• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Paduan suara merupakan salah satu kesenian yang ada. masyarakat yang bisa diikuti berbagai kalangan maupun usia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Paduan suara merupakan salah satu kesenian yang ada. masyarakat yang bisa diikuti berbagai kalangan maupun usia."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Paduan suara merupakan salah satu kesenian yang ada masyarakat yang bisa diikuti berbagai kalangan maupun usia. Sejak tahun 1980-an terlebih di tahun 1990-an paduan suara sangat pesat perkembangannya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia. Setiap kampus mempunyai UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang disebut PSM (Paduan Suara Mahasiswa).Berkembangnya paduan suara, menjadikan paduan suara bukan hanya sekedar dipertunjukkan tetapi juga diperlombakan.Banyak kompetisi paduan suara yang diselenggarakan dari tingkat kecamatan hingga nasional, oleh sebab itu semakin banyak juga kelompok paduan suara yang berkualitas yang merupakan hasil dari kompetisi-kompetisi yang sudah diadakan.

Salah satu kelompok paduan suara yang sudah banyak mengikuti perlombaan dari tingkat nasional hingga internasional adalah paduan suara anak Vocalista Angels yang berasal dari Klaten. Vocalista Angels adalah sekelompok paduan suara anak yang didirikan,dibimbing, dan dilatih oleh Yason Christy Pranomo. Paduan suara yang berasal dari Klaten, Jawa Tengah ini juga

(2)

banyak berprestasi di tingkat internasional. Adapun prestasi yang sudah dicapai oleh paduan suara ini antara lain: (1) pada tahun 2007 meraih peringkat pertama pada kategori Children’s Choir (paduan suara anak) pada ajang The 1st Asian Choir Games yang diadakan di China, (2) tahun 2009 meraih 2 medali emas pada kategori Children’s Choir dan Folklor dalam ajang World Choir Games di Gyeongnam, Korea Selatan, (3) tahun 2010 kembali mengikuti World Choir Games dan meraih peringkat pertama pada kategori Folklor with Choreography, dan meraih dirigen terbaik pada kompetisi tersebut, (4) pada kompetisi World Choir Games tahun 2012 yang diadakan di Cincinati, Ohio paduan suara Vocalista Angels mendapatkan 3 emas pada kategori Show Choirs, Scenic Folklor Choir, dan Children’s Choir serta mendapatkan gelar Champion pada kategori Children’s Choir. Banyaknya prestasi yang diraih paduan suara anak Vocalista Angels menempatkan mereka dalam peringkat ke-7 paduan suara anak terbaik dunia, tetapi kehadiran kelompok paduan suara ini belum begitu dikenal di Indonesia.

Yason Christy Pranowo mengungkapkan bahwa:

Dalam bisnis pertunjukan, paduan suara, koor, choir, sering ditempatkan sebagai background atau vokal latar penampilan penyanyi solo.Padahal jika digarap secara sungguh-sungguh, paduan suara sesungguhnya memiliki kekuatan luar biasa, terutama harmonisasi vokalnya.1

      

1 Antok Wesman, Paduan Suara Kelas Dunia “Vocalista Angels Klaten”,

(3)

Penulis melihat bahwa banyak kelompok paduan suara sekarang ini terbentuk bukan sekedar hanya keinginan untuk bernyanyi bersama, tetapi mempunyai tujuan yang lebih daripada itu.Kelompok paduan suara tersebut berlatih secara profesional bahkan untuk menjadi bagian dari anggota paduan suara harus mengikuti beberapa seleksi yang sudah ditentukan.Paduan suara sekarang tidak hanya dipertunjukkan di gereja atau bagian dari liturgi saja, tetapi sudah berkembang menjadi kesenian yang diperlombakan dari tingkat regional sampai internasional.

Paduan suara anakVocalista Angels Klaten beranggotakan anak-anak yang tidak memiliki pendidikan khusus tentang musik.Paduan suara anak Vocalista Angels Klaten membawakan lagu yang diaransemen lebih dari 3 suara. Pada umumnya paduan suara anak hanya menyanyikan lagu dengan pembagian 3 atau 4 suara, tetapi paduan suara anak Vocalista Angels Klaten dapat menyanyikan lagu dengan aransemen dengan 5 sampai 8 suara.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Paduan Suara Vocalista Angels Klaten?

