• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.2. Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Bangunjiwo disusun dengan tujuan sebagai berikut :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2.2. Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Bangunjiwo disusun dengan tujuan sebagai berikut :"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah yang merupakan penggati Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Desa atau yang disebut dengan nama lain selanjutnya di sebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasar asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya di pebaharui dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, pertisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam system Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasakan partisipasi dan transparasi serta demokrasi yang berkembang di desa, maka desa diharuskan mempunyai Rencana Jangka Menengan Desa (RPJM Desa) ataupun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Bangunjiwo, Kasihan, Bantul yang ditetapkan dengan Peraturan Desa Bangunjiwo merupakan dokumen perencanaan pembangunan desa yang memuat visi, misi, dan arah kebijakan pembangunan.

Penyusunan arah kebijakan pembangunan didasarkan pada pendekatan kondisi, potensi, permasalahan, aspirasi masyarakat dan kebutuhan nyata yang diselaraskan dengan perkembangan

(2)

2

Desa panggungharjo. Dokumen ini berlaku selama 6 tahun yang dijabarkan dalam pentahapan pelaksanaan pembangunan dalam mewujudkan kondisi yang ingin dicapai selama 6 tahun.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) ini merupakan penjabaran visi dan misi Desa Bangunjiwo dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul yang memuat Gambaran Umum Desa, Pandangan atau Kebijakan Umum, Strategi Pembangunan Desa serta Program dan Kegiatan Pembangunan Masyarakat dan Desa. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) ini selain berfungsi sebagai petunjuk dan penentu arah kebijakan pembangunan desa, dokumen ini juga berfungsi sebagai dasar penilaian kinerja Lurah Desa dalam menjalankan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat selama masa jabatannya dan dapat dipergunakan sebagai tolok ukur keberhasilan Lurah Desa dalam laporan pertanggungjawaban Lurah Desa yang nantinya diserahkan kepada Bupati Bantul.

II. Maksud dan Tujuan

2.1. Maksud

Menyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Bangunjiwo Tahun 2013-2018 dimaksudkan untuk:

a. Memberikan kejelasan arah dan tujuan pembangunan yang akan dicapai selama 6 tahun, sesuai jabatan Lurah Desa Bangunjiwo.

b. Memberikan kemudahan dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) setiap tahun.

2.2. Tujuan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Bangunjiwo disusun dengan tujuan sebagai berikut :

a. Sebagai bahan acuan bagi seluruh perangkat desa dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang

(3)

3

akan dibiayai dari APBDes, APBD, APBN maupun swadaya masyarakat.

b. Sebagai bahan acuan bagi seluruh perangkat desa dalam menentukan Pendapatan/penerimaan desa dalam APBDes. c. Sebagai tolok ukur dalam melakukan evaluasi kinerja

tahunan.

d. Menjabarkan gambaran arah dan tujuan yang ingin dicapai pada kurun waktu 5 (lima) tahun.

e. Memudahkan dalam penyusunan program kegiatan secara terarah dan terukur

2.3. Landasan Hukum

Dalam penyusunan RPJMDes ini , sejumlah peraturan yang digunakan sebagai landasan hukum yaitu sebagai berikut : a. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam

Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950 Nomor 44); b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5243);

c. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339);

d. Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimanatelah diubah beberapa kali, terakhir kali dengan Peraturan pemerintah Penganti Undang-undang Nomor 2 tahun 2014 tentang

(4)

4

Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950);

g. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157);

h. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana desa Yang Bersumber dari APBN (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2016 Nomor 57);

i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);

j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2293);

k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 158);

(5)

5

l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 tahun 2015 tentang Susunan organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 6);

m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 tahun 2016 tentang Kewenangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);

n. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14 Tahun 2007 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2007 Seri D Nomor 12); o. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 3 Tahun 2015

tentang Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Lurah Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015 Nomor 3, Tambahan Lembaran daerah Kabupaten Bantul Nomor 46) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 3 tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Lurah Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Nomor 66);

p. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pamong Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Nomor 67);

q. Peraturan Bupati Bantul Nomor 34 tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015 Nomor 34), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 82 tahun 2015, tentang Perubatan Kedua atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 34 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan Desa(Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015 Nomor 82);

r. Peraturan Bupati Bantul Nomor 42 tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa

(6)

6

(Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 Nomor 42), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 55 tahun 2016, tentang Perubatan Kedua atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 42 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 Nomor 55);

s. Peraturan Bupati Bantul Nomor 50 tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Desa (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 Nomor 50).

2.4. Hubungan RPJM Desa Bangunjiwo dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.

Dokumen RPJM Desa Bangunjiwo disusun dengan mengacu, merujuk dan memperhatikan dokumen perencanaan lainnya seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bantul dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kecamatan Kasihan, sehingga dapat menghasilkan dokumen Rencana yang sinergis serta diperoleh hasil yang tepat dan terarah, dengan di selaraskan dengan dengan Visi dan Misi Lurah Desa Bangunjiwo “Bangunjiwo yang maju dalam bingkai nilai-nilai tradisi yang kuat”.

Pelaksanaan operasional setia tahun maka RPJMDesa dijabarkan kembali menjadi Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa).

2.5. Sistematika Penulisan RPJM Desa

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DESA

BAB III : VISI DAN MISI

BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN

BAB V : STRATEGI PEMBANGUNAN DESA

BAB VI : ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

BAB VII : KEBIJAKAN UMUM

BAB VIII : PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

(7)

7

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DESA

1. Keadaan umum wilayah Desa

Desa Bangunjiwo secara Administrative merupakan bagian dari Kabupaten Bantul diantara 75 Desa yang ada di wilayah Kabupaten Bantul dan salah satu dari 4 (empat) Desa di wilayah Kecamatan Kasihan.

Desa Bangunjiwo adalah merupakan gabungan dari 4 (empat) Kalurahan Lama yaitu :

a. Kalurahan Sribitan. b. Kalurahan Paitan. c. Kalurah Bangen. d. Kalurahan Kasongan.

Pengabungan Kalurahan - Kalurahan tersebut diatas pada tanggal 6 Desember tahun 1946 dengan nama Desa Bangunjiwo.

