ANALISIS RUGI DAYA AKTIF SEBAGAI AKIBAT BEBAN
TIDAK SEIMBANG PADA JARINGAN DISTRIBUSI
TEGANGAN RENDAH DAERAH KERJA GARDU
DISTRIBUSI KL-58 PT PLN (PERSERO) RAYON KUALA
LAPORAN TUGAS AKHIR
Ditulis Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III
oleh
1105032100 Esti Loisa Lbn Toruan
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
ABSTRAK
Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik selalu terjadi dan penyebab ketidakseimbangan tersebut adalah ketidakseimbangan beban antara tiap-tiap fasa (fasa R, fasa S, dan fasa T), pada beban-beban satu fasa pada pengguna jaringan tegangan rendah. Akibat ketidakseimbangan beban tersebut munculah arus netral pada trafo. Arus netral yang mengalir di netral trafo ini menyebabkan terjadinya rugi daya akibat adanya arus netral pada penghantar netral trafo. Dengan adanya rugi-rugi tersebut maka efisiensi trafo akan semakin rendah. Semakin besar faktor ketidakseimbangan maka akan semakin besar arus netral yang muncul.
Setelah dianalisis, pada gardu distribusi KL-58 diperoleh ketidakseimbangan beban terbesar 39,7% pada WBP dan 23,067% pada LWBP dan arus netral yang muncul cukup besar yakni yang terbesar 76,2A pada WBP dan 78,7A pada WBP. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai beban tidak seimbang, penulis menganalisis berdasarkan data yang ada.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada TYME atas berkat dan kasih karunia-Nya yang masih dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
Laporan Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan Program Diploma III Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Medan. Dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan perkuliahan di Politeknik Negeri Medan.
Laporan ini dapat dibuat dan diselesaikan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh penulis selama mengikuti perkuliahan dan tentunya tidak terlepas dari bantuan dan arahan pihak pembimbing materi dan teknis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak M. Syahruddin, S.T.M.T., selaku Direktur Politeknik Negeri Medan; 2. Ibu Junaidi, S.T.M.T., Ketua Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Medan;
3. Bapak Ir. Gunoro, M.T., selaku Kepala Program Studi Teknik Elektro Politeknik Negeri Medan;
4. Bapak Sutan Pardede, S.T,M.T., selaku Dosen Pembimbing;
5. Bapak Martin D Sitepu, selaku Manager PT PLN (Persero) Rayon Kuala; 6. Bapak Lamris Rajagukguk, selaku Supervisor Teknik PT PLN (Persero)
Rayon Kuala;
7. Rekan-rekan dibagian Distribusi Rayon Kuala, Bapak Tommy Saragih, Sofyan, Prima Sukma, Ujang, Sunarta Ginting, Irwansyah, Fendy, Arif, Teguh, Anto, Andi, dan rekan-rekan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih atas bimbingan, ilmu dan arahannya selama pelaksanaan riset dilapangan;
8. Ayah tercinta Sopar Parulian Lbn Toruan, ibu tersayang Ruth Sianturi, abang tersayang Anggiat Niko Demus Lbn Toruan, adik tersayang Gopindo Natanael Lbn Toruan, serta keluarga terkasih yang selalu memotivasi dan membimbing penulis;
9. Seluruh mahasiswa D3K PLN kelas EL-6E ’11 atas dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, Laporan Tugas Akhir ini belum sempurna dan penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua kalangan yang membaca.
