• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI MOBILE PENCARIAN RUTE TRANSPORTASI UMUM DENGAN ALGORITMA BEST-PATH PLANNING PADA PLATFORM ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI MOBILE PENCARIAN RUTE TRANSPORTASI UMUM DENGAN ALGORITMA BEST-PATH PLANNING PADA PLATFORM ANDROID"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak

-

Teknologi Smartphones yang berkembang tidak hanya menawarkan fungsi standar dari handphone sebagai alat komunikasi, tetapi juga menawarkan kemampuan untuk membantu kegiatan sehari-hari. Salah satu permasalahan dalam kegiatan sehari-hari yang sering harus kita hadapi adalah dimana bahwa kita harus pergi ke suatu tempat tetapi tidak mengetahui bagaimana caranya untuk mencapai ke tujuan tersebut.

Pada Tugas Akhir ini, dikembangkan sebuah aplikasi yang memanfaatkan fitur GPS (Global Positioning System) pada Smartphones. Dengan mengimplementasikan algoritma Best-Path Planning, aplikasi ini nantinya diharapkan akan dapat memudahkan pengguna Smartphones dalam mencari rute transportasi umum di Kota Surabaya.

Dari hasil uji coba yang dilakukan menunjukkan bahwa aplikasi ini dapat membantu pengguna terutama yang masih awam dengan transportasi umum Kota Surabaya. Dalam menjalankan aplikasi proses start up dan proses pencarian rute dua kali transfer membutuhkan waktu yang agak lama. Untuk start-up sendiri membutuhkan waktu rata-rata 1 menit 15 detik, dan untuk pencarian rute dua kali transfer membutuhkan waktu kira-kira 49,55 detik dari sampel yang diambil secara acak. Hal ini dikarenakan data transportasi umum Kota Surabaya yang sangat kompleks dan banyak sehingga membutuhkan waktu agak lama pada proses load datanya. Sedangkan untuk fungsi yang lainnya bisa dikatakan berjalan dengan cepat.

Kata kunci: Best-Path Planning,

Android, Transportasi Umum.

1. Pendahuluan

Berawal dari susahnya mengetahui jalur transportasi umum apa saja yang bisa digunakan untuk menempuh suatu tujuan di kota khususnya Kota Surabaya, sehingga tergeraklah untuk mengembangkan aplikasi pencarian rute transportasi umum pada Smartphone. Hal ini didukung dengan perkembangan teknologi Smartphone dan pertumbuhan pemakaiannya sehingga hal ini nantinya akan sangat memudahkan bagi orang banyak terutama orang-orang yang baru tinggal di Surabaya atau yang masih awam dengan transportasi umum di Kota Surabaya. Aplikasi ini

nantinya akan berjalan pada Smartphone dengan platform Android. Dengan menggunakan koneksi internet yang semakin murah, GPS (Global Positioning System) yang semakin umum tersedia pada Smartphone, Google Maps, dan data-data rute transportasi umum yang ada di Kota Surabaya beserta data-data pendukungnya, maka akan diciptakanlah sebuah aplikasi yang dapat berguna sebagai guide dalam pencarian rute transportasi umum di Kota Surabaya.

Data yang sangat banyak dan kompleks menjadi persoalan tersendiri dalam mengembangkan aplikasi ini. Yang paling utama adalah bagaimana caranya menyiasati hal tersebut sehingga proses pencarian rute tidak terlalu memakan waktu yang lama sehingga pengguna tetap merasa nyaman di dalam menggunakan aplikasi tersebut. Belum lagi ditambah permasalahan dimana jika rute yang diinginkan pengguna tidak tersedia. Untuk mengatasinya tentu saja harus dengan proses transfer rute. Proses transfer rute itu sendiri bisa hanya sekali transfer, dua kali transfer, ataupun lebih. Dengan mengimplementasikan algoritma Best-Path Planning, diharapkan cara ini dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.

