• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN LOMBA RENANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN LOMBA RENANG"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN

LOMBA RENANG

2013 – 2017

Oleh:

Tri Tunggal Setiawan

(2)

Sambutan Ketua Harian Pengprov PRSI Jawa Tengah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Atas nama insan renang seluruh Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Jawa Tengah, saya atas nama Ketua Harian Pengprov PRSI Jawa Tengah sekaligus sebagai Ketua Bidang Renang PB PRSI mengucapkan puji syukur sebesar-besarnya atas selesainya buku terjemahan FINA Rules 2013 - 2017 khusus untuk cabang renang. Saya pribadi sebagai kolega sdr. Tri Tunggal dalam kepengurusan Pengprov PRSI Jawa Tengah merasa sangat bangga dengan karya ybs yang memang sangat dinanti-nantikan oleh rekan-rekan sejawat pemerhati olahraga renang baik di wilayah Jawa Tengah bahkan di seluruh Indonesia, khususnya hal ini berkaitan dengan masih banyaknya keterbatasan dalam bahasa dari bahasa terbitan originalnya.

Saya berharap bahwa dengan terbitnya buku terjemahan dari FINA Rules terbaru ini (2013-2017) akan dapat membantu meningkatkan wawasan seluruh insan renang baik dari kalangan wasit, pelatih, atlet, dan

simpatisan dalam proses pelaksanaan pembinaan olahraga renang prestasi yang ujungnya tentunya adalah peningkatan prestasi olahraga renang itu sendiri.

Sebagai akhir kata saya kutip salah satu hadist untuk dapat menjadi suatu memorandum akan karya ini, semoga akan dapat lebih memacu sdr. Tri Tunggal untuk menerbitkan banyak karya lagi yang akan bermanfaat bagi dunia olahraga renang di tanah air khususnya Provinsi Jawa Tengah.

Salam olahraga….di air kita jaya.

“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah telah membentangkan baginya jalan ke surga, sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka (dengan) penuh keridhaan bagi penuntut ilmu, sesungguhnya penghuni langit dan bumi sekalipun ikan dalam air memohon ampunan untuk seorang alim, sesungguhnya keutamaan seorang alim di atas seorang ahli ibadah seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas (cahaya) bintang-bintang, sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi, sesungguhnya para nabi tidak mewariskan emas dan perak, tetapi mereka mewariskan ilmu dan barangsiapa mengambilnya berarti ia telah mendapat bagian yang cukup banyak” (diriwayatkan oleh At Tirmizi, Abu Daud, Ibnu Majah dll)

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Semarang 1 Desember 2014

(3)

Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Anugerah kepada Penulis, khususnya anugerah kesehatan dan waktu luang sehingga buku kecil ini dapat terselesaikan. Semua isi buku ini merupakan hasil editing dan terjemahan bebas dari FINA Hand Book 2013– 2017 dan hasil pengembangan dari buku yang pernah Penulis terbitkan tahun 2008 dan 2010 tentang Fina Rules 2005–2008 dan Fina Rules 2009–2013. Banyaknya perubahan peraturan lomba renang, dukungan dari kolega dan sejawat komunitas renang di Jawa Tengah, serta banyaknya frekuensi lomba yang dilaksanakan di lingkungan binaan Pengprov PRSI Jawa Tengah khususnya dan daerah lain dan nasional pada umumnya, telah mendorong Penulis untuk segera menyelesaikan buku ini yang disesuaikan dengan perubahan Fina Rules 2013–2017.

Buku ini ditulis atas rekomendasi dan dorongan dari Pengprov PRSI Jawa Tengah dimana saya sebagai Ketua Komisi Perwasitan, Perlombaan, dan Penataran agar segera berbagi ilmu dan

mensosialisasikan Fina Rules 2013–2017 terbaru kepada para kolega khususnya Jawa Tengah agar dapat dipahami oleh pelaku olahraga renang (atlet, pelatih, Team Leader, orang tua atlet, dan penyelenggara perlombaan renang/technical official). Dengan dipahaminya peraturan lomba renang ini maka diharapkan agar dalam pelaksanaan lomba dapat berjalan lancar karena antara penyelenggara dan peserta ada suatu keseragaman dalam pemahaman tentang peraturan lomba. Tidak dipungkiri masih banyak terjadi para Team Leader dan Pelatih yang melakukan protes ketika Yuri mengambil suatu keputusan yang dianggap merugikan atlet atau teamnya, tetapi protes tersebut disampaikan dengan cara melanggar aturan yang ada dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan (tidak beretika, tidak bermoral, dan tidak berbudaya). Dalam hal pembinaan, dengan dipahaminya peraturan lomba diharapkan akan mendorong para pelatih ketika meberikan pelatihan gaya, tidak hanya sesuai dengan mekanika tetapi juga sesuai dengan peraturan lomba. Dengan demikian ketika mengikuti suatu lomba tidak akan ada lagi atlet yang terkena disqualifikasi dikarenakan berenang dengan gaya yang tidak sesuai peraturan.

Buku ini tidak akan terwujud tanpa dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu saya sampaikan ucapan terima kasih kepada Pengprov PRSI Jawa Tengah khusunya Koh Har yang selalu mendorong untuk segera menyusun buku ini. Pengurus PB PRSI khususnya kepada Mr Suroyo dan mas Wira yang telah banyak memberikan kesempatan pada Penulis untuk dilibatkan dalam beberapa event penting sehingga ilmu Penulis tentang peraturan lomba bisa berkembang. Kepada bapak Soekarno, dosen saya yang telah banyak memberi banyak ilmu, semoga cepat sembuh. Special untuk Mayar yang telah banyak membantu dalam menerjemahkan Fina Rules untuk saya. Untuk teman-teman NTO dan teman sejawat di Jawa Tengah yang mau berdiskusi dan berbagi ilmu. Tak terhingga ucapan terima kasih kepada istri tercinta, Siswanti dan kedua anakku tersayang, Hafizh dan Dito yang selalu mendampingi penulis selama menyusun buku ini.

Akhir kata, Penulis menyampaikan permohonan maaf apabila isi buku ini masih belum dapat memuaskan banyak pihak dikarenakan keterbatasan Penulis. Namun demikian apapun kekurangannya, Penulis tetap berharap semoga buku yang kecil ini bermanfaat besar bagi Pembaca. Sekali lagi atas kerjasama dan dukungan dari semua pihak dan para sejawat Penulis ucapkan banyak terima kasih.

Semoga Allah SWT selalu mengiringi dan meridhoi setiap langkah kita... sehingga kita tetap jaya di air...

Sambut Asean Games 2018 di Jakarta dan Palembang dengan optimis dan prestasi...

Magelang, November 2014 Penulis

Tri Tunggal Setiawan*

*Komisi Perwasitan, Perlombaan dan Penataran Pengurus Provinsi PRSI Jawa Tengah

(4)

Persembahan dari Penulis untuk:

 Kedua orang tuaku yang telah mengukir dan memberikan warna jiwa ragaku untuk selalu beribadah semata untuk Allah dan mengajarkan kebijaksanaan.

 Guru-guruku, khususnya bapak Soekarno yang telah mencurahkan banyak ilmu sebagai bekal keilmuan.  Siswanti, Hafizh Bari’tasakura, dan Syafi Pramudito yang memberiku semangat untuk bertahan hidup

dalam kesederhanaan dan tidak menuntut untuk meminta yang melebihi kemampuan saya.  Teman sejawat dan mahasiswaku yang men-inspirasi untuk selalu berkarya dan bekerja.

 Tidak ada orang bijak yang selalu berbuat kebajikan seumur hidupnya dan tidak ada orang jahat yang selama hidupnya berbuat dosa. Di dunia ini tidak ada orang yang sama sekali tidak pernah berbuat kejahatan atau kesalahan dan tidak ada satu orangpun yang sama sekali tidak pernah berbuat kabajikan. Setiap orang akan memikul akibat buah perbuatannya sendiri. (Nasehat Begawan Wyasa kepada Pandawa).

 Dibalik kelebihan seseorang tersembunyi kelemahannya dan dibalik kekurangannya terdapat

kelebihannya karena setiap orang punya takdirnya sendiri untuk menjalankan kewajiban dan darmanya masing-masing sesuai yang digariskan. Oleh karena itu laksanakan darma sebagai amanah yang

diberikan Allah kepada kita sesuai dengan hati nurani berdasar kebenaran Illahi.

 Allah tidak akan memberi apa yang kita harapkan tetapi Dia akan memberi apa yang kita butuhkan dan Allah tidak akan memberi apa yang kita minta tetapi Dia akan memberi apa yang terbaik buat kita. Kita tidak akan pernah tahu apa yang menurut kita baik belum tentu baik dimata Allah dan begitu pula sebaliknya.

