• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG KEBIJAKAN MUTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG KEBIJAKAN MUTU"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MALANG

Kode/ No : KEB/SPMI-UMM/001 Tanggal :

KEBIJAKAN MUTU

Revisi : 0

Halaman : 1 dari 15

KEBIJAKAN MUTU

Proses Penanggung Jawab

Nama Jabatan Tandatangan

1. Perumusan Tim Mutu

2. Pemeriksaan Ketua Tim

3. Persetujuan Wakil Rektor

4. Penetapan Senat

(2)

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MALANG

Kode/ No : KEB/SPMI-UMM/001 Tanggal :

KEBIJAKAN MUTU

Revisi : 0

Halaman : 2 dari 15

1 Visi, Misi dan Tujuan UMM

Visi

Menjadi Universitas Terkemuka dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) Berdasarkan Nilai-nilai Islam, dengan Target Pencapaian 2030.

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran secara profesional berbasis penelitian dan perkembangan IPTEKS.

2. Menyelenggarakan penelitian yang berkontribusi pada perkembangan IPTEKS.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan.

5. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan terhadap sivitas akademika berlandaskan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan.

6. Menyelenggarakan tata kelola kelembagaan Universitas secara profesional berdasarkan nilai-nilai Islam.

Tujuan

Tujuan penyelenggaraan pendidikan di UMM adalah :

1. Menghasilkan sivitas akademika yang mampu menguasai dan mengembangkan IPTEKS berbasis penelitian;

2. Menghasilkan produk penelitian yang berkontribusi pada perkembangan IPTEKS;

3. Menghasilkan produk pengabdian berbasis penelitian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

4. Mewujudkan berbagai kerjasama di bidang IPTEKS bertaraf Internasional; 5. Menghasilkan sivitas akademika yang memiliki perilaku yang sesuai

nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan;

6. Mewujudkan profesionalitas kelembagaan Universitas berdasarkan nilai-nilai Islam.

2 Tujuan dari Kebijakan

Dokumen tertulis Kebijakan SPMI UMM dimaksudkan sebagai :

(3)

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) secara sistematis dan terstruktur; 2. Sarana untuk mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan

tentang SPMI yang berlaku di dalam lingkungan UMM;

3. Landasan dan arah dalam menetapkan semua standar dan manual atau prosedur dalam SPMI, serta dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu SPMI secara berkelanjutan;

4. Bukti otentik bahwa UMM telah memiliki dan melaksanakan SPMI sebagaimana diwajibkan menurut peraturan perundang-undangan.

3 Luas Lingkup Kebijakan

Lingkup kebijakan SPMI di UMM mencakup aspek penyelengaraan pendidikan tinggi pada Universitas dengan fokus utama pada aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta pada aspek lain yang menunjang tri dharma. Fokus utama tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) yang terdiri atas standar nasional pendidikan, standar nasional penelitian dan standar nasional pengabdian kepada masyarakat. Disamping itu UMM juga telah menyusun standar pelampauan SN Dikti yang terdiri atas standar tata pamong, standar jati diri, standar kerjasama nasional dan internasional serta standar Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).

4 Pihak-pihak yang Terkena Kebijakan

Kebijakan SPMI ini berlaku untuk semua civitas akademika di lingkungan UMM yaitu Pimpinan Institusi yang terdiri atas Rektor, Pembantu Rektor I (Bidang Akademik), Pembantu Rektor II (Bidang Administrasi Umum, Keuangan dan SDM), Pembantu Rektor III (Bidang Kemahasiswaan dan Alumni); Satuan pengawasan yang terdiri atas Badan Pengendalian Internal (BPI), Badan Pengawasan Pembangunan Kampus (BP2K) dan Komisi Etik; Dewan pertimbangan yang terdiri atas Badan Pembina Harian; Pelaksana kegiatan akademik yang terdiri atas Fakultas, Program Studi, Laboratorium, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, serta Direktorat Pascasarjana; Pelaksana administrasi, pelayanan dan pendukung yang terdiri atas Biro Administrasi Umum (BAU), Biro Administrasi Akademik (BAA), Biro Keuangan, Biro Kemahasiswaan, Biro Hukum dan Kepegawaian; Pelaksanaa penjaminan mutu yang terdiri atas Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Badan Pengelola dan Pengendali Akreditasi (BPPA), Badan Kendali Mutu Kerjasama (BKMK), Badan Kendali Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarkat (BKMPPM), Badan Kendali Mutu AIK (BKMAIK), penjaminan mutu pada gugus kendali mutu yang meliputi Komisi Penjaminan Mutu Fakultas (KPMF) dan Unit Penjaminan Mutu Program Studi (UPMPS); disamping itu kebijakan ini juga berlaku pada unit

(4)

perencana dan pengembang tri dharma, pusat studi dan unit lain atau satuan unit kerja akademik dan non akademik lainnya.

