• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN KELUARGA DALAM MEMOTIVASI ANAK MEMUNCULKAN IDE KREATIF MELALUI HOME INDUSTRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN KELUARGA DALAM MEMOTIVASI ANAK MEMUNCULKAN IDE KREATIF MELALUI HOME INDUSTRI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

65 PERAN KELUARGA DALAM MEMOTIVASI ANAK MEMUNCULKAN IDE

KREATIF MELALUI HOME INDUSTRI

Family Roles in Children Bring the idea to Motivate Home Through Creative Industries

Livia Astuti liviaastuti@yahoo.com

Abstrak. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, original, yang dituangkan dalam gagasan nyata dan inovatif, suatu potensi alami yang dimiliki setiap orang yang tumbuh dalam otak. Metode kualitatif dengan metode deskriptif, observasi, wawancara. Permasalahannya bagaimana peran keluarga dalam memotivasi anak memunculkan ide kreatif melalui home industri. Hasil penelitian orang tua senantiasa memberi contoh nyata pada anak dalam kehidupan sehari-hari, perilaku orang tua akan menjadi bagian dari kehidupan anak. Para pelaku industri selalu meng-update infomasi dan melihat peluang yang ada dari fonomena yang terjadi dalam masyarakat. Kesimpulan bahwa peran orang tua sangat penting dalam mengembangkan kreativitas anak. Lingkungan keluarga adalah wadah yang efektif untuk mengembangkan kreativitas anak, karena dari sinilah pendidikan anak pertama kali mulai diperkenalkan.

Kata kunci: keluarga, motivasi, kreatif, home industri.

Abstract. Creativity is a person's ability to give birth to something new, original, rendered in real and innovative ideas, a natural potential that each person who grew up in the brain. The qualitative method with descriptive method, observation, interviews. The problem is how the role of families in motivating children bring creative ideas via the home industry. The results of the study the parents always give concrete examples on children in daily life, the behavior of the parents will be part of a child's life. The industry constantly updating the information and see the opportunities that exist from fonomena in society. The conclusion that the role of parents is very important in developing the creativity of children. Family environment is a container that is effective to develop the creativity of children, because this is where the children's education was first introduced.

Keywords: family, motivational, creative, home industries.

Livia AstutiM.Pd. FKIP-UNBAR Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bandung Raya Suci Residence A2-A3 Bandung 40193 Email: liviaastuti@yahoo.com

(3)

66 PENDAHULUAN

Pendidikan pertama yang didapatkan oleh seorang anak berawal dari keluarga karena orang pertama yang dikenalnya ada pada lingkungan keluarga.Sebagai orangtua, memiliki kewajiban memberikan pendidikan terbaik bagi anaknya. Apakah secara formal ataupun nonformal. Bagi peneliti, pendidikan yang paling utama adalah justru dari keluarga. Anak akan terus menerima berbagai macam hal dari lingkungan keluarga, baik maupun buruk. Pendidikan keluarga didapatkan anak sejak lahir hingga usia memadai untuknya mengenyam pendidikan formal.

Pertumbuhan dan perkembangan anak masing-masing memiliki arti dan definisi yang berbeda namun saling terkait erat satu dengan yang lain dan tidak dapat terpisahkan. Pertumbuhan berasal dari kata tumbuh yang artinya adalah proses bertambahnya ukuran berbagai organ (fisik) yang disebabkan karena adanya peningkatan ukuran dari masing-masing sel organ terkait. Sedangkan perkembangan bisa didefinisikan sebagai suatu proses pematangan majemuk (komprehensif) yang berkaitan dengan aspek diferensiasi bentuk atau fungsi termasuk juga perubahan pada aspek sosial dan emosional.