Gambar : Peta Wilayah Desa Bangunjiwo

a. Luas dan Batas Wilayah

1. Luas wilayah Desa : 1543.432 Ha 2. Batas wilayah :

(8)

8

Sebelah Utara : Desa Tamantirto

Sebelah Selatan : Desa Guwosari

Sebelah Barat : Desa Triwidadi

Sebelah Timur : Desa Tirtonirmolo

b. Kondisi Geografis

1. Topografi desa didominasi dataran tinggi/pegunungan.

2. Tata guna lahan Permukiman 35 %, sawah 13% dan tegal,perkebunan , hutan 52 %

c. Orbitasi (Jarak ke Pusat Pemerintahan)

1. Ke Kecamatan : 4 Km

2. Ke Ibu Kota Kabupaten : 8 Km 3. Ke Ibu Kota DIY : 10 Km d. Wilayah

Desa Bangunjiwo dengan luas wilayah 1.543,432 Ha terdiri dari 19 pedukuhan meliputi144 RT, dengan pembagian wilayah sebagai berikut :

1. Dukuh I Gendeng : 16 RT

2. Dukuh II Ngentak : 12 RT

3. Dukuh III Donotirto : 10 RT

4. Dukuh IV Lemahdadi : 7 RT

5. Dukuh V Salakan : 3 RT

6. Dukuh VI Sambikerep : 4 RT

7. Dukuh VII Petung : 4 RT

8. Dukuh VIII Kenalan : 6 RT

9. Dukuh IX Sribitan : 9 RT

10. Dukuh X Kalirandu : 11 RT

11. Dukuh XI Bangen : 6 RT

12. Dukuh XII Bibis : 5 RT

13. Dukuh XIII Jipangan : 10 RT

14. Dukuh XIV Kalangan : 6 RT

15. Dukuh XV Kalipucang : 5 RT

16. Dukuh XVI Gedongan : 12 RT

17. Dukuh XVII Kajen : 6 RT

18. Dukuh XVIII Tirto : 7 RT

(9)

9

2. Gambaran Umum Demografis

Berdasarkan data registrasi penduduk, tahun 2016 jumlah penduduk Desa Bangunjiwo sebanyak 28.370 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 14.229 jiwa dan perempuan 14.141 jiwa dari 9.530 KK.

Bila dibandingkan tahun 2015 jumlah penduduk sebanyak 28.129 jiwa, dengan demikian mengalami kenaikan 211 jiwa atau mengalami pertumbuhan sebesar 1,07 %.

3. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu Desa dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan suatu Desa. Desa Bangunjiwo mempunyai banyak potensi untuk mendukung perekonomian di Desa. Potensi tersebut antara lain dari pertanian, industry kerajinan dan potensi pariwisata.

Kerajinan yang di hasilkan di wilayah Bangunjiwo antara lain Kerajinan gerabah di Kasongan, kerajinan kipas bamboo di Jipangan, kerajinan wayang di Gendeng dan kerajinan patung batu dari Lemahdadi, atau lebih di kenal dengan icon wisata “KAJIGELEM”. Selain KAJIGELEM kerajinan yang juga di hasilkan dari Bangunjiwo antaralain, kerajinan pisau batik, Blangkon, Gamelan.

Selain potensi kerajinan Bangunjiwo juga berpotensi untuk wisata alam dan wisata sejarah dan realigi. Untuk wisata alam Bangunjiwo mempunyai wisata arum jerang sungai mbedog dan kedung pengilon. Sedangkan untuk wisata sejarah ada Monumen Bibis dan Monunem Apsari, sedangkan wisata cagar budaya ada sendang semanggi, sendang pangkah.

Mata pencaharian Penduduk / Perekonomian Penduduk : 1. PNS 2. TNI/Polri 3. Swasta 4. Wiraswasta 5. Pedagang 6. Petani 7. Tukang

(10)

10 8. Buruh Tani 9. Peternak 10. Pekerja Seni 11. Pengrajin 4. Pendidikan

Fasilitas pendidikan yang di Bangunjiwo : a. Sekolah Formal 1. PAUD : 16 2. TK : 13 3. SD : 11 4. Madrasah Diniyah : 1 5. SLTP : 2

6. SLTA/SMK : 1 (SMK Bangunjiwo Jurusan Otomotif)

7. Perguruan Tinggi : 1 ( STIE Hamfara Yogyakarta )

8. SLB : 1

b. Sekolah Non Formal

PKBM : 1 PKBM Adi Jiwa

5. Kesehatan

Sarana Kesehatan yang ada :

a. Puskesmas : 1

b. Dokter Specialis Anak : 1

c. Dokter Gigi : 1 d. Dokter Umum : 5 e. Bidan : 6 f. PLKB : 1 g. Kader PPKBD : 21 h. Kader SUBPPKBD : 144 i. Kader Yandu : 322 j. Kader Jumantik : 144

k. Kader Motivator KP Ibu : 58

l. Dokter Praktek : 5

m. Klinik Bersalin : 3

n. Posyandu Balita : 29

(11)

11 6. Sosial Budaya

a. Budaya/Tradisi yang ada dan terus di lestarikan antara lain : 1. Bersih Desa/bersih Dusun, biasanya dengan mengadakan

Pentas Wayang Kulit, Ketoprak, Jatilan dan lainnya.

2. Mitoni (Tingkepan), yaitu selamatan kandungan berumur 7 bulan.

3. Brokohan, yaitu selamatan bayi yang baru lahir.

4. Puputan, yaitu selamatan bayi yang sudah puput /tali pusernya lepas.

5. Wiwit, yaitu selamatan untuk padi yang akan dipanen.

6. Mindhoni, yaitu selamatan anak berumur 1 windhu (8 tahun).

7. Kenduri / Sedekahan, yaitu selamatan untuk memperingati hari - hari besar Islam.

8. Selamatan /Do’a bagi orang yang meninggal dunia , 7 hari, 40 hari, 100 hari, 2 tahun dan Nyewu ( 1.000 hari ).

b. Kesenian

Desa Bangunjiwo masih mempunyai banyak kelompok seni yang masih di lestarikan antara lain :

1. Wayang Kulit 2. Wayang Orang

3. Langen Mondro Wanoro 4. Dadung Awuk

5. Sholawatan/Hadroh/Rodad/Gendring

6. Kesenian Musik Bambu (Thek-thek), Gejog lesung 7. Ketoprak

8. Jatilan 9. Karawitan 10. Mocopat

7. Organisasi Pemerintah Desa

Susunan organisasi Pemerintah Desa Bangunjiwo sudah sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 42 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita Daerah Kabuapten Bantul Tahun 2016 Nomor 42) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 55 Tahun 2016

(12)

12

tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bantul Nomor 42 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja Pemerintah Desa, yang telah di tindaklanjuti dengan Peraturan Desa Bangunjiwo Nomor 03 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi Pemerintah Desa.