(4)

2. Bagaimana aktivitas Paduan Suara Anak Vocalista Angels Klaten?

3. Bagaimana repertoar yang mendukung penampilanPaduan Suara Anak Vocalista Angels Klaten?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian tentang Aktivitas Musikal Paduan Suara Anak Vocalista Angels Klaten ini bertujuan untuk:

1. Memperkenalkan tentang peranan paduan suara.

2. Memperkenalkan kelompok paduan suara anak Vocalista Angels Klaten kepada masyarakat luas, mengingat kelompok paduan suara ini belum dikenal secara jelas oleh masyarakat umum.

3. Memperkenalkan cara berekspresi paduan suara Vocalista AngelsKlaten terhadap lagu yang dibawakan sebagai pertunjukan paduan suara anak yang mempunyai keunikan tersendiri.

Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Menjadi panduan bagi kelompok paduan suara lain

sebagai gambaran untuk membentuk paduan suara yang profesional.

2. Hasil penelitian dapat menambah perbendaharaan tulisan tentang paduan suara.

(5)

3. Dapat dijadikan sebagai informasi terutama bagi yang menaruh minat dan peduli terhadap eksistensi paduan suara.

D. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka mempunyai peranan penting dalam suatu penelitian.Adapun maksud dipaparkannya tinjauan pustaka adalah agar dapat dilihat dimana letak orisinalitas penelitian ini dan sebagai pembuktian secara literatur, bahwa sesungguhnya yang dimaksud dengan aktivitas musikal paduan suara anakVocalista Angels Klaten itu benar-benar ada.Buku atau hasil penelitian yang berkaitan dengan paduan suara anak Vocalista Angels Klaten dapat dijadikan sebagai acuan dan sumber data.Penelitian yang khusus membahas paduan suara anak Vocalista Angels Klaten sampai saat ini tidak banyak dilakukan oleh pemerhati paduan suara, oleh karena itu sumber-sumber yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini masih terbatas.

Adapun penelitian yang membahas tentang kelompok paduan suara ini adalah skripsi yang ditulis oleh Desti Indrawati yang berjudul “Kualitas Kompetitif Paduan Suara Anak (Studi Kasus: Paduan Suara Anak Vocalista Angels, di Klaten, Jawa Tengah) pada tahun 2013”, membahas tentang Vocalista Angels menjadi salah satu paduan suara yang memiliki reputasi

(6)

kompetitif dengan prestasi kejuaraan yang berkali-kali diraihnya melalui berbagai ajang lomba paduan suara anak tingkat nasional hingga internasional. Anggota paduan suara ini sebagian besar adalah anak-anak usia sekolah dasar yang memiliki berbagai keterbatasan untuk diarahkan agar memiliki kualitas kompetitif sebagai kelompok paduan suara sejak dini, sehingga terdapat strategi pelatih yang akhirnya menjadi faktor-faktor pendukung dalam pembentukan kualitas paduan suara Vocalista Angels. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan kualitas paduan suara anakVocalista Angels yaitu olah vokal, peran dirigen, kualitas anggota, sistem latihan, tujuan yang sama, komitmen, disiplin, kerja keras, hobi, rasa senang, mental, waktu dan kesehatan.

Tesis yang berjudul “Kajian Bentuk dan Fungsi Tekstual Konser Kebangsaan Paduan Suara Mahasiswa Univeritas Jember Tahun 2009”, yang ditulis oleh Lilik Slamet Raharsono.Tesis ini membahas tentang paduan suara mahasiswa Universitas Jember yang dibutuhkan oleh universitas sebagai bagian dari protokol, salah satu pelengkap sarana upacara yudisium dan wisuda yang berkaitan dengan dinamika masyarakat akademik kampus, baik mahasiswa, dosen, dan karyawan.Tesis ini juga menjelaskan peranan paduan suara sebagai alat promosi hijau ditengah mata pencaharian masyarakat, lokal, regional, nasional, dan

(7)

internasional, terkhusus bagai masyarakat Jember sendiri.Selain itu juga dibahas hal yang berkaitan dengan kinerja paduan suara itu sendiri yang kolektif serta multilayers.Hal itu meliputi sifat dinamis dari sistem, semua musikalitas dalam hal fungsi, bentuk motif, lirik lagu, dan teknik vokal yang digunakan paduan suara.

