• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUN SEBAGAI MEDIA KRITIK SOSIAL ( Studi Analisis Wacana Kritis Teun a Van Dijk ) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AKUN SEBAGAI MEDIA KRITIK SOSIAL ( Studi Analisis Wacana Kritis Teun a Van Dijk ) SKRIPSI"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

( Studi Analisis Wacana Kritis Teun a Van Dijk )

SKRIPSI

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Almamater Wartawan Surabaya” untuk menyelesaikan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Program Sarjana Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh:

Danang Aryono NPM : 15010082 Kekhususan : Broadcasting

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA

(2)
(3)

iv

MOTTO :

Kehidupan akan temukan jalannya sendiri - Unknown

Skripsi ini Saya Persembahkan Kepada :

Kedua Orang Tuaku Tercinta (Ayahanda Maryono dan Ibunda Siti Fatimah)

Adik Kebanggaanku (Anggun Febiola) (Allan Septyawan Aryono)

(Andini Caesar Yuniar)

(4)

v

Segenap puji syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi berjudul “Akun Instagram @Banggaber Sebagai Media Kritik Sosial (Studi Analisis Wacana Kritis Teun A Van Dijk) sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan lancar.

Skripsi ini dilatar belakangi oleh rasa penasaran peneliti terhadap fenomena kritik sosial yang disajikan melalui karya karikatur. Dimana karya tersebut menangkat nilai-nilai kehidupan sehari-hari menjadi sebuah hal yang unik.

Kesukesan penyusun skripsi ini diperoleh atas dukungan dan pertolongan baik moril maupun material dari banyak pihak. Atas terselesainya skripsi ini, peneliti mengucapkan banyak terimakasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Kedua Orang Tua tercinta, Ayahanda Maryono dan Ibunda Siti Fatimah, terimakasih atas doa dan semangat yang tiada hentinya agar putranya menjadi lulusan yang membanggakan. Semoga skripsi ini dapat mengantarkan putra-mu menuju gerbang kesuksesan. Amiiin.

2. Bapak Dr. Ismojo Herdono, M.Med. Kom selaku Ketua Stikosa-AWS.

3. Ibu Edelweis Putri Prima, M. I. Kom. selaku Dosen pembimbing skripsi. Terima-kasih untuk diskusi yang mencerahkan. Terima kasih pula telah mengajari peneliti tentang arti kesabaran dan kedisiplinan waktu. Peneliti yakin kehadiran Ibu dalam skripsi ini bukanlah sebuah kebetulan.

4. Suprihatin, S. Pd., M. Med. Kom. selaku Dosen yang membimbing saya. Terimakasih untuk diskusi yang mencerahkan. Terima kasih pula telah mengajari peneliti.

(5)

vi ini hanya sebatas angan-angan saja.

6. Teman-teman angkatan 2015, khususnya kelas malam. Terimakasih peran ‘partner’ yang menghidupi hari-hari di kampus selama 8 Semester ini.

7. Sahabat-sahabat tercinta yang tidak bisa disebutkan satu-satu, baik teman sepermainan, Unit Kegiatan Mahasiswa di Stikosa-AWS, terimakasih atas dukungan dan kebersamaan kalian saat peneliti mengerjakan skripisi. Kebersamaan kalian akan menjadi memori berharga di masa depan. Semoga kita sukses selalu.

8. Staf Stikosa-AWS, baik staf Pengajaran dan Keuangan, terimakasih atas perannya menjalankan roda instansi Stikosa-AWS. Terimakasih atas kebaikan yang diberikan kepada peneliti.

Peneliti tidak menutup mata akan kekurangan dari skripsi ini. Hendaknya kekurangan skripsi ini tidak menjadikan kecil hati, namun membuat semangat bagi peneliti menuju perbaikan. Oleh sebab itu, peneliti membuka tangan lebar atas kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada peneliti mendapat balasan sebaik mungkin dari Allah SWT, Penguasa alam semesta, Terima kasih.