Pemerintah Desa terdiri dari atas : 1. Lurah Desa

2. Carik Desa

3. Kepala Seksi Pemerintahan 4. Kepala Seksi Kesejahteraan 5. Kepala Seksi Pelayanan 6. Kepala Urusan Keuangan

7. Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum 8. Kepala Urusan Perencanaan

(13)

13

BAB III VISI DAN MISI

I. Visi

Visi dari Lurah Desa Bangunjiwo adalah:

“ Bangunjiwo yang maju dalam bingkai nilai-nilai tradisi yang kuat”.

Visi tersebut sebagai cita-cita dari masyarakat Bangunjiwo agar maju dalam segala hal baik dalam Tata Pemerintahan, Perekonomian, Pendidikan, Pembangunan dan kesejahteraan masyarakat tanpa melupakan budaya dan tradisi yang ada.

II. Misi

Misi merupakan pernyataan tentang tujuan operasional pemerintah desa yang diwujudkan dalam kegiatan ataupun pelayanan dan merupakan penjabaran dari visi yang telah ditetapkan.

Pernyataan visi merupakan cerminan tentang segala sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai gambaran kedepan yang diinginkan.

Misi dari Desa Bangunjiwo adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

b. Mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.

c. Menumbuh kembangkan peran masyarakat dalam

pembangunan fisik maupun non fisik. d. Memasyarakatkan nilai demokrasi.

e. Melestarikan budaya dan nilai tradisi yang ada. III. Nilai-Nilai

Untuk mencapai misi Desa Bangunjiwo, maka nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi adalah partisipatif, transparan, demokratis, efisien dan efektif serta berbudaya.

a. Partisipatif (keterlibatan)

Setiap anggota masyarakat mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam konteks pembangunan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat. Oleh karenanya setiap proses pembangunan masyarakat harus dilibatkan mulai dari perencanaan, pelaksanaan pengawasan sampai pada pemeliharaan.

(14)

14

b. Transparan (keterbukaan)

Adanya sifat keterbukaan pemerintah desa dengan batas-batas

kewajaran dalam rangka meningkatkan kepercayaan

masyarakat.

c. Demokratis

Masyarakat diberi kebebasan dalam mengemukakan pendapat dan menerima pendapat orang lain.

d. Berbudaya

Setiap gerak langkah pembangunan selaras dengan adat istiadat dan budaya yang berkembang di masyarakat, dengan demikian pelaksanaan pemerintahan desa senantiasa menjunjung tinggi budaya dan budi pekerti yang luhur.

(15)

15

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan merupakan sesuatau yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1-6 tahun dengan mengacu pada visi dan misi. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.

Sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek, dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan.

I. Misi kesatu

“Meningkatkan kesejahteraan masyarakat” Misi diatas bertujuan untuk :

a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan taraf pendidikan, ekonomi, sosial dan kesehatan.

b. Mewujudkan kemandirian dalam pengelolaan sumber daya alam. c. Meningkatkan pemberdayaan industri kecil dan koperasi.

d. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah untuk meningkatkan ketrampilan kerja.

Sedangkan sasaran yang menjadi misi kesatu adalah sebagai berikut :

a. Meningkatnya pembangunan fisik dan non fisik.

b. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pengelolaan sumber daya alam.

c. Tersedianya lapangan kerja baru

d. Meningkatnya penggunaan bahan baku local, inovasi produk, akses permodalan serta pemasaran.

II. Misi Kedua

“Mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat” Misi diatas bertujuan untuk :

a. meningkatkan tata kelola pemerintahan desa sehingga responsif

(16)

16

dipertanggungjawabkan secara terbuka guna mewujudkan pelayanan yang profesional.

b. meningkatkan kualitas layanan dengan memastikan terciptanya proses pelayanan prima dengan mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta dengan menerapkan sistem manajemen mutu

Sedangkan yang menjadi sasaran dari misi kedua adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur

penyelenggara pemerintahan desa serta penguatan kelembagaan pemerintahan desa;

b. Meningkatnya transparasi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan;

c. Meningkatnya kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan desa;

d. Meningkatnya kualitas pelayanan public dengan mengutamakan kecepatan dan ketepatan pelayanan;

III. Misi Ketiga

“Menumbuh kembangkan peran masyarakat dalam pembangunan fisik maupun non fisik”

Misi diatas bertujuan untuk :

a. Mewujudkan terselenggaranya pemerintahan yang baik.

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendukung ekonomi.

c. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan lembaga desa dan masyarakat.

b. Mewujudkan kerjasama dengan lembaga non pemerintah baik lembaga swadaya masyarakat maupun swasta.

Sedangkan yang menjadi sasaran dari misi ketiga adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintah desa.

(17)

17

c. Meningkatnya fasilitasi program pemerintah daerah maupun pusat.

d. Terwujudnya kerjasama yang srategis dengan lembaga swasta untuk meingkatkan akses masyarakat terhadap modal dan pemasaran.

IV. Misi Keempat

“Memasyarakatkan nilai demokrasi” Misi diatas bertujuan untuk :

a. Memberikan kebebasan bagi rakyat untuk memilih dan mengemukakan pendapatnya dalam bermusyawarah, sehingga suatu keputusan harus di putuskan secara adil agar tidak ada pihak yang merasa di rugikan.

b. Meningkatkan rasa empati dan kasih sayang antara para warga masyarakat sehingga terhindarnya tindakan kekerasan antar warga bermasyarakat.

c. Terbangunnya komunikasi yang baik antar masyarakat. d. Meningkatkan rasa kerjasama dan juga gotong royong. e. Meningkatkan rasa tanggung jawab masyarakat.

Sedangkan yang menjadi sasaran dari misi keempat adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan peran serta masyarakat terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan fisik dan non fisik.

b. Meningkatkan peran serta masyarakat terhadap perencanaan rencana kerja pemerintah Desa.

c. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk saling menghargai dan bekerjasama.

d. Meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama.

V. Misi Kelima

“Melestarikan budaya dan nilai tradisi yang ada’ Misi diatas bertujuan untuk :

a. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian seni budaya dan tradisi yang ada.

b. Meningkatkan potensi budaya dan tradisi beserta pemberdayaan dan pelestarianya.

(18)

18

c. Sebagai identitas desa dan menjadi daya tarik tersendiri.

