• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAYANG MENGALAMI ASMA DENGAN GANGGUAN KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI DESA GAYAMAN. Ainul Yakin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAYANG MENGALAMI ASMA DENGAN GANGGUAN KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI DESA GAYAMAN. Ainul Yakin"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAYANG MENGALAMI ASMA DENGAN GANGGUAN KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI DESA

GAYAMAN

Ainul Yakin 1312010035 SUBJECT :

Asma, efektif, pola,nafas, keluarga

DESCRIPTION

Penelitian ini ditujukan untukMelakukan Asuhan Keperawatan Keluarga yang mengalamiAsma dengan gangguan ketidakefektifan pola nafas di Desa Gayaman. Desain penelitian ini adalah studi kasus, penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2016 sampai tanggal 19Agustus 2016, responden yang di ambil dengan gangguan ketidakefektifan pona nafas sebanyak 2 responden, dan dilakukan edukasi tentang faktor pencetus serangan Asma, pengertian tanda dan gejalanya.

Hasil pengkajian didapatkan keluhan keluarga klien 1 dan 2 mengatakan tidak mengetahui tentang faktor pencetus serangan Asma, pengertian tanda dan gejalanya.Diagnosa keperawatan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah Asma berhubungan dengan kurangnya informasi masalah pengertian, penyebab, tanda dan gejala Asma. Sehingga perlu diberikan intervensi yakni edukasi tentang faktor pencetus serangan Asma, pengertian tanda dan gejalanya. Tindakan yang di lakukan antara lain jelaskan tengtang faktor pencetus Asma ,pengertian, tanda dan gejala,. Pada evaluasi didapatkan bahwa keluarga klien 1 dan 2 mengatakan telah mengerti tentang faktor pencetus serangan Asma, pengertian tanda dan gejalanya.

Dari hasil evaluasi kurangnya pengetahuan keluarga tentang kesehatan dapat menjadi masalah serius karena keluarga tidak dapat menjalankan 5 tugas keluarga oleh sebab itu perlu di lakukan edukasi pada keluarga. Dapat disimpukan bahwa edukasi akan menambah wawasan pengetahuan tentang Asma dengan gangguan ketidakefektifan pola nafas.

(2)

2 ABSTRACT

This research was aimed to Conduct Nursing Family Care with Asthma disorder with inefficiency of breath pattern in Gayaman. The design of this study was case study,the study was conducted on August 15,2016 until August 19,2016,respondents taken were heaving ineffective respiratory pattern as many as 2 respondents, and conducted educations about the trigger factors of Asthma attacks, understanding the signs and symptoms.

The results of the assessment obtained complaints of the client families 1 and 2 said they old not know about the trigger factors of Asthma attacks, and not understanding the signs and symptoms. Nursing diagnosis was The family's inability to recognize the problem of Asthma associated with the lack of information and understanding the problems, causes, signs and symptoms of Asthma. So it needed to be given intervention as education about the trigger factors of Asthma attacks, understanding signs and symptoms. Actions were done, among others explained about factors that trigger Asthma, and understanding, the signs and symptoms,In the evaluation found that the families of clients 1 and 2 said have understood about the trigger factors of Asthma attacks, and had understanding the signs and symptoms.

From the evaluation result, the lack of family knowledge about health can be a serious problem because the family can not run 5 family duties and therefore need to give the health education on the family. It can be concluded that education will increase insight knowledge about Asthma with the inefficiency disorder of breath pattern.

Keywords: Asthma, effective, pattern, breath, family.