Tesis berikutnya dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta tahun 2011 yang ditulis oleh Endang Ismudiati berjudul “Aktivitas Paduan Suara dan Peningkatan Hidup Lansia di Gereja Kristen Indonesia Ngupasan Yogyakarta”. Tesis ini menjelaskan bahwa aktivitas paduan suara dapat memberikan sumbangan terhadap kualitas hidup lansia, yang mencakup penilaian baik subyektif maupun obyektif dan saling terkait satu dengan lainnya, termasuk mengetahui tingkat-tingkat kualitas hidup setelah mengikuti aktifitas paduan suara melalui evaluasi subyektif berkaitan dengan kepuasan pribadi dan kondisi kehidupan, evaluasi obyektif meliputi faktor psikologis, faktor religius, dan faktor sosial.

Berdasarkan tinjauan pustaka, diuraikan beberapa hasil penulisan yang telah dilakukan oleh peneliti lain yang memiliki hubungan dan keterkaitan penelitian dengan penelitian ini. Adapun sepanjang pengamatan penulis, topik tentang aktivitas musikal pada paduan suara anak Vocalista Angels Klaten belum pernah diteliti, sehingga dapat diketahui bahwa penelitian ini orisinil.

(8)

E. Landasan Teori

Untuk menganalisis aktivitas musikal Paduan Suara Vocalista Angels Klaten pada penelitian ini, penulis menggunakan teori Analisis Level yang dikonsepkan oleh Alan P. Merriam dalam bukunya The Anthropology of Music, yang menyatakan bahwa dalam setiap aktivitas musikal senantiasa memuat adanya: (1)konseptualisasi musik, (2)perilaku yang berkaitan dengan musik, dan (3)bunyi musikal itu sendiri. Bunyi musikal memiliki strukturnya sendiri, namun bunyi musikal tidak dapat dipisahkan dari manusia, karena bunyi musikal merupakan produk dari perilaku manusia yang menghasilkan bunyi musikal tersebut.Konsep musik dan musik itu sendiri adalah bagian yang terhubung untuk menyediakan perubahan yang konsisten, sifat dinamis yang ditampilkan oleh semua sistem musik.Teori ini menegaskan bahwa hanya melalui perilaku semata- mata, sebuah bunyi musikal akan dapat diproduksi.Adapun perilaku itu sendiri didasari oleh level ketiga berupa konseptualisasi untuk bertindak dalam sebuah sistem musikal, di mana konsepsi perilaku tertentu akan menghasilkan bunyi musikal yang dikehendaki.2

Tahap terpenting dalam menghasilkan produk tersebut adalah perilaku terbagi atas 3, yaitu: pertama, perilaku fisik (physical behavior) yang meliputi produksi aktual musik. Hal ini       

2Alan P. Merriam, The Anthropology of Music (Northwestern: University

(9)

berkaitan dengan hal-hal fisik yang terjadi pada individu yang terlibat saat memproduksi musik.Kedua, perilaku sosial, berkaitan dengan perilaku sosial (social behavior).Merriam membagi perilaku tersebut menjadi dua, yaitu perilaku yang diperlukan karena dia seorang musisi dan perilaku yang diperlukan pada non-musisi yang terjadi setelah pertunjukan.Ketiga, perilaku verbal (verbal behavior) yang meliputi konsep, struktur, ataupun sistem musik itu sendiri (music system itself).