Sedangkan yang menjadi sasaran dari misi kelima adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan budaya dan tradisi.

b. Terselenggaranya event-event seni budaya dan tradisi.

c. Promosi budaya dan tradisi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(19)

19

BAB V

STRATEGI PEMBANGUNAN DESA 1. Analisa Lingkungan Internal dan Eksternal

1.1 Analisa Lingkungan Internal Kekuatan Desa Bangunjiwo

a. Memiliki jumlah penduduk dan angkatan kerja yang relatif banyak.

b. Memiliki lahan pertanian yang masih cukup luas.

c. Terjalinnya hubungan yang sinergis antara pemerintah dan lembaga pemberdayaan masyarakat yang ada

d. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang cukup besar

e. Adanya komitmen kuat dari pemerintah desa untuk melakukan perubahan.

f. Sebagai Desa penghasil kerajinan g. Sebagai Desa Budaya

h. Terdapat tempat-tempat berpotensi untuk pariwisata Adapun Yang Menjadi Unsur Kelemahan

a. Masih tingginya angka kemiskinan (warga miskin) b. Lemahnya profesionalisme perangkat desa

c. Terbatasnya kemampuan keuangan desa

d. Belum optimalnya pengelolaan tanah kas desa sebagai sumber pendapatan

e. Kualitas sarana dan prasarana umum yang umumnya rendah

f. Daya dukung lingkungan yang semakin turun oleh karena adanya limbah dan sampah yang belum terkelola

g. Belum mampunya SDM masyarakat Desa dalam

memanfaatkan peluang. 1.2 Analisa Lingkungan Eksternal

Unsur Peluang antara lain

a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Otonomi Daerah);

(20)

20

c. Undang-undang Nomor 13 tahun 2012 tentang

Keistimewaan Darah Istimewa Yogyakarta;

d. Sistem perencanaan nasional dan daerah dengan sistem

buttom up.

e. Adanya tawaran pihak ke tiga (swasta) dalam rangka investasi.

f. Predikat Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota budaya, kota pendidikan, pusat pertumbuhan industri kecil dan tujuan wisata

Yang merupakan unsur ancaman

a. Segregasi yang masih terasa sebagai dampak krisis multidimensial yang berkepanjangan

b. Belum optimalnya koordinasi antar wilayah pedukuhan c. Persaingan kebijakan pengembangan wilayah dengan desa

lain maupun antar pedukuhan di wilayah Desa Bangunjiwo d. Letak geografis Desa Bangunjiwo yang berbatasan dengan

kota Yogyakarta

e. Globalisasi ekonomi maupun perdagangan. 2. Faktor Penentu Keberhasilan

Kunci keberhasilan pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) Desa Bangunjiwo ditentukan oleh tiga pilar yakni :

Pertama : Pembagian wilayah (scoring of region)

Kedua : Pembagian Pendapatan APBDes (distribution of income) Ketiga : Pemberdayaan dan partisipasi masyarakat (Participation

and empowerment)

Dengan demikian pemerintah desa menempatkan diri atau berfungsi sebagai fasilitator pembangunan guna mewujudkan keberhasilan pembangunan melalui pemberdayaan masyarakat ditempuh dengan cara sebagai berikut :

a. Membangun kepercayaan masyarakat kepada pemerintah b. Membangun sistim pemerintah desa yang baik ditopang dengan

peningkatan sumber daya manusia berkualitas (perangkat dan masyarakat)

(21)

21

c. Mewujudkan pemerintahan desa yang responsif, akuntabel dan transparan

d. Mewujudkan penyelenggaraan pelayanan masyarakat secara prima (berorientasi pada kepuasan masyarakat)

3. Strategi Pembangunan Desa

Strategi pembangunan desa memuat strategi pembangunan desa dalam mengimplementasikan program kepala desa sebagai pedoman perumusan program dan kegiatan pembangunan. Startegi dalam pembangunan dijabarkan sesuai dengan misi.

Adapun strategi pembangunan Desa Bangunjiwo adalah sebagai berikut :

3.1. Misi Pertama

“Meningkatkan kesejahteraan masyarakat” Strategi :

a. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fisik dan non fisik.

b. Peningkatan produksi dan kualitas hasil usaha pertanian melalui optimalisasi pemanfaatan lahan dan penerapan teknologi pertanian

c. Pengembangan potensi dan sumber daya lokal untuk penciptaan peluang usaha

d. Peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) melalui pendirian Badan Usaha Milik Desa

e. Peningkatan kesadaran kesehatan dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

3.2. Misi Kedua

“Mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat” Strategi :

a. Peningkatan kapasitas penyelenggara pemerintahan desa melalui pendidikan berkelanjutan (continuing education) b. Peningkatan kualitas pelayanan masyarakat dengan

menerapkan sistem manajemen mutu

c. Peningkatan kualitas administrasi pemerintahan terutama masalah kependudukan dan pertanahan

(22)

22

d. Peningkatan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan anggaran desa dengan melakukan reformasi anggaran e. Peningkatan dan pengembangan sistem informasi,

pengawasan, dan pengendalian di bidang pemerintahan f. Peningkatan sistem distribusi informasi dan komunikasi g. Peningkatan ketersediaan informasi publik

3.3. Misi Ketiga

“Menumbuh kembangkan peran masyarakat dalam

pembangunan fisik maupun non fisik” Strategi :

a. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan pembangunan fisik dan non fisik.

b. Peningkatan peran serta LKD dalam perencanaan pembangunan fisik dan non fisik.

c. Peningkatan peran perempuan dalam pembangunan melalui optimalisasi peran dan fungsi PKK dan organisasi perempuan yang lain

d. Peningkatan peran pemuda dalam pembangunan melalui optimalisasi peran dan fungsi karang taruna dan organisasi kepemudaan yang lain

3.4. Misi Keempat

“Memasyarakatkan nilai demokrasi” Strategi :

a. Peningkatan peran serta masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan fisik dan non fisik.

b. Peningkatan kerjasama dan gotong royong antar warga masyarakat.

c. Peran serta masyarakat dalam bagian dari berbagai keputusan penting. Sehingga nantinya masyarakat akan merasa memiliki rasa tanggung jawab atas segala hasil yang telah mereka pilih maupun yang telah mereka rundingkan bersama-sama. Dan hal ini yang dapat menghindari dari perpecahan diantara sesama kelompok lainnya.

