Pemanfaatan Regresi Logistik Untuk Membangun Early
Warning System Tingkat Kesehatan dan Efisiensi Bank
Studi Kasus : PT.Bank CIMB Niaga,Tbk
Area Jawa Timur dan Indonesia Timur
Oleh :
Made D. Firmanta (9107.205.304)
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI
Latar Belakang
• UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan.
• Kesehatan bank merupakan sarana bagi otoritas
pengawas dalam menetapkan strategi dan fokus
pengawasan terhadap bank.
• Penyusunan rencana bisnis bank dengan
memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudential)
dan penerapan risk management.
• Adanya kebijakan Single Presence Policy oleh BI,
tahun 2007 terjadi merger Lippo Bank ke dalam
Bank CIMB Niaga.
• Manajemen risiko yang dimiliki oleh CIMB Niaga,
khususnya kesehatan bank.
Latar Belakang
• Diperlukan early warning system untuk meminimalkan risiko terhadap tingkat kesehatan dan efisiensi bank.
• Kompleksnya jejaring sistem perbankan dan adanya potensi
domino effect mengakibatkan kebangkrutan bank.
• Beberapa kegunaan early warning system :
– Memberikan waktu tunggu untuk meningkatkan alokasi sumber penilai yang langka.
– Memungkinkan tindakan pengawasan yang tepat waktu. – Mengurangi biaya kegagalan (cost of failure).
• Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, early warning
system digunakan oleh sektor keuangan untuk mengetahui
secara dini kondisi keuangan yang berisiko membahayakan stabilitas perekonomian.
Latar Belakang
PENELITI TAHUN MASALAH YANG DITELITI
Peavy dan Hempel 1998 Pemanfaatan data harga saham sebagai early warning system spesifik bank.
Kolari, Caputo, dan
Wagner 2000 Perbaikan terhadap aplikasi early warning system pada bank komersil dengan menggunakan TR dan model gabungan TR/MDA vs MDA dan Logit untuk mengidentifikasi bank-bank yang gagal.
Tae Yoon Kim, Kyong Joo Oh, Insuk Sohn, Changha Hwang
2004 Usefulness of artificial neural networks for early warning system of economic crisis.
Nur Iriawan 2005 Laporan hasil pembentukan early warning system (EWS) obligasi korporasi PT.Bursa Efek Surabaya
Alessio Ciarlone,
Giorgio Trebeschi 2005 Designing an early warning system for debt crises E.Philip Davis, Dilruba
Rumusan Masalah
• Bagaimana metode regresi logistik dapat
memodelkan data laporan keuangan bulanan
kantor cabang Bank CIMB Niaga area Jawa Timur
dan Indonesia Timur dan bagaimana model
regresi logistik yang terbentuk dapat digunakan
sebagai Early Warning System ?
• Bagaimana pengujian validitas model Early
Warning System yang terbentuk untuk prediksi
pada bulan-bulan berikutnya ?
• Bagaimana analisis dan interpretasi hasil
pemodelan Early Warning System dan bagaimana
pemanfaatan model tersebut dalam pengambilan
keputusan di Bank CIMB Niaga area Jawa Timur
dan Indonesia Timur?
Tujuan Penelitian
• Dapat diperoleh algoritma regresi logistik
untuk membangun Early Warning System.
• Dapat diperoleh model Early Warning
System yang valid yang bisa digunakan
untuk pengambilan keputusan di Bank
CIMB Niaga area Jawa Timur dan
Indonesia Timur.
• Dapat digunakan sebagai standar decision
support system di kantor cabang Bank
CIMB Niaga area Jawa Timur dan
Indonesia Timur.
Batasan Penelitian
• Jumlah kantor cabang untuk penelitian
yang digunakan terbatas di area Jawa
Timur dan Indonesia Timur, dikarenakan
terbatasnya akses untuk pengambilan
Dasar Teori
• Definisi Early Warning System
– Merupakan suatu mekanisme untuk mendeteksi gejala atau tanda-tanda awal yang dapat mempengaruhi
perkembangan kemajuan suatu perusahaan.
– Adanya perkembangan produk-produk perbankan, meningkatkan kebutuhan dan memperumit fungsi
pengukuran risiko, manajemen risiko, dan pendekatan terpadu terhadap pengendalian internal.
• Sasaran yang dilakukan Early Warning System, antara lain :
– Identifikasi dan deteksi pelanggan yang diperkirakan akan gagal dalam memenuhi kewajibannya.
– Proses pemantauan portofolio secara keuangan.
– Identifikasi langkah-langkah perbaikan dan menetapkan rencana tindak lanjut.