 Berusahalah agar hidup ini bermanfaat buat sesama dengan sedikit meminta banyak memberi, sedikit mengeluh banyak bersyukur, sedikit menyimpan banyak berbagi (sodakhoh).

 Jangan menghalalkan segala cara tetapi tempatkan etika dan moral diatas segalanya dalam berkarya dan bekerja untuk meraih sukses dan cita-cita.

(5)

DAFTAR ISI (LENGKAP VERSI BUKU)

Sambutan Ketua Harian Pengprov PRSI Jawa Tengah…... ii

Kata Pengantar... iii

Persembahan... v

Daftar Isi... vi

Pendahuluan... ix

PART II GENERAL RULE – BY LAW (Yang pentingdanperludiketahui) GR 5 Pakaian... 01

GR 7 Penggantian, Disqualifikasi, dan pengunduran diri... 01

GR 8 Larangan merokok... 02 GR 9.2 Protes... 03 GR 9.7 Penghargaan... 04 GR 9.8 Nilai... 05 BL 7 Iklan... 06 BL 8 Pakaian... 07

PART III SWIMMING (SW) PERATURAN RENANG SW 1 Managemen Lomba... 09

SW 2.1 Referee... 11

SW 2.2 Supervisor Ruang Control... 13

SW 2.3 Starter... 13

SW 2.4 Pengatur Atlet... 14

SW 2.5 Ketua Yuri Pembalikan... 15

SW 2.6 Yuri Pembalikan... 15

SW 2.7 Yuri Gaya... 17

SW 2.8 Ketua Pengambil Waktu... 17

SW 2.9 Pencatat Waktu... 18

SW 2.10 Ketua Yuri Kedatangan... 19

SW 2.11 Yuri Kedatangan... 20

SW 2.12 Pengolah Hasil... 21

SW 2.13 Pengambilan Keputusan... 21

SW 3 SusunanSeri, Semi Final, Final... 23

SW 4 Start ... 28 SW 5 Gaya Bebas ... 29 SW 6 Gaya Punggung ... 30 SW 7 Gaya Dada ... 31 SW 8 Gaya Kupu-kupu ... 33 SW 9 Gaya Ganti ... 35 SW 10 Perlombaan... 35 SW 11 Pencatatan Waktu... 39 SW 12 Recor Dunia ... 41

SW 13 Prosedur Waktu Otomatis ... 46

SWAG Age Group Rules – Kelompok Umur... 49

PERUBAHAN FINA RULES 2013 – 2017 SW 1 Managemen... 50

SW 2 Petugas... 50

SW 3 Susunan Seri, Semi Final, Final... 50

SW 6 Gaya Punggung... 51

SW 7 Gaya Dada... 51

SW 8 Gaya Kupu-kupu... 52

SW 10 Lomba... 52

(6)

CATATAN PENULIS TENTANG FINA RULES 2013 – 2017 Technical Officials... 55 Refree... 55 Starter... 57 Prosedur Start………. 58 Pengatur Atlet... 59

Ketua dan Yuri Pembalikan... 60

Ketua dan Pengambil Waktu... 61

Yuri Gaya... 63 Announcer... 64 Gaya Bebas... 64 Gaya Punggung... 64 Gaya Dada... 65 Gaya Kupu-kupu... 66 Perlombaan... 66 Gaya ganti... 66 Lomba... 66 Protes……… 67

Tabel Pelanggaran Yang Sering Terjadi... 68

PART IXFACILITIES RULES (FR) PERATURAN FASILITAS FR 1 Umum... 74 FR 2 Kolam Renang... 75 FR 2.1 Panjang... 75 FR 2.2 Toleransi... 76 FR 2.3 Kedalaman... 77 FR 2.4 Dinding... 77 FR 2.5 Lintasan... 78 FR 2.6 Tali Lintasan... 78 FR 2.7 Start Blok... 79 FR 2.8 Penomoran... 80

FR 2.9 Tanda Pembalikan Gaya Punggung... 80

FR 2.10 Tali Start Salah... 81

FR 2.11 Temperatur... 81

FR 2.12 Penerangan... 81

FR 2.13 Garis Tanda Lintasan... 82

FR 2.14 Tembok Miring... 82

FR 3 Kolam Olimpiade dan Kejuaraan dunia... 83

FR 4 Peralatan Penjurian Otomatis... 86

LAMPIRAN Lampiran 1 Diagram Gambar Kolam... 91

Lampiran 2 Blangko-blangko... 93

Lampiran 3 Form Record Dunia... 103

(7)

Pendahuluan

Fina Rules 2013–2017 terdiri dari XI Bab yang terdiri dari: Bab I Bureau, Committees, Commision ; Bab II Constitution, General Rules, By Law ; Bab III Swimming Rules ; Bab IV Open Water Swimming ; Bab V Diving Rules ; Bab VI Water Polo Rules ; Bab VII Syncronised Swimming Rules ; Bab VIII Master Rules ; Bab IX Facilities Rules ; Bab X Medical Rules ; Bab XI Doping Control Rules.

Buku ini hanya memuat tentang 2 Bab penting, yaitu Bab III tentang Swimming Rules dan Bab IX tentang Facilities Rules serta beberapa pasal pada Bab II tentang General Rules, Constitution, and By Laws. Meskipun dalam buku ini yang dibahas detail hanya Bab III dan IX, namun bukan berarti Bab II dan lainnya tidak penting. Hanya karena keterbatasan Penulis sajalah masalah Bab II dan yang lain tidak dibahas secara detail dikarenakan ketakutan Penulis apabila malah menjadi salah dalam menulis. Begitu pula dengan Facilities Rules hanya dibahas sampai FR 4 karena FR 5 sampai FR 13 memuat tentang fasilitas kolam loncat indah, polo air, dan renang indah. Hal lain mengapa Swimming Rules dan Fasilities Rules menjadi

pertimbangan utama untuk disampaikan karena kedua hal ini merupakan persoalan pokok bahasan yang mutlak dikuasai oleh Technical Official khususnya dan pelaku olahraga renang pada umumnya.

Fina Rules khususnya Swimming ini hasil Konggres di Barcelona, Spanyol tanggal 25 juli 2013 yang dipublikasikan tanggal 16 Agustus 2013 serta berlaku efektif tanggal 26 September 2013. Secara garis besar ada beberapa perubahan yang terdapat pada Fina Rules 2013–2017 tetapi sifatnya hanya mengubah, menambah, dan mencoret redaksi yang isinya mendekati sama atau sekedar menegaskan maksud suatu aturan (perubahan pada Fina Rules 2013–2017 tersebut saya uraikan pada halaman tersendiri). Ayat yang benar-benar baru hanya ada 2 (dua), yaitu SW 2.8.2 dan SW 3.1.1.5. Namun demikian perubahan,

penambahan atau pencoretan redaksi dapat dimaknai menjadi pasal atau ayat baru karena beberapa diantaranya memiliki arti yang berbeda dengan Fina Rules 2009. Dapat dikatakan bahwa perubahan redaksi tersebut menjadi sebuah pasal baru pada Fina Rules 2013. Perubahan redaksi terdapat dalam SW 1.2.3, SW 3.1.1, SW 7.5, SW 7.6, SW 8.2, SW 10.8, dan SW 12.18. Penambahan redaksi terdapat dalam SW 2.8.1, SW 3.1.1, SW 3.1.1.3, SW 3.1.1.4, SW 3.2.3, SW 6.4, SW 7.6, SW 8.1, SW 8.4, SW 10.10, SW 12.1, SW 12.2, dan SW 12.11. Pencoretan redaksi terdapat dalam SW 2.8.1, SW 3.2.3, dan SW 6.3.

Buku ini sengaja dibuat dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Inggris (down load langsung dari

www.fina.org) dan terjemahan bebas Bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan karena keterbatasan Penulis dalam berbahasa Inggris yang masih banyak membuka kamus. Dengan demikian apabila ada yang meragukan terjemahan bebas dari Penulis maka pembaca masih bisa mentafsirkan artinya sesuai (merujuk) pada bahasa aslinya atau buka web FINA di www.fina.org. Buku ini juga sengaja dicetak dalam bentuk kecil tapi dengan font besar agar nyaman dibaca oleh para sesepuh dan mudah dibawa kemana-mana.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Pembaca, bravo renang Indonesia, tetap semangat, tetap berkarya dan berprestasi dengan tetap menjunjung tinggi sportifitas, etika dan moral. Akhir kata semoga kita tetap jaya di air...Salam. Sekali lagi sambut Asean Games 2018 di Jakarta dan Palembang dengan optimis dan prestasi dari cabang renang...

Penulis:

Tri Tunggal Setiawan*

*Komisi Perwasitan, Perlombaan dan Penataran Pengurus Provinsi PRSI Jawa Tengah

Sekilas tentang penulis

Tri Tunggal Setiawan lahir di Prumpung Desa Tamanagung Kec Muntilan Kab Magelang Jawa Tengah pada tahun 1968 dari pasangan bp Hadi Sutrisno dan ibu Siti Salamah. Masa kecil dihabiskan di tanah kelahirannya. Dalam keseharian ketika tidak mengajar sebagai guru di FIK Unnes Semarang, Penulis bersama Siswanti, istri serta kedua anaknya Hafizh dan Dito tinggal di Petinggen TR II 1253 RT 029 RW 008 Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta.

Berturut-turut mengenyam pendidikan formal di SD Muhammadiyah Pabelan lulus tahun 1980, SMP N 2 Muntilan tamat tahun 1983, setelah sempat tidak sekolah selama tiga tahun, Penulis melanjutkan ke SGO Magelang yang diselesaikan tahun 1989. Gelar S.Pd diraih tahun 1996 di IKIP Yogyakarta (UNY), sedang gelar Magister diperoleh tahun 2004 setelah menuntut ilmu di Kedokteran Dasar & Biomedis UGM Yogyakarta.

Sejak kuliah semester tiga, tepatnya tahun 1991 Penulis mendirikan klub renang Tritunggal di Kabupaten Magelang dan masih aktif sampai sekarang. Selepas lulus S1 tahun 1996 dari UNY, Penulis langsung bekerja sebagai guru di Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang sampai sekarang.

(8)

BAB III

SWIMMING – RENANG

SW 1 MANAGEMENT OF COMPETITIONS- MANAJEMEN PERLOMBAAN

SW 1.1 The Management Committee appointed by the governing body shall have jurisdiction over all matters

not assigned by the rules to the Referee, judges or other officials and shall have power to postpone events and give directions consistent with rules adopted for conducting any event.

SW 1.1 Panitia penyelenggara yang telah ditetapkan badan pengurus sebaiknya mempunyai kewenangan, dan menyerahkan kepada Referee, juri, atau petugas lainnya untuk mengatasi semua persoalan yang tidak tercantum oleh peraturan atau memiliki kekuatan untuk menunda perlombaan dan memberikan

pengarahan sesuai dengan aturan yang telah diadopsi untuk mengatur perlombaan.

SW 1.2 At the Olympic Games and World Championships the FINA Bureau shall appoint the following minimum

number of officials for the control of the competitions: 1) Referee (2)

2) Control-room supervisor(1) 3) Judges of stroke (4) 4) Starters (2)

5) Chief inspectors of turns (2, 1 at each end of the pool) 6) Inspectors of turns (1 at each end of each lane) 7) Chief recorder (1)

8) Clerks of course (2) 9) Announcer (1)

SW 1.2 Pada Olympic Games dan Kejuaraan Dunia, pengurus FINA sebaiknya menetapkan minimal sejumlah petugas untuk mengatur suatu perlombaan:

1) Referee / Ketua Perlombaan (2) 2) Pengawas ruang kontrol (1) 3) Juri Gaya (4)

4) Starter (2)

5) Ketua Pengawas Pembalikan (1 pada tiap ujung kolam) 6) Pengawas Pembalikan (1orang, tiap akhir lintasan) 7) Ketua Pencatat Waktu (1)

8) Pengatur Peserta (2) 9) Pembawa Acara (1)

SW 1.2.1 For all other international competitions, the governing body shall appoint the same or fewer

number of officials, subject to the approval of the respective regional or international authority where appropriate.

SW 1.2.1 Untuk semua kompetisi Internasional, badan pengurus dapat menetapkan sejumlah petugas yang sama atau sedikit lebih besar. Dimana hal itu disetujui oleh badan Regional atau Internasional yang berwenang.

SW 1.2.2 Where Automatic Officiating Equipment is not available, such equipment must be replaced by

chief timekeeper, three (3) timekeepers per lane and two (2) additional timekeepers.

SW1.2.2 Dimana peralatan perjurian otomatis tidak digunakan, maka peralatan tersebut digantikan oleh ketua pencatat waktu, dan tiga (3) timekeepers (timer) per lintasan dan dua (2) timekeepers tambahan. SW 1.2.3 A chief finish judge and finish judges may be used when Automatic Equipment and/or three (3)

digital watches per lane are not used.

SW1.2.3 Seorang ketua juri kedatangan (finish) dan Juri kedatangan boleh digunakan bila peralatan perjurian otomatis dan atau pencatat waktu digital 3 perlintasan tidak digunakan.

SW 1.3 The swimming pool and the technical equipment for Olympic Games and World Championships shall

be inspected and approved in due course prior to the Swimming competitions by the FINA Delegate together with a member of the Technical Swimming Committee.

SW 1.3 Kolam renang dan kelengkapan teknik untuk Olympic Games dan Kejuaraan Dunia harus diperiksa dan disetujui oleh Delegasi Teknik FINA bersama Komite Teknik Renang, bahwa perlombaan dapat

dilangsungkan di kolam itu.

SW 1.4 Where underwater video equipment is used by television, the equipment must be operated by remote

control and shall not obstruct the vision or path of swimmers and must not change the configuration of the pool or obscure the required FINA markings.

(9)

SW1.4 Dimana kamera bawah air digunakan untuk televisi, peralatan itu harus dioperasikan dengan menggunakan remote control, dan tidak boleh mengganggu penglihatan dan jalan perenang, dan tidak mengubah konfigurasi kolam renang atau membuat tanda (aturan dari FINA) menjadi tidak jelas.

SW 2 OFFICIALS – PETUGAS

SW 2.1 Referee – Ketua Perlombaan.

SW 2.1.1 The Referee shall have full control and authority over all officials, approve their assignments, and

instruct them regarding all special features or regulations related to the competitions. He shall enforce all rules and decisions of FINA and shall decide all questions relating to the actual conduct of the meet, and event or the competition, the final settlement of which is not otherwise covered by the rules.

SW 2.1.1 Referee sebaiknya mempunyai kewenangan untuk mengawasi semua petugas (Juri), menetapkan tugas dan memberikan petunjuk kepada mereka, sesuai dengan tugas khusus yang berhubungan dengan peraturan kompetisi. Referee harus melaksanakan semua aturan dan keputusan FINA, memutuskan jawaban atas semua pertanyaan yang berhubungan dengan jalan perlombaan yang sedang berlangsung, dan nomor lomba atau kompetisi, dan menyelesaikan hal lain yang tidak tercakup dalam peraturan.

SW 2.1.2 The Referee may intervene in the competition at any stage to ensure that the FINA regulations

are observed, and shall adjudicate all protests related to the competition in progress.

SW 2.1.2 Referee dapat intervensi pada level tertentu dalam suatu kompetisi untuk memastikan bahwa peraturan FINA telah diperhatikan dan dilaksanakan, dan harus memutuskan terhadap semua protes yang berhubungan dengan kompetisi yang sedang berlangsung.

SW 2.1.3 When using finish judges without three (3) digital watches, the Referee shall determine placing

where necessary. Automatic Officiating Equipment, if available and operating shall be consulted as stated in SW 13.

SW 2.1.3 Bila menggunakan juri finish (Kedatangan) tanpa 3 pencatat waktu digital, Referee harus menetapkan dimana tempat yang dibutuhkan. Apabila peralatan perjurian otomatis disediakan, penggunaan alat itu harus sesuai dengan uraian pada aturan SW.13.

SW 2.1.4 The Referee shall ensure that all necessary officials are in their respective postsfor the conduct of

the competition. He may appoint substitutes for any who are absent, incapable of acting or found to be inefficient. He may appoint additional officials if considered necessary.

SW 2.1.4 Referee memastikan bahwa semua juri yang dibutuhkan sudah berada pada tempat tugasnya untuk mengatur jalannya kompetisi. Referee boleh menetapkan cadangan bagi mereka yang tidak hadir atau tidak efisien. Referee boleh menetapkan juri tambahan bila dibutuhkan.

SW 2.1.5 At the commencement of each event, the Referee shall signal to the swimmers by a short series

of whistles inviting them to remove all clothing except for swimwear, followed by a long whistle indicating that they should take their positions on the starting platform (or for backstroke swimming and medley relays to immediately enter the water). A second long whistle shall bring the backstroke and medley relay swimmer immediately to the starting position. When the swimmers and officials are prepared for the start, the Referee shall gesture to the starter with a stretched out arm, indicating that the swimmers are under the starter's control. The stretched out arm shall stay in that position until the start is given.

SW 2.1.5 Pada awal permulaan tiap nomor lomba, Referee memberikan tanda dengan tiupan peluit pendek-pendek (cat penulis: 5-6x), agar perenang melepaskan seluruh pakaian kecuali pakaian

renang, dilanjutkan dengan tiupan peluit panjang sebagai pertanda bagi perenang untuk ambil posisi di atas starting platform / start blok (untuk gaya punggung dan estafet gaya ganti, mereka harus segera masuk kedalam air). Tiupan peluit panjang kedua, hendaknya membawa perenang gaya punggung dan estafet gaya ganti untuk segera mengambil posisi start. Apabila perenang dan juri telah siap untuk

start, Referee memberi isyarat kepada Starter dengan merentangkan tangan sebagai tanda bagi Starter

bahwa perenang dibawah kendali mereka (Starter dan Juri). Referee tetap merentangkan tangannya sampai tanda start diberikan.

SW 2.1.6 The Referee shall disqualify any swimmer for any violation of the rules that he personally observes.

The Referee may also disqualify any swimmer for any violation reported to him by other authorised officials. All disqualifications are subject to the decision of the Referee.

SW 2.1.6 Referee harus menetapkan disqualifikasi kepada perenang untuk pelanggaran terhadap aturan yang secara pribadi diketahuinya. Referee juga boleh menetapkan disqualifikasi terhadap perenang yang melakukan pelanggaran seperti yang dilaporkan kepadanya oleh juri lain yang berwenang. Seluruh pokok persoalan disqualifikasi adalah menjadi keputusan Referee.

(10)

SW 2.2 Control-room Supervisor– Pengawas Ruang Kontrol

SW 2.2.1 The supervisor shall supervise the automatic timing operation including the review of backup

timing cameras.

SW 2.2.1 Supervisor harus mengawasi kerja waktu otomatis, termasuk memeriksa kamera pendukung waktu.

SW 2.2.2 The supervisor is responsible for checking the results from computer printouts. SW 2.2.2 Supervisor bertanggung jawab untuk memeriksa hasil yang dicetak dari komputer.

SW 2.2.3 The supervisor is responsible for checking the relay exchange printout and reporting any early

takeoffs to the Referee.

SW 2.2.3 Supervisor bertanggung jawab untuk memeriksa hasil pergantian perenang dan melaporkan perenang yang mendahului start dalam estafet kepada Referee.

SW 2.2.4 The supervisor may review the video used for backup timing to confirm early takeoff. SW 2.2.4 Supervisor harus meninjau video yang digunakan mendukung waktu untuk memastikan perenang mendahului start.

SW 2.2.5 The supervisor shall control withdrawals after the heats or finals, enter results on official forms, list

all new records established, and maintain scores where appropriate.

SW 2.2.5 Supervisor, megawasi pengunduran diri setelah seri atau final, memasukkan hasil ke dalam formulir resmi, membuat daftar semua rekor baru yang telah dibuat dan bila diperlukan mengurus score penilaian.

SW 2.3 Starter– Pemberi aba-aba start

SW 2.3.1 The starter shall have full control of the swimmers from the time the Referee turns the swimmers

over to him (SW 2.1.5) until the race has commenced. The start shall be given in accordance with SW 4.

SW 2.3.1 Starter memiliki pengawasan penuh terhadap para perenang, dari waktu dimana Referee mengalihkan para perenang kepadanya (SW 2.1.5.) sampai lomba dimulai. Start harus diberikan sesuai dengan SW 4.

SW 2.3.2 The starter shall report a swimmer to the Referee for delaying the start, for wilfully disobeying an

order or for any other misconduct taking place at the start, but only the Referee may disqualify a swimmer for such delay, wilful disobedience or misconduct.

SW 2.3.2 Starter harus melaporkan seorang perenang kepada Referee yang menunda start, yang tidak patuh terhadap suatu perintah, atau atas kesalahan lainnya yang terjadi dalam start, tetapi hanya

Referee yang boleh menyatakan disqualifikasi kepada seorang perenang yang menunda, tidak

mematuhi aturan atau melakukan kesalahan.

SW 2.3.3 The starter shall have power to decide whether the start is fair, subject only to the decision of the

Referee.

SW 2.3.3 Starter, memiliki kewenangan untuk memutuskan apakah start telah dilakukan secara fair, persoalan ini hanya akan menjadi keputusan Referee.

SW 2.3.4 When starting an event, the starter shall stand on the side of the pool within approximately five

metres of the starting edge of the pool where the timekeepers can see and or hear the starting signal and the swimmers can hear the signal.

SW 2.3.4 Ketika acara lomba akan dimulai, starter harus berdiri disisi kolam pada jarak mendekati 5 m dari ujung tempat start, dimana para pencatat waktu dapat melihat dan mendengar tanda start dan perenang dapat mendengar tanda start.

SW 2.4 Clerk of Course– Pengatur Atlet

SW 2.4.1 The clerk of course shall assemble swimmers prior to each event. SW 2.4.1 Pengatur peserta harus mengatur perenang setiap menjelang event.

SW 2.4.2 The clerk of course shall report to the Referee any violation noted in regard to advertising (GR 6)

and if a swimmer is not present when called.

SW 2.4.2 Pengatur Peserta melaporkan kepada Referee, setiap catatan pelanggaran dalam hal ini berkaitan dengan iklan (GR 6), dan apabila perenang tidak hadir saat dipanggil.

(11)

SW 2.5 Chief Inspector of Turns- Ketua Pengawas Pembalikan

SW 2.5.1 The chief inspector of turns shall ensure that inspectors of turns fulfil their duties during the

competition.

SW 2.5.1 Ketua pengawas pembalikan harus memastikan bahwa pengawas pembalikan telah melakukan tugasnya selama kompetisi.

SW 2.5.2 The chief inspector of turns shall receive the reports from the inspectors of turns if any

infringement occurs and shall present them to the Referee immediately.

SW 2.5.2 Ketua pengawas pembalikan harus menerima laporan dari pengawas pembalikan apabila ada pelanggaran dan segera menyampaikan laporan kepada Referee.

SW 2.6 Inspectors of Turns- Pengawas Pembalikan

SW 2.6.1 One inspector of turns shall be assigned to each lane at each end of the pool. SW 2.6.1 Satu pengawas pembalikan harus ditugaskan pada tiap lintasan ditiap ujung kolam. SW 2.6.2 Each inspector of turns shall ensure that swimmers comply with the relevant rules for turning,

commencing from the beginning of the last arm stroke before touching and ending with the completion of the first arm stroke after turning. The Inspector of Turns at the starting end of the pool, shall ensure that the swimmers comply with the relevant rules from the start and ending with completion of the first arm stroke. The inspectors of turns at the finish end shall also ensure that the swimmers finish their race according to the current rules.

SW 2.6.2 Masing-masing pengawas pembalikan harus memastikan bahwa perenang melakukan pembalikan menurut peraturan yang sesuai, dimulai awal tarikan tangan terakhir sebelum menyentuh dinding, dan berakhir saat akhir tarikan tangan lengkap pertama setelah berbalik. Pengawas

pembalikan pada sisi tempat start (start end) memastikan bahwa perenang melakukan start sesuai peraturan dari start sampai akhir dari gerakan tangan yang pertama. Pengawas pembalikan pada sisi

finish (turn end) juga harus memastikan perenang menyelesaikan lomba sesuai dengan peraturan yang

benar.

SW 2.6.3 In individual events of 800 and 1500 metres, each inspector of turns at the turning end of the pool

shall record the number of laps completed by the swimmer in his lane and keep the swimmer informed of the remaining number of laps to be completed by displaying "lap cards". Semi-electronic equipment may be used, including under water display.

SW 2.6.3 Dalam acara perorangan 800m dan 1500m, masing masing pengawas pembalikan di turn end harus mencatat jumlah lap yang telah diselesaikan oleh perenang dalam lintasan itu, kemudian

memberitahukan kepada perenang jumlah lap yang masih harus diselesaikan dengan menunjukan lap card, peralatan semi otomatik bila digunakan, termasuk menunjukkannya di bawah air.

SW 2.6.4 Each inspector at the starting end shall give a warning signal when the swimmer in his lane has

two lengths plus five (5) metres to swim to finish in individual events of 800 and 1500 metres. The signal may be repeated after the turn until the swimmer has reached the five (5) metres mark on the lane rope. The warning signal may be by whistle or bell.

SW 2.6.4 Masing masing pengawas pembalikan pada sisi start end harus memberikan tanda peringatan kepada perenang dalam lintasannya, bahwa tinggal dua Lap plus 5 meter perenang akan memasuki

finish dalam nomor 800m dan 1500m perorangan. Tanda peringatan dapat diulang setelah pembalikan

sampai perenang mencapai jarak lima meter pada tanda tali lintasan (tali pembalikan punggung). Tanda peringatan itu boleh diberikan dengan bunyi peluit atau bel.

SW 2.6.5 Each inspector at the starting end shall determine, in relay events, whether the starting swimmer

is in contact with the starting platform when the preceding swimmer touches the starting wall. When Automatic Equipment which judges relay take-offs is available, it shall be used in accordance with SW 13.1.

SW 2.6.5 Masing masing pengawas pembalikan pada sisi start end harus memutuskan dalam acara estafet apakah perenang melakukan start dengan masih bersentuhan dengan starting platform disaat perenang terdahulu menyentuh dinding. Dimana peralatan otomatis digunakan, yaitu alat untuk perjurian start dalam estafet, harus digunakan sesuai dengan SW13.1.

SW 2.6.6 Inspectors of turns shall report any violation on signed cards detailing the event, lane number,

and the infringement delivered to the chief inspector of turns who shall immediately convey the report to the Referee.

(12)

SW 2.6.6 Pengawas pembalikan harus melaporkan setiap pelanggaran pada kartu yang telah

ditentukan, secara rinci dituliskan nomor acara, nomor lintasan, dan pelanggarannya, kirimkan kepada ketua pengawas pembalikan, yang akan segera meneruskannya kepada Referee.

SW 2.7 Judges of Stroke- Juri Gaya

SW 2.7.1 Judges of stroke shall be located on each side of the pool. SW 2.7.1 Juri gaya harus berada di tiap sisi kolam.

SW 2.7.2 Each judge of stroke shall ensure that the rules related to the style of swimming designated for

the event are being observed, and shall observe the turns and the finishes to assist the inspectors of turns.

SW 2.7.2 Masing-masing juri gaya memastikan bahwa peraturan yang berhubungan dengan gaya yang dilakukan perenang dalam acara itu telah dilaksanakan dan memperhatikan juga pembalikan dan

finish untuk membantu pengawas pembalikan.

SW 2.7.3 Judges of stroke shall report any violation to the Referee on signed cards detailing the event,

lane number, and the infringement.

SW 2.7.3 Juri gaya harus melaporan suatu pelanggaran kepada Referee, pada kartu yang telah ditentukan, tuliskan dengan rinci nomor acara, nomor lintasan dan pelanggarannya.

SW 2.8 Chief Timekeeper- Ketua Pencatat Waktu

SW 2.8.1 The chief timekeeper shall assign the seating positions for all timekeepers and the lanes for which

they are responsible. It is advisable that there shall be three (3) timekeepers for each lane. If Automatic Officiating Equipment is not used there shall be two (2) additional timekeepers designated, either of whom shall be directed to replace a timekeeper whose watch did not start or stopped during an event, or who for any other reason is not able to record the time. When using digital watches, final time and place is determined by time.

SW 2.8.1 Ketua pencatat waktu menentukan posisi dari semua pencatat waktu dengan lintasan yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini disarankan tiap lintasan terdiri dari 3 pencatat waktu. Apabila peralatan pencatat waktu otomatis tidak digunakan, harus ditambahkan 2 orang pencatat waktu. Salah satu diantara mereka dapat langsung menggantikan seorang pencatat waktu yang stop watchnya tidak bekerja atau berhenti bekerja dalam acara yang sedang berlangsung, atau siapa saja yang

dikarenakan suatu alasan tidak dapat mencatat waktu. Bila menggunakan 3 stopwatch digital perlintasan, waktu final dan kedudukan ditentukan oleh waktu.

SW 2.8.2 When only one (1) timekeeper per lane is available, an extra timekeeper must be assigned in

case of a malfunction of a stopwatch. In addition the Chief Timekeeper must always record the time of the winner of each heat.

SW 2.8.2 Jika hanya menggunakan satu (1) pencatat waktu perlintasan, maka pencatat waktu cadangan harus disediakan untuk kasus tidak berfungsinya stopwatch. Pada keadaan ini Ketua Pencatat waktu harus selalu mencatat waktu pemenang (juara) pada setiap seri.

SW 2.8.3 The chief timekeeper shall collect from the timekeepers in each lane a card showing the times

recorded and, if necessary, inspect their watches.

SW 2.8.3 Ketua pencatat waktu, harus mengumpulkan kartu dari pencatat waktu pada tiap lintasan, yang menunjukkan catatan waktu dan bila dianggap perlu memeriksa stopwatchnya.

SW 2.8.4 The chief timekeeper shall record or examine the official time on the card for each lane. SW 2.8.4 Ketua pencatat waktu harus mencatat atau menentukan waktu resmi tiap lintasan pada kartu. SW 2.9 Timekeepers- Pencatat Waktu

SW 2.9.1 Each timekeeper shall take the time of the swimmers in the lane assigned to him in accordance

with SW 11.3. The watches shall be certified correct to the satisfaction of the meet Management Committee.

SW 2.9.1 Setiap pencatat waktu harus mencatat waktu dari perenang yang telah ditetapkan baginya, sesuai dengan SW 11.3. Stopwatchnya harus mendapat sertifikat (ditera) yang menyatakan bahwa

stopwatch itu benar (valid) untuk meyakinkan panitia penyelenggara.

SW 2.9.2 Each timekeeper shall start his watch at the starting signal, and shall stop it when the swimmer in

his lane has completed the race. Timekeepers may be instructed by the chief timekeeper to record times at intermediate distances in races longer than 100 metres.

(13)

SW 2.9.2 Setiap pencatat waktu harus menghidupkan stopwatch pada tanda start, dan harus mematikan

stopwatch bila perenang dalam lintasanya menyelesaikan lomba. Para pencatat waktu boleh

mendengarkan petunjuk dari ketua pencatat waktu untuk mencatat waktu di tengah jarak (split) dalam lomba lebih dari 100 m.

SW 2.9.3 Promptly after the race, the timekeepers in each lane shall record the times of their watches on

the card, give them to the chief timekeeper, and if requested present their watches for inspection. Their watches must be cleared at the short whistle of the Referee announcing the following race.

SW 2.9.3 Segera setelah lomba, pencatat waktu dari tiap lintasan harus mencatat waktu dari

stopwatchnya pada sebuah kartu, memberikan itu kepada ketua pencatat waktu, dan minta untuk

memeriksa stopwatchnya. Mereka harus mengembalikan ke nol (clear ke nol) stopwatchnya, pada saat peluit pendek-pendek dari Referee sebagai tanda lomba akan dilanjutkan kembali.

SW 2.9.4 Unless a video backup system is used, it may be necessary to use the full complement of

timekeepers even when Automatic Officiating Equipment is used.

SW 2.9.4 Kecuali kalau ada camera video digunakan sebagai pendukung, ini mungkin jadi kebutuhan untuk melengkapi tugas pencatat waktu walaupun peralatan perjurian otomatis digunakan.

SW 2.10 Chief Finish Judge –Ketua Juri Kedatangan

SW 2.10.1 The chief finish judge shall assign each finish judge his position and the placing to be

determined.

SW 2.10.1 Ketua juri finish, harus menetapkan posisi tiap juri finish yang akan menentukan kedudukan. SW 2.10.2 After the race, the chief finish judge shall collect signed result sheets from each finish judge and

establish the result and placing which will be sent directly to the Referee.

SW 2.10.2 Setelah lomba, Ketua juri finish harus mengumpulkan formulir hasil yang telah ditentukan dari tiap juri finish dan memastikan hasil dan kedudukan yang akan dikirimkan langsung kepada Referee. SW 2.10.3 Where Automatic Officiating Equipment is used to judge the finish of a race, the chief finish

judge must report the order of finish recorded by the Equipment after each race.

SW 2.10.3 Apabila peralatan otomatis digunakan sebagai perjurian untuk menentukan finish dalam lomba, Ketua juri finish harus melaporkan urutan finish yang telah dicatat oleh peralatan itu setiap setelah lomba.

SW 2.11 Finish Judges –- Juri Finish

SW 2.11.1 Finish judges shall be positioned in elevated stands in line with the finish where they have at all

times a clear view of the course and the finish line, unless they operate an Automatic Officiating device in their respective assigned lanes by depressing the "push-button" at the completion of the race.

SW 2.11.1 Juri finish harus ditempatkan pada tangga yang berjenjang naik dengan posisi segaris dengan

finish, dimana mereka dapat sepanjang waktu, dapat memandang dengan jelas area lomba dan garis finish, kecuali bila peralatan perjurian otomatis ditetapkan menjadi tugas mereka dengan menekan

tombol, pada saat lomba telah selesai (finish).

SW 2.11.2 After each event the finish judges shall decide and report the placing of the swimmers

according to the assignments given to them. Finish judges other than push-button operators shall not act as timekeepers in the same event.

SW 2.11.2 Setelah setiap event, juri finish harus menentukan dan melaporkan kedudukan dari tiap perenang sesuai dengan tugas yang diberikan kepada mereka. Juri finish selain sebagai operator yang menekan tombol, tidak boleh bertindak sebagai pencatat waktu dalam acara yang sama.

SW 2.12 Desk Control (other than for Olypic Games and World Championships) - Pengolah hasil (selain untuk Olimpiade dan Kejuaraan Dunia)

SW 2.12.1 The chief recorder is responsible for checking results from computer printouts or from results of

times and placing in each event received from the Referee. The chief recorder shall witness the Referee's signing the results.

SW 2.12.1 Ketua pengolah hasil bertanggung jawab untuk memeriksa hasil dari cetakan komputer atau dari hasil catatan waktu dan kedudukan dalam setiap event yang diterimanya dari Referee. Ketua pengolah hasil harus menyaksikan Referee dalam menentukan hasil.

SW 2.12.2 The recorders shall control withdrawals after the heats or finals, enter results on official forms, list

(14)

SW 2.12.2 Pengolah hasil harus memeriksa pengunduran diri setelah seri atau final, memasukan hasil pada sebuah formulir resmi, membuat daftar dari semua rekor baru yang ditetapkan, dan mengurus nilai (menghitung score) secara tepat.

SW 2.13 Officials’ Decision Making- Pengambilan Keputusan Para Juri

SW 2.13.1 Officials shall make their decision autonomously and independently of each other unless

otherwise provided in the Swimming Rules.

SW 2.13.1 Para juri masing masing harus membuat keputusan mereka secara otonom dan independen, kecuali apa yang telah ditetapkan oleh peraturan renang.

SW 3 SEEDING OF HEATS, SEMI-FINALS AND FINALS

The starting stations for all events in Olympic Games, World Championships, Regional Games and other FINA competitions shall be by seeding as follows:

SW 3 SUSUNAN SERI, SEMI FINAL DAN FINAL

Posisi lintasan saat start untuk semua acara Olympic Games, World Championships, Kejuaraan Regional dan kompetisi FINA lainnya harus dilakukan Seeding sebagai berikut :

SW 3.1 Heats– Seri

SW 3.1.1 The best competitive times of all entrants for the announced qualifying period prior to the entry

deadline of the competition shall be submitted on entry forms or on-line, as requested, and listed in order of time by the Management Committee. Swimmers who do not submit official recorded times shall be considered the slowest and shall be placed at the end of the list with a no time. Placement of swimmers with identical times or of more than one swimmer without times shall be determined by draw. Swimmers shall be placed in lanes according to the procedures set forth in SW 3.1.2 below. Swimmers shall be placed in trial heats according to submitted times in the following manner.

SW3.1.1 Waktu terbaik dari seluruh peserta yang diumumkan secara berkala menjelang batas akhir (Dead line) hari perlombaan, harus didaftarkan pada formulir pendaftaran atau permohonan secara on

linedan disusun berdasarkan urutan waktu oleh panitia penyelenggara. Perenang yang tidak

memasukan catatan waktu resmi dipertimbangkan sebagai yang terendah tanpa catatan waktu dan ditempatkan pada posisi yang terakhir dari semua pendaftaran. Penempatan dari para perenang yang memiliki catatan waktu, atau lebih dari satu perenang yang tidak memiliki catatan akan ditentukan dengan undian. Para perenang harus ditempatkan dalam lintasan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam empat aturan SW 3.1.2 dibawah ini. Para perenang akan ditempatkan dalam seri percobaan sesuai dengan waktu yang didaftarkan dalam cara berikut.

SW 3.1.1.1 If one heat, it shall be seeded as a final and swum only during the final session.

SW 3.1.1.1 Bila satu seri, ini akan di tempatkan sebagai final dan renangnya dilakukan pada sesi final. SW 3.1.1.2 If two heats, the fastest swimmer shall be seeded in the second heat, next fastest in the first

heat, next fastest in the second heat, next in the first heat, etc.

SW.3.1.1.2 Bila dua seri, perenang tercepat akan ditempatkan pada seri kedua, perenang tercepat berikutnya dalam seri satu, perenang tercepat berikutnya pada seri kedua, berikutnya pada seri satu, dan begitu seterusnya.

SW 3.1.1.3 If three heats, except 400m, 800m and 1500m events, the fastest swimmer shall be placed in

the third heat, next fastest in the second, next fastest in the first. The fourth fastest swimmer shall be placed in the third heat, the fifth in the second heat, and the sixth fastest in the first heat, the seventh fastest in the third heat, etc

SW 3.1.1.3 Bila tiga seri, kecuali nomor 400m, 800m, 1500m, perenang tercepat akan ditempatkan dalam seri ketiga, tercepat berikutnya dalam seri kedua, tercepat berikutnya dalam seri

satu.Perenang ke empat berikutnya harus ditempatkan dalam seri ketiga, perenang kelima dalam seri kedua, dan perenang tercepat ke enam dalam seri pertama, perenang tercepat ke tujuh dalam seri ke tiga, dst.

SW 3.1.1.4 If four or more heats, except 400m, 800m and 1500m events, the last three heats of the

event shall be seeded in accordance with SW 3.1.1.3 above. The heat preceding the last three heats shall consist of the next fastest swimmers; the heat preceding the last four heats shall consist of the next fastest swimmers, etc. Lanes shall be assigned in descend-ing order of submitted times within each heat, in accordance with the pattern outlined in SW 3.1.2 below.

SW 3.1.1.4 Bila empat seri atau lebih, kecuali nomor 400m, 800m, 1500m, tiga seri terakhir dari acara itu harus disusun sesuai dengan SW.3.1.1.3 diatas. Seriterdahulu, tiga seri terakhir harus terdiri dari perenang tercepat berikutnya, seri terdahulu, empat (4) seri terakhir harus terdiri perenang tercepat

(15)

berikutnya, dst. Lintasan akan ditetapkan dengan cara descending (turun dari besar ke kecil) dari waktu yang dimasukan dalam tiap seri, sesuai dengan pola dalam SW 3.1.2 berikut.

SW 3.1.1.5 For 400m, 800m and 1500m events, the last two heats of the event shall be seeded in

accordance with SW 3.1.1.2.

SW 3.1.1.5 Untuk nomor 400m, 800m, dan 1500m, dua seri terakhir harus di susun sesuai dengan SW 3.1.1.2.

SW 3.1.1.6 Exception: When there are two or more heats in an event, there shall be a minimum of three

swimmers seeded into any one preliminary heat, but subsequent scratches may reduce the number of swimmers in such heat to less than three.

SW 3.1.1.6 Pengecualian, bila dimana ada dua seri atau lebih dalam sebuah event, dengan begitu harus ada minimum tiga perenang dalam seri pendahuluan, tetapi apabila berikutnya ada yang mengundurkan diri ini akan mengurangi jumlah perenang, dengan begitu dalam seri ini akan kurang dari tiga.

SW 3.1.1.7 Where a 10 lane pool is available and equal times are established for the 8th place in the

heats of 800m and 1500m Freestyle events, lane 9 will be used with a draw for lane 8 and lane 9. In case of three (3) equal times for 8th place, lane 9 and 0 will be used with a draw for lane 8, 9 and 0.

SW 3.1.1.7 Apabila kolam dengan 10 lintasan dan ada waktu yang ditetapkan sama untuk tempat ke-8 pada nomor ke-800m dan 1500m gaya bebas, maka lintasan ke-8 dan 9 digunakan bagi yang memiliki waktu sama. Dalam kasus ada tiga (3) waktu yang sama untuk posisi 8 maka lintasan 9 dan 0 digunakan bagi perenang yang memiliki waktu sama, yaitu untuk lintasan 8, 9 dan 0.

SW 3.1.1.8 Where a 10 lane pool is not available SW 3.2.3 will apply.

SW 3.1.1.8 Dimana kolam dengan 10 lintasan tidak tersedia maka SW 3.2.3 akan berlaku

SW 3.1.2 Except for 50 metre events in 50 metre pools, assignment of lanes shall be (number 1 lane being

on the right side of the pool (0 when using pools with 10 lanes) when facing the course from the starting end) by placing the fastest swimmer or team in the centre lane in pool with an odd number of lanes, or in lane 3 or 4 respectively in pools having 6 or 8 lanes. In pools using 10 lanes, the fastest swimmer shall be placed in lane 4. The swimmer having the next fastest time is to be placed on his left, then alternating the others to right and left in accordance with the submitted times. Swimmers with identical times shall be assigned their lane positions by draw within the aforesaid pattern.

SW 3.1.2 Kecuali dalam acara 50m pada kolam 50 meter, penempatan lintasan seharusnya (lintasan nomor 1 sisi sebelah kanan kolam renang (0 apabila 10 lintasan) kalau kita menghadap kolam renang dari sisi tempat start) dengan menempatkan perenang atau tim tercepat di lintasan tengah pada kolam itu, sesuai dengan nomor yang ada atau lintasan 3 atau lintasan 4, bila kolam renang memiliki 6 atau 8 lintasan, perenang yang memiliki waktu lebih cepat berikutnya akan ditempatkan di sebelah kirinya, seterusnya bergantian, yang lainnya di sebelah kanan dan kiri, sesuai dengan waktu yang dimasukkan. Para perenang yang tidak memiliki catatan waktu, penempatan lintasan bagi mereka ditentukan dengan undian dalam pola tersebut diatas.

SW 3.1.3 When 50 metre events are contested in 50 metre pools, the races may be swum, at the

discretion of the Management Committee, either from the regular starting end to the turning end or from the turning end to the starting end, depending upon such factors as existence of adequate Automatic Equipment, starter's position, etc. The Management Committee should advise swimmers of their

determination well before the start of the competition. Regardless of which way the race is swum, the swimmers shall be seeded in the same lanes in which they would be seeded if they were both starting and finishing at the starting end.

SW 3.1.3 Bila acara 50m dilakukan pada kolam renang 50 meter, perlombaan tersebut dapat dilaksanakan atas kebijakan panitia penyelenggara, selain seperti yang biasanya dilakukan start dilakukan dari sisi tempat start ke sisi tempat pembalikan, atau dari sisi pembalikan ke sisi tempat start, tergantung dari beberapa faktor, misalnya keberadaan peralatan perjurian otomatis yang akurat, posisi

starter, dsb. Panitia penyelenggara harus memberitahukan kepada para perenang atas ketetapan

mereka dengan sebaik-baiknya sebelum kompetisi dimulai, bagaimanapun caranya lomba itu dilakukan, para perenang harus ditempatkan pada lintasan yang sama, sebagaimana seharusnya mereka ditempatkan, dimana keduanya start dan finishnya pada sisi start end.

(16)

SW 3.2 Semi-Finals and Finals- Semi Final dan Final

SW 3.2.1 In the semi-finals heats shall be assigned as in SW 3.1.1.2.

SW 3.2.1 Dalam semi final, seri harus ditentukan seperti dalam aturan SW.3.1.1.2.

SW 3.2.2 Where no preliminary heats are necessary, lanes shall be assigned in accordance with SW 3.1.2

above. Where preliminary heats or semi-finals have been held, lanes shall be assigned as in SW 3.1.2 based, however, on times established in such heats.

SW 3.2.2 Dimana tidak ada seri pendahuluan, lintasan akan ditetapkan sesuai dengan SW 3.1.2 diatas. Dimana seri pendahuluan atau semi final telah dilaksanakan ketetapan susunan lintasan berdasarkan SW 3.1.2. bagaimanapun waktu ditetapkan (digunakan) dalam menyusun seri.

SW 3.2.3 In the event that swimmers from the same or different heats have equal times registered to 1/100

second for either the eighth/tenth place or sixteenth/twentieth place depending on the use of 8 or 10 lanes, there shall be a swim-off to determine which swimmer shall advance to the appropriate finals. Such swim-off shall take place after all involved swimmers have completed their heats at a time agreed

between the event management and the parties involved. Another swim-off shall take place if equal times are registered again. If required, a swim off will take place to determine 1st and 2nd reserve if equal times are recorded.

SW 3.2.3 Dalam suatu acara, dimana perenang dari seri yang sama atau dari yang berbeda memiliki catatan waktu yang sama sampai satu per seratus detik (1/100 detik), pada posisi 8/10 atau 16/20 dengan menggunakan 8 atau 10 lintasan, mereka harus melakukan swim off (renang ulang) untuk menentukan perenang mana yang beruntung masuk final. Dengan begitu suatu swim off harus dilakukan setelah semua perenang yang terlibat menyelesaikan seri mereka pada waktu yang disetujui antara manager lomba dan peserta yang terlibat. Swim off harus dilakukan bila catatan waktunya sama lagi. Jika dikehendaki swim off akan dilakukan untuk menentukan tempat pertama dan kedua jika catatan waktunya sama.

SW 3.2.4 Where one or more swimmers scratch from a semi-final or final reserves will be called in order of

classifications in heats or semi-finals. The event or events must be re-seeded and supplementary sheets must be issued detailing the changes or substitutions, as prescribed in SW 3.1.2.

SW 3.2.4 Bila seorang perenang atau lebih mengundurkan diri dari semi final ke final, cadangan akan dipanggil sesuai urutan klasifikasinya dalam seri atau semi final, acara itu harus disusun ulang dan formulir harus mencantumkan dengan rinci perubahan atau cadangan sebagaimana yang diuraikan dalam SW 3.1.2.

SW 3.2.5 For heats, semi-finals and finals, swimmers must report to the First Call Room no later than 20

minutes prior to the start of their event. After inspection, swimmers proceed to the final call-room.

SW 3.2.5 Untuk seri, semi final dan final, perenang harus lapor ke Ruang Pemanggil Pertama terlebih dahulu palig lambat 20 menit sebelum start setiap nomor. Setelah pemeriksaan, perenang menuju Ruang Pemanggil Terakhir.

SW 3.3 In other competitions, the draw system may be used for assigning lane positions.

SW 3.3 Pada kompetisi yang lain cara undian dapat digunakan untuk menentukan posisi lintasan. SW 4 THE START- START

SW 4.1 The start in Freestyle, Breaststroke, Butterfly and Individual Medley races shall be with a dive. On the

long whistle (SW 2.1.5) from the Referee the swimmers shall step onto the starting platform and remain there. On the starter's command "take your marks", they shall immediately take up a starting position with at least one foot at the front of the starting platforms. The position of the hands is not relevant. When all swimmers are stationary, the starter shall give the starting signal.

SW 4.1 Start dalam lomba gaya bebas, gaya dada, gaya kupu, dan gaya ganti perorangan harus dengan loncat. Pada peluit panjang (SW 2.1.5) dari Referee, perenang harus melangkah naik ke atas starting

platform dan diam di situ. Pada aba-aba ”take your marks” dari starter, mereka harus segera ambil posisi start, dengan setidaknya satu kaki di depan starting platform, posisi tangan tidak ditentukan. Bila seluruh

perenang telah diam, tanda start dapat diberikan.

SW 4.2 The start in Backstroke and Medley Relay races shall be from the water. At the Referee's first long

whistle (SW 2.1.5), the swimmers shall immediately enter the water. At the Referee's second long whistle the swimmers shall return without undue delay to the starting position (SW 6.1). When all swimmers have assumed their starting positions, the starter shall give the command "take your marks". When all swimmers are stationary, the starter shall give the starting signal.

(17)

SW 4.2 Start dalam lomba gaya punggung dan gaya ganti estafet harus dari air, pada bunyi peluit panjang pertama dari Referee (SW 2.1.5) para perenang harus segera masuk ke air. Pada peluit panjang kedua dari

Referee perenang harus segera kembali tanpa menunda-nunda ke posisi start (SW 6.1). Apabila seluruh

perenang telah ambil posisi start, starter harus memberikan aba-aba “Take your marks”. Apabila semua perenang telah diam, starter harus memberikan tanda start.

SW 4.3 In Olympic Games, World Championships and other FINA events the command "Take your marks" shall

be in English and the start shall be by multiple loudspeakers, mounted one at each starting platform.

SW 4.3 Dalam Olympic Games, World Championships dan acara FINA lainya aba-aba “Take your marks” harus dalam Bahasa Inggris dan dalam start digunakan beberapa pengeras suara, pada tiap starting

platform dipasang satu (1) pengeras suara.

SW 4.4 Any swimmer starting before the starting signal has been given, shall be disqualified. If the starting

signal sounds before the disqualification is declared, the race shall continue and the swimmer or swimmers shall be disqualified upon completion of the race. If the disqualification is declared before the starting signal, the signal shall not be given, but the remaining swimmers shall be called back and start again. The Referee repeats the starting procedure beginning with the long whistle (the second one for backstroke) as per SW 2.1.5.

SW 4.4 Seorang perenang melakukan start, sebelum tanda start diberikan harus didisqualifikasi. Bila tanda

start dibunyikan sebelum disqualifikasi dinyatakan, lomba tetap dilangsungkan, dan seorang perenang atau

para perenang (melakukan pelanggaran) akan didisqualifikasi setelah lomba selesai. Bila disqualifikasi dinyatakan sebelum tanda start, tanda start harus tidak diberikan, tetapi perenang yang tersisa dipanggil kembali dan start lagi. Refere mengulang prosedur start diawali dengan peluit panjang (kedua untuk

backstroke) seperti pada SW 2.1.5.

SW 5 FREESTYLE– GAYA BEBAS

SW 5.1 Freestyle means that in an event so designated the swimmer may swim any style, except that in

individual medley or medley relay events, freestyle means any style other than backstroke, breaststroke or butterfly.

SW 5.1 Yang dimaksud gaya bebas dalam sebuah lomba telah ditentukan, perenang dapat berenang dengan gaya apa saja. Kecuali dalam gaya ganti perorangan atau estafet gaya ganti, yang dimaksud gaya bebas, suatu gaya selain gaya punggung, gaya dada atau gaya kupu-kupu.

SW 5.2 Some part of the swimmer must touch the wall upon completion of each length and at the finish. SW 5.2 Bagian dari tubuh perenang harus menyentuh dinding setiap menyelesaikan jarak atau ketika finish. SW 5.3 Some part of the swimmer must break the surface of the water throughout the race, except it shall be

permissible for the swimmer to be completely submerged during the turn and for a distance of not more than 15 metres after the start and each turn. By that point, the head must have broken the surface.

SW 5.3 Bagian dari tubuh perenang harus memecah permukaan air sepanjang dia berlomba, pengecualian ini boleh dilakukan bagi perenang untuk menyelam sepenuhnya yaitu selagi melakukan pembalikan, untuk jarak tidak lebih dari lima belas (15) meter setelah start dan tiap pembalikan. Pada titik itu kepala harus memecahkan permukaan air.

SW 6 BACKSTROKE– GAYA PUNGGUNG

SW 6.1 Prior to the starting signal, the swimmers shall line up in the water facing the starting end, with both

hands holding the starting grips. Standing in or on the gutter or bending the toes over the lip of the gutter is prohibited.

SW 6.1 Menjelang tanda start, perenang harus di atas garis permukaan air menghadap ke sisi tempat start, dengan kedua tangan memegang grip, berdiri di atas atau di dalam parit (Gutter) atau menekuk jari di atas bibir parit tidak diperbolehkan.

SW 6.2 At the signal for starting and after turning the swimmer shall push off and swim upon his back

throughout the race except when executing a turn as set forth in SW 6.4. The normal position on the back can include a roll movement of the body up to, but not including 90 degrees from horizontal. The position of the head is not relevant.

SW 6.2 Pada tanda untuk start dan setelah pembalikan perenang harus melakukan tolakan dan berenang dengan punggungnya sepanjang lomba, kecuali saat melakukan pembalikan seperti yang diatur dalam SW.6.4. Posisi normal pada punggung dapat meliputi satu gerakan badan berputar keatas, tetapi tidak mencapai 90 derajat dari bidang horizontal, posisi kepala tidak dikaitkan.

(18)

SW 6.3 Some part of the swimmer must break the surface of the water throughout the race. It is permissible for

the swimmer to be completely sub-merged during the turn, and for a distance of not more than 15 metres after the start and each turn. By that point the head must have broken the surface.

SW 6.3 Sebagian dari tubuh perenang harus memecah permukaan air sepanjang lomba. Di izinkan bagi perenang untuk menyelam sepenuhnya selama pembalikan, dan untuk satu jarak yang tidak lebih dari 15 meter setelah start dan setiap setelah pembalikan. Pada titik itu kepala harus memecahkan permukaan air. SW 6.4 When executing the turn there must be a touch of the wall with some part of the swimmer’s body in

his/her respective lane. During the turn the shoulders may be turned over the vertical to the breast after which an immediate continuous single arm pull or immediate continuous simultaneous double arm pullmay be used to initiate the turn. The swimmer must have returned to the position on the back upon leaving the wall.

SW 6.4 Ketika melakukan pembalikan perenang harus menyentuh dinding dengan sebagian dari tubuhnya pada lintasan masing-masing. Selama pembalikan bahu boleh berputar lebih dari vertikal sampai dadanya menghadap ke air, setelah itu langsung siap melakukan tarikan satu tangan atau siap melakukan tarikan dua tangan bersamaan untuk memulai pembalikan. Perenang harus kembali ke posisi pada punggung (telentang) selagi dia meninggalkan dinding.

SW 6.5 Upon the finish of the race the swimmer must touch the wall while on the back in his/her respective

lane.

SW 6.5 Dalam finish, perenang harus menyentuh dinding pada posisi terlentang (pada punggung). SW 7 BREASTSTROKE– GAYA DADA

SW 7.1 After the start and after each turn, the swimmer may take one arm stroke completely back to the legs

during which the swimmer may be submerged. A single butterfly kick is permitted during the first arm stroke followed by a breaststroke kick.

SW 7.1 Setelah start dan pembalikan, perenang boleh melakukan satu tarikan lengan lengkap ke belakang sampai kaki selama perenang menyelam sepenuhnya. Satu tendangan dholpin diperbolehkan selama tarikan lengan pertama dilanjutkan dengan tendangan kaki

SW 7.2 From the beginning of the first arm stroke after the start and after each turn, the body shall be on the

breast. It is not permitted to roll onto the back at any timeexcept at the turn after the touch of the wall where it is permissible to turn in any manner as long as the body is on the breast when leaving the wall. From the start and throughout the race the stroke cycle must be one arm stroke and one leg kick in that order. All

movements of the arms shall be simultaneous and on the same horizontal plane without alternating movement.

SW 7.2 Dari awal melakukan tarikan tangan pertama setelah start dan setiap pembalikan, badan harus tetap telungkup (dada menghadap air). Berputar menjadi terlentang (punggung menghadap air) sekali waktupun tidak dibolehkan, kecuali pada pembalikan setelah menyentuh dinding di mana itu diperbolehkan untuk membalik dengan cara apapun selama tubuh tetap telungkup (dada menghadap air) ketika meninggalkan dinding. Dari start dan sepanjang lomba satu siklus harus satu tarikan tangan dan satu tendangan kaki itu harus dilakukan. Semua gerakan tangan harus bersamaan dan dalam bidang horizontal, tanpa melakukan gerakan bergantian.

SW 7.3 The hands shall be pushed forward together from the breast on, under, or over the water. The elbows

shall be under water except for the final stroke before the turn, during the turn and for the final stroke at the finish. The hands shall be brought back on or under the surface of the water. The hands shall not be brought back beyond the hip line, except during the first stroke after the start and each turn.

SW 7.3 Tangan harus di dorong dari dada ke depan bersamaan, di atas, di dalam dan melampaui permukaan air. Siku harus berada di bawah permukaan air, kecuali pada stroke terakhir sebelum

pembalikan, selama pembalikan dan stroke terakhir dalam finish. Kedua tangan dibawa ke belakang, di permukaan air atau di bawah permukaan air. Tangan tidak boleh ditarik ke belakang melapaui garis pinggang, kecuali pada tarikan pertama setelah start dan pembalikan.

SW 7.4 During each complete cycle, some part of the swimmer’s head must break the surface of the water.

The head must break the surface of the water before the hands turn inward at the widest part of the second stroke. All movements of the legs shall be simultaneous and on the same horizontal plane without alternating movement.

SW 7.4 Setiap siklus lengkap, sebagian dari kepala perenang harus memecah permukaan air. Kepala harus memecah permukaan air pada tarikan tangan kedua, sebelum tangan ditarik ke dalam dari bidang yang terlebar. Selanjutnya seluruh gerakan kaki harus bersamaan (simultan) dan dalam bidang horizontal yang sama tanpa gerakan bergantian.

Referensi

Dokumen terkait

Kepemimpinan menjadi nilai kemajuan dalam suatu kelompok, jika suatu kelompok tidak memiliki seorang pemimpin maka kelompok tersebut akan tidak dapat bertahan lama

yang terdaftar atas nama Kustodian untuk kepentingan (qq) pemegang rekening yang harus dipelihara sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, dalam hal Kustodian

Zirconia merupakan bahan keramik yang mempunyai sifat mekanis baik dan banyak digunakan sebagai media untuk meningkatkan ketangguhan retak bahan keramik lain diantaranya

Dan dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang dari suatu tempat ke tempat lain, untuk sementara waktu dengan maksud atau tujuan tidak

Selain Fuad, konflik juga dapat dilihat apabila Mak Salmah menyayangi Fuad tetapi dalam masa yang sama membencinya kerana menganggap Fuad merupakan punca Sofia

Metode penalaran yang digunakan dalam sistem adalah penalaran pelacakan maju (Forward Chaining) yaitu dimulai dari sekumpulan fakta-fakta tentang suatu gejala yang

Hasil analisis terhadap struktur materi menunjukkan materi yang dibahas di kelas VII SMP untuk mencapai komptensi inti dan kompetensi dasar adalah: (a) pengukuran; (b)

Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa sekali pun organisasi nirlaba, LAZ APU memperlihatkan sebuah pengelolaan yang profesional sehingga kegiatan yang dilakukan