Kreativitas sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, original, yang dituangkan dalam gagasan nyata dan inovatif, suatu potensi alami yang dimiliki setiap orang yang tumbuh dalam otak. Perkembangan kreativitas anak berkaitan erat dengan pola asuh keluarga, sama hal nya dengan perkembangan kepribadian. Tidak sedikit orangtua menginginkan anak yang kretif dan memiliki kemampuan hidup mandiri dimasa depan. Sayangnya tidak semua orang tua memahami dan memiliki kemampuan menanamkan pendidikan yang tepat pada anak karena beberapa alasan.Salah satu alasannya adalah kedua orang tua adalah pekerja sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk anak-anaknya, tidak mengikuti perkembangan anak secara menyeluruh, dan lain sebagainya.

Tidak dinyana kebutuhan ekonomi saat ini menuntut kita untuk bekerja lebih giat demi keberlangsungan hidup maka saat banyak home industri bermunculan. Kebanyakan orang tua memang sangat mendambakan anaknya untuk kreatif, tapi kebanyakan dari mereka juga tidak tahu bagaimana cara mengembangkan kreativitas anak. Padahal kreativitas anak sangat penting untuk perkembangan selanjutnya karena masa anak adalah masa yang sangat berpengaruh terhadap masa selanjutnya. Apa yang orang tua tanamkan pada masa anak-anak akan mudah diingat dan dibawa sampai ia beranjak dewasa.

Pada dasarnya anak ketika menginjak masa remaja, segala perubahan akan dirasakan oleh anak itu sendiri karena masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak

(4)

67 baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Usia remaja sangat rentan dengan keadaan lingkungan dan pergaulan.

Akhir-akhir ini begitu banyak anak muda yang memiliki usahanya sendiri seperti berjualan makanan buatan sendiri, atau barang hasil karyanya yang dijual kepada teman-temannya atau guru-gurunya secara langsung di sekolah, maupun secara online. Kegiatan berjualan seperti itu tentu tidak lepas dari dukungan keluarga terutama dukungan dari kemampuan yang dikerahkan anak itu sendiri untuk berusaha.

Selama ini masih banyak yang belum menyadari bahwa keluarga merupakan tempat membina dan mengembangkan bakat, kemampuan, dan kreativitas. Suksesnya pembangunan industri kreatif dapat dilihat dari pola pembinaannya sejak awal. Rumah atau keluarga dapat disebut sebagai tempat awal talenta kreatif dikembangkan. Namun ini sangat bergantung pada profesi orang tua dan lingkungan masyarakatnya agar skill atau kemampuan kreatif dapat diturunkan.

Saat ini industri kreatif sedang berkembang pesat di kalangan anak muda Indonesia. Minat terhadap bidang ini terlihat dari berbagai produk home industry yang banyak dipasarkan melalui jejaring sosial. Selain itu berbagai pekan produk industri kreatif juga banyak diselenggarakan oleh berbagai pihak yang melihat cahaya dari industri ini. Hal ini menunjukkan bahwa industri kreatif cukup menarik minat dan mendapat tempat di hati masyarakat khususnya generasi muda.

Setiap keluarga memiliki cara yang berbeda dalam mendidik anaknya di rumah, sering orang tua marah apabila anak selalu membuat berantakan dimana saja. Orang tua mengharapkan anak memiliki kreatif yang dapat mendukung kehidupan kelak. Permasalahannya bagaimana peran keluarga dalam memotivasi anak memunculkan ide kreatif melalui home industri.

TINJAUAN PUSTAKA 1. Keluarga

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas 2 orang atau lebih dengan adanya ikatan perkawinan atau pertalian yang hidup dalam satu rumah tangga di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga dan berinteraksi diantara sesama anggota keluarga yang setiap anggota

(5)

68 keluarga mempunyai peran masing-masing sehingga diciptakan untuk mempertahankan suatu kebudayaan.

Terdapat beberapa definisi keluarga menurut para ahli salah satunya keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986). Sebagai konseptor yang ingin membangun suatu kepribadian, orangtua perlu menyadari bahwa, pribadi yang kreatif adalah pribadi yang mendekati kesempurnaan. Dengan kata lain, pribadi yang kompleks, yang memahami keberadaan diri sendiri serta lingkungannya. Karena itu, menciptakan anak yang kreatif tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh upaya keras, berkesinambungan, serta kesabaran esktra untuk melalui tahap demi tahap, sesuai perkembangan kemampuan berfikir anak.