Diharapkan dalam menjalankan aplikasi ini nantinya, pengguna akan mendapati sesedikit mungkin tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam proses pencarian rute transportasi umum. Kalau perlu, hanya dengan memasukkan nama tempat tujuan maka pengguna akan dapat langsung mengetahui transportasi umum apa saja yang dapat dinaiki dari lokasi dimana pengguna berada (karena langsung terdeteksi dari GPS) untuk sampai ke tempat tujuan. Selain itu, dengan aplikasi tersebut, diharapkan pengguna juga dapat mengetahui posisinya pada peta secara dinamis serta ditambah lagi dengan adanya pemberitahuan kepada pengguna seandainya tempat tujuan telah cukup dekat sehingga diharapkan akan sangat memudahkan pengguna Smartphones dalam mencari rute transportasi umum di Kota Surabaya. 2. Dasar Teori

2.1. Android OS

Sejak beberapa tahun terkhir ini, Android OS mulai merajai dunia mobile device. Bersaing dengan Apple dengan produknya iphone dan Smartphone blackberry. Sebenarnya Android itu sendiri adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis

APLIKASI MOBILE PENCARIAN RUTE TRANSPORTASI UMUM

DENGAN ALGORITMA BEST-PATH PLANNING PADA PLATFORM

ANDROID

Rizki Pratiwi, Ary Mazharudin Shiddiqi, S.Kom., M.Comp. Sc, Baskoro Adi Pratomo S.Kom., M.Kom.

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email : mesmerize_1202@yahoo.com

(2)

linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan berbagai macam aplikasi oleh beragam peranti bergerak.

Untuk mengembangkan Android agar bisa lebih baik lagi, oleh Google yang sebelumnya membeli Android Inc dibentuklah Open Handset Alliance yang kemudian Open

Handset Alliance mendukung

dikembangkannya lagi standar terbuka di perangkat seluler. Tidak hanya itu saja, Google juga merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.

Dalam pembuatan aplikasi ini, versi Android yang digunakan adalah Android versi 2.3. Versi 2.3 disini telah memenuhi standar untuk aplikasi yang akan dibuat karena mendukung Google Maps API yang dimana Google Maps API ini berfungsi agar pengguna dapat melihat posisi keberadaannya yang ditampilkan pada peta dan untuk menghitung jarak.

2.2. Global positioning system (GPS) dan Assisted Global Positioning System (A-GPS)

Global Positioning Sistem atau yang biasa kita kenal dengan GPS adalah suatu sistem yang dapat membantu mengetahui posisi keberadaan kita saat ini [5]. Dengan mentransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat GPS, maka didapatlah data yang akurat. Cara kerja GPS yaitu dengan menerima sinyal dari satelit. Perangkat GPS menentukan lokasi dari minimal 3 satelit yang membentuk kawasan segitiga dengan mencari longitude, latitude, dan data lainnya yang diperlukan. Dapat dilihat seperti Gambar 1.

Gambar 1 Cara kerja A-GPS

Dari Gambar 2 terlihat perbedaan cara kerja GPS dan A-GPS. Dimana GPS receiver yang biasanya digunakan oleh kapal, mobil, dan militer, langsung memperoleh data dari satelit GPS nya langsung. Sedangkan A-GPS seperti yang terdapat dalan handphone, data yang diberikan itu mengambil dari server yang sebelumnya sudah menyimpan data. Oleh

karena itu, GPS (perangkat khusus) membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu kurang lebih 12 menit dan sangat berbeda jauh dengan A-GPS yang membutuhkan waktu hanya 20 detik saja.

Untuk keakuratan data, tentunya sangatlah berbeda jauh. GPS memiliki keakuratan data yang sangat tinggi, dan bisa bekerja dalam keadaan cuaca apapun, dan di lokasi manapun. GPS bisa menampilkan keakuratan data yang tinggi walaupun cuaca malam, dan siang, baik di hutan, laut, ataupun berada lingkungan yang mempunyai gedung-gedung tinggi. Keistimewaan dari GPS yang lainnya adalah memiliki akurasi yang tinggi yang bisa mencapai 15 meter atau bahkan dengan teknologi Wide Area Augmentation System (WAAS), keakuratannya bisa mencapai 3 meter.

Sedangkan A-GPS (Assisted Global Positioning System), didesain agar perangkat dapat terhubung dengan satelit dengan lebih cepat dan lebih dapat diandalkan daripada menggunakan GPS tunggal, dikarenakan data yang diambil telah disimpan di server GPS.

Untuk keakuratan data, A-GPS memiliki keterbatasan yaitu dipengaruhi oleh halangan dari gedung-gedung yang tinggi, kondisi cuaca, dan lokasi pengguna.

A-GPS menggunakan jaringan seluler 2G dan 3G serta koneksi paket data GPRS atau EDGE. Proses mengunduh data memerlukan transmisi melalui provider layanan jaringan yang dipakai, oleh sebab itu dikenakan biaya pada saat penggunaan A-GPS.