(23)

23

3.5. Misi Kelima Strategi :

a. Penyelenggaraan kegiatan budaya dan tradisi yang ada. b. Peningkatan daya dukung lingkungan untuk pelestarian

budaya dan tradisi.

c. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung pelestarian budaya dan tradisi.

d. Pengenalan budaya dan tradisi terhadap generasi muda. 4. Analisis Skala Prioritas

Keberhasilan pembangunan selalu dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi, sedang pembangunan ekonomi akan kurang bermakna apabila tidak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan ekonomi makro pertumbuhan ekonomi kurang dari 6 % maka akan terjadi kesenjangan terhadap peluang kerja, sehingga pengangguran akan menjadi permasalahan.

Pengangguran merupakan salah satu penyebab adanya kemiskinan. Pengangguran dan kemiskinan merupakan saudara kembar yang saling terkait dan mempunyai implikasi terhadap :

a. Rendahnya partisipasi masyarakat.

b. Rendahnya kualitas dan produktivitas masyarakat. c. Terhambatnya pencapaian tujuan pembangunan.

d. Menurunnya ketertiban umum dan meningkatnya pekat.

e. Dan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.

Oleh karena itu dalam RPJMDes ini pemerintah Desa Bangunjiwo

menempatkan program penanggulangan kemiskinan dan

pengangguran sebagai prioritas utama

5. Tujuan Pembangunan Desa Bangunjiwo

Tujuan Pembangunan Desa Bangunjiwo pada tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

a. Mewujudkan pelayanan publik yang empatik dan bertanggung jawab

b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan

masyarakat.

(24)

24

d. Meningkatkan pemerataan pembangunan e. Meningkatkan daya dukung lingkungan

f. Menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat.

6. Sasaran Pembangunan Desa Bangunjiwo

Sasaran Pembangunan Desa Bangunjiwo dalam rencana

pembangunan jangka menengah periode 2015 – 2019 adalah sebagai berikut :

a. Menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran.

b. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan c. Meningkatnya pendapatan asli desa

d. Sarana dan prasarana (infrastruktur) semakin baik

1. Jumlah sarana pendidikan dan tempat ibadah bertambah 2. 60% Panjang jalan desa dalam kondisi baik

3. 50% panjang saluran irigasi dalam kondisi baik 4. 60% jumlah sarana olah raga dalam kondisi baik 5. 80% jalan kampung terkeraskan

6. Jumlah sarana pengelolaan sampah bertambah 50% e. Kualitas hidup masyarakat meningkat dengan tolok ukur

1. Berkurangnya angka kejadian tindak kejahatan

2. Meningkatnya aktifitas seni, budaya, pemuda dan olah raga f. Kualitas pemerintahan desa meningkat, dengan tolok ukur

sebagai berikut:

1. Meningkatnya Indek Kepuasan Masyarakat

2. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia perangkat desa

3. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan

4. Meningkatnya serapan aspirasi masyarakat dalam

(25)

25

BAB VI

ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

I. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa

Kebijakan pengelolaan keuangan desa tidak terlepas dari kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang dilakukan dengan menekankan pada prinsip money follow function.

Pengelolaan keuangan desa berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 88 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Keuangan Desa ( Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 Nomor 88.

Lurah Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa dibantu oleh PTPKD (Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa) yang terdiri atas:

a. Carik Desa

b. Kepala Seksi

c. Kepala Urusan

d. Bendahara Desa

Carik bertindak selaku koordinator pelaksanaan pengelolaan keuangan desa dan bertanggungjawab kepada Lurah Desa. Penunjukan PTPKD dengan ditetapkannya Surat Keputusan Lurah. Selain itu juga Lurah Desa menetapkan bendahara desa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Lurah..

Inti perubahan yang akan dilakukan antara lain mempertajam esensi pengelolaan keuangan desa dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan desa yang menyangkut penjabaran hak dan kewajiban desa dalam mengelola keuangan publik, meliputi mekanisme penyusunan, pelaksanaan dan penatausahaan, pengendalian dan pengawasan serta pertanggungjawaban keuangan desa.

Dalam pengelolaan keuangan desa dilandaskan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu

a. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa

(26)

26

Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950);

b. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339);

c. Undang-undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

d. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakuknya Undang-Undang 1950 Nomor 12,13,14 dan 15 (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950); f. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157);

g. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang

(27)

27

Bersumber dari APBN (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57);

h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);

i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);

j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 tahun 2016 tentang Kewenangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);

k. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14 Tahun 2007 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2007 Seri D Nomor 12);

l. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Lurah Desa (Lembaran daerah Kabupaten Bantul tahun 2015 Nomor 3, Tambahan Lembaran daerah Kabupaten Bantul Nomor 46) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Lurah Desa (Lembaran daerah Kabupaten Bantul tahun 2016 Nomor 4, Tambahan Lembaran daerah Kabupaten Bantul Nomor 66);

m. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 05 Tahun 2016 tentang Pamong Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Nomor 67);

n. Peraturan Bupati Bantul Nomor 42 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 Nomor 42) sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bupati Bantul Nomor 55 tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 Nomor 55);

(28)

28

o. Peraturan Bupati Bantul Nomor 88 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 Nomor 88).

II. Arah Pengelolaan Pendapatan Desa

Sumber pendapatan desa terdiri dari Pendapatan Asli Desa (PADes), bagi hasil pajak dan retribusi daerah, bagian dana perimbangan pusat Dana Desa, bagian perimbangan Daerah Alokasi Dana Desa (ADD), bantuan keuangan dari pemerintah pusat/propinsi/kabupaten maupun lain-lain pendapatan desa yang sah.

Pengelolaan pendapatan desa bertujuan untuk

mengoptimalkan sumber pendapatan desa untuk meningkatkan kapasitas fiskal desa dengan tujuan memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.

Pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa dalam rangka melaksanakan fungsi pelayanan publik masih banyak bergantung pada bantuan dari Pemerintah. Pendapatan Asli Desa (PAD)merupakan salah satu sumber pendapatan desa yang potensial untuk ditingkatkan.

Beberapa strategi yang akan dilakukan untuk meningkatkan pendapatan desa adalah sebagai berikut :

a. Optimalisasi penyerapan penerimaan dari Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi baik dari Kabupaten maupun propinsi. b. Meningkatkan kontribusi dari Sewa Gedung.

c. Meningkatkan kontribusi dari sewa Tanah Kas Desa.

d. Pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk meningkatkan penerimaan dari BUMDes.

