PENGARUH
NON-CONDENSABLE
GAS
(UDARA)
PADA
PENGEMBUNAN
PARSIAL
SISTEM
N-HEKSAN
-ETANOL
Bregas
S T SembodoJurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UNS
Abstract : The
objective
of the research is to seek the effect of the concentration ofair,
as anon-condensable gas, towards mass transfer coefficient and heat transfer coefficient on the
condensation of n-hexane-ethanol vapor. The
experiment
was carried out in the verticaldouble
pipe
condenser with thelength,
inner and outer diameter of the tube was 1 m, 1.1cmand 1.25 cm,
respectively.
The diameter of annulus was3,25
cm.Water,
as a coldfluid,
flowed in the annulus side while the n-hexane vapor, ethanol vapor and air flowed in the tube
side. In the interval of air concentration studied
(9.92%
to 33.91%mole)
the heat transfercoefficient of gas
(hg},
the mass transfer coefficient of n-hexane(kg1)
and ethanol(kg2)
wasdown
significantly.
Keywords:
non-condensable gas,condensation,
doublepipe
condenserPENDAHULUAN
Pemanfaatan pan as
peng-ernbunan
dari suatu uap atau campuranuap baik yang
mengandung
non-condensable gas maupun
tidak,
sering
dilakukan
pada
industrimengingat
harga
energi
panas yang makin mahal. Untukdapat
mengambil
panas semaksimalmungkin diperlukan
alatpengambil
panas,dalam hal ini
berupa
kondensor,
yangsesuai
dengan
maksud tersebut.Non-condensable gas
mempunyai
pengaruh
yangsangat
besarterhadap
koefisien transfer panas.Adanya
non-condensable gas dalam persentase
kecil
saja
sudahdapat
menurunkankecepatan
transfer panas yangcukup
besar
[8]
Secara kuantitatif
perlu
diketahuiberapa
besar penurunan koefisien transferpanas dan koefisien transfer massa akibat
adanya
non-condensable gas dalam suatusistem campuran uap
multikomponen.
Sistem yang diteliti adalah sistem
n-heksan - etanol
dengan
udarasebagai
non-condensable gas yang mudah
diperoleh.
Tujuan
penelitian
ini adalahuntuk
mempelajari
pengaruh
konsentrasiudara
terhadap
transfer massa dan panaspada
proses kondensasi sistem n-heksan- etanol yang
mengandung
udara.DASARTEORI
Persamaan Nusselt untuk
menentukan koefisien transfer panas
pengembunan
uap murni berlaku untukkecepatan
transfer uap kelapisan
kondensat yang
sangat
cepat.
Uap
masukkondensor
pada
tekananjenuh,
lalumengembun
karena suhupermukaan
kondensor di bawah suhu dew
point.
Kecepatan
transfer uap ke kondensattergantung
pada
mekanismedifusinya.
Jikasuhu kondensat lebih rendah
daripada
suhu
jenuh
uap, makaterjadi
transfermassa dari fase uap ke fase cair
(kondensat).
Hal ini disebabkanadanya
perbedaan
tekanan uappada
fase uap dan fase cair[5].
Hoffman
[4]
dan Schrodt[7]
memperkirakan
luas kondensordengan
memperhatikan
transfer massa dan panassecara simultan. Persamaan diferensial
linier yang
diperoleh
dandigabung dengan
persamaan
kesetimbangan
pada
interfacedapat
dipakai
untukpengembunan
total atauparsial.
Model matematik yang disusun
Schrodt
[7]
menggunakan
asumsi-asumsisebagai
berikut :1. Aliran
plug
flow.2. Kondensat tercampur sempurna.
3.
Perpindahan
panaspada
gas filmsecara konduksi.