Dasar Teori
• Definisi Analisa Rasio Keuangan
– Teknik yang digunakan untuk menganalisis perbandingan dan relativitas data keuangan suatu perusahaan.
– Digunakan untuk menilai kelayakan pemberian tambahan dana atau kredit baru dan memproyeksikan prospek
perusahaan di masa datang.
• Pengelompokan rasio keuangan berdasarkan komponen keuangan, antara lain :
– Rasio Likuiditas – Rasio Rentabilitas – Rasio Risiko Usaha – Rasio Permodalan – Rasio Efisiensi Usaha
Dasar Teori
• Faktor-Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
– Profil Risiko (Risk Profile)
– Good Corporate Governance (GCG) – Rentabilitas (Earnings)
– Permodalan (Capital)
• Faktor penilaian tingkat kesehatan bank
ditetapkan peringkat komposit berdasarkan
kerangka analisis yang komprehensif dan
terstruktur, antara lain :
– Peringkat Komposit 1 sangat sehat – Peringkat Komposit 2 sehat
– Peringkat Komposit 3 cukup sehat – Peringkat Komposit 4 kurang sehat – Peringkat Komposit 5 tidak sehat
Dasar Teori
• Decision Support System
– Merupakan suatu bagian dari sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. – Problem solver yang dilengkapi kemampuan untuk
menghasilkan laporan-laporan yang periodik dan output dari model matematika.
• Tahapan-tahapan dalam decision support system :
– Pendefinisian masalah,
– Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan, – Pengolahan data menjadi informasi, baik dalam bentuk
Dasar Teori
• Analisa Regresi
– Digunakan untuk mencari bagaimana variabel-variabel bebas dan variabel terkait berhubungan pada
hubungan fungsional atau sebab akibat.
– Memiliki variabel prediktor (x) untuk memprediksi nilai variabel independen, dan variabel respons (y) yang dipengaruhi oleh variabel dependen.
– Persamaan analisa regresi :
dengan :
Β0 = nilai variabel respons ketika variabel prediktor bernilai 0 (nol)
β1, β2,…, βk = parameter model regresi untuk variabel x1, x2, …, xk
Dasar Teori
• Regresi Linear VS Regresi Logistik
– Seringkali di dalam penelitian, peneliti ingin memodelkan hubungan antara variabel x (prediktor;bebas) dan y (respon;terikat) dengan menggunakan regresi linear, baik sederhana maupun berganda.
– Apabila variabel respon (y) bertipe data nominal, sedangkan variabel bebas (x) bertipe data interval atau rasio, maka regresi linear dengan metode ordinary least square (OLS) kurang sesuai digunakan.
ex : konsumen membeli makanan di restoran berdasarkan penilaian terhadap lokasi, pelayanan, pendapatan, kebersihan, selera dan harga. Terdapat 2 kemungkinan respon, yaitu membeli dan tidak membeli. – Menurut Kutner *1) terdapat beberapa pelanggaran apabila regresi linear
diterapkan pada kasus diatas, antara lain :
• Error dari model regresi yang didapat tidak menyebar normal. • Ragam (variance) dari error tidak homogen.
• Pelanggaran bagi batasan nilai duga y (fitted value) adalah bahwa nilai duga yang dihasilkan dari model regresi linier biasa melebihi rentang 0 s/d 1.
*1) Kutner, M.H., C.J. Nachtsheim dan J. Neter. Applied Linear Regression Models. Fourth Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc. Singapore.
Dasar Teori
• Regresi Linear VS Regresi Logistik
– Untuk masalah tersebut digunakan metode regresi logistik, dimana regresi logistik dibedakan menjadi 2, yaitu :
• Binary Logistic Regression , digunakan ketika hanya ada 2 kemungkinan variabel respon (y), misal membeli atau tidak. • Multinomial Logistic Regression , digunakan ketika pada variabel
Dasar Teori
• Regresi Logistik
– Bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen (respons) merupakan variabel dikotomi.
– Suatu variabel dikotomi hanya terdiri atas dua nilai,yang mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian yang diberi angka 0 atau 1.
– Regresi logistik tidak memodelkan secara langsung variabel dependen (y) dengan variabel independen (x), melainkan melalui transformasi variabel dependen ke variabel logit yang merupakan natural log dari rasio peluang (odd ratio).
Dasar Teori
• Variabel dependen pada regresi logistik hanya bernilai 0 dan 1, maka nilai prediksi harus dalam range tersebut.
• Nilai probabilitas dari variabel independen mendekati 0 tetapi tidak pernah mencapai 0, dan sebaliknya.