Contributor : 1. Eka Diah Kartiningrum, M. Kes 2. Widy Setyowati, S. Kep. Ns.,M.Kep Date :11 Agustus 2016

Type Material : Studi Kasus Identifiter : -

Right : Open Document Summary : -

(3)

3 LATAR BELAKANG

Asma adalah satu diantara beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara total. Kesembuhan dari satu serangan asma tidak menjamin dalam waktu dekat akan terbebas dari ancaman serangan berikutnya. Apabila karena pekerjaan dan lingkungannya serta faktor ekonomi, penderita harus selalu berhadapan dengan faktor alergen yang menjadi penyebab serangan. Biaya pengobatan simptomatik pada waktu serangan mungkin bisa diatasi oleh penderita atau keluarganya, tetapi pengobatan profilaksis yang memerlukan waktu lebih lama, sering menjadi problem tersendiri (Savira, 2013).

Jumlah penderita asma pada wanita lebih banyak dari pada pria, prevalensi asma di indonesia sebesar 4,5% dan prevalensi terbesar pada jenis kelamin perempuan. Untuk prevalensi asma di jawa timur sebesar 5,1% asma termasuk dalam penyakit tidak menular yang paling banyak di indonesia (RISKESDAS 2013).

Penderita asma dapat melakukan inspirasi dengan baik namun sangat sulit saat ekspirasi (Guyton and Hall, (2006) dalam(Widodo, 2012). Oksigen (O2) adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme. Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara fungsional.tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional mengalami kemunduran atau bahkan dapat menimbulkan kematian. kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh (Fatmawati, (2009) dalam Widodo, 2012.

Asma merupakan gangguan radang kronik saluran nafas. Saluran nafas yang mengalami radang kronik bersifat hiperresponsif sehingga apabila terangsang oleh faktor risiko tertentu, jalan nafas menjadi tersumbat dan aliran udara terhambat karena kontriksi bronkus, sumbatan mukus, dan meningkatnya proses radang. Penyebab asma merupakan penyakit keturunan dan sebagian orang menderita asma karena alergi terhadap sumber tertentu yang berasal dari faktor lingkungan. Dampak penyakit asma bila sering dan berlangsung lama tanpa pengobatan memadai, penyakit ini bisa menyebabkan perubahan bentuk thorax, salah satu bronkus dapat tersumbat, kegagalan nafas dan kegagalan jantung bahkan kematian (Junaidi, 2010).

Berdasarkan latar belakang di atas upaya dalam penyembuhan dengan asuhan keperawatan klien yang mengalami asma dengan gangguan ketidakefektifanpola nafas, maka intervensi yang dilakukan yaitu dengan menghindari atau mengenali faktor pencetus penyebab asma. Sehingga kami tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Asuhan Keperawatan keluarga Yang Mengalami Asma dengan gangguan KetidakEfektifan pola Nafas di desa Gayaman’’.

(4)

4 METODOLOGI

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus, dengan jumlah partisipan 2 orang pada Keluarga pada klien yang mengalami gangguan ketidakefektifan pola nafas di desa Gayaman. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2016 sampai 19 Agustus 2016 di Desa Gayaman. Uji keabsahan menggunakan triangulasi data. Analisa data dilakukan dengan membandingkan antara fakta dan teori selanjutnya dituangkan dalam bentuk opini, penyajian data dalam bentuk narasi dan tabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengkajian

Pada tanggal 15 Agustus 2016, dilakukan pengkajian pada Ny.M usia 53 Tahun dengan keluhan utama klien mengatakan Menderita Asma sejak 5 tahun yang lalu, Tn.S dengan keluhan utama sesak nafas ,belum mengerti tentang penyakit Asma, tapi belum tau cara pencegahan penyakit Asma. Kedua klien mengatakan saat sakit segera berobat ke puskesmas terdekat .Tn.S mengatakan Pada saat Asma klien mengatakan sesak nafas,dada terasa berat, batuk-batuk terutama dimalam hari.

Pada teori dijelaskan bahwa Penyakit asma merupakan proses inflamasi kronik saluran pernapasan yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Proses inflamasi kronik ini menyebabkan saluran pernapasan menjadi hiperesponsif, sehingga memudahkan terjadinya bronkokonstriksi, edema dan hipersekresi kelenjar, yang menghasilkan pembatasan aliran udara di saluran pernapasan dengan manifestasi klinik yang bersifat periodik berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, batuk-batuk terutama malam hari atau dini hari/subuh. Gejala ini berhubungan dengan luasnya spontan maupun dengan atau tanpa pengobatan (GINA, 2011).

Asma adalah penyakit kronis (jangka panjang), suatu kondisi ketika saluran udara tersumbat atau menyempit.Gejala ini bervariasi pada masing-masing individu, tetapi penyebab umumnya adalah udara dingin, kegiatan fisik berlebihan, alergen (hal-hal yang menyebabkan alergi) seperti debu, jamur, serbuk sari, bulu binatang, atau debu kecoa, dan beberapa jenis inveksi virus (Pratyahara, 2011).

Pada teori dan fakta ada kesamaan karena faktor benda-benda yg ada disekitar juga bisa memicu serangan Asma.

Menurut Teori pemeriksaan fisik adalah mengukur tanda-tanda vital dan pengukuran lainnya.Pemeriksaan serta pemeriksaan semua bagian tubuh.Pemeriksaan fisik menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi (Potter dan Perry, 2005). Adanya gejala obstruksi aliran udara saat dilakukan pemeriksaan fisik dapat membantu diagnose asma. Mengi saat ekspirasi merupakan tanda khas terbatasnya aliran udara, tetapi hal ini bukan merupakan pengukuran yang paling sensitive terhadap obstruksi (Francis, 2006).

(5)

5

Dari hasil pemeriksaan fisik pada klien didapatkan pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik yg dilakukan kepada Keluarga 1 Ny.M didapatkan hasil pengkajian, tekanan darah 110/80 mmhg, nadi 80 kali permenit , pernafasan 20 kali permenit, BB 50 kilogram, tinggi badan 158 centimeter. Keluarga 2 Tn.S didapatkan hasil pengkajian, tekanan darah 120/80 mmhg, nadi 90 kali permenit , pernafasan 25 kali permenit, BB 45 kilogram, tinggi badan 165 centimeter.

Pada pemeriksaan paru didapatkan hasil, keluarga 1 Ny.M inspeksi dada simetris tidak ada luka,dari pemeriksaan palpasi didapatkan vocal fremitus kanan dan kiri sama, suara saat diperkusi suara paru sonor, dan auskultasi tidak ada suara tambahan.dan pemeriksaan paru pada keluarga 2 Tn.S didapatkan hasil, inspeksi dada simetris tidak ada luka,dari pemeriksaan palpasi didapatkan vocal fremitus antara kanan dan kiri tidak sama, suara saat diperkusi suara paru redup, dan auskultasi ada suara tambahan (ronchi).

Menurut Pratyahara (2011), apabila salah satu penyebab asma terhirup bersama udara, jaringan didalam bronkhiolus meradang (mengalamiinflamasi), pada saat yang sama, otot otot di bagian luar saluran pernafasan menyempit (bronkokontriksi). Sementara itu, lender pekat (mucus atau sputum) berproduksi secara berlebihan dan memenuhi bronkhiolus yang menjadi bengkak.

Perbandingan antara fakta dan teori sama karena waktu dilakukan pemeriksaan fisik klien mengalami sesak, dan keduanya mempunyai riwayat penyakit asma.

2. Diagnosa

Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien 1adalah ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Asma berhubungan dengan kurangnya informasi masalah pengertian, penyebab, tanda dan gejala Asma.Diagnosa pada klien 2 Ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang menunjang kesehatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit Asma berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentang pengaruh lingkungan terhadap peningkatan kesehatan.

Menurut teori, Masalah adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dialami keluarga atau anggota keluarga. Penyebab adalah suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah dengan mengacu pada lima tugas keluarga yaitu, mengenal masalah, mengambil keputusan yang tepat, meraawat anggota keluarga, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.Tandaatu gejala adalah sekumpulan data obyektif dan subyektif yang diperoleh perawat dari keluarga yang mendukung masalah dan penyebab (Ekasari,dkk, 2007).

Perbandingan antara fakta dan teori ada kesamaan karena pada klien 1 dan klien 2 sama-sama mempunyai riwayat penyakit Asma.

(6)

6 3. Intervensi

Klien 1 dilakukan intervensi yaitu menjelaskan tentang pengertian, tanda gejala dan komplikasi asma, dan pentingnya menghindari faktor pencetus bagi penderita asma.klien 2 dilakukan intervensi yaitu memberikan pengetahuan tentang bagaimana lingkungan yang sehat dan tehnik relaksasi batuk efektif.

Menurut teori, Tujuan keperawatan keluarga adalah mengatasi masalah diagnose keperawatan keluarga. Tujuan perawatan keluarga dapat dibagi menjadi dua yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.Tujuan jangka panjang menekankan pada perubahan perilaku dan mengarah kepada kemampuan mandiri.Jangka waktu ini untuk mengarahkan evaluasi pencapaian pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan jangka pendek ditekankan pada keadaan yang mengancam kehidupan (Setiadi, 2008).

Semua rencana yang dibuat sesuai dengan teori dan keadaan klien, rencana keperawatan ini terlebih dahulu adalah menetapkan prioritas masalah yaitu ketidakefektifan pola nafas.

4. Implementasi

Klien 1 dilakukan intervensi pada tanggal 16 Agustus 2016 sampai 17 Agustus 2016 dengan intervensi menjelaskan tentang pengertian, tanda gejala dan komplikasi asma, dan pentingnya menghindari faktor pencetus bagi penderita asma. klien 2 dilakukan intervensi pada tanggal 16 Agustus 2016 sampai 17 Agustus 2016 dengan intervensi pengetahuan tentang bagaimana lingkungan yang sehat dan tehnik relaksasi batuk efektif.

Menurut teori pelaksanaan atau implementasi adalah tahap penyelesaian masalah keperawatan keluarga berdasarkan perencanaan yang ditetapkan melalui prosedur spesifik yang terdiri dari partisipasi aktif keluarga, penyuluhan kesehatan, konseling, kontrak, manajemen kasus, kolaborasi, dan konsultasi (Ekasari, dkk, 2007).

Pelaksanaan yang dilakukan pada klien ketidakefektifan pola nafas tidak jauh berbeda dengan teori yang telah ada yaitu dengan cara melakukan penyuluhan kesehatan, mengenali faktor pencetus, penyuluhan kesehatan dan konsultasi.

5. Evaluasi

Pada klien 1 mengatakan sudah mengetahui tentang penyakit asma dan mengerti tentang pencegahan penyakit asma.Klien 2mengatakan batuk berdahak sudah kurang.

Menurut teori, Evaluasi adalah tindakan menilai keefektifan intervensi yang telah dilaksanakan.Evaluasi dilakukan bersama antara keluarga dan perawat dengan melihat respons keluarga dan hasil yang dicapai yang dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.Subjektif (S) adalah hal-hal yang ditemukan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi keperawatan.Objektif (O) adalah hal-hal yang ditemukan oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan. Analisis

(7)

7

(A) adalah analisis dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait dengan diagnosis.Perencanaan (P) adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat responskeluarga pada tahap evaluasi (Ekasari, dkk, 2007).

Hasil evaluasi pada klien 1 adalah keadaan umum baik, terlihat rileks saat latihan batu kefektif, klien tidak sesak, dan tidak ada suara tambahan ronchi pada paru. Hal ini tampak dari keberhasilan pencapaian tujuan yaitu keluarga mengerti tentang faktor pencetus serangan asma, tanda dan gejalanya.Hasil evaluasi pada klien 2 keadaan umum baik, terlihat rileks saat latihan batu kefektif, sesakberkurang, ada suara tambahan (ronchi). pada paru. Hal ini tampak dari keberhasilan pencapaian tujuan yaitu keluarga mengerti tentang faktor pencetus serangan asma, tanda dan gejalanya dan mengurangi sesak pada klien.

Kesimpulan

Berdasarkan data dari hasil penelitian dapat disimpulkan hasil pengkajian menunjukkan bahwa :

1. Pengkajian

Dari hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa tahap perkembangan keluarga yang beresiko mengalami masalah Asma adalah tahapperkembangan keluarga dengan usia lansia dan menghindari atau mengenali faktor pencetus penyebab Asma. Hal tersebut disebabkan karena rendahnya dukungan keluarga pada klien Asma.

2. Diagnosa Keperawatan

Pada hasil diagnosa keperawatan dapat di simpulkan bahwa Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah Asma berhubungan dengan kurangnya informasi masalah pengertian, penyebab, tanda dan gejala Asma. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena kurang pengetahuan tentang Asma.

3. Rencana intervensi yang diberikan adalah edukasi tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, menghindari atau mengenali faktor pencetus serangan Asma pada keluarga.

4. Tindakan yang dilakukan pada tanggal 15 Agustus sampai tanggal 19 Agustus 2016 antara lain Menelaskan tentang pengertian, tanda gejala dan komplikasi Asma, pengobatan dan faktor pencetus, Ajarkan kepada keluarga dan klien teknik relaksasi (batuk efektif).

5. Evaluasi didapatkan bahwa keluarga klien 1 terutama klien 1 mengatakan mengerti tentang Asma dan dapat menerapkan batuk efektif dengan benar. Sedangkan keluarga klien 2 terutama klien 2 mengatakan mengerti tentang Asmatetapi klien 2.mengerti tentang Asma pengertian, penyebab, tanda dan gejala dan faktor pencetus serangan Asma.

(8)

8 Rekomendasi

Edukasi merupakan dasar utama untuk pengobatan dan pencegahan Asma yang sempurna. Pengetahuan yang minim tentang Asma akan lebih cepat menjurus ke arah timbulnya komplikasi dan hal ini akan merupakan beban bagi keluarga dan masyarakat. Ketidaktahuan masyarakat inilah yang dapat menghalangi tindakan preventif, oleh karena hal tersebut sangat berkaitan dengan konsekuensi ekonomi seperti perawatan dirumah sakit dan kebutuhan fasilitas medis atau kesehatan.

Daftar Pustaka

Savira, Novi (2013). Makalah Asma.(http://berbagh.blogspot.co.id ).

Junaidi, Iskandar. (2010). Penyakit Paru dan Saluran Nafas.Jakarta : PT.Bhuana Ilmu Populer.

Ekasari,dkk.2007.PanduanPengalaman Belajar Lapangan Keperawatan Keluarga Keperawatan Gerontik Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC.

Alamat Correspondensi :

- Email :Ainul_yakien@ymail.com - No. HP : 082312052221

Referensi

Dokumen terkait

<ntuk menghubungkan teks dengan ob%ek (table, gambar, footer, halaman, dan lain-lain) yang men%adi bagian naskah dalam dokumen yang sama. +.6 F!n*#$ B!tton 3a(a 9ea(er

Terima kasih atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa yang telah menuntun saya dari awal hingga akhir.. Berkat karunia-Nya, saya dapat lulus 3,5

Hasil penelitian ini tidak sesuai jika dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya yaitu oleh Winda Desty Pratiwi yang menyatakan bahwa

Penelitian kompetensi komunikasi lintas budaya dalam adaptasi budaya mahasiswa asing pada pendidikan multikultural sangat penting dilakukan karena minat para

Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan, baik rumah tinggal, ruko, rukan maupun gedung lainya.. Dengan RAB kita dapat

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Pengaruh Atribut Produk Dan

adalah sulit mengatur waktu karena beban pekerjaan yang begitu banyak dan harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan, kurangnya pengetahuan dan pemahaman

Peubah terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil tanaman (t/ha), sedangkan peubah bebasnya adalah tinggi tanaman, tinggi tongkol, umur bunga betina,