5 Istilah dan Definisi

a. Kebijakan: pernyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran, sikap dan pandangan dari institusi UMM tentang segala sesuatu hal yang penting. b. Kebijakan SPMI : berisi pemikiran, sikap dan pandangan Universitas

mengenai SPMI yang berlaku di UMM

c. Manual SPMI: dokumen tertulis berisi petunjuk praktis mengenai cara, langkah atau prosedur tentang bagaimana SPMI dilaksanakan, dievaluasi dan ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan oleh semua pihak yang bertanggung jawab.

d. Standar SPMI: dokumen tertulis berisi kriteria, patokan, ukuran, spesifikasi, mengenai sesuatu yang harus dicapai /dipenuhi.

e. Prosedur Operasional Standar (POS) adalah prosedur atau metode untuk menjalankan semua yang tertulis dalam kebijakan mutu, standar mutu dan manual mutu agar tujuan akhir dari SPMI tercapai.

f. Evaluasi Diri: kegiatan setiap unit kerja di UMM secara periodik untuk memeriksa, menganalisis, dan menilai kinerjanya sendiri selama kurun waktu tertentu untuk mengetahui kelemahan dan kekurangannya.

g. Audit SPMI: kegiatan rutin setiap akhir tahun akademik yang dilakukan oleh auditor internal UMM untuk memeriksa pelaksanaan SPMI dan mengevaluasi apakah seluruh standar SPMI telah dicapai / dipenuhi oleh setiap unit kerja dalam lingkungan Universitas

h. Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA) memiliki kewenangan: a) perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pembelajaran, pengendalian sampai peningkatan kualitas pembelajaran; b) perencanaan sumberdaya manusia (Dosen) sebagai pendidik profesional, dan pengendalian pembelajaran oleh Dosen; c) perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sarana-prasarana pembelajaran.

i. Badan Pengendalian Internal (BPI) memiliki kewenangan melakukan: a) audit internal terhadap lembaga, pusat studi, direktorat dan unit-unit lain di lingkungan UMM atas persetujuan pimpinan universitas; b) Pelaporan hasil audit; c) dalam keadaan tertentu diminta membantu PP Muhammadiyah untuk menangani audit terhadap Organisasi Otonom (ortom) di Muhammadiyah. j. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) memiliki

kewenangan mengelola Sumberdaya Manusia (karyawan dan dosen) UMM dalam hal mengembangkan, melaksanakan, mengevaluasi, mengendalikan pada tahapan : a) Seleksi masuk atau recruitment, b) penempatan pegawai

(5)

(untuk penempatan pegawai, prajabatan pegawai dan rotasi), c) mengembangkan kualifikasi dan kompetensi dosen dan karyawan melalui bentuk pelatihan/training sesuai dengan kebutuhan, d) evaluasi kinerja karyawan dan dosen pada bidang non akademik, e) rekomendasi reward (bentuk) atas prestasi kerja dosen dan karyawan UMM, f) Bersama BKM-AIK melakukan pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan, g) pemberdayaan karyawan dalam persiapan menghadapi masa pensiun.

k. Badan Pengawasan Pembangunan Kampus (BP2K) memiliki kewenangan melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap mutu perencanaan, pelaksanaan serta hasil pelaksanaan pekerjaan pembangunan kampus serta pengawasan terhadap kegiatan perawatan rutin dan insidental pada infrastruktur yang sudah dibangun.

l. Badan Pengelola dan Pengendali Akreditasi (BPPA) memiliki kewenangan pengendalian dan pengawasan terkait pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang mencakup akreditasi program studi, institusi perguruan tinggi UMM, laboratorium, perpustakaan serta akreditasi internasional.