“…Masa kanak-kanak merupakan masa yang begitu penting untuk meletakkan dasar-dasar kepribadian yang akan memberi warna ketika seorang anak kelak menjadi dewasa. Karena itu, kualitas pada pola-pola perkembangan masa anak adalah sangat penting.” (Gunarsa, 2001)

2. Perkembangan Anak

Seseorang individu mengalami perkembangan sejak masa konsepsi, serta akan berlangsung selama hidupnya. Perkembangan adalah proses yang berlangsung sejak konsepsi, lahir dan sesudahnya, dimana badan, otak, kemampuan dan tingkah laku pada masa usia dini, anak2, dan dewasa menjadi lebih kompleks dan berlanjut dengan kematangan sepanjang hidup. hal ini didefinisikan oleh” (Dr Siti Aminah Soepalarto, SpS (K). : 2008).

Sejak usia dini, anak memiliki potensi yang sangat besar. Menurut Utami Munandar (1999), seorang pakar kreatifitas Indonesia, kapasitas otak anak pada usia 6 bulan sudah mencapai sekitar 59 % dari keseluruhan potensi orang dewasa. Otak seorang anak ternyata sangat luar biasa. Pada masa ini, anak mengalami perkembangan intelektual otak yang sangat cepat. Oleh karena itu, apabila orang tua mengabaikan kesempatan emas (Golden Age) pada masa anak-anak, berarti sangat merugi dalam memberikan landasan pagi pendidikan anak selanjutnya. Hal in sangat berpengaruh terhadap perkembangan kreativitas anak. Anak yang memiliki bakat tertentu jika tidak diberikan motivasi, tidak akan mampu mengembangkan bakatnya.

Ciri – ciri perkembangan secara umum yaitu : Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ tubuh); aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi); terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis

(6)

69 (perubahan imajinasi dari fantasi ke realitas); lenyapnya tanda – tanda lama seperti lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak – anak) seiring bertambahnya usia, lenyapnya gerak – gerik kanak – kanak dan perilaku impulsif; diperolehnya tanda – tanda yang baru seperti pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja, berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis.

3. Memotivasi Anak

Motivasi penting dimiliki seseorang bahkan tanpa kesepakatan tertentu mengenai definisi konsep tersebut. Apabila terdapat dua anak yang memiliki kemampuan sama dan memberikan peluang dan kondisi yang sama untuk mencapai tujuan, kinerja dan hasil yang dicapai oleh anak yang termotivasi akan lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak termotivasi.

Menurut Sardiman motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat intelektual yang mempunyai peran menumbuhkan gairah merasa senang dan semangat untuk belajar pada anak. Dengan demikian, motivasi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan dalam belajar anak.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak tidak memiliki motivasi dalam melakukan sesuatu, maka tidak akan terjadi kegiatan pada diri anak tersebut. Walaupun begitu hal itu kadang-kadang menjadi masalah, karena motivasi bukanlah suatu kondisi. Apabila motivasi anak tersebut rendah, pada umumnya akan diasunsikan bahwa anak tidak akan memiliki kehidupan yang baik dimasa depan, memiliki nilai yang kurang baik dimara masyarakat maupun prestasi rendah disekolah.

4. Kreativitas

Kreativitas pada anak diperlukan agar anak mampu memahami dan mengenali diri sendiri, membuat gagasan baru sesuai pemikiran yang ada dalam diri anak. Kreativitas tidak dapat tumbuh dengan baik apabila orang tua lebih mengharapkan anak melakukan apa yang sesuai dengan tatanan social dan system dalam masyarakat. Dari proses, krativitas dapat dilihat sebagai kegiatan bersibuk diri yang berguna terutama bagi diri sendiri. Anak bermain dengan gagasan tanpa menekankan akan hasil akhir dari proses kreatifnya tersebut.

