• Tidak ada hasil yang ditemukan

E-PROCUREMENT DALAM PENGADAAN BARANG UNTUK MEWUJUDKAN KEEFEKTIFAN DAN KEEFESIENAN KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "E-PROCUREMENT DALAM PENGADAAN BARANG UNTUK MEWUJUDKAN KEEFEKTIFAN DAN KEEFESIENAN KERJA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

E-PROCUREMENT DALAM PENGADAAN BARANG UNTUK

MEWUJUDKAN KEEFEKTIFAN DAN KEEFESIENAN KERJA

M. Gana Pranata

Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG

Jl. Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel

Email:

Iramagana@ymail.com

Abstrak

In the development of e-business, many examples of businesses that become more efficient with the use of IT. One such area is the e-procurement is practiced to overcome the problem of procurement of goods and facilitate working relationships with other unti. The purpose of this study is to develop a procurement system by analyzing and designing e-procurement system applications. While the methods used in its design using object-based approach (Object Oriented Analysis and Design Method) with a web-based application development. The results obtained are expected to increase the efficiency and effectiveness of enterprise procurement process. Conclusion is obtained in the presence of the e-procurement system, in addition to improving the efficiency and effectiveness of the procurement process, is also able to reduce administrative costs, and minimize process of recording and data entry errors in ordering.

Keywords: e-procurement, object-oriented.

Kata Kunci:

e-Procurement, Object-oriented

1.

Pendahuluan

Perkembangan sistem informasi yang sedemikian pesatnya telah membawa dunia memasuki era baru yang lebih cepat dari yang

pernah dibayangkan sebelumnya. Laju

perkembangan sistem informasi ini

mempengaruhi hampir semua kegiatan

manusia, mulai dari kegiatan manusia sehari –

hari sampai dengan kegiatan bisnis. Tak

terkecuali, bidang perbankan juga

memanfaatkan perkembangan dari sistem informasi yang sudah berkembang sedemikian pesatnya ini.

Lebih jauh lagi sistem informasi yang baik dapat mendukung perusahaan dalam mengatasi

(2)

permasalahan yang ada. Bagi sebuah bank, memiliki sebuah sistem informasi adalah sangat penting untuk dapat bersaing dengan bank-bank yang lain, salah satunya adalah Analisis Perancangan Sistem Informasi E-Procurement (Pengadaan) pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanca

Pangkalpinang.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bank BRI, merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perbankan di Indonesia. Bank BRI memfokuskan usahanya kedalam beberapa bagian, yakni simpanan, pinjaman, jasa bank, produk konsumen, investment banking, dan priority banking. Didirikan sejak tahun 1895, Bank BRI kini menjadi salah satu bank yang memiliki jangkauan paling luas di antara bank lainnya. Khusunya PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pangkalpinang, Tercatat pada bulan Desember 2012, Bank BRI Pangkalpinang telah memilik 19 unit kerja, mulai dari KCP hingga teras BRI. Dengan jumlah unit kerja yang cukup banyak, tentunya Bank BRI memiliki Proses pengadaan yang cukup rumit.

Proses pengadaan Bank BRI Kanca Pangkalpinang dikelola oleh Bagian Logistik. Masalah timbul dari proses pengontrolan proyek pengadaan. Luasnya jangkauan wilayah Bank BRI menimbulkan kesulitan tersendiri

dalam melakukan pengontrolan proyek

pengadaan. Karena dalam penanganan

pengadaaan barangnya memakan waktu yang lama, karena sistem saat ini masih manual, sehingga peyediaan barang ke uker sering terhambat, dapat terjadi kesulitan dalam pengadaan barangnya, disamping itu juga proses pengadaan barangnya kurang efisien dan memerlukan biaya cukup besar , seperti

penggunaan media telepon, fax untuk

menghubungi Uker, juga pemakain kertas untuk pencetakan form pemesanan dan surat pengantar barang. Hal ini amat menyita waktu

dan menyebabkan penanganan terhadap

permintaan memakan waktu yang lama

sehingga menyebabkan keterlambatan. Keadaan

tersebut tentunya semakin menambah

ketidakefisienan dan ketidakefektifan dari segi

waktu, tenaga dan biaya. Belum juga

terciptanya proses monitoring yang efektif selama proses pengadaan.