Pengaruh
Non-condensable Gas(Udara)
pada Pengembunan Parsial(5)
(6)
(7)
?o
=f(T5)
Y; =J(Tsi,x;)
LA;
(v;
-v;
masuk)
+=---we»;
t;
=Two
Tg
=Tgmasuk
v;
=v;masuk
Setelah
diintegralkan
dengan
keadaanbatas tersebut
diperoleh
:T - T + e"
GCp
(T
T)
w -u·o ITTC g -g masuk PwDengan
keadaan batas :Pada A=O
(8)
Suhu Tw
pada
persamaan(8) dihitung
darineraca panas
pada
elemen AWC
dT,.,
= e8 G CdT8
+ ?[dV;
l
1. r; dA p dA LJ dAJ''
(9)
(10)
Kecepatan
transfer panas lokaldihitung
dari persamaan berikut:Neraca panas
pada
interface dalamkeadaan
steady
state,hu{Ts
-TJ=
Lkg;(P,1
-Pg;}t,;
+h,(
e:?Jr,
-T,)
Setelah diatur :kg(i_:-&
)rg
+Lkg;{?;-P)4,
+hOTW
T =---sh0+hK(i_:-&)
Pada interface
dianggap
terjadi
kesetimbangan
antara kondensatdengan
campuran uap dan fase gas,
sehingga
tekanan
parsial
pada
interface,
Psi,
dihitung
dengan
persamaan berikut :(1)
(2)
yang tidak
Neraca panas
pada
campuran uap :-GCp
dTg
= h(-6-)(r
-T)
dA ge'
-I g s(3)
LN;CP;
&=----hg
Neraca panas
pada
pendingin
(air)
untukaliran berlawanan arah :
W
Cp
;
dT,.
=
-h0(Ts-T..,)
(4)
dA
Suku sebelah kanan persamaan
(3)
menunjukkan
kecepatan
transfer panaskonduksi
pada
interface. Jika tidakterjadi
pengembunan
nilai e = I dan nilai e naikdengan
bertambahnya
kecepatan
pengembunan.
Faktor e/(
e"
-1)
menunjukkan
pengaruh
transfer massapada
suhu campuran uap dan gas.Persamaan
(
1)
berlaku untuk semuakomponen
yangmengembun.
Koefisien transfer pan as
gabungan,
h0
didasarkanpada
hambatanlapisan
kondensat,
dinding
tube,
kerakyang terbentuk dan
lapisan
pendingin.
Hambatan
lapisan
kondensat berubahterhadap
tebal dan besaran-besaranfisisnya.
Pad a kondensor vertikal,
perubahan
hambatanpada
lapisan
kondensat
cukup
berarti. Akantetapi, jika
digabung
dengan
hambatanlainnya
dandibandingkan
dengan
hambatanpada
fase gas,perubahannya
tidak berarti[7].
4.Setiap
komponen
mendifusi(tidak
ada interaksi satu
dengan
yanglain)
melalui suatu
komponen
yang tidakmendifusi
(non-condensable
gas)
Neraca massa untuk
komponen
yangmengembun:
av.(
)
-d?
=kgiI'gi
-psi
i= 1, 2Sedangkan
untukkomponen
mengembun:
-dV3
= 0dA
PELAKSANAAN PENELITIAN
Bahan yang
digunakan
dalampenelitian
ini adalah alkohol absolut dan n-heksan.Alat-alat yang
digunakan
dalampenelitian
ini dan susunannyadapat
dilihatpada gambar
1.Mula-mula
disiapkan
larutanstandart n-heksan-etanol
dengan
caramembuat campuran etanol dan n-heksan
dalm
beberapa
macamkomposisi
danditentukan massa
jenisnya.
Sebagai
hasilnya
diperoleh
hubungan
komposisi
larutan n-heksan-etanol
dengan
massajenisnya.
Selanjutnya
pada
tahap
persiapan
inijuga
dilakukan kalibrasiterhadap
termometer dan orificemeter yangdipakai.
Aliran udara diatur
pada
kecepatan
tertentu dan dialirkan ke dalamtube, Air
pendingin
dialirkan dalam anulusdengan
kecepatan
tertentupula.
N-heksandan etanol dimasukkan dalam labu
masing-masing
dan pemanas manteldihidupkan.
Pada saatsteady
state,
yaitu
ditandaidengan
suhu yang konstanpada keempat
termometer, dilakukan
pengambilan
data.Data yang diambil antara lain debit dan
komposisi
embunan keluar kondensor dankeluar
pendingin
balik serta suhu-suhuyang tercatat
pada
keempat
termometeryang
terpasang.
Percobaan dilakukan
dengan
4variasi
kecepatan
aliran udara masukkondensor.