m. Badan Kendali Mutu Kerjasama (BKMK) memiliki kewenangan melakukan aktivitas dalam: a) mengendalikan pelaksanaan tugas kerjasama penelitian dari dalam dan luar negeri; b) mengendalikan kerjasama luar negeri dan dalam negeri dari Pemerintah maupun swasta; c) mengaudit beasiswa dari dalam dan luar negeri; d) mengontrol pengiriman dosen studi lanjut Program Magister (S2) dan Program Doktor (S3) di dalam dan luar negeri

n. Badan Kendali Mutu AIK memiliki wewenang untuk mengendalikan serta mengawasi penerapan nilai-nilai ke-Islaman yang menjiwai seluruh aspek baik akademik maupun non akademik bagi seluruh sivitas akademika UMM. o. Badan Kendali Mutu Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

mengendalikan dan mengawasi mutu bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan meliputi arah, isi, proses, hasil dan penilaian penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta hilirisasi produk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Peran BKM-PPM juga menunjang pencapaian UMM sebagai kluster mandiri untuk penelitian.

p. Komisi Etik memiliki kewenangan mencakup: a) menetapkan kebijakan kode etik dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa; b) melaksanakan pembinaan etika dalam bidang tugas, pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK); c) menyelesaikan kasus pelanggaran kode etik baik akademik maupun non

(6)

akademik; d) memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan institusi mengenai perbaikan pembinaan kode etik.

q. Komisi Penjaminan Mutu Fakultas (KPMF) adalah Gugus Kendali Mutu di tingkat Fakultas yang ada di lingkungan UMM dengan tugas utama mengendalikan mutu di tingkat Fakultas.

r. Unit Penjaminan Mutu Program Studi (UPMPF) adalah Gugus Kendali Mutu di tingkat Program Studi yang ada di lingkungan UMM dengan tugas utama mengendalikan mutu di tingkat Program Studi.

6 Rincian Kebijakan

Seluruh civitas academica Universitas Muhammadiyah Malang berkeyakinan bahwa SPMI bertujuan untuk:

1. Menjamin bahwa setiap layanan pendidikan kepada mahasiswa dilakukan sesuai standar yang telah ditetapkan, sehingga apabila diketahui bahwa standar tersebut tidak bermutu atau terjadi penyimpangan antara kondisi riil dengan standar akan segera diperbaiki;

2. Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, khususnya orang tua/ wali mahasiswa, tentang penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan standar yang ditetapkan;

3. Mengajak semua pihak dalam Akademi untuk bekerja mencapai tujuan dengan berpatokan pada standar dan secara berkelanjutan berupaya untuk meningkatkan mutu.

Model Manajemen Pelaksanaan SPMI UMM mengacu pada Siklus SPMI yakni:

Gambar: 1 Siklus SPMI UMM PPEPP

Penetapan standar dalam siklus SPMI di UMM dilaksanakan oleh lembaga –

lembaga di satuan penjaminan mutu UMM, dengan melibatkan gugus kendali mutu di tingkat fakultas (KPMF), program studi (UPMPS) serta unit pelaksana trid harma atau unit penunjang dan lembaga lain yang memiliki relevansi dengan konteks standar yang ditetapkan.

Agar standar yang ditetapkan dapat dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait, maka ditetapkan juga manual penetapan standar yang dilengkapi dengan manual pelaksanaan standar, manual evaluasi standar, manual pengendalian standar dan

(7)

manual peningkatan standar. Selain itu untuk menyokong evaluasi terhadap pelaksanaan standar, maka disetiap fase penetapan standar, dokumen standar mutu selalu dilengkapi dengan prosedur operasional standar dan formulir evaluasi.

Pelaksanaan Standar Subyek atau audience pelaksanaan yang disebutkan dalam

standar mutu wajib untuk melaksanakan standar yang telah ditetapkan sebagai upaya membangun kesadaran civitas akademika UMM dalam penerapan budaya mutu di semua sektor.

Standar yang telah dilaksanakan akan dievaluasi pelaksanaannya secara periodik oleh lembaga dalam satuan penjaminan mutu dan pengawasan UMM. Evaluasi dilakukan terhadap kesesuaian atau ketidaksesuaian/ penyimpangan pelaksanaan isi standar. Dalam implementasinya, Pimpinan Universitas menugaskan satuan penjaminan mutu dan pengawasan untuk mengevaluasi tercapainya isi standar berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. Satuan penjaminan mutu akan melibatkan KPMF dan UPMPS dalam efisiensi dan efektifitas pelaksanaan evaluasi.