Makna kreatif berkaitan pada persoalan menghasilkan sesuatu yang baru dan asli dimana lahir dari proses berpikir, melibatkan indera, informasi, fakta, dan otak. Kreativitas yang terlihat pada anak akan berbeda dengan orang dewasa. Pada anak, kreativitas merupakan hal yang bersifat spontan karena anak belum memiliki tekanan dalam hidup, tidak banyak memikirkan hal lain selain bermain dan berkreasi.

Anak-anak memiliki perilaku ekspresif yang lebih besar daripada orang dewasa, inilah yang membentuk anak menjadi pribadi yang kreatif. Karena pengungkapan ekspresi ini

(7)

70 merupakan sifat yang dilahirkan dan dapat berkembang melalui banyak latihan. Ekspresi ini disebut spontanitas, keterbukaan, tangkas dan sportif. Ciri dominan anak yang kreatif adalah mereka memiliki spontanitas yang baik, keingintahuan yang tinggi, dan ketertarikan akan hal-hal baru. Pada dasarnya semua anak kreatif hanya kemampuan itu dapat sirna dengan mudah pun dapat meningkat dan berkembang dengan baik tergantung dari factor lingkungan dimana anak tumbuh dan besar.

Memiliki anak yang kreatif adalah dambaan setiap orang tua. Masalahnya, kreativitas bukan anugerah yang diberikan Tuhan dalam bentuk jadi, melainkan butuh proses untuk mendapatkannya. Proses ini tentu butuh campur tangan orang tua sebagai konseptor, yang berperan penting dalam menentukan hitam-putihnya masa depan anak.

5. Home Industri

Home berarti tempat tinggal atau rumah dimana didalamnya terdapat satu atau lebih manusia. Sedangkan industry merupakan suatu usaha pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah jadi kemudian menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual lebih.Jadi home industry diartikan sebagai rumah yang memproduksi atau menghasilkan suatu produk.Home industry dapat juga dikatakan sebagai perusahaan kecil karena terpusat dirumah.

Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU No 9 Tahun 1995 yang menyeburkan usaha kecil adalah milik WNI, berdiri sendiri, berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan berbentuk badan usaha perorangan, baik berbadan hukum maupun tidak. Home industry dapat pula bermakna suatu usaha kecil yang dikelola oleh anggota keluarga dan dilakukan dirumah.

Umumnya pelaku kegiatan ekonomi yang berbasis di rumah adalah anggota keluarga dan tetangga. Meskipun usaha ini berskala kecil tetapi dapat membantu meningkatkan tingkat ekonomi orang lain dengan begitu pelaku bisnis rumahan dapat membantu mengurangi angka pengangguran.

6. Peran Keluarga dalam Memotivasi Anak Memunculkan Ide Kreatif melalui Home Industri

Tidak ada satu orang pun yang tidak menginginkan sebuah keluarga. Keluarga merupakan satu-satunya tempat dimana kita tinggal, hidup dan besar dengan baik. Bagaimanapun keadaan kita pasti akan kembali pada keluarga. Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk. Didalamnya biasanya dalam tatanan sosial, dapat dikatakan keluarga paling minimal terdapat suami, istri, dan beberapa anak.

(8)

71 Semua orang dewasa dapat menjadi model bagi anak-anaknya, guru, lingkungan, anggota keluarga dan lain sebagainya. Tetapi model yang paling penting adalah orang tua kreatif yang memusatkan perhatiannya terhadapa minat, bakat, kemampuan anak. Melalui home indutri yang dimiliki keluarga, orang tua yang ada didalamnya dapat membantu memotivasi anak mengembangkan ide kreatif, menanamkan disiplin diri dalam bekerja dan semangat.