(12)
( 11)
q=-WCp
'dTW
"dA
Tekanan
parsial
komponen
ipada
fase gasdan mol fraksi cair
dihitung
dari korelasiberikut
[7]
p =V;P,
giIvi
(13)
i =1,2,3
(v;
masuk -vi
)
X. = =-,---'--,I(v;masuk
-v;)
(14)
i =1,2
Untuk A>O vertikal
kg;(Pg;
-Psi)
X; =
Lkgi(Pgi
-PJ
(15)
i =
1,2
Untuk
A=O,
vertikalPerhitungan
dilakukandengan
cara coba-coba. Untuk sistem 2
komponen
yang
mengembun,
kg1, kg2
danh9
diberinilai
awal,
laludioptimasikan
sehingga
V1,
V2
danT9
datamempunyai
beda minimumdengan
V1, V2
danT9
terhitung.
Persamaan
( 1)
sampai
(12)
mewakili suatu kondensor
dengan
aliranpendingin
dan campuran uap berlawananarah. Tekanan uap murni
komponen
idiestimasi
dengan
persamaan Antoine[1
],
koefisien aktifitas Yi diestimasi
dengan
persamaan Wilson
[1
],
dan koefisientransfer panas
gabungan
h,
diestimasidengan
persamaanEagle-Ferguson
[1].
Persamaan
(1 ), (3)
dan(4)
diselesaikandengan
caraRunge-Kutta
[3]
danpersamaan
(11) dengan
formulaintegrasi
trapezoidal
[3].
Nilaih9
dankgi
dievaluasidengan
metode Hooke-Jeeves[6]
sehingga
diperoleh
nilaioptimal.
Nilaih9
dankgi
optimal
jika
kesalahan realtifabsolut semua
peubah
telahmencapai
nilai minimum.
atau tranfer panas total dari A=O
sampai
A=A adalah:
0
= -W C .f,1
dT..,
dA - Pu dA 0?,o
a
I
I
a
Tabel 2. Data suhu air
pendingin
dan suhucamouran uao
Pada A=O PadaA=A
Tw, °C
Tg,
°C Tw, °CTg,
°C 32,2 58,5 28,5 40,531,75
58,75
2941,5
31,25
58 2942,25
3157,75
2942,5
80t
70 J C 60 • (11 .>t! C501
::, .c E 40 • e 2 30., s: (11 201
--+-n-heksani[
E .a 101
... o- .. etanolII
0 0 10 20 30 40konsentrasi udara (% rroo
Kecepatan
etanol dan n-heksanyang terembunkan dan
persentase
yangterembunkan
ditunjukkan
pada
gambar
2.Terlihat bahwa ma kin
tinggi
kadar udaradalam campuran,
jumlah
etanol dann-heksan yang terembunkan makin kecil
yang berarti
kecepatan
pengembunan
makin menurun.
Persentase etanol yang
mengembun
lebih besar untuk semuakondisi yang diteliti. Hal ini disebabkan
difusivitas etanol-udara
(0,
102cm2/detik
pada
suhu294°K)
[2]
lebih besardaripada
difusivitas n-heksan-udara
(0,086
cm2/detik
pada
suhu294°K)
[2],
danjuga
titik didihetanol lebih besar
daripada
titik didihn-heksan.
Hasil
perhitungan
untuk nilai-nilaih9, kg1, kg2
dan panas total yangdiserap
Gambar 2.
Hubungan
jumlah
terembunkandengan
konsentrasi udara.HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI
Hasil
percobaan
yang telahdilakukan
ditampilkan
pada
tabel 1 dantabel 2 berikut ini.
Tabel 1. Data
kecepatan
aliranuap/gas
n-heksan etanol dan udara
keterangan :
1. Double pipe condensor
2. Labu leher tiga 1 liter 3. Termometer 4. Orificemeter 5. Statif 6. Pemanas mantel 7. Kompresor 8. Tangki udara 9. Pendingin balik 10. Gelas ukur
11. Manometer air raksa
Gambar 1. Susunan alat-alat
percobaan.
I
Kecepatan
uapKecepatan
uapmasuk, kgmol/s keluar,
kgmol/s
n- eta no udar n- eta no udar
heksan I a heksan I a X
106
X106 x106
X106
X106 x106
4,8831
2,4090,803
1,2735
0,584
0,803
4 3 9 34,6357
2,647
1,094
1,668
0,850
1,094
1 2 5 2 3,35432,250
1,861
1,77321,137
1,861
9 8 1 8 3,24371,728 2,540
2,0632 1,078 2,540 1 9 4 9 Ekuilibrium, Vol 2, No 1,2003:1-7 4Gambar 3.