Surabaya, 19 September 2019 Peneliti

(6)

vii

Kritik sosial terdiri dari dua istilah yakni dari kata kritik dan sosial. Kritik, dalam kamus besar Bahasa Indonesia di jelaskan bahwa kritik berarti kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya. Sedangkan sosial memiliki arti berteman, bersama, berserikat, bermaksud untuk mengerti kejadian-kejadian dalam masyarakat yaitu persekutuan manusia, untuk dapat berusaha mendatangkan perbaikan dalam kehidupan bersama. Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagi-bagikan foto dan video. Instagram sendiri masih merupakan bagian dari facebook yang memungkinkan teman facebook kita mem-follow akun instagram kita. Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan atas konten kritik sosial yang dipublikasi oleh akun @banggaber. Analisis didasarkan pada metode kualitatif dengan analisis wacana kritis, menggunakan kerangka penelitian model Teun A. van Dijk. Teks dalam gambar yang dimuat akun instagram @banggaber bermuatan kritik sosial, dimana sang kreator mengolah kritik sosial menjadi lebih ringan untuk dipahami. Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat pesan yang disampaikan sang kreator melalui karyanya. Dengan meneliti karya instagram @banggaber menggunakan analisis wacana kritis model Teun a Van Dijk, dimana ada tiga level analisis di dalam teori tersebut. Yang level pertama struktur analisis, dimana peneliti mengamati pesan yang disampaikan dalam karya @banggaber. Yang level kedua analisis kognisi sosial kreator @banggaber yaitu Rizal Fahmi, berfokus pada kognisi kreator dalam menentukan perspektif analisis dalam karyanya. Yang level ketiga bagaimana kritik sosial dibandingkan kondisi yang ada di masyarakat. Dari 3 (tiga) level analisis tersebut nanti akan muncul data yang akan diinterpretasi.

(7)

viii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... i

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

MOTTO ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I. Latar Belakang Masalah ... 1

II. Perumusan Masalah ... 5

III. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

III.1. Tujuan Penelitian ... 6

III.2. Manfaat Teoritis ... 6

III.3. Manfaat Praktis ... 6

IV. Kajian Pustaka ... 6

IV.1. Komunikasi ...6

IV.2. New Media ...14

IV.3 Kritik Sosial ... 15

IV.4 Teori Kognisi Sosial Teun A.Van Dijk ... 17

V. Kerangka Berpikir ... 19

VI. Metodologi Penelitian ... 20

VI.1. Paradigma Penelitian ... .20

(8)

ix

VI.5. Unit Observasi dan Unit Analisis...26

VI.6. Metode Analisis ... 26

VI.7. Obyek Penelitian ... 27

VI.8. Teknik Pengumpulan Data ...27

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN ... 28

II.1. Instagram ... 28

II.2. Profil Akun Instagram @banggaber ... 32

BAB III. HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN ... 37

III.1. Penyajian Data dan Hasil Analisis Data... 37

BAB IV PENUTUP ... 85

4.1 Simpulan ... 85

4.2 Saran ... 86 DAFTAR PUSTAKA

(9)

x

Tabel 3.1. Hasil Wawancara Gambar 3.1 ... 39

Tabel 3.2. Hasil Wawancara Gambar 3.2 ... 45

Tabel 3.3. Hasil Wawancara Gambar 3.3 ... 51

Tabel 3.4. Hasil Wawancara Gambar 3.4 ... 56

(10)

xi

Gambar 2.1. Gambar Pencarian Instagram ... 28

Gambar 2.2. Gambar Profil Biodata Kreator @banggaber ... 32

Gambar 2.3. Gambar Postingan Pertama Instagram @banggaber ... 33

Gambar 2.4. Gambar Akun Profil Instagram @banggaber ... 34

(11)

xii

1. Dokumentasi hasil wawancara dengan informan 1 : Yonatan Trianto

2. Dokumentasi hasil wawancara dengan informan 2 : Maulana Wahyu Prasojo 3. Dokumentasi hasil wawancara dengan informan 3 : Titah Ramyaningrum 4. Berita acara bimbingan skripsi

(12)

1 I. Latar Belakang

Perkembangan yang ada di dunia saat ini tentulah tidak terlepas dari perkembangan Internet. Dalam penggunaannya yang begitu signifikan, para pengguna internet seperti dimanjakan di dalam aktifitas berkomunikasinya. Erhan dan Astrid (2010:7) menyatakan bahwasannya Internet International Networking adalah, hubungan dari dua komputer bahkan lebih yang akan membentuk suatu jaringan dan dapat saling bertukar informasi bagi setiap penggunannya.