2.3. Google Maps API

Google Maps adalah peta virtual yang disediakan gratis oleh Google dan bisa diakses online oleh siapapun melalui situs Google Maps [4]. Google Maps menyediakan banyak fitur, salah satunya adalah pencarian rute dari suatu tempat ke tempat yang lain. Google Maps juga bisa diakses melalui mobile phone. Apalagi dengan didukung oleh GPS dari mobile phone, maka aplikasi dari Google Maps ini pun akan sangan terasa manfaatnya antara lain sebagai location tracking. Selain itu, Google Maps juga menyediakan API (Application Programming Interface) tidak berbayar untuk diintegrasikan dengan aplikasi lain.

Untuk gambar yang ditampilkan dari Google Maps itu sendiri bukanlah gambar yang diperbarui secara real-time, melainkan gambar yang telah berbulan-bulan usianya. Akan tetapi terkadang gambar yang ditampilkan adalah gambar terbaru yang biasanya dikarenakan adanya kejadian-kejadian yang sangat khusus. Hal ini sangat

(3)

mungkin dilakukan karena meskipun Google menggunakan kata satelit, beberapa gambar resolusi tinggi yang ditampilkan adalah gambar-gambar aerial photography yang diambil dengan menggunakan pesawat yang mengudara pada ketinggian 800-1500 kaki. Selain itu, beberapa gambar tidak sama tingkat resolusinya. Biasanya, semakin sedikit populasi suatu daerah, maka semakin kecil pula resolusi gambar di daerah tersebut. Dan terkadang di beberapa daerah gambarnya tertutup oleh awan.

Google Maps API digunakan dalam aplikasi SITUBOYO ini agar pengguna dapat mengetahui lokasinya pada peta yang ditampilkan. Selain itu, juga digunakan untuk menghitung jarak antara pengguna dengan lokasi tujuan.

2.4. Best-Path Planning

Dalam Tugas Akhir ini menggunakan Algoritma Best-Path Planning yang mana algoritma ini berfungsi untuk mencari rute yang tersedia dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan jumlah transfer rute sesedikit mungkin [1]. Karena data yang sedemikian besar dan resouce perangkat yang dimiliki terbatas, maka pada aplikasi ini jumlah transfer rute dibatasi sampai dengan dua kali transfer.

2.4.1. Matriks Transisi

Pembuatan Aplikasi ini memanfaatkan matriks transisi yang digunakan untuk mengetahui jumlah tranfer rute yang dibutuhkan dari tempat yang satu ke tempat lainnya [1]. Anggap jumlah tempat yang dilalui oleh angkutan umum adalah n. Maka kita menggunakan matriks transisi dengan ukuran 𝑛 𝑥 𝑛. Selanjutnya kita memberi nilai pada cell 𝑇𝑖,𝑗 dari matriks transisi T adalah jumlah rute langsung yang mungkin bagi seseorang untuk bepergian dari tempat i ke tempat j. Otomatis nilai Ti,i adalah 0.

Para ahli telah membuktikan bahwa pangkat n dari T adalah jumlah rute yang dapat ditempuh dari lokasi i ke lokasi j dengan (n − 1) kali transfer, untuk n ≥ 2.

Definisi standar pangkat n dari T ialah : Ti,jn = Tk i,kn−1Tk,j………(1) Dapat diasumsikan bahwa Ti,jn−1 adalah jumlah rute yang dapat dilakukan untuk perjalanan dari i ke j dengan (n − 2) transfer, yang mana ini berlaku untuk kasus n = 2. Kemudian, pernyataan pertama dari persamaan di atas Ti,kn−1, adalah jumlah rute yang mungkin

yang dapat dilakukan untuk perjalanan dari i ke lokasi penghubung k dengan (n − 2) kali transfer, dan pernyataan kedua adalah rute langsung yang mungkin dapat dilakukan untuk perjalanan dari k ke j. Dengan mengalikan dua hasil tersebut akan menghasilkan jumlah total rute untuk bepergian dari i ke j dan transfer pada k tertentu dengan (n − 1) kali transfer. Dengan demikian, menjumlahkan semua k yang mungkin akan menghasilkan jumlah total rute untuk bepegian dari i ke j dengan (n − 1) kali transfer.

2.4.2. Algoritma Algorithm

Let o and d denote the numbers as- signed to the origin and destination, respectively.

1. Trivial cases : if o = d, show an appropriate message and return a null plan.

2. Direct : if Qo,d = 1, return any service in

DService(o,d).

