STRATEGI MENUJU INDONESIA YANG LEBIH BAIK
Rabu, 11 November 2009
Dinamika politik Indonesia terus
bergerak. Penyelenggaraan pesta demokrasi untuk memilih presiden dan wakil presiden menjadi momen terpenting setiap lima tahun sekali. Arena politik diramaikan oleh tokoh-tokoh nasional terbaik untuk mengabdikan diri pada
negara. Harapan pun terpupuk untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik dengan kesejahteraan rakyat yang meningkat.
Â
Terpilihnya kembali SBY sebagai
Presiden Republik Indonesia untuk periode 2009-2014 memberikan kepastian keberlanjutan kebijakan-kebijakan untuk lima tahun ke depan. Dengan demikian arah politik untuk tahun 2009-2014 tidak akan banyak berubah haluan dari tahun 2004-2009.
Â
Pada sidang Kabinet Indonesia
Bersatu (KIB) jilid II pada tanggal 23 Oktober 2009, Presiden SBY memberikan tiga Tag Line. Tag Line pertama: Change and Continuity. Hal ini
menjelaskan bahwa program kebijakan pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I yang masih relevan harus tetap dilanjutkan. Namun apabila terdapat program-program yang tidak mencapai sasaran perlu dirubah dan diperbaiki.
Â
Tag Line kedua: Debottlenecking,
Acceleration, and Enhancement. Untuk tag
line kedua ini berkaitan dengan masih banyaknya ‘kemacetan’ dalam berbagai bidang, misalnya dalam tata ruang dan perizinan. Selanjutnya permasalahan
tersebut harus dilakukan percepatan, yakni meringkaskan proses yang bertele-tele. Para Menteri juga diminta memasang target yang lebih ambisius untuk mendongkrak peningkatan capaian.
Â
Tag Line ketiga: Unity; Together We Can. Tag line yang terakhir ini
terkait dengan kebersamaan yang dapat membuat segala tujuan tercapai termasuk di dalamnya kesinergisan  antar instansi
kepemerintahan. Berkaca dari periode KIB pertama, ada dua hal penting yang harus diperbaiki yakni sinkronisasi peraturan yang tumpang tindih dan
keharmonisan hubungan antar instansi pemerintah. Dua hal ini menyangkut
hubungan antar departemen maupun antara pemerintah pusat dan daerah. Seringkali terjadinya benturan peraturan membuat tujuan akhir mensejahterakan rakyat tak tercapai. Sebagai contoh adalah dalam pembebasan lahan untuk kepentingan infrastruktur. Selain itu terjadinya pertentangan antar instansi kepemerintahan, memberi kerumitan tersendiri terhadap kebijakan-kebijakan, yang selanjutnya tidak tepat sasaran. Tumpang tindih terjadi antara Departemen Perindustrian dengan Departemen Perdagangan. Departemen Perindustrian berorientasi pada pemberdayaan industri dalam negeri, namun bertabrakan dengan Departemen
Perdagangan yang banyak menandatangani perjanjian perdagangan bebas.
Â
Ketiga tag line tersebut diharapkan dapat memberikan semangat untuk
menggapai kesejahteraan rakyat dan sebagai koridor dalam menghadapi segala tantangan dan halangan dalam mencapai tujuan.
Â
Agenda Utama 2004-2009
Â
Adanya perubahan-perubahan dan
pergeseran-pergeseran Menteri dari satu bidang ke bidang lain mengharuskan adanya proses pembelajaran. Pembelajaran tersebut terdiri dari pembelajaran mengenai agenda utama KIB jilid I, aturan main, dan kode etik yang berlaku.
Â
Terdapat empat agenda utama KIB I yakni: Peace, Justice, Democracy, dan
Prosperity. Â Peace merupakan agenda yang penting
untuk membuat Indonesia lebih aman dan damai. Integritas bangsa pun kokok, kedaulatan negara tegak, separatisme bersenjata dihentikan, konflik komunal diakhiri, kejahatan dan terorisme diperangi, harmoni dan integrasi sosial
diperkokoh, dan toleransi kehidupan beragama diperkuat. Dengan demikian akan terbentuklah NKRI yang tetap utuh dan tegak.
Â
Justice merupakan agenda
selanjutnya untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil. Keadilan tersebut meliputi persamaan kesempatan, menghilangkan diskriminasi, memperkuat kesetiakawanan, menegakkan hukum, memberatas KKN dan penyimpangan, serta meningkatkan penghormatan kepada HAM.
Â
Agenda ketiga adalah Democracy.
Agenda ini adalah untuk membuat Indonesia lebih demokratis. Memperkuat konstitusional, mengembangkan kelembagaan dan budaya politik, mendorong partisipasi politik, serta meningkatkan peran masyarakat merupakan
langkah-langkah yang wajib diterapkan untuk mewujudkan agenda ini.
Â
Agenda yang terakhir adalah Prosperity.