Salah satu tolok ukur dari perkembangan ekonomi desa adalah besarnya pendapatan desa pada pos Pendapatan Asli Desa. Besarnya Pendapatan Asli Desa secara umum menunjukkan kemajuan aktivitas perekonomian pada masyarakat.

Dalam rangka mendukung terwujudnya good govement, pengelolaan keuangan desa dilakukan secara profesional, terbuka dan bertanggungjawab sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

(29)

29

BAB VII

KEBIJAKAN UMUM

Secara umum APBDes Bangunjiwo mengalami kenaikan, hal ini di pengaruhi oleh pendapatan yang berasal dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yaitu Alokasi Dana Desa (ADD) mengalami kenaikan yang signifikan dan adanya Dana Desa sebagai implementasi undang-undang Desa Nomor 06 Tahun 2014, dan juga bagi hasil pajak dan retribusi juga mengalami peningkatan.

Dalam perkembangan pelaksanaan APBDes Bangunjiwo selama ini dan pada periode 2015-2019, kebijakan untuk membiayai defisit anggaran diutamakan berasal dari sisa lebih tahun anggaran sebelumnya. Pada

enam tahun yang akan datang diproyeksikan masih akan terjadi defisit anggaran karena belanja yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan penerimaan pendapatan desa, sehingga diperlukan perhitungan yang cermat dan hati-hati pada aspek pembiayaan baik yang menyangkut penerimaan pembiayaan, pengeluaran pembiayaan dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA). Dengan demikian adanya defisit anggaran tidak akan membebani kewajiban keuangan desa pada masa yang akan datang.

Pembiayaan desa merupakan komponen APBDes yang diarahkan untuk membiayai defisit anggaran atau menanamkan surplus anggaran sehingga pengelolaan APBDes dapat terlaksana secara optimal.

Disamping itu arah kebijakan anggaran Desa Bangunjiwo difokuskan untuk mendukung program-program untuk mencapai visi dan misi Desa

Bangunjiwo tahun 2015-2019, dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

Pendapatan Desa Bangunjiwo sebagian besar masih berasal dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah (ADD) serta bagi hasil Pajak dan Retribusi dari Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten, sehingga diperlukan berbagai kebijakan akspansi fiskal/ keuangan melalui penggalian sumber-sumber pendapatan baru antara lain Pendirian BUMDes. Dalam rangka mendukung terwujudnya good

(30)

30

terbuka, dan bertanggungjawab sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk mengimplementasikan kebijakan umum anggaran

berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran yaitu: 1. Partisipasi Masyarakat;

2. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran; 3. Disiplin Anggaran;

4. Keadilan Anggaran;

5. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran.

Pengelolaan aset desa di tahun - tahun mendatang diharapkan dapat mendukung tercapainya misi dan visi Desa Bangunjiwo. Untuk terwujudnya tujuan tersebut akan dibentuk Lembaga Pengelola Aset Desa.

(31)

31

BAB VIII

PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Desa Bangunjiwo pada dasarnya merupakan penjabaran visi dan misi dengan memperhatikan prioritas pembangunan yang akan dilakukan dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Berbagai Program dan kegiatan yang dirumuskan merupakan pilihan yang didasarkan pada potensi dan permasalahan yang ada.

Dalam aspek pembiayaan telah mempertimbangkan berbagai sumber pendanaan, antara lain dari Bantuan Pemerintah (Pusat, Propinsi, Kabupaten), APBDes dan Partisipasi masyarakat.

Secara sistimatika rencana program dan kegiatan mulai tahun 2015 sampai dengan 2019 dapat dilihat seperti dalam lampiran.

Program pembangunan desa dijabarkan sesuai dengan misi Lurah Desa terpilih. Adapun program pembangunan Desa Panggungharjo adalah sebagai berikut :

1.1. Program Misi Pertama

“Meningkatkan kesejahteraan masyarakat” Program :

1) Program peningkatan kualitas sarana fisik dan sarana umum.

2) Program peningkatan daya dukung lingkungan untuk

menciptakan peluang usaha.

3) Program pengembangan potensi dan sumber daya lokal untuk penciptaan peluang usaha.

4) Program penanganan dan pengelolaan persampahan. 5) Program pengembangan lingkungan sehat.

6) Program peningkatan Pendapatan Asli Desa melalui pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

1.2. Program Misi Kedua

“Mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat” Program :

1) Program peningkatan kapasitas penyelenggara pemerintahan desa melalui pendidikan berkelanjutan (continuing education)

(32)

32

2) Program peningkatan kualitas pelayanan masyarakat dengan menerapkan sistem manajemen mutu.

3) Program pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi Apartur Desa

4) Program Pelayanan Satu Atap

5) Program peningkatan kesejahteraan Aparatur Desa

6) Program peningkatan kualitas administrasi pemerintahan terutama masalah kependudukan dan pertanahan

1.3. Program Misi Ketiga

“Menumbuh kembangkan peran masyarakat dalam pembangunan fisik maupun non fisik”

Program :

1) Program peningkatan peran organisasi masyarakat dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.

2) Program peningkatan peran perempuan dalam pembangunan melalui optimalisasi peran dan funsi PKK dan organisasi perempuan yang lain.

3) Program peningkatan peran pemuda dalam pembangunan melalui optimalisasi peran dan fungsi karang taruna dan organisasi kepemudaan yang lain.

4) Program penyelenggaraan pendidikan non formal dan pendidikan dasar.

1.4. Program Misi Keempat

“Memasyarakatkan nilai demokrasi” Program :

1. Program peningkatan peran serta masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan.

2. Program peningkatan akuntabilitas dan transparasi pengelolaan anggaran.

3. Program peningkatan kegiatan kerjasama dan kegotong royongan. 4. Program peningkatan sinergitas antar lembaga pemerintahan

desa.

1.5. Program Misi Kelima

(33)

33

Program :

1) Program penyelenggaraan kegiatan-kegiatan seni budaya dan tradisi secara menerus.

2) Program pengenalan budaya dan tradisi yang dilaksanakan kepada generasi muda sejak dini.

3) Program peningkatan sarana dan prasarana kegiatan pelestarian budaya dan tradisi yang ada.

(34)

15

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan merupakan sesuatau yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1-6 tahun dengan mengacu pada visi dan misi. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.

Sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek, dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan.