Berdasarkan masalah diatas dan mengingat luasnya wilayah serta kompleksnya proses

pengadaan, maka untuk meningkatkan

keefektifan kinerja Bagian Logistik,

memanfaatkan teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini yaitu e-procurement. Penerapan e-procurement berguna sebagai solusi sistemik disamping semua proses-proses pengadaan di Uker Kanca Pangkalpinang. Dengan bantuan system informasi pengadaan barang/jasa yang berbasis web diharapkan proses pengadaan di BRI Kanca Pangkalpinang menjadi lebih efektif dan efisien.

(3)

2.

Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Procurement

Menurut Kalakota et al(2001), procurement adalah semua aktivitas yang melibatkan akivitas mendapatkan barang meliputi pembelian, juga kegiatan logistic ke dalam seperti, transportasi barang masuk dan penyimpanan di gudang sebelum barang

tersebut digunakan. Procurement atau

pengadaan barang tidak hanya terbatas pada aktivitas purchasing atau pembelian, yang selama ini dipandang sama oleh kebanyakan orang.

2.2 Pengertian e-Procurement

Kalakota et al (2001) menyatakan bahwa e-procurement merupakan proses pengadaan barang atau lelang dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam bentuk website. Sedangkan Chaffey (2007) e-procurement adalah merupakan integrasi dan manajemen elektronik terhadap semua aktivitas pengadaan termasuk permintaan Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009)

ISSN: 1979-2328 UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009 E-129 pembelian, pemberian hak, pemesanan, pengantaran dan pembayaran antara pembeli dengan pemasok.

Sistem e-procurement ini dibangun dalam bentuk web dengan bahasa pemrograman PHP dengan sistem server-side , sehingga seluruh program dieksekusi pada server , bukan pada client. Sistem ini juga memerlukan sebuah web server pada sisi server- nya (Apache Web Server) dan Mysql sebagai basis datanya. Karena sistem ini sepenuhnya on-line , maka hanya memerlukan web browser (seperti Internet Explorer atau Mozilla) pada sisi client-nya. Tanpa melakukan instalasi seperti pada desktop program yang harus melakukan instalasi terlebih dahulu. Untuk spesifikasi perangkat keras/komputer yang dibutuhkan pada sisi client tidak ada syarat yang khusus. Yang terpenting adalah komputer tersebut dapat digunakan untuk koneksi dengan internet.

2.3 Jenis – Jenis e-Procurement

Menurut Neef, Dale (2001),) terdapat tujuh jenis utama dari e-procurement :

a. Web based ERP : membuat dan

menyetujui permintaan pembelian,

menempatkan purchase order dan menerima barang dan jasa dengan menggunakan sistem software berbasiskan teknologi Internet

b. e-MRO (Maintenance, Repair and Operating) : Sejenis dengan web-based ERP

terkecuali barang dan jasa yang dipesan

adalah persediaan non-produk yang

(4)

c. e-sourcing : mengidentifikasi supplier baru

untuk kategori tertentu dari keperluan pembelian menggunakan teknologi Internet.

d.e-tendering : mengirimkan permintaan

untuk informasi dan harga kepada supplier dan menerima balasan dari supplier menggunakan teknologi Internet.

e. e-reverse auctioning : menggunakan teknologi Internet untuk membeli barang dan jasa dari supplier yang diketahui atau tidak diketahui jumlahnya.

f. e-informing : mengumpulkan dan

mendistribusikan informasi pembelian dari

dan ke pihak internal dan eksternal menggunakan teknologi Internet.

g. E-marketsites: memperluas Web berbasis

ERP untuk membuka rantai nilai. Beli masyarakat dapat mengakses pilihan

pemasok produk dan layanan,

menambahkan ke shopping cart, membuat permintaan, meminta persetujuan, terima

pesanan pembelian elektronik dan

memproses tagihan dengan integrasi kepada pemasok rantai suplai dan pembeli sistem keuangan

2.3 Kunci Kesuksesan Menggunakan e- Procurement Menurut Kalakota et al (2001, p315)

manfaat e-procurement dibagi menjadi 2 kategori yaitu efisien dan efektif :

Efisien e-procurement mencakup biaya yang rendah, mempercepat waktu dalam proses procurement, mengontrol proses pembelian dengan lebih baik, menyajikan laporan informasi, dan pengintegrasian fungsi – fungsi procurement sebagai kunci pada sistem bak –office. Sedangkan efektivitas e- procurement yaitu meningkatkan control pada supply chain, pengelolaan data penting yang

baik, dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dalam proses pembelian pada organisasi, Dukungan dari internal user, pihak supplier, user, Pemberian training untuk membiasakan para karyawan dan internal user, supplier, serta pihak terkait lainnya dengan sistem e-procurement, Membeli barang dan jasa hanya dari supplier yang terpercaya

3.