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yng digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan ini diambil dengan cara menggunakan data pedoman observasi yang ditujukan pada anak-anak remaja, kelengkapan sarana dan prasarana penelitian, dan pedoman wawancara bagi beberapa keluarga yang menjadi salah satu sampel penelitian. Metode yang digunakan adalah Probability Sampling dimana pengambilan sampel dilakukan acak. Jenis sampel menggunakan simple random sampling. Subjek penelitian adalah keluarga yaitu 5 orang ibu yang memiliki anak remaja, 5 orang anak remaja usia antara 15 – 17 tahun.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keluarga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan seorang anak walaupun bakat dan kemampuan anak ditentukan oleh motivasi yang keluar dari diri anak itu sendiri. Dari lingkungan keluarga anak dapat berkembang baik atau buruk. Mampu melihat potensi ekonomi dimasyarakat atau tidak.

1. Peran Keluarga dalam Memotivasi Anak

Orang tua bertanggung jawab penuh atas pendidikan anak-anaknya. Ayah dan ibu merupakan satu tim yang serasi dan kompak dalam mendidik anak-anak. Jangan sampai terjadi suatu peristiwa ibu melarang anaknya untuk tidak melakukan suatu perbuatam tersebut. Keadaan yang demikian akan membingungkan anak, karena anak tidak mempunyai panutan yang jelas dan mantap.

Beban mendidik anak dalam keluarga pada dasarnya berada di pundak ayah dan ibu meskipun keduanya bekerja di luar rumah. Seorang ibu yang bekerja di luar rumah dituntut untuk mampu membagi waktu dan perhatiaannya demi keluarga dan anak-anak. Karena ibulah orang yang pertama mendidik anak (sejak anak dalam kandungan) sehingga dengan naluri keibuannya, diharapkan mampu menanamkan tentang nilai agama, tata susila dan tata masyarakat. Di samping itu, dengan penuh kebijaksanaannya seorang ayah juga turut serta dalam mendidik anak-anaknya meskipun ia harus bekerja keras memeras keringat dan membanting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarga.

(9)

72 Lingkungan keluarga sebagai wadah yang efektif untuk mengembangkan kreativitas anak. Orang tua memberikan contoh konkrid kepada anak, perileku orang tua akan menjadi bagian dari kehidupan anak, sehingga cepat atau lambat anak akan mengikuti seperti apa yang di lakukan oleh orang tuanya.

Untuk mendukung keberhasilan anak-anaknya keluarga mempunyai andil yang sangat besar terutama dalam memotivasi perkembangan perjalanan hidupnya. Karena dengan motivasi yang besar dari orang tua maka anak akan semangat dalam belajar, bertahan hidup, berjuang minimal untuk kepentingan diri sendiri sampai memperoleh hasil yang memuaskan. Motivasi dari orang tua merupakan salah satu bentuk nyata pentingnya peran orang tua terhadap pendidikan dan pengalaman yang didapatkan anak-anaknya. Pada kenyataannya pendidikan bukanlah suatu upaya yang sederhana, melainkan suatu kegiatan yang dinamis dan penuh tantangan. Pendidikan akan selalu berubah seiring dengan perkembangan zaman. Maka dalam hal ini orang tua mempunyai tugas yang sangat penting dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi putra-putri mereka. Orang tua berperan amat penting dalam membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar anak. Orang tua adalah guru pertama bagi anak karena orang tualah yang pertama kali mendidik atau menanamkan pendidikan kepada anak-anaknya.

Keluarga sangat berperan dalam mengembangkan bakat dan kreativitas anak (Utami.M, 2002:223) diantaranya (a) keluarga merupakan pondasi yang paling pertama dalam mengembangkan bakat dan kreativitas anak. (b) keluarga memiliki peran untuk membantu anak mewujudkan kreativitasnya (perlu adanya latihan) (c) keluarag menyediakan sarana dan prasarana untuk merangsang pemikiran dan keterampilan kreatif anak.

2. Motivasi yang Dimiliki Anak dapat Memunculkan Ide Kreatif

Anak bagaikan kertas putih, dan orangtualah yang akan menjadi tintanya. Bagaimnana seorang anak bertindak, berpikir, serta berkreativitas, sangant bergantung pada perhatian orang tua pada mereka. Seperti perkembangan kepribadian, perkembangan kreativitas anak terkait erat dengan pola asuh. Hubungan ibu atau orang dekat lainnya dengan anak memberikan dasar bagi bagaimana dan sejauh mana anak dapat mengembangkan kreativitasnya. Pengasuhan yang dilandasi oleh hubungan yang hangat, nyaman, dan mendukung akan menghasilkan keleluasaan pada anak untuk mengembangkan dirinya, termasuk juga mengembangkan kreativitas.

Anak-anak memiliki dunianya sendiri. Hal ini ditandai dengan banyaknya tingkah laku, penuh semangat, sering bermain pada tempat dan waktu yang ia sukai,tidak mengenal lelah, cepat bosan. Rasa ingin tahu pada anak-anak sangat besar, selalu ingin mencoba apa yang dianggapnya baru. Kebutuhan anak-anak untuk saat sekarang, anak tidak memikirkan masa lalu maupun masa depan yang belum ia ketahui.

(10)

73 Upaya orang tua untuk mengembangkan motivasi dan kreativitas anak adalah: 1) Bila seorang anak menunjukkan penemuannya, maka berilah pujian untuk memberikan semangat. Orang tua yang melihat kreasi anaknya janganlah menertawakan, supaya anak tidak jera, 2) Latihlah anak untuk merencanakan aktivitas keluarga. Inisiatif anak harus dihargai supaya ada rasa jati diri yang positif, 3) Berikanlah ruang khusus untuk bereksperimen dan dibuat kondusif agar bersikap positif terhadap lingkungannya, 4) Orang tua supaya membiasakan anak-anak menghadapi tantangan dan rangsangan supaya kreatif dan jangan terlalu menuntun dan tidak ada ketegasan, 5) Anak supaya dilatih untuk berpikir kreatif, misalnya bagaimana caranya bila tersesat di pasar malam dan ke mana harus minta pertolongan, 6) Anak yang sedang asyik dengan pekerjaannya janganlah diganggu, oleh karena konsentrasinya akan buyar dan pekerjaannya tidak akan sempurna hasilnya atau gagal sama sekali, 7) Orang tua harus memberi motivasi supaya anak dapat mengikuti atau melaksanakan idenya sendiri. Seringkali ide yang bagus dan baru, hilang karena kehilangan kepercayaan diri sendiri atau tidak mampu mengendalikan diri, 8) Anak jangan diajari setiap langkah, tetapi sediakan ruang dibenaknya untuk membuat supaya imajinasinya berbunga-bunga guna memfungsikan otaknya dengan lebih baik, 9) Harus diingat, karena usaha yang kreatif, seringkali tempat anak bekerja menjadi berantakan, misalnya karena dipakai untuk eksperimen yang membutuhkan tempat dan waktu. Anak tidak perlu dimarahi, supaya tidak mengendorkan semangat (Mardiati Busana, 1995).

3. Pengembangan Ide Kreatif Anak Melalui Home Industri

Sepanjang hidup kita merupakan suatu rangkaian proses yang terus berlanjut, proses tersebut meliputi perkembangan (development), pertumbuhan (growth) serta kamatangan (maturation) baik fisik maupun psikis. Tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan hidup. Perkembangan meliputi keuntungan dan kerugian, yang berinteraksi dalam cara yang dinamis sepanjang siklus kehidupan. Sehingga selama proses bertambahnya usia, maka selama itulah proses perkembangan akan terus berjalan. Proses ini terjadi dalam diri manusia secara bertahap dan memiliki fase – fase tertentu yang menjadi acuan proses perkembangan tersebut, seperti yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, fase perkembangan dibagi menjadi 6 fase yaitu ; Fase Oral atau mulut yang merupakan sentral pokok keaktifan yang dinamis, Fase Anal, Fase Falis atau alat kelamin, Fase Latent, Fase Pubertas dan Fase Genital atau proses menginjak kedewasaan.