I. Misi kesatu

“Meningkatkan kesejahteraan masyarakat” Misi diatas bertujuan untuk :

a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan taraf pendidikan, ekonomi, sosial dan kesehatan.

b. Mewujudkan kemandirian dalam pengelolaan sumber daya alam. c. Meningkatkan pemberdayaan industri kecil dan koperasi.

d. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah untuk meningkatkan ketrampilan kerja.

Sedangkan sasaran yang menjadi misi kesatu adalah sebagai berikut :

a. Meningkatnya pembangunan fisik dan non fisik.

b. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pengelolaan sumber daya alam.

c. Tersedianya lapangan kerja baru

d. Meningkatnya penggunaan bahan baku local, inovasi produk, akses permodalan serta pemasaran.

II. Misi Kedua

“Mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat” Misi diatas bertujuan untuk :

a. meningkatkan tata kelola pemerintahan desa sehingga responsif

(35)

16

dipertanggungjawabkan secara terbuka guna mewujudkan pelayanan yang profesional.

b. meningkatkan kualitas layanan dengan memastikan terciptanya proses pelayanan prima dengan mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta dengan menerapkan sistem manajemen mutu

Sedangkan yang menjadi sasaran dari misi kedua adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur

penyelenggara pemerintahan desa serta penguatan kelembagaan pemerintahan desa;

b. Meningkatnya transparasi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan;

c. Meningkatnya kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan desa;

d. Meningkatnya kualitas pelayanan public dengan mengutamakan kecepatan dan ketepatan pelayanan;

III. Misi Ketiga

“Menumbuh kembangkan peran masyarakat dalam pembangunan fisik maupun non fisik”

Misi diatas bertujuan untuk :

a. Mewujudkan terselenggaranya pemerintahan yang baik.

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendukung ekonomi.

c. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan lembaga desa dan masyarakat.

b. Mewujudkan kerjasama dengan lembaga non pemerintah baik lembaga swadaya masyarakat maupun swasta.

Sedangkan yang menjadi sasaran dari misi ketiga adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintah desa.

(36)

17

c. Meningkatnya fasilitasi program pemerintah daerah maupun pusat.

d. Terwujudnya kerjasama yang srategis dengan lembaga swasta untuk meingkatkan akses masyarakat terhadap modal dan pemasaran.

IV. Misi Keempat

“Memasyarakatkan nilai demokrasi” Misi diatas bertujuan untuk :

a. Memberikan kebebasan bagi rakyat untuk memilih dan mengemukakan pendapatnya dalam bermusyawarah, sehingga suatu keputusan harus di putuskan secara adil agar tidak ada pihak yang merasa di rugikan.

b. Meningkatkan rasa empati dan kasih sayang antara para warga masyarakat sehingga terhindarnya tindakan kekerasan antar warga bermasyarakat.

c. Terbangunnya komunikasi yang baik antar masyarakat. d. Meningkatkan rasa kerjasama dan juga gotong royong. e. Meningkatkan rasa tanggung jawab masyarakat.

Sedangkan yang menjadi sasaran dari misi keempat adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan peran serta masyarakat terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan fisik dan non fisik.

b. Meningkatkan peran serta masyarakat terhadap perencanaan rencana kerja pemerintah Desa.

c. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk saling menghargai dan bekerjasama.

d. Meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama.

V. Misi Kelima

“Melestarikan budaya dan nilai tradisi yang ada’ Misi diatas bertujuan untuk :

a. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian seni budaya dan tradisi yang ada.

b. Meningkatkan potensi budaya dan tradisi beserta pemberdayaan dan pelestarianya.

(37)

18

c. Sebagai identitas desa dan menjadi daya tarik tersendiri.

Sedangkan yang menjadi sasaran dari misi kelima adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan budaya dan tradisi.

b. Terselenggaranya event-event seni budaya dan tradisi.

c. Promosi budaya dan tradisi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(38)

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

KECAMATAN KASIHAN

DESA BANGUNJIWO

Alamat : Bangunjiwo , No. Telepon : 413340 Kode Pos : 55184

KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

NOMOR 04 TAHUN 2017

TENTANG

PERSETUJUAN RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA BANGUNJIWO NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

TAHUN 2015-2019 MENJADI PERATURAN DESA

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BANGUNJIWO

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 144 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;

b. bahwa sesuai dengan keputusan sidang paripurna BPD

pada tanggal 10 Juli 2017 telah disetujui penetapan Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan Atas peraturan Desa Bangunjiwo Nomor 01 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa tahun 2015-2019 menjadi Peraturan Desa.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan perlu menetapkan Keputusan BPD Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul tentang Persetujuan Penetapan rancangan Peraturan Desa Menjadi Peraturan Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam

Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950);

2. Undang-UndangNomor 6 Tahun 2014 tentangDesa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

(39)

3. Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentangPeraturanPelaksanaanUndang-UndangNomor 6 Tahun 2014 tentangDesa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123)sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157);

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);

6. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158);

7. Peraturan Mentari Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);

8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa(Berita Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 296);

9. Peraturan Bupati Bantul Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Pedoman Penyusunan Peraturan di Desa (Berita daerah Kabupaten Bantul Nomor 23 Tahun 2015);

10. Peraturan Desa Bangunjiwo Nomor 01 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tahun 2015-2019 (Lembaran Desa Bangunjiwo Tahun 2015 Nomor 01);

(40)

11. Peraturan Desa Bangunjiwo Nomor 10 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2016 (Lembaran Desa Bangunjiwo Tahun 2015 Nomor 10); 12. Peraturan Desa Bangunjiwo Nomor 11 tahun 2015

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Tahun 2016 (Lembaran Desa Bangunjiwo Tahun 2015 Nomor 11).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

TENTANG PERSETUJUAN RANCANGAN PERATURAN DESA BANGUNJIWO MENJADI PERATURAN DESA.

KESATU : Menyetujui Rancangan Peraturan Desa tentang

Pungutan Desa untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa;

KEDUA : Keputusan Badan Permusyawaratan Desa ini mulai

berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bangunjiwo Pada Tanggal, 10 Juli 2017 Ketua Badan Permusyawaratan Desa

Desa Bangunjiwo,

(41)

KESEPAKATAN BERSAMA

Pada hari ini senin tanggal sepuluh, bulan Juli tahun dua ribu tujuh belas, yang bertanda tangan dibawah ini.

Nama : H. Subudjo Hartono, SE

Jabatan : Ketua BPD Bangunjiwo

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Permusyawaratan Desa Bangunjiwo, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU.

Nama : Parja, ST, MSi.

Jabatan : Lurah Desa Bangunjiwo

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Desa Bangunjiwo, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA menyepakati tentang Rancangan Peraturan Desa tentang Pungutan Desa untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa.

Demikian Kesepakatan Bersama ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

LURAH DESA BANGUNJIWO

PARJA, ST, MSi

PIHAK KESATU

KETUA BPD BANGUNJIWO

(42)

KEPALA DESA BANGUNJIWO KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DESA BANGUNJIWO

NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG

PERUBAHAN ATAS

PERATURAN DESA BANGUNJIWO NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

TAHUN 2015 – 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA BANGUNJIWO ,

Menimbang : a. bahwa dengan adanya penetapan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, terdapat perubahan alokasi anggaran pendapatan dan belanja desa;

b. bahwa dengan adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 144 Tahun 2014, tentang Pedoman

Pembangunan Desa;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Desa tentang Perubahan Atas Peraturan Desa Bangunjiwo Nomor 01 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Bangunjiwo Tahun 2015 – 2019.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

(43)

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60

Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094); 11. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016 (Berita Negara

(44)

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1934) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan

Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 786);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kewenangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14 Tahun

2007 Tentang Badan Permusyawaratan Desa

(Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2007 Seri D Nomor 12);

14. Peraturan Bupati Bantul Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015 Nomor 24);

15. Peraturan Bupati Bantul Nomor 42 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 Nomor 42) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 55 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 Nomor 55);

16. Peraturan Bupati Bantul Nomor 50 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Desa (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 Nomor 50); 17. Peraturan Bupati Bantul Nomor 88 Tahun 2016

tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 Nomor 88).

Dengan Kesepakatan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BANGUNJIWO dan

KEPALA DESA BANGUNJIWO MEMUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN DESA TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN DESA BANGUNJIWO NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN 2015-2019 .

(45)

Pasal I

Ketentuan Lampiran Peraturan Desa Bangunjiwo Nomor 01 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tahun 2015-2019, diubah sebagaimana tercantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

Pasal II

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Bangunjiwo .

Ditetapkan di Bangunjiwo Pada tanggal 14 Juli 2017

LURAH DESA BANGUNJIWO,

P A R J A

Diundangkan di Desa Bangunjiwo Pada tanggal 14 Juli 2017

SEKRETARIS DESA BANGUNJIWO ,

SUKARMAN

LEMBARAN DESA BANGUNJIWO TAHUN 2017 NOMOR 03 NOREG PERATURAN DESA BANGUNJIWO KECAMATAN KASIHAN

KABUPATEN BANTUL (03/TAHUN 2017)

(46)

LAMPIRAN

PERATURAN DESA BANGUNJIWO NOMOR 03 TAHUN 2017

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA BANGUNJIWO NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN 2015-2019

NASKAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN 2015 - 2019

(47)

Tahu n Tahu n Tahu n Tahu n Tahu n Tahu n I II III IV V VI a b c d e f g h i j k l m n p q r s t 1 Penyelengaraan Pemerintahan 1

Penghasilan tetap dan tunjangan Lurah dan Pamong Desa

Penghasilan tetap dan tunjangan Lurah dan

Pamong Desa Bangunjiwo 35 org

Lurah dan

Pamong Desa - - - - 2018 2019 Rp 863,000,000 /th APBDesa v

2 Tunjangan BPD Tunjangan BPD Bangunjiwo 11 org BPD - - - - 2018 2019 Rp 56,400,000 /th APBDesa v

3 Kegiatan Operasional Perkantoran Kegiatan Operasional Perkantoran Bangunjiwo 1 tahun Pamong DesaLurah dan - - - - 2018 2019 Rp 258,000,000 /th APBDesa v

4 Operasional BPD Operasional BPD Bangunjiwo 1 tahun BPD - - - - 2018 2019 Rp 8,666,000 /th APBDesa v

5 Operasional RT Operasional RT Bangunjiwo 144 RT RT - - - - 2018 2019 Rp 47,190,000 /th APBDesa v

6 Operasional LKD Operasional LKD Bangunjiwo 1 tahun LKD - - - - 2018 2019 Rp 75,000,000 /th APBDesa v

7 Operasional LINMAS Desa Operasional LINMAS DesaBangunjiwo 1 tahun LINMAS - - - - 2018 2019 Rp 8,493,000 /th APBDesa v

8 Operasional Piket Malam Desa Operasional Piket Malam Desa Bangunjiwo 1 tahun Masyarakat - - - - 2018 2019 Rp 3,600,000 /th APBDesa v

9 Rapat Koordinasi Pemerintahan Umum Rapat Koordinasi Pemerintahan Umum Bangunjiwo 1 tahun Masyarakat - - - - 2018 2019 Rp 9,842,150 /th APBDesa v

10 Penyusunan Monografi

Desa

Penyusunan Monografi

Desa Bangunjiwo 1 tahun Masyarakat - - - - 2018 2019 Rp 2,500,000 /th APBDesa v

11 Penyusunan Profil Desa Penyusunan Profil Desa Bangunjiwo 1 tahun Masyarakat - - - - 2018 2019 Rp 3,000,000 /th APBDesa v

12 Updating Kependudukan tingkat RT

Updating

Kependudukan tingkat RT

144 RT Ls Masyarakat - - - - 2018 2019 Rp 61,961,000 /th APBDesa v

13 Updating Kependudukan tingkat Pedukuhan

Updating

Kependudukan tingkat

Pedukuhan 19 pedukuhan Ls

Masyarakat - - - - 2018 2019 Rp 4,383,000 /th APBDesa v

14 Penyusunan Rancangan Peraturan Desa RKP

Penyusunan

Rancangan Peraturan

Desa RKP Bangunjiwo Ls Masyarakat - - - - 2018 2019 Rp 5,725,000 /th APBDesa v

MENENGAH DESA TAHUN 2015-2019 LAMPIRAN II

PERATURAN DESA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMD) TAHUN 2018-2019

Bidang/jenis kegiatan No

Bidang Jenis Kegiatan

Lokasi sama Kerja

antar pihak ketiga Renca na Pelaks anaan Kegiat an Jumlah (Rp) Kerjas ama antar Desa Sub Bidang o Vol Sasaran/ manfaat

Sumber Swakelola

Biaya dan Sumber pembiayaan Pola Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan

Gambar

Gambar : Peta Wilayah Desa Bangunjiwo

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.. Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168 Tambahan

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan