39
39 SS TA
TAN
ND
DA
A R
R , 163
, 163 EE L
LEE ME
ME N P
N PEE N
NIIL
LA
A IIA
A N
N
d
dr. Nico A. Lumenta,r. Nico A. Lumenta, K.NefroK.Nefro,, MMMM,,MHKesMHKes
Komisi
KomisiAkreditasiAkreditasiRumahRumah SakitSakit
AP
AP
–
–
LABOR
LABOR
imbingan
imbingan
AP
1 St
1 Stand and AP AP 1 1 4 4 13 13 Stand Stand AP AP 5 5 5 5 30 St30 Stand and AP AP 6 6 55 2
2 Stand Stand AP AP 1.11.1 55 14 14 Stand Stand AP AP 5.1 5.1 6 6 31 31 Stand Stand AP AP 6.1 66.1 6 3
3 Stand Stand AP AP 1.2 1.2 7 7 15 15 Stand Stand AP AP 5.2 5.2 4 4 32 32 Stand Stand AP AP 6.2 6.2 44 4
4 Stand Stand AP AP 1.3 1.3 5 5 16 16 Stand Stand AP AP 5.3 5.3 4 4 33 33 Stand Stand AP AP 6.3 6.3 44 5
5 Stand Stand AP AP 1.4 1.4 3 3 17 17 Stand Stand AP AP 5.3.1 5.3.1 4 4 34 34 StandAP6.3.1 StandAP6.3.1 44 6
6 Stand Stand AP AP 1.4.1 1.4.1 3 3 18 Stand 18 Stand AP AP 5.3.2 5.3.2 4 4 35 35 Stand Stand AP AP 6.4 36.4 3 7
7 Stand Stand AP AP 1.5 1.5 3 3 19 19 Stand Stand AP AP 5.4 5.4 3 3 36 36 Stand Stand AP AP 6.5 6.5 99 8
8 Stand Stand AP AP 1.6 1.6 2 2 20 20 Stand Stand AP AP 5.5 5.5 9 9 37 37 Stand Stand AP AP 6.6 6.6 44 9
9 Stand Stand AP AP 2. 2. 4 4 21 21 Stand Stand AP AP 5.6 5.6 3 3 38 38 Stand Stand AP AP 6.7 6.7 66 10
10 Stand Stand AP AP 2.1 2.1 2 2 22 22 Stand Stand AP AP 5.7 5.7 7 7 39 39 Stand Stand AP AP 6.8 46.8 4 11
11 Stand Stand AP AP 3 3 3 3 23 23 Stand Stand AP AP 5.8 5.8 33 12
12 Stand Stand AP AP 4 4 3 3 24 24 Stand Stand AP AP 5.9 5.9 55 25 Stand 25 Stand AP AP 5.9.1 5.9.1 22 26 26 Stand Stand AP AP 5.10 5.10 44 27 27 Stand Stand AP AP 5.11 5.11 33 28
28 Stand Stand AP5.11.1 AP5.11.1 22 29
PELAYANAN LABORATORIUM
Lab “IGD” Lab “ICU” Lab “Anak” Lab PA Lab “Bag X” “Pelayanan” Lab di Ruang, POCT
Ka Pelayanan Lab Terintegrasi
Pelayanan Laboratorium Terintegrasi
Bukti pengintegrasian a.l.:: 1. Kepala Pelayanan AP 5.1 2. Program Safety AP 5.3., 5.3.1 3. Program Mutu AP 5.9 4. Kompetensi Staf AP 5.2 5. Program Pemeliharaan Alat AP 5.5 Analog untuk Pelayanan RIR Pelayanan Anestesi Inst Lab Penataan organisasi pelayanan shg menjadi TERINTEGRASI
Standar AP.5
Pelayanan laboratorium tersedia utk memenuhi kebutuhan
pasien, dan semua pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan.
Elemen Penilaian AP.5
1. Ada regulasi ttg pengorganisasian dan pengaturan
pelayanan lab secara terintegrasi. (R)
2. Ada pelaksanaan pelayanan lab tersedia 24 jam. (O,W)
3. Ada daftar spesialis dalam bidang diagnostik khusus
yg dapat dihubungi jika dibutuhkan (W)
4. Ada bukti pemilihan lab di luar RS (pihak ketiga) utk
kerjasama berdasarkan pd sertifikat mutu dan diikuti
perjanjian kerjasama sesuai peraturan perUUan. (D,W)
5. Ada bukti pelaksanaan rujukan lab keluar RS (pihak
ketiga) harus melalui lab RS. (D,W)
Pelayanan Lab Terintegrasi Daftar pemeriksaan
KARS, Nico A. Lumenta 6
1. Ada regulasi tentang pengorganisasian dan pengaturan pelayanan laboratorium secara terintegrasi. (R)
R 1) Pedoman pengorganisasian unit laboratorium sesuai
dengan TKRS 9 EP 1
2) Pedoman pelayanan unit laboratorium secara
terintegrasi, termasuk EP 4 dan EP 5, sesuai dengan TKRS 10 EP 1 10 5 0 TL TS TT 2. Ada pelaksanaan pelayanan laboratorium tersedia 24 jam. (O,W)
O
W
Lihat daftar jaga, form permintaan dan hasil pemeriksaan
Staf klinis
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT
3. Ada daftar spesialis dalam bidang
diagnostik khusus yang dapat dihubungi jika
dibutuhkan (W)
W Staf laboratorium tentang daftar spesialis dalam bidang
diagnostik khusus 10 5 0 TL TS TT AP.5
KARS, Nico A. Lumenta 7
4. Ada bukti pemilihan laboratorium di luar RS (pihak ketiga) untuk
kerjasama berdasarkan pada sertifikat mutu
dan diikuti perjanjian kerjasama sesuai
peraturan perundang-undangan. (D,W)
D
W
1) Bukti pemilihan laboratorium di luar RS (pihak ketiga) untuk kerjasama, berdasarkan
sertifikat mutu
2) Perjanjian kerjasama sesuai dengan TKRS 6
Direktur
Kepala /staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT 5. Ada bukti pelaksanaan rujukan laboratorium keluar RS (pihak ketiga) harus melalui laboratorium RS. (D,W)
D
W
Bukti form rujukan melalui laboratorium RS
Kepala/staf unit laboratorium
Staf klinis 10 5 0 TL TS TT AP.5
Maksud dan Tujuan AP.5
RS mempunyai sistem utk menyediakan pelayanan laboratorium, meliputi pelayanan patologi klinik, selain itu tersedia patologi anatomi dan pelayanan lab lainnya, yg dibutuhkan populasi pasiennya, dan kebutuhan PPA. Organisasi pelayanan lab yg di bentuk dan diselenggarakan sesuai peraturan perUUan
Di RS dapat terbentuk pelayanan laboratorium utama (induk), dan juga pelayanan lab lain, misalnya lab Patologi Anatomi, lab mikrobiologi, termasuk pelayanan Tes di Ruang Rawat (TRR / Point of Care Testing ) dsb, maka harus diatur secara organisatoris pelayanan lab terintegrasi. Pelayanan lab, tersedia 24 jam termasuk pelayanan darurat, diberikan di dalam RS dan rujukan sesuai dgn peraturan perUUan. RS dapat juga menunjuk dan menghubungi para spesialis di bidang diagnostik khusus, seperti parasitologi, virologi, atau toksikologi, jika perlu.
RS memilih sumber dari luar ini berdasar rekomendasi dari pimpinan lab di RS. Sumber dari luar tsb dipilih oleh RS karena memenuhi peraturan perUUan dan mempunyai sertifikat mutu. Bila melakukan pemeriksaan rujukan keluar, harus melalui lab RS.
