• Tidak ada hasil yang ditemukan

Universitas Sumatera Utara Fakultas Sastra Departemen Studi Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Medan 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Universitas Sumatera Utara Fakultas Sastra Departemen Studi Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Medan 2009"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Apriani P. Ginting : Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan SMK Yayasan Perguruan Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang, 2010.

PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN SMK YAYASAN PERGURUAN AWAL KARYA PEMBANGUNAN (AKP) GALANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan studi untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S. Sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi

OLEH:

Universitas Sumatera Utara

Fakultas Sastra

Departemen Studi Ilmu Perpustakaan Dan Informasi

Medan

2009

APRIANI P. GINTING 030709032

(2)

ABSTRAK

Ginting, Apriani P. 2009. Pemanfaatan Koleksi Perpusatakaan Yayasan Perguruan SMK AKP Galang. Medan: Program Studi Perpustakaan

dan Informasi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Yayasan Perguruan SMK AKP Galang pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan koleksi Perpustakaan, pelayanan, dan peran pustakawan pada Perpustakaan SMK AKP Galang. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Perpustakaan SMK AKP Galang, sehingga dapat dijadikan sebagai masukan bagi Perpustakaan dalam menentukan kebijakan pengembangan pemanfaatan koleksi Perpustakaan. Dan penelitian juga diharapkan dapat menjadi suatu pendukung bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan topik ini. Bagi penulis yaitu dapt menambah wawasan, dan pengetahuan tentang perpustakaan sekolah.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana dengan metode survei yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMK AKP Galang Tahun Ajaran 2008/2009 yang berjumlah 257 siswa. Sedangkan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan table krejcie, yaitu sebanyak 155 orang. Karena populasi berstrata maka penentuan sampel dilakukan dengan teknik Proportionate Stratified Random

sampling, yaitu populasi dibagi menjadi beberapa stratum yaitu kelas I, kelas II, kelas

III yang terdapat pada SMK AKP Galang.

Berdasarkan data yang telah diolah, terdapat gambaran bahwa jumlah resonden yang menjawab bahwa siswa dalam seminggu mengunjungi perpustakaan sebanyak 91 responden (58,7%), dan dapat disimpulkan bahwa kunjungan siswa masih rendah. Sebanyak 86 responden (55,4%), menjawab waktu yang digunakan saat di perpustakaan berkisar antara 1-2 jam, ini di karenakan waktu berkunjung siswa digunakan ketika jam istirahat yang hanya berkisar 20 menit. Sebanyak 102 responden (65,8%), menjawab bahwa tingkat penggunaan koleksi oleh siswa SMK AKP Galang masih rendah, dan dapat disimpulkan bahwa kurangnya minat baca siswa terhadap koleksi perpustakaan. Sebanyak 95 responden (61,3%), menjawab tujuan siswa dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan yaitu untuk menambah wawasan, dan dapat disimpulkan bahwa perpustakaan dapat menambah wawasan siswa dalam menemukan hal-hal yang baru. Sebanyak 48 responden (31%), menjawab bahwa dalam memanfatkan koleksi perpustakaan siswa mencatat informasi yang dibutuhkan dari buku, dapat disimpulkan bahwa dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan siswa hanya cukup dengan mencatat informasi yang diperlukan saja. Sebanyak 75 responden (48,4%), menjawab bahwa jumlah koleksi yang tersedia di perpustakaan mencukupi, dan dapat disimpulkan bahwa ketersedian koleksi perpustakaan sudah baik untuk dimanfaatkan. Sebanyak 45 responden (29 %), menjawab bahwa koleksi yang sering dimanfaatkan adalah buku fiksi, dan dapat disimpulkan bahwa dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan siswa hanya suka membaca koleksi tertentu saja. Sebanyak 73 responden (47,1 %), menjawab bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan sesuai dengan kebutuhan, jadi dapat disimpulkan bahwa sebahagian besar koleksi perpustakaan yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan mereka. Sebanyak 67 responden (43,2 %), menjawab bahwa hanya

(3)

sesekali pustakawan memberikan bantuan ketika mendapatkan kesulitan dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan, dapat disimpulkan bahwa pustakawan hanya sedikit memberikan bantuan. Sebanyak 70 responden (45,1 %), menjawab bahwa pustakawan hanya kadang-kadang memberikan bimbingan kepada siswa dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan, jadi dapat disimpulkan bahwa bimbingan yang diberikan pustakawan tidak terlalu menonjol dalam mempermudah siswa memanfaatkan fasilitas perpustakaan. Sebanyak 85 responden (54,8 %), menjawab bahwa sistem pelayanan perpustakaan mempermudah siswa dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan, hal ini menunjukkan bahwa sistem pelayanaan telah cukup baik. Sebanyak 79 responden (51 %), menjawab bahwa jumlah koleksi yang dapat dipinjam dapat mencukupi kebutuhan siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa batas jumlah peminjaman telah mencukupi kebutuhan siswa.Sebanyak 77 responden (49,6 %), menjawab bahwa jam buka perpustakaan telah memadai, jadi dapat dikatakan bahwa jam buka perpustakaan sudah cukup membantu siswa dalam memanfaatkan perpustakaan.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan berkat-Nya yang begitu besar yang telah diberikan, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan SMK Yayasan Perguruan Awal Karya Pembangunan Galang (AKP)”. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Perpustakaan.

Dalam penyelesaian skripsi ini, Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyampaian isi masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini dapat selesai berkat adanya bimbingan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak-pihak yang telah ikut membantu secara moral maupun material. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Syaifuddin, M.A., Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara dan sekaligus sebagai Pembimbing II penulis yang selama ini telah banyak memberikan bantuannya kepada penulis.

3. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Dosen pembimbing I penulis yang telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk dan saran yang bermanfaat dalam penulisan skripsi

4. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si selaku Dosen Wali penulis.

5. Seluruh Staff Pengajar dan Staff Administrasi Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak Drs.Tato, selaku Pimpinan SMK Yayasan Perguruan AKP (Awal Karya Pembangunan) Galang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Perpustakaan SMK Awal Karya Pembangunan (AKP ) Galang.

7. Orangtuaku, Papa/ Mamaku yang Penulis sayangi St. Nemer Ginting, S.Pd dan M T Br. Manalu terimakasih banyak buat semangat, motivasi,

(5)

doa dan dukungan moral dan material yang telah diberikan . Tanpa doa yang kalian berikan, penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini. Yours the best my parents, I Love Them So Much.

8. Buat Adik-adikku, Yunika, Richard, Bill, terimakasih banyak buat doa dan semangat yang telah kalian berikan dan itu sangat berharga buat Penulis. Kita adalah satu tim yang tidak akan pernah pecah, ingat ya dek…! dan Jangan pernah berhenti berdoa.

9. Buat seluruh keluargaku yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih buat doa-doanya dan dukungannya.

10. Buat Haris dan keluarga, terimakasih banyak buat doa dan dukungan moral maupun material yang telah diberikan.

11. Buat Sahabat-sahabatku, Ribka, marlina, Hotma, Junie, Henie, Charika, Santie, Mustika, Novitra. Kalian adalah sahabat-sahabat terbaikku. Semoga kita akan tetap menjadi sahabat buat selamanya.

12. Buat teman-temanku semua stambuk’03, terimakasih buat semuanya. 13. Buat Adik-adikku di stambuk ’04, Vina, Sofy, Jelita, Valen, Yanti, dan

semuanya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

14. Buat teman-teman Richard (adikku) stambuk ’06 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih buat semuanya.

15. Semua pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga bantuan, dukungan, dan doa yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan sesuai dengan niatnya. Akhir kata, Penulis mengharapkan agar skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. .

Medan, Juni 2009

Penulis,

Apriani P Ginting NIM: 030709032

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Rumusan Masalah ...2

1.3 Tujuan Penelitian ...2

1.4 Manfaat Penelitian ...2

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ...3

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Sekolah ...4

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah ...4

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah...5

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah ...6

2.1.4 Tugas Perpustakaan Sekolah ...8

2.2 Koleksi Perpustakaan Sekolah ...9

2.2.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan Sekolah ...9

2.2.2 Fungsi Koleksi Perpustakaan Sekolah ...10

2.2.3 Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah ...11

2.3 Pelayanan Perpustakaan ... 12

2.3.1 Pengertian Pelayanan ...12

2.3.2 Jenis Pelayanan Perpustakaan ...12

2.3.3 Sistem Pelayanan Perpustakaan...13

2.4 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Sekolah ...14

2.4.1 Frekuensi Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan ...15

2.4.2 Cara Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan ...15

2.5 Gedung / Ruang dan Perabot Perpustakaan ...16

2.6 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan ...17

2.7 Relevansi Koleksi Perpustakaan dengan Kebutuhan Siswa ...18

2.8 Peran Pustakawan ...18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ...20

3.2 Metode Penelitian ...20

3.3 Populasi dan Sampel ...20

3.3.1 Populasi ...20

3.3.2 Sampel ...20

3.4 Instrumen Penelitian ...21

3.5 Kisi – Kisi Kuesioner ...21

3.6 Analisis Data ...21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden ... 23

(7)

4.2 Analisis Deskriptif ... 23

4.2.1 Frekuensi Kunjungan Siswa ke Perpustakaan ... 23

4.2.2 Waktu yang Digunakan di Perpustakaan ... 24

4.2.3 Jumlah Koleksi yang digunakan Siswa SMK AKP Galang ... 25

4.2.4 Tujuan Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan ... 25

4.2.5 Cara Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan ... 26

4.2.6 Jumlah Koleksi yang Mencukupi ... 27

4.2.7 Jenis Koleksi yang dimanfaatkan ... 28

4.2.8 Kesesuaian Koleksi dengan Kebutuhan Pengguna ... 28

4.2.9 Bantuan Pustakawan ... 29

4.2.10 Bimbingan Pustakawan ... 30

4.2.11 Sistem Pelayanan Perpustakaan ... 31

4.2.12 Batas Jumlah Peminjaman Koleksi Perpustakaan ... 32

4.2.13 Jam Buka Perpustakaan ... 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 34

5.2 Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 36 LAMPIRAN

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sampel Penelitian Berdasarkan Sub Kelompok ... 21

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner... 21

Tabel 4.1 Frekuensi Kunjungan Siswa ke Perpustakaan SMK AKP Galang ... 23

Table 4.2 Waktu yang Digunakan di Perpustakaan ... 24

Tabel 4.3 Jumlah Koleksi yang Digunakan Siswa SMK AKP Galang ... 25

Tabel 4.4 Tujuan Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan ... 26

Tabel 4.5 Cara Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan ... 26

Table 4.6 Jumlah Koleksi yang Mencukupi ... 27

Tabel 4.7 Jenis Koleksi yang Dimanfaatkan Pengguna ... 28

Tabel 4.8 Kesesuaian Koleksi dengan Kebutuhan ... 29

Tabel 4.9 Bantuan Pustakawan ... 30

Tabel 4.10 Bimbingan Pustakawan ... 30

Tabel 4.11 Sistem Pelayanan Perpustakaan ... 31

Tabel 4.12 Batas Jumlah Peminjaman Koleksi Perpustakaan ... 32

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju membuat banyak perubahan yang terjadi di segala bidang terutama bidang pendidikan. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan informasi yang terbaru sangat mempengaruhi pendidikan. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan intelektual dan keterampilan-keterampilan tertentu. Untuk itu diperlukan perpustakaan untuk menghasilkan pendidikan yang lebih baik.

Salah satu sumber belajar yang sangat penting adalah perpustakaan, dari mulai tenaga kependidikan, peserta didik maupun staf penyelenggara sekolah memperoleh kesempatan seluas – luasnya untuk memperdalam pengetahuan dengan memanfaatkan perpustakaan yang diperlukan baik yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan maupun hiburan. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Suatu sekolah dikatakan baik apabila sarana sekolah tersebut dapat menunjang program sekolah yang bersangkutan. Kurikulum yang dinamis, serta proses belajar yang berdasarkan integrasi dan koordinasi memerlukan sumber–sumber pengetahuan yang luas dan beraneka seperti: buku pelajaran, berkala, pamflet, gambar, peta, guntingan surat kabar atau kliping dan bahan–bahan audio visual yang seluruhnya dapat diperoleh di perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan sudah dapat memenuhi informasi yang dibutuhkan pengguna semaksimal mungkin. Untuk itu peran perpustakaan sekolah sangat penting karena berfungsi sebagai pusat informasi, pusat belajar dan mengajar serta pusat bagi setiap siswa mengembangkan daya pikir untuk menambah wawasan dan pengetahuannya.

Agar dapat dimanfaatkan dengan baik, jam buka Perpustakaan SMK AKP Galang dimulai pada pukul 08.00 WIB - 15.00 WIB dari hari senin sampai sabtu melayani 257 siswa SMK AKP Galang. Dengan demikian siswa dapat diharapkan memanfaatkan perpustakaan ketika jam pelajaran sekolah selesai.

Perpustakaan SMK AKP Galang dikelola oleh seorang pustakawan dan dibantu oleh beberapa pegawai. Berdasarkan Laporan Akhir Tahunan, Perpustakaan SMK AKP Galang memiliki jumlah koleksi sebanyak 4.247 judul dengan 9.103

(10)

eksemplar. Hal ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana pemanfaatan koleksi perpustakaan SMK AKP Galang?

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti pemanfaatan koleksi perpustakaan oleh siswa SMK AKP Galang sehingga nantinya akan diketahui sejauhmana para siswa memanfaatkan koleksi perpustakaan dan apa yang mempengaruhi tinggi rendahnya pemanfaatan koleksi tersebut. Diharapkan hasil penelitian ini nantinya akan menjadi masukan bagi pihak perpustakaan agar terus mengembangkan Perpustakaan SMK AKP Galang.

Dari berbagai alasan dan latar belakang masalah di atas, penulis menetapkan judul penelitian ini adalah “Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan pada SMK

Yayasan Perguruan AKP (Awal Karya Pembangunan) Galang”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana frekuensi pemanfaatan koleksi pada perpustakaan SMK AKP? 2. Bagaimanakah pelayanan pada perpustakaan SMK AKP ?

3. Bagaimanakah peran pustakawan dalam membantu pengguna dalam memanfaatkan koleksi pada perpustakaan SMK AKP ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui frekuensi pemanfaatan koleksi perpustakaan pada perpustakaan SMK AKP Galang.

2. Untuk mengetahui pelayanan perpustakaan SMK AKP Galang

3. Untuk mengetahui peran pustakawan dalam membantu pengguna memanfaatkan koleksi perpustakaan SMK AKP Galang

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Dapat menjadi masukan bagi Yayasan Perguruan AKP Galang untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan koleksi perpustakaan.

2. Memberikan bahan masukan bagi rekan mahasiswa dalam membahas masalah pemanfaatan koleksi perpustakaan sekolah.

(11)

3. Bagi pengembangan Ilmu Perpustakaan khususnya bidang perpustakaan

sekolah terutama tentang pemanfaatan koleksi perpustakaan sekolah.

1.5 Ruang Lingkup

Penulis membatasi ruang lingkup penelitian karena untuk memudahkan proses pelaksanaan penelitian. Adapun ruang lingkup penelitian meliputi frekuensi, koleksi, pelayanan dan pustakawan.

(12)

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1 Perpustakaan Sekolah

Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan suatu bagian penting dari komponen pendidikan yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sekolah.

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu jenis perpustakaan yang berperan penting dalam menyediakan berbagai informasi yang sesuai yang dibutuhkan oleh siswa Perpustakaan sekolah terwujud dengan adanya suatu unit tertentu di sebuah lembaga yang bernama sekolah. Unit ini dimaksudkan baik secara organisasi maupun fasilitas tenaga dan tempat, merupakan bagian yang integral dari lembaga yang bernama sekolah, bukan suatu yang berdiri sendiri.

Dalam buku “Pengantar Ilmu Perpustakaan” Sulistyo-Basuki (1993:50) menyatakan:

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.

Sedangkan menurut Nurhadi (1983:64) di dalam bukunya Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia menguraikan bahwa yang dimaksud dengan perpustakaan sekolah adalah “Semua perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah baik sekolah tingkat dasar maupun sekolah lanjutan guna menunjang proses belajar mengajar yang ada di sekolah”.

Ada juga pendapat lain yang menjelaskan tentang pengertian perpustakaan sekolah yang dikemukakan oleh Sutarno (2006:39) yang menyatakan bahwa “Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dan fasilitas penyelenggara pendidikan, sehingga setiap sekolah memiliki perpustakaan yang memadai.”

Berdasarkan ketiga pendapat di atas dapat dikatakan bahwa perpustakaan sekolah merupakan salah satu layanan yang ditujukan untuk menunjang kurikulum siswa sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar di sekolah.

(13)

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah

Pemakai Perpustakaan Sekolah terbatas, yakni para siswa, guru dan karyawan sekolah yang bersangkutan. Di atas telah dikatakan bahwa ada hubungan yang begitu erat antara perpustakaan dan pendidikan. Segala usaha dari perpustakaan yang meliputi pengumpulan, penyusunan, pemeliharaan bahan-bahan pustaka, pelayanan kepada para pamakai serta sirkulasi bahan pustaka akhirnya adalah untuk dimanfaatkan dengan cara yang semaksimal mungkin oleh para guru dan siswa, juga para karyawan.

Dengan pengadaan bahan pustaka yang menunjang kurikulum, diharapkan kepada pada siswa mendapatkan kesempatan untuk mempertinggi daya serap dan penalaran dalam proses pendidikan, sedangkan kapada guru diharapkan dapat memeperluas cakrawala pengetahuannya dalam kegiatan mengajar. Demikian pula bagi para karyawan bukan guru, perpustakaan dapat membantu mereka untuk lebih mengahayati tugasnya masing-masing di lingkungan pendidikan sehingga semakin dapat berperan serta. Dengan memiliki pengetahuan yang memadai, orang dapat tidak merasa rendah diri, sekaligus dari perpustakaan itu mereka juga memperoleh hiburan yang sehat.

Selanjutnya dalam buku Perpustakaan Sekolah (1996: 11) dinyatakan bahwa penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah untuk :

1. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca khususnya serta mendayagunakan budaya tulisan dalam sektor kehidupan.

2. Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi.

3. Mendidik murid agar dapat memelihara serta memanfaatkan bahan pustaka secara tepat dan berhasil guna.

4. Meletakkan dasar-dasar ke arah belajar mandiri. 5. Memupuk minat dan bakat

6. Menumbuhkan aspirasi terhadap pengalaman imajinatif

7. Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri.

Sedangkan menurut Rachmat (2007:5) tujuan khusus dari perpustakaan sekolah tertuang dalam pendapatnya yang mengatakan bahwa :

Perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dan bagian integral dari sekolah bersama-sama dengan sumber belajar lainnya bertujuan mendukung proses kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.

(14)

Dari kedua pendapat tadi dapat kita lihat bahwa perpustakaan bertujuan untuk mempertinggi daya serap dan kemampuan siswa dalam proses pendidikan serta membantu cakrawala pengetahuan guru/karyawan dalam lingkup pendidikan. Dengan demikian dapat membantu menyukseskan kegiatan belajar- mengajar di sekolah.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Pendidikan di zaman sekarang menginginkan agar mata pelajaran sebanyak mungkin diintegrasikan. Batas antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain semakin dikurangi, bahkan dihilangkan. Kurikulum tidak lagi dianggap sebagai semata-mata suatu seri mata pelajaran yang masing-masing berdiri sendiri. Isi pelajaran haruslah lebih mendekati pengalaman hidup atau harus dialami agar masing-masing anak didik lebih mampu menghayatinya secara konkrit dan memperkembangkan dalam hidupnya. Pelajaran haruslah mengikuti arah perkembangan anak didik dan dikendalikan oleh inteleknya. Pelajaran dalam pendidikan modern lebih banyak memperhatikan bakat-bakat individual anak didik. Meskipun ada mata pelajaran yang dianggap inti dan harus diajarkan kepada setiap siswa, tetapi diharapkan semakin dewasa anak didik, semakin mampu ia memupuk bakat khusus yang dimilikinya dan berminat besar untuk memperluas pengetahuannya di bidang yang sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.

Kurikulum yang hidup dinamis, serta proses belajar yang berdasarkan integrasi ini memerlukan sumber pengetahuan luas dan beraneka ragam, baik berupa buku pelajaran, terbitan berkala, pamflet, gambar-gambar, peta, guntingan surat kabar, bahkan mungkin slide, film, pita video, atau alat-alat audio-visual lainnya.

Perpustakaan Sekolah diadakan bukan sekedar memenuhi selera para siswa untuk membaca buku-buku pelipur lara belaka. Perpustakaan diharapkan membantu para siswa mangasah otak, memperluas dan memperdalam pengetahuan, melahirkan kereativitas, serta membantu kegiatan baik yang kurikuler maupun yang ekstrakurikuler. Dengan kata lain, perpustakaan sekolah merupakan satu kesatuan integral (terpadu) dengan sarana pendidikan yang lain.

Untuk mencapai tujuannya, perpustakaan umumnya mengelompokkan fungsi koleksi menjadi empat yaitu :

1. Fungsi Pendidikan

Perpustakaan berupaya memelihara dan menyediakan koleksi untuk mengembangkan kemampuan pendidikan penggunanya.

(15)

Perpustakaan menyediakan koleksi yang dapat diakses secara cepat untuk mencari, mendapatkan informasi yang tepat mengenai seluruh pengetahuan. 3. Fungsi Kebudayaan

Perpustakaan menyediakan koleksi yang merupakan pusat kebudayaan apresiasi seni manusia.

4. Fungsi Rekreasi

Koleksi perpustakaan disediakan agar berfungsi sebagai arena rekreasi untuk pengguna pada waktu senggang dengan membaca.(Sulistyo-Basuki, 1993: 27-29).

Kurniati (2007:9) menyatakan secara garis besar tugas dan fungsi perpustakaan sekolah sebagai berikut :

1. Sebagai pusat belajar mengajar. Perpustakaan sekolah berfungsi membantu program pendidikan pada umumnya, serta sesuai dengan tujuan kurikulum masing-masing. Mengembangkan kemampuan anak menggunakan sumber informasi. Bagi guru, perpustakaan sekolah merupakan tempat untuk membantu guru mengajar, juga tempat bagi guru memperkaya pengetahuan.

2. Membantu anak didik memperjelas dan memperluas pengetahuannya tentang suatu pelajaran di kelas dan mengadakan penelitian di perpustakaan.

3. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan mandiri.

4. Membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya.

5. Membiasakan anak untuk mencari informasi di perpustakaan, kemudian anak mencari informasi dalam perpustakaan akan menolongnya kelak dalam pelajaran selanjutnya.

6. Perpustakaan sekolah merupakan tempat memperoleh bahan rekreasi sehat, melalui buku-buku bacaan fiksi.

7. Perpustakaan sekolah memperluas kesempatan belajar bagi murid-murid.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan beberapa fungsi perpustakaan sekolah, yaitu:

1. Membantu para siswa melaksanakan penelitian dan membantu menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran-pelajaran yang didapatnya di dalam kelas. Perpustakaan memperkaya pelajaran dengan menyediakan bahan-bahan pustaka dalam segala bentuknya, yang menunjang pelajaran.

2. Memupuk daya kritis pada siswa. Dari sumber pengetahuan yang lebih bernuansa dan beraneka warna, siswa dapat mengetahui bahwa berbagai informasi ilmu pengetahuan dapat diberikan dengan cara yang berbeda-beda. Bahkan bila menemukan sumber informasi yang saling bertentangan tentang

(16)

hal yang sama, siswa dapat menilai dan menentukan sikap kritis terhadap berbagai pendapat/pandangan yang ditemukannya .

3. Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa. Buku-buku tentang kerajinan tangan yang meningkatkan daya kreasi siwa, seperti bagaimana merakit radio, tentang alat-alat listrik sederhana, membuat hiasan dinding, cara memelihara ternak unggas, ikan hias, tanaman dan bunga-bungaan, dan lain-lain, sangat membantu siswa mengembangkan kegemaran dan hobinya.

4. Tempat untuk melestarikan kebudayaan. Koleksi-koleksi karya sastra dan budaya dari masa ke masa banyak tersimpan di perpustakaan sekolah. Para siswa dapat menengok dan mengerti serta menghayati kebudayaan dan kekayaan adat-istiadat masa lampau. Dengan demikian perpustakaan ikut melestarikan kesinambungan kebudayaan .

5. Sebagai pusat penerangan. Majalah, surat kabar yang memuat tulisan-tulisan yang berisikan penerangan tentang berbagai hal serta perkembangan zaman manjadi sumber informasi bagi siswa untuk tetap berpijak pada zamannya. 6. Menjadi pusat dokumentasi. Klipping, laporan kerja para siswa, album-album

dapat disimpan di perpustakaan sekolah. Semuanya merupakan dokumen sekolah yang sangat berharga untuk dikenang dan diketahui oleh para siswa tahun-tahun berikutnya, bahkan menjadi pendorong untuk lebih maju lagi. 7. Sebagai tempat rekreasi. Bacaan-bacaan ringan, cerita-cerita lucu, cerita-cerita

fiksi yang tersedia di perpustakaan dapat menjadi pelepas ketegangan setelah sekian jam menggeluti ilmu di dalam kelas. Masuk perpustakaan, dan membaca bacaan segar, marupakan rekreasi yang sehat dan tetap mendidik. Mengisi jam pelajaran yang kosong, dengan membaca di perpustakan sangat bermanfaat bagi siswa. Suasana perpustakaan yang menyenangkan mendukung hal itu.

2.1.4 Tugas Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di sekolah memiliki tugas sebagai berikut:

a. Menghimpun atau mengumpulkan, mendayagunakan, memelihara dan membina secara terus menerus bahan koleksi atau sumber informasi dalam bentuk apa saja, seperti buku, majalah, surat kabar, dan jenis koleksi lainnya b. Mengolah sumber informasi tersebut pada nomor satu (1) diatas dengan

(17)

datang ke perpustakaan sampai kepada siap untuk disajikan atau dilayankan kepada para penggunanya yakni para siswa dan guru di lingkungan sekolah yang bersangkutan

c. Menyebarluaskan sumber informasi atau bahan – bahan pustaka kepada segenap anggota yang membutuhkannya sesuai dengan kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lainnya (Yusuf, 2005 :7)

Perpustakaan sekolah merupakan perangkat perlengkapan pendidikan yang menjadi bagian terpadu dalam sistem kurikulum yang mempunyai tugas:

a. Menyerap dan menghimpun informasi guna kegiatan belajar dan mengajar b. Mewujudkan sistem wadah pengetahuan dengan administrasi dan

organisasi yang sesuai sehingga memudahkan penggunaannya

c. Menyediakan sumber – sumber rujukan yang tepat guna untuk kegiatan konsultasi bagi pengajar dan pelajar

d. Menyediakan bahan – bahan yang bermanfaat bagi kegiatan rekreatif yang berkaitan dengan bidang budaya dan dapat meningkatkan selera, mengembangkan daya kreatif

e. Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan menarik sehingga pengajar dan pelajar tertarik dan dapat menjadi terbiasa dalam menggunakan perpustakaan (Kurniati, 2007:15).

Dari kedua pendapat di atas dapat diuraikan bahwa tugas perpustakaan sekolah adalah mengumpulkan atu menghimpun, mengolah dan melayangkan sumber-sumber informasi kepada pengguna perpustakaan sekolah.

2.2 Koleksi Perpustakaan Sekolah

2.2.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan Sekolah

Banyak koleksi perpustakaan sekolah baik dalam bentuk judul maupun jumlah eksemplar setiap judulnya, tergantung kepada usia sekolah dan dana khusus perpustakaan yang tersedia disamping kelincahan sekolah dalam usaha mencari bahan-bahan pustaka. Sekolah yang sudah berdiri sejak zaman Belanda, misalnya, masih memiliki peninggalan buku-buku berbahasa Belanda yang hanya dapat dibaca sementara guru saja, sedang para siswa masih dapat memanfaatkan dengan membandingkan gambar-gambar atau rumus-rumus yang ada didalamnya. Bagi sekolah yang dapat menyediakan dana khusus untuk perpustakaan dapat menyediakan bahan-bahan pustaka berupa slide, pita video, film, peta dan gambar-gambar. Secara umum perpustakaan sekolah telah memiliki koleksi bahan pustaka fiksi maupun non fiksi.

Untuk dapat melayani pengguna perpustakaan terutama siswa dalam proses belajar, perpustakaan sekolah memiliki berbagai jenis bahan pustaka yang dipilih dengan seksama dari semua mata pelajaran, yang berarti koleksi perpustakaan sekolah

(18)

harus dapat mencerminkan isi seluruh kurikulum sekolah yang bersangkutan. Di samping itu juga harus disediakan bahan pustaka yang dapat membantu siswa dalam memperkaya bahasa dan memperluas budi siswa dengan koleksi buku-buku sastra bermutu yang dikarang oleh sastrawan nasional dan internasional.

Menurut Soetimah (1992: 3) koleksi adalah bahan pustaka berupa buku atau non buku ataupun manuskrip yang dihimpun perpustakaan.

Pendapat lain tentang koleksi perpustakaan sekolah sebagaimana yang dikemukakan oleh Hernandono dalam Abidin (2009:9) adalah, ”Semua jenis bahan perpustakaan yang dikumpulkan/diadakan, diolah, disimpan dan dimanfaatkan oleh siswa/guru untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di sekolah.”

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan sekolah merupakan seluruh koleksi yang tersedia pada perpustakaan sekolah baik dalam bentuk buku maupun non buku untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar.

2.2.2 Fungsi Koleksi Perpustakaan Sekolah

Koleksi perpustakaan sekolah memiliki fungsi tergantung dengan jenis koleksinya. Umumnya fungsi koleksi perpustakaan memiliki kesamaan dengan fungsi perpustakaan sekolah.

Dalam buku Pedoman Perpustakaan Sekolah (Depdikbud, 1979:2) diuraikan bahwa fungsi koleksi perpustakaan sekolah adalah:

1. Membantu para pelajar melaksanakan penyelidikan dan mencari keterangan yang lebih luas dari pelajaran yang didapat dari kelas.

2. Dari sumber-sumber pengetahuan yang beranekaragam, seorang anak dapat mengetahui bahwa berbagai informasi dapat diberikan dengan cara-cara yang berbeda, daya kritiknya akan terpupuk apalagi kalau ia menemukan keterangan yang bertentangan mengenai masalah yang sama dalam buku-buku yang berbeda judul dan pengarang.

3. Perpustakaan yang baik juga harus dapat membantu seorang murid mengembangkan kegemarannya. Dalam perpustakaan harus ada buku-buku tentang berbagai jenis pekerjaan tangan, misalnya tentang membuat perahu. 4. Perpustakaan sekolah harus menyebarkan ke seluruh sekolah bacaan untuk

memupuk kebiasaan membaca.

5. Perpustakaan yang dipimpin dan diatur dengan baik juga memberikan pendidikan tanggungjawab kepada seorang anak sebagai warga negara.

Dari pendapat di atas dapat diuraikan bahawa koleksi perpustakaan sekolah juga memiliki fungsi yang dapat mendidik dan membantu mengembangkan kreatifitas siswa.

(19)

2.2.3 Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah

Menurut Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (1999: 14-16) koleksi perpustakaan sekolah dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Buku pelajaran pokok

Buku pelajaran pokok adalah buku yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang memuat bahan pelajaran yang dipilih dan disusun secara literatur dari suatu pelajaran yang minimal harus dikuasai oleh siswa pada tingkat dan jenis pendidikan tertentu. Buku pelajaran pokok diterbitkan/diadakan oleh pemerintah dan isinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

2. Buku pelajaran pelengkap

Buku pelajaran pelengkap adalah buku sifatnya membantu atau merupakan buku tambahan buku pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru, yang sebagian besar atau seluruh isinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

3.Buku bacaan

Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bacaan, yang menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi bacaan non fiksi, fiksi ilmiah, dan fiksi.

a. Buku bacaan non fiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan kenyataan yang bersifat umum. Buku bacaan non fiksi dapat menunjang atau memperjelas salah satu mata pelajaran atau pokok bahasan dan dapat pula bersifat umum.

b. Buku bacaan fiksi ilmiah adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan dan rekaan pengarang dalam bentuk cerita yang dapat mempengaruhi perkembangan daya fikir ilmiah.

c. Buku bacaan fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk certita. Buku bacaan fiksi yang baik dapat memberikan pendidikan dan hiburan sehat.

4. Buku sumber/refrensi/rujukan

Buku sumber/refrensi/rujukan adalah buku yang digunakan sebagai sumber informasi oleh siswa dan atau guru untuk memperoleh pengetahuan tambahan tentang suatu bidang ilmu atau keterampialn. Buku refrensi terdiri atas: kamus, ensiklopedi, almanak, direktori, atlas, buku indeks, dan abstrak. Buku sumber lain sangat penting sebagai acuan guru mengajar adalah buku kurikulum, buku ilmu pendidikan, dan lain-lain.

5. Terbitan berkala

Terbitan berkala adalah jenis terbitan secara terus-menerus dengan jangka waktu tertentu. Jenis terbitan berkala ini antara lain adalah surat kabar, majalah, dan buletin.

6. Pamplet atau brosur

Pamplet atau brosur membuat keterangan tentang keadaan atau kegiatan lembaga/organisasi yang menerbitkannya. Terbitan itu biasanya dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik.

7. Alat peraga

Alat peraga antara lain slide, film, kaset, dan piringan hitam. 8. Klipping

Klipping adalah guntingan artikel atau berita dari surat kabar, majalah, dan lain-lain yang dianggap penting untuk disimpan atau didokumentasikan.

(20)

Selanjutnya dijelaskan:

Koleksi dasar perpustakaan sekolah yaitu koleksi pertama yang harus dimiliki pada waktu sekolah memulai membangun koleksi perpustakaannya, jumlah Koleksi dasar perpustakaan sekolah adalah:

1. Buku pelajaran pokok yang bersangkutan semua mata pelajaran.

2. Buku pelajaran pelengkap yang digunakan di sekolah yang bersangkutan.

3. Buku sumber/referensi/rujukan:

a. Kamus Besar Bahasa Indonesia (SD/SLTP/SLTA) b. Kamus Bahasa Inggris (SLTP/SLTA)

c. Kamus Bahasa Jerman, Prancis, Jepang, Arab (SLTA) d. Ensiklopedi Indonesia

4. Buku bacaan yang mendukung semua mata pelajaran, dan bacaan yang dapat memberikan hiburan sehat.

Dari pendapat di atas dapat diuraikan bahwa jenis koleksi perpustakaan sekolah mencakup koleksi buku yang diantaranya buku teks utama, buku teks pelengkap, buku referensi, buku fiksi dan non fiksi.

2.3 Pelayanan Perpustakaan

Bagian layanan selalu berhubungan dengan pengguna dan merupakan ujung tombak dari setiap kegiatan perpustakaan. Tujuan akhir didirikannya perpustakaan adalah untuk mendayagunakan agar koleksi yang dimiliki dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pengguna. Untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna perpustakaan dalam memberikan pelayanan perpustakaan perlu menetapkan sistem pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2.3.1 Pengertian Pelayanan

Pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang); jasa “. Kemudian Rubianti (2008 : 3) menjelaskan bahwa pelayanan perpustakaan adalah seluruh kegiatan penyampaian bantuan kepada pemakai melalui berbagai fasilitas, aturan, dan cara tertentu pada sebuah perpustakaan agar seluruh koleksi perpustakaan dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin.

Jadi pelayanan perpustakaan adalah proses penyebarluasan segala macam informasi kepada para pengguna melalui fasilitas-fasilitas perpustakaan.

2.3.2 Jenis Pelayanan Perpustakaan

(21)

Menurut darmono (2007 :171) ada beberapa jenis pelayanan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan Peminjaman Bahan Pustaka (Pelayanan sirkulasi)

Pelayanan peminjaman bahan pustaka adalah pelayanan kepada pemakai perpustakaan berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan. Dalam pelayanan ini biasanya digunakan sistem tertentu, dengan aturan peminjaman yang disesuaikan denagan kondisi perpustakaan.

2. Pelayanan Referensi

Pelayanan referensi adalah pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi-koleksi khusus-koleksi khusus seperti kamus,ensiklopedi, almanak,direktori,buku tahunan,yang berisi informasi teknis dan singkat. Koleksi ini tidak boleh dibawa pulang oleh pengunjung perpustakaan dan hanya untuk dibaca di tempat.

3. Pelayanan Ruang Baca

Pelayanan ruang baca adalah pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan. Pelayanan ini diberikan untuk mengantisipasi pengguna perpustakaan yang tidak ingin meminjam untuk dibawa pulang, akan tetapi mereka cukup memanfaatkannya diperpustakaan.

Kemudian Yusuf (2005 :70) menambahkan, pelayanan perpustakaan dilihat dari sifatnya dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Pelayanan Langsung

Berupa pemberian pelayanan secara langsung oleh petugas perpustakaan, dan hasilnya busa secara langsung diterima oleh pengguna tadi seperti pelayanan sirkulasi, pelayanan referensi, dan juga pelayanan bimbingan kepada pengguna / pembaca.

2. Pelayanan Tidak Langsung

Bentuk pelayanan ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan dalam rangka pembunaan dan pemberian motivasi kepada para siswa dan pengguna lainnya agar berkesinambungan pendayagunaan koleksi perpustakaan tetap terpelihara seperti pembinaan minat baca, melakukan kerjasama pelayanan dengan perpustakaan lain, melakukan kegiatan promosi perpustakaan dan juga kerjasama dengan para guru dan kepala sekolah.

Dari dua uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan perpustakaan tidak hanya terbatas pada kegiatan-kegiatan pelayanan didalam perpustakaan saja tetapi perpustakaaan juga dapat meningkatkan minat baca dan kerjasama dengan berbagai pihak.

2.3.3 Sistem Pelayanan Perpustakaan

Sistem pelayanan perpustakaan dapat dibedakan menjadi tiga sistem yaitu: 1. Pelayanan Terbuka (Opened Access)

(22)

Akses pelayanan ini memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mememukan dan mencari bahan pustaka yang diperlukan. Pengguna diizinkan langsung ke ruang koleksi perpustakaan, memilih, dan mengambil bahan pustaka yang diinginkan.

2. Pelayanan tertutup (Closed Access)

Pada akses pelayanan koleksi tertutup, berartu pengguna tidak boleh langsung mengambil bahan pustaka di rak, tetapi petugas perpustakaan yang akan mengambil.

3. Pelayanan campuran ( Mixed Access)

Pada akses pelayanan ini, perpustakaan dapt menerapkan dua sistem pelayanan sekaligus, yaitu pelayanan terbuka dan palayanan tertutup. Perpustakaan yang menggunakan sistem pelayanan campuran biasanya memberikan pelayanan secara tertutup koleksi skripsi, koleksi referensi, deposit, atau tesis, sedangkan untuk koleksi lainnya menggunakan akses pelayanan terbuka. Sistem pelayanan campuran ini biasanya diterpkan di perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan sekolah. (Memans, 2008). Dari pendapat di atas dapat diuraikan bahwa sistem pelayanan perpustakaan terdiri dari tiga bagian yaitu sistem pelayanan terbuka (opened access), sistem pelayanan tertutup (closed access) dan sistem pelayanan campuran (mixed access).

2.4 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Sekolah

Kata pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang berarti guna. Faedah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 646) disebutkan pemanfaatan mengandung arti proses, cara, perbuatan memanfaatkan. Dari pengertian di atas dapat diambil batasan bahwa pemanfaatan bahan pustaka adalah suatu proses yang dilakukan oleh pengguna. Dalam memanfaatkan informasi yang terdapat pada bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi. Pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat berarti membaca koleksi di ruang baca perpustakaan (in-library use) dan meminjam koleksi dari bagian sirkulasi perpustakaan (out-library use).

Lancaster dalam Abidin (2009:20) membatasi pengertian pemanfaatan di ruang baca dengan bentuk pertanyaan yaitu :

1. Jika koleksi diambil dari rak, dan dikembalikan lagi, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan ?

2. Jika koleksi diambil dari rak dan sebagian dibaca, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan ?

3. Jika koleksi ada di ruang baca dan dibaca sekilas, apakah koleksi itu juga sudah dimanfatkan ?

Pemanfaatan koleksi tidak terlepas dari tujuan perpustakaan secara umum. Antara tujuan perpustakaan dengan koleksi memiliki hubungan yang sangat erat, sehingga dari tujuan perpustakaan dapat dilihat fungsi koleksi perpustakaan dan tergambar pola pemanfaatan koleksi perpustakaan sekolah.

(23)

Ada banyak cara memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah oleh siswa. Biasanya mereka memanfaatkan koleksi dengan cara meminjam koleksi, membacanya di perpustakaan, mencatat informasi yang penting atau memperbanyak dengan cara menggunakan jasa fotokopi. Cara pemanfaatan ini berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi seperti waktu yang terbatas, demi kenyamanan serta keterbatasan materi.

2.4.1 Frekuensi Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan

Setiap pengguna perpustakaan sekolah memilki frekuensi pemanfaatan koleksi yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh tingkat kebutuhan informasi yang berbeda-beda, waktu dan kesemapatan yang mereka miliki. Oleh karena itu, frekuensi pemanfaatan merupakan indikator untuk mengetahui sejauh mana pengguna memanfaatkan koleksi di perpustakaan sekolah.

2.4.2 Cara Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan

Dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan, ada beberapa cara yang dilakukan oleh pengguna yaitu: membaca, memfotokopi, dan meminjam.

Menurut Salim (2002 : 114) makan dari membaca adalah “melihat isi sesuatu

yang tertulis dengan diteliti serta memahaminya (dengan melisankan atau dalam hati). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 85) disebutkan membaca

adalah “ melihat, serta memahami isi dari apa yang tertilis (dengan melisankan atau hanya dalam hati)”.

Maka dapat disimpulkan membaca di perpustakaan adalah melihat dan memahami isi koleksi dengan teliti dengan cara melisankan dalam hati.

Menurut Salim (2002 : 263) makna dari membaca adalah “ menulis atau memasukkan sesuatu dalam buku sebagai peringatan ”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan mencatat adalah menulis atau menyalin informasi yang ada pada koleksi perpustakaan ke dalam sebuah media lainnya.

Maka dapat disimpulkan mencatat adalah menulis atau menyalin informasi dalam suatu buku dan menjadi koleksi perpustakaan.

Menurut Salim (2002 : 425) makna dari memfotokopi adalah “membuat salinan barang cetakan atau barang tulisan lainnya dengan menggunakan mesin fotokopi”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 321) disebutkan memfotokopi bermakna “ membuat reproduksi dengan mesin fotokopi”.

(24)

Maka dapat disimpulkan fotokopi adalah membuat salinan yang sama atau salinan koleksi perpustakaan dengan menggunakan mesin fotokopi.

Menurut Salim (2002 : 1165) makna dari meminjam adalah “ memakai barang (dalam hal ini buku) orang lain untuk sementara waktu”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 876) disebutkan meminjam bermakna “ memakai barang orang lain untuk waktu tertentu (kalau sudah sampai waktunya harus dikembalikan )”.

Maka dapat disimpulkan meminjam adalah memakai koleksi yang ada di perpustakaan untuk waktu tertentu dengan ketentuan yang berlaku dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

2.5 Gedung dan Ruang Perpustakaan Sekolah

Pada umumnya sekolah belum memiliki ruang perpustakaan sekolah yang dirancang bersama-sama dengan rancangan gedung sekolah. Meskipun demikian banyak sekolah berusaha memiliki ruang khusus perpustakaan dengan jalan mengkhususkan salah satu ruang untuk dijadikan ruang perpustakaan. Karena itu bentuk tata ruang perpustakaan yang menunjang kegiatan perpustakaan disesuaikan dengan ruangan yang ada .

Ada juga sekolah yang berusaha memiliki ruang perpustakaan dengan jalan memugar gedung sekolah secara keseluruhan, sehingga ruang perpustakaan dibuat berdasarkan pola bangunan gedung yang diinginkan .

Lokasi gedung perpustakaan sekolah juga sangat menentukan dalam pemanfaatan perpustakaan. Lokasi gedung perpustakaan sekolah sebaiknya berada di pusat sekolah sehingga mudah dicapai oleh siswa dan guru. Perpustakaan harus berada di tempat yang tenang sehingga pengunjung yang membaca tidak terganggu, dan nyaman bila berada di dalamnya .

Setelah ditentukan lokasi dan ruang perputakaan, penyelengaraan perpustakaan memerlukan sejumlah perlengkapan untuk mendukung pelayanan kepada pengguna perpustakaan sekolah. Sama halnya dengan adanya keanekaragaman ruang perpustakaan sekolah, demikian pula perlengkapan di dalamnya pun berbeda-beda. Bagi sekolah yang memiliki ruang perpustakaan standar, seperti perpustakaan yang dibangun oleh pemerintah, segala perlengkapannya dibuat menurut standar. Akan tetapi bagi sekolah yang pengadaan ruang perpustakaannya dengan jalan mengubah salah satu ruang di sekolah itu untuk menjadi ruangan perpustakaan,

(25)

perlengkapannya bermacam-macam. Beberapa peralatan perpustakaan yang minimal perlu dimiliki di perpustakaan antara lain adalah : rak buku, meja, dan kursi pembaca, study carrel (meja baca perorangan), meja petugas perputakaan, lemari kartu catalog, meja sirkulasi atau meja peminjaman, dan masih ada lagi jenis lain yag berusaha mengusahakan meja yang bersekat dengan tujuan agar para pemakai perpustakaan tidak saling terganggu pada saat membaca di perpustakaan. Untuk peragaan audio visual topik-topik tertentu, ada sekolah yang memiliki tape recorder, slide proyektor, movie proyektor, bahkan video recorder dan televisi dan peralatan-peralatan lainnya yang disesuaikan dengan luas ruangan yang disediakan untuk perpustakaan .

2.6 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan

Setiap perpustakaan tentunya mempunyai visi yang berbeda, namun dapat dipastikan bahwa perpustakaan itu dikatakan berhasil bila banyak digunakan oleh komunitasnya. Salah satu aspek penting untuk membuat perpustakaan itu banyak digunakan adalah ketersediaan koleksi yang memenuhi kebutuhan penggunanya. Oleh karena itu tugas utama setiap perpustakaan adalah membangun koleksi yang kuat demi kepentingan pengguna perpustakaan.

Ketersediaan koleksi merupakan hal yang sangat penting dalam pemanfaatan koleksi. Suatu perpustakaan yang menyediakan koleksi dengan lengkap biasanya memiliki pengguna yang cukup sering memanfaatkan koleksi perpustakaan tersebut. Dengan koleksi yang baik perpustakaan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. (Muntashir, 2005: 11) Kata ketersediaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 1008) mengandung arti “kesiapan sesuatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan dalam wktu yang telah ditentukan”.

Sutarno (2007:85) menjelaskan bahwa pengertian ketersediaan koleksi perpustakaan adalah adanya sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan dan cukup memadai jumlah koleksinya dan koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan tersebut.

Kemudian Sutarno (2007: 26) juga menambahkan bahwa tujuan ketersediaan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan yang akan dilayaninya sehingga pengguna tersebut senang memanfaatkan koleksi yang telah dimiliki oleh perpustakaan tersebut.

(26)

Jika dikaitkan dengan sudut pandang ilmu perpustakaan dapat disimpulkan bahwa ketersediaan koleksi perpustakaan adalah kesiapan perpustakaan dalam menyediakan koleksi buku untuk dapat digunakan oleh pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka.

2.7 Relevansi Kebutuhan Buku dengan Kebutuhan Siswa

Koleksi perpustakaan sekolah selain terdiri dari beberapa jenis, juga diharapkan memiliki kesesuaian dengan kebutuhan pengguna. Dengan koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna, keberadaan perpustakaan akan terasa sangat membantu.

Relevansi berasal dari Bahasa Inggris yaitu “relevance”. Reitz (2007) mengemukakan arti dari relevance yaitu “The extent to which information retrieved in

a search of a library collection or other resource, such as an online catalog or bibliographic database. Penjelasan tersebut memilik makna bahwa relevansi adalah

kesesuaian permintaan informasi pada perpustakaan atau sumber lainnya seperti katalog online dan pangkalan data bibliografi.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa relevansi memiliki makna kesesuaian informasi yang terkandung dalam koleksi perpustakaan dengan kebutuhan pengguna.

Pengguna yang datang ke perpustakaan didorong oleh kebutuhan tertentu. Kebutuhan tersebut dapat terpenuhi melalui informasi yang terkandung pada berbagai media informasi yang disediakan oleh perpustakaan. Salah satu media yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna adalah koleksi buku. Apabila informasi yang ada pada koleksi perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan penggunanya, maka pemanfaatan koleksi akan semakin bertambah.

Jadi relevansi koleksi buku dengan kebutuhan siswa adalah kesesuaian informasi yang terkandung dalam koleksi perpustakaan dengan koleksi perpustakaan dengan kebutuhan siswa untuk mencapai tujuan tertentu.

2.8 Peran Pustakawan

Untuk memanfaatkan perpustakaan, pengguna membutuhkan bantuan pustakawan atau petugas perpustakaan untuk menggunakan sistem yang ada pada perpustakaan. Pengertian pustakawan menurut Sulistyo-Basuki (1993:8) adalah:

(27)

”Orang yang memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha memberikan layanan kepada masyarakat sesuai dengan misi yang diemban oleh badan induknya berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang diperolehnya melalui pendidikan”

Dalam rangka pemanfaatan koleksi perpustakaan sekolah sehari-harinya, diperlukan tenaga pengelola perpustakaan yang memiliki kemampuan dan kecakapan mengelola perpustakaan, termasuk perpustakaan sekolah.

Di samping itu pengelola perpustakaaan harus memiliki sifat-sifat khusus yang berhubungan dengan masalah-masalah pendidikan. Menurut buku Perpustakaan Sekolah, petunjuk untuk membina, memakai, dan memelihara perpustakaan di sekolah (1996: 8) bahwa :

”Keberhasilan penyelenggara perpustakaan sebagian tergantung pada tenaga pengelolanya. Adanya tenaga pengelola yang terampil, bertanggungjawab serta penuh dedikasi memungkinkan berhasilnya penyelenggaraan perpustakaan sekolah . Pengelola perpustakaan sekolah bukanlah orang yang sekedar menjaga buku tetapi seorang pustakawan. Untuk menjadi pustakawan perlu memenuhi persyaratan tertentu antara lain menguasai teknik pengelola perpustakaan dan mampu mengintegrasikan kurikulum sekolah dengan kegiatan perpustakaan.”

Sehingga adapun jumlah petugas perpustakaan sekolah (kepala dan pelaksana), diperhitungkan berdasarkan jumlah siswa, dengan ratio satu petugas :150 siswa, (Pedoman Umum Penyelenggara Perpustakaan sekolah) yang bertugas melaksanakan layanan teknis dan layanan pengguna serta kegiatan lain di luar tugas kepustakawanan. Namun dalam keadaan tertentu dan sangat terpaksa tenaga teknis dan tenaga pendukung dijabat oleh satu orang. Untuk itulah seorang pengelola perpustakaan dituntut memiliki bakat dan pengetahuan dalam bidang perpustakaan, mencintai pekerjaan, mengetahui seluk beluk, dan membuat siswa dan guru merasa bahwa perpustakaan itu ada disekolah untuk melayani keperluan-keperluan intelektual, moral dan kultural mereka .

(28)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Yayasan Perguruan AKP (Awal Karya Pembangunan) Galang yang beralamat Jl. Pendidikan Lingkungan VII Galang.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu hanya memaparkan data secara apa adanya dari fenomena yang diteliti untuk diinterpretasikan. Menurut Ali (1987 : 112)

“Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang dengan tujuan utama membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskriptif situasi. Itulah sebabnya disebut dengan metodologi deskriptif.”

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2001 :57).

Berdasarkan pendapat di atas penulis menentukan populasi yaitu seluruh siswa SMK AKP Galang yang terdaftar menjadi anggota di perpustakaan, yaitu sebanyak 260 siswa.

3.3.2 Sampel

Sampel ialah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu ( Husaini & Purnomo, 1996: 44 ). Besarnya sampel pada penelitian ini penulis lakukan dengan berpedoman kepada tabel Krejcie yaitu dalam melakukan perhitungan ukuran sampel pada tabel Krejcie didasarkan atas kesalahan yaitu 5 % (a = 0, 05) dengan tingkat kepercayaan 95 %. Dengan populasi 257 maka didapatkan sampel sebesar 155 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik proportioned stratified random sampling. Menurut Ali (1987:81), yang dimaksud dengan proportioned stratified random sampling adalah penarikan sampel dimana populasi dibagi-bagi dalam lapisan yang juga disebut sub

(29)

populasi atau stratum. Untuk mengetahui jumlah sampel pada setiap kelompok dapat dilihat pada tabel di bawah:

Tabel 3.1 Sampel Penelitian Berdasarkan Sub Kelompok Sub kelompok Jumlah populasi Sampel

Siswa Kelas I 81 257 ×155 = 50 81 Siswa Kelas II 85 257 ×155 = 51 85

Siswa Kelas III 91

257 ×155 = 54 91

Jumlah Sampel 257 155

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2001: 84). Instrumen pada penelitian ini adalah angket atau kuisioner yang menurut Arikunto (2005:101) adalah ”alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penulis dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.

3.5 Kisi-Kisi Kuesioner

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner

Variabel Indikator Item Jumlah

1. Pemanfaatan koleksi perpustakaan sekolah Frekuensi 1, 2, 3 3 Koleksi 4, 5, 6, 7, 8 5 Peranan Pustakawan 9, 10 2 Pelayanan 11, 12, 13 3 Analisis Data

Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sedang terjadi atau yang ada ( Mardalis, 1995 :26 ).

(30)

Selanjutnya data yang diperoleh akan ditabulasikan dengan menyusun kedalam tabel-tabel kemudian dihitung persentasinya, kemudian dianalisis, dan diinterpretasikan. Untuk menghitung persentasi jawaban yang diberikan responden digunakan rumus persentasi dalam Hadi (1981 :421)

F

P = x 100 %

n

Keterangan : P = persentasi

F = jumlah jawaban yang diperoleh N = jumlah responden

Untuk mentafsirkan besarnya persentasi yang didapatkan dari tabulasi data, penulis menggunakan metode penafsiran yang dikemukakan oleh Supardi (1979 :20) sebagai berikut : 1 – 25 % sebagian kecil 26 – 49 % hampir setengah 50 % setengah 51 – 75 % sebagian besar 76 – 99 % pada umumnya 100 % seluruhnya

(31)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Responden

Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, yang menjadi responden pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMK AKP Galang yang mencakup kelas satu, dua dan tiga yang keseluruhannya berjumlah 155 responden. Kuesioner yang disebar sebanyak 155 eksemplar dan seluruh kuesioner valid serta diolah dengan jumlah yang sama ketika disebar yaitu 155 eksemplar. Hasil dan pembahasan akan diuraikan pada bab ini berdasarkan data otentik yang telah dikumpulkan dari lapangan.

4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Frekuensi Kunjungan Siswa ke Perpustakaan SMK AKP Galang

Frekuensi kunjungan siswa pada penelitian ini adalah berapa kali siswa datang ke perpustakaan SMK AKP Galang dalam satu minggu. Pada tabel berikut dapat dilihat pendapat responden mengenai hal ini:

Tabel 4.1 Frekuensi Kunjungan Siswa ke Perpustakaan SMK AKP Galang Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Berapa kalikah dalam seminggu Saudara mengunjungi perpustakaan? 1-2 kali 91 58,7 3-4 kali 44 28,3 5-6 kali 13 8.5 > 6 kali 7 4,5 Jumlah 155 100

Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa 91 responden (58,7 %) melakukan kunjungan sebanyak 1-2 kali dalam satu minggu ke perpustakaan. Kemudian 44 responden (28, 3%) yang berkunjung ke perpustakaan 3-4 kali dalam satu minggu. Dan hanya 13 responden (8,5 %) yang berkunjung 5-6 kali ke perpustakaan. Begitu juga dengan kunjungan > 6 kali ke perpustakaan, hanya 7 responden (4,5 %).

(32)

Berdasarkan data-data di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar siswa SMK AKP Galang melakukan kunjungan ke perpustakaan 1-2 kali dalam satu minggu.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kunjungan siswa ke perpustakaan masih rendah. Berdasarkan pengamatan penulis, rata-rata siswa lebih suka menghabiskan waktunya di kelas atau di kantin daripada di perpustakaan.

4.2.2 Waktu yang Digunakan di Perpustakaan

Waktu yang digunakan di perpustakaan adalah lamanya siswa menghabiskan waktunya selama berada di perpustakaan. Jawaban responden tentang hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2 Waktu yang Digunakan di Perpustakaan Pertanyaan Pilihan

Jawaban

Frekuensi (F) Persentase (%)

Berapa lama waktu Saudara gunakan saat di perpustakaan? ≤ 1 jam 86 55,4 1-2 jam 32 20,6 > 2 jam 22 14,3 Lain-lain 15 9,7 Jumlah 155 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 86 responden (55,4 %) menyatakan bahwa waktu yang digunakan selama di perpustakaan adalah ≤ 1 jam. Kemudian 32 responden (20,6 %) yang menyatakan bahwa waktu yang digunakan selama di perpustakaan adalah 1-2 jam. Selanjutnya untuk waktu > 2 jam dilakukan oleh 22 responden (14,3 %). Dan yang terakhir adalah dan lain-lain dilakukan oleh 15 responden (9,7 %) yang kebanyakan menjawab tidak sesuai dengan pilihan waktu yang diberikan.

Berdasarkan pengamatan penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa sebahagian besar siswa SMK AKP Galang menghabiskan waktu di perpustakaan selama ≤ 1 jam dan sisanya menghabiskan waktu di perpustakaan lebih dari 1 jam.

Berdasarkan pengamatan penulis, minimnya waktu siswa berkunjung ke perpustakaan dikarenakan waktu berkunjung digunakan ketika jam istirahat yang hanya berkisar 20 menit.

(33)

4.2.3 Jumlah koleksi yang Digunakan Siswa SMK AKP Galang

Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur pemanfaatan koleksi yaitu dengan melihat seberapa besar jumlah koleksi yang digunakan siswa untuk memenuhi kebutuhannya. Jumlah koleksi yang digunakan siswa SMK AKP Galang dapat ditunjukkan melalui tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3 Jumlah koleksi yang Digunakan Siswa SMK AKP Galang Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Berapa banyak jumlah koleksi yang Saudara gunakan dalam seminggu? 1-2 buku 102 65,8 3-4 buku 28 18,2 5-6 buku 13 8,3 > 6 buku 12 7,7 Jumlah 155 100

Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa 102 responden (65,8 %) menggunakan koleksi sebanyak 1-2 buku dalam satu minggu. Kemudian 28 responden (18,2 %) yang menggunakan koleksi sebanyak 3-4 buku dalam satu minggu. Dan selanjutnya 13 responden (8,3 %) yang menggunakan 5-6 buku dari perpustakaan. Begitu juga hanya 12 responden (7,7 %) yang menggunakan > 6 buku dari perpustakaan.

Berdasarkan data-data di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebahagian besar siswa SMK AKP Galang menggunakan koleksi perpustakaan sebanyak 1-2 buku dalam seminggu. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penggunaan koleksi oleh siswa SMK AKP Galang masih rendah.

4.2.4 Tujuan Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan

Dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan, para siswa memilki tujuan-tujuan tertentu. Adapun tujuan dari pemanfaatan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:

(34)

Tabel 4.4 Tujuan Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan

Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Apakah tujuan saudara memanfaatkan koleksi perpustakaan ? Menyelesaikan tugas 26 16,7 Menambah wawasan 95 61,3 Hiburan 8 5,3 Lain-lain 26 16,7 Jumlah 155 100

Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa 26 responden (16,7%) bertujuan untuk menyelesaikan tugas dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan. Kemudian 95 responden (61,3 %) bertujuan untuk menambah wawasan dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan. Sedangkan 8 responden (5,3 %) yang memanfaatkan koleksi perpustakaan untuk sekedar hiburan saja. Dan yang terakhir terdapat 26 responden (16,7 %) berkunjung untuk tujuan yang lain, misalnya untuk menfotokopi dikarenakan fasilitas fotokopi terdapat di dalam perpustakaan.

Berdasarkan data-data di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebahagian besar siswa SMK AKP Galang melakukan kunjungan ke perpustakaan bertujuan untuk menambah wawasan atau 95 responden (61,3 %). Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan koleksi oleh siswa dari perpustakaan sudah memiliki tujuan yang baik yaitu untuk menambah wawasan.

4.2.5 Cara Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan

Secara umum ada banyak cara yang digunakan dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan. Berikut merupakan tabel 4.5 yang menunjukkan bagaimana cara siswa SMK AKP Galang memanfaatkan koleksi perpustakaan :

Tabel 4.5 Cara Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan

Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Bagaimana saudara memanfaatkan koleksi perpustakaan? Meminjam 47 30,3 Membaca di tempat 26 16,7

Mencatat informasi yang dibutuhkan dari buku

48 31

Fotokopi sesuai kebutuhan 34 22

(35)

Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa 91 responden (58,7 %) melakukan kunjungan sebanyak 1-2 kali dalam satu minggu ke perpustakaan. Kemudian 44 responden (28, 3%) yang berkunjung ke perpustakaan 3-4 kali dalam satu minggu. Dan hanya 13 responden (8,5 %) yang berkunjung 5-6 kali ke perpustakaan. Begitu juga dengan kunjungan > 6 kali ke perpustakaan, hanya 7 responden (4,5 %).

Berdasarkan data-data di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebahagian besar siswa SMK AKP Galang melakukan kunjungan ke perpustakaan 1-2 kali dalam satu minggu. Hali ini menunjukkan bahwa tingkat kunjungan siswa ke perpustakaan masih rendah. Berdasarkan pengamatan penulis, rata-rata siswa lebih suka menghabiskan waktunya di kelas atau di kantin daripada di perpustakaan.

4.2.6 Jumlah Koleksi yang Mencukupi

Koleksi yang besar belum tentu mencukupi kebutuhan pengguna. Pada tabel 4.6 di bawah ini akan ditunjukkan apakah jumlah koleksi yang tersedia sudah mencukupi kebutuhan informasi siswa SMK AKP Galang.

Tabel 4.6 Jumlah Koleksi yang Mencukupi Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi

(F)

Persentase (%)

Apakah jumlah koleksi yang tersedia di perpustakaan sudah mencukupi? Sangat mencukupi 24 15,5 Mencukupi 75 48,4 Kurang mencukupi 36 23,2 Tidak mencukupi 20 12,9 Jumlah 155 100

Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa 24 responden (15,5 %) mengaku bahwa jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan sangat mencukupi kebutuhan informasi mereka. Kemudian 75 responden (48, 8 %) menyatakan koleksi yang dimiliki perpustakaan sudah mencukupi kebutuhan informasi mereka. Hanya 36 responden (23,2 %) yang menyatakan koleksi yang dimiliki perpustakaan kurang

(36)

mencukupi. Dan 20 responden (12,9 %) menyatakan bahwa koleksi yang dimiliki perpustakaan tidak mencukupi kebutuhan informasi mereka.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa sebahagian besar siswa SMK AKP Galang mengaku bahwa koleksi yang dimiliki perpustakaan sudah mencukupi kebutuhan informasi mereka dan sisanya mengaku kurang puas atas koleksi yang dimiliki perpustakaan SMK AKP Galang.

4.2.7 Jenis Koleksi yang Dimanfaatkan

Ada banyak jenis koleksi yang dapat dimanfaatkan oleh siswa diperpustakaan, semakin banyak jenis koleksi perpustakaan yang dimiliki perpustakaan maka akan semakin menarik minat siswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Jenis koleksi apa yang dimanfaatkan siswa SMK AKP Galang dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7 Jenis Koleksi yang Dimanfaatkan Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi

(F)

Persentase (%)

Jenis koleksi apa yang sering Saudara manfaatkan?

Buku teks utama (buku wajib)

45 29

Buku teks pelengkap 12 7,7

Buku referensi 36 23,3

Buku fiksi 62 40

Jumlah 155 100

Dari tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa 45 responden (29 %) mengaku menggunakan jenis koleksi buku teks utama (buku wajib). Kemudian 12 responden (7,7 %) menyatakan bahwa mereka menggunakan jenis koleksi buku teks pelengkap. Selanjutnya ada 36 responden (23,3 %) yang menggunakan jenis koleksi buku referensi. Dan yang terakhir terdapat 62 responden (40 %) yang menggunakan jenis koleksi buku fiksi.

Berdasarkan data-data di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebahagian besar siswa SMK AKP Galang menggunakan jenis koleksi yang berupa buku fiksi dan sebagian lagi menggunakan buku teks wajib, buku teks pelengkap dan buku referensi.

(37)

4.2.8 Kesesuaian Koleksi dengan Kebutuhan Pengguna

Pada tabel 4.8 di bawah ini akan ditunjukkan apakah koleksi yang dimiliki perpustakaan SMK AKP Galang sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Tabel 4.8 Kesesuaian Koleksi dengan Kebutuhan Pengguna Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Apakah koleksi di perpustakaan sesuai dengan kebutuhan Saudara? Sangat sesuai 31 20 Sesuai 73 47,1 Kurang sesuai 30 19,4 Tidak sesuai 21 13,5 Jumlah 155 100

Dari tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa 31 responden (20 %) mengatakan bahwa koleksi yang dimiliki perpustakaan sangat sesuai dengan kebutuhan siswa. Kemudian 73 responden (47,1 %) mengaku bahwa koleksi yang dimiliki perpustakaan sesuai dengan kebutuhan siswa. Selanjutnya terdapat 30 responden (19,4 %) yang meyatakan koleksi yang dimiliki perpustakaan kurang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hanya 21 responden (13,5 %) yang menyatakan koleksi perpustakaan tidak sesuai dengan kebutuhan siswa.

Berdasarkan data-data di atas dapat dilihat bahwa sebahagian besar siswa SMK AKP Galang mengaku bahwa koleksi yang dimiliki perpustakaan sesuai dengan kebutuhan mereka.

4.2.9 Bantuan Pustakawan

Ada banyak alasan yang mendorong minat siswa untuk berkunjung ke perpustakaan, diantaranya adalah bantuan pustakawan ketika siswa mendapat kesulitan dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan. Pada tabel 4.9 dibawah ini akan ditunjukkan peran pustakawan dalam membantu siswa memecahkan kesulitan ketika memanfaatkan koleksi perpustakaan.

(38)

Tabel 4.9 Bantuan Pustakawan Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%) Apakah pustakawan membantu Saudara ketika Saudara mendapat kesulitan dalam memanfaatkan koleksi di perpustakaan? Selalu 33 21,3 Sering 38 24,5 Kadang-kadang 67 43,2 Tidak pernah 17 11 Jumlah 155 100

Dari tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa 33 responden (21,3 %) mengaku sering dibantu oleh pustakawan ketika mendapatkan kesulitan dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan. Selanjutnya terdapat 38 responden (24,5 %) yang mengaku sering dibantu pustakawan ketika mendapatkan kesulitan dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan. Kemudian 67 responden (43,2 %) yang menyatakan kadang-kadang dibantu oleh pustakawan. Dan yang terakhir terdapat 17 responden (11 %) yang menyatakan tidak pernah dibantu pustakawan ketika mendapatkan kesulitan dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan.

Berdasarkan data-data di atas dapat disimpulkan bahwa sebahagian besar siswa SMK AKP Galang mengaku hanya sesekali dibantu oleh pustakawan dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan ketika mendapatkan kesulitan.

4.2.10 Bimbingan Pustakawan

Selain bantuan pustakawan, siswa kerap mengharapkan bimbingan dari pustakawan dalam memanfaatkan perpustakaan. Pada tabel 4.10 akan ditunjukkan apakah pustakawan memberikan bimbingan kepada siswa SMK AKP Galang.

Tabel 4. 10 Bimbingan Pustakawan

Pertanyaan Pilihan Jawaban Frekuensi (F) Persentase (%)

Apakah pustakawan memberikan bimbingan pemanfaatan perpustakaan? Selalu 32 20,6 Sering 45 29 Kadang-kadang 70 45,1 Tidak pernah 8 5,3 Jumlah 155 100

Gambar

Tabel 3.1 Sampel Penelitian Berdasarkan Sub Kelompok  Sub kelompok  Jumlah populasi  Sampel
Tabel 4.1 Frekuensi Kunjungan Siswa ke Perpustakaan SMK AKP  Galang  Pertanyaan  Pilihan  Jawaban  Frekuensi (F)  Persentase (%)  Berapa kalikah dalam
Tabel 4.2 Waktu yang Digunakan di Perpustakaan  Pertanyaan  Pilihan
Tabel 4.3 Jumlah koleksi yang Digunakan Siswa SMK AKP Galang  Pertanyaan  Pilihan  Jawaban  Frekuensi (F)  Persentase (%)  Berapa banyak jumlah
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Hair care category still being the darling in line with the successful of GATSBY Styling Pomade in the market.. Nonetheless, gross profit still growing

[r]

Kawannya berada di atas menara kapal yang tingginya 8 m dari permukaan laut?. Berapa jarak ketinggian

17. Sungai Musi merupakan salah satu tempat wisata di kota Palembang. Akan tetapi, kebersihan dan kelestarian tidak dijaga dengan baik. Sebagian besar penduduk kota

[r]

Dengan dibuatnya aplikasi ini diharapkan dapat membantu pemakai (user) dalam pencatatan pendaftaran peserta dan dapat membantu proses penyimpanan data siswa sehingga tidak

SOPP POS merupakan layanan payment point yang berbasis elektronik yang disiapkan untuk dapat melayani transaksi Pembayaran tagihan, Penerimaan setoran, Penarikan tunai,

Hendro Gunawan, MA Pembina Utama Muda