• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PERILAKU ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

BIDANG KEGIATAN PKM-ARTIKEL ILMIAH

Diusulkan oleh:

Andreto Putranda, 2013101031 , 2013 Dimas Dear Pratama, 2015031011, 2015

Hendy Lantana, 2013011017 , 2012 Rizka Rahmawati, 2014091014, 2014

Sebian Salsabila, 2015031030, 2015

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN

(2)

ABSTRAK

Perilaku Organisasi adalah studi tentang apa yang orang rasakan, pikirkan, dan lakukan didalam organisasi. Rumusan masalah artikel ilmiah adalah apakah organisasi HIMA Teknik Sipil sudah efektif menurut teori organizational behavior. Tujuan artikel ilmiah ini adalah untuk menerapkan teori organizational behavior dengan meniliti tingkat kefektifan HIMA Teknik Sipil di UPJ. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam tulisan artikel ini adalah wawancara dengan Ketua HIMA program studi Teknik Sipil. Berdasarkan hasil wawancara, perilaku organisasi didalam HIMA Teknik Sipil sudah efektif.

Kata Kunci : Perilaku Organisasi, HIMA Teknik Sipil, Kefektifan organisasi

ABSTRAK

Organizational Behavior is the study of what people feel, think, and do within the organization. Formulation of the problem is whether the organization of scientific articles Hima Civil Engineering have been effective according to the theory of organizational behavior. The purpose of this scientific article is to apply the theory of organizational behavior at the level of effectiveness of HIMA Civil Engineering at UPJ. Data collection methods used in writing this article is an interview with the Chairman of the Student Association of Civil Engineering Program. Based on the interview, organizational behavior HIMA in Civil Engineering have been effective.

Keywords: Organizational Behavior, HIMA Civil Engineering, organizational effectiveness

(3)

I. PENDAHULUAN

Pada zaman sekarang organisasi sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Organisasi adalah sekelompok orang yang saling bergantung untuk mencapai tujuan bersama (McShane dan Von Glinow, 2010). Setiap organisasi itu mempunyai tujuan yang berbeda-beda tergantung dengan kebutuhannya. Universitas Pembagunan Jaya (UPJ) juga mempunyai organisasi yang terbentuk di dalamnya. Salah satu organisasi di UPJ yaitu Himpunan Mahasiswa (HIMA). Tetapi banyak HIMA di UPJ yang masih belum aktif. Oleh karena itu Peniliti ingin meniliti salah satu HIMA di UPJ, yaitu HIMA Teknik Sipil. Rumusan masalah artikel ilmiah ini adalah apakah organisasi Hima Teknik Sipil sudah efektif menurut teori organizational behavior. Tujuan kami ingin meniliti HIMA Teknik Sipil di UPJ untuk melihat keefektifan organisasi ini. Manfaat penilitan ini adalah menambah wawasan tentang penerapan dari teori organizational behavior.

II. TUJUAN

Tujuan artikel ilmiah ini adalah untuk menerapkan teori organizational behavior dengan meniliti tingkat kefektifan HIMA Teknik Sipil di UPJ.

III. LATAR BELAKANG TEORI

Organizational behavior adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang orang rasakann, pikirkan, dan lakukan didalam organasasi. Organisasi adalah sekelompok orang yang saling bekerja sama untuk mencapi tujuan yang sama. Ilmu Organisasi itu sangat penting untuk dipelajari karena memberikan pengetauan tentang organisasi (McShane dan Von Glinow, 2010).

Organizational behavior adalah studi tentang perilaku manusia, sikap dan kinerja dalam pengaturan organisasi yang bergantung pada teori, metode, dan prinsip-prinsip dari disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi, ilmu politik, dan antropologi budaya untuk mempelajari tentang individu, kelompok, struktur, dan proses di organisas (Ivancevich, Konopaske, Matteson, 2009).

Organizational behavior adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak individu, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi, yang bertujuan menerapkan ilmu organizational behavior agar organisasi tersebut efektif (Stephen P.Robbins, 2010).