Standar AP.5.1
RS menetapkan regulasi bhw seorang (atau lebih) yg
kompeten dan berwenang, bertangg-jawab mengelola
pelayanan laboratorium
Elemen Penilaian AP.5.1
1. RS menetapkan seorang (atau lebih) tenaga profesional
utk memimpin pelayanan lab terintegrasi disertai uraian
tugas, tangg-jawab dan wewenang sesuai butir a) s/d e)
dalam Maksud dan Tujuan. (R)
2. Ada bukti pelaksanaan penyusunan dan evaluasi
regulasi. (D,W)
3. Ada bukti pelaksanaan pelayanan lab sesuai regulasi.
(D,W)
4. Ada bukti pengawasan pelaksanaan administrasi. (D,W)
5. Ada bukti pelaksanaan program kendali mutu. (D,W)
6. Ada bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi semua
jenis pelayanan lab. (D,W)
Kepala Pelayanan Lab,
KARS, Nico A. Lumenta 11
1. RS menetapkan seorang (atau lebih) tenaga
professional untuk memimpin pelayanan laboratorium
terintegrasi disertai uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai butir a) s/d e) dalam Maksud dan Tujuan. (R)
R Regulasi tentang
penetapan seorang (atau lebih) tenaga profesional yang kompeten dan
berwenang untuk
memimpin pelayanan
laboratorium terintegrasi disertai uraian tugas,
tanggung jawab dan wewenang 10 -0 TL -TT
2. Ada bukti pelaksanaan penyusunan dan evaluasi regulasi. (D,W)
D
W
Bukti tentang pelaksanaan penyusunan dan evaluasi regulasi
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT AP.5.1
KARS, Nico A. Lumenta 12
3. Ada bukti pelaksanaan pelayanan laboratorium sesuai regulasi. (D,W)
D
W
Bukti tentang pelaksanaan pelayanan laboratorium sesuai regulasi
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT
4. Ada bukti pengawasan pelaksanaan administrasi. (D,W)
D
W
Bukti tentang pengawasan pelaksanaan administrasi
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT
5. Ada bukti pelaksanaan
program kendali mutu. (D,W)
D
W
Bukti tentang pelaksanaan program kendali mutu
sesuai dengan TKRS 11 dan PMKP 6
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT AP.5.1
KARS, Nico A. Lumenta 13
6. Ada bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi semua jenis pelayanan laboratorium. (D,W)
D
W
Bukti pelaksanaan
monitoring dan evaluasi pelayanan laboratorium
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT AP.5.1
Maksud dan Tujuan AP.5.1
Pelayanan laboratorium berada dibawah pimpinan seorang atau
lebih yg kompeten dan memenuhi persyaratan peraturan perUUan.
Orang ini bertangg-jawab mengelola fasilitas dan pelayanan lab,
termasuk pemeriksaan yg dilakukan di tempat tidur pasien (POCT
- point-of-care testing ), juga tangg-jawabnya dlm melaksanakan
regulasi RS secara konsisten, spt pelatihan, manajemen logistik
dsb.
Sedangkan supervisi sehari2 tetap dijalankan oleh pimpinan unit.
Spesialisasi atau sub spesialisasi pelayanan lab harus berada
dibawah pengarahan seorang profesional sesuai bidangnya.
Tangg-jawab
penanggung
jawab
/
koordinator
pelayanan
laboratorium a.l.,
a) Menyusun dan evaluasi regulasi
b) Terlaksananya pelayanan laboratorium sesuai regulasi
c) Pengawasan pelaksanaan administrasi.
d) Melaksanakan program kendali mutu. (PMI dan PME)
Standar AP.5.2
Semua
staf
laboratorium
mempunyai
pendidikan,
pelatihan, kualifikasi dan pengalaman yg dipersyaratkan
untuk mengerjakan pemeriksaan.
Elemen Penilaian AP.5.2
1. RS melakukan analisis pola ketenagaan staf lab yg
adekuat utk memenuhi kebutuhan pasien (D,W)
2. Staf
lab
yg
membuat
interpretasi,
memenuhi
persyaratan kredensial. (lihat juga KPS.4, EP 1). (D,W)
3. Staf lab dan staf lain yg melaksanakan tes termasuk yg
mengerjakan Tes di Ruang Rawat (TRR /
Point of Care
Testing
) pasien, memenuhi persyaratan kredensial
(lihat juga KPS.4, EP 1). (D,W)
4. Ada pelaksanaan supervisi pelayanan lab di RS. (R,D)
Staf – kredensial
KARS, Nico A. Lumenta 16
1. RS melakukan analisis pola ketenagaan staf laboratorium yang adekuat untuk
memenuhi kebutuhan pasien. (D,W)
D
W
Bukti tentang analisis pola ketenagaan sesuai dengan KKS 2 dan KKS 2.1
Kepala SDM
Kepala unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT
2. Staf laboratorium yang membuat interpretasi, memenuhi persyaratan
kredensial (lihat juga KKS.10 ). (D,W)
D
W
Bukti kredensial dari staf medis laboratorium yang membuat interpretasi
sesuai dengan KKS 10
Komite medis
Sub komite kredensial
Staf medis 10 5 0 TL TS TT AP.5.2
KARS, Nico A. Lumenta 17
3. Staf laboratorium dan staf lain yang melaksanakan tes termasuk yang mengerjakan tes di ruang rawat (TRR / Point of Care Testing) pasien,
memenuhi persyaratan
kredensial (lihat juga KKS.4, EP 1). (D,W)
D
W
Bukti kredensial dari staf pelaksanaan tes termasuk staf klinis untuk melakukan Point of Care Testing
(POCT)
Kepala /staf unit
laboratorium Staf klinis 10 5 0 TL TS TT
4. Ada pelaksanaan supervisi pelayanan laboratorium di RS. (D,W)
D
W
Bukti supervisi pelayanan laboratorium:
1. bukti form ceklis 2. bukti pelaksanaan
supervisi
Kepala /staf unit laboratorium 10 5 0 TL TS TT AP.5.2
Maksud dan Tujuan AP.5.2
Syarat pendidikan, pelatihan, kualifikasi dan pengalaman
ditetapkan RS bagi mereka yg memiliki kompetensi dan
kewenangan diberi ijin mengerjakan pemeriksaan lab,
termasuk yg mengerjakan pemeriksaan di tempat tidur pasien
(point-of-care
testing ).
Interpretasi
hasil
pemeriksaan
dilakukan oleh dokter yg kompeten dan berwenang.
Pengawasan thd staf yg mengerjakan pemeriksaan diatur oleh
RS.
Staf pengawas dan staf pelaksana diberi orientasi tugas
mereka. Staf pelaksana diberi tugas sesuai latar belakang
pendidikan dan pengalaman. Unit kerja lab menyusun dan
melaksanakan
program
pelatihan
(program
staf)
yg
memungkinkan staf mampu melakukan tugas pekerjaan dgn
cepat (cito) dan juga dgn tujuan utk memastikan selalu
tersedia cukup tenaga memberikan pelayanan 24 jam.
Standar AP.5.3
RS menyusun program manajemen risiko di laboratorium,
dilaksanakan, dilakukan evaluasi, di dokumentasikan dan
program sejalan dengan program manajemen risiko
fasilitas dan program pencegahan dan pengendalian
infeksi
Elemen Penilaian AP.5.3
1. Ada program manajemen risiko menangani potensi risiko di lab, sesuai regulasi RS (R,)
2. Ada bukti pelaksanaan program manajemen risiko sbg bagian dari manajemen risiko RS dan program pencegahan dan pengendalian infeksi (D,W)
3. Ada bukti laporan kpd pimpinan RS paling sedikit satu tahun sekali dan bila ada kejadian. (D,W)
4. Ada pelaksanaan orientasi dan pelatihan berkelanjutan
(ongoing)
bagi staf lab ttg prosedur keselamatan dan keamanan utk mengurangi risiko serta pelatihan ttg prosedur baru yg menggunakan bahan berbahaya. (lihat MFK.5; TKRS.9; KKS.8) (D,W)KARS, Nico A. Lumenta 20
1. Ada program manajemen risiko menangani potensi risiko di laboratorium, sesuai regulasi RS (R) R Program tentang manajemen risiko di laboratorium sesuai dengan MFK 2, MFK 4, MFK 5 dan PKPO 3.1 10 -0 TL -TT
2. Ada bukti pelaksanaan program manajemen risiko sebagai bagian dari
manajemen risiko RS dan program pencegahan dan pengendalian infeksi (D,W)
D
W
Bukti pelaksanaan program manajemen risiko
merupakan bagian dari manajemen risiko RS dan program PPI
Kepala unit laboratorium
Penanggung jawab manajemen risiko PPI 10 5 0 TL TS TT AP.5.3
KARS, Nico A. Lumenta 21
3. Ada bukti laporan kepada pimpinan RS paling sedikit satu tahun sekali dan bila ada kejadian. (D,W)
D
W
Bukti laporan dan bila ada kejadian
Komite/tim PMKP
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT
4. Ada pelaksanaan orientasi dan pelatihan berkelanjutan (ongoing) bagi staf
laboratorium tentang prosedur keselamatan dan keamanan untuk mengurangi risiko serta pelatihan tentang prosedur baru yang menggunakan bahan berbahaya. (lihat
MFK.11; TKRS.9; KKS.8) (D,W) D W Bukti pelaksanaan: 1) Orientasi 2) Pelatihan berkelanjutan
(ongoing)
bagi staf laboratorium
sesuai dengan KKS 7 dan KKS 8
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT AP.5.3
Maksud dan Tujuan AP.5.3
RS menetapkan program terkait risiko dan bahaya di lab.
Program menangani kebiasaan dan praktek kerja secara
aman, tindakan pencegahan serta dikoordinasikan dgn
program
manajemen
risiko
fasilitas
dan
program
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) RS.
Program Manajemenn Risiko meliputi,
•
Identifikasi risiko
•Analisis risiko
(Maksud dan Tujuan AP.5.3)
Kegiatan ini sejalan dgn manajemen risiko fasilitas RS dan
program pencegahan dan pengendalian infeksi
•
Kegiatan sejalan dgn peraturan perUUan
•
Tersedianya peralatan keamanan yg cocok dgn cara dan
lingkungan kerja di laboratorium serta bahaya yg mungkin
timbul karenanya (contoh antara lain : eye wash station,
spill kits)
•
Orientasi
bagi
staf
ttg
prosedur
keamanan
dan
pelaksanaannya.
•
Pelatihan ttg adanya prosedur baru terkait penerimaan dan
penggunaan bahan berbahaya baru (lihat, PPI.5; MFK.4;
MFK.4.1; MFK.5)
Proses Manajemen Risiko
K O M U N I K A S I D A N K O N S U L T A S I M O N I T O R D A N R E V I E W TEGAKKAN KONTEKS IDENTIFIKASI RISIKO ANALISA RISIKO EVALUASI RISIKO KELOLA RISIKO ASESMEN RISIKO RISK REGISTERPengelolaan risiko
- Tetapkan alternatif / pilihan - analisa untung rugi - pilih tindakan yeng paling sesuai
Evaluasi risiko
-Bandingkan tingkat risiko dg ktriteria
-analisa untung rugi
-Risiko diterima atau tidak
Analisa risiko
-Dampak & probabilitas - siapa yang terlibat
-Tingkat risiko
-Kendali yang sudah ada dan yang diperlukan
IDENTIFIKASI RISIKO :
-Apa yang bisa terjadi -Bagaimana kejadiannya -Mengapa hal itu bisa terjadi
-Kapan hal itu bisa terjadi -Dimana hal itu bisa terjadi
-Siapa yang bisa tertimpa kejadian tersebut
MEMBANGUN KONTEKS :
- FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN YANG MENGHAMBAT - TENTUKAN TUJUAN DAN SASARAN
- STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO
MONITOR AUDIT REVIEW Risiko diterima Risiko Tdk diterima KOMUNIKASI DAN KONSULTASI A S E S M E N R I S I K O
Risk Assessment Tools
• Risk Matrix Grading
• Root Cause Analysis
Impact vs. Probability
Control
Share Mitigate & Control
Accept High Risk Medium Risk Medium Risk Low Risk
Low
High
High
I M P A C T PROBABILITYRisk Mapping
Likelihood / Probability
Potencial Concequences / Impact Insignificant 1 Minor 2 Moderate 3 Major 4 Catastropic 5 Almost certain (Tiap mgg /bln) 5
Moderate Moderate High Extreme Extreme Likely (Bebrp x /thn)
4
Moderate Moderate High Extreme Extreme Posible (1-2 thn/x)
3
Low Moderate High Extreme Extreme Unlikely (2-5 thn/x)
2
Low Low Moderate High Extreme Rare (>5 thn/x)
1
Low Low Moderate high Extreme
MATRIX ASSESSMENT
Can be manage by
procedure
Clinical Manager / Lead Clinician should
assess the
consequences againts cost of treating the risk
Detailed review & urgent treatment
should be undertaken by senior management
Immediate review & action required
at Board level. Director must be
informed
Standar AP.5.3.1
RS menetapkan regulasi bahwa unit laboratorium
melaksanakan proses untuk mengurangi risiko infeksi
akibat paparan bahan-bahan dan limbah biologis
berbahaya.
Elemen Penilaian AP.5.3.1
1. Ada bukti unit lab melaksanakan manajemen risiko
fasilitas dan risiko infeksi sesuai regulasi di RS (D,W)
2. Ada bukti pelaporan dan penanganan staf yg terpapar di
unit lab dicatat sesuai dgn regulasi PPI RS dan peraturan
perUUan (D,W)
3. Ada bukti unit lab menjalankan ketentuan sesuai dgn
butir a) s/d g) dalam Maksud dan Tujuan (D,W)
4. Ada bukti dilakukan tindakan koreksi, dicatat, dievaluasi
dan dilaporkan kpd Penangg-jawab / koordinator K3 RS
jika muncul masalah dan terjadi kecelakaan (D,W)
MSDS / LDP (Lembar Data Pengaman), Eye washer, Dekontaminasi ! Pengurangan risiko infeksi
KARS, Nico A. Lumenta 30
1. Ada bukti unit laboratorium
melaksanakan manajemen risiko fasilitas dan risiko infeksi sesuai regulasi di RS (D,W)
D
W
Bukti pelaksanaan:
1) manajemen risiko fasilitas sesuai dengan MFK 5 EP 3 2) risiko infeksi sesuai dengan
PPI 7.1
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
Penanggung jawab manajemen risiko 10 5 0 TL TS TT
2. Ada bukti pelaporan dan penanganan staf yang
terpapar di unit
laboratorium dicatat sesuai dengan regulasi PPI RS
dan peraturan perundang-undangan (D,W)
D
W
Bukti tentang pelaporan dan penanganan staf yang
terpapar di unit laboratorium sesuai dengan PPI 5
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT AP.5.3.1
KARS, Nico A. Lumenta 31
3. Ada bukti unit
laboratorium menjalankan ketentuan sesuai dengan butir a) s/d g) dalam
maksud dan tujuan (D,W)
D
W
Bukti unit laboratorium
menjalankan ketentuan sesuai dengan butir a) s/d g) dalam maksud dan tujuan sesuai dengan MFK 5 EP 3
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT
4. Ada bukti dilakukan tindakan koreksi, dicatat, dievaluasi dan dilaporkan kepada penanggung
jawab/koordinator K3 RS jika muncul masalah dan terjadi kecelakaan (D,W)
D
W
Bukti pelaksanaan:
1) dilakukan tindakan koreksi, dicatat dan dievaluasi
2) bukti laporan tentang masalah dan terjadi kecelakaan
K3RS
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT AP.5.3.1
Maksud dan Tujuan AP.5.3.1
Terdapat regulasi dan praktek yg dilaksanakan utk
mengurangi bahaya akibat terpapar bahan2 dan limbah
biologis berbahaya. Infeksi yg didapat di lab di catat dan
dilaporkan secara internal sesuai regulasi PPI, dilaporkan ke
dinas kesehatan setempat sesuai peraturan perUUan.
Dibawah ini diberikan daftar hal2 yg harus ditangani dan
persyaratan yg harus dilakukan,
a) Pengendalian paparan aerosol
b) Jas lab, jubah atau baju dinas harus dipakai utk
perlindungan dan mencegah kontaminasi, termasuk
fasilitas “eye washer“ dan dekontaminasi.
(Maksud dan Tujuan AP.5.3.1)
d) Terdapat regulasi ttg pembuangan bahan infeksius, luka
tusuk, terpapar dgn bahan infeksius. Dlm ketentuan juga
diatur, prosedur dekontaminasi, siapa yg harus dihubungi
utk
mendapat
tindakan
darurat,
penempatan
dan
penggunaan peralatan keamanan. Utk pengelolaan bahan
berbahaya disertakan MSDS
(Material Safety Data Sheet)
/
LDP (Lembar Data Pengaman)
e) Terdapat prosedur pengumpulan, transpor, penanganan
spesimen secara aman. Juga diatur larangan utk makan,
minum, pemakaian kosmetik, lensa kontak, pipet dimulut di
tempat staf bekerja melakukan kegiatannya
f) Staf diberi pelatihan ttg tindakan, cara penularan dan
pencegahan penyakit yg ditularkan melalui darah dan
komponen darah
g) Terdapat prosedur untuk mencegah terpapar penyakit
infeksi seperti tuberculosis, MERS dll.
Bila teridentifikasi masalah praktek lab atau terjadi kecelakaan,
maka ada tindakan korektif, dicatat (dokumentasi), dilakukan
34
1/5
35
3/5 MSDS
Standar AP.5.3.2.
Ada prosedur melaporkan hasil laboratorium yg kritis.
Elemen Penilaian AP.5.3.2.
1. Ada regulasi yg disusun secara kolaboratif ttg hasil lab
yg kritis, pelaporan oleh siapa dan kpd siapa, dan
tindak lanjutnya. (R)
2. Hasil lab yg kritis dicatat didalam rekam medis pasien
(lihat juga SKP 2 .1 EP 2 ) (D,W)
3. Ada bukti tindak lanjut dari pelaporan hasil lab yg kritis
secara kolaboratif. (D,W)
4. Ada bukti pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut thd
seluruh proses, agar memenuhi ketentuan
serta
dimodifikasi sesuai kebutuhan. (D,W)
KARS, Nico A. Lumenta 37
1. Ada regulasi yang
disusun secara kolaboratif tentang hasil laboratorium yang kritis, pelaporan oleh siapa dan kepada siapa, dan tindak lanjutnya. (R)
R Regulasi tentang penetapan hasil laboratorium yang kritis termasuk pelaporan dan
tindak lanjutnya, yang disusun secara kolaboratif 10 -0 TL -TT
2. Hasil laboratorium yang kritis dicatat didalam
rekam medis pasien (lihat juga SKP 2 .1 EP 2 ) (D,W)
D
W
Bukti dalam RM tentang hasil laboratorium yang kritis
DPJP PPJA Staf klinis 10 5 0 TL TS TT AP.5.3.2
KARS, Nico A. Lumenta 38
3. Ada bukti tindak lanjut dari pelaporan hasil
laboratorium yang kritis secara kolaboratif. (D,W)
D
W
Bukti tentang penyusunan regulasi dan tindak lanjut dari pelaporan hasil laboratorium yang kritis secara kolaboratif.
DPJP PPJA
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT
4. Ada bukti pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut terhadap seluruh proses, agar memenuhi ketentuan serta dimodifikasi sesuai kebutuhan. (D,W)
D
W
Bukti pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut terhadap seluruh proses
DPJP PPJA
Staf klinis
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT AP.5.3.2
Maksud dan Tujuan AP.5.3.2.
Pelaporan dari hasil laboratorium yg kritis adalah bgn dari
risiko terkait keselamatan pasien. Hasil lab yg secara
signifikan diluar batas nilai normal dapat memberi indikasi
risiko tinggi atau kondisi yg mengancam kehidupan pasien.
Sangat penting bagi RS utk mengembangkan suatu sistem
pelaporan formal yg jelas menggambarkan bagaimana PPA
mewaspadai hasil lab yg kritis dan bagaimana staf
mendokumentasikan komunikasi ini (lihat juga SKP 2, EP 3
dan 4,).
(Maksud dan Tujuan AP.5.3.2.)
Proses ini dikembangkan RS utk pengelolaan hasil lab yg
kritis sbg pedoman bagi PPA ketika meminta dan menerima
hasil lab pada keadaan GD.
Prosedur ini meliputi juga : penetapan hasil lab yg kritis dan
ambang nilai kritis bagi setiap tipe tes, utk setiap pelayanan
lab yg ada (a.l. laboratorium Klinik, laboratorium Patologi
Anatomi, laboratorium Mikrobiologi seperti misalnya MRSA
(Methicillin Resistant Staphylococcus aureus), MRSE
(Methicillin-Resistant Staphylococcus. epidermidis), CRE
(Carbapenem-resistant enterobacteriaceae),
ESBL(Extended-spectrum beta-lactamases) Keganasan
dsb, oleh siapa dan kpd siapa hasil lab yg kritis harus
dilaporkan, termasuk waktu penyampaian hasil tsb,
pencatatan dan menetapkan metode monitoring yg memenuhi
ketentuan.
41
NO JENIS PEMERIKSAAN LOW HIGH SATUAN
HEMATOLOGI 1 Hematocrit < 15 > 60 % 2 Hemoglobin < 7 > 20 g/dL 3 Haptoglobin <40 mg/dL 4 Trombosit (PLT) Dewasa < 50 1000 10^3/µL 5 Trombosit (PLT) Anak-anak < 20 1000 10^3/µL 6 Leukosit (WBC) < 2 > 30 10^3/µL 7 Methemoglobin >40 % HEMOSTASIS 8 Fibrinogen < 100 > 700 mg/dL 9 APTT - > 100 Detik 10 PT -> 30 atau Detik 3xcontrol KIMIA DARAH 11 Ammonia - > 40 µmol/L 12 Amylase - > 200 U/L 13 Bilirubin Total - > 20 mg/dL 14 Calcium < 6.5 > 14.0 mg/dL
15 Carbon dioxida < 11 > 40 mEq/L
16 Bicarbonate < 10 > 40 mEq/L 17 Troponin T - >100 ng/L 18 Troponin I - Positif -19 Cl (Chlorida) < 80 > 115 mEq/L 20 CK - 500 U/L 21 CKMB - > 50 U/L 22 Creatinin - > 4.0 mg/dL
42
24 Glucose Dewasa perempuan < 50 > 400 mg/dL
25 Glucose Anak-anak <40 >300 mg/dL
26 Glucose bayi baru lahir <30 >300 mg/dL
27 Magnesium < 1.0 > 4.7 mg/dL
28 Osmolalyti < 250 > 320 mOsmol/kg
29 Phospor < 1.1 None mg/dL
30 Kalium Dewasa < 2.5 > 6.5 mEq/L
31 Kalium Anak-anak < 2.5 > 8 mEq/L
32 Sodium (Na) <120 >160 mEq/L
33 Ureum <2 >80 mg/dL 34 Insulin >30 µU/mL BLOOD GAS 35 pH < 7.10 > 7.55 36 Pco2 < 20 > 60 mmHg 37 HCO3 < 15 > 40 mmHg
38 Po2 (dewasa) < 40 None mmHg
39 Po2 (bayi baru lahir) <37 92 mmHg
40 SO2 75 %
CSF
41 Glucose <80 mg/dL
42 Protein total - >45 mg/dL
43 Leukosit (WBC) - >10 10^3/µL
44 Bakteri Positif Negatif
URINALYSIS
45 Glucose 4
46 Keton 4
Standar AP.5.4
Rumah sakit menetapkan kerangka waktu penyelesaian
pemeriksaan laboratorium.
Elemen Penilaian AP.5.4
1. RS
menetapkan
kerangka
waktu
penyelesaian
pemeriksaan lab. (R)
2. Ada bukti pencatatan dan evaluasi waktu penyelesaian
pemeriksaan lab. (D,W)
3. Ada bukti pencatatan dan evaluasi waktu penyelesaian
pemeriksaan cito. (D,W)
KARS, Nico A. Lumenta 44 1. RS menetapkan kerangka waktu penyelesaian pemeriksaan laboratorium. (R)
R Regulasi tentang kerangka waktu penyelesaian pemeriksaan
laboratorium, termasuk waktu penyelesaian pemeriksaan cito sesuai dengan EP 3 dan
pelaksanaan evaluasinya sesuai dengan EP 2 10 -0 TL -TT
2. Ada bukti pencatatan dan evaluasi waktu
penyelesaian pemeriksaan
laboratorium. (D,W)
D
W
Bukti pencatatan dan evaluasi waktu penyelesaian pemeriksaan laboratorium sesuai dengan TKRS 11 EP 2 dan PMKP 6 EP 2
Staf unit laboratorium
Penanggung jawab data
10 5 0 TL TS TT AP.5.4
KARS, Nico A. Lumenta 45
3. Ada bukti pencatatan dan evaluasi waktu
penyelesaian
pemeriksaan cito. (D,W)
D
W
Bukti pencatatan dan evaluasi waktu penyelesaian pemeriksaan cito sesuai dengan TKRS 11 EP 2 dan PMKP 6 EP 2
Staf unit laboratorium
Penanggung jawab data
10 5 0 TL TS TT AP.5.4
Maksud dan Tujuan AP.5.4
RS menetapkan kerangka waktu penyelesaian pemeriksaan
lab. Penyelesaian pemeriksaan lab dilaporkan sesuai
kebutuhan pasien.
Hasil pemeriksaan cito, a.l. dari unit GD, kamar operasi, unit
intensif diberi perhatian khusus terkait kecepatan asuhan. Jika
pemeriksaan dilakukan melalui kontrak (pihak ketiga) atau lab
rujukan, kerangka waktu melaporkan hasil pemeriksaan juga
mengikuti ketentuan RS dan MOU dengan lab rujukan. (lihat
juga, SKP 2.).
Standar AP.5.5
RS menetapkan regulasi yg mengatur ttg uji fungsi,
inspeksi, pemeliharaan, kalibrasi secara tetap (regular)
thd semua peralatan yg digunakan utk pemeriksaan di lab
dan hasil pemeriksaan didokumentasikan.
Elemen Penilaian AP.5.5
1. Ada regulasi dan program utk pengelolaan peralatan
lab yg meliputi butir a) s/d h) dalam Maksud dan
Tujuan. (R)
2. Ada bukti staf yg terlatih melaksanakan uji fungsi dan
didokumentasikan. (D,W)
3. Ada bukti staf yg terlatih melaksanakan inspeksi
berkala dan didokumentasikan. (D,W)
4. Ada bukti staf yg terlatih melaksanakan pemeliharaan
berkala dan didokumentasikan. (D,W)
5.
Siapkan Daftar Alat
…
(Elemen Penilaian AP.5.5)
…5. Ada bukti staf yg terlatih melaksanakan kalibrasi
berkala dan didokumentasikan. (D,W)
6. Ada daftar inventaris peralatan laboratorium. (D)
7. Ada bukti pelaksanaan
monitoring dan tindakan
terhadap kegagalan fungsi alat dan didokumentasikan.
(D,W)
8. Ada bukti pelaksanaan bila terjadi
proses penarikan
(recall)
dan didokumentasikan. (D,W)
9. Terhadap kegiatan a) s/d h) dalam Maksud dan tujuan
dilakukan evaluasi berkala dan tindak lanjut (D,W)
KARS, Nico A. Lumenta 49
1. Ada regulasi dan program untuk
pengelolaan peralatan laboratorium yang
meliputi butir a) s/d h) dalam Maksud dan Tujuan. (R)
R Program tentang pengelolaan
peralatan laboratorium( lihat MFK 8 ), termasuk alat yang tersedia melalui kontrak 10 -0 TL -TT
2. Ada bukti staf yang terlatih melaksanakan uji fungsi dan
didokumentasikan. (D,W)
D
W
Bukti pelaksanaan uji fungsi oleh staf yang terlatih, dengan bukti sertifikat pelatihan di dalam file kepegawaian
Operator alat
Kepala unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT AP.5.5
KARS, Nico A. Lumenta 50
3. Ada bukti staf yang terlatih melaksanakan inspeksi berkala dan didokumentasikan. (D,W) D W Bukti inspeksi:
1) Bukti form ceklis
2) Bukti pelaksanaan inspeksi
oleh staf yang terlatih, dengan bukti sertifikat pelatihan di dalam file
kepegawaian
Operator alat
Staf terlatih
IPSRS
Kepala unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT
4. Ada bukti staf yang terlatih melaksanakan pemeliharaan berkala dan didokumentasikan. (D,W) D W
Bukti pelaksanaan pemeliharaan berkala oleh staf yang terlatih,
dengan bukti sertifikat pelatihan di dalam file kepegawaian
Operator alat
Staf terlatih
IPSRS
Kepala unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT AP.5.5
KARS, Nico A. Lumenta 51
5. Ada bukti staf yang terlatih melaksanakan kalibrasi berkala dan didokumentasikan. (D,W) D W
Bukti pelaksanaan kalibrasi berkala oleh staf yang terlatih, dengan bukti sertifikat pelatihan di dalam file
kepegawaian
Operator alat
Staf terlatih
IPSRS
Kepala unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT 6. Ada daftar inventaris peralatan laboratorium. (D)
D Bukti daftar inventaris peralatan laboratorium. 10 5 0 TL TS TT AP.5.5
KARS, Nico A. Lumenta 52 7. Ada bukti pelaksanaan monitoring dan tindakan terhadap kegagalan fungsi alat dan didokumentasikan. (D,W) D W
Bukti pelaksanaan monitoring dan tindakan terhadap kegagalan fungsi alat
Operator alat
Staf terlatih
IPSRS
Kepala unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT 8. Ada bukti pelaksanaan bila terjadi proses penarikan (recall) dan didokumentasikan. (D,W) D W
Bukti pelaksanaan bila terjadi proses
penarikan kembali
(recall)
. Operator alat
Staf terlatih
IPSRS
Kepala unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT AP.5.5
KARS, Nico A. Lumenta 53
9. Terhadap
kegiatan a) s/d g ) dalam Maksud dan tujuan dilakukan evaluasi berkala dan tindak lanjut (D,W)
D
W
Bukti dilakukan evaluasi berkala dan tindak lanjut terhadap kegiatan a) s/d g) dalam Maksud dan Tujuan
Operator alat
Staf terlatih
IPSRS
Kepala unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT AP.5.5
Maksud dan Tujuan AP.5.5
Staf lab harus memastikan semua peralatan lab berfungsi dgn
baik dan aman bagi penggunanya. Lab menetapkan dan
melaksanakan program pengelolaan peralatan lab termasuk
peralatan yg merupakan kerjasama dgn pihak ketiga yg
meliputi,
a) Uji fungsi
b) Inspeksi berkala
c) Pemeliharaan berkala
d) Kalibrasi berkala
e) Identifikasi dan inventarisasi peralatan laboratorium
f) Monitoring & tindakan terhadap kegagalan fungsi alat
g) Proses penarikan
(recall)
Standar AP.5.6
Reagensia essensial dan bahan lainnya tersedia secara
teratur dan di evaluasi akurasi dan presisi hasilnya
Elemen Penilaian AP.5.6.
1. RS menetapkan pengelolaan logistik lab, reagensia
esensial, bahan lain yg diperlukan, termasuk kondisi
bila terjadi kekosongan sesuai peraturan perundangan.
(lihat juga MFK.5, EP 1). (R)
2. Ada bukti pelaksanaan semua reagensia esensial
disimpan dan diberi label, serta didistribusi sesuai
pedoman dari pembuatnya atau instruksi pada
kemasannya (lihat juga MFK.5, EP 2). (D,O,W)
3. Ada bukti pelaksanaan evaluasi/audit semua reagen.
(D,W)
(Langkah2 dasar pengelolaan logistik:
Pengelolaan logistik Siapkan daftar bahan
KARS, Nico A. Lumenta 58
1. RS menetapkan pengelolaan logistik laboratorium, reagensia esensial, bahan lain yang
diperlukan, termasuk kondisi bila terjadi kekosongan sesuai peraturan perundang-undangan. (lihatjuga MFK.5, EP 1). (R)
R Regulasi tentang pengelolaan logistik
laboratorium, reagensia essensial termasuk bila terjadi kekosongan 10 5 0 TL TS TT AP.5.6
KARS, Nico A. Lumenta 59
2. Ada bukti pelaksanaan semua reagensia esensial disimpan dan diberi label, serta didistribusi sesuai pedoman dari pembuatnya atau instruksi pada
kemasannya (lihat juga MFK.5, EP 2). (D,O,W)
D
O
W
1) Bukti pelaksanaan semua reagensia esensial
disimpan dan diberi label 2) Bukti pelaksanaan
distribusi
sesuai pedoman dari
pembuatnya atau instruksi pada kemasannya
Lihat tempat penyimpanan reagensia
Kepala/staf unit
laboratorium
Staf unit farmasi
10 5 0 TL TS TT AP.5.6
KARS, Nico A. Lumenta 60
3. Ada bukti pelaksanaan
evaluasi/audit semua reagen. (D,W) D W Bukti pelaksanaan evaluasi/audit semua reagen:
1) Bukti form ceklis
2) Bukti pelaksanaan audit
Kepala/staf unit
laboratorium
Staf unit farmasi
10 5 0 TL TS TT AP.5.6
Maksud dan Tujuan AP.5.6.
RS menetapkan reagensia dan bahan2 lain yg selalu
harus ada utk pelayanan lab bagi pasien. Suatu proses
yg efektif utk pemesanan atau menjamin ketersediaan
reagensia esensial dan bahan lain yg diperlukan. Semua
reagensia disimpan dan didistribusikan sesuai prosedur
yg ditetapkan. Dilakukan audit secara periodik utk semua
reagensia esensial utk memastikan akurasi dan presisi
hasil pemeriksaan, a.l. utk aspek penyimpanan, label,
kadaluarsa dan fisik. Pedoman tertulis memastikan
pemberian label yg lengkap dan akurat utk reagensia dan
larutan dan akurasi serta presisi dari hasil.
1 2 3 4
Reagensia Penyimpanan Label Kadaluarsa Fisik Ket
Aaaaa V V V V
Bbbbb V V V V
Cccccc V V V V
… ….
Form Audit Reagensia
KARS, Nico A. Lumenta 62
Tgl : ….(bulanan)……
KARS Nico A. Lumenta
Standar AP.5.7
Ada regulasi ttg pengambilan, pengumpulan, identifikasi,
pengerjaan, pengiriman, penyimpanan, pembuangan
spesimen dan dilaksanakan
Elemen Penilaian AP.5.7
1. Ada regulasi ttg pengambilan, pengumpulan, identifikasi,
pengerjaan, pengiriman, pembuangan spesimen (R)
2. Ada bukti pelaksanaan permintaan pemeriksaan oleh PPA yg
kompeten dan berwenang (D,W)
3. Ada bukti pelaksanaan
pengambilan, pengumpulan dan
identifikasi spesimen sesuai dgn regulasi (D,W)
4. Ada
bukti
pelaksanaan
pengiriman,
pembuangan,
penyimpanan, pengawetan spesimen sesuai dgn regulasi
(D,W)
5. Ada bukti pelaksanaan penerimaan, penyimpanan, telusur
spesimen
(tracking)
sesuai dgn regulasi. (D,W)
6. Ada bukti pengelolaan pemeriksaan jaringan / cairan sesuai
dgn regulasi. (D,W)
7. Ditetapkan prosedur bila menggunakan lab rujukan (D)
KARS, Nico A. Lumenta 64
1. Ada regulasi tentang
pengambilan, pengumpulan, identifikasi, pengerjaan,
pengiriman, pembuangan spesimen (R)
R Regulasi tentang spesimen meliputi: 1) Pengambilan 2) Pengumpulan 3) Identifikasi 4) Pengerjaan 5) Pengiriman 6) Pembuangan 10 -0 TL -TT
2. Ada bukti pelaksanaan
permintaan pemeriksaan oleh PPA yang kompeten dan
berwenang (D,W)
D
W
Bukti permintaan
pemeriksaan oleh PPA yang kompeten dan berwenang
PPA
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT AP.5.7
KARS, Nico A. Lumenta 65
3. Ada bukti pelaksanaan pengambilan, pengumpulan dan identifikasi spesimen
sesuai dengan regulasi (D,W)
D
W
Bukti pelaksanaan
pengambilan, pengumpulan dan identifikasi spesimen sesuai regulasi Staf laboratorium 10 5 0 TL TS TT
4. Ada bukti pelaksanaan pengiriman, pembuangan, penyimpanan, pengawetan spesimen sesuai dengan regulasi (D,W) D W Bukti pelaksanaan pengiriman, pembuangan, penyimpanan, pengawetan spesimen
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT AP.5.7
KARS, Nico A. Lumenta 66
5. Ada bukti pelaksanaan penerimaan, penyimpanan, telusur spesimen (tracking) sesuai dengan regulasi. (D,W)
D
W
Bukti pelaksanaan
penerimaan, penyimpanan,
telusur spesimen
(tracking)
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT
6. Ada bukti pengelolaan
pemeriksaan jaringan/cairan sesuai dengan regulasi. (D,W)
D
W
Bukti pengelolaan
pemeriksaan jaringan / cairan
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT
7. Ditetapkan prosedur bila menggunakan laboratorium rujukan. (D)
D Bukti pelaksanaan rujukan 10
5 0 TL TS TT AP.5.7
Maksud dan Tujuan AP.5.7
Regulasi dan implementasi meliputi,
•
Permintaan pemeriksaan
•
Pengambilan, pengumpulan dan identifikasi spesimen
•
Pengiriman, pembuangan, penyimpanan dan pengawetan
spesimen
•
Penerimaan, penyimpanan, telusur spesimen (tracking).
Tracking adalah telusur spesimen bila ada keluhan tidak ada
hasil dari suatu spesimen yg telah dikirim atau bila ada
permintaan mengulang pemeriksaan. Telusur biasanya utk
spesimen yg diambil dalam waktu 24 jam.
Regulasi ini berlaku utk spesimen yg dikirim ke lab rujukan
layanan lab utk dilakukan pemeriksaan. Pada jaringan / cairan
tubuh yg diambil dgn tindakan invasif, sbg standar penetapan
diagnosis dilakukan pemeriksaan patologi anatomi (labinternal
atau rujukan)
Standar AP.5.8
RS menetapkan
nilai normal dan rentang nilai untuk
interpretasi dan pelaporan hasil laboratorium klinis.
Elemen Penilaian AP.5.8
1. Ada regulasi ttg penetapan dan evaluasi rentang nilai
normal utk interpretasi, pelaporan hasil lab klinis. (R)
2. Pemeriksaan lab harus dilengkapi dgn permintaan
pemeriksaan tertulis disertai dgn ringkasan klinis.
(D,W)
3. Setiap hasil pemeriksaan lab dilengkapi dgn rentang
nilai normal. (D)
KARS, Nico A. Lumenta 69
1. Ada regulasi tentang penetapan dan evaluasi rentang nilai normal untuk interpretasi, pelaporan hasil laboratorium klinis. (R)
R Regulasi tentang penetapan dan evaluasi rentang nilai normal 10 -0 TL -TT 2. Pemeriksaan laboratorium harus dilengkapi dengan
permintaan pemeriksaan tertulis disertai dengan ringkasan klinis. (D,W) D W Bukti permintaan pemeriksaan laboratorium dilengkapi dengan
permintaan tertulis disertai dengan ringkasan klinis
DPJP
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT
3. Setiap hasil pemeriksaan laboratorium dilengkapi
dengan rentang nilai normal. (D)
D Bukti hasil pemeriksaan laboratorium dilengkapi
denganrentang nilai normal
10 5 0 TL TS TT AP.5.8
Maksud dan Tujuan AP.5.8
RS menetapkan rentang nilai normal/rujukan setiap jenis
pemeriksaan. Rentang nilai dilampirkan di dalam laporan
klinik, baik sbg bgn dari pemeriksaan atau melampirkan
daftar terkini, nilai ini yg ditetapkan pimpinan lab. Jika
pemeriksaan dilakukan oleh lab rujukan, rentang nilai
diberikan. Selalu harus dievaluasi dan direvisi apabila
metode pemeriksaan berubah.
Standar AP. 5.9
RS menetapkan regulasi untuk melaksanakan prosedur
kendali mutu pelayanan lab, di evaluasi dan dicatat
sebagai dokumen.
Elemen Penilaian AP.5.9
1. RS menetapkan program mutu lab klinik meliputi a s/d
e di Maksud dan tujuan. (R)
2. Ada bukti pelaksanaan validasi metoda tes. (D,W)
3. Ada bukti pelaksanaan surveilans harian dan
pencatatan hasil pemeriksaan.(D,W)
4. Ada bukti pelaksanaan tes reagen. (D,W)
5. Ada bukti pelaksanaan tindakan koreksi cepat dan
dokumentasinya terhadap masalah yg timbul. (D,W)
KARS, Nico A. Lumenta 72
1. RS menetapkan program mutu laboratorium klinik meliputi a) s/d e) di Maksud dan tujuan. (R)
R Program mutu laboratorium klinik,termasuk AP 5.9.1 sesuai dengan TKRS 11 EP 2 dan PMKP 6 EP 2 10 5 0 TL TS TT
2. Ada bukti pelaksanaan validasi metoda tes. (D,W)
D
W
Bukti pelaksanaan validasi metoda tes
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT
3. Ada bukti pelaksanaan surveilans harian dan
pencatatan hasil pemeriksaan.(D,W)
D
W
Bukti pelaksanaan surveilans harian dan pencatatan hasil
pemeriksaan
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT AP.5.9
KARS, Nico A. Lumenta 73
4. Ada bukti pelaksanaan tes reagen. (D,W)
D
W
Bukti pelaksanaan tes reagen
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT
5. Ada bukti pelaksanaan tindakan koreksi cepat dan dokumentasinya terhadap masalah yang timbul. (D,W
D
W
Bukti pelaksanaan tindakan koreksi cepat
Kepala unit laboratorium
Staf l unit aboratorium
10 5 0 TL TS TT AP.5.9
Maksud dan Tujuan AP.5.9
Kendali mutu yg baik sangat esensial bagi pelayanan lab agar
lab dapat memberikan layanan prima.
Program kendali mutu (pemantapan mutu internal
–PMI)
mencakup tahapan Pra-analitik, Analitik dan Pasca analitik
yang memuat a.l.
a) Validasi tes yg digunakan utk tes akurasi, presisi, hasil
rentang nilai
b) Dilakukan surveilans hasil pemeriksaan oleh staf yg
kompeten
c) Reagensia di tes (lihat juga, AP.5.6 .EP..)
d) Koreksi cepat jika ditemukan kekurangan
e) Dokumentasi hasil dan tindakan koreksi
Standar AP.5.9.1.
Ada proses untuk pemantapan mutu eksternal
sebagai tes pembanding mutu.
Elemen Penilaian AP.5.9.1
1. Ada bukti pelaksanaan PME (D)
2. Ada bukti tindak lanjut dari hasil PME (D)
KARS, Nico A. Lumenta 76
1. Ada bukti pelaksanaan PME (D)
D Bukti pelaksanaan PME 10
5 0
TL TS TT
2. Ada bukti tindak lanjut dari hasil PME (D)
D Bukti tindak lanjut dari hasil PME 10 5 0 TL TS TT AP.5.9.1
Maksud dan Tujuan AP.5.9.1
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) sebagai tes
pembanding mutu
adalah proses membandingkan
seberapa baik kinerja (hasil) sebuah lab dibandingkan
dengan hasil sebuah lab lain. Tes ini dapat menemukan
masalah kinerja yg tidak dapat diketahui melalui
mekanisme internal. RS dapat mengikuti program PME
nasional dan atau internasional. Utk kepentingan ini, unit
lab ikut program PME. Lab harus mengumpulkan
sertifikat ttg partisipasinya di dalam program. (Lihat juga,
AP.5.10 dan TKRS.11).
Standar AP.5.10
Laboratorium rujukan yg bekerja sama dgn RS
mempunyai ijin, terakreditasi, ada sertifikasi dari pihak yg
berwenang
Elemen Penilaian AP.5.10
1. Ada bukti ijin dan atau sertifikasi lab rujukan. (D,W)
2. Ada bukti pelaksanaan PME lab rujukan. (D,W)
3. Ada
staf
yg
bertangg-jawab
mereview
dan
menindaklanjuti hasil pemeriksaan laboratorium yg
diberikan. (D,W)
4. Laporan tahunan PME lab rujukan diserahkan kpd
pimpinan RS utk evaluasi kontrak klinis tahunan. (D,W)
KARS, Nico A. Lumenta 80
1. Ada bukti ijin dan atau sertifikasi laboratorium rujukan. (D,W)
D
W
Bukti izin dan sertifikasi laboratorium rujukan
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT
2. Ada bukti pelaksanaan PME laboratorium rujukan. (D,W)
D
W
Bukti pelaksanaan PME laboratorium rujukan.
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
10 5 0 TL TS TT
3. Ada staf yang bertanggung jawab
mereview dan menindak lanjuti hasil pemeriksaan laboratorium yang
diberikan. (D,W)
D
W
Bukti penetapan staf yang bertanggung jawab mereview dan menindaklanjuti hasil
pemeriksaan dari
laboratorium rujukan
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
terkait 10 5 0 TL TS TT AP.5.10
KARS, Nico A. Lumenta 81
4. Laporan tahunan PME laboratorium rujukan
diserahkan kepada
pimpinan RS untuk evaluasi kontrak klinis tahunan.
(D,W)
D
W
Bukti laporan tahunan PME laboratorium rujukan
Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
terkait 10 5 0 TL TS TT AP.5.10
Maksud dan Tujuan AP.5.10
Jika RS menggunakan pelayanan lab rujukan, informasi
berikut diperlukan:
a) Copy surat ijin dari pihak berwenang yg menerbitkan
ijin
b) Copy sertifikat akreditasi dari program akreditasi lab yg
diakui
c) Bukti dokumen bahwa lab rujukan ikut serta program
kendali mutu (lihat juga, AP.5.9.1)
Untuk pelayanan lab rujukan, maka RS secara teratur
menerima laporan dan mereview kontrol mutu dari
pelayanan lab rujukan tsb. Individu yang kompeten
mereview hasil kontrol mutu.
PELAYANAN DARAH
Elemen Penilaian AP.5.11
1. Ada regulasi ttg penyediaan dan pelayanan darah meliputi a)
s/d d) pada maksud dan tujuan sesuai dgn peraturan
perUUan. (R)
2. Pemberian darah harus mendapatkan persetujuan dari pasien
atau keluarga, yg sebelumnya telah mendapatkan penjelasan
ttg tujuan, manfaat, risiko dan komplikasi pemberian
transfusi darah dan produk darah. (D,W) (Lihat juga HPK.2.1
EP 4, SKP 1 EP 4)
3. Ada bukti dilaksanakan monitoring dan evaluasi pemberian
transfusi darah dan produk darah dan dilaporkan bila terjadi
reaksi transfusi. (D,W) (Lihat juga PAP.3.3 dan PMKP.11)
Standar AP.5.11
RS menetapkan regulasi ttg penyelenggaraan pelayanan
darah dan menjamin pelayanan yg diberikan sesuai
peraturan perundang-undangan dan standar pelayanan
KARS, Nico A. Lumenta 86
1. Ada regulasi tentang penyediaan dan pelayanan darah meliputi a) s/d d)
pada maksud dan tujuan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (R)
R Regulasi tentang penyediaan dan pelayanan darah,
termasuk bank darah RS
10 5 0 TL TS TT AP.5.11
KARS, Nico A. Lumenta 87
2. Pemberian darah harus mendapatkan persetujuan dari pasien atau keluarga, yang sebelumnya telah mendapatkan penjelasan tentang tujuan, manfaat, risiko dan komplikasi
pemberian transfusi darah dan produk darah. (D,W) (Lihat juga HPK.2.1 EP 4, SKP 1 EP 4)
D
W
1) Bukti tentang penjelasan tentang tujuan, manfaat, risiko dan komplikasi
pemberian transfusi darah dan produk darah
2) Bukti persetujuan
pemberian darah dan produk darah sesuai dengan PAB 7.1 PPA Staf klinis Pasien/keluarga 10 5 0 TL TS TT AP.5.11
KARS,
KARS, Nico Nico A. A. Lumenta Lumenta 8888
3. Ada bukti dilaksanakan 3. Ada bukti dilaksanakan monitoring dan evaluasi monitoring dan evaluasi pemberian transfusi darah pemberian transfusi darah dan produk darah dan
dan produk darah dan
dilaporkan bila terjadi reaksi dilaporkan bila terjadi reaksi transfusi. (D,W) (Lihat juga transfusi. (D,W) (Lihat juga PAP 3.3 dan PMKP 9.2 EP 2) PAP 3.3 dan PMKP 9.2 EP 2) D D W W 1)
1) BuBuktkti pi pelelakaksasananaanan
monitoring dan evaluasi monitoring dan evaluasi pemberian transfusi darah pemberian transfusi darah dan produk darah
dan produk darah 2)
2) BukBukti pti pelaelaksaksanaanaan lan laporporanan bila terjadi reaksi transfusi bila terjadi reaksi transfusi sesuai dengan PMKP 9.2 sesuai dengan PMKP 9.2 EP 2
EP 2
Staf klinisStaf klinis
Penanggung jawabPenanggung jawab
manajemen risiko manajemen risiko
Tim KPRSTim KPRS
Kepala/staf unitKepala/staf unit
laboratorium/unit BDRS laboratorium/unit BDRS (Bank Darah (Bank Darah 10 10 5 5 0 0 TL TL TS TS TT TT AP.5.11 AP.5.11
Stan
Stan
dar
dar
AP
AP
.5.
.5.
1
1
1.1
1.1
RS menetapkan regulasi bhw seorang profesional yg
RS menetapkan regulasi bhw seorang profesional yg
kompeten
dan
berwenang,
bertangg-jawab
utk
kompeten
dan
berwenang,
bertangg-jawab
utk
penyelenggaraan
pelayanan
darah
dan
menjamin
penyelenggaraan
pelayanan
darah
dan
menjamin
pelayanan yg diberikan sesuai peraturan perundangan
pelayanan yg diberikan sesuai peraturan perundangan
dan standar pelayanan
dan standar pelayanan
Elem
Elemen
en Peni
Penilai
laian
an AP
AP.5.
.5.1
11.1
1.1
1.
1. Se
Seor
oran
ang pr
g prof
ofes
esio
iona
nal yg k
l yg kom
ompe
pete
ten dan b
n dan ber
erwe
wena
nang
ng,,
ditetapkan
ditetapkan
bertangg-jawab utk pelayanan darah dan
bertangg-jawab utk pelayanan darah dan
tranfusi (lihat juga, PAP.3.3; TKRS.9) (R)
tranfusi (lihat juga, PAP.3.3; TKRS.9) (R)
2.
2. Ad
Ada s
a sup
uper
ervi
visi m
si mel
elip
iput
uti a
i a) s
) s/d
/d d)
d) di
di ma
maks
ksud
ud da
dan
n
tujuan.(D,W)
KARS,
KARS, Nico Nico A. A. Lumenta Lumenta 9090
1.
1. Seorang Seorang profesionalprofesional yang kompeten dan
yang kompeten dan berwenang, ditetapkan berwenang, ditetapkan bertanggungjawab untuk bertanggungjawab untuk pelayanan darah dan
pelayanan darah dan tranfus
tranfusi (lihai (lihat jugat juga, PAP, PAP.3.3;.3.3; TKRS.9) (R)
TKRS.9) (R)
R
R Regulasi Regulasi tentang tentang penetapanpenetapan penanggung jawab pelayanan penanggung jawab pelayanan darah dan transfusi yang
darah dan transfusi yang kompeten dan berwenang kompeten dan berwenang
10 10 --0 0 TL TL --TT TT
2. Ada supervisi meliputi a) 2. Ada supervisi meliputi a) s/d d) di maksud dan s/d d) di maksud dan tujuan.(D,W) tujuan.(D,W) D D W W Bukti supervisi : Bukti supervisi :
Bukti formBukti form
che
check
ck llis
is tt
(
(
ceklis)ceklis)
Bukti pelaksanaanBukti pelaksanaan
supervisi supervisi Kepala/staf unit Kepala/staf unit laboratorium/unit BDRS (Bank laboratorium/unit BDRS (Bank Darah Darah 10 10 5 5 0 0 TL TL TS TS TT TT AP.5.11.1 AP.5.11.1
Standar AP.5.11.2
RS menetapkan program dan pelaksanaan kendali
mutu
pelayanan
darah
sesuai
peraturan
perundang-undangan.
Elemen Penilaian AP.5.11.2
1. Ditetapkan program kendali mutu. (R)
2. Ada bukti pelaksanaan program kendali mutu.
(D,W)
KARS, Nico A. Lumenta 92
1. Ditetapkan program kendali mutu. (R)
R Regulasi tentang program kendali mutu sesuai dengan TKRS 11 EP 2 dan PMKP 6 EP 2 10 -0 TL -TT
2. Ada bukti pelaksanaan program kendali mutu. (D,W)
D
W
Bukti pelaksanaan program kendali mutu Kepala/staf unit laboratorium/unit BDRS (Bank Darah Komite/tim PMKP 10 5 0 TL TS TT AP.5.11.2
Maksud dan Tujuan AP.5.11, AP 5.11.1 dan AP 5.11.2
Pelayanan darah, yg diselenggarakan di RS, harus
berada dibawah tangg-jawab seorang profesional dgn
pendidikan, keahlian, pengalaman yg memenuhi syarat
dan berdasar peraturan perUUan d.h.i. kerjasama dgn
PMI (Palang Merah Indonesia). Staf tsb bertangg-jawab
thd semua aspek pelayanan darah di RS.
Lingkup pelayanan meliputi penetapan, pelaksanaan,
dokumentasi dan proses untuk,
a) Permintaan darah
b)Penyimpanan darah
c) Tes kecocokan
(Maksud dan Tujuan AP.5.11, AP 5.11.1 dan AP 5.11.2)
Proses kendali mutu dari semua jenis pelayanan
dilaksanakan dan terdokumentasi utk memastikan
terselenggaranya pelayanan darah dan atau transfusi yg
aman.
Donor
darah
dan
pelayanan
transfusi
dilaksanakan sesuai peraturan perUUan dan standar
praktek yg diakui.
Sebelum dilakukan pemberian darah harus ada
penjelasan dari DPJPnya dan persetujuan dari pasien
atau keluarga.
Selama pemberian transfusi darah harus dilakukan
monitoring dan evaluasi, dan dilaporkan bila ada reaksi
transfusi
PENDAHULUAN
Pemberian transfusi darah merupakan bagian dari
yankes untuk penyembuhan penyakit /pemulihan
kesehatan
PP No. 7 tahun 2011 tentang Pelayanan Darah
Pemberian transfusi darah merupakan tindakan medis
berisiko
Transfusi dibawah tanggung jawab dokter dan perawat
kompeten
Transfusi darah hanya dapat dilakukan di RS
Pemberian transfusi darah meliputi kegiatan permintaan
darah, menyiapkan darah sebelum transfusi,
pengawasan atas adanya reaksi transfusi serta
RISIKO TRANSFUSI
Reaksi transfusi darah terjadi pada sekitar 10% penerima
transfusi
Transfusi hanya dilaksanakan jika keuntungan jelas melebihi
risiko
Pasien harus diberitahu atas kemungkinan reaksi transfusi
yang dapat terjadi, keuntungan, alternatif dan konsekuensi
dari penolakan transfusi.
Persetujuan pasien berupa penanda tanganan informed
consent
Kebanyakan reaksi transfusi yang mengancam nyawa terjadi
pada awal transfusi, oleh karena itu pasien harus dimonitor
dengan seksama selama transfusi
Setiap reaksi transfusi terjadi, perlu dilakukan penanganan
dengan tepat dan pelacakan atas darah dan komponen darah
yang bersangkutan
Permintaan darah Form permintaan
& sampel pasien lengkap ?
Tidak Ya
Penyediaan darah di BDRS Kompatibel ?
Tidak Ya
Distribusi darah dari BDRS Suhu transportasi ?
Tidak terpenuhi Terpenuhi
Batalkan Persiapan darah di bangsal
Penyiapan pasien Label ? Kondisi darah ? Informed consent ? Transfusi darah Stop Transfusi Lacak Reaksi Transfusi? Sesuai Tidak sesuai Ada Ada Batalkan Batalkan Batalkan Batalkan Tidak ada Tidak lanjutkan transfusi
ALUR KERJA
PEMBERIAN DARAH
Pedoman CPOB untuk UTD dan Pusat Plasma-pheresis PMK No. 92/2015 Tentang Juknis Kerjasama PKM, UTD dan RS dalam Pelayanan Darah untuk menurunkan AKI PMK No. 91/2015 Tentang Standar Pelayanan Darah PMK No. 83/2014 Tentang UTD, BDRS & Jejaring Pelayanan Darah Peraturan Pemerintah No. 7/2011 Tentang Pelayanan Darah UU No. 36/2009 Tentang Kesehatan
PAYUNG HUKUM PELAYANAN DARAH
100
UTD
•
Jenis, pengorganisasian, persyaratan, perijinan dan
penyelenggaraan UTD, serta pencatatan, pelaporan,
dan pembiayaan pelayanan darah
BDRS
•
Penyelenggaraan, persyaratan, pengorganisasian,
pencatatan, pelaporan dan pembiayaan BDRS
Jejaring Pelayanan Darah
•
Jejaring penyediaan darah dan informasi
•Pembinaan dan pengawasan
PERMENKES NO. 83 TAHUN 2014
TENTANG UTD, BDRS DAN JEJARING PELAYANAN
TRANSFUSI DARAH
Permenkes No. 83/2014 tentang UTD,
BDRS dan Jejaring
101Pasal 40
Setiap rumah sakit wajib memiliki BDRS UTD RS merangkap sbg BDRSPasal 41
Dalam hal BDRS belum mampu melakukan tugas BDRS dapat melakukan kerja sama dengan BDRSlain atau merujuk ke UTD wilayahnya
Pasal 42
BDRS = unit pelayanan yang ditetapkan oleh direktur RS dan dapat menjadi bagian dari laboratorium medik di RS Wajib memasang papan namaPermenkes No. 83/2014 tentang UTD,
BDRS dan Jejaring
102
Pasal 49: Tenaga
•
Teknisi transfusi darah;
dan/atau
•
DIII Ahli Teknologi Lab
Medik bersertifikat
pengetahuan dan
keterampilan pengolahan,
penyimpanan, distribusi
darah dan uji saring
serologi pratransfusi
Pasal 55
•
Tenaga administrasi
paling dg keterampilan
manajemen data,
TUGAS BDRS
103
Perencanaan kebutuhan darah dan menerima
darah yang sudah diuji saring dari UTD
Menyimpan dan memantau persediaan
darah
Melakukan uji silang serasi
TUGAS BDRS
104
Menyerahkan darah yang cocok bagi
pasien
Melacak penyebab reaksi transfusi
Mengembalikan darah yang tidak layak
pakai ke UTD
INDIKATOR MUTU
PELAYANAN DARAH DI BDRS
•
KPI Teknis, diantaranya:
–
Permintaan darah
• Dokumen perencanaan kebutuhan darah • Formulir permintaan darah
–
Transportasi darah
• Fasilitas dan tenaga yang melakukan transportasi • Jumlah darah yang rusak selama transportasi
–
Penyimpanan darah
• Fasilitas dan tenaga yang melakukan penyimpanan • Kendali mutu komponen darah
• % kerusakan komponen darah akibat penyimpanan • Jumlah kejadian penyimpangan suhu penyimpanan • % screen-hold