Medan, 29 Agustus 2014
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ...v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GRAFIK ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB 1.PENDAHULUAN ...1
1.1. Tinjauan Umum Perusahaan ...1
1.1.1. Sejarah PT PLN (Persero) ...1
1.1.2. Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Rayon Kuala ...4
1.1.3. Visi dan Misi ...5
1.1.4. Makna Logo PLN ...5
1.1.5. Lokasi PT PLN (Persero) Rayon Kuala ...7
1.2. Latar Belakang ...8
1.3. Rumusan Masalah ...8
1.4. Batasan Masalah ...9
1.5. Tujuan ...9
1.6. Manfaat ...9
1.7. Metode Pengumpulan Data ...9
BAB 2.LANDASAN TEORI ...11
2.1. Sistem Tenaga Listrik ...11
2.2. Sistem 3 Fasa ...14
2.4. Beban Hubungan Delta Seimbang ...18
2.5. Beban Hubungan Bintang Seimbang ...20
2.6. Ketidakseimbangan Beban ...22
2.7. Beban Hubungan Delta Tidak Seimbang ...23
2.8. Beban Hubungan Bintang Tidak Seimbang pada sistem empat kawat ...24
2.9. Beban Hubungan Bintang Tidak Seimbang pada Sistem Tiga Kawat ...27
2.10. Rugi – rugi Daya pada Jaringan Distribusi ...28
2.11. Penyaluran dan Susut Daya...28
2.12. Transformator Distribusi ...29
2.13. Standing Operating Procedure (SOP) ...31
BAB 3. PENGUMPULAN DATA PENYEIMBANGAN BEBAN ...35
3.1. Gardu Distribusi KL-58 ...35
3.2. Hasil Pengukuran Beban Gardu Distribusi KL-58 Sebelum Penyeimbangan Beban ...38
3.3. Denah Pelanggan Gardu Distribusi KL-58 ...40
3.4. Langkah Kerja Penyeimbangan Beban ...43
3.5. Hasil Pengukuran LWBP pada Jurusan Timur Gardu Distribusi KL-58 Setelah Penyeimbangan Beban ...45
3.6. Hasil Pengukuran LWBP pada Jurusan Barat Gardu Distribusi KL-58 Setelah Penyeimbangan Beban ...45
3.7. Hasil Pengukuran WBP pada Jurusan Timur Gardu Distribusi KL-58 Setelah Penyeimbangan Beban ...46
3.8. Hasil Pengukuran WBP pada Jurusan Barat Gardu Distribusi KL-58 Setelah Penyeimbangan Beban ...46
3.10. Nilai Impendasi Penghantar ...47
BAB 4.ANALISIS DATA PENYEIMBANGAN BEBAN ...48
4.1. Analisis Ketidakseimbangan Beban pada Transformator Distribusi KL-58 Jurusan Timur Sebelum Penyeimbangan Beban ...49
4.2. Analisis Ketidakseimbangan Beban pada Transformator Distribusi KL-58 Jurusan Barat Sebelum Penyeimbangan Beban ...50
4.3. Rugi – rugi Daya pada Jaringan Gardu Distribusi KL-58 Jurusan Timur
Sebelum Penyeimbangan Beban ...51
4.4. Rugi – rugi Daya pada Jaringan Gardu Distribusi KL-58 Jurusan Barat Sebelum Penyeimbangan Beban ...54
4.5. Penyeimbangan Beban ...59
4.6. Analisis Ketidakseimbangan Beban pada Transformator Distribusi KL-58 Jurusan Timur Setelah Penyeimbangan Beban ...62
4.6.1. Penyeimbangan Beban Pertama ...62
4.6.2. Penyeimbangan Beban Kedua ...64
4.6.3. Penyeimbangan Beban Ketiga ...65
4.7. Analisis Ketidakseimbangan Beban pada Transformator Distribusi KL-58 Jurusan Barat Setelah Penyeimbangan Beban...66
4.7.1. Penyeimbangan Beban Pertama ...67
4.7.2. Penyeimbangan Beban Kedua ...68
4.7.3. Penyeimbangan Beban Ketiga ...69