Metode Penelitian

Metode penelitian menggambarkan cara-cara menugmpulkan informasi atau data yang diperlukan dalam membuat Skripsi mengenai Analisa Sistem Perancangan E-Procurement (Pengadaan) adalah sebagai berikut:

3.1 Metode Pengumpulan Data Cara yang dilakukan oleh penulis dalam mendapatkan data atau informasi adalah

a. Interview (wawancara)

Penulis melakukan tanya jawab langsung dengan staff yang terlibat agar dapat

mengetahui proses sistem pengadaan

(5)

b. Penelitian dilapangan

Penulis ikut melihat secara langsung ke lapangan kegiatan proses pengadaan barang tersebut.

c. Media Kepustakaan

Media buku yang berhubungan dengan pembuatan Skripsi khususnya dalam Analisa Sistem Perancangan E-Procurement.

3.2 Analisa Sistem

a. Analisa Sistem

Kegiatan yang dilakukan pada tahap analisa sistem adalah pendekatan dengan menggunakan analisa program berorientasi Object Oriented yaitu meliputi:

1)Menganalisa sistem yang telah berjalan selama ini dengan mempelajari masalah – masalah yang ada.

2)Menganalisa dokumen masukan dan

keluaran guna melengkapi dokumen baru yang diperlukan sistem.

Yang dihasilkan pada tahap ini berupa model sistem yang telah ada, Penulis

menggunakan diagram Unified

Modelling Language (UML) untuk

mendeskripsi sistem yang telah berjalan guna mendeskripsikan konsep sistem baru yang akan dikembangkan guna memberikan solsusi dari permasalahan yang ada. Beberapa diagram tersebut adalah:

a) Activity Diagram

Activity Diagram digunakan untuk

memodelkan alur kerja sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas didalam suatu proses. b) Use Case Diagram

Use Case Diagram digunakan untuk

menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada diluar sistem atau actor.

c) Use Case Description

Use Case Description digunakan untuk

mendeskripsikan secara rinci mengenai Use

Case Diagram.

b. Perancangan Sistem

Tahap perancangan sistem digunakan untuk merancang sistem secara rinci berdasarkn hasil analisa sistem yang telah ada, sehingga menghasilkan model baru yang di usulkan, dengan disertai rancangan database dan spesifikasi program.

Alat-alat yang diusulkan pada tahap perancangan sistem ini antara lain sama dengan tahap analisa sistem namun terdapat beberapa tambahan sebagai berikut :

1) LRS (Logical Record Structure)

Logical Record Structure berasal dari setiap entity yang diubah kedlam bentuk sebuah

kotak dengan nama entity berada diluar kotak dan atribut berada didalam kotak. 2) Class Diagram

Class Diagram membantu dalam visualisasi

class dari suatu sistem. Hal ini disebabkan karena class adalah deskripsi kelompok

(6)

objek-objek dengan atribut (property), prilaku (operation) dan relasi yang sama. 3)Relasi (Tabel)

Relasi digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan model conceptual secara

terperinci dengan adanya primary key dan

foreign key.

4) Sequence Diagram

Sequence Diagram adalah Visual coding (perancangan form atau layer).

4.

Hasil dan Pembahasan

4.1 Proses Bisnis

Sistem yang ber jalan saat ini dalam proses bisnis perusahaan yaitu :

1) Proses pengadaan barang diawali dari, Uker membuat surat permohonan ke Kantor Cabang, yang ditujukan kepada Bagian Logistik. Kemudian Bagian Logistik mengecek stok barang. Jika stok ada, barang akan dikirim langsung ke Uker tersebut, Namun jika stok habis, maka Bagian Logistik memesan barang terlebih dahulu ke Supplier. 2) Pemesanan dilakukan melalui telepon

kepada supplier. Setelah proses

pemesanan dilakukan, maka supplier akan langsung mengantarkan barang kepada Bagian Logistik. Kemudian langsung menyerahkan Surat Tanda Terima Barang dan Faktur. Setelah barang diterima, maka selanjutnya

proses pembayaran dilakukan via

transfer Bank.

3) Jika proses pembayaran selesai, maka bagian logistik akan yang menitipkan barang beserta Surat Pengantar kepada driver untuk diantarkan kepada Uker. uker

akan menanda-tangani surat pengantar sebagai tanda terima dan menyerahkannya kembali kepada Bagian Logistik melalui Fax.

4) Terakhir ialah surat pengantar yang sudah ditandatangani oleh uker, diarsip kan, dan tidak pernah dimasukkan kedalam laporan, hanya berupa arsipan.

4.2 Activity Diagram

a. Proses Permohonan Barang

Gambar 4.1

Activity Diagram Proses Permohonan Barang Buat Surat Permohonan Kirim Surat Permohonan Terima Surat Permohonan Mengecek Stok Barang Menyiapkan Barang Memesan Barang

[Stok Ada] [Stok Habis] BAG. LOGISTIK UKER

(7)

b. Proses Pemesanan Barang

Gambar 4.2

Activity Diagram Proses Pemesanan Barang

c. Proses Pembayaran

Gambar 4.3

Activity Diagram Proses Pembayaran

d. Proses Pengeluaran Barang

Gambar 4.4

Activity Diagram Proses Pengeluaran Barang

4.3 Analisa Usulan

Berikut Analisa Usulan Pada Sistem e-Procurement pada Bank BRI Kanca Pangkalpinang:

a. Kaunit (User)

Proses permohonan di awali dari Kaunit terlebih dahulu membuka halaman Web, kemudian melakukan login setelah masuk ke halaman Home, User memilih

menu Cetak Surat Permohonan,

kemudian menginput data dan mencetak surat permohonan, dan data otomatis tersimpan.

b. Bag. Logistik (Admin)

Admin membuka menu Request,

kemudian melihat data request yang

Pesan Barang Via Telpon Terima Barang Terima Pesanan Siapkan Barang Buat STTB & Faktur

Kirim Barang beserta STTB & Faktur SUPPLIER BAG. LOGISTIK Siapkan Pembayaran Pembayaran Via

Transfer Bank PembayaranTerima

SUPPLIER BAG. LOGISTIK Menyiapkan Barang Membuat Surat Pengantar (SP) Terima SP lalu di Arsipkan Menitipkan barang beserta SP Terima Barang dan SP Mengantar Barang dan SP Terima Barang & SP Tanda Tangani SP Menyerahkan kembali SP UKER Driv er BAG. LOGISTIK

(8)

masuk. Lalu mengecek barang apakah ada atau tidak sesuai data yang diajukan. Jika stok ada, maka barang disiapkan. Jika stok tidak ada maka melakukan pemesanan ke supplier. Setelah pesanan diterima, supplier langsung mengantar barang ke bag. Logistik.

4.4 Activity Diagram Sistem Usulan a. Kaunit

Gambar 4.5

Activity Diagram Kaunit (User)

b. Bag. Logistik (Admin)

Gambar 4.6

Activity Diagram Bag. Logistik (Admin)

4.5 Use Case Diagram

a. Use Case Diagram dari sisi Admin

Gambar 4.7

Activity Diagram dari sisi admin

b. Use Case Diagram dari sisi User

Gambar 4.8

Activity Diagram dari sisi User

5.

Kesimpulan dan Saran

Dari pembahasan dan penjelasan semua materi, maka dapat ditarik kesimpulan

Login

Pilih menu Cetak Surat permohonan

Input data Surat Permohonan

Cetak dan Simpan Surat Permohonan

KAUNIT

Login

Buka menu Request

Melihat data request

Mengecek barang sesuai data request

Menyiapkan barang [ Ada ] Memesan Barang [ Tidak Ada ] Terima Barang Terima Pesanan Antar Barang Suppl ie r Ba g. Logistik Login

Entry Data Uker

Entry Data Supplier

Cetak Surat Pesanan

Cetak Surat Pengantar

Cetak Lap. Pengeluaran Barang

Cetak Lap. Pembelian Barang Entry Data Barang

Entry Pembayaran Admin

Entry STTB

Login

Cetak Surat permohonan User

(9)

mengenai pokok permasalahan bab-bab sebelumnya, yaitu sebagai berikut:

a. Aplikasi System Berbasis Website

merupakan solusi yang tepat bagi proses pengadaan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Kanca Pangkalpinang karena memberikan satu nilai tambah bagi kualitas dan ketepatan suatu informasi. Mengingat jauhnya jangkauan wilayah unit kerja. Dan Kemampuan penyimpanan informasi bisa lebih banyak serta lebih cepat dibandingkan dengan system manual.

b. Dengan adanya sistem e-procurement ini maka PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Kanca Pangkalpinang, dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pengadaan, mengingat jauhnya jangkauan wilayah unit kerja. Sistem ini

juga mampu mengurangi biaya

administrasi (penggunaan kertas, telepon, fax) dalam perusahaan dan mampu meminimalisir proses kesalahan pencatatan dan pemasukan data dalam pemesanan. Dan yang terpenting, Mempermudah Bagian Logistik dalam pembuatan laporan setiap bulannya.

5.1 Saran

Untuk menunjang keberhasilan dalam penggunaan Sistem Informasi E-Procurement, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

a. Pemakai atau user harus memiliki

penguasaan dan kemampuan dalam bidang komputer baik hardware maupun software yang baik yang dibutuhkan dalam sistem aplikasi berbasis web ini.

b. Karena informasi yang disajikan pada dasarnya berasal dari data masukan, maka sebelum memasukkan data harus dilakukan pengecekan terhadap kebenaran data agar informasi yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan keinginan pengguna.

c. Untuk menjaga hal-hal yang tidak

diinginkan, seperti hilang data, sebaiknya sistem komputerisasi pembelian dipelihara secara rutin dan hanya karyawan atau bagian logistic saja yang dapat mengakses sistem tersebut.

d. Melakukan back up data secara rutin sebagai cadangan dari master data dan media penyimpanan harus terjamin seperti dalam Flashdisk atau Harddisk atau CD ReWriteable.

e. Pastikan komputer bebas dari virus dengan sering mengupdate anti virus yang terbaru dalam sistem pembelian untuk mendeteksi sewaktu-waktu ada yang memasukkan data dari luar komputer itu sendiri.

f. Gunakan password dalam komputer dan kata sandi yang hanya User saja yang boleh tahu.

6.

Daftar Pustaka

[1] Neef, Dale. (2001). E-procurement : From Strategy to Implementation. Pearson Profl Education, New Jersey.

(10)

[2] Anonim1. 2008. E-procurement – Wikipedia the free encyclopedia. http://en.wikipedia.org/wiki/E-procurement. (18 September 2013).

[3] Kalakota, Ravi and Marcia Robinson. (2001). E-Business 2.0 : Roadmap for Success. Addison Wesley, Longman Inc., Cambridge, Massachussets.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan utama dari pengelolaan GGA adalah mencegah terjadinya kerusakan ginjal, mempertahankan hemostasis, melakukan resusitasi, mencegah komplikasi metabolik dan

ESD  mempromosikan  kompetensi seperti berpikir kritis, membayangkan skenario masa  depan  dan  membuat  keputusan  dengan cara  kolaboratif.  Pendidikan  untuk

Alat pelajaran yang terdiri atas pembukuan dan alat-alat peraga dan laboratorium. Ketiga Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audiovisual yang

Hal ini dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara reputasi underwriter (RUDW), reputasi auditor (RAUD), nilai penawaran saham (NPS), prosentase

In summary, as capital account openness has increased over time, most East Asian economies seem to have chosen greater exchange rate flexibility to retain a certain degree of

Colombo No.1 Yogyakarta 55281 Telepon : 0274-5861682. fostering-responsibility-underserved-youth

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik meneliti tentang pemahaman pajak penghasilan dan sanksi pajak pada (pegawai) atau wajib pajak orang pribadi di kampung petis

negeri yang mengganggu perek)n)mian menyebabkan re>im Orde Baru runtuh( menyebabkan re>im Orde Baru runtuh(.. Kebi-akan Pembangunan Orde Baru. Kebi-akan Pembangunan Orde