Hubungan
koefisien transfermassa
dengan
konsentrasi udarakondensor
(Q) ditampilkan
pada
tabel 3berikut ini.
Tabel 3. Hasil
perhitungan
simulasidenaan oroorarn komouter
%
kg1
kg2
udara
dalam
kg
moll(kgmol/(
hg
Qcamp.
m2.sJ m2.sJ
W/(m2_0
J/s/(N/m )x /(N/m )x
C)
uap109
109
masuk9,92
3,634
5,099
45,911
118,
513,06
3,175 4,20137,095
107,
624,93
2,298 2,326 22,17365,3
333,91
1,903
2,155
19,245
47,1
0 40 30 20 ? ---+--kg1I
1·· • · ·kg2?
10konsentrasi udara (% mol)
0 ? 0 _..._ __. X 6 ,---;:::======:;-,
-;;;-E
s?
4 ? a, ?03 .€ ? o 2 E Cl -" XGambar 4.
Hubungan
koefisien transferpanas
(hg)
dan panas total yangterambil
(Q)
dengan
konsentrasiudara
Berdasarkan
gambar
3 dangambar
4 terlihat bahwa nilaikg1,
kg2, h9
dan Q semakin menurun
dengan
bertambahnya
persentase
udara dalamcampuran uap. Hal ini
menunjukkan
bahwakecepatan
transfer massa dan panasmakin kecil
dengan
bertambahnya
non-condensable gas dalam campuran uap.
Dengan
kata lain non-condensable gasmenghambat
transfer massa dan transferpanas campuran uap. Hal ini karena
dengan
makintingginya
kadar udara dalamcampuran, sifat-sifat fluida mendekati sifat
udara.
Seperti
yang terlihatpada
gambar
3,
kecenderungan
yangditunjukkan
olehkg1, ?.
h9
dan Qpada
tabel 3 sudahsesuai,
yaitu
makin sedikit yangterembunkan,
maka nilaikg1,
kg2, h9
maupun Q
juga
menurun.Perbandingan
antara data hasilpercobaan
dan hasil simulasidapat
dilihatpada
tabel 4 dan tabel 5.40 30 20 10
konsentrasi udara (% mol)
140 120 100 (J :, 80
?
60 Cl s: 40 20 0 0Pengaruh Non-condensabte Ga-s (Udara) pada Pengembunan Parsiat
Sistem n-Heksan-Etanol (Bregas S T
Sembodo)
UCAPAN TERIMA KASIH
Kepada
seluruh staf LaboratoriumTeknologi
Kimia Umum Jurusan TeknikKimia FT-UGM
diucapkan
banyak
terimakasih atas
segala
fasilitas yang telahdiberikan
sehingga
penelitian
ini bisadilakukan.
Beberapa
hal yang masihperlu
diteliti antara lain :1. Kisaran
kecepatan
pengembunan
uapyang masih
dapat
diprediksi
dengan
model matematik yang disusun.
2. Tebal
lapisan
kondensatpada
penyusunan model matematik.
3. Simulasi untuk kondensor horisontal.
SARAN
DAFTAR LAMBANG
A : luas
permukaan,
m2
C : konsentrasi,
kgmol/m3,
gmol/1
Cp:
kapasitas
panas,J/kgmoll°C
h : koefisien transfer panas,
W/(m2.°C)
G :
kecepatan
aliran canpurangas,-kgmol/s
k : koefisien transfer masssa,
kgmol/(m2.s.(N/m2))
N :
kecepatan
perpindahan
massa,kgmol/(m2.s)
P :
tekanan,
N/m2
P0i
:tekanan uap murinikomponen
i,N/m2
3.
Komponen
yangmempunyai
difusivitas molekuler dan titik didih
yang lebih
tinggi
mengembun
lebihbanyak.
4. Pada kisaran konsentrasi udara yang
dipelajari
(9,92%samf.ai
33,91 %)danh0=399,5535
W/(m
.°C),
koefisientransfer massa n-heksan
(kg16
menurun dari
3,634.1
O-kgmol/(m2.s.(N/m2))
menjadi
1,903.10-9
kgmol/(m2.s.(N/m2));
koefisien
transfer massa etanol
(kg2)
menurundari
5,099.10-9
kgmol/(m2.s.(N/m2)l
menjadi
2,
155.1 okgmol/(m2.s.