Agenda ini adalah untuk menggapai Indonesia yang lebih sejahtera. Kesejahteraan ini tak hanya dengan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dengan
memperkuat dan menstabilkan makroekonomi, mendorong sektor riil dan dunia usaha, mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan, meningkatkan daya beli rakyat, membangun infrastruktur, menggalang investasi, serta meningkatkan
eskpor. Selain itu perlu juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan pendidikan, meningkatkan kesehatan, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, dan meningkatkan peran perempuan.
Â
Program Aksi 100 Hari
Â
Program kerja 100 hari dapat menjadi
pangkal arah pemerintahan lima tahun ke depan. Program ini juga menjadi suatu “show the flag― dari awal kepemimpinan baru. Dengan demikian akan menjadi landasan dan langkah awal dalam melangkah
menuju pemerintahan yang lebih baik.
Â
Meskipun 100 hari bukan merupakan
waktu yang lama, namun waktu yang singkat tersebut dapat membangun kepercayaan publik dan bisa dijadikan untuk mencetak sukses awal dari periode kepemimpinan baru. Bahkan apabila program aksi 100 hari dapat dilaksanaan sesuai target maka akan menjadi shock therapy untuk para
pemegang kebijakan dalam merumuskan permasalahan dan mencari jalan keluarnya.
Â
Program penyusunan agenda dan
prioritas KIB ditugaskan pada Bapennas, sementara untuk program aksi 100 hari akan dikoordinir oleh Wakil Presiden. Adapun agenda 100 hari tersebut adalah: (1) Review APBN 2005, (2) Kunjungan ke daerah konflik, (3) Review dan
pengecekan langkah-langkah pemberantasan korupsi, (4) Review dan pengecekan langkah-langkah pemberantasan terorisme.
Review dan pengecekan
langkah-langkah pemberantasan illegal logging, (5) Konsultasi awal
dengan DPR dan DPD, (6) Konsultasi awal dengan MA, MK dan BPK, (7) Review kebijakan dan langkah-langkah pengelolaan hutang, (8) Kebijakan dan program pengurangan pengangguran, (9) Kebijakan dan program pengurangan kemiskinan, (10) Kebijakan dan program pendidikan, (12) Percepatan peningkatan investasi, dan (13) Revitalisasi kebijakan internasional
Â
Agenda Utama 2009-2014
Â
Ditetapkan lima agenda utama untuk
periode kepemimpinan tahun 2009-2014. Agenda tersebut adalah: Pertama:
pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat mencapai 7 persen atau lebih. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Meskipun pertumbuhan itu harus diikuti dengan pemerataan dan berkeadilan.
Â
Kedua: perbaikan tata
kelola pemerintahan. Tata kelola pemerintah yang baik dan bersih merupakan syarat penting dalam mewujudkan efektivitas dalam pemerintahan. Adapun indikator tata kelola yang baik menurut Worldwide
Governance Indicators (WGI) adalah hak suara dan pertanggungjawaban; stabilitas politik dan tidak adanya kekerasan; efektivitas pemerintah; kualitas peraturan; supremasi hukum; dan pengendalian korupsi. Tanpa tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, apa yang ingin dicapai akan sulit berjalan.
Â
Ketiga: penegakan
demokrasi. Demokrasi memang sudah menjadi harga mati untuk kemajuan negara. Tidak akan mungkin bagi Indonesia untuk kembali ke era otoritarianisme seperti pada masa orde baru. Namun sangat penting mengartikan demokrasi bagi Indonesia. Demokrasi tersebut haruslah demokrasi yang beradab. Sistem demokrasi dapat diukur antara lain dari peranan partai politik dan standar penampilan
politiknya. Adapun standar penampilan politik dapat diukur dari partisipasi warga negara dalam pemilihan umum dan terjaminnya tata tertib masyarakat.
Â
Keempat:, penegakan
hukum dan pemberantasan korupsi. Tak dapat dipungkiri bahwa penegakan hukum dan pemberantasan korupsi merupakan agenda utama yang tidak boleh diabaikkan. Supremasi hukum memang harus ditegakkan, dan ini tidak hanya berkisar soal faktor hukum,
namun faktor aparat penegak hukum juga sangat berpengaruh. Krisis kepercayaan terhadap penegak hukum yang sedang terjadi harus segera dicarikan jalan keluar. Pemberantasan korupsi pun harus secara menyeluruh. Dengan demikian tidak ada lagi anggapan tebang pilih dalam menjebloskan para koruptor ke dalam tahanan.
Â
Kelima, pembangunan
yang inklusif dan berkeadilan. Pembangunan memang harus bersifat inklusif, menjangkau, dan mengangkat derajat seluruh lapisan masyarakat di seluruh wilayah nusantara. Kita mesti maju dan makmur bersama, tidak maju dan makmur sendiri-sendiri. Jika kesatuan bangsa diibaratkan sebuah rantai, kekuatannya
adalah pada rantai yang terlemah. Strategi “Pembangunan untuk Semua― bertujuan untuk memperkuat setiap rangkaian dalam keseluruhan rantai persatuan dan
kesejahteraan bangsa.
Â
Selain dari kelima agenda utama
untuk periode kepemerintahan tahun 2009-2014, Presiden SBY juga memaparkan 11 Prioritas Nasional. Kesebelas prioritas nasional tersebut adalah: Pertama,
Reformasi birokrasi dan good governance. Hal ini paling
pokok dan penting karena kalau reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik tidak berjalan, maka 10 prioritas lainnya tidak mungkin akan bisa berjalan juga. Kedua, Pendidikan. Pendidikan merupakan pilar
yang amat penting bagi kemajuan negara. Dengan pendidikan yang bagus akan terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Hal inilah yang dapat menjadi modal yang tak ternilai dalam membangun Indonesia. Ketiga, Kesehatan. Poin ini tak kalah penting dan juga berkaitan dan amat menunjang dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas.
Â
Keempat, Penanggulangan
Kemiskinan. Kemiskinan menjadi sebuah penyakit dalam suatu negara. Dengan demikian penanggulangan kemiskinan merupakan kebijakan yang harus selalu diterapkan dengan mengimplementasikan langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya. Kelima, Ketahanan Pangan. Terkait hal ini,
Presiden SBY meminta Menteri Pertanian untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan ketahanan dan swasembada pangan. Sejauh ini Indonesia baru berhasil mencapai swasembada beras, jagung, dan sebagian gula. Sementara untuk daging sapi, belum ada rencana konkrit dalam mewujudkannya. Dan diharapkan lima tahun mendatang, swasembada pangan untuk komoditi-komoditi tersebut dapat menjadi kenyataan.
Â
Keenam, Infrastruktur. Infrastrukur merupakan hal yang amat penting dalam
menunjang pembangunan di seluruh sektor di suatu negara. Dengan demikian, Â Menteri Pekerjaan Umum diminta memastikan ada
pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia selama lima tahun ke depan dengan pendanaan pemerintah dan swasta. Ketujuh,
Iklim Investasi dan Bisnis. Modal
untuk pembangunan suatu negara tidak bisa hanya mengandalkan modal dari dalam negeri. Namun diperlukan juga aliran modal dari luar negeri. Dengan demikian diperlukan iklim yang kondusif untuk investasi dan bisnis. Sehingga pemilik modal asing dapat menanamkan modalnya di Indonesia tanpa rasa khawatir.
Â
Kedelapan, Energi. Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral diminta melanjutkan pembangunan listrik 10.000 MW. Pembangunan 10.000 MW menurut Presiden SBY, tidak perlu menggunakan batubara, tetapi harus mencari alternatif lain supaya selaras dengan
komitmennya pada perubahan iklim karena banyak hutan yang menjadi korban akibat pertambangan batu bara. Padahal hutan memegang peranan penting dalam menjaga perubahan iklim. Kesembilan, Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana. Presiden SBY menegaskan, salah satu yang menyebabkan tingginya emisi di Indonesia adalah kebakaran hutan. Karena itu, Menteri Negara Lingkungan Hidup diminta mencegah pembakaran dan kebakaran hutan. Presiden SBY meminta Mehut mengajak para gubernur, terutama Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimatan Timur, untuk membicarakan masalah kebakaran dan pembakaran hutan guna mengurangi emisi.
Â
Kesepuluh, Pembangunan
Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Pasca Konflik. Pemerataan memang sangat diperlukan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Dengan demikian
pembangunan tidak boleh hanya difokuskan pada daerah-daerah maju. Â Pembangunan daerah tertinggal dan daerah pasca
konflik tidak boleh diabaikkan. Pembangunan yang menyeluruh tersebut dapat
memberikan sumbangan besar bagi tujuan pembangunan yang berkeadilan dan merata. Terakhir, yang Kesebelas, Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi
Teknologi. “Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai budayanya―. Kutipan kalimat tersebut memang tidak dapat disangkal. Penghargaan terhadap kebudayaan merupakan strategi untuk dapat menguatkan pondasi NKRI yang utuh dan tegak. Kreativitas dan inovasi teknologi juga tak boleh dikesampingkan. Kedua
hal tersebut merupakan modal bagi Indonesia dalam bersaing dengan negara lain pada masa globalisasi sekarang ini.
Â
Agenda dalam bidang ekonomi juga
penting untuk dirumuskan. Presiden SBY pun menetapkan 10 agenda dalam bidang ekonomi yakni pertumbuhan, lapangan kerja, pengurangan kemiskinan,
infrastruktur, pertanian (pangan), industri, energi, investasi, fiskal dan finansial, serta good governance
sebagai puncaknya.
Diharapkan dengan program-program
yang begitu apik dirumuskan, Indonesia dapat menjadi sebuah negara yang diperhitungkan di kancah dunia. Selain itu, besar harapan tujuan akhir
pemerintah Indonesia yang tertera dalam UUD 1945 “... untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…― dapat terwujud secepatnya dan bukan hanya menjadi angan semata.
Â
( Ibnu Purna / Hamidi / Prima )