4.8. Analisis Rugi – rugi Daya pada Jaringan Tegangan Rendah Gardu Distribusi KL-58 Jurusan Timur Setelah Penyeimbangan Beban ...71
4.8.1. Penyeimbangan Beban Pertama ...71
4.8.2. Penyeimbangan Beban Kedua ...73
4.8.3. Penyeimbangan Beban Ketiga ...75
4.9. Analisis Rugi – rugi Daya pada Jaringan Tegangan Rendah Gardu Distribusi KL-58 Jurusan Barat Setelah Penyeimbangan Beban ...77
4.9.1. Penyeimbangan Beban Pertama ...78
4.9.2. Penyeimbangan Beban Kedua ...80
4.9.3. Penyeimbangan Beban Ketiga ...82
4.10. Kajian Finansial Rugi – rugi Daya pada Jaringan Tegangan Rendah Gardu Distribusi KL-58 ...90
BAB 5.KESIMPULAN DAN SARAN...94
5.1. Kesimpulan ...94
DAFTAR PUSTAKA ...95 LAMPIRAN ...96
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Struktur organisasi PT PLN (Persero) Rayon Kuala ...4
Gambar 1.1. Logo PT PLN (Persero) ...5
Gambar 1.2. Bidang persegi panjang vertikal kuning ...6
Gambar 1.3. Petir atau kilat merah ...6
Gambar 1.4. Tiga gelombang biru...7
Gambar 1.5. Lokasi PT PLN (Persero) Rayon Kuala ...7
Gambar 2.1. Sistem tenaga listrik ...12
Gambar 2.2. Generator tiga fasa ...14
Gambar 2.3. Gelombang sinus ...15
Gambar 2.4. Urutan ABC ...15
Gambar 2.5. Urutan CBA ...16
Gambar 2.6. Hubungan bintang ...17
Gambar 2.7. Hubungan delta ...17
Gambar 2.8. Beban seimbang hubungan delta ...18
Gambar 2.9. Fasor tegangan dan arus terhubungan delta ...18
Gambar 2.10.Beban terhubung bintang ...20
Gambar 2.11.Fasor tegangan terhubungan bintang ...21
Gambar 2.12.Vektor diagram arus keadaan seimbang ...22
Gambar 2.13.Vektor diagram arus dalam keadaan tidak seimbang ...23
Gambar 2.14.Diagram fasor beban tidak seimbang hubungan delta ...24
Gambar 2.15.Beban hubungan bintang tidak seimbang sistem empat kawat ...25
Gambar 2.16.Diagram fasor beban tidak seimbang hubungan bintang ...25
Gambar 2.17.Kawat netral dengan impedansi ZN Gambar 2.18.Kawat netral dengan impedansi Z = 0...26
N Gambar 3.1. Fider MG – 03 yang berada pada gardu induk binjai ...35
...26
Gambar 3.2. Gardu distribusi KL-58...36
Gambar 3.3. Trafo KL-58...36
Gambar 3.4. Pengukuran beban pada gardu distribusi KL-58 ...39
Gambar 3.5. Tap konektor (piercing) ...43
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Data gardu distribusi KL-58 ...37 Tabel 3.2. Hasil pengukuran beban gardu distribusi KL-58 ...38 Tabel 3.5. Hasil pengukuran LWBP pada jurusan timur gardu distribusi
KL-58 ...45 Tabel 3.6. Hasil pengukuran LWBP pada jurusan barat gardu distribusi
KL-58 ...45 Tabel 3.7. Hasil pengukuran WBP pada jurusan timur gardu distribusi
KL-58 ...46 Tabel 3.8. Hasil Pengukuran WBP pada Jurusan Barat Gardu Distribusi
KL-58 ...46 Tabel 3.9. Data impedansi penghantar All Alumunium Alloy Conductor
(AAAC) ...47 Tabel 4.1. Ketidakseimbangan dan rugi – rugi daya pada jaringan tegangan
rendah gardu distribusi KL-58 sebelum penyeimbangan beban ...58 Tabel 4.2. Data pengukuran beban pada gardu distribusi KL-58 sebelum
penyeimbangan beban ...59 Tabel 4.3. Data pengukuran beban pada gardu distribusi KL-58 setelah
penyeimbangan beban pertama. ...60 Tabel 4.4. Data pengukuran beban pada gardu distribusi KL-58 setelah
penyeimbangan beban kedua. ...61 Tabel 4.5. Data pengukuran beban pada gardu distribusi KL-58 setelah
penyeimbangan beban ketiga. ...62 Tabel 4.6. Ketidakseimbangan dan rugi – rugi daya pada jaringan tegangan
rendah gardu distribusi KL-58 setelah penyeimbangan beban ...84 Tabel 4.7. Perbandingan nilai rupiah akibat rugi – rugi daya pada jaringan
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Hubungan rugi - rugi daya terhadap penyeimbangan beban yang dilakukan pada gardu distribusi KL-58 ...85 Grafik 4.2. Hubungan arus netral terhadap penyeimbangan beban yang
dilakukan pada gardu distribusi KL-58 ...86 Grafik 4.3. Hubungan ketidakseimbangan beban terhadap penyeimbangan
beban yang dilakukan pada gardu distribusi KL-58 ...87 Grafik 4.4. Hubungan rugi – rugi daya terhadap ketidakseimbangan beban
pada jaringan tegangan rendah jurusan gardu distribusi KL-58 ...88 Grafik 4.5. Hubungan arus netral terhadap ketidakseimbangan beban pada
DAFTAR LAMPIRAN
Lamp 1. One line diagram trafo pada feeder MG 3 di PT PLN (Persero) Rayon Kuala ...97 Lamp 2. Teknik penyeimbangan beban, PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan
dan Pelatihan ...98 Lamp 3. SPLN 87 :1991 ...99 Lamp 4. Tarif Dasar Listrik (TDL) 2014 ...100 Lamp 5. Data LWBP sebelum pemerataan beban pada gardu distribusi
KL-58 ...101 Lamp 6. Data LWBP setelah pemerataan beban yang pertama pada gardu
distribusi KL-58...102 Lamp 7. Data LWBP setelah pemerataan beban yang kedua pada gardu
distribusi KL-58...103 Lamp 8. Data LWBP setelah pemerataan beban yang ketiga pada gardu
Distribusi KL-58 ...104 Lamp 9. Data WBP sebelum pemerataan beban pada gardu distribusi
KL-58 ...105 Lamp 10.Data WBP setelah pemerataan beban yang pertama pada gardu
distribusi KL-58...106 Lamp 11.Data WBP setelah pemerataan beban yang kedua pada gardu
Distribusi KL-58 ...107 Lamp 12.Data WBP setelah pemerataan beban yang ketiga pada gardu
distribusi KL-58...108 Lamp 13.Denah gardu distribusi KL-58 ...109 Lamp 14.Data pelanggan pada gardu distribusi KL-58 ...112
Lamp 15.Foto Staff, outsourching beserta mahasiswa/i magang D3K PLN di PT PLN (Persero) Rayon Kuala ...117 Lamp 16.Foto Staff beserta mahasiswa/i magang D3K PLN di PT PLN
(Persero) Udiklat Tuntungan ...117 Lamp 17.Foto mahasiswa/i D3K PLN ...118 Lamp 18.Foto sidang di RC 108 pada hari jumat tanggal 29 Agustus 2014 ...118
BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1. Tinjauan Umum Perusahaan
PT PLN (Persero) adalah perusahaan perseroan negara yang bergerak di bidang ketenagalistrikan dalam sektor pembangkit, transmisi dan distribusi tenaga listrik di seluruh wilayah Indonesia, baik perkotaan maupun pedesaan, baik untuk kalangan industri, komersial, dan rumah tangga.
1.1.1. Sejarah PT PLN (Persero)
Sejarah keberadaan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara berawal dari dimulainya usaha kelistrikan di Sumatera Utara pada tahun 1923, yakni ketika perusahaan swasta belanda bernama NV NIGEM / OGEM membangun sentral listrik di tanah pertapakan yang saat ini menjadi lokasi kantor PLN Cabang Medan di Jl. Listrik No. 12 Medan. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan pada tahun 1924, di Tebing Tinggi tahun 1927, di Sibolga (oleh NV ANIWM) Berastagi dan Tarutung tahun 1929, di Tanjung Balai tahun 1931, di Labuhan Bilik tahun 1936 dan Tanjung Tiram pada tahun 1937
Setelah proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, bergeraklah aksi karyawan perusahaan listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan listrik bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan listrik yang diambil alih itu kemudian diserahkan kepada Pemerintah RI yakni kepada Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu maka dengan Penetapan Pemerintah No.1 SD/45 ditetapkanlah tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik.
Dalam suasana hubungan antara Indonesia dan Belanda yang makin memburuk, maka pada tanggal 3 Oktober 1953 terbitlah Surat Keputusan Presiden No. 163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan pasal 33 ayat (2) UUD 1945. Setelah aksi ambil alih itu maka sejak tahun 1955 berdiri Perusahaan Listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara (yang meliputi daerah Sumatera Timur dan Tapanuli) yang berpusat di Medan.
Pada bulan Maret 1958 dibentuk Penguasa Perusahaan-Perusahaan Listrik dan Gas (P3LG) yang merupakan gabungan antara pengusahaan listrik dan pengusahaan gas. Dalam perjalanannya, pada tahun 1959 P3LG berubah menjadi Direktorat Djenderal PLN (DDPLN). Pada tanggal 1 Januari 1961 dibentuklah Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU –PLN) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PUT No. 16/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan pun berubah. Perusahaan listrik di Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau diubah namanya menjadi PLN Eksploitasi. Pada tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan melalui Peraturan Menteri PUT No. 9 /PRT/64 dan kemudian dibentuklah 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas. Kemudian dengan terbitnya Peraturan Menteri No. 1/PRT/65 ditetapkanlah pembagian daerah kerja PLN secara nasional menjadi 15 Kesatuan daerah Eksploitasi, dimana PLN Sumatera Utara ditetapkan menjadi PLN Eksploitasi I.
Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara tersebut, maka dengan Surat Keputusan Direksi PLN No. KPTS 009/DIRPLN/1966 tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi empat cabang dan satu sektor, yaitu Cabang Medan, Binjai, Sibolga, dan Pematang Siantar (yang berkedudukan di Tebing Tinggi). Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972 mengubah bentuk perusahaan menjadi Perusahaan Umum (PERUM) yang isinya mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab yuntuk membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh Wilayah RI. Dalam Surat Keputusan Menteri PUTL No. 01/PRT/73 menetapkan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara diubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara. Menyusul kemudian terbit Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang mengubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah, dimana PLN Eksploitasi II berubah namanya menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara
Dengan berlakunya undang-undang No. 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan, Perusahaan Umum (PERUM) Listrik Negara ditetapkan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK). Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas usaha penyediaan tenaga listrik, maka pada tanggal 16 Juni 1994 terbitlah Peraturan Pemerintah No.23/1994 yang isinya menetapkan status PLN yang berubah dari Perusahaan Umum (PERUM) Listrik Negara dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO).
Sejak status perusahaan berubah, perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat. Hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara dimasa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 078.K/023/DIR/1996 tanggal 8 Agustus 1996, dibentuklah organisasi baru bidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara.
Dengan pembentukan Organisasi baru PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PT PLN (Persero) Wilayah II, maka fungsi – fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola oleh PT PLN (Persero) Wilayah II berpisah tanggung jawab pengelolaannya ke PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut. Sementara itu, PT PLN (Persero) Wilayah II berkonsentrasi pada bidang distribusi dan penjualan tenaga listrik. Pada Tahun 2003 PT PLN (Persero) Wilayah II berubah namanya menjadi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.
Wilayah Kerja PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara meliputi keseluruhan wilayah Provinsi Sumatera Utara dengan luas 71.680,68 km2, dimana sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di Pulau Nias. Provinsi Sumatera Utara terdiri dari 25 Kabupaten dan 8 Kota dengan 417 kecamatan dan 5.856 desa/kelurahan.
1.1.2. Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Rayon Kuala MANAJER
MARTIN D SITEPU
SUPERVISOR TEKNIK SUPERVISOR ADM ANALYST KINERJA
LUKMAN ARUAN ROMANZA VIRGO LAMRIS RAJAGUKGUK HARISON HASIBUAN HAIRUDDIN TOMMY M.L SARAGIH SYAHREZA RAIS SYARAFUDDIN PELAYANAN TEKNIK PEGAWAI PT.SENTRA SECURITY PT.SENTRA
MARIKE TJ.LANGKAT NAMU UKUR TELAGAH NAMU TERASI BAHOROK 1. ISWANTO 2. SAIFUL 3. APRI ARDIAN 4. ABDUL KHALIK 1. HADI SURYATNO 2. PRIMA SUKMA 3. ASNI
ASS. OFFICER CATER
JUNIOR ANALIST PELAYANAN PELANGGAN
JUNIOR OPERASI DISTRIBUSI
JUNIOR OPERASI DISTRIBUSI
JUNIOR OPERASI DISTRIBUSI
1. R. PURBA 2. DEDY K. 1. LEGIMIN 2. SURAJI 3. ARDIANTO 1. EDISON 2. KEPOH 3. WALDEN 1. ROBIN 2. ROY 3. WAKSU 1. ALIM SITEPU 2. EDYNYATA 1. NAZARUDDIN 2. KUASA SINURAYA 3. IRWANSYAH 1. LEGIMIN 2. SURAJI 3. ARDIANTO 1. RAMLI 2. KHAIRIL 3. KHANAFI BK.LAWANG HAR GANGGUAN TJ.LENGGANG 1. RUSLI 2. RUSLAN EFENDI 3. IRWANSYAH 4. HENDRY HARIONO 1. HAMDAN ARIF 2. SUPIANTO 3. ERDIANTO 4. EFENDI SYAHPUTRA 5. YUNANDA 6. TEGUH 7. ANDI 8. SP. GULTOM KANTOR JAGA
Gambar 1.1. Struktur organisasi PT PLN (Persero) Rayon Kuala
1
1.1.3. Visi dan Misi • Visi
Diakui sebagai Perusahaan Tenaga Listrik yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya di Wilayah Sumatera.
• Misi
a) Melaksanakan usaha pendistribusian dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu sesuai target kinerja unit dengan efektif dan efisien, untuk memberikan konstribusi optimal kepada perseroan.
b) Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memperhatikan kepentingan stakeholder berdasarkan kebijakan Perseroan.
c) Mengupayakan agar tenaga listrik dapat menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 1.1.4. Makna Logo PLN
Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.
Gambar 1.1. Logo PT PLN (Persero) Elemen – elemen dasar lambang:
Gambar 1.2. Bidang persegi panjang vertikal kuning
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.
b) Petir atau kilat
Gambar 1.3. Petir atau kilat merah
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.
c) Tiga gelombang
Gambar 1.4. Tiga gelombang biru
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.
1.1.5. Lokasi PT PLN (Persero) Rayon Kuala
PT. PLN (Persero) Rayon Kuala berada di jalan Binjai-Kuala No. 8A Langkat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
SD IMPRES NO: 050601 Pemakaman Umum PT PLN (PERSERO) RAYON KUALA KUALA T U M A N I N I A BINJAI K U A L A
1.2. Latar Belakang
Setelah melaksanakan praktek kerja lapangan di PT. PLN (Persero) Rayon Kuala, penulis mengamati bahwa semakin meningkatnya rugi – rugi daya (losses) pada daerah kuala - binjai. Hal tersebut mengakibatkan pendistribusian tenaga listrik pada daerah kuala belum bekerja secara optimal.
Rugi – rugi daya (losses) dapat diartikan sebagai banyaknya energi yang hilang baik secara teknis maupun non teknis. Hal ini dapat dilihat dari adanya selisih yang cukup besar antara energi listrik yang dikirimkan dari gardu induk dengan energi listrik yang didapatkan dari konsumsi pelanggan. Agar dapat menekan rugi – rugi daya listrik, oleh karena itu harus dapat mencari faktor penyebab dari rugi – rugi daya listrik. Salah satu faktor penyebabnya adalah beban tidak seimbang.
Beban tidak seimbang pada suatu sistem distribusi tenaga listrik disebabkan karena penyambungan beban yang dilakukan di saluran distribusi sekunder cenderung kurang memperhatikan pola penyebaran beban antara ketiga fasa sehingga arus netral mengalir pada kabel netral trafo. Beban tidak seimbang menyebabkan dampak besar pada pihak konsumen maupun pihak PLN.
Untuk mengatasi permasalahan diatas, penulis melakukan percobaan pada gardu distribusi KL – 58, karena gardu distribusi tersebut memiliki arus netral yang cukup tinggi. Hal ini yang mendorong penulis untuk mengangkat permasalahan dan percobaan di atas menjadi sebuah tugas akhir dengan judul : “Analisis Rugi Daya Aktif Sebagai Akibat dari Beban Tidak Seimbang pada Jarigan Distribusi Tegangan Rendah Daerah Kerja Gardu Distribusi KL – 58 PT PLN (Persero) Rayon Kuala. ”
1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam tugas akhir ini adalah : a) Bagaimana pengaruh beban tidak seimbang terhadap arus netral?
b) Bagaiman pengaruh beban tidak seimbang terhadap rugi – rugi daya pada jaringan tegangan rendah?
1.4. Batasan Masalah
Dalam pembahasan dan penulisan tugas akhir ini, penulis membatasi permasalahan pada ruang lingkup :
Hanya membahas pengaruh beban tidak seimbang terhadap arus netral dan rugi – rugi daya pada jaringan tegangan rendah.
1.5. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan tugas akhir ini antara lain: a) Untuk meminimalkan rugi – rugi daya pada tegangan rendah
b) Untuk menambah pengetahuan penulisan dalam menganalisa suatu hasil penelitian yang dilakukan.
c) Sebagai syarat utama untuk menyelesaikan studi diploma III di Politeknik Negeri Medan. 1.6. Manfaat
Laporan tugas akhir ini diharapkan bermanfaat untuk :
a) Memperdalam pengetahuan tentang rugi daya pada jaringan tegangan rendah. b) Mengetahui dampak dari ketidakseimbangan beban.
1.7. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang akan diterapkan oleh penulis dalam penyelesaian laporan Tugas Akhir ini sekaligus di dalam pengambilan data sebagai berikut :
Penyusunan tugas akhir ini dilakukan dengan metode : a) Studi Literatur
Mengumpulkan bahan-bahan literatur yang berhubungan dengan beban tidak seimbang pada gardu distribusi yang berada di daerah Binjai- Kuala.
b) Penentuan Sampel
Menentukan gardu distribusi yang akan dianalisis dengan membandingkan nilai arus netral yang tertinggi.
Dalam pengumpulan data dilakukan dengan 2 metode: • Pengumpulan data sebelum penyeimbangan beban
Adapun data yang akan digunakan adalah data pengukuran beban pada Waktu Beban Puncak (WBP) pada gardu distribusi KL 58, data pengukuran beban pada Lewat Waktu Beban Puncak (LWBP) pada gardu distribusi KL 58, konstruksi Jaringan Tegangan Rendah (JTR) pada gardu distribusi KL 58, data pelanggan pada gardu distribusi KL-58 dan nilai Impendasi Penghantar • Pengumpulan data setelah penyeimbangan beban
Adapun data yang akan digunakan adalah data pengukuran beban pada Waktu Beban Puncak (WBP) pada gardu distribusi KL 58 dan data pengukuran beban pada Lewat Waktu Beban Puncak (LWBP) pada gardu distribusi KL 58.
d) Analisis Data