Evaluasi pelaksanaan standar bersifat komprehensif tidak hanya menyangkut

output, melainkan juga mencermati dampak atau outcomes dari pelaksanaan standar. Oleh karena itu tahap awal yang dilakukan ialah self assesment oleh masing-masing unit. Evaluasi pelaksanaan juga meliputi audit mutu. Audit mutu internal dilakukan untuk mengukur kesesuaian antara standar yang sudah ditetapkan dengan capaian pelaksanaannya.

Pengendalian pelaksanaan Standar, di dalam tahapan pengedalian

pelasaksanaan standar kesadaran akan perlunya meningkatkan budaya mutu dikedepankan di UMM. Dalam tahap pengendalian hasil evaluasi akan dilaporkan kepada pimpinan universitas untuk kemudian ditindak lanjuti. Bentuk pengendalian telah diatur dalam manual mutu pengendalian standar yang mengatur jenis tindakan (instruksi, teguran, peringatan, pembinaan dan sanksi). Adapun dalam berbagai kasus lain, pengendalian dapat berbentuk peningkatan kapasitas dan kualitas obyek evaluasi.

Peningkatan standar merupakan wujud UMM dalam memenuhi kaidah kaizen

(continuous quality improvement). salah satunya dengan meningkatkan indikator ketercapaian isi standar pada formulir evaluasi standar. Peningkatan standar juga sangat bergantung pada durasi setiap siklus standar.

Hasil pelaksanaan SPMI dengan basis model manajemen PPEPP akan menyokong kesiapan program studi untuk mengikuti proses akreditasi atau Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) baik yang dilaksanakan oleh

(8)

BAN-PT ataupun lembaga akreditasi lain di dalam dan luar negeri yang kredibel.

Prinsip dalam Melaksanakan SPMI UMM:

Untuk mencapai tujuan SPMI Universitas tersebut di atas dan juga untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan UMM, maka civitas academika dalam melaksanakan SPMI pada setiap aras dalam Universitas selalu berpedoman pada prinsip:

1. Berorientasi kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal; 2. Mengutamakan kebenaran;

3. Tanggungjawab sosial;

4. Pengembangan kompetensi personel; 5. Partisipatif dan kolegial;

6. Keseragaman metode;

7. Inovasi, belajar dan perbaikan secara berkelanjutan.

Strategi UMM dalam melaksanakan SPMI adalah:

1. Melibatkan secara aktif semua civitas academica sejak tahap perencanaan hingga tahap evaluasi dan tahap pengembangan SPMI;

2. Melibatkan pula organisasi profesi, alumni, dunia usaha dan pemerintahan sebagai pengguna lulusan, khususnya pada tahap penetapan standar SPMI; 3. Melakukan pelatihan secara terstruktur dan terencana bagi para dosen dan

staf administrasi tentang SPMI, dan secara khusus pelatihan sebagai auditor internal;

4. Melakukan sosialisasi tentang fungsi dan tujuan SPMI kepada para pemangku kepentingan secara periodik.

Pelaksanaan SPMI diterapkan pada aras setiap unit di UMM. UMM telah menetapkan bahwa sejak tahun 2004 sudah melaksanakan sistem penjaminan mutu di bidang akademik. Sejak tahun 2010 seluruh unit kerja akademik maupun non-akademik harus sudah melaksanakan SPMI dalam setiap aktivitasnya. Agar pelaksanaan SPMI pada semua unit dan aras tersebut dapat berjalan lancar dan terkoordinasi secara efektif, maka untuk siklus pertama SPMI yaitu dari tahun 2015 - 2020, mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja satuan penjaminan mutu dengan secara khusus menyiapkan, merencanakan, merancang, menetapkan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan mengembangkan SPMI pada ruang lingkup yang lebih luas.

Kedudukan Satuan penjaminan mutu dan pengawasan internal dalam struktur organisasi UMM:

(9)

Gambar 2: Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Malang

Uraian tentang struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi dari Satuan Penjaminan Mutu dan Pengawasan

Gambar 3: Struktur Organisasi Satuan Penjaminan Mutu dan Pengawasan

Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA)

1. Mengkoordinasikan kendali mutu kegiatan, sumberdaya manusia dan sarana serta prasarana akademik di tingkat universitas

2. Mengkoordinasikan kendali mutu akademik di tingkat fakultas dan program studi

3. Mengendalikan mutu rencana, proses, evaluasi, SDM, sarana dan prasarana pembelajaran

4. Mengendalikan mutu rencana, proses, evaluasi SDM, sarana dan prasarana praktikum

5. Mengendalikan mutu kegiatan, SDM, sarana dan prasarana pendukung pembelajaran dan praktikum (laboratorium, perpustakaan, praktek lapang, dll)

(10)

6. Mengendalikan mutu kegiatan, SDM, sarana dan prasarana administrasi pembelajaran dan administrasi praktikum

7. Mengendalikan mutu kegiatan, SDM, sarana dan prasarana penelitian

8. Mengendalikan mutu kegiatan, SDM, sarana dan prasarana pengabdian masyarakat

9. Monitoring dan evaluasi seluruh kegiatan akademik

10. Mengaudit seluruh kegiatan akademik di tingkat program studi, dan unit-unit akademik universitas

Badan Pengendali Internal (BPI)

1. Membantu pimpinan dalam merumuskan kebijakan pengendalian internal di lingkungan Universitas.

2. Melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian internal di lingkungan Universitas.

3. Melakukan audit terhadap unit kerja dan unit kegiatan yang dipandang perlu atas dasar persetujuan Pimpinan Universitas.

4. Mendisain ulang sistem pengendalian internal unit kerja dan unit kegiatan 5. Membantu terlaksananya sistem pengendalian internal unit kerja dan unit

kegiatan, melalui pemantauan, pelaporan, pelatihan, evaluasi, dan pendampingan.

Badan Pengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM)

1. Mengembangkan dan melaksanakan sistem recruitment dan seleksi karyawan dan dosen UMM

2. Orientasi penempatan pegawai (memberikan masukan untuk penempatan pegawai dan pra jabatan pegawai)

3. Mengembangkan kualifikasi dan kompetensi dosen dan karyawan melalui bentuk pelatihan/training sesuai dengan kebutuhan

4. Evaluasi kinerja karyawan dan seleksi karyawan berprestasi 5. Evaluasi kinerja dosen pada bidang non akademik

6. Memberikan rekomendasi reward (bentuk) atas prestasi kerja dosen dan karyawan UMM

7. Mengkoordinasi pembinaan Al-Islam dan Ke-Muhammadiyahan bagi karyawan dan Dosen

8. Pemberdayaan karyawan dalam persiapan menghadapi masa pensiun

Badan Pengawasan Pembangunan Kampus (BP2K)

1. Melakukan kegiatan perencanaan, meliputi :

a. Menyiapkan dokumen pendukung pada proses perijinan

(11)

bersifat “profit oriented” atau berasal dari sumber dana eksternal.

c. Membuat konsep disain dan basic desain rencana pembangunan sebagai bahan diskusi dan konsultasi pada pimpinan dan calon pengguna.

d. Membuat gambar rencana dan gambar kerja untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan.

e. Menentukan spesifikasi teknis pekerjaan yang akan dilaksanakan. f. Menentukan harga satuan pekerjaan dan estimasi biaya pekerjaan. 2. Melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan, meliputi:

a. Pengawasan terhadap mutu pekerjaan yang sedang dilaksanakan.

b. Pengawasan terhadap spesifikasi teknik yang telah ditentukan pada tahap perencanaan.

c. Melakukan pengendalian waktu pelaksanaan pekerjaan.

d. Melakukan evaluasi volume pekerjaan yang telah dilaksanakan berdasarkan volume aktual yang sudah terpasang.

3. Membuat persetujuan atas pengajuan term in dari Penanggung Jawab Pelaksana berdasarkan kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan. pekerjaan yang telah dilaksanakan.

4. Membuat rekomendasi terhadap nilai pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan kepada pimpinan Universitas.

5. Melakukan perawatan rutin dan insidental pada infrastruktur yang sudah dibangun.

Badan Pengelola dan Pengendali Akreditasi (BPPA)

1. Mengontrol Akreditasi pada tingkat Universitas, Program Studi dan atau unit lain.

2. Mengontrol Rencana Strategis (Renstra) lembaga pengelola akreditasi

3. Mengendalikan kebijakan teknis pelaksanaan Akreditasi berpedoman pada peraturan perudang-undangan yang berlaku

4. Mengontrol penyusunan RKT meliputi penjadwalan, rencana kerja anggaran lembaga Akreditasi dan melakukan pendokumentasian tugas

5. Melakukan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas Lembaga Akreditasi dengan Unit terkait

6. Memberi pertimbangan dan rekomendasi teknis terkait pelaksanakan akreditasi terhadap lembaga dan unit terkait

7. Melakukan monitoring, evaluasi dan audit/ pendampingan di tingkat institusi dan program studi serta akreditasi laboratorium, perpustakaan dan akreditasi internasional.

(12)

Badan Kendali Mutu Kerjasama (BKMK)

1. Bertanggung jawab secara umum terhadap penjaminan mutu pelaksanaan tugas pengembangan dan peningkatan kerjasama dengan luar negeri dan dalam negeri

2. Bertanggungjawab secara umum terhadap penataan tugas dan administrasi di lingkungan Kantor Hubungan luar negeri dan dalam negeri dengan Pemerintah maupun swasta

3. Bertanggung jawab melaksanakan tindak lanjut kerjasama dengan wilayah Asia dan Afrika, wilayah Eropa, Amerika, dan Australia dalam bentuk program: Sit in, Guest Lecturer, Visiting Scholar, Study Abroad, Training, Short Course, Summer Course, Sabbatical Leave, Post Doctor, Credit Transfer, Joint Degree, Double Degree, Research, Community Services, Seminar, Workshop, conference, etc..

4. Bertanggungjawab dalam pengelolaan dan pembinaan dosen dan mahasiswa asing non besiswa Darmasiswa dan KNB

5. Bertanggung jawab melaksanakan dan mengembangkan international event secara rutin dan incidental.

6. Bertanggung jawab melakukan pengelolaan kegiatan corner yang rutin dan incidental serta mengembangkan corner-corner baru.

Badan Kendali Mutu AIK (BKM-AIK)

1. Mengawal pelaksanaan tugas bidang AIK internal dan eksternal

2. Mengendalikan kerjasama dalam bidang AIK dengan Pemerintah, Organisasi, Institusi maupun swasta

3. Mengendalikan sumberdaya bidang AIK pada program pembelajaran 4. Mengendalikan kurikulum dan aspek pembelajaran bagi dosen AIK

5. Mengendalikan pembinaan sivitas akademik (Dosen, Karyawan dan Mahasiswa) dalam bidang ke-Islaman dan ke-Muhammadiyahan

6. Mengendalikan, mengontrol dan mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh Unit-unit lain di bidang AIK

Badan Kendali Mutu Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyakat (BKM-PPM)

1. Mengendalikan kegiatan penelitian, penerapan, dan pengembangan IPTEKS di lingkungan UMM, baik dalam bentuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara eksternal maupun internal

2. Mengendalikan sumber daya penelitian, penerapan dan pengembangan IPTEKS dari berbagai Fakultas, Jurusan/Pusat Studi di lingkungan UMM dalam melaksanakan kegiatan penelitian, penerapan dan pengembangan ilmu

(13)

pengetahuan, teknologi dan seni.

3. Mengendalikan kegiatan pengelolaan luaran penelitian, penerapan dan pengembangan IPTEKS dalam Publikasi, Pendaftaran Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI)

4. Mengendalikan kegiatan pembinaan di bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat di Lembaga yang berada di lingkungan UMM.

5. Mengendalikan kegiatan dan pembinaan di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat pada pusat-pusat studi yang berada di lingkungan UMM

6. Mengendalikan sumber daya peneliti dan pengabdi di lingkungan UMM dalam melakukan kegiatan penelitian, penerapan dan pengembangan IPTEKS. 7. Mengendalikan unit-unit pendukung penelitian, penerapan dan pengembangan

IPTEKS.

8. Mengendalikan sistem dokumentasi dan informasi, penelitian, penerapan dan pengembangan IPTEKS di lingkungan UMM.

9. Mengontrol hasil atau produk-produk penelitian, penerapan dan pengembangan ilmu pengetahan, teknologi dan seni (IPTEKS) serta pengabdian masyarakat.