Pada dasarnya anak lahir memiliki nilai kreatif hanya kadar kreatifnya yang berbeda, perbedaan dipengaruhi dari lingkungan terdekat yaitu orang tua. Keberadaan keluarga dalam kehidupan anak sangat membantu perkembangan kreativitas anak. Salah satu hasil penelitian menyebutkan bahwa pada anak usia 4 tahun kapasitas kecerdasan anak telah mencapai 50%. Seperti diungkapkan Direktur Pendidikan Anak Dini Usia

(11)

74 (PAUD), Depdiknas, Dr. Gutama, kapasitas kecerdasan itu mencapai 80% di usia 8 tahun. Ini menunjukkan pentingnya memberikan perangsangan pada anak dini usia, sebelum masuk sekolah.

Industri rumahan merupakan bagian dari industry kreatif, artinya industri ini mengandalkan kreativitas dalam mengembangkan usahanya. Tanpa kreativitas dan ide-ide baru yang inovatif industri rumah tangga khususnya yang menghasilkan benda-benda atau barang-barang kerajinan dapat mengalami penurunan bahkan kebangkrutan. Hal ini dikarenakan masyarakat atau pangsa pasar selalu menyenangi dan menantikan hal-hal yang baru. Upaya meningkatkan kreativitas, para pelaku industri ini haruslah terus meng-update infomasi dan melihat peluang yang ada dari fonomena yang terjadi dalam masyarakat, misalnya saja pada saat ini sedang banyak digemari kain-kain lilit yang dapat digunakan dalam acara formal maupun informal, maka industri rumahan biasanya memproduksi kain lilit dengan beragam model dan menyediakan beragam motif kain yang diminati oleh anak muda, remaja, maupun dewasa.

Sebagaimana nama kegiatan ekonomi ini Home Industry atau dengan kata lain industri rumahan, pada umumnya memusatkan kegiatan di sebuah rumah keluarga tertentu dan biasanya para karyawan berdomisili di tempat yang tak jauh dari rumah produksi tersebut. Karena secara geografis dan psikologis hubungan mereka sangat dekat (pemilik usaha dan karyawan), memungkinkan untuk menjalin komunikasi sangat mudah. Dari kemudahan dalam berkomunikasi ini diharapkan dapat memicu etos kerja yang tinggi. Karena masing-masing merasa bahwa kegiatan ekonomi ini adalah milik keluarga, kerabat dan juga warga sekitar. Merupakan tanggung jawab bersama dalam upaya meningkatkan perusahaan mereka.

Bertambahnya jumlah keluarga tentu saja akan menambah jumlah kebutuhan dalam memenuhi keperluan anggota keluarga itu sendiri semakin meningkat. Kebutuhan keluarga ini akan terasa ringan terpenuhi jika ada usaha yang mendatangkan income atau penghasilan keluarga untuk menutupi kebutuhan tersebut. Home Industri yang pada umumnya berawal dari usaha keluarga yang turun menurun dan pada akhirnya meluas ini secara otomatis dapat bermanfaat menjadi mata pencaharian penduduk kampung di sekitarnya. Kegiatan ekonomi ini biasanya tidak begitu menyita waktu, sehingga memungkinkan pelaku usaha membagi waktunya untuk keluarga dan pekerjaan tetap yang diembannya.

Industri rumah tangga tidak menyedot modal yang banyak, cukup padat karya, dan emiliki pasar yang cenderung stabil. Selain itu industry ini juga menyebar diberbagai wilayah di Indonesia sehingga tidak terpusat seperti perusahaan-perusahaan attau industry-industri besar yang terpusat dan mengandalkan investasi. Industry rumah tangga merupakan bentuk industry yang diklasifikasikan dlam jumlah tenaga kerja yang

(12)

75 digunakan. Singkatnya industry rumah tangga adalah industry yang menggunakan tenaga lebih dari empat orang.