• Sifat seperti ini tidak dapat diakomodasi oleh model regresi linier, dimana hubungan regresi linier walaupun dengan transformasi efek non linier dapat mencapai range 0 dan 1 untuk variabel dependen.
f(z) 0.5 1.0 ∞ - ∞ 0 z ) ( 1 1 ) ( − ∞ + = ∞ e f 1 1 1 = + = −∞ e ) ( 1 1 ) ( − −∞ + = −∞ e f 0 1 1 = + = ∞ e
Dasar Teori
• Karakteristik Regresi Logistik
– Variabel terikat y merupakan variabel biner atau dikotom, sehingga hasil perhitungan model persamaan regresi
logistik memiliki nilai yang berkisar antara 0 – 1.
– Variansi y tidak konstan yang disebabkan nilai variabel terikat y bersifat biner atau dikotom.
– Peubah galat (error) pada regresi logistik tidak
terdistribusi secara normal, hal ini dipengaruhi oleh nilai y yang hanya bernilai 0 atau 1.
Dasar Teori
• Metode Maximum Likelihood
– Adanya pendugaan koefisien model regresi logistik yang tidak dapat dilakukan menggunakan metode kuadrat terkecil (ordinary
least square).
– Metode kuadrat terkecil mengasumsikan nilai variance error bersifat konstan, sementara pada regresi logistik nilai variance merupakan fungsi dari p, dimana nilai p bervariasi tergantung pada variabel penjelas x.
Dasar Teori
• Principal Component Analysis (PCA)
– Merupakan teknik untuk mengekstraksi struktur dari suatu set data dengan dimensi yang cukup banyak . – Dalam analisis multivariat, PCA dijadikan dasar untuk
melakukan analisis faktor sehingga dapat digunakan untuk mendapatkan variabel baru dalam jumlah yang kecil.
– Dilakukan dengan menggunakan matriks korelasi antar variabel, dimana matriks korelasi ini akan
menghasilkan eigenvalue sebagai nilai varian dari komponen pokok yang dihasilkan.
Dasar Teori
• Aplikasi MATLAB
– Merupakan suatu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang digunakan untuk komputasi teknis, antara lain :
• Pemodelan, simulasi dan pembuatan prototype • Komputasi dan matematika
• Analisis data, explorasi, dan visualisasi grafik • Pembuatan graphical user interface (GUI).
• GUI buiDEr (GUIDE)
– Manfaat dari GUIDE adalah aplikasi menjadi lebih mudah dipelajari dan digunakan karena user tidak perlu mengetahui perintah yang ada dan bagaimana perintah itu bekerja.
– Dalam membuat program GUI, MATLAB membuat program aplikasi berupa m-file yang menyediakan kerangka untuk mengontrol GUI.
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
• Tahap Formulasi Model
Variabel independen :-Capital Adequacy Ratio -Loan to Deposit Ratio -Non Performing Loan-Beban Operasional dengan Pendapatan Operasional
-Return On Asset -Return On Equity -Net Interesr Margin
Metodologi Penelitian
Pemodelan Regresi Logistik
• Untuk dapat memodelkan regresi logistik, syarat yang harus dipenuhi salah satunya adalah variabel independen harus tidak memiliki sifat interdependensi yang
menyebabkan multikolinearitas.
Hipotesis
HO : p = 0
H1 : p ≠ 0
Dimana p adalah korelasi antara 2 variabel.
Daerah Penolakan p-value < α
Pemodelan Regresi Logistik
• Dari beberapa pengujian terkait interdependensi variabel independen dari trimester I – trimester IV tahun 2009 dan trimester I – trimester IV tahun 2010 didapatkan hasil
Principal Component Analysis
• Dari analisa korelasi variabel-variabel independen,
terdapat faktor multikolinearitas. Dengan adanya faktor ini maka akan digunakan pengujian analisis komponen pokok (Principal Component Analysis).
• Analisis ini digunakan untuk mengkonversi sebagian besar variabel asli yang saling berkorelasi satu dengan yang
lainnya menjadi satu set variabel baru yang lebih kecil dan saling bebas.
Principal Component Analysis
• Banyaknya komponen pokok yang tidak memiliki sifat interdependensi dihitung dari banyaknya eigen value
dengan nilai lebih dari 1. Berikut adalah hasil rekapitulasi komponen pokok masing-masing trimester tahun 2009 dan 2010.
Principal Component Analysis
• Nilai koefisien yang telah diketahui pada
pengujian PCA, kemudian digunakan untuk
menghitung nilai komponen pokok yang
selanjutnya akan digunakan dalam pemodelan
regresi menggantikan variabel rasio keuangan.