3. One transfer : if Qo,d = 2, there must be a

location m such that Qo,m = 1 and Qm,d =

1. Combine any route in DService(o,m) and any route in DService(m,d) to obtain a one-transfer plan.

4. Two transfer : if Qo,d = 3, there must be

different location m1 and m2 such that Qo,m1 = 1, Qm1,m2 = 1, and Qm2,d =1.

Combine one route from each of DService(o,m1), DService(m1,m2), and DService(m2,d) to obtain a two transfer plan.

Gambar 2 Algoritma Best-Path Planning

Gambar 2 adalah algoritma best-path planning yang di pakai sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi [1]. Algoritma ini pun langsung diambil dari paper Best-Path Planning for Public Transportation Systems.

Algoritma ini mengecek tahapan demi tahapan apakah perjalanan bisa dilakukan hanya dengan rute langsung saja yaitu dengan menggunak 1 lyn atau bus saja. Apabila tidak, maka dilakukan pengecekkan ke tahapan selanjutnya yaitu dengan satu kali transfer saja, dan begitu pula selanjutnya sampai maksimal dapat dilakukan dengan 3 angkutan umum saja atau dengan 2 kali transfer saja.

Langkah-langkah dari algoritma ini tentu saja harus di indikasikan bahwa

(4)

rute asal dan rute tujuan tidak sama, seperti yang terlihat di nomor pertama. Kemudian jika rute asal dan tujuan sudah tidak sama, maka dilakukan pengecekan kembali, apakah rute tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan rute langsung saja. Bisa dilihat di nomor 2, bahwa apabila 𝑄𝑜,𝑑= 1, maka harus kembali kepada Dservice (o,d).

Lalu, apabila ternyata rute yang dimaksud tidak bisa dilakukan dengan rute langsung, maka kemungkinan yang ada harus melalui 1 kali transfer rute. Caranya adalah dengan menemukan titik pertemuan antara kedua rute asal dan tujuan. Misal 𝑄𝑜,𝑑= 2, maka harus ada lokasi m yang menemukan kedua rute o dan d seperti 𝑄𝑜,𝑚 = 1, dan 𝑄𝑚 ,𝑑 = 1. Dimana 𝑄𝑜,𝑚 = 1, dan 𝑄𝑚 ,𝑑 = 1 adalah rute langsung.

Untuk menemukan rute 2 kali transfer dapat dilakukan dengan mencari 2 titik temu dari rute asal dan tujuan. Misal 𝑄𝑜,𝑑= 3, maka harus ada 2 lokasi berbeda

m1 dan m2 yang menghubungkan 2 rute langsung dari rute yang dicari, seperti 𝑄𝑜,𝑚1= 1, 𝑄𝑚 1,𝑚2= 1, dan 𝑄𝑚2,𝑑 = 1. Dimana m1 adalah titik temu antara rute langsung dari asal dan rute transfer yang pertama, dan m2 adalah titik temu antara rute transfer yang pertama dan rute tujuan akhir.

Tentunya untuk mencari kemungkinan transfer rute semuanya berpusat pada matriks transisi yang telah ada. Karena matriks transisi itu berfungsi sebagai penentu dari transfer rute-transfer rute yang mungkin.

3. Perancangan Perangkat Lunak 3.1. Deskripsi umum Aplikasi

Aplikasi SITUBOYO ini merupakan sebuah aplikasi mobile pencarian rute transportasi umum di wilayah Kota Surabaya. Aplikasi ini dapat memberikan informasi rute transportasi umum apa saja yang dapat dipilih dari tempat pengguna berada atau tempat lain yang diinginkan ke tempat lainnya sesuai dengan database rute yang ada. Aplikasi ini dirancang untuk berjalan pada Smartphone dengan platform Android 2.3.

Proses pencarian rute pada aplikasi SITUBOYO ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu Load data rute, Load data tempat, Load Koordinat, Load matriks transisi, Menerima input user, Menentukan jenis rute, Pencarian rute, dan Menampilkan hasil pencarian rute.

Setelah tahapan-tahapan itu dilakukan, maka aplikasi SITUBOYO ini pun bisa

berjalan pada Smartphones Android dan bisa melakukan pencarian rute sesuai dengan cara dan fungsinya.

3.2. Perancangan Data

Dalam pembuatan aplikasi ini, perancangan data merupakan hal penting untuk diperhatikan. Karena diperlukan data yang tepat agar dapat menghasilkan aplikasi yang akurat.

3.2.1. Data Tempat

Dari berbagai macam rute tempat yang dilalui oleh angkutan umum, data tempat-tempat tersebut dikumpulkan menjadi satu file. File tersebut berisi nama-nama tempat yang dilalui angkutan umum yang berisi 511 nama tempat. Nama-nama tempat itu pun di urutkan berdasarkan alfabet agar mempermudah penulis dalam membaca. Gambar 3 adalah contoh gambar dari file data tempat.

Gambar 3 File Data Tempat

3.2.2. Data Rute

Data rute berisi nama-nama lyn dan bus beserta rutenya masing-masing. Dari masing-masing rute lyn atau bus dibedakan menjadi dua, yaitu rute pergi dan rute kembali. Setiap rute itu dibagi menjadi 3 bagian, yaitu nama lyn atau bus nya, nama tujuan nya dan yang terakhir adalah rute-rute yang dilaui oleh lyn atau bus tersebut. Semua bagian-bagian itu dipisahkan oleh tanda “;” yang dimana hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan dalam mencari rute tujuan yang diinginkan, apakah rute tersebut adalah rute pergi ataukan rute kembali. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 4 berikut :

(5)

Gambar 4 File Data rute

Berdasarkan Gambar 4, dapat kita lihat masing-masing angkutan umum memiliki 2 jalur rute. Hal ini bertujuan untuk membedakan tujuan rute Lyn/bus tersebut, agar ketika dilakukan pencarian tidak menimbulkan kebingungan bagi si pengguna akan arah Lyn/bus manakah yang harus si pengguna tersebut naiki apabila di jalan tersebut terdapat 2 arah yang tiap-tiap arah nya di lalui oleh Lyn/bus yang sama.

3.2.3. Data Koordinat

Demi mendapatkan hasil yang tepat maka dibutuhkan sebuah file yang di dalam nya berisi koordinat-koordinat dari semua rute yang dilewati oleh angkutan umum yang ada di Surabaya, yang dalam aplikasi ini koordinat nya sebanyak 511 rute. Koordinat-koordinat ini nantinya dipakai dalam mencari lokasi jalanan terdekat dari posisi pengguna saat itu, untuk pengingat ketika lokasi tujuan telah berada dekat, dan masih banyak lagi. Gambar 5 berikut adalah contoh gambar dari koordinat yang dibutuhkan dalam aplikasi.

Gambar 5 File Koordinat

3.2.4. Data Koordinat

Untuk mendapatkan hasil matriks yang sesuai dibutuhkan beberapa tahapan. Yang harus dilakukan pertama adalah membuat matriks transisi T berukuran n x n yang berisikan jumlah rute langsung yang mungkin dari satu tempat ke tempat lainnya. n adalah jumlah tempat yang ada pada data tempat sehingga Ti,j adalah

jumlah rute langsung yang mungkin dari tempat i ke tempat j pada data tempat.

Dari matriks T kita bisa mendapatkan matriks T2 dan T3 nya dari proses perhitungan yang dilakukan di MATLAB yang dimana T adalah rute langsung, T2 adalah rute sekali transfer dan T3 adalah rute dua kali transfer. Hal ini dikarenakan pada aplikasi ini jumlah transfernya dibatasi sampai dua kali transfer saja.

Setelah matriks T, T2, dan T3 sudah didapatkan, ketiganya kemudian diolah dan nantinya akan digabungkan sehingga membentuk sebuah matriks baru yang digunakan untuk aplikasi ini. Pada Matriks tersebut nilai-nilai elemennya terdiri dari 0, 1, 2, dan 3. Ti,j = 0 artinya tidak adanya rute yang berangkat dari lokasi i ke lokasi j, atau membutuhkan lebih dari dua kali transfer. Ti,j = 1 artinya rute yang berangkat dari lokasi i ke lokasi j merupakan rute langsung. Ti,j = 2 artinya rute yang berangkat dari lokasi i ke lokasi j merupakan rute satu kali transfer. Dan untuk Ti,j = 3 artinya rute yang berangkat dari lokasi i ke lokasi j merupakan rute dua kali transfer. Dan Gambar 6 merupakan gambar dari matriks transisi.

(6)

Gambar 6 Matriks Transisi

3.3. Rancangan Aplikasi Secara Umum Dalam aplikasi ini terdapat beberapa proses yang dilakukan oleh aplikasi antara lain dapat dilihat pada Gambar 7 berikut.

Mulai

Load Data Rute

Load Koordinat Load Data Tempat

Load Matriks Transisi

Load Maps

Mendapatkan Posisi User

Input User

Proses Pencarian Rute

Selesai

Gambar 7 Activity Diagram Aplikasi

Proses yang dilakukan oleh aplikasi dimulai dari load data-data yang diperlukan mulai dari data rute, data tempat, data koordinat, data matriks transisi, dan menampilkan maps yang dimana aplikasi ini mengambil maps yang disediakan oleh Google Maps, lalu menjalankan proses untuk mendapatkan posisi user berada, melakukan inputan rute, serta melakukan proses pencarian rute angkutan umum itu sendiri.

3.4. Activity Diagram Mencari Rute Transportasi Umum

Mulai

Apakah Rute Langsung ?

Menampilkan Hasil dari Rute

Langsung

Apakah Rute Sekali Transfer ?

Menampilkan Hasil dari Rute Sekali Transfer

Apakah Rute Dua kali Transfer ?

Menampilkan Hasil dari Rute

Dua Kali Transfer

Menampilkan Pesan Rute Tidak Ditemukan atau Membutuhkan Lebih dari

Dua Kali Transfer Ya Tidak Tidak Tidak Ya Ya Selesai Memasukkan Rute Asal dan

Rute Tujuan Proses pencarian rute langsung Proses pencarian rute Sekali Transfer Proses pencarian rute Dua Kali Transfer

Gambar 8 Gambar Activity Diagram mencari rtute transportasi umum

Gambar 8 merupakan Activity Diagram untuk mencari rute angkutan umum. Proses dimulai dari proses input tempat asal dan tempat tujuan oleh pengguna. Lalu dilakukan pengecekan terhadap tempat yang di-input-kan apakah termasuk jenis rute langsung, rute sekali transfer, rute dua kali transfer, atau tidak termasuk ketiganya. Kemudian akan dilakukan proses untuk menentukan rute-rute yang mungkin. Jika tempat yang dimasukkan tadi termasuk dari ketiga jenis rute di atas, maka akan ditampilkan hasil dari pencarian rute. Tetapi apabila tempat yang di-input-kan tidak termasuk dari ketiga jenis rute maka akan ditampilkan pesan bahwa rute tidak ditemukan atau membutuhkan lebih dari dua kali transfer. 4. Uji Coba

4.1. Uji Coba Fungsionalitas

Uji coba fungsionalitas ini berfungsi untuk melihat apakah fungsi-fungsi dasar dari aplikasi bisa berjalan, dan kemudian hasilnya diambil dengan meng-capture tampilan tersebut.

Uji coba fungsionalitas ini sendiri meliputi tampilan utama aplikasi, pengambilan lokasi terdekat sebagai input lokasi asal, pencarian rute, detail rute, dan pemberitahuan kepada pengguna jika tujuan sudah dekat.

(7)

4.1.1. Tampilan Utama Aplikasi

Ketika aplikasi dijalankan maka tampilan yang akan tampil pertama kali adalah seperti pada Gambar 9.

Gambar 9 Gambar tampilan utama aplikasi

Dapat dilihat bahwa disana ada dua Auto text view yang harus diisi oleh pengguna untuk mencari rute transportasi umum yang diinginkan. Di Auto text view itulah pengguna memasukkan lokasi awal dan lokasi tujuan dari tempat asal dan tempat yang ingin dituju.

Terdapat juga tampilan peta yang didalamnya berisi titik merah yang merupakan lokasi pengguna saat itu. 4.1.2. Pengambilan Posisi Terdekat

Sebagai Input Lokasi Asal

Ada kalanya terjadi sebuah kasus dimana pengguna ingin pergi ke suatu tempat tetapi tidak mengenal lingkungan dimana dia berada saat itu. Untuk membantu mengatasi permasalahan seperti itu, dibuatlah fasilitas berupa sebuah tombol “Terdekat” dimana pengguna dapat mengisi lokasi awal secara otomatis. Dengan tombol tersebut, lokasi awal akan terisi dengan lokasi yang paling dekat dengan lokasi pengguna saat itu. Selain itu, diberikan juga sebuah informasi kepada pengguna berupa jarak untuk menuju lokasi tersebut. Contoh penggunaan fasilitas ini dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Gambar Pengambilan Lokasi Terdekat sebagai Input Lokasi Asal

4.1.3. Pencarian Rute

Setelah lokasi asal dan lokasi tujuan diisi, pengguna kemudian harus menekan tombol “Cari”. Hasil dari pencarian rute tersebut kemudian akan ditampilkan di bawahnya. Contoh tampilan hasil pencarian rute dapat dilihat pada Gambar 11. Pada contoh gambar tersebut, lokasi asal adalah “Kejawan Putih Tambak” dan lokasi tujuannya adalah “Mulyosari”.

Gambar 11 Gambar Hasil Pencarian Rute

4.1.4. Pencarian Rute

Hasil pencarian rute hanya menampilkan informasi berupa nama angkutan umum yang harus dinaiki, tujuan angkutan umum tersebut, tempat naik, dan tempat dimana pengguna harus turun nantinya. Akan tetapi, selain itu sebenarnya pengguna juga dapat melihat detail dari rute yang dipilihnya. Caranya adalah cukup dengan menekan pada baris rute yang diinginkannya. Setelah itu pengguna akan diarahkan pada halaman baru berisi lokasi-lokasi yang akan

(8)

dilewati pada rute tersebut dan sebuah peta yang menunjukkan dimana pengguna berada saat itu. Peta tersebut akan bergerak secara otomatis menyesuaikan dengan pergerakan pengguna. Tampilan dari detail rute tersebut dapat dilihat contohnya pada Gambar 12.

Gambar 12 Gambar Detail Rute

4.1.5. Pemberitahuan Kepada Pengguna Jika Tujuan Sudah Dekat

Pada halaman Detail Rute, selain dapat melihat detail rute, pengguna juga akan mendapatkan sebuah informasi lain yaitu pemberitahuan jika pengguna sudah dekat dengan lokasi tujuan. Pemberitahuan ini baru akan muncul pada saat pengguna berada pada jarak tertentu dari lokasi tujuan. Selain itu, terdapat suara “beep” ketika tujuan sudah berada pada radius 100 meter dan selama itu pula suara akan berbunyi hingga tiba di titik 0 meter. Contoh tampilannya dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13 Gambar Pemberitahuan Kepada Pengguna jika Tujuan Sudah Dekat

4.2. Uji Coba Performa

Berikut adalah scenario-skenario dalam uji coba performa aplikasi SITUBOYO.

4.2.1. Skenario 1

Pada skenario ini, akan dilakukan beberapa kali uji coba untuk melihat performa aplikasi pada waktu dijalankan. Hasil dari uji coba tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1 Tabel Hasil Uji Coba Skenario 1

Uji coba ke- Waktu Start-Up Pengurangan Daya Baterai 1 1 m 15,92 s 3% 2 1 m 15,91 s 2% 3 1 m 15,52 s 0% 4 1 m 15,38 s 0% 5 1 m 15,32 s 0% 6 1 m 14,36 s 0% 7 1 m 15,77 s 0% 8 1 m 15,63 s 1% 9 1 m 15,84 s 1% 10 1 m 15,37 s 0% Rata-rata 1 m 15,50 s 1 %

Dari tabel hasil uji coba tersebut, dapat diketahui bahwa proses start-up aplikasi SITUBOYO membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kompleksnya rute transportasi umum yang ada di Kota Surabaya sehingga banyak sekali data yang harus di load. Selain waktu start-up yang lama, konsumsi baterai SITUBOYO juga cukup besar untuk sebuah aplikasi. Selain data yang sangat banyak, juga dipengaruhi oleh penggunaan Google Maps API untuk menampilkan peta.

4.2.2. Skenario 2

Untuk skenario ini, dilakukan beberapa kali uji coba pencarian rute yang membutuhkan dua kali transfer. Uji coba hanya dilakukan pada rute dengan dua kali transfer dan tidak dilakukan pada rute langsung ataupun rute dengan sekali transfer dikarenakan pada rute langsung dan rute sekali transfer, waktu pencariannya relatif sangat cepat. Sedangkan pada rute dengan dua kali transfer, proses pencarian rutenya relatif agak lama.

Uji coba dilakukan dengan mencoba melakukan pencarian rute secara acak dari suatu lokasi ke lokasi lainnya yang membutuhkan dua kali transfer. Hasil uji coba dapat dilihat pada Tabel 2.

(9)

Tabel 2 Tabel Hasil Uji Coba Skenario 2 Uji coba ke- Rute Waktu Proses 1 Bibis – Juwingan 25,06 s 2 Gemblongan – Nambangan 48,68 s 3 Adityawarman – Aswotomo 5,27 s 4 Imam Bonjol – Sultan

Iskandar Muda

1 m 6,07 s 5 Klampis Jaya – Karah 45,67 s 6 Kramat Gantung – Kampung

Seng

45,48 s 7 Nginden Taman Intan – Karah

Agung

53,08 s 8 Masjid Agung Surabaya –

Yos Sudarso

1 m 28,49 s 9 Teuku Umar - Bronggalan 1 m 0,97 s 10 Tambak Segaran Wetan -

Bogowonto

56,69 s Rata-rata 49,55 s Hasil uji coba menunjukkan bahwa proses pencarian rute dengan dua kali transfer membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini disebabkan karena pada proses ini dilakukan pemindaian di seluruh bagian matriks transisi. Selain itu, dapat diketahui juga bahwa rute dengan dua kali transfer yang lokasi awal dan lokasi tujuannya berada pada bagian awal data membutuhkan waktu pencarian yang lebih cepat daripada untuk lokasi-lokasi yang terletak pada bagian tengah atau akhir data.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil, yaitu:

1. Aplikasi SITUBOYO yang dikembangkan berhasil mengimplementasikan agoritma Best-Path Planning dalam pencarian rute transportasi umum di kota Surabaya. 2. Matriks Transisi yang digunakan sangat

mempermudah dalam proses pencarian rute, terlebih pada kondisi rute sekali transfer dan rute dua kali trasnfer.

3. Dengan kompleksnya rute transportasi umum yang ada di kota Surabaya dan banyaknya data tempat yang dilewati, penggunaan matriks transisi membutuhkan waktu yang lama pada proses load data dan untuk pencarian rute dua kali transfer. Pada hasil uji coba, load data membutuhkan waktu rata-rata 1 menit 15 detik. Sedangkan untuk pencarian rute dua kali transfer membutuhkan waktu rata-rata 49,55 detik.

6. Daftar Pustaka

[1] Chao-Lin Liu, 2002, Best-Path Planning for Public Transportation Systems, In Proceedings of the Fifth International IEEE Conference on Intelligent Transportation System.

[2] Pratomo, Baskoro Adi, 2008, Perancangan dan Pembuatan Perangkat Lunak Informasi Angkutan Umum dengan Memakai Cell ID untuk Menentukan Posisi.

[3] Pemerintah Kota Surabaya, 2011. Transportasi,

<URL:http://www.surabaya.go.id/infokota/i ndex.php?id=7, diakses tanggal 13 mei 2011>.

[4] Wikipedia. 2011. Google Maps, <http://en.wikipedia.org/wiki/Google_Maps, diakses 5 Desember 2011>.

[5] Wikipedia. 2011. A-GPS, < http://id.wikipedia.org/wiki/A-GPS, diakses 30 November 2011>.

[6] TechGue.com, 2010. Mengenal 6 Versi OS Android,

<URL:http://techgue.com/mengenal-6-versi-os-android.html, diakses tanggal 26 November 2011>.

[7] Efahmi, 2010. Rute dan kode angkutan

umum di Surabaya,

<http://blog.efahmi.info/rute-dan-kode-angkutan-umum-di-surabaya/diakses 17 April 2011>.

[8] Nurkhamid, 2009. Jalur bus kota trayek lyn

line bis kota

Surabaya,<http://nurkhamid.wordpress.com/ 2009/08/04/jalur-bus-kota-trayek-lyn-line-bis-kota-surabaya/, diakses 07 November 2011>.

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan karakteristik dari masing-masing siwa, menyebabkan guru harus merencanakan proses pembelajaran yang hakikatnya diarahkan untukmembelajarkan siswa agar

Pemberian probiotik pada pakan dengan 3 perlakuan yaitu R1 dengan probiotik tipe Gram positif, R2 probiotik tipe gram negatif, dan R3 campuran probiotik tipe Gram

PELANGGAR BARANG BUKTI JENIS

Berdasarkan hasil dari penelitian SSR (Single Subjek Reseach) yang telah dilaksanakan di SLB Negeri Jombang dengan menggunakan pembelajaran modifikasi bermain terhadap

“ Mengajukan permintaan dana bantuan satu juta kita terima kemudian kita realisasikan satu juta kita turun lagi kelapangan apakah proposal ini sesuai dengan

biasanya digunakan untuk hal yang berkaitan dengan peristiwa gempa bumi.. Sedangkan seismograf memiliki cara kerja yang lebih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tax aggressive terhadap cost of debt dengan political connection sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan

Materi yang diberikan dalam e-learning UAN SMA ini mencakup empat mata pelajaran SMA yang termasuk dalam ujian nasional yaitu Matematika (untuk program jurusan IPA), Ekonomi