Internet telah sukses membawa sebuah perubahan yang cukup pesat di dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu perubahan nyata di antaranya, bahwa Internet semakin membuat jarak yang sebelumnya jauh menjadi seolah-olah dekat, dan mempermudah dalam mengaktualisasikan apa yang diinginkan melalui Internet. Menurut Idi Subandy Ibrahim (2007:37) bahwa Internet memiliki kekuatan yang kuat dalam masyarakat karena mampu memobilisasi presepsi masyarakat, dan juga disebut-sebut menjadi sebuah dunia baru, serta terbentuk melalui jaringan dunia yang bisa menembus ruang yang tidak memiliki sebuah batasan dan juga waktu.

Melalui kecanggihannya, para netizen memanfaatkan internet sebagai saluran komunikasi yang efektif karena tidak begitu sulit untuk menggunakannya. Sekali klik, netizen dapat saling terhubung dan melihat dengan komunikan lainnya tanpa

(13)

sekat dan batas. Melalui internet pula terciptalah media sosial yang memiliki fungsi menjadi wadah sebagai ruang publik yang berisi perbincangan bahkan hingga debat yang terbuka dan bisa dilihat secara umum.

Ruang tersebut berisi bermacam-macam bahasan hingga memunculkan bentuk kritik atas peristiwa yang sedang terjadi pada saat itu. Aktivitas tersebut berkembang dengan pesat dan diterima secara umum karena prinsip-prinsip demokrasi cocok dengan ruang publik, yaitu kebebasan untuk menyatakan pendapat.

Kritik sosial terdiri dari dua istilah yakni dari kata kritik dan sosial. Kritik, dalam kamus besar Bahasa Indonesia di jelaskan bahwa kritik berarti kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya. Sedangkan sosial memiliki arti berteman, bersama, berserikat, bermaksud untuk mengerti kejadian-kejadian dalam masyarakat yaitu persekutuan manusia, untuk dapat berusaha mendatangkan perbaikan dalam kehidupan bersama.

Dalam kehidupan bersama terdapat ilmu masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau masyarakat (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan dan masyarakat), dengan ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan atau agamanya, tingkah laku serta keseniannya atau yang disebut sebagai kebudayaan yang meliputi segala segi kehidupannya, istilah ini sering juga disebut sebagai sosiologi.

Hal itulah yang kemudian menimbulkan protes keras atau kritik, mengkritik ketidak benaran dalam masyarakat, kritik dapat dilakukan oleh siapa saja, kritik yang

(14)

dilakukan oleh para ilmuan, baik ilmuan dibidang sosial, politik, ekonomi, agama, serta dibidang pendidikan, kritik tidak harus dilakukan para ilmuwan, tetapi mengkritik dapat pula dilakukan oleh ahli seni atau sering juga disebut sebagai seniman.

Namun dari berbagai kelebihan diatas, media sosial sebagai ruang publik dan kritik virtual tentu memiliki kekurangan dan sisi negatif. Kita tidak bisa menjamin kebenaran dalam suatu pemberitanan dalam media sosial. Hal tersebut pastinya berbahaya jika para netizen tidak menyaring informasi yang mereka terima. Netizen akan terseret informasi di sebuah ruang publik virtual yang bentuknya doktrinasi atau sebuah kebohongan yang ditunggangi pemilik kepentingan.

Instagram juga menjalankan fungsinya sebagai media kreatif dimana user dapat melakukan unggah (upload) maupun unduh (download) dengan leluasa. Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat modern kian aktif dalam berinteraksi di dunia cyber. Karena itu mereka tak segan memamerkan karya buatannya untuk kemudian disebarluaskan dan mendapat feedback dari pengikutnya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, peneliti melihat para kreator memanfaatkan Instagram sebagai wadah untuk memamerkan sebuah hasil karya. Penggambaran peliknya politik maupun isu-isu sosial yang sedang beredar di masyarakat, kerap dijadikan sebagai isi konten dalam postingan. Kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik, otomatis akan menggelitik kreator meme dan sejenisnya untuk menggambarkannya dengan ciri-kha skarakter yang mereka ciptakan. Pada penulisan karya ilmiah ini, peneliti memilih satu akun di sosial media Instagram (@Banggaber) sebagai obyek penelitian.

(15)

Mengapa? Karena Instagram adalah salah satu fitur yang sedang digandrungi masyarakat modern saat ini. Jutaan orang melakukan upload, baik berbentuk picture (gambar) maupun video, Selain itu pada generasi Z, instagram digunakan sebagai rujukan pertama dalam mencari topik yang sedang trend dalam masyarakat. Menurut hasil surveiWeAreSocial.net dan Hootsuite, Instagram merupakan platform media social dengan jumlah pengguna terbanyak ketujuh di dunia. Selain sebagai jejaring sosial untuk berbagi foto, Instagram digunakan untuk memasarkan produk bisnis. Total pengguna Instagram di dunia mencapai angka 800 juta pada Januari 2018.

Dalam kiprahnya, akun @banggaber cukup tenar lewat postingan jenaka penggabungan karakter gambar dan tulisan singkat yang di-publish dalam bentuk digital. Bahasan rumit tentang isu sosial, diubahnya secara jenaka dan ribuan orang menyukai tiap posting-annya. Disini, terlihat peran Instagram sebagaisuatu media yang mampu mewadahi aspirasi penggunanya. Kenapa saya memilih akun instagram @banggaber untuk diteliti? Karena akun instagram tersebut memiliki karya ciri khas yang sindirannya terasa sangat elegan, visualisasi isu kritik sosial diubah jadi jenaka dan eksentrik, dan tidak menjatuhkan pihak lain menjadi poin penting akun ini. Semua orang bebas mengunggah konten yang mereka kehendaki, meski ada beberapa material yang akan tersaring atau tidak diverifikasi bila melanggar aturan yang telah ditetapkan.

Merujuk pada pengertian khalayak dan karakteristiknya menurut Hiebert (1985), followers dari @Banggabertermasukdalamkhalayak di era media massa atau media tradisional, dimana posisi audience ditempatkan sekedar sebagai objek atau

(16)

konsumen. Mereka (followers) cenderung anonym−tidak saling mengenal namun mengakses media yang sama dalam waktu yang bersamaan pula; cenderung bersifat individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara mereka, serta pemilihan produk media (dalam hal ini konten akun Instagram) berdasarkan seleksi kesadaran. Jadi mereka sendirilah yang berperan aktif dalam menyaring maupun memilahin formasi atau konten / isi / materi apa saja yang mereka mau atau mereka butuhkan. Maka dari itu, di era yang ‘tidak terbatas’ ini, andil orang tua dalam memproteksi dan mendidik anak sejak dini hingga usia yang dirasa cukup matang; sangat diperlukan, demi terciptanya generasi penerus yang berkualitas, bukan remaja-remaja yang bobrok moralnyadi karenakan lengahnya kontrol terhadap konsumsi media.

Analisis wacana, dalam arti paling sederhana adalah kajian terhadap satuan bahasa di atas kalimat. Lazimnya, perluasan arti istilah ini dikaitkan dengan konteks lebih luas yang mempengaruhi makna eangkaian ungkapan secara keseluruhan. Para analis wacana mengkaji bagian lebih besar bahasa ketika mereka saling bertautan. Beberapa analis wacana mempertimbangkan konteks yang lebih luas lagi untuk memahami bagaimana konteks itu mempengaruhi makna kalimat.

Seperti latar belakang yang dijelaskan diatas karya karikatur akun instagram @banggaber (Rizal Fahmi) layak menjadi kajian penelitian dengan menggunakan metode penelitian analisis wacana kritis untuk mengetahui makna dari setiap postingan instagram yang diunggah.

(17)

II. Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana peran akun Instagram @banggaber sebagai media kritik sosial?”

III. Tujuan dan Manfaat Penelitian

III.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran akun instagram @banggaber sebagai media kritik sosial

III.2 Manfaat Teoretis

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah perbendaharaan pustaka. Selain itu, juga memperkaya kajian ilmu komunikasi yang berkaitan dengan sosial-media.

III.3 Manfaat Praktis

Memberi pandangan baru terhadap masyarakat mengenai aplikasi sosial media (dalam hal ini adalah Instagram) dengan perannya dalam menyalurkan ekspresi.

(18)

IV. Kajian Pustaka

IV.1 Komunikasi

Komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan. Dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah komunikasi yang hendakdibuat. Melalui penulisan ini pejelasan tentang beberapa teori komunikasi akan dibuat. Terdapat dua aspek utama yang diliha tsecara tidak langsung dalam bidang ini sebagai satu bidang pengkajian yang baru. Aspek pertama ialah perkembangan dari beberapa sudut atau kejadian seperti teknologi komunikasi, perindustrian dan politik dunia. Teknologi komunikasi contohnya radio, televisi, telefon, setelit, rangkaian komputer telah menghasilkan ide untuk mengetahui apakah kesan perkembangan teknologi komunikasi terhadap individu, masyarakat dan penduduk disebuah negara. Perkembangan politik dunia, memperlihatkah bagaimana kesan politik terhadap publik sehingga menimbulkan propaganda dan pendapat umum.

Pengertian mengenai ilmu komunikasi, pada dasarnya mempunyai ciri yang sama dengan pengertian ilmu secara umum. Yang membedakan adalah objek kajiannya, di mana perhatian dan telah difokuskan pada peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia. Mengenai hal itu Berger & Chafee (1987) menyatakan bahwa Ilmu komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji

(19)

dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang.

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, sama disini adalah sama makna.

IV.1.1. Komunikator

Komunikator merupakan unsur komunikasi yang bertindak sebagai penyampai pesan. Komunikator merupakan sumber informasi bagi komunikan. Sehingga bagaimana komunikator mendeliver sebuah pesan sangat mempengaruhi keberhasilan komunikasi (baca juga: prinsip-prinsip komunikasi). Apakah komunikan dapat menangkap dan mengerti sebuah pesan atau tidak, dan bagaimana respon yang dihasilkan komunikan sangat ditentukan oleh kemampuan komunikator dalam menyampaikan pesan.

Berikut beberapa hal yang perlu dimiliki oleh seorang komunikator agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh komunikan:

• Menguasai tehnik bicara atau menulis untuk menyampaikan pesan.

• Memiliki pengetahuan luas mengenai pesan yang akan disampaikan.

(20)

• Memiliki kemampuan untuk memilih media yang paling tepat untuk digunakan dalam menyampaikan pesan.

• Memilik ikredibilitas yang baik dimata audience atau komunikan.

• Memiliki pengetahuan untuk mengantisipasi gangguan yang mungkin timbul.

• Memiliki kemampuan untuk memberikan tanggapan atas feedback yang diberikan komunikan.

IV.1.2. Pesan

Pesan merupakan ide, informasi atau berita yang ingin disampaikan komunikator kepada komunikan. Pesan disini bisa berupa kata-kata, tulisan, gambar atau lainnya. (baca juga: bahasa sebagai alat komunikasi) Pesan mengandung materi yang ditujukan untuk mempengaruhi atau mengubah komunikan. Pesan sendiri terbagi dalam beberapa jenis sebagai berikut:

Pesan Informatif

Pesan informatif adalah pesan yang sifatnya memberikan keterangan, fakta, atau informasi lainnya. Pesan jenis ini merupakan pesan yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan sebuah keputusan oleh komunikan. Contoh pesan jenis ini misalnya informasi mengenai bencana alam, jenis bantuan apa yang dibutuhkan oleh pengungsi.

(21)

Pesan Persuasif

Pesan persuasif adalah pesan yang bersifat membujuk. Tujuan pesan jenis ini adalah untuk merubah sikap komunikan. Dengan pesan jenis ini komunikan dapat perubahan sikap komunikan didapatkan tanpa adaya paksaan, namun berasal dari keinginan komunikan sendiri. Contoh pesan jenis ini misalnya iklan sebuah produk.

Pesan Koersif

Berkebalikan dengan pesan persuasif, pesan koefsif merupakan pesan yang bersifat memaksa. Dalam mencapai tujuannya, yaitu merubah prilaku komunikan, pesan jenis ini mengandung unsur paksaan seperti pemberian sanksi atau semacamnya. Contoh pesan persuasif misalnya peraturan pegawai dalam sebuah perusahaan.

IV.1.3. Media komunikasi

Media komunikasi merupakan sarana atau saluran yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan sebuah pesan. Dalam berkomunikasi, pesan akan diterima oleh pancaindra manusia baru selanjutnya diproses dalam pikirannya dan kemudian menghasilkan sebