• Tidak ada hasil yang ditemukan

FR CPNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FR CPNS"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

KERAJAAN

Sejarah kerajaan majapahit, pemberontakan yang terjadi pads pemerintahan raja jayanegara

1. Pemberontakan Ranggalawe (1309) => Ranggalawe sangat kecewa karena tidak diberi kedudukan Patih di Istana Majapahit, dia hanya diberikan kedudukan yang lebih rendah sebagai penguasa wilayah. Pemberontakannya dapat segera dihancurkan.

2. Pemberontakan Lembu Sora (1311) => Lembu Sora memberontak karena mendapat hasutan dari seorang pejabat Majapahit yang bernama Mahapati. Mahapati sebenarnya juga musuh dalam selimut bagi Raja Jayanegara, yang selalu membuat intrik dan konspirasi dalam Istana. Pemberontakan Lembu Sora dapat digagalkan pihak Istana.

3. Pemberontakan Nambi (1316) => Nambi memberontak karrena ambisi ayahnya Aria Wiraraja agar Nambi menjadi raja. Sehingga meskipun Nambi sudah diberi kedudukan yang tinggi sebagai Patih istana, tetap saja ia memberontak. Dia bersama ayahnya sempat membuat pertahanan di Pajarakan, tetapi akhirnya dapat dihancurkan juga.

4. Pemberontakan Kuti (1319) => Kuti dapat menduduki istana kerajaan sehingga Raja Jayanegara terpaksa meninggalkan Istana. Oleh para Bhayangkari Kerajaan di bawah pimpinan Gajah Mada, raja disembunyikan di tempat yang sangat dirahasiakan yaitu di desa Badander. Atas inisiatif dan usaha dari Gajah Mada maka akhirnya pihak kerajaan dapat menyusun kekuatan dan merebut kembali istana. Akhirnya raja Jayanegara dapat kembali lagi ke istana.

ORGANISASI PERGERAKAN KEMERDEKAAN

1. Tujuan indische partij 1912? Tujuan Indische Partij adalah untuk

membangunkan patriotisme semua indiers terhadap tanah air.

2. surat kabar perhimpunan indonesia adalah?

Majalah Indonesia Merdeka

surat kabar organisasi pergerakan nasional

1. Budi Utomo, surat kabarnya berjudul Darmo Kondo; 2. Sarekat Islam, surat kabarnya berjudul Oetoesan Hindia;

3. Indische Partij, surat kabarnya berjudul Het Tijdsrift dan De Express; 4. Perhimpunan Indonesia, menerbitkan majalah Indonesia Merdeka; 5. Partindo, surat kabarnya berjudul Pikiran Rakjat;

6. PNI Baru, surat kabarnya berjudul Daoelah Rakjat; 7. PNI, surat kabar berjudul Soeloeh Indonesia Moeda.

PERSIAPAN KEMERDEKAAN

1. Sidang kedua BPUPKI pada tanggal berapa?10-16 juli 1945

Sidang BPUPKI yang pertama (29 Mei–1 Juni 1945).

(2)

membahas rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Pada persidangan dikemukakan berbagai pendapat tentang dasar negara yang akan dipakai Indonesia merdeka. Pendapat tersebut disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Sukarno.

a) Mr. Muh. Yamin pada tanggal 29 Mei 1945. 1) Peri Kebangsaan

2) Peri Kemanusiaan 3) Peri Ketuhanan 4) Peri Kerakyatan 5) Kesejahteraan Rakyat

b). Prof. Dr. Soepomo tanggal 30 mei 1945. 1) Persatuan

2) Kekeluargaan

3) Keseimbangan lahir dan batin 4) Musyawarah

5) Keadilan rakyat

c). Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

1) Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia) 2) Internasionalisme (peri kemanusian) 3) Mufakat (demokrasi)

4) Kesejahteraan sosial

5) Ketuhanan YME (Ketuhanan yang berbudaya) sidang BPUPKI kedua ( 10- 17 Juni 1945).

BPUPKI membentuk panitia perumusan dasar negara yang beranggotakan sembilan, atau yang dikenal dengan sebutan Panitia Sembilan.

anggota Panitia Sembilan terdiri atas : Ir. Sukarno (ketua),

Abdulkahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta,

K.H. Abdul Wachid Hasyim, Mr. Moh. Yamin,

H. Agus Salim, Ahmad Subarjo, Abikusno Cokrosuryo, A. A. Maramis.

Rumusan dari Mr. Muh. Yamin dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Chapter). Tugas Panitia Sembilan adalah menampung berbagai aspirasi tentang pembentukan dasar negara Indonesia merdeka.

1) Keputusan BPUPKI pada rapat tanggall 10 juli 1945 mengambil keputusan mengenai bentuk negara.

2) keputusan rapat tangal 11 juli 1945 mengenai luas wilayah negara baru 3) Keputusan lain pada sidang BPUPKI yang kedua yaitu sebagai berikut:

Panitia perancang Undang2 D diketuai oleh Ir. Soekarno Panitia ekonomi dan keuangan diketuai oleh Drs. Moh. Hatta Panitia pembelaan tanah air iketuai oleh Abikusnno Tjokrosoejoso 4) Pada tanggal 14 Juli1945, sidang pleno BPUPKI menerima laporan

panitia Perancang Undang-Undang Dasar, yang dibacakan oleh ketua panitianya sendiri, Ir. Soekarno. Dalam laporan tersebut membahas mengenai

rancangan Undang-Undang Dasar yang di dalamnya tercantum tiga masalah pokok yaitu :

(3)

1. Pernyataan tentang Indonesia Merdeka 2. Pembukaan Undang-Undang Dasar

3. Batang tubuh Undang-Undang Dasar yang kemudian dinamakan sebagai "Undang-Undang Dasar1945", yang isinya meliputi :

 Wilayah negara Indonesia adalah sama dengan bekas wilayah Hindia-Belanda dahulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara (sekarang adalah

wilayah Sabahdan wilayah Serawak di negara Malaysia, serta wilayah negara Brunei Darussalam), Papua, Timor-Portugis (sekarang adalah wilayah negara Timor Leste), dan pulau-pulau di sekitarnya,

 Bentuk negara Indonesia adalah Negara Kesatuan,  Bentuk pemerintahan Indonesia adalah Republik,

 Bendera nasional Indonesia adalah Sang Saka Merah Putih,  Bahasa nasional Indonesia adalah Bahasa Indonesia. 

Hasil-Hasil Sidang PPKI Secara Lengkap

sidang PPKI ke-1 tanggal 18 Agustus 1945.

1. Mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang telah

dipersiapkan oleh Dokuritsu Junbi Coosakai (BPUPKI), yang kemudian dikenal dengan

Undang-Undang Dasar 1945.

2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden. Pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan secara aklamasi atas usul

dari Otto Iskandardinata.

3. Membentuk sebuah Komite Nasional untuk membantu presiden selama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum terbentuk.

Sidang ke-2 tanggal 19 Agustus 1945 PPKI melanjutkan sidangnya dan berhasilmemutuskan beberapa hal berikut.

1. Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi. a. Jawa Barat, gubernurnya Sutarjo Kartohadikusumo b. Jawa Tengah, gubernurnya R. Panji Suroso

c. Jawa Timur, gubernurnya R.A. Suryo

d. Borneo (Kalimantan), gubernurnya Ir. Pangeran Muhammad Noor e. Sulawesi, gubernurnya Dr. G.S.S.J. Sam Ratulangi

f. Maluku, gubernurnya Mr. J. Latuharhary

g. Sunda Kecil (Nusa Tenggara), gubernurnya Mr. I. Gusti Ktut Pudja h. Sumatra, gubernurnya Mr. Teuku Mohammad Hassan

2. Membentuk Komite Nasional (Daerah).

3. Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai departemen dan 4

menteri negara. Berikut ini 12 departemen tersebut.

a. Departemen Dalam Negeri dikepalai R.A.A. Wiranata Kusumah b. Departemen Luar Negeri dikepalai Mr. Ahmad Subardjo

c. Departemen Kehakiman dikepalai Prof. Dr. Mr. Supomo d. Departemen Keuangan dikepalai Mr. A.A Maramis

(4)

e. Departemen Kemakmuran dikepalai Surachman Cokroadisurjo f. Departemen Kesehatan dikepalai Dr. Buntaran Martoatmojo

g. Departemen Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan dikepalai Ki Hajar Dewantara

h. Departemen Sosial dikepalai Iwa Kusumasumantri i. Departemen Pertahanan dikepalai Supriyadi

j. Departemen Perhubungan dikepalai Abikusno Tjokrosuyoso k. Departemen Pekerjaan Umum dikepalai Abikusno Tjokrosuyoso l. Departemen Penerangan dikepalai Mr. Amir Syarifudin

Sedangkan 4 menteri negara yaitu: 1. Menteri negara Wachid Hasyim 2. Menteri negara M. Amir

3. Menteri negara R. Otto Iskandardinata 4. Menteri negara R.M Sartono

Di samping itu diangkat pula beberapa pejabat tinggi negara yaitu: 1. Ketua Mahkamah Agung, Dr. Mr. Kusumaatmaja

2. Jaksa Agung, Mr. Gatot Tarunamihardja 3. Sekretaris negara, Mr. A.G. Pringgodigdo 4. Juru bicara negara, Soekarjo Wirjopranoto

Sidang PPKI yang ketiga tanggal 22 Agustus 1945 memutuskan: 1. Pembentukan Komite Nasional

2. Membentuk Partai Nasional Indonesia 3. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat

Provinsi yg dibentuk pada saat sidang PPKI (pilihannya sumatera, sulsel, dki jkt, jogja) Sumatra, gubernurnya Mr. Teuku Mohammad Hassan

Departemen yg dibentuk untuk menangani kesejahteraan pd sidang PPKI adalah

Departemen Kemakmuran dikepalai Surachman Cokroadisurjo

pancasila menurut Soepomo

ketuhanan, kekeluargaan, keadilan social, musyawarah mufakat U

rutan proklamasi dari awal sampai dibacakannya...

6 agustus 1945

Pada tanggal 6 agustus 1945 kota Hiroshima di Jepang di bom oleh Amerika Serikat yang mengakibatkan moral tentara jepang diseluruh dunia menurun.

7 agustus 1945

Sehari kemudian BPUPKI berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritsu Zyunbi IInkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.

9 agustus 1945

bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki pada tanggal 9 agustus 1945 sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

(5)

Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

10 agustus 1945

Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio pada tanggal 10 agustus 1945 bahwa jepang telah menyerahakn diri kepada pihak sekutu. Para pejuang bawah tanah menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah dari Jepang dan bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI. Syahrir langsung memberitahukan tentang dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan bahwa Jepang telah menerima ultimatum dari Sekutu untuk menyerah kepada Chairil Anwar. Berita ini kemudian tersebar di lingkungan para pemuda terutama para pendukung Syahrir.

12 agustus 1945

melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, jepang mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.

14 agustus 1945

Pada tanggal 14 agustus 1945 Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Sementara itu Syahrir menyiapkan pengikutnya yang bakal berdemonstrasi dan bahkan mungkin harus siap menghadapi bala tentara Jepang dalam hal mereka akan menggunakan kekerasan. Syahrir telah menyusun teks proklamasi dan telah dikirimkan ke seluruh Jawa untuk dicetak dan dibagi-bagikan.

Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan ‘hadiah’ dari Jepang.

(6)

15 Agustus 1945

Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda. Sutan Sjahrir, salah satu tokoh pemuda mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.

Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong. Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Maeda, di Jalan Imam Bonjol. Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 malam 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan UUD yang sehari sebelumnya telah disiapkan Hatta.

16 Agustus 1945

Gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pengikut Syahrir. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi

Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan

teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 – 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad

(7)

Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.[4]. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.

Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.[5] Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian. Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari otto iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

Isi teks proklamasi

Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

(8)

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia. Soekarno/Hatta

Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan tahun Jepang yang kala itu adalah tahun 2605.

Teks diatas merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan proklamasi.

Sementara naskah yang sebenarnya hasil gubahan Muh. Hatta, A. Soebardjo, dan dibantu oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat. Adapun bunyi teks naskah otentik itu sebagai berikut: Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta, hari 17, bulan 8, tahun 45 Wakil2 bangsa Indonesia.

PEMILU

1. PEMILU di era UUDS dan Jumlah dan syarat" DPR pada UUDS ?

Pemilu 1955 (pemilu pertama) bertujuan untuk memilih anggota-anggota DPR dan

Konstituante. Jumlah kursi DPR yang diperebutkan berjumlah 260, sedangkan kursi

Konstituante berjumlah 520 (dua kali lipat kursi DPR) ditambah 14 wakil golongan

minoritas yang diangkat pemerintah.

(9)

2. Tentang KPU ada di ayat brp ?

22 E ayat 5:

5) Pemilihan Umum diselenggarakan oleh suatu Komisi Pemilihan Umum

yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. ***)

3. Sifat lembaga KPU ?

nasional, tetap, mandiri

UUD&HUKUM

Konstitusi RIS tentang konstituante diatur dalam pasal

(UUD RIS Pasal 186 : Konstituante (Sidang Pembuat Konstitusi), bersama-sama dengan Pemerintah selekas-lekasnja menetapkan Konstitusi Republik Indonesia Serikat jang akan menggantikan Konstitusi sementara ini)

6.saat uud ris, presiden mmberikan grasi dgn persetujuan?

Presiden dengan pertimbangan Mahkamah Agung memberi grasi dan amnesti [pasal 160];

4. Konstitusi RIS pasal 189 dan 1xx isinya ttg apa

Pasal 189

(1) Konstituante tidak dapat bermupakat atau mengambil keputusan tentang

rantjanganKonstituante baru, djika pada rapatnja tidak hadir sekurang

kurangnja dua-pertiga dari

djumlah anggota-sidang.

(2) Konstituante berhak mengadakan perubahan2 dalam rantjangan Konstitusi.

Konstitusi baru berlaku, djika rantjangannja telah diterima dengan

sekurang-kurangnja duapertiga dari djumlah suara anggota jang hadir dan kemudian

disahkan oleh Pemerintah.

(3) Apabila Konstituante sudah menerima rantjangan Konstitusi, maka

dikirimkannja rantjangan

itu kepada Presiden untuk disahkan oleh Pemerintah.

Pemerintah harus mensahkan rantjangan itu dengan segera.

Pemerintah

mengumumkan Konstitusi itu dengan keluhuran.

(10)

Dalam hal suatu negara-bagian tidak menerima Konstitusi itu, maka negara

itu berhak bermusjawarat tentang suatu perhubungan chusus dengan

Republik Indonesia Serikat dan Keradjaan Nederland.

Uud ris pasal 81 Dan 111

Uuds 50 pasal 69 tentang DPR Pasal 69

(1) Dewan Perwakilan Rakjat mempunjai hak interpelasi dan hak menanja; Anggauta-anggauta

mempunjai hak menanja.

(2) Menteri-menteri memberikan kepada Dewan Perwakilan Rakjat, baik dengan lisan maupun

dengan tertulis, segala penerangan jang dikehendaki menurut ajat jang lalu dan jang

pemberiannja dianggap tidak berlawanan dengan kepentingan umum Republik Indonesia

5. sistem Pemerintahan yang dianut saat UUDS

Sistem pemerintahan yang dianut oleh Undang-Undang Sementara 1950 yang berlaku antara 17 Agustus 1950-5 Juli 1959 adalah parlementer

6. Bahwa Indonesia ialah negara yang berdasarkan hukum (rechtsstaat) dan

tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtsstaat) adalah bunyi pasal dan

ayat berapa pd UUD '45? pasal 1 ayat 3

7. uud pasal 1 ayat3, 18 ayat 1, 7c

1 Ayat 3 : Negara Indonesia Berdasarkan Hukum

(11)

memiliki pemerintahan yang di atur oleh UU

7C : Presiden tidak dapat Membekukan/membubarkan DPR

7. Tugas Presiden sebagai kepala negara diatur pd pasal berapa sampai berapa

pd UUD '45 pasal 5

Pasal 4 s.d 16

8. Pasal 29 ? BAB XI: Agama

(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiaptiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu 9. Pasal UUD 1945 tentang pertahanan atau bela negara (pasal 30) BAB XII PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA**)

(1) Tiaptiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. **)

(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung. **)

(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. **)

(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum. **)

(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syaratsyarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta halhal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undangundang. **)

7. Pasal 33

(BAB XIV PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL****)

(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. (2) Cabangcabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesar kemakmuran rakyat.

(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. ****)

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undangundang. ****)

MK punya brp kewajiban n wewenang : 4 wewenang n 1 kewajiban

(12)

Pasal 24C

(1) Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undangundang terhadap UndangUndang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UndangUndang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. ***)

(2) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UndangUndang Dasar. ***)

(3) Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh

Presiden, yang diajukan masingmasing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden. ***)

(4) Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh hakim konstitusi. ***)

(5) Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara. ***)

(6) Pengangkatan dan pemberhentian hakim konstitusi, hukum acara serta ketentuan lainnya tentang Mahkamah Konstitusi diatur dengan undangundang. ***)

Hakim biasa diawasi oleh siapa?KY

Pasal 24B

(1) Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan

kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. ***)

(2) Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela. ***)

(3) Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. ***)

(4) Susunan, kedudukan, dan keanggotaan Komisi Yudisial diatur dengan undangundang.***)

Yg berhak menyita dokumen n surat siapa? Pilihannya Kepolisian, kehakiman,

kejaksaan, 2 lg lupa)..Jaksa

uu kpk? UU No.30 Tahun 2002 -UU KPK tentang penyidikan..

-UUD 45 pasal 31 ayat 1&2..(Hak memperoleh pendidikan & Negara wajib membiayai pendidikan dasar)

(13)

SISTEM PEMERINTAHAN/ TATA NEGARA

1. maklumat wapres

Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa KNIP diserahi kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Semi-Presidensiel atau Semi-Parlementer yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan perubahan sistem pemerintahan dari presidensil menjadi parlementer agar dianggap lebih demokratis.

2. Indonesia menganut Trias Politika dalam arti pembagian kekuasaan atau

pemisahaan kekuasaan dalam arti formil (Division Of Power).

salah satu ciri negara demokrasi adalah adanya sistem pembagian kekuasaan yang jelas. nah, kalo di dunia ini kita mengenal sistem pembagian kekuasaan yang dikemukakan oleh dua orang ahli hukum yaitu, John Locke yang mengatakan bahwa untuk menjalankan suatu negara maka harus ada pemisahan kekuasaan antara badan-badan yang ada yaitu:

1 Legislatif; badan yang bertugas untuk membuat Undang-undang 2. Eksekutif; badan yang bertugas menjalankan Undang-undang

3. Federatif, badan yang bertugas untuk mengadakan hubungan dengan luar negeri.

Montesque, yang ga setuju kemudian mengemukakan pendapatnya bahwa harus ada badan yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan tugas eksekutif jadi menurutnya hanya ada 3 badan dalam suatu negara yaitu:

1. Legislatif; badan yang bertugas untuk membuat Undang-undang

2. Eksekutif; badan yang bertugas untuk melaksanakan atau menjalankan undang-undang itu, dan

3. Yudikatif; badan yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan undang-undang, selain itu juga mengadili pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaan undang-undang.

perbedaannya terletak pada ada tidaknya kekuasaan yudikatif. jika Locke menyatukan kekuatan Yudikatif dengan eksekutif dan menempatkan Federatif pada tempat ke 3. sedangkan Montesque menyatukan kekuasaan Federatif pada kekuasaan Eksekutif dan menambahkan Yudikatif pada tempat ke 3.

banyak negara menggunakan cara-cara pembagian kekuasaan ala Montesque.

dalam perjalanannya pembagian kekuasaan (Separation of Power) dianggap terlalu kaku sehingga banyak negara yang lebih memilih pembagian kekuasaan (Distribution of Power) dengan berpegangan pada mekanisme Check and Balances.... Indonesia menganut pembagian kekuasaan.

Di Negara Indonesia pasca amandemen UUD NRI Tahun 1945. Meskipun Jimli Asshiddiqie mengatakan bahwa saat ini kita menganut system separation power yang menganut prinsip check and balance. Juga pada kenyataannya kita tetap menganut antara separation of power dengan distribution of power. Dengan berpatokan pada pembagian pembagian kekuasaan sebagaimana yang dikemukakan oleh Arthur Mass Di tingkat horizontal hubungan antara eksekutif, legislative dan judikatif tetap terjadi pemisahan dari segi kewenangan masing-masing. Sedangkan istilah pembagian kekuasaan berlaku dalam hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah

(14)

daerah merupakan konteks pengertian yang bersifat vertical sebagimana yang ditegaskan dalam pasal 18 UUD NRI tahun 1945.

Khusus untuk Indonesia dalam penerapannya tidak murni melakukan pemisahan kekuasaan, akan tetapi menerapkan trias politika dengan prinsip (division of power) dalam artian hubungan antar kekuasaan negara tersebut tidak secara murni terpisah satu sama lain, namun pemisahan yang tetap memungkinkan korelasi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.

7. Isi DWIKORA

Tanggal 3 Mei 1964 di sebuah rapat raksasa yang digelar di Jakarta, Presiden

Sukarno mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang isinya:

● Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia

● Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan

Sabah, untuk menghancurkan Malaysia

8. Presiden saat kabinet AMPERA I >soekarno AMPERA II>soeharto

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

-> Setelah KMB, Militer jadi gimana – KNIL bergabung dengan Angkatan Bersejata Indonesia

-> tahun kabinet Ali 2 (1956 – 1957)

Pemimpin serangan 1 maret 1949 di yogya? Soeharto

Latar Belakang

Hal yang melatarbelakangi terjadinya serangan Umum 1 Maret ini karena adanya serangan Agresi Militer yang dilakukan oleh pihak Belanda. Setelah serangan Agresi militer ke II yang dilakukan oleh Belanda, kondisi dari rakyat Inodnesia sangat memprihatinkan. Khususnya di Kota Jogjakarta. Dalam bidang ekonomi sendiri sudah sangat kacau salah satunya banyak rakyat yang kelaparan. Apabila dari segi ekonomi sangat kacau, maka dari segi politik dan sosial juga akan ikut kacau.

Pada tanggal 21 Januari 1949, perdana mentri India Pandit Jawaharlal Nehru membuka sidang konferensi Asia Kedua di New Delhi. 19 negara Asia mengirimkan utusan ke konferensi itu, teramsuk Australia. Dalam pidato pembukaannya Perdana Mentri Nehru menguraikan maksud dan tujuan konferensi, yang secara khusus di adakan untuk membicarakan persoalan Indonesia.

Pada hari kedua konferensi tersebut sudah mengambil suatu resolusi untuk dewan keamanan, yang antara lain menyebutkan :

“Aksi militer Belanda tanggal 19 Desember 1948 di Indonesia, jelas merupakan suatu agresi militer yang berusaha membangkitkan kembali kekuasaan kolonialisme yang seluruhnya bertentangan dengan piagam perserikatan bangsa – bangsa. Apabila hal tersebut dibiarkan berlanjut, perdamaian di Asia Tenggara, Asia dan seluruh Dunia akan terganggu. Oleh sebab itu Konferensi Bangsa – Bangsa Asia di New Delhi menuntut :

a. Semua pemimpin Republik Indonesia dan tahanan – tahanan politik lainnya harus segera di bebaskan

(15)

b. Pemerintah Republik Indonesia harus diberi kesempatan untuk melakukan tugas – tugas pemerintah, untuk itu :

· Yogyakarta harus segera di kembalikan kepada republik Indonesia. Kepadanya harus di berikan alat alat komunikasi. Belanda tidak boleh menghalangi, menghambat, dan

mengganggu pengembalian itu.

· Semua daerah yang pada tanggal 18 Desember 1948 merupakan wilayah kekuasaan Republik Indonesia harus di kembalikan sebelum tanggal 15 Maret 1949.

· Pembatasan pembatasan yang di lakukan Belanda terhadap perdagangan dan pelayaran Republik Indonesia harus di hentikan.

Sebagai penutup konferensi Asia untuk Indonesia meminta, supaya dewan keamanan memberi pertanggung jawabanya pada sidang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tanggal 24 April 1949.

Pelaksanaan serangan Umum 1 Maret 1949

Sejak pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta berantakan akibat penyerbuan dan penahanan para pemimpin oleh tentara Belanda pemirintahan De Facto sudah berpindah ke Keraton. Sri Sultan Hamengkubuwono IX oleh rakyat dan tentara diakui sebagai pemimpin dan pemegang kekuasaan pemerintahah khususnya di daerah Yogyakarta. Sultan

Hamengkubuwono IX memiliki ide. Dimana ide tersebut adalah suatu strategi yang akan dilakukan untuk menyerang Belanda. Sri Sultan akan menggunakan Strategi Gerilya. Mulai 19 Desember 1948, Sri Sultan telah melaksanakan suatu pelatihan kepada TNI.

Serangan Umum 1 Maret memiliki 2 tujuan yakni : · Ke dalam

Untuk meningkatkan semangat rakyat serta TNI yang sedang bergerilya melawan pasukan Belanda dan juga untuk mendukung perjuangan yang dilaksanakan secara diplomasi · Ke luar

Untuk menunjukkan kepada dunia bahwa TNI mampu mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Adapun sasaran dari serangan Umum 1 Maret ini adalah : · Sasaran Politik

Memberikan dukungan moril terhadap perjuangan yang dilaksanakan secara diplomasi · Sasaran militer

Bertujuan untuk menunjukkan kepada Belanda bahwa TNI tidak hancur seperti yang dikatakan oleh pihak Belanda.

· Sasaran Psikologis

Untuk meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap TNI, yang mana TNI akan mampu mengusir Belanda

Dengan adanya sasaran dalam penyerangan TNI maka TNI beserta rakyat ingin merebut kembali Yogyakarta yang dikuasai oleh Belanda sejak agresi militer kedua.

Persiapan yang dilakukan menjelang serangan Umum adalah Sri Sultan melakukan perundingan – perundingan terhadap rakyat dan perundingan terhadap kolonel Soeharto. Sri Sultan mempercayai kolonel Soeharto untuk memimpin serangan tersebut. Kemudian diselundupkan pasukan – pasukan untuk masuk ke dalam Kota

Pada tanggal 1 Maret, tepatnya pukul 06.00 pasukan gerilya mulai memasuki kota

jogjakarta. Pasukan Belanda tidak mengira akan adanya serangan, maka daldm waktu yang singkat TNI yang pada saat itu dipimpin oleh Kolonel Soeharto mampu mukul mundur pasukan Belanda. TNI tetap mempertahankan pasukan Belanda di dalam Kota agar tidak ada pasukan Belanda yang keluar untuk meminta bantuan terhadap Belanda. Pasukan berhasil menduduki kota Jogjakarta. Pasukan berhasil merebut pabrik amunisi “waatson” dan senjata – senjata ringan serta dapat merebut 1 tank kecil. Keberhasilan tersbut sangat

(16)

mengejutkan seluruh dunia. Sebelum jam 12.00, kolonel Soeharto berhasil memundurkan pasukkannya di dalam kota. Sempat terjadi serangan dari belanda karena datangnya bantuan dari belanda. Namun serangan tersebut tidak terlalu memakan korban banyak dipihak Indonesia namun dari pihak Belanda sangat banyak menelan korban serta mendapati kerugian yang cukup besar.

Akibatnya, indonesia tidak di ijinkan untuk melakukan serangan selama 2 x 24 jam terhadap Belanda yang sedang melakukan pemindahan pasukan.

11. Kronik Nasionalisasi Perusahaan Asing Tahun 1957:

Perebutan perusahaan belanda di indonesia oleh kaum buruh (efek perebutan irian

barat)

Pada bulan November 1957, upaya pemerintah Indonesia menyelesaikan persoalan Irian Barat di Forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menemui jalan buntu. Sidang Umum PBB ke-XII gagal menyelesaikan persoalan Irian Barat.Pemerintah Indonesia sangat kecewa dengan gagalnya upaya penyelesaian damai tersebut. Dalam Sidang Kabinet diputuskan rencana pemulangan orang-orang Belanda.

Sementara itu, di dalam negeri, pada 30 November 1957, terjadi upaya pembunuhan terhadap Presiden Soekarno. Ia digranat oleh gerombolan DI/TII sangat menghadiri perayaan HUT Perguruan Cikini. Bung Karno berhasil selamat. Namun, ledakan granat itu menewaskan 10 orang, termasuk anak sekolah dan pengawal Bung Karno.

Tak lama setelah itu, Dubes keliling AS, Gordon Main, mengunjungi Indonesia. Ia meminta persetujuan pemerintah Indonesia terkait rencana pendirian pangkalan SEATO di Irian Barat. Namun, pemerintah dan rakyat Indonesia menafsirkan rencana itu sebagai upaya campur tangan imperialisme di wilayah NKRI.

Sementara itu, Central Comite (CC) Partai Komunis Indonesia menyebarluaskan telegram berisi seruan solidaritas kepada kaum komunis dan kaum buruh seluruh dunia untuk bersolidaritas dan mendukung perjuangan Rakyat Indonesia dalam membebaskan Irian Barat dari cengkeraman imperialisme Belanda.

Pada bulan Desember 1957, majalah New York Times melaporkan kerasahan orang-orang Belanda di Indonesia. Dilaporkan bahwa mayoritas orang Belanda yang bermukim di Indonesia tidak setuju dengan politik pemerintah Belanda mempertahankan cengkeramannya di Irian Barat. Dilaporkan pula, salah seorang pengusaha Belanda menganggap “tidak masuk akal” sikap nekat pemerintah Belanda mempertahankan ‘hutan rimba Irian Barat’, namun justru mempertaruhkan resiko semua modal Belanda di wilayah Indonesia lainnya.

Pada tanggal 1 Desember 1957, pemerintah Indonesia mengumumkan adanya aksi mogok selama dua puluh empat jam terhadap semua perusahaan Belanda (Bartlett, 1986:100). Tanggal 2 Desember 1957, sebagai respon atas seruan pemerintah, kaum buruh mulai menggelar pemogokan umum di pabrik-pabrik milik Belanda maupun pabrik campuran milik Belanda-Indonesia. Akibatnya, pengusaha Belanda menderita kerugian lebih dari Rp 100 juta.

Tiga hari kemudian, pemerintah Indonesia mulai menutup konsulat Belanda di Indonesia. Pemerintah Indonesia juga membekukan semua transfer keuntungan perusahaan Belanda ke luar negeri.

(17)

Tanggal 6 Desember 1957, kantor KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij), perusahaan pelayaran Belanda, di Jalan Medan Merdeka Timur Jakarta, diambil-alih oleh kaum buruh. Pada hari yang sama, kaum buruh juga mengambilalih Hotel Des Indes. Motor utama aksi-aksi nasionalisasi ini adalah SOBSI (Sentral Serikat Buruh Seluruh Indonesia) dan KBKI (Kesatuan Buruh Kebangsaan Indonesia).

Pada hari yang sama, Kementeria Luar Negeri Indonesia menginstruksikan semua perusahaan Belanda di Indonesia untuk menghentikan aktivitasnya. Tiga kapal KPM, yang rencananya berlayar ke Indonesia, terpaksa berhenti di Singapura.

Sehari kemudian, Serikat Buruh Bank Seluruh Indonesia (SBBSI) di Jakarta berupaya untuk menduduki dan menguasai bank-bank Belanda di Jakarta.

Aksi-aksi perebutan perusahaan Belanda berlangsung di berbagai daerah di Indonesia. Sementara itu, Kementerian Kehakiman RI telah memerintahkan 5000 warga Belanda di negerinya untuk segera kembali ke negerinya. Namun, Menteri Kehakiman juga memerintahkan agar agar kaum buruh tidak menguasai pabrik yang sudah diambilalih dari tangan Belanda. Sebaliknya, Menteri Kehakiman menuntut agar perusahaan tersebut diserahkan ke militer (TNI).

Pada tanggal 7 Desember 1957, seiring dengan menghebatnya aksi-aksi nasionalisasi di Indonesa, Panglima Angkatan Laut (AL) AS di Pasifik, Felix Sump, menerima radiogram dari Kepala Operasi AL Laksamana Arleigh Burke tentang perintah pengerahan pasukan AL Amerika Serikat ke perairan Indonesia karena “situasi kritis di Indonesia”. Sejurus dengan itu, atas permintaan Belanda, NATO (Fakta Pertahanan Atlantik Utara) menggelar Sidang Darurat untuk mendengar dan membahas laporan dari Indonesia.

9 Desember 1957, pers-pers di Indonesia memuat keputusan Perdana Menteri Juanda, bahwa semua perusahaan pertanian Belanda, juga campuran Belanda-Indonesia, termasuk harta benda tak bergerak dan tanah-tanah perkebunan, sejak itu berada di bawah pengawasan pemerintah RI. Pemerintah juga mengambilalih pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan Belanda, termasuk KPM dan KLM, Bank-Bank Belanda, Perusahaan Niaga, kantor-kantor, perusahaan gula, stasiun listrik, perusahaan gas, dan lain-lain.

Pada tanggal 10 Desember 1957, Menteri Pertahanan secara resmi menginstruksikan menguasai perusahaan perkebunan Belanda. Padahal, perusahaan-perusahaan ini diambilalih dan dikuasai oleh kaum buruh Indonesia. Inilah titik balik dari aksi nasionalisasi tahun 1957.

Pertengahan Desember 1957, Serikat Buruh Belanda menyatakan mendukung perjuangan rakyat Indonesia dan menuntut agar penjajah meninggalkan Irian Barat.

Kemudian, 15 Desember 1957, UU Keadaan Bahaya ditandatangani. UU ini merupakan upaya militer untuk menghentikan aksi-aksi kaum buruh dan sekaligus merebut kendali atas perusahan asing yang direbut dengan darah dan keringat oleh kaum buruh.

Puncaknya adalah berlakunya Keadaan Bahaya (SOB) pada tahun 1958. Namun, aksi-aksi nasionalisasi oleh kaum buruh masih terus berlanjut hingga tahun 1958. Tahun 1958, Indonesia juga memutuskan hubungan diplomatik dengan Kerajaan Belanda.

Januari 1958, kubu negara-negara sosialis dan negara-negara Asia-Afrika menyatakan dukungan terhadap perjuangan rakyat Indonesia terkait pengembalian Irian Barat.

(18)

Pada Februari 1958, pihak imperialis berhasil menyulut pemberontakan separatis PRRI. Imperialisme AS menyuplai dana, senjata, dan amunisi kepada para pemberontak. Selain itu, AS juga mengirimkan barisan kapal perang dari Armada ke-7 untuk daerah pemberontakan. Alasannya: untuk membantu pengungsian pegawai perusahaan minyak AS, Caltex.

Tanggal 3 Desember 1958, Parlemen Indonesia menyetujui Undang-Undang Nasionalisasi terhadap semua perusahaan Belanda di wilayah Indonesia. Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.23/1958 yang menyatakan perusahaan-perusahaan Belanda yang telah dinasionalisasi menjadi milik pemerintah RI.

Tercatat, dari sejak 1957 hingga 1960, sebanyak 700-an perusahaan Belanda di Indonesia berhasil dinasionalisasi. Jumlah itu mencakup 70% perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia jaman itu. Sementara itu Prof Dr R.Z Leirissa dalam Nasionalisasi Perusahaan

Belanda di Indonesia mencatat: sejak terjadinya gelombang nasionalisasi, kepemilikan dari

90% produksi perkebunan beralih ke tangan pemerintah. Demikian juga dengan 60% nilai perdagangan luar negeri dan sekitar 246 pabrik, perusahaan pertambangan, bank-bank, perkapalan dan sektor jasa

12. Regional Representative Coun (DPD)

Dewan Perwakilan Daerah (disingkat DPD), sebelum 2004 disebut Utusan Daerah, adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang anggotanya merupakan perwakilan dari setiap provinsi yang dipilih melalui Pemilihan Umum

DPD memiliki fungsi:

 Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang berkaitan dengan bidang legislasi tertentu

 Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu. Anggota DPD dari setiap provinsi adalah 4 orang. Dengan demikian jumlah anggota DPD saat ini adalah seharusnya 136 orang. Masa jabatan anggota DPD adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPD yang baru mengucapkan sumpah/janji.

HUBUNGAN INTERNASIONAL

Anggota tetap dewan keamanan PBB:ADA 5 RRC

RUSIA PERANCIS AS

UK

-> Tentang diplomat, maksud fungsi representative apa, -> mewakili negara, melakukan protes, mengadakan penyelidikan, mengadakan pertanyaan-pertanyaan.

Tugas umum seorang kepala perwakilan diplomatik adalah:

a. Representasi, yaitu mewakili negara, melakukan protes, mengadakan penyelidikan, mengadakan pertanyaan-pertanyaan.

b. Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan.

(19)

d. Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda, kepentingan-kepentingan warga negaranya di negara penerima.

e. Persahabatan, yaitu untuk meningkatkan hubungan persahabatan antara negara pengirim dengan negara penerima.

Fungsi perwakilan diplomatik

a. Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima

b. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima c. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima

d. Memberikan keterangan kondisi dan perkembangan negara penerima e. Memelihara persahabatan antar kedua negara.

-> hubungan internasional, kalau negara pengen melakukan hub internasional dia lihat situasi kemana ... (dalam negeri, luar negeri, regional)

7.Komunisme dan liberalisme muncul karena

(revolusi industri, perang dingin dll) perang dingin as vs uni soviet

13.

Politik luar negri bebas aktif mrpk bagian dari fungsi eksekutif

Departemen luar negeri sebagai bagian dari pemerintah (eksekutif)

13. syarat pendirian organisasi internasional

Berdasarkan Konvensi Wina, maka unsur -unsur pendirian OI adalah: 1) Dibuat oleh negara sebagai para pihak (contracting state)

2) Berdasarkan perjanjian tertulis dalam satu, dua atau lebih instrumen 3) Untuk tujuan tertentU

4) Dilengkapi dengan organ/struktur OIyang jelas 5) Berdasarkan hukum internasional

14. KAA

Konferensi Tingkat Tinggi Asia–Afrika (disingkat KTT Asia Afrika atau KAA; kadang juga disebut Konferensi Bandung) adalah sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario. Pertemuan ini berlangsung antara 18 April-24 April1955, di Gedung Merdeka, Bandung,Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atauneokolonialismeAmerika

Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.

Sebanyak 29 negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia pada saat itu mengirimkan wakilnya. Konferensi ini merefleksikan apa yang mereka pandang sebagai ketidakinginan kekuatan-kekuatan Barat untuk mengkonsultasikan dengan mereka tentang keputusan-keputusan yang memengaruhi Asia pada masa Perang Dingin; kekhawatiran mereka mengenai ketegangan antara Republik Rakyat Tiongkok dan Amerika Serikat; keinginan mereka untuk membentangkan fondasi bagi hubungan yang damai antara Tiongkok dengan mereka dan pihak Barat; penentangan mereka terhadap kolonialisme, khususnya pengaruh Perancis di Afrika Utara dan kekuasaan kolonial perancis di Aljazair; dan keinginan Indonesia untuk

(20)

Sepuluh poin hasil pertemuan ini kemudian tertuang dalam apa yang disebut Dasasila Bandung, yang berisi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi kerusuhan dan kerjasama dunia". Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip Nehru. Konferensi ini akhirnya membawa kepada terbentuknya Gerakan Non-Blok pada 1961.

Isi Dasasila Bandung

1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa

3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil

4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain

5. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB

6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain

7. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaanpolitik suatu negara 8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti

perundingan, persetujuan, arbitrasi (penyelesaian masalah hukum) , ataupun lain-lain cara damai, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB 9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama

10.Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional

Kilas balik

 23 Agustus1953 - Perdana MenteriAli Sastroamidjojo (Indonesia) di Dewan Perwakilan Rakyat Sementara mengusulkan perlunya kerjasama antara negara-negara di Asia dan Afrika dalam perdamaian dunia.

 25 April–2 Mei1954 - Berlangsung Persidangan Kolombo di Sri Lanka. Hadir dalam pertemuan tersebut para pemimpin dari India, Pakistan, Burma (sekarang Myanmar), dan Indonesia. Dalam konferensi ini Indonesia memberikan usulan perlunya adanya Konferensi Asia-Afrika.

 28–29 Desember 1954 - Untuk mematangkan gagasan masalah Persidangan Asia-Afrika, diadakan Persidangan Bogor. Dalam persidangan ini dirumuskan lebih rinci tentang tujuan persidangan, serta siapa saja yang akan diundang.

 18–24 April1955 - Konferensi Asia-Afrika berlangsung di Gedung Merdeka, Bandung. Persidangan ini diresmikan oleh PresidenSoekarno dan diketuai oleh PM Ali Sastroamidjojo. Hasil dari persidangan ini berupa persetujuan yang dikenal dengan Dasasila Bandung.

(21)

Pertemuan kedua

Untuk memperingati lima puluh tahun sejak pertemuan bersejarah tersebut, para Kepala Negara negara-negara Asia dan Afrika telah diundang untuk mengikuti sebuah pertemuan baru

di Bandung dan Jakarta antara 19-24 April2005. Sebagian dari pertemuan itu dilaksanakan di Gedung Merdeka, lokasi pertemuan lama pada 50 tahun lalu. Sekjen PBB, Kofi Annan juga ikut hadir dalam pertemuan ini.

14. Gerakan nonblok

Gerakan Non-Blok (GNB) Non-Aligned Movement/NAM) adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari lebih dari 100 negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun. Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah untuk menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok" dalam perjuangan merekamenentang imperialisme, kolonialisme,neokolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik.[2] Mereka merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir

2/3 keangotaanPBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT)NonBloktermasuk Yugoslavia, Mesir, Zambia,Aljazair, SriLanka, Kuba, India, Zimbabwe, In donesia, Kolombia, Afrika Selatan dan Malaysia.

Anggota-anggota penting di antaranya Yugoslavia, India, Mesir, Indonesia, Pakistan, Kuba, Kolombia, Venezuela, Afrika Selatan,Iran, Malaysia, dan untuk suatu masa, Republik Rakyat Tiongkok. Meskipun organisasi ini dimaksudkan untuk menjadi aliansi yang dekat seperti NATO atau Pakta Warsawa, negara-negara anggotanya tidak pernah mempunyai kedekatan yang diinginkan dan banyak anggotanya yang akhirnya diajak beraliansi salah satu negara-negara adidaya tersebut. Misalnya, Kuba mempunyai hubungan yang dekat dengan Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Atau India yang bersekutu dengan Uni Soviet untuk melawanTiongkok selama beberapa tahun. Lebih buruk lagi, beberapa anggota bahkan terlibat konflik dengan anggota lainnya, seperti misalnya konflik antara India dengan Pakistan, Iran dengan Irak. Gerakan ini sempat terpecah pada saat Uni Soviet menginvasiAfganistan pada tahun 1979. Ketika itu, seluruh sekutu Soviet mendukung invasi sementara anggota GNB, terutama negara dengan mayoritas muslim, tidak mungkin melakukan hal yang sama untuk Afghanistan akibat adanya perjanjian nonintervensi.

Kata "Non-Blok" diperkenalkan pertama kali[butuh rujukan] oleh Perdana Menteri IndiaNehru dalam pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri Lanka. Dalam pidato itu, Nehru menjelaskan lima pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk membentuk relasi Sino-India yang disebut dengan Panchsheel (lima pengendali). Prinsip ini kemudian digunakan sebagai basis dari Gerakan Non-Blok. Lima prinsip tersebut adalah:

1. Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan. 2. Perjanjian non-agresi

3. Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain 4. Kesetaraan dan keuntungan bersama

5. Menjaga perdamaian

Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika sebuah konferensi yang diadakan di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur. Pendiri dari gerakan ini adalah lima pemimpin

dunia: Josip Broz Tito presiden Yugoslavia, Soekarno presiden Indonesia, Gamal Abdul Nasser presiden Mesir, Pandit Jawaharlal Nehru perdana menteriIndia, dan Kwame Nkrumah dari Ghana.

(22)

Gerakan ini sempat kehilangan kredibilitasnya pada akhir tahun1960-an ketika anggota-anggotanya mulai terpecah dan bergabung bersama Blok lain, terutama Blok Timur. Muncul pertanyaan bagaimana sebuah negara yang bersekutu dengan Uni Soviet seperti Kuba bisa mengklaim dirinya sebagai negara nonblok. Gerakan ini kemudian terpecah sepenuhnya pada masa invasi Soviet terhadap Afghanistan tahun 1979.

Normalnya, pertemuan GNB berlangsung setiap tiga tahun sekali. Negara yang pernah menjadi tuan rumah KTT GNB di antaranya Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri

Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan, dan Malaysia. Biasanya setelah mengadakan konferensi, kepala negara atau kepala pemerintahan yang menjadi tuan rumah konferensi itu akan dijadikan ketua gerakan untuk masa jabatan tiga tahun.

Pertemuan berikutnya diadakan di Kairo pada 1964. Pertemuan tersebut dihadiri 56 negara anggota di mana anggota-anggota barunya datang dari negara-negara merdeka baru di Afrika. Kebanyakan dari pertemuan itu digunakan untuk mendiskusikan konflik Arab-Israel dan Perang India-Pakistan.

Pertemuan pertama GNB terjadi di Beograd pada September 1961 dan dihadiri oleh 25 anggota, masing-masing 11 dari Asia dan Afrika bersama dengan Yugoslavia, Kuba danSiprus. Kelompok ini mendedikasikan dirinya untuk melawan kolonialisme, imperialisme dan neo-kolonialisme. Pertemuan pada tahun 1969 di Lusaka dihadiri oleh 54 negara dan merupakan salah satu yang paling penting dengan gerakan tersebut membentuk sebuah organisasi permanen untuk menciptakan hubungan ekonomi dan politik. Kenneth Kauda memainkan peranan yang penting dalam even-even tersebut.

Pertemuan paling baru (ke-13) diadakan di Malaysia dari 20-25 Februari 2003. Namun, GNB kini tampak semakin tidak mempunyai relevansi sejak berakhirnya Perang Dingin.

Non-Blok didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang dikenal dengan sebutan Dasasila Bandung [3][4][5]

Tempat dan tanggal KTT GNB

No. Tanggal Negara tuan rumah Kota penyelenggaraan 1 1–6 September 1961 Yugoslavia Beograd

2 5–10 Oktober 1964 Republik Arab Bersatu Kairo 3 8–10 September 1970 Zambia Lusaka 4 5–9 September 1973 Aljazair Algiers 5 16–19 Agustus 1976 Sri Lanka Kolombo

6 3–9 September 1979 Kuba Havana

7 7–12 Maret 1983 India New Delhi

8 1–6 September 1986 Zimbabwe Harare 9 4–7 September 1989 Yugoslavia Beograd 10 1–6 September 1992 Indonesia Jakarta

11 18–20 Oktober 1995 Kolombia Cartagena de Indias 12 2–3 September 1998 Afrika Selatan Durban

13 20–25 Februari 2003 Malaysia Kuala Lumpur 14 15–16 September 2006 Kuba Havana

15 11–16 Juli 2009 Mesir Sharm el-Sheikh 16 26–31 Agustus 2012 Iran Teheran

(23)

komunitas Asean dihasilkan pada KTT Asean Keberapa (KTT Ke -9)

KTT ke-9 ASEAN di Bali tahun 2003 menyepakati pembentukan komunitas ASEAN yang salah satu pilarnya adalah Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC). AEC bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang ditandai dengan bebasnya aliran barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan perpindahan barang modal secara lebih bebas.

Persona non grata adalah sebuah istilah dalam bahasa Latin yang dipakai dalam

perkancahan politik dan diplomasi internasional. Makna harafiahnya adalah orang yang tidak diinginkan. Orang-orang yang di-persona non grata-kan biasanya tidak boleh hadir di suatu tempat atau negara. Apabila ia sudah berada di negara tersebut, maka ia harus diusir dan dideportasi.

Berikut ini tokoh-tokoh yang pernah di-persona non grata-kan. Amerika Serikat

Wiranto dari Indonesia pada tahun 1999 Perancis

Ariel Sharon dari Israel pada tahun 2004.

BAHASA

1. Bahasa Melayu adalah bahasa nasional dari negara ?

Malaysia

2. EYD secara resmi dipakai mulai tanggal ?

17 Agustus 1972

3. KBBI dibuat pd kongres bahasa thn?

Kongres Bahasa Indonesia V, 28 Oktober-3 November 1988

4. UU bahasa diajukan pd kongres bahasa tahun?

Kongres Bahasa Indonesia VI, 28 Okt-2 November 1993

Kongres Bahasa Indonesia adalah pertemuan rutin 5 tahunan yang diadakan oleh pemerintah dan praktisi bahasa dan sastra Indonesia untuk membahas Bahasa Indonesiadan

perkembangannya. Kongres ini pertama kali diadakan di kota Solo pada tahun 1938. Pada mulanya kongres diadakan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda yang terjadi pada tahun 1928, selanjutnya ajang ini tidak hanya untuk memperingati Sumpah Pemuda tetapi juga untuk membahas perkembangan bahasa dan sastra Indonesia dan rencana pengembangannya.

Kongres Bahasa Indonesia I

[

sunting

|

sunting sumber

]

 Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu. Tanggal 18 Agustus 1945, dilakukan pendatangan Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

(24)

Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.

Kongres Bahasa Indonesia II

Tanggal 28 Oktober hingga 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.

 Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato

kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.

 Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).

Kongres Bahasa Indonesia III

 Tanggal 28 Oktober hingga 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantabkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.

Kongres Bahasa Indonesia IV

[

Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalamGaris-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.

Kongres Bahasa Indonesia V

[

sunting

|

sunting sumber

]

 Tanggal 28 Oktober hingga 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa

Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei

Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan mempersembahkan karya besar Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia danTata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

(25)

Kongres Bahasa Indonesia VI

[

sunting

|

sunting sumber

]

 Tanggal 28 Oktober hingga 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa

Indonesia VI di Jakarta. Diikuti oleh peserta sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam,

Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan penyusunan Undang-Undang Bahasa Indonesia.

Kongres Bahasa Indonesia VII

 Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan pembentukan Badan Pertimbangan Bahasa.

Kongres Bahasa Indonesia VIII

Pada bulan Oktober tahun 2003, para pakar dan pemerhati Bahasa Indonesia akan

menyelenggarakan Kongres Bahasa Indonesia ke- VIII. Berdasarkan Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada bulan Oktober tahun 1928 yang menyatakan bahwa para pemuda memiliki satu bahasa yakni Bahasa Indonesia, maka bulan Oktober setiap tahun dijadikan bulan bahasa. Pada setiap bulan bahasa berlangsung seminar Bahasa Indonesia di berbagai lembaga yang

memperhatikan Bahasa Indonesia. Dan bulan bahasa tahun ini mencakup juga Kongres Bahasa Indonesia.

Kongres Bahasa Indonesia IX

Dalam rangka peringatan 100 tahun kebangkitan nasional, 80 tahun Sumpah Pemuda, dan 60 tahun berdirinya Pusat Bahasa, pada tahun 2008 dicanangkan sebagai Tahun Bahasa 2008., diadakan Kongres IX Bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober-1 November 2008 di Jakarta. Kongres tersebut akan membahas lima hal utama, yakni bahasa Indonesia, bahasa daerah, penggunaan bahasa asing, pengajaran bahasa dan sastra, serta bahasa media massa.

PANCASILA

(26)

1) Pancasil Bersifat realis karena Pancasila sesuai dengan keadaan bangsa

Indonesia yang mencerminkan keanekaragaman ras, suku serta

kepercayaan.

2) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.

2. Hubungan Pacasila dengan UUD 1945

Pancasila dasar negara kita dirumuskan dari nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang berasal dari pandangan hidup bangsa yang merupakan kepribadian, bangsa perjanjian luhur serta tujuan yang hendak diwujudkan. Karena itu pancasila di jadikan idiologi negara.

Pancasila merupakan kesadaran cita-cita hukum serta cita-cita moral luhur yang memiliki suasana kejiwaan serta watak bangsa Indonesia, melandasi prolamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Untuk mewujudkan tujuan proklamasi kemerdekaan maka panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) telah menetapkan UUD 1945 merupak hukum dasar yang tertulis yang Mengikat pemerintah, setiap lembaga/masyarakat, warga negara dan penduduk RI pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi kemerdekaan tersebut. Dalam Pembagian pembukaannya terdapat pokok-pokok pikiran tentang kehidupan bermasyarakat, bernegara yang tiada laindalah pancasila pokok-pokok pikitran tersebut yang diwujudkan dalam pasal-pasal batang tubuh UUD 1945 yang merupakan aturan aturan pokok dalam garis-garis besar sebagai intruksi kepada pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk melaksanakan tugasnya.

Menurut penjelasan UUD 1945 pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan dari undang-undang negara Indonesia, dan mewujudkan cita-cita hukum (Rechtsidee) yang menguasai hukum negara baik hukum yang tertulis maupun tidak tertulis. Pokok-pokok pikiran itu dijelmakan dalam pasal-pasal dan UUD itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suasana kebatianan UUD1945 dan cita-cita hukum UUD 1945 tidak lain adalah bersumber kepada atau dijiwai dasar falsafah negara pancasila. Disinilah arti dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara.

Atau dengan kata lain bahwa pembukaan UUD 1945 yang membuat dasar falsafah negara pancasila, merupakan satu keasatuan nilai dan norma yang terpadau yang tidak dapat dipisahkan dengan rangkaian pasal-pasal dan batang tubuh UUD 1945. hal inilah yang harus kita ketahui, dipahami dan dihayati oleh setiap orang Indonesia.

Jadi pancasila itu disamping termuat dalam pembukaan UUD 1945 (rumusannya dan pokok-pokok pikiran yang terkandung didalamnya) dijabarkan secara pokok dalam wujud pasal-pasal batang tubuh UUD 1945.

3. Gambar lambang pada sila-sila Pancasila

Burung Garuda melambangkan kekuatan.Warna emas pada burung Garuda

melambangkan kejayaan.Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia. Masing-masing simbol di dalam perisai melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:

(27)

● Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa [sila ke-1].

● Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab [sila ke-2]. ● Pohon Beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia [sila ke-3].

● Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan [sila ke-4].

● Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia [silake-5].

Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci. Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa.

Makna Jumlah Bulu pada Burung Garuda

Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:

● Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17 ● Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8

● Jumlah bulu dibawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19 ● Jumlah bulu pada leher berjumlah 45

4. Penerapan Pancasila

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai religius, antara lain : a. Kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu dengan sifat-sifat yang sempurna dan suci seperti Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Adil, Maha Bijaksana dan sebagainya;

b. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintah- NYA dan menjauhi larangan-larangannya. Dalam memanfaatkan semua potensi yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah manusia harus menyadari, bahwa setiap benda dan makhluk yang ada di sekeliling manusia merupakan amanat Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya; harus dirawat agar tidak rusak dan harus memperhatikan kepentingan orang lain dan makhluk-makhluk Tuhan yang lain.

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab terkandung nilai-nilai perikemanusiaan yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari.

a) Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan sehala hak dan kewajiban asasinya;

b) Perlakuan yang adil terhdap sesama manusia, terhadap diri sendiri, alam sekitar dan terhadap Tuhan;

c) Manusia sebagai makhluk beradab atau berbudaya yang memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan.

3. Sila Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan bangsa

a) Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia serta wajib membela dan menjunjung tinggi (patriotisme)

b) Pengakuan terhadap kebhinekatunggalikaan suku bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa (berbeda-beda namun satu jiwa) yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa

(28)

4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan terkandung nilainilai kerakyatan.

a) Kedaulatan negara adalah di tangan rakyat

b) Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat c) Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai

kedudukan, hak dan kewajiban yang sama

d) Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakilwakil rakyat. 5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung nilai keadilan sosial

a) Perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan terutama di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya

b) Perwujudan keadilan sosial itu meliputi seluruh rakyat Indonesia

c) Keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak milik orang lain;

5. Sistem filsafat Pancasila itu termasuk sistem apa? Nilai

Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan untuk satu tujuan tertentu,dan saling berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya. Jadi Pancasila pada dasarnya satu bagian/unit-unit yang saling berkaitan satu sama lain,dan memiliki fungsi serta tugas masing-masing.

UMUM

1. globalisasi

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspekkebudayaan lainnya. Kemajuan

infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling

ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya 2. Mitigasi bencana:

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi

ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana). Bencana sendiri adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana dapat berupa kebakaran, tsunami, gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsor, badai tropis, dan lainnya. Kegiatan mitigasi bencana di antaranya:

a. pengenalan dan pemantauan risiko bencana; b. perencanaan partisipatif penanggulangan bencana; c. pengembangan budaya sadar bencana;

d. penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana; e. identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana; f. pemantauan terhadap pengelolaan sumber daya alam;

g. pemantauan terhadap penggunaan teknologi tinggi;

h. pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup i. kegiatan mitigasi bencana lainnya. Robot sebagai perangkat bantu manusia, dapat dikembangkan untuk turut melakukan mitigasi bencana. Robot mitigasi bencana bekerja untuk mengurangi resiko terjadinya bencana.

(29)

3. Masa Penjajahan belanda, pendudukan jepang dan pemberotakan di daerah daerah setelah kemerdekaan.

1. Kenapa perjanjian renvile merugikan tni? TNI terpusat di yogja, belanda mudah

menyerang TNI.

2. Kabinet juanda tahun berapa? 9 April 1957 - 10 Juli 1959

5. Yg memberikan ke daulatan indonesia di KMB?

-Lambang Negara pada konstitusi RIS diatur dalam (pasal 3 ayat 3).

-Perubahan pada pasal 5 ayat 1 UUD 45 apa implikasinya terhadap presiden.. Sebelum amandemen,: Presiden memegang kekuasan membentuk undang-undang dengan persetudjuan Dewan Perwakilan rakyat.

Sesudah Amandemen : Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

3.pasal 1 ayat 3

4.jumlah hakim konstitusi = 9

10.isi maklumat no 3 tahun 1975?? Kalo tidak salah tentang fusi ppp dan pdi dan

n golkar11.lanjutan dengan selamat sentosa...:?

6.yg bukan inti alinea ke 2 pembukaan uud 45

7.yg bukan inti alinea ke 3

3. Bentuk negara indonesia berdasarkan uud pasal 1 (1)? Negara kesatuan yang

berbentuk Republik

8. Anggotan MK ada 9, yg ditetapkan oleh Presiden, yg diusulkan tiga orang

masing-masing oleh?

MA, DPR, Presiden

9. Siapa yg berwenang menguji undang-undang, memutus perselisihan pemilu, dll?

MK

10. Menurut UUD pasal 33 (4) perekonomian nasional berdasarkan atas demokrasi

ekonomi dengan prinsip? kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,

berwawasan lingkungan, kemandirian serta dengan menjaga keseimbangan

kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Maharani saat memberikan sambutan pada peringatan puncak hari keluarga nasional (HARGANAS) XXIV Tahun 2017, yang dilaksanakan di Stadion Sumpah Pemuda,..

Menimbang : bahwa dalam rangka Penyelenggaraan Keputusan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Panitia Nasional Peringatan 100 Tahun Hari Kebangkitan

Seperti yang dilansir dari ungkapan Pamungkas bahasa Indonesia difungsikan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara berdasarkan ikrar ketiga Sumpah Pemuda

Beberapa saat yang lalu dalam peringatan seratus tahun Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2008 di Gelora Bung Karno di depan dua ratus ribu lebih saudara-saudara kita yang

Dalam usianya yang ke-61/60 tahun, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Jakarta --yang berdiri pada tahun 1957, jika yang dihitung berdirinya prodi Bahasa dan Sastra

Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-83 Tahun 2011 diselenggarakan secara nasional di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan pada perwakilan RI di luar

Dengan semangat memartabatkan bahasa Indonesia dan bahasa daerah sebagai peneguh jati diri bangsa, bertepatan dengan 88 tahun Sumpah Pemuda, Badan Pengembangan dan

Pada tahun 2023, peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kecamatan Jatiroto menjadi momen spesial, karena juga merayakan Hari Ulang Tahun Badan Usaha Milik Desa Bersama BUMDESma Kecamatan