan (asil lasan &engan mengg%nakan kap%r &an s'lar

(43)

8

terdapat ber+ak0  ber+ak solar% berarti

hasil lasan terdapat retak7penetrasinya kurang baik

?ika terjadi hal yang demikian maka hasil lasan harus

digouging dan dilakukan

 pengelasan kembali

=6 Pengujian metode hidroli+ test

Alat untuk melakukan test hidroli+ adalah pompa air Langkah kerja test hidrolik adalah.

: &anki yang akan di uji harus kedap dengan +ara menutup man hole 2ara menutup man hole% pada +o*er man hole di pasang pada bolt atau baut% setelah itu nut atau mur di pasang dengan +ara silang Alat untuk menge+angkan mur dengan menggunakan kun+i ring  in+hi% karena ukuran dari mur pada manhole memiliki diameter  luar  in+hi

5 Pipa udara pada tanki tersebut di biarkan terbuka sebagai masuknya udara agar tanki memiliki tekanan

6 Air di masukkan le1at pipa sounding dengan menggunakan pompa air &unggu hingga air meluap sampai pipa udara beberapa saat = 'atikan pompa air dan lihat hasil pengelasan dari luar kapal

tersebut

8 Hasil uji dapat di lihat dari kampuh las yang ada di luar kapal ?ika ada +airan yang menetes pada kampuh las tersebut maka hasil las0 lasannya harus di perbaiki dengan +ara di gouging dan di las ulang  jika +a+at lasnya sampai retak &etapi jika hanya rembesan ke+il  pada samping kiri atau kanan las0lasan maka hanya perlu di

gerinda dan di tambah dengan las0lasan

Hidroli+k test

(44)

 N! Pelaksanaan "eterangan (ambar  :

5

6

&angki ballast yang akan di+ek   dipastikan kedap dengan +ara menutup man hole% namun tidak   menutup pipa udara

Lalu mengisi pipa sounding tersebut dengan air dan  biarkan air tersebut meluap melalui  pipa udara sampai  beberapa 1aktu

saat

"ebo+oran pada kampuh akan terlihat bila ada air  yang menetes keluar dari tangki sehingga harus dilas ulang

 &idrolick test  +ara kerjanya dengan menggunakan air sebagai medianya Penge+ekan ini juga hanya bisa dilakukan

diruangan kedap

Pengujian hidroli+ pada tanki merupakan pengujian untuk  keseluruhan tanki yang di isi oleh air% sehingga kebo+oran yang terjadi  pada tanki bisa terlihat Pada pengujian pelat bottom% hidroli+ test

merupakan pengujian yang e#ekti#% karena bisa menguji se+ara keseluruhan tanki sehingga tidak ada +a+at yang terle1atkan

4.17 Ke$utuhan Mater%al dan Pekerja

Untuk menghitung anggaran dalam pekerjaan% maka setiap kebutuhan  baik dari segi material maupun orang yang bekerja harus di perhitungkan

=:9: "ebutuhan 'aterial

: Elektroda yang di perlukan

Elektroda yang di perlukan adalah elektroda E$AB% E 9:6 Dengan diameter = mm untuk menghitung jumlah elektroda yang di perlukan ,dalam kg- maka estimasi untuk elektroda

(45)

yang di perlukan adalah 8 < dari pekerjaan plat tersebut ,dalam

kg-5 !ksigen dan LP(7Asitelin

Perbandingan kebutuhan untuk gas LP( dan oksigen untuk  melakukan pekerjaan potong adalah sekitar : . 5 Untuk   pekerjaan : ton plat% di butuhkan sekitar =9 kg LP(7Asitelin

$ehingga kebutuhan oksigen yang di gunakan merupakan 5  dari kebutuhan LP( tersebut

=:95 "ebutuhan Pekerja

Untuk mengetahui jumlah pekerja yang akan di gunakan untuk melaksanakan pekerjaan replating dengan 1aktu yang di tentukan maka harus tau kemampuan setiap pekerjaannya

'enurut sur*ey galangan di P& ?anata 'arina Indah $emarang% kemampuan pekerja ,man dies- untuk pekerjaan plat adalah 8909 kg per harinya ,tanpa lembur atau C jam- Berat 89 –  9 kg merupakan berat bersih semua pekerjaan dari pekerjaan  pemotongan sampai dengan pengelasan Dari berat dan 1aktu yang di tentukan maka dapat di ketahui jumlah orang yang di butuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut Perbandingan tukang potong% tukang las% dan pembantu adalah 5 . 5 . : Untuk pembantu tidak   begitu di perhitungkan dalam pekerjaan ini di karenakan tugasnya

yang tidak memiliki keahlian sehingga untuk membantu meringankan pekerja ahli seperti tukang las atau tukang potong )umus menghitung jumlah orang yang di perlukan.

*umlah pekerja 8 ,Berat plat kerja 9 kemampuan kerja- 9 waktu Dimana .

0 ?umlah pekerja adalah jumlah orang untuk melaksanakan  pekerjaan tersebut

0 Berat plat kerja adalah berat plat yang akan di kerjakan

,per0kg-0 "emampuan kerja adalah kemampuan di dalam galangan untuk mengerjakan plat tersebut ,89 kg – 9 kg7hari-

0 >aktu adalah 1aktu yang di butuhkan untuk pekerjaan tersebut

(46)

,per0hari- &ukang las

,1elder-'enurut sur*ey di galangan P& ?'I ,unit 5- $emarang% kemampuan rata0rata pekerjaan las untuk daerah yang sukar  yaitu pada tanki dan di ba1ah tanki ,o*er head- adalah = m dalam sehari atau C jam kerja = m maksudnya adalah  pengelasan atas dan ba1ah ,ba+k side- se+ara penuh sepanjang = m Untuk plat :5 mm% pengelasan atas sebanyak = 0 8 layer  dan pengelasan sebaliknya ,ba+k side- +ukup dengan 5 layer =:96 2ontoh perhitungan pekerjaan plat

: Pertanyaan.

Untuk : ton pekerjaan plat% berapa kebutuhan material yang di gunakan% dan berapa jumlah pekerjanya jika di kerjakan dalam 1aktu 5 hari/

5 ?a1aban.

Untuk mengerjakan plat dengan berat : ton atau :999 kg membutuhkan material sebanyak.

0 Elektroda

?umlah Elektroda O 8<  :999

,kg-O89

,kg-0 (as LP( O 69 kg untuk : ton plat 0 (as !ksigen O 5  gas LP(

,kg-O 5  69

,kg-O9

,kg-Untuk mengerjakan plat : ton% dalam 1aktu 5 hari maka  pekerja yang di butuhkan adalah.

?umlah pekerja O , :999789- 7 5 ,!rang-O ,59- 7 5

,!rang-O :9

,!rang-?umlah dari :9 orang tersebut meliputi tukang potong% tukang las% dan pembantu ?ika di aplikasikan pada perbandingan 5.5.: maka jumlah :9 orang meliputi = orang tukang potong% = orang tukang las% dan 5 orang sebagai pembantu ,buruh-

?adi untuk mengerjakan pekerjaan plat : ton% membutuhkan elektroda sebanyak 89 kg% gas LP( =9 kg% dan !ksigen C9 kg  jumlah pekerja yang di gunakan adalah :9 orang jika pekerjaan

(47)

tersebut dilakukan selama 5 hari% dimana = orang sebagai tukang las% = orang sebagai tukang potong% dan 5 orang sebagai pembantu

Dari jumlah pekerja tersebut maka dapat di ketahui alat yang di gunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut sehingga dari data di atas maka alat yang di gunakan adalah = unit mesin las untuk = orang dan = unit brander potong untuk = orang

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan dan analisis pada perhitungan pelat lantai bisa dilakukan secara manual. Namun pada perhitungan secara manual memiliki resiko kekeliruan pada langkah atau

Setelah dilakukan proses pelatihan ANFIS jenis gangguan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian ANFIS jenis gangguan dengan data input yang baru dengan

Proses pelengkungan spesimen pelat baja dengan perlakuan bending line heating menyebabkan perubahan nilai kekerasan material meningkat rata-rata 14,31% dan spesimen

Simulasi perekayasaan alat penukar panas jenis pelat yang digunakan dalam proses pendinginan dengan menggunakan software ChemCad 6.4.0 dengan metode desain dan

PENGARUH DENSITAS URANIUM DALAM PELAT ELEMEN BAKAR U-7Mo/Al-Si MENGGUNAKAN KELONGSONG AlMgSi1 TERHADAP HASIL PROSES PENGEROLAN.. Pembuatan pelat elemen

Berdasarkan hasil dari data metode pelapisan hard chrome pada pelat baja ST37 yang didapatkan dari pengujian variasi suhu dan lama proses pelapisan terhadap ketebalan dan

Hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa pada variabel bauran pemasaran (X 1 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menggunakan jasa pelabuhan dengan

PENGARUH DENSITAS URANIUM DALAM PELAT ELEMEN BAKAR U-7Mo/Al-Si MENGGUNAKAN KELONGSONG AlMgSi1 TERHADAP HASIL PROSES PENGEROLAN.. Pembuatan pelat elemen