• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika Farmasi Islam(12)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Etika Farmasi Islam(12)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR 

KATA PENGANTAR 

Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anug

anugerah-Nyerah-Nya a sehingsehingga ga kami dapat kami dapat menyemenyelesaikan penulisan makalah lesaikan penulisan makalah tentantentangg Pancasila Sebagai Idelgi Negara!

Pancasila Sebagai Idelgi Negara!

"dapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk  "dapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk  men

menyelyelesaiesaikan kan tugtugas as yanyang g dibdiberikerikan an leleh h #s#sen en penpengajagajar, r, jugjuga a untuntuk uk leblebihih memperluas pengetahuan para mahasis$a khususnya bagi penulis!

memperluas pengetahuan para mahasis$a khususnya bagi penulis!

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis pun menyadari bah$a kami memiliki akan adanya keterbatasan namun penulis pun menyadari bah$a kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa! %leh karena itu jika didapati adanya kami sebagai manusia biasa! %leh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memhn kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memhn maa& dan kritik sert

maa& dan kritik serta saran dari dsen pengaa saran dari dsen pengajar bahkan semujar bahkan semua pembaca a pembaca sangatsangat diharapkan leh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga diharapkan leh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga da

dalam lam pepengngetaetahuhuan an kikita ta bebersarsamama! ! HaHaraprapan an inini i dadapapat t bebermrman&an&aaaat t babagi gi kikitata sekalian!

sekalian!

Penulis Penulis

(2)

DAFTAR ISI

K"T" P'N("NT")--- i #"*T") ISI--- ii +"+ I--- ---  P'N#"H."N---  !! .atar +elakang---  !/! Tujuan--- 0 !0! )umusan Masalah---0 +"+ II--- 1 P'M+"H"S"N--- 1

/! .andasan Pengbatan dalam "l-2uran dan Hadits---1

/!/ %bat dalam "l-2uran dan Hadits---3

/!0 Prduk *armasi dalam Pandangan Islam---4

/!1 )iset dan Teknlgi *armasi---5

/!6 Pelayanan Ke&armasian--- /!3 Serti&ikat Halal Prduk *armasi---/ +"+ III--- 3

P'NTP--- --- 3

0! Simpulan--- 3

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknlgi menjadi bagian yang penting bagi umat Islam sebagai pengembangan "l-2ur8an yang memerlukan pengkajian dan  pembuktian ilmiah! #engan mengkaji secara mendalam dan membuktikan secara ilmiah maka kita akan menemukan misteri yang luar biasa dari "l-2ur8an! Seserang yang mendalami, meneliti dan mengembangkan "l-2ur8an dengan sarana ilmu pengetahuan dan teknlgi akan mengakui kebesaran "llah S9T!

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi  seraya berkata: ‘Ya Tuhan kami, tiadalah ngkau menciptakan ini dengan sia-sia!  "aha Suci ngkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka#! :2!S! "li Imran;

<5-<=!

"l-2ur8an sebagai pedman hidup manusia didalamnya memuat banyak  hal dalam kehidupan ini, mulai dari urusan yang kecil hingga dalam pengaturan suatu negara termasuk didalamnya adalah mengenai ilmu pengbatan dan ke&armasian! Menurut "l +iruni, &armasi merupakan suatu seni untuk mengenali  jenis, bentuk dan si&at-si&at &isika dari suatu bahan, serta seni mengetahui  bagaimana menglahnya untuk dijadikan sebagai bat sesuai dengan resep dkter! Kedkteran Islam yang didalamnya termasuk &armasi Islam merupakan ilmu kedkteran dan &armasi yang berdasarkan Islam dan didalam praktiknya tidak   bertentangan dengan kridr ajaran Islam! *armasi Islam diharapkan dapat

mengedepankan kemampuan untuk menggali dan menjaga lingkungan, kemampuan untuk meman&aatkan ilmu pengetahuan dan teknlgi &armasi secara

(4)

ptimal, serta memiliki kepekaan terhadap berbagai prses perubahan yang terjadi didalamnya!

Karakter perkembangan ilmu pengetahuan dan teknlgi &armasi di negara-negara Islam memiliki karakter yang menarik untuk dipelajari karena keunikan ajaran Islam sebagai agama yang sempurna mengatur setiap sisi kehidupan manusia! Teks-teks "l-2ur8an dan Hadist memiliki batasan yang tegas untuk beberapa bahan yang diharamkan penggunaannya! Serang &armasis muslim akan berusaha menyelaraskan keyakinan beragamanya dengan prinsip- prinsip ilmiah &armasi! Hasilnya adalah satu bidang kajian &armasi Islam, yaitu  bidang keilmuan dan pelayanan &armasi yang kajiannya berada dalam kridr 

agama Islam!

+umi dan isinya adalah sumber dari bahan-bahan berkhasiat yang dapat menjadi bat :2!S! "l-"8ra&; 5=! "llah S9T telah mengkaruniakan kepada kita kekayaan alam untuk diman&aatkan sebaik-baiknya demi kebaikan umat di muka  bumi ini! "kan tetapi "llah tetap memberikan batasan-batasan dalam  peman&aatannya! Salah satunya adalah adanya batasan halal dan haram untuk 

makanan yang diknsumsi! Hal ini berlaku juga untuk bat-batan!

Tingkat kehalalah dan keharaman dalam dunia &armasi belum terpetakan dengan jelas! Hal ini sangat disayangkan karena Indnesia adalah negara dengan mayritas penduduknya beragama Islam! %leh karena itu, knsumen bat yang  beragama Islam memerlukan suatu perlindungan kehalalan bat yang mereka knsumsi! #alam hal ini maka keilmuan &armasi memegang peranan penting! Maka bat yang akan dimakan untuk pengbatan harus benar-benar yang baik dan  berman&aat untuk diknsumsi dalam pengbatan dan dijamin leh serang

(5)

1.2.

Tujuan

a= Mengetahui landasan pengbatan dalam "l-2uran dan Hadits  b= Mengetahui bat menurut "l-2uran dan Hadits

c= Mengetahui cara pelayanan ke&armasian

1.3. Ruu!an "a!ala#

a= "pa landasan pengbatan dalam kehidupan manusia menurut "l-2uran dan Hadits ?

 b= "pa saja yang termasuk bat yang baik menurut "l-2uran dan Hadits ? c= +agaimana pandangan islam tentang prduk &armasi ?

d= +agaimana pandangan islam tentang riset dan teknlgi dalam bidang &armasi ?

e= +agaimana cara pelayanan ke&armasian yang baik ?

(6)

BAB II

PE"BAHASAN

2.1Lan$a!an Peng%&atan $ala Al'(uran $an Ha$)t!

Kesehatan merupakan nikmat yang harus disyukuri sebagai anugerah kehidupan! Namun kndisi lingkungan, kesalahan pla hidup ataupun serangan $abah dari lingkungan sekitar membuat manusia dapat mengalami sakit! Manusia diberikan akal dan ptensi alam sekitar untuk mengatasi penyakitnya! %leh karena itu, Islam me$ajibkan umatnya untuk berusahan>berikhtiar dan mengbati  penyakitnya bukan sekedar pasrah dan tidak berusaha mengatasinya!

Islam mengajarkan dalam mencapai kesembuhan diperlukan usaha septimal !mungkin dengan menegaskan bah$a untuk setiap penyakit telah disediakan batnya! #iri$ayatkan dari samah, ia berkata; “Seorang $adui berkata: Ya %asulullah& Tidakkah kita berobat' %asulullah SA mena*ab: Ya, *ahai hamba-hamba Allah, berobatlah! Sesungguhnya Allah tidak membuat   penyakit tanpa membuat kesembuhan baginya kecuali satu penyakit! "ereka

bertanya: Apakah satu penyakit itu Ya %asulullah' %asulullah mena*ab: Tua# :H!)! samah=!

Ketentuan halal dan haram merupakan salah satu hak "llah yang harus ditaati leh manusia! Sebagai landasan dalam penentuan halal dan haram umat Islam berpedman kepada "l-2ur8an dan Sunnah! Sumber utama yang harus dijadikan patkan pertama adalah "l-2ur8an, kemudian sumber kedua adalah hadist! "pabila tidak ada dalil yang menjelaskan secara rinci dan tegas dalam "l-2ur8an dan Hadist maka diperblehkan ijtihad!

+agaimana status darurat dalam pengbatan? )asulullah sa$! Memerintahkan umatnya untuk berbat dengan menggunakan bat yang halal dan melarang menggunakan bat yang haram! “+iri*ayatkan dari Abu Ad +arda, ia berkata: %asulullah SA bersabda: “Sesungguhnya Allah taala tidak membuat   penyakit (melainkan) dengan obatnya, dan Allah taala membuat obat untuk 

(7)

 setiap penyakit! arena itu hendaklah kamu berobat dan angan berobat dengan  yang haram# :H!)! "bu "d #arda8=!

#alam "l-2ur8an juga diperintahkan untuk memakan makanan yang Halal dan Thoyyib :baik=! +eberapa rambu-rambu yang membatasi adalah makanan yang diharamkan yaitu bangkai, babi, darah, khamr, he$an yang mati tidak $ajar  dan binatang yang disembelih tanpa nama "llah! Meskipun penggunaan prduk  halal hukumnya $ajib bagi setiap muslim, namun para ulama memperblehkan bat yang haram dalam keadaan darurat! Imam Na$a$i menjelaskan bah$a para ulama &i@ih pendukung madAhab Sya&i8i menegaskan standar darurat ialah timbulnya kekha$atiran akan kematian jika tidak dilakukan! #emikian pula Imam Suyuthi mende&inisikannya sebagai kndisi yang jika tidak dilakukan akan mati atau dekat kematian!

Kenyataan dalam dunia &armasi saat ini terdapat beberapa sediaan &armasi yang dipertanyakan halal dan haramnya, di antaranya;

! Sediaan tpikal berbahan najis seperti sediaan lsi, krim, atau plester! Para ulama sepakat bah$a benda yang haram hukumnya adalah najis ketika digunakan!

/! Penggunaan bahan dari babi dalam ke&armasian! Sesuai dengan nash "l-2ur8an, pada tahun <<1 kmisi *at$a MI telah men&at$akan bah$a babi dan kmpnen-kmpnennya haram untuk diknsumsi baik sebagai pangan maupun bat dan ksmetika! +ahan bat dan ksmetik yang berptensi haram karena umumnya dibuat dari bagian rgan babi adalah; klagen sebagai pelembab dan bahan dasar gelatin yang biasa digunakan dalam  pembuatan cangkang kapsul, gelatin, cerebrsideB serta beberapa glngan hrmn seperti insulin, heparin dan enAim tripsin yang biasa digunakan dalam pembuatan Caksin pli sebagai enAim prtelitik berasal dari  pancreas babi! Salah satu tantangan bagi kalangan ilmu$an muslim adalah masalah kemiripan hrmn insulin manusia dengan insulin babi sehingga dari sudut pandang medis lebih menguntungkan daripada menggunakan hrmn insulin sapi yang tidak mirip insulin manusia!

0! Penggunaan alkhl dalam ke&armasian! Sebagian ulama meng@iyaskan alkhl dengan khamr dan sama sekali menlak penggunaan alkhl dalam

(8)

 berbagai prduk baik bat, ksmetik, maupun antiseptik! Tetapi dengan lgika bah$a alkhl tidak selalu dihasilkan dari prduksi khamr dan tidak  memabukkan, maka #e$an *at$a MI men&at$akan bah$a alkhl bleh ada dalam prduk akhir dengan kadar tidak lebih dari D! Penggunaan alkhl dalam beberapa prduk &armasi tidak dapat terhindarkan sehingga  perlu keari&an untuk membedakan antara alkhl dan khamr! +ahkan dalam setiap sari buah alami yang diekstrak secara sederhana tanpa prses &ermentasi tetap terkandung alkhl dalam jumlah rendah! Kandungan alkhl secara alami ada dalam mayritas prduk pangan misalnya rti yang dibuat dengan bantuan yeast :gist>ragi= biasanya mengandung alkhl antara 5,0-5,1D! "sam cuka yang biasa digunakan dimasyarakat juga mengandung alkhl kurang dari D!

1! +ahan memabukkan lainnya seperti mr&in, pium dan bat psiktrpika! 6! Penggunaan plasenta dan cairan amnitik dalam ke&armasian! Plasenta

sebagai ksmetik mengagumkan dalam meningkatkan pembaharuan sel :regenerasi sel=! "mnitik li.uid  terbatas pada penggunaan pelembab, ltin rambut dan pera$atan kulit kepala serta samp!

2.2*&at $ala Al'(uran $an Ha$)t!

"gama Islam adalah agama yang ka&&ah atau sempurna dan lengkap! Semua  permasalahan hidup termasuk mengenai pengbatan terhadap penyakit yang diderita leh manusia! "jaran Islam mendrng kita untuk tetap mengbati  penyakit yang kita derita dengan cara yang Islami, tentunya dengan bat dan

terapi yang dita$arkan leh "l-2ur8an dan Nabi sa$!

Sesungguhnya apa yang diciptakan leh "llah s$t! mempunyai hikmah yang amat besar dan apa yang dilarang atau diharamkan sesungguhnya demi manusia itu sendiri!

“Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit beserta obatnya dan +ia telah menadikan setiap penyakit ada abatnya, maka berobatlah kalian dan angan berobat dengan barang yang haram# :H!)! "bu #a$ud=!

(9)

“Sesungguhnya Allah tidak akan menadikan kesembuhan dengan sesuatu yang ia haramkan atasmu# :H!)! +ukhari=!

Islam tidak mengajarkan kita untuk melakukan pengbatan yang mengandung nilai kemusyrikan dan penggunaan bahan-bahan yang diharamkan! Semua tuntunan tersebut telah disampaikan leh )asulullah sa$ ribuan tahun yang lalu ketika ilmu pengetahuan pengbatan belum berkembang pesat! Nash "l-2ur8an dan hadist dapat menjadi panduan untuk mencari slusi dalam  permasalahan kehidupan di dunia, terutama mengenai dunia pengbatan!

+erikut cnth pengbatan yang dicnthkan "l-2ur8an dan Nabi sa$!; 1. Kura

“%asulullah sa* berbuka puasa dengan beberapa bii buah kurma sebelum salat! Sekiranya tidak terdapat kurma, maka %asulullah sa* akan berbuka dengan beberapa bii anggur! Sekiranya tiada anggur, maka $aginda meminum beberapa teguk air# :H!)! "hmad=!

2. Ha&&atu! !au$a#

)asulullah sa$ bersabda; “/endaklah kamu menggunakan habatussaudah karena  sesungguhnya padanya terdapat penyembuhan bagi segala penyakit kecuali

mati# :H!)! "bi Salamah dari "bu Hurairah=!

3. "a$u

"llah ber&irman; “+ari perut lebah ini keluar minuman (madu) yang bermacam-macam *arnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia! Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran  Allah) bagi orang-orang yang ber0ikir# :2!S! "n Nahl; 3<=!

+. ,a)tun

)asulullah bersabda; “"akanlah minyak 1aitun dan lumurlah minyaknya karena ia berasal dari pohon yang penuh berkah# :H!)! "t TirmiAi dan Ibnu Majah=!

(10)

2.3Pr%$uk Fara!) $ala Pan$angan I!la

Masalah halal dan haram dari bat dan ksmetik merupakan bagian  pkk dari tinjauan kritis prduk &armasi bagi serang muslim, karena hal ini menyangkut keamanan dari segi ruhaniah bagi serang yang mengknsumsinya seperti mempengaruhi terkabulnya da di sisi "llah s$t!

“2erbaikilah makananmu, maka Allah akan mengabulkan doa-doamu# :H!)! "th-Thabrani=!

1. *&at

Titik kritis untuk bat yang diislasi dari he$an adalah ketika he$an  bisa berasal dari sapi, babi atau he$an lain yang diharamkan! Selain itu cara  penyembelihan he$anpun harus benar-benar dipertimbangkan! Sementara untuk   prduk metablit mikrba titik kritis kehalalan medium serta enAim pertumbuhan

yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri! +ahan untuk ekstraksi metablit akti&   pun harus dipertimbangkan apakah menggunakan alkhl murni atau prduk 

sampingan dari industri khamr!

+eberapa Aat akti& bat yang harus dicermati adalah kelmpk hrmn, enAim, dan Citamin! Prduk hasil biteknlgi ini bisa berasal dari prduk  mikrbil yang haram, media penyegaran dan perbanyakan dari bahan yang haram, atau bahan penlng yang haram! Pada tingkat teknlgi yang lebih tinggi harus dipertimbangkan juga apakah mikrba rekmbinan gennya berasal dari he$an yang haram atau tidak!

+ahan pembantu atau eksipien titik kritis perhatikan pada penggunaan laktsa, etanl, adeps lanae serta magnesium stearat! Sebagian bahan baku laktsa ditemukan sebagai prduk samping pembuatan keju dan susu yang ditambahkan enAim dari babi! 'tanl perhatikan batas kadar D dan sumber prduksinya apakah bersinggungan dengan kamr atau tidak! "deps lanae sebagia bahan untuk  meningkatkan Cisksitas juga beresik diislasi dari he$an yang diharamkan!

(11)

+ahan dasar bat bahan alam tidak sepenuhnya berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan! Kenyataannya prduk-prduk he$an pun juga masuk dalam ramuan bat bahan alam! )amuan tradisinal itu juga mengenal bahan-bahan he$ani, seperti kuda laut, bagian rgan dari ayam, bagian rgan ular :empedu, darah, lemak, serta taknya=, buaya, kalajengking, laba-laba, dan ekstrak berbagai  bagian dari jenis binatang! Eadi, perlu kehati-hatian dalam memilihnya sebab  penggunaan he$an ini harus dilihat dari segi jenis he$annya halal atau tidak!

Pembuatan bat dari bahan alam yang halal dari he$an hendaklah dari he$an yang halal diknsumsi! +agi prdusen yang menggunakan he$an sebagai  bahan pembuatan bat, dapat menanyakan hukum he$an yang digunakannya

apakah halal atau haram!

3. K%!et)k 

Prduk ksmetik memang tidak dimakan dan masuk ke dalam tubuh! %leh karena itu, penggunaan ksmetik biasanya dikaitkan dengan masalah suci dan najis! nsur ksmetik haruslah terdiri dari Aat yang halal, tidak najis atau menjijikkan daa tidak membahayakan tubuh pemakainya serta jangan sampai ksmetik menjadi sarana tabarru  yakni berdandan yang berlebihan dan bukan  pada tempatnya!

Sediaan ksmetik ini terdapat peluang digunakannya bahan akti& atau  bahan pembantu dari bahan yang haram atau diragukan>subhat! Status kehalalan ini kritis terutama pada prduk dengan bahan hasil islasi dari he$an :klagen, dll=, menggunakan alkhl, menggunakan bagian dari manusia seperti plasenta dan cairan amnitik!

2.+R)!et $an Tekn%l%g) Fara!)

*armasi merupakan suatu bidang ilmu yang semakin berkembang! #engan perkembangan teknlgi ke&armasian tentu mengakibatkan berbagai knsekuensi termasuk permasalahan yang terjadi semakin lebih kmpleks, mulai

(12)

dari kntr&ersi dalam penggunaan he$an percbaan dalam riset ke&armasian, teknlgi transgenik, klning, hingga mengenai dampak linngkungan hidup akibat  banyak bertumbuhnya industri &armasi yang dari tahun ke tahun terus mengalami  peningkatan!

Islam sebagai agama yang sempurna dalam ajarannya telah mengajarkan kepada umatnya untuk tetap menyeimbangkan antara perkembangan teknlgi dengan nilai-nilai ilahiyah, sehingga kerusakan dimuka bumi dapat terhindarkan! Fnth reiset dan teknlgi yang perlu diperhatikan;

1. Penel)t)an'-enel)t)an enggunakan #ean -er/%&aan

Knsep yang dipegang leh &ikih adalah mempertimbangkan kepentingan umat manusia yang terdiri atas 6 hal yang meliputi agama, ji$a, keluarga, akal &ikiran, serta harta benda! Tindakan-tindakan tertentu yang dimtiCasi leh keterpaksaan atau darurat dalam rangka melindungi salah satu dari lima kepentingan itu dibenarkan! "spek kedaruratan ini juga berlaku dalam  peman&aatan he$an untuk pengembangan ilmu pengetahuan, kesehatan dan  penelitian ke&armasian yang berman&aat untuk kehidupan manusia! Meskipun demikian dalam pandangan Islam, kita $ajib berbuat baik dalam memperlakuakan he$an dengan tujuan yang jelas! Tantangan ahli &armasi adalah menguji khasiat bat dengan in Citr tanpa he$an uji karena saat ini tidak semua uji dapat dilakukan secara in Citr seperti uji tksisitas!

2. Pean0aatan tekn%l%g) tran!gen)k 

Perkembangan dalam rekayasa genetik perlu diperhatikan mengenai  prses pembuatannya :prkursr, ra* material , media pertumbuhan= agar prduk 

yang dihasilkan aman dan halal!

3. K%ntr%er!) tekn%l%g) kl%n)ng

Prses klning dalam penciptaan manusia jelas bertentangan dengan ajaran "l-2ur8an! "llah ber&irman; “Sesungguhnya ami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya# :2!S! "t Tin; 1=!

(13)

+. Penanganan l)ngkungan

#)$u-Setiap rang yang mengeksplitasi dan menggunakan alam adalah demi kepentingan ibadah, melestarikan alam juga ibadah! Penanganan limbah harus sesuai dengan prsedur yang telah ditentukan! #alam meman&aatkan alam harus memperhatikan estetika dan keindahan! Pengembangan teknlgi dan industri  perlu diimbangi dengan perilaku memelihara lingkungan sekitar secara ari& 

misalnya, dengan meman&aatkan S#" sesuai dengan kebutuhan, penyiapan analisis pengembangan mengenai dampak lingkungan :"M#".=, penanganan limbah industri yang sesuai dengan prsedur yang telah ditetapkan, serta bentuk   perilaku ramah lingkungan lainnya!

2.Pelaanan Ke0ara!)an

Perubahan paradigma pelayanan &armasi dari drug oriented menjadi  patient oriented sehingga menjadikan pr&esi &armasi menjadi peluang sekaligus tantangan! *armasis berperan dalam membantu pengbatan mandiri pasien untuk  memilihkan bat yang baik dan halal! *ungsi utama dari dari pelaksanaan asuhan ke&armasian (2harmaceutical care) antara lain untuk mengidenti&ikasi baik yang aktual maupun ptensial masalah yang berhubungan dengan bat, menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan bat, serta mencegah terjadinya masalah yang  berhubungan dengan bat!

#alam etika &armasi, para &armasis memiliki ke$ajiban untuk  melindungi pasien dari kerugian akibat kesalahan pemakaian bat yang merugikan! #ia$al *armasi memeriksa kebutuhan pasien, ditengah memeriksa kembali semua in&rmasi dan memilih slusi bagi #)P (+rug %elated 2roblem), diakhir menilai hasil interCensi :eCaluasi= sehingga didapat hasil yang ptimal sehingga pada akhirnya diharapkan kualitas hidup pasien meningkat serta hasilnya memuaskan! #engan mengutamakan keselamatan dan melindungi pasien dari  penggunaan bat yang membahayakan diri pasien, berarti &armasis turut

(14)

2.4Sert)0)kat Halal Pr%$uk Fara!)

Mencari yang halal merupakan suatu ke$ajiban setiap muslim sehingga kita $ajib selekti& dalam memilih makanan dan minuman termasuk bat-batan dan ksmetika!

“"enuntut yang halal itu *aib atas setiap muslim# :H!)! Ibnu Mas8ud=!

“Setiap daging yang tumbuh dari yang haram, maka nerakalah tempat   yang pantas baginya# :H!)! "t-TirmidAi=!

Masyarakat sulit menentukan suatu prduk itu halal atau haram namun dengan adanya label serti&ikat halal pada prduk yang diberikan leh .PP%M MI dan nmr registrasi yang diberikan +P%M berarti prduk tersebut telah dianggap halal dan aman (thoyyib)! Perusahaan yang prduknya telah mendapat Serti&ikat Halal dari MI, harus mengangkat "uditr Halal Internal sebagai  bagian dari Sistem Eaminan Halal di perusahaannya!

Serti&ikat halal merupakan &at$a Majelis lama Indnesia :MI= yang menyatakan kehalalan suatu prduk sesuai dengan syariat Islam! Tujuan  pelaksanaan serti&ikat halal pada prduk pangan, prduk &armasi seperti bat-batan dan ksmetik adalah untuk memberikan kepastian kehalalan suatu prduk  sehingga dapat menentramkan batin knsumen!

Permasalahan regulasi halal di Indnesia adalah prdusen memasang label halal sendiri dan  N! 7 tahun <<3 tentang Pangan, dalam +ab .abel dan Iklan Pangan Pasal 05 ayat  mampu memaksa prdusen untuk menserti&ikasi  prduknya!

“Setiap orang yang memproduksi atau memasukkan ke dalam *ilayah  3ndonesia pangan yang dikemas untuk diperdagangkan *aib mencantumkan

label pada, di dalam, dan atau di kemasan pangan#!

 Namun penjelasan lanjutan dari  ini mengandung keanehan yang mementahkan knsep Gpemaksaan8 tadi yaitu pada pasal 05 ayat / :e= yang  berbunyi;

“45amun, pencantumannya pada label pangan baru merupakan ke*aiban apabila setiap orang yang memproduksi pangan dan atau memasukkan  pangan ke *ilayah 3ndonesia untuk diperdagangkan menyatakan bah*a pangan  yang bersangkutan adalah halal bagi umat 3slam 4#

(15)

"kibat penjelasan di atas pelabelan halal hukumnya tidak $ajib, maka serti&ikat halalpun menjadi tidak $ajib pula! %leh karena itu, peran pemerintah  perlu menganalisis kembali  N!7 tersebut terutama pasal / :e= agar 

memberikan jaminan dan kepastian mengenai kehalalan bagi knsumen!

Sampai saat ini di Indnesia belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur kehalalan bat dan ksmetik! Padahal sangat banyak titik kritis halal haram dari bat dan ksmetik! Hal ini belum menjadi perhatian penting bagi  praktisi kesehatan maupun knsumen dengan berlindung pada alasan status

kedaruratan! %leh karena itu, perlunya membangun kesadaran semua pihak  tentang pentingnya regulasi halal untuk bat dan ksmetik serta selekti& memilih  prduk yang halal dan tyib!

Tantangan lain dalam mencanangkan regulasi halal bat dan ksmetik  selain rendahnya kesadaran praktisi kesehatan terhadap bat dan ksmetik halal di Indnesia adalah minimalnya bahan baku lkal sehingga penga$asan leh .PP%M MI lebih sulit karena ketergantungan industri &armasi pada bahan baku impr! Selain itu regulasi dan pla penga$asan prduk halal masing-masing  Negara berbeda karena parameter penentuan kehalalan dan lembaga serta ijtihad  para ulama &i@ih lkal bisa berbeda!

Keberadaan benda haram dalam suatu prduk tidak dapat langsung terdeteksi secara Cisual bahkan penelitian labratrium pun tidak selalu bisa mendeteksi keberadaan unsur alkhl maupun babi pada prduk akhir! %leh karena itu, hal terpenting adalah secara etis adanya jaminan pihak ketiga yang independen atas kehalalan prduk pangan, bat, maupun ksmetika dalam bentuk  serti&ikat halal! Sehingga prdusen tera$asi sejak prses pengadaan barang,  prduksi hingga pengemasan! Hasil dari penga$asan dikeluarkan dalam bentuk 

dkumen yang selanjutnya menjadi landasan serti&ikasi kehalalan! Selanjutnya dibutuhkan studi lebih lanjut untuk menciptakan metde yang lebih akurat, cepat dan eknmis!

*armasis>apteker memiliki tanggung ja$ab yang besar berkaitan dengan penjaminan mutu prduk &armasi yang dihasilkan baik bat, makanan maupun ksmetik! Hal itu disebabkan &armasis merupakan suatu pr&esi yang knsen, kmitmen dan kmpeten dalam bidang pengbatan! ntuk dapat

(16)

me$ujudkannya, dibutuhkan tenaga &armasis muslim yang benar-benar mengerti dibidangnya dan memiliki sikap sesuai pr&esi yang disandangnya!

Sebagai &armasis muslim kita juga dituntut untuk memiliki kepekaan  pada kebutuhan umat Islam! +agi serang muslim, mengknsumsi makanan serta  prduk &armasi lainnya termasuk bat yang berstatus halal dan thyib, sudah menjadi bagian keyakinan agama yang harus dijalankan! Irnisnya seringkali knsumen tidak memiliki kebebasan untuk memilih prduk yang halal akibat minimnya in&rmasi yang sampai! Penjaminan hak knsumen muslim dalam mengknsumsi prduk menjadi tanggung ja$ab semua pihak baik pemerintah, &armasi dan masyarakat pada umumnya!

Islam menghendaki kehati-hatian kita dalam membuat serta mengknsumsi segala sesuatu termasuk bat! Tujuan kehati-hatian tidak untuk  memberatkan manusia dengan berbagai aturan yang telah ditetapkan, namun ingin menghantarkan manusia dalam kemuliaan dan kebahagiaan hakiki, di dunia maupun diakhirat! +ahkan beberapa aturan dalam Islam telah terbukti secara etis meningkatkan kualitas hakiki kehidupan manusia!

 %asulullah sa* bersabda: “Sesungguhnya yang halal itu elas, dan yang  haram itu pun elas! Sedang diantara keduanya terdapat perkara-perkara syubhat  (meragukan) yng tidak diketahui oleh kebanyakan orang! Siapa-siapa yang  menghindari perkara-perkara syubhat berarti ia membebaskan diri demi agama dan kehormatannya! +an siapa-siapa yang tererumus kepada yang haram bagaikan seorang pengembala yang bergembala diperbatasan tempat yang  dilarang dan ia hamper melanggar! etahuilah bah*a setiap milik itu ada batasannya, dan ketahuilah bah*a batasan Allah ialah perkara-perkara yang  diharamkan-5ya! etahuilah bah*a di dalam asad itu terdapat segumpal daging   yang ika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh, tetapi ika rusak maka rusaklah

keadaan seluruh tubuh! etahuilah, dia itu adalah hati# :H!)! Muslim=!

Seserang yang sakit dapat menggunakan bat yang haram jika saat itu tidak terdapat alternati& lain! Penggunaan bat yang haram dalam keadaan darurat tidak bleh berlebihan, tetapi seperlunya saja! Sementara yang berhak menilai keadaan darurat seserang adalah tenaga ahli yang memiliki kmpetensi dan mengetahui persis kndisi pasien, pribadi bersangkutan yang merasakan

(17)

 penderitaan sakitnya dan pemerintah ber$enang untuk kndisi darurat yang menangkut kepentingan umum!

Kndisi darurat adalah respn reakti& yang bisa menjadi landasan  penentuan hukum ketika manusia berada dalam kndisi terdesak! Sayangnya status darurat ini sering menjadi tempat berlindung para praktisi kesehatan ketika  berhadapan dengan pasien! Secara &ils&is kndisi kedaruratan bat tidak harus terjadi manakala ilmu$an muslim di dunia pengbatan memiliki cara pandang tentang pentingnya mengusahakan prduk &armasi yang halal! Karena pada dasarnya masih banyak alternati& bahan bat yang halal yang belum diusahakan  pengadaannya! Segala yang berasal dari haram semuanya dinilai haram! Tujuan atau niat tidak menghalalkan cara atau prses! Namun perlu cerdas dan ari& dalam menilai status kedaruratan suatu kndisi, dimana dinilai leh yang memiliki $e$enang dan keilmuan terkait itu! Eadi, diperlukan peran semua pihak untuk  mengusahakan pengadaan serta penggunaan prduk yang halal dan tyib :baik=!

(18)

BAB III

PENUTUP

3.1S)-ulan

a5 Islam mengajarkan dalam mencapai kesembuhan diperlukan usaha septimal !mungkin dengan menegaskan bah$a untuk setiap penyakit telah disediakan batnya sesuai dengan hadits yang diri$ayatkan leh samah r!a &5 Fnth pengbatan yang dicnthkan dalam "l-2uran dan Nabi S"9

adalah Kurma, Habbatus saudah, Madu dan Jaitun!

/5 #alam etika &armasi, para &armasis memiliki ke$ajiban untuk melindungi  pasien dari kerugian akibat kesalahan pemakaian bat yang merugikan!

(19)

DAFTAR PUSTAKA

"n-Na$a$i, /557, Teremah /adits Arbain: An-5a*a*iyah, Fetakan , Penerjemah; Tim Shlahuddin, Eakarta; Shlahuddin Press!

#epartemen "gama )I, /556,  Al 6uran dan Teremahannya, PT! Syamil Fipta Media, Indnesia!

#irektrat Eenderal Pelayanan Ke&armasian dan "lat Kesehatan, <<3, ndang-ndang )epublik Indnesia Nmr; 7 tahun <<3 Tentang Pangan, #irEen Pelayanan Ke&armasian dan "lat Kesehatan!

9asit, H! dan #! Hera$ati, /554, tika 7armasi dalam 3slam, Ygyakarta; (raha Ilmu!

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hubungan dengan ASD adalah bahwa pada ASD, dicari XOR keluaran yang dihasilkan dari XOR masukan dengan peluang yang sebesar mungkin, maka terlihat di sini bahwa

Jika panas yang berlebih terjadi pada tubuh manusia maka hal ini akan mengganggu kenyamanan kita dalam beraktivitas, keseimbangan hal ini akan mengganggu kenyamanan kita

Yang dimaksud dengan peningkatan jalan arteri sekunder dalam ayat ini berupa pelebaran jalan di Kelurahan Menteng Dalam dan Kelurahan Tebet Barat pada jalan Prof

Sedangkan menurut Mulyadi (2007) menjelaskan perhatian orang tua dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk yaitu: 1) Penyediaan dan pengaturan waktu belajar anak. Waktu

Oleh karena itu, penelitian dengan judul “Penerapan Metode Demonstrasi Guru bahasa Indonesia dalam Pembelajaran Teks Prosedur pada Siswa Kelas VIII A1 SMP Negeri

Sistem untuk mengatasi terjadinya gangguan listrik-padam akan dipasang pad a sistem tungku ME-II tersebut dengan menggunakan sebuah UPS (Uniterruptable Power Supply) hanya

Banyak klinik-klinik kecil yang masih menggunakan metode tradisional yaitu dengan perebusan, tetapi metode tersebut akan sulit dilakukan jika paramedis pergi keluar klinik