Merriam menjelaskan bahwa konsep yang paling mendasar dari 3 perilaku tersebut adalah perilaku verbal, yaitu berkaitan dengan struktur dan sistem musik tersebut. Tanpa konsep ketiga, yaitu perilaku verbal, kegiatan musik tidak dapat berlangsung. Individu harus terlebih dahulu mengetahui konsep, struktur, dan sistem musik yang akan dipertunjukan, setelah itu baru terjadi aktivitas musikal yang lainnya.3Perilaku atau aktivitas verbal yang akan diteliti adalah partitur yang digunakan oleh kelompok paduan suara anak Vocalista Angels Klaten. Partitur yang digunakan oleh paduan suara tentu saja berdasarkan konseptualisasi musik yang sudah ditentukan, misalnya penampilan untuk kompetisi akan disesuaikan partiturnya, dan tidak akan sama dengan partitur yang digunakan untuk penampilan di gereja.

       3Merriam, 1964, 32-33.

(10)

Dalam penelitian ini, paduan suara anak Vocalista Angels Klaten tidak hanya diamati dari pertunjukan musik sebagai kejadian akustik saja, tetapi menghubungkannya dengan masyarakat pendukung yang ada disekitarnya.Berkaitan dengan fungsi dalam masyarakat, paduan suara anak Vocalista Angels Klaten akan dikaji melalui teori fungsi yang diajukan Soedarsono. Menurut Soedarsono, fungsi seni pertunjukan dapat dikategorikan dalam dua. Fungsi primer yaitu: (1) sebagai sarana ritual yang penikmatnya adalah kekuatan yang tak kasat mata; (2) sebagai hiburan pribadi yang penikmatnya adalah pribadi-pribadi yang melibatkan diri dalam pertunjukan; (3) sebagai presentasi estetis yang pertunjukannya harus dipresentasikan atau disajikan kepada penonton. Selanjutnya dikatakan fungsi sekunder apabila seni pertunjukan tersebut bukan sekedar untuk dinikmati, tetapi untuk kepentingan yang lain yaitu: (1) sebagai pengikat solidaritas kelompok masyarakat; (2) sebagai pembangkit rasa solidaritas bangsa; (3) sebagai media komunikasi massa; (4) sebagai media propaganda keagamaan; (5) sebagai media propaganda politik; (6) sebagai media propaganda program-program pemerintahan; (7) sebagai media meditasi; (8) sebagai sarana terapi; (9) sebagai perangsang produktifitas, dan sebagainya.4

      

4R.M. Soedarsono, Metodologi Seni Pertunjukan dan Seni Rupa (Bandung:

(11)

F. Metode Penelitian

Dalam mengkaji dan mendeskripsikan suatu permasalahan dalam penelitian perlu menggunakan metode-metode penelitian.Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan multidisiplin (musikologi dan sosiologi). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, seperti perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan secara holistik, dengan cara deskripsi berbentuk kata-kata dan bahasa dalam suatu konteks yang alamiah.5Penelitian kualitatif menekankan pada kualitas data sebagai jenis penelitian atau jenis data yang dianalisis.Penelitian kualitatif merupakan fokus penelitian dengan beragam metode yang mencakup pendekatan interpretatif dan naturalistik terhadap objek kajiannya.6Metode yang digunakan diharapkan membantu dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang muncul dalam rumusan masalah. Penulisan akan dilakukan secara deskriptif analitis, sehingga memberikan pemahaman baru bagi para pembaca.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan studi kepustakaan untuk mendukung ide, gagasan, dan pola pikir demi keakuratan dengan cara mengumpulkan data secara tertulis       

5 Lexy J Maleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005), 6.

6 Norman K. Denzim dan Yvonna, Handbook Qualitative Research

(12)

sebagai literatur, baik dari buku-buku ilmiah maupun karya-karya tulis lainnya. Pengumpulan data dijadikan sebagai sumber primer dan sekunder yang berkaitan dengan permasalahan di beberapa perpustakaan, diantaranya: Perpustakaan Universitas Gadjah Mada dan Perpustakaan Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Dalam menganalisa, data-data yang ditemukan di lapangan diseleksi yang baik dan sesuai kebutuhan.7

1. Batasan Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan karena untuk mengkaji aktivitas kelompok paduan suara anak Vocalista Angels Klaten.Paduan suara anak Vocalista Angels Klaten yang dimaksudkan adalah anggota paduan suara, pelatih, aranjer, dan orang-orang yang terlibat dalam paduan suara ini. Peneliti memilih 3 lagu yang akan dikaji pada penelitian ini, yaitu Sempurna ciptaan Andra and The Backbond yang diaransemen ulang oleh Yohanes Pramono,Munyuk Ireng karya Yason Christy Pranowo, dan Have Yourself A Merry Little Christmas aransemen Yohanes Pramono.

Peneliti memilih kedua lagu pertama karena kedua lagu diaransemen lebih dari 5 suara, lagu Sempurna mewakili nyanyian lagu popular dan menggunakan musik pengiring, danMunyuk Irengadalah lagu daerah. Kedua lagu tersebut juga diaransemen       

(13)

dan diciptakan sendiri oleh aranjer dan pelatih paduan suara anakVocalista Angels Klaten dan dikonsepkan untuk penampilan kompetisi di Latvia, Riga tahun 2014. Lagu ke 3 adalah lagu Have Yourself A Merry Little Christmas yaitu lagu natal yang diaransemen oleh Yohanes Pramono yang dipertunjukkan di gereja pada saat perayaan natal.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah tempat paduan suara anak Vocalista Angels melakukan latihan rutin yang dilakukan di Jalan Seruni no.9, Klaten, Jawa Tengah. Latihan rutin biasanya dilakukan setiap hari Rabu dan Minggu pada pukul 17.00 sampai selesai.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses memperoleh data penelitian, digunakan teknik pengumpulan data. Secara garis besar, data yang diperoleh dapat dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu: (1) data yang diperoleh dari wawancara, (2) data yang diperoleh dari observarsi, dan (3) data berupa dokumen, teks, atau karya seni yang dinarasikan.8Ketiga jenis pengelompokan data dapat dianalogikan menjadi wawancara, pengamatan, dan kajian kepustakaan.

      

(14)

Peneliti juga menggunakan tiga jenis pengelompokan dalam mengumpulkan data, yaitu:

a. Wawancara

Wawancara dapat dilakukan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau informan dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide atau paduan wawancaraatau bisa juga dilakukan wawancara tanpa panduan.9Peneliti langsung datang ke lokasi penelitian dengan membawa beberapa alat bantu untuk mempermudah proses wawancara, seperti: buku, bolpoint, kamera, dan handycam.

Wawancara dilakukan kepada Yason Christy Pranomo, yaitu pelatih dan juga founder paduan suara anak Vocalista Angels Klaten.Wawancara juga dilakukan pada asisten pelatih dan aranjer paduan suara yaitu Yohanes Pramono Mahardiko.

b. Pengamatan

Peneliti mencari informasi berupa kejadian atau peristiwa, informasi kegiatan, perilaku peserta paduan suara.Pengamatan sangat berguna untuk mengumpulkan data awal sebagai referensi penyusunan alat pengumpul       

9 Mohammad Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1989),

(15)

data.Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan pada saat paduan suara Vocalista Angels Klaten sedang berlatih.

c. Kajian kepustakaan

Pengumpulan data ini dilakukukan menggunakan sumber tertulis dapat berupa buku, artikel, tesis, surat kabar, booklet, jurnal, majalah, makalah seminar, data dari situs internet, dan beberapa penulisan ilmiah. Dengan adanya sumber tertulis tersebut diperoleh data lebih awal terkait dengan objek penelitian.

4. Analisis Data

Model analisis data dalam penelitian yang digunakan adalah analisis data interaktif. Miles dan Huberman membagi menjadi tiga komponen dalam menganalisis data, yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.10

a. Reduksi Data

Analisis data menggunakan komponen kegiatan reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan sehingga pada akhirnya dapat ditarik

       10Pawito, 2007, 104.

(16)

dan diverifikasi atau disimpulkan.11Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dan dimulai dengan membuat ringkasan, menelusuri tema, dan menulis memo dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang tidak relevan.

b. Penyajian Data

Analisa data menggunakan komponen kegiatan penyajian data yang berupa mengorganisasikan data, yakni menjalin data yang satu dengan data yang lain sehingga seluruh data yang dianalisis menjadi kesatuan.12Pendeskripsian sekumpulan informasi yang sistematis untuk memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif.Penyajian juga dapat berbentuk gambar, tabel, dan bagan.Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk yang terpadu dan mudah dipahami.

c. Menarik Kesimpulan

Menarik kesimpulan dan vertifikasi merupakan kegiatan diakhir penelitian.Ada kalanya kesimpulan telah tergambar sejak awal, namun kesimpulan final tidak pernah       

11Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif,

terj., Tjetjep Rohendi Rohidi (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Press, 1992), 16. 

(17)

dirumuskan tanpa menyelesaikan analisis data.13Makna dirumuskan untuk diuji kebenarannya, kecocokannya, dan kekokohannya yang telah disepakati oleh subjek dimana penelitian itu dilakukan.Perumusan makna menggunakan pendekatan emik, yaitu dari kacamata keyinformanatauinformansubjek penelitian, bukan penafsiran makna menurut pandangan peneliti.Hal ini dilakukan karena suatu makna tidak terlepas dari konteks dari hal yang dimaknai.

G. Sistematika Penulisan

Laporan hasil penelitian disusun dalam bentuk tesis yang terdiri dari lima bagian sebagai berikut.

Bab I. Bagian ini berisi pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II. Pada bab ini membahas tentang sejarah paduan suara umum, sejarahdan perkembangan paduan suara di Indonesia, dan paduan suara secara defenisi umum.

Bab III.Pada bab ini menjelaskan mengenai organisasi paduan suaraVocalista Angels Klaten, yaitu: latar belakang

       13 Pawito, 2007, 105-106. 

(18)

berdirinya paduan suara anak Vocalista Angels Klaten, aktivitas sosial budaya masyarakat Klaten. Bab ini juga membahas aktivitas musikal yang terjadi dalam paduan suara Vocalista Angels, yaitu: dirigen, aranjer, tempat pertunjukan, musik pengiring, busana dan tata rias, juga tata penyajian pertunjukan paduan suara anak Vocalista Angels Klaten. Pada bab ini juga menjelaskan fungsi pertunjukan paduan suara anak Vocalista Angels Klaten di dalam masyarakat pendukungnya.

Bab IV. Bab ini menganalisis repertoar sebagai bentuk dari perilaku verbal yang akan menghasilkan musik, yaitu unsur pembentuk musikal.

Bab V merupakan kesimpulan dari analisis yang termuat pada jawaban atas pertanyaan tentang aktivitas musikal paduan suara anak Vocalista AngelsKlaten.

Referensi

Dokumen terkait

5) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Dalam rangka menunjang perbaikan regulasi pengusahaan UCG diperlukan litbang UCG di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan mengingat

INVESTMENTS (MAURITIUS) LIMITED, qualitate qua (q.q.) Saudara ROBERT BUDI HARTONO dan Saudara BAMBANG HARTONO, selaku pemegang saham mayoritas BCA pada saat ini, untuk

 Prinsip: memeriksa berat jenis urine dengan alat urinometer  Tujuan: mengetahui kepekatan urine.  Alat

Dalam rangka pengaturan pelayanan perizinan, yang terdiri atas Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan, Izin Usaha Pariwisata, Izin Gangguan, Izin Tempat Usaha, Izin

Menurut buku panduan penggunaan perpustakaan Undiksha 2012 bahwa layanan bebas pustaka adalah suatu layanan yang diberikan kepada anggota perpustakaan untuk

Untuk mencapai keuntungan maksimal pada bulan April 2004, kombinasi produksi dari ketiga jenis roti untuk dapat memaksimalkan laba adalah dengan memproduksi roti coklat sebanyak

Hasil penelitian untuk faktor permintaan secara simultan ada pengaruh nyata antara tingkat pendapatan, selera, jumlah tanggungan dan harapan masa yang akan datang

Adapun hasil penelitiannya menunjukkan bahwa untuk emiten BEI, rasio lancar dan profit margin berpengaruh signifikan, sedangkan perputaran total aktiva, total hutang terhadap