(N/m2)
);
koefisien transferpanas gas
(h9)
menurun dari 45,911W/(m2.0C)
menjadi
19,245
W/(m2.0C),
jika
kandungan
udara naik dari9,
92%menjadi
33,91
%.sunurasi un u a an w
Tg,
°CTw,
°Cdata
hitung
datahitung
40,5
40,5
28,5
31,6
41,5
41,5
2931,2
42,25
41,26
2930,9
42,5
42,5
2930,8
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
penelitian
inidapat
disimpulkan
bahwa :1. Koefisien transfer panas dan transfer
massa menu run
dengan
bertambahnya
konsentrasinon-condensable gas
(udara).
2. Koefisien difusivitas molekuler dan
titik didih
berpengaruh
terhadap
jumlah
yang terembunkan.Simulasi
terhadap
prosespengembunan
campuran uap yangmengandung
non-condensable gas inimenunjukkan
hasil yang mendekati proses yangsesungguhnya.
Hal inidapat
dilihatpada
tabel 4 dan tabel5,
nilai data danterhitung
tidakbanyak
berbeda bahkankesalahan relatif rata-rata mendekati
0%,
kecuali
pada
Tw
(suhu
airpendingin
masukkondensor).
Kesalahan yangagak
besarpada
Tw ini
mungkin
disebabkan ketelitiantermometer yang
digunakan
hanya
sebesar 1
°C,
sedangkan
perbedaan
suhuair
pendingin
masuk dan keluar kondensorkurang
dari 1°C.
Tabel 5.
Perbandingan
hasil dari data dan.
I. tkT d T
Tabel 4.
Perbandingan
hasil dari data dansimulasi untuk V
V1,
kgmol/s
V2,
kgmol/s
Data
Terhitung
dataTerhitung
1,273.10-6 1,273.10-6 5,849.10-7 5,842.10-7
1,668.10-61,668.10-68,505.10-78,509.10-7
-61,773.10-6
1,137.10-6
1,137.10-6
1,773.10
-62,063.10-6
1,078.10-61,079.10-6
2,063.10
Ekuilibrium, Vol 2, No 1, 2003:1-7 6q :
keceratan
transfer panaslokal,
J/(m .s)
Q :
kecepatan
transfer panastotal,
J/s T : suhu, °Cu :
kecepatan
linier, m/sVi
:kecepatan
aliran gas i,kgmol/s
W :
kecepatan
aliran airpendingin,
kgmolls
x : mol fraksi z :
panjang
pipa,
m y : koefisien aktifitas1.. : panas laten penguapan,
J/kgmol
Subscripts
: 1 : n-heksan 2 : etanol 3 : udara g :fase gas o :overall s :pada
interface t :total w :airpendingin
DAFTAR PUSTAKA[1]
Coulson,
J.H,
and Richardson,J.F.,
"Chemical
Engineering",
vol.6,
Pergamon
Press,Oxford,
1983, pp.253,264
[2]
Gussler,
E.L.,
"Diffusion Mass Transfer in FluidSystem", Cambridge University
Press,
Cambridge,
1984,
pp. 105-115[3)
Gerald,
C.F. andWheatley, P.O.,
"Applied
NumericalAnalysis", 3rd
edition,
Addison-Wesley
Publishing
Company,
Massachusetts,
1984,
pp.254-256,
332-333[4]
Hoffman,
E.J.,
"Partial Condensationby
the Methods of Simultaneous Heat and
Mass
Transfer",
A.I.Ch.EJournal,
..11
?.
1971,
pp. 741-744[5]
Kern, D.Q.,
"Process HeatTransfer",
International Student
Edition,
McGraw-Hill
Kogakusha,
Ltd.,Tokyo,
1950[6]
Rudd, D.F. and Watson,C.C,
"Strategy
of Process
Engineering",
JohnWiley
&Sons,
NewYork,
1968, pp. 170-172[7] Schrodt,
J.T.,
"Simultaneous Heat andMass Transfer from
Multicomponent
Condensing
Vapor-Gas
Systems",
A.I.Ch.E
Journal,
19{i),
1973,
pp.753-754
[8] Sparrow,
E.M. andEckert,
E.R.G.,
"Effect of
Superheated
Vapor
andNon-condensable Gas on Laminar Film
Condensation",
A. I.Ch. E Journal,Z
.@),
1961, pp. 473-477
PengiJruh
Non-condensable Gas (Udara) p,ada Pengembunan ParsialSistem n-Heksan-Etanol (Bregas S T