Industri dalam bentuk seperti ini jelas memiliki modal yang sangat terbatas. Tenaga kerja yang digunakan berasal dari keluarga, begitu pula dengan pimpinan, pemilik atau pengelola industry ini merupakan kepala rumah tangga atau anggota keluarga yang dipercaya. Bentuk industry ini meski kecil dan dengan modal terbatas, namun omset yang diperoleh cukup menjanjikan jika bentuk usaha yang dijalankan memiliki pangsa pasar yang relative baik.

Kelebihan industri rumah tangga ini adalah kepercayaan yang terbangun dalam menjalalankan usaha. Hal ini dikarenakan keterlibatan penuh keluarga dalam membangun industry. Kepercayaan menjadi factor utama dalam mengolah modal, mengolah administrasi, penjualan, dan keuangan dalam industry ini. Dengan modal kepercayaan ini pula, jika kondisi industry sedang sepia tau lemah, selayaknya keluarga akan saling mendukung dan tidak menuntut banyak keuntungan yang sedang sulit diperoleh. Hal ini berdampak baik bagi upaya untuk membangun industry rumah tangga.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peran orang tua sangat penting dalam mengembangkan kreativitas anak. Lingkungan keluarga merupakan wadah yang efektif untuk mengembangkan kreativitas anak, karena dari sinilah pendidikan anak pertama kali mulai diperkenalkan. Ada tiga pola pendidikan dalam keluarga, yaitu : pola otoriter, laizer faire dan demokratis. Dari tiga pola yang ada pola demokratis yang lebih tepat untuk mengembangkan kreativitas anak.

Bakat dan kreativitas keduanya memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Melalui bakat dan kreativitas yang yang dimilikinya, setiap anak memberikan bobot dan makna terhadap kehidupanya yang lebih baik. Dalam mengembangkan bakat dan kreativitas anak keluarga menjadi pondasi yang paling pertama dan utama dalam mengembangkan bakat dan kreativitas anak

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman., 1996, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gunarsa, Singgih D. 2001. Menyikapi Periode Kritis Pada Anak dan Dampaknya Pada Profil Kepribadian tahun 2001 dalam Psikologi Perkembangan Pribadi dari bayi sampai lanjut usia. Editor: S. C. Utami Munandar. Jakarta: UI Press. Reni Akbar

(13)

76 Hawadi, R. Sihadi Darmo Wihardjo, Mardi Wiyono, (2001). Kreativitas. Jakarta :

Grasindo.

Suryana, (2001). Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat.

Utami Munandar, (1999). Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta : PT. Grasindo.

________, (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: PT. Grasindo.

Utami,M. 2004.Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta: Rineka Cipta. http://www.kajianpustaka.com

http://belajarpsikologi.com/motivasi-belajar-anak-remaja/

Ucapan Terimakasih.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, keberadaan visum et repertum sangat dibutuhkan dalam setiap penyidikan tindak pidana perkosaan dalam hal ini visum et repertum selalu

[r]

Pada hari ini Jumat tanggal lima belas bulan April tahun dua ribu enam belas, dimulai pada pukul 10.00 s/d 12.00 Wib melalui aplikasi SPSE pada LPSE Kabupaten

dan Candida albicans .Isolat-isolat endofit dari akar tanaman purwoceng yang tidak menunjukkan potensi antimikrobia kemungkinan memiliki senyawa potensial

dan di sebelah ruang makan terdapat ruang patala (ruang tempat menghidangkan makanan). Ruangan di belakangnya adalah koridor yang berfungsi sebagai ruang tunggu raja.

Lampiran 4 Analisis Penawaran Telur Ayam Ras Di Kota Pematangsiantar Variables Entered/Removed a. Model Variables Entered Variables Removed

Vol 2, No.3, 239-251. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto bersifat asosiatif kausal dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu

Pengujian material dilakukan untuk mendapatkan data - data dalam proses mix design. Pengujian material bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari material yang akan