• Score komponen pokok yang dihasilkan akan
digunakan sebagai prediktor yang dapat diolah
dengan menggunakan metode regresi.
• Nilai koefisien, score komponen pokok, dan
eigen value didapatkan dari pengolahan dengan
menggunakan Matlab 7.0
Principal Component Analysis
• Data yang dihasilkan dari pengolahan dengan PCA adalah respon berupa tingkat kesehatan dan efisiensi di 40 cabang Bank CIMB Niaga, dimana urutan ordinal masing-masing respon adalah “Sangat Sehat” = 1, “Sehat” = 2, “Cukup Sehat” = 3
Pemodelan Regresi Logistik
• Proses pre-modelling yang telah dilakukan sebelumnya, menghasilkan data yang telah memenuhi persyaratan
pemodelan regresi logistik sehingga koefisien dan intercept dari proses pemodelan akan menjadi model regresi
logistik.
• Pemodelan regresi logistik data rasio keuangan trimester I -2009 ditunjukkan oleh gambar berikut (pengolahan
Pemodelan Regresi Logistik
• Hasil dari pemodelan regresi logistik trimester I – IV tahun 2009 dan 2010 menghasilkan koefisien yang tidak
signifikan, dimana p-value > α.
• Dari pemodelan regresi logistik yang telah dilakukan, dapat digunakan untuk menghasilkan persamaan regresi logistik dalam bentuk logit P(X) sebagai berikut :
• Persamaan untuk trimester I – 2009
Logit P(X) = α + 0,246616 PC1 + 0,261013 PC2 + 0,351463 PC3
dengan α1 = - 2,03048 dan α2 = - 0,872890 • Persamaan untuk trimester II – 2009
Logit P(X) = α - 0,114058 PC1 - 0,126039 PC2
dengan α1 = - 1,55276 dan α2 = - 0,724418 • Persamaan untuk trimester I II– 2009
Logit P(X) = α - 0,219481 PC1 - 0,211000 PC2 - 1,17046 PC3
dengan α1 = - 5,45127 dan α2 = - 1,05039 • Persamaan untuk trimester I V– 2009
Pemodelan Regresi Logistik
• Persamaan untuk trimester I tahun 2010 adalah :
Logit P(X) = α - 0,156329 PC1 - 0,111271 PC2
dengan α1 = - 1,26313 dan α2 = - 0,524505 • Persamaan untuk trimester II tahun 2010 adalah :
Logit P(X) = α + 0,0265292 PC1 - 0,341755 PC2
dengan α1 = - 1,43556 dan α2 = - 0,879889
• Persamaan untuk trimester III tahun 2010 adalah :
Logit P(X) = α - 0,247611 PC1 - 0,517593 PC2
dengan α1 = - 0,677961 dan α2 = - 0,0130741 • Persamaan untuk trimester IV tahun 2010 adalah :
Logit P(X) = α - 0,168363 PC1 - 0,174719 PC2
Kesimpulan dan Saran
• Kesimpulan
1. Pemodelan regresi logistik memerlukan perubahan maupun reduksi variabel rasio keuangan yang saling berkorelasi (interdependensi), menjadi variabel komponen pokok yang independen dengan menggunakan metode principal component analysis (PCA). Model persamaan regresi logistik dengan variabel komponen pokok yang terbentuk akan dikonversi menjadi variabel rasio keuangan. Koefisien variabel rasio keuangan dalam persamaan regresi logistik menunjukkan tingkat pengaruh suatu variabel rasio keuangan terhadap tingkat kesehatan dan efisiensi Bank CIMB Niaga dalam suatu periode waktu.
2. Pengujian validitas model regresi logistik dilakukan dengan membandingkan model persamaan yang terbentuk pada trimester I sampai dengan IV tahun 2009 dan 2010. Hasil pengujian validitas model regresi logistik menunjukkan bahwa model yang dihasilkan pada periode tahun 2009 dapat digunakan untuk periode waktu 2010, akan tetapi penggunaan model regresi logistik ini memerlukan evaluasi yang berkelanjutan. Pembentukan model regresi logistik dan evaluasi model tersebut harus dilakukan setiap periode waktu untuk mendapatkan model regresi logistik yang lebih baik dan sesuai dengan kondisi pada periode waktu tertentu.
• Saran
1. Agar dilakukan monitoring secara berkala terhadap validitas model regresi logistik dan melakukan pengujian validitas model sehingga model regresi logistik yang terbentuk akan menjadi lebih baik.