Organisasi adalah entitas sosial yang diarahkan pada tujuan, dirancang sebagai sengaja terstruktur dan terkoordinasi sistem aktivitas, dan terkait dengan lingkungan eksternal (Richard L. Daft,2010). Organizational behavior dapat didefinisikan sebagai pemahaman, prediksi, dan manajemen perilaku manusia dalam organisasi (Fred Luthans,2011).

(4)

IV. METODE

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam tulisan artikel ini adalah wawancara dengan Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil yang berlangsung selama 1 jam dan berlokasi di UPJ. Bahan dan alat yang digunakan adalah handphone, laptop, dan alat tulis.

Pengolahan data dan analisis dilakukan dengan cara metode kualitatif. Peniliti melakukan wawancara dengan memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan teori organizational behavior. Kemudian peniliti mentranskrip hasil wawancara dan menganilasa menggunakan teori organizational behavior. Tahap terakhir peniliti menyimpulkan hasil dari penilitan ini.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasrkan hasil wawancara, motivasi ketua HIMA masuk dalam organisasi HIMA ini adalah untuk mencari pengalaman berorganisasi. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan organisasi. Kemampuan yang dibutuhkan untuk bisa berorganisasi dalam HIMA diantaranya adalah kemampuan untuk komunikasi, leadership, dan membagi waku antara kuliah dengan organisasi. Ketua HIMA ini lebih nyaman dengan jabatan yang sebelumnya, karena dibimbing oleh ketua yang lama . Ketua Hima ini juga mempunyai kelebihan dan kelemahan saat berorganisasi. Tanggung jawab, disiplin, dan yang paling penting tidak mengganggu kegiatan akademis di kampus adalah beberapa nilai penting dalam organisasi ini.

Menurut teori, perilaku individu dipengaruhi oleh motivasi, kemampuan, role perception,dan faktor stuasi. Motivasi adalah kekuatan dalam diri seseorang yang mempengaruhi arah tujuan mereka, Intensitas, dan ketekunan perilaku sukarela. Self concept meliputi individual’s self dan self evaluation. Values bersifat stabil, evaluative beliefs membimbing pilihan kita untuk mengahsilkan tindakan kita di situasi yang bervariasi (McShane dan Von Glinow, 2010).

Berdasarkan hasil wawancara, struktur yang tersusun di HIMA Teknik Sipil yaitu ketua, wakil, sekertaris, bendahara, dan ada beberapa divisi. Struktur organisasi di HIMA Teknik Sipil ini secara general sudah efektif.

Menurut teori, struktur organisasi adalah divisi tenaga kerja serta pola kordinasi, komunikasi, workflow, dan kekuatan formal yang diarahkan untuk aktivitas organisasi. Empat elemen dasar struktur organisasi yaitu span of control, centralization, formalization, dan departmentalization. Centralization terjadi ketika keputusan resmi otoritas diadakan oleh kelompok kecil, dan biasanya diadakan oleh

(5)

orang yang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi (McShane dan Von Glinow, 2010).

Berdasarkan hasil wawancara, dalam HIMA Teknik Sipil ada beberapa nilai yang dianggap penting yaitu nilai kedisiplinan dan tanggung jawab. Anggota Hima ini sendiri sudah mempunyai nilai itu semua.

Menurut teori, budaya organisasi terdiri dari nilai dan asumsi bersama dalam sebuah kelompok. Organisasi memilik nilai yang berbeda dalam konten budaya mereka. Budaya Organisasi memiliki 3 fungsi penting yaitu membentuk kontrol sosial, perekat sosial yang menyatukan anggota di organisasi, dan membantu anggota memahami tempat kerja (McShane dan Von Glinow, 2010).

Berdasrakan hasil wawncara, pembagian peran dalam dalam HIMA Teknik Sipil pada setiap divisi sudah sesuai dengan tugas masing-masing dan anggota nya menyadari kewajibannya tersebut. Menurut Kak Radit sebagai wakil ketua HIMA Teknik Sipil, dalam pembagian peran yang terpenting adalah perputaran (rolling), dengan begitu semua anggota bisa memberikan kontribusi yang sama. Sebagai pemimpin, Kak Radit mempertimbangkan anggotanya yang dirasa mampu dan dapat di percaya untuk pembagian peran dan tugas.

Menurut teori, organisasi memperkenalkan job rotation untuk mengurangi kebosanan kerja, mengembangkan workface lebih fleksibel, dan mengurangi timbulnya konfilk. Self-leadership adalah proses mempengaruhi diri untuk menetapkan arah diri dan self-motivating diperlukan untuk melakukan tugas (McShane dan Von Glinow, 2010).

Berdasarkah hasil wawancara, Kak Radit selaku wakil ketua HIMA Teknik Sipil menyadari bahwa tiap anggota memiliki kesibukan yang berbeda, sehingga komunikasi yang terjalin diantara anggota dari HIMA ini lebih didominasi oleh social media. Meskipun berkomunikasi dengan media gadget (social media) mendominasi, namun hal tersebut juga memiliki dampak yang negatif yaitu kurangnya tatap muka (face-to-face) diantara anggotanya, yang mungkin saja bisa menimbulkan kesalahpahaman atau konflik. Kesalahpahaman yang terjadi dalam HIMA Teknik Sipil ini diatasi dengan cara musyawarah atau rapat bersama yang kemudian akan ditentukan bersama jalan keluarnya. Kak Radit juga mengatakan bahwa ketika pendapat seorang pemimpin tidak diterima oleh anggotanya merupakan hal yang wajar, dan cara mengatasinya yaitu dengan diadakan musyawarah bersama.

Menurut teori, komunikasi adalah proses dimana informasi ditransmisikan dan dipahami antara dua orang atau lebih. Dua jenis utama dari komunikasi yaitu

(6)

verbal dan nonverbal. Berbagai bentuk komunikasi melalui komputer yang banyak digunakan dalam organisasi diantarnya dengan menggunakan mail. Walaupun E-mail itu efisien dan berfungsi sebagai lemari arsip yang berguna, E-E-mail tidak terlalu baik untuk menunjukan emosi dari pengirimnya (McShane dan Von Glinow, 2010).

Konflik yang biasa terjadi dalam HIMA Teknik Sipil disebabkan oleh komunikasi. Kesalahpahaman yang terjadi akibat komunikasi yang tidak tersampaikan dengan benar di selesaikan dengan musyawarah. Langkah utama yang diambil untuk menyelesaikannya adalah harus tahu jelas alasan terjadinya konflik. Jika ada dua pihak yang mengalami konflik, maka kedua belah pihak tersebut harus dilakukan pendekatan untuk mengetahui pendapat dari masing-masing pihak tersebut. Ketika sudah diketahui pendapat dari masing-masing pihak, diambil jalan tengah nya dengan cara di sosialisasikan; dengan mempertemukan kedua belah pihak dan dalam hal ini, sebisa mungkin kedua belah pihak tidak ada yang lebih diuntungkan ataupun di rugikan.

Model proses konflik dimulai dengan enam sumber struktural konflik: tujuan tidak sesuai, nilai yang berbeda dan keyakinan, saling ketergantungan, sumber daya yang langka, aturan ambigu, dan masalah komunikasi. Organizational behavior telah mengidentifikasi beberapa cara untuk menyelesaikan konflik : pemecahan masalah, memaksa, menghindari, menghasilkan, dan mengorbankan. Negosiasi terjadi setiap kali dua atau lebih yang saling bertentangan pihak berusaha untuk menyelesaikan tujuan yang berbeda mereka dengan mendefinisikan kembali tujuan mereka (McShane dan Von Glinow, 2010).

Berdasarkan hasil wawancara, motivasi setiap anggota dalam menjalani kegiatan-kegiatan himpunan adalah adanya rasa untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, tujuan dibentuknya HIMA Teknik Sipil adalah untuk meningkatkan rasa solidaritas diantara diri masing-masing anggota, yaitu para mahasiswa dan dosen. Rasa solidaritas pada tiap anggota merupakan salah satu hal penting yang dapat meningkatkan motivasi para anggota HIMA Teknik Sipil UPJ. Maka dari itu, dibutuhkan hubungan yang baik antar anggota untuk dapat terus mempertahankan adanya motivasi tersebut. Menurut teori, Goal setting adalah pemotivasi para anggotanya dan menjelaskan role perception mereka dengan membangun tujuan bersama (McShane dan Von Glinow, 2010).

Berdasarkan hasil wawancara, Ketua dan Wakil HIMA merupakan posisi yang bertanggung jawab untuk mempimpin, memotivasi, dan menyatukan himpunan yang merupakan tanggung jawab mereka. Semua orang dapat memimpin sebuah

(7)

himpunan atau organisasi. Akan tetapi, tidak semua orang memiliki kualitas pemimpin yang dapat membawa anggotanya semakin kedepan. Sebagai ketua himpunan Teknik Sipil, bertugas untuk memegang tanggung jawab atas himpunan. Sementara itu, tugas seorang wakil himpunan adalah sebagai pendukung dan membantu ketua dalam memimpin himpunan tersebut.

Menurut teori, Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang lain untuk berkontribusi terhadap efektivitas dan keberhasilan organisasi bersama (McShane dan Von Glinow, 2010).

Berdasarkan hasil wawancara, dalam sebuah organisasi dibutuhkan adanya persatuan atau hubungan baik antar anggota untuk dapat merealisasikan tujuan yang ingin dicapai oleh himpunan. Persatuan tersebut akan membentuk adanya sebuah kerjasama tim yang ideal, dimana tiap anggota mengerjakan tugasnya masing-masing secara efektif dengan tujuan himpunan yang menjadi dasar pemikiran mereka.

Menurut teori, tim adalah kelompok dari dua atau lebih orang yang berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain, saling bertanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama yang terkait dengan tujuan organisasi, dan menganggap diri mereka sebagai entitity sosial dalam suatu organisasi (McShane dan Von Glinow, 2010).

Bersarkan hasil wawancara, ketua HIMA menghadapi situsi dalam tekanan pada masa periodenya dengan meluapkan rasa emosinya. Cara meluapkan emosi tidak hanya marah – marah, bisa saja menangis. Saat emosi itu diluapkan, permasalahan dapat diselesaikan.

Menurut teori, emosi adalah perilaku, dan keadaan psikologis yang dialami setiap individu. Emosi berbeda dari sikap, yang merupakan gugusan keyakinan, perasaan, perilaku terhadap orang, objek, atau peristiwa (McShane dan Von Glinow, 2010).

Berdasarkan hasil wawancara, demi mencapai tujuan HIMA semua anggota pasti memiliki tujuan yang sama saat masuk organisasi. Hal – hal yang penting dalam mencapai tujuan HIMA pertama motivasi setiap anggota pada awal masuk kedalam struktur HIMA. Kedua, pendapat mereka terhadap HIMA. Setelah mengetahui pendapat dan motivasi mereka bermusyawarah untuk mencapai tujuan bersama.

(8)

Menurut teori, kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Ini terjadi ketika salah satu pihak merasakan bahwa ia tergantung pada yang lainnya untuk sesuatu yang bernilai (McShane dan Von Glinow, 2010).

Berdasarkan hasil wawancara , hal – hal yang dilakukan Ketua HIMA Teknik sipil pada saat mengambil keputusan dilihat dari dua perspektif. Pertama mengambil keputusan dengan meminta pendapat perwakilan dari salah satu anggota agar setiap anggota merasa adil dari setiap pendapat. Kedua mengumpulkan semua opini semua anggota dalam satu forum. Menurut teori, Pengambilan keputusan adalah proses membuat pilihan antara satu atau lebih dengan tujuan yang diinginkan (McShane dan Von Glinow, 2010).

Berdasrkan hasil wawancara, ketua hima mempunyai rencana dan jalan pemikiran masing-masing dan terkadang mereka harus mengalah jika pendapat dan rencananya tidak di setujui oleh pembimbing mereka. Karena apa yang menurut orang itu benar, belum tentu benar di mata orang lain. Dalam berorganisasi mempunyai keberhasilan dan tidak keberhasilan dan itu dijadikan pengalaman.

Menurut teori, persepsi meliputi pemilihan, pengorganisir, dan menafsirkan informasi untuk memahami dunia disekitar kita. Model mental representasi internal dari dunia luar juga membantu kita untuk memahami rangsangan yang masuk (McShane dan Von Glinow, 2010).

Berdasarkan hasil wawncara, mahasiswa merasa terbebani jkia ada acara-acara dari hima. Padahal keorganisasian hima ini sangat membantu nantinya pada saat kehidupan nyata di luar kuliah. Tetapi dengan memberikan penyuluhan secara perlahan di harapkan mampu merubah pola pikir mahasiswa tentang pentingnya hima ini. Jadi jika ada acara-acara yang di buat oleh hima, mahasiswa dapat mendukung acara-acara tersebut agar berjalan dengan lancar.

Menurut teori, perubahan organisasi juga membutuhkan driving forces. Setiap anggota harus memiliki perhatian lebih saat terjadinya perubahan organisasi dari lingkungan luar (McShane dan Von Glinow, 2010).

VI. KESIMPULAN

Organisasi HIMA Teknik Sipil menurut teori sudah efektif, dan harus diperthankan ke angkatan selanjutnya.

(9)

UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam penyusunan tulisan ilmiah ini, tim mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melancarkan proses penilitian kami, narasumber kami yaitu Kak Lovi dan Kak Radith selaku ketua dan wakil HIMA Teknik Sipil, Ibu Gita selaku dosen pembimbing, dan teman-teman yang telah membantu dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ivancevich, M, John, 2009. Organizational Behavior and Management. 9th edition. New York: McGraw-Hill

Luthans, F. 2010. Organizational Behavior. 12th edition. McGraw-Hill

McShane, S. & Von Glinow, M.A. 2010. Organizational Behavior: Emerging Knowledge and Practice for the Real World. 5th edition. New York:

McGraw-Hill/Irwin

Richard , L, Daft. 2010. Organization Theory and Design. New York: McGraw-Hill

Robbins, P. S. & Judge, T. A. 2010. Organizational Behavior. 14th edition. New

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Penerapan Model Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan Media Laci Kartu Soal Pada Siswa Kelas IV SD 6

Tahap kedua yaitu observasi lembaga. Dalam kegaitan mata kuliah PPL I, mahasisiwa diberi tugas untuk melaksanakan observasi di lokasi PPL, observasi yang dilaksanakan

pemasungan pada klien gangguan jiwa di Desa Sungai Arpat Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar berdasarkan karakteristik pekerjaan pada masyarakat yang tidak bekerja

Pentingnya belajar grafik fungsi Aljabar di perguruan tinggi adalah menyediakan suatu konteks yang mana mahasiswa dapat melihat bahwa mata kuliah bidang Matematika merupakan

Perangkapan kepemimpinan dapat dengan mudah digunakan pemimpin untuk mengakumulasi kekuasaan dengan alasan demi kepentingan masyarakat, sehingga munculnya

Memulai sebuah usaha, entah itu besar atau kecil memang gampang-gampang susah. Apalagi bagi kita yang belum pernah atau belum berpengalaman dalam bisnis. Sehingga

Dalam menjatuhi putusan hakim melakukan tindakan peradilan yang diatur dalam KUHAP dan dihukum berdasarkan peraturan Perundang- undangan dalam Undang-undang No.23 tahun

Pada daerah dengan prevalensi sifilis yang tinggi, hasil tes serologis yang positif kemungkinan menggambarkan adanya infeksi yang pernah terjadi sebelumnya dan memberikan