Komisi Penjaminan Mutu Fakultas (KPMF)

1. Menjabarkan kebijakan akademik dan non akademik fakultas;

2. Menjabarkan manual mutu akademik dan non akademik UMM ke dalam manual mutu fakultas;

3. Menyusun standar akademik dan non akademik UMM ke dalam standar fakultas;

4. Melakukan pelatihan dan konsultasi kepada sivitas akademika fakultas tentang pelaksanaan kendali mutu;

5. Melakukan pengembangan pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, kurikulum dan pengembangan dosen, kerjasama, mahasiswa dan alumni di tingkat fakultas.

Unit Penjaminan Mutu Program Studi (UPMPS)

1. Melakukan pengendalian mutu pembelajaran di tingkat program studi;

2. Menyusun formulir mutu yang dikembangkan sesuai tingkat jurusan/program studi;

3. Melakukan pengecekan kegiatan koordinasi bidang di tingkat jurusan/program studi;

4. Melaporkan hasil evaluasi kendali mutu akademik dan non akademik ke KPMF.

(14)

6. Menjabarkan manual mutu akademik dan non akademik UMM ke dalam manual mutu fakultas;

7. Menyusun standar akademik dan non akademik UMM ke dalam standar fakultas;

8. Melakukan pelatihan dan konsultasi kepada sivitas akademika fakultas tentang pelaksanaan kendali mutu;

9. Melakukan pengembangan pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, kurikulum dan pengembangan dosen, kerjasama, mahasiswa dan alumni di tingkat fakultas.

10. Melakukan pengendalian mutu pembelajaran di tingkat program studi;

11. Menyusun formulir mutu yang dikembangkan sesuai tingkat jurusan/program studi;

12. Melakukan pengecekan kegiatan koordinasi bidang di tingkat jurusan/program studi;

13. Melaporkan hasil evaluasi kendali mutu akademik dan non akademik ke KPMF.

Komisi Etik

1. Menetapkan kebijakan kode etik dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. 2. Melaksanakan pembinaan etika dalam bidang tugas, pendidikan dan

pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).

3. Menyelesaikan kasus pelanggaran kode etik baik akademik maupun non akademik.

4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan institusi mengenai perbaikan pembinaan kode etik.

7 Daftar Standar

1. Standar Nasional Pene

8 Daftar Prosedur

Daftar Prosedur didokumentasikan pada buku Kompilasi Prosedur Operasional Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2015

9 Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 4. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun

(15)

2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 5. Pedoman Penjaminan Mutu DIKTI tahun 2003 6. Pedoman Penjaminan Mutu DIKTI tahun 2005;

7. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi tahun 2014; 8. Rencana Strategis UMM tahun 2012-2017;

9. Rencana Operasional UMM 2012-2017.

10 Verifikasi Dokumen kebijakan mutu ini sudah periksa, diedit dan diverifikasi oleh pejabat yang berwenang, sehingga dinyatakan lolos dan dapat diterapkan di UMM.

Gambar

Gambar 2: Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Malang

Referensi

Dokumen terkait

Pembantu Rektor I (Bidang Akademik) Universitas Negeri Malang Masa Jabatan Tahun zoLZ=Z0L6 menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa pegawai Negeri sipil yang tersebut di

Registrasi wajib dilakukan oleh calon mahasiswa UMM sesuai ketentuan

Pelaksanaan SPMI di UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda dalam bidang akademik meliputi SPMI dalam bidang Tridarma Perguruan Tinggi. Hal ini dimulai pada

menjamin dan menjaga mutu pelaksanaan akademik dan pendukungnya sesuai standar SNPT dan SPMI ITS yang berdasar pada kebijakan yang ditetapkan oleh Senat Akademik

Rektor melalui wakil rektor bidang akademik, Dekan dan koordinator program studi harus melakukan sosialisasi kebijakan suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik,

Unggul: memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh civitas akademika maupun para

Sistem penjaminan mutu di IAIN Sunan Ampel Surabaya diawali dengan pembentukan kantor penjaminan mutu yang bertanggung jawab kepada rektor dan pembantu rektor bidang akademik,

tanggal 14 Februari 2OL2, terhitung mulai tanggal 17 Februari 2012 telah nyata melaksanakan tugas sebagai Pembantu Rektor I (Bidang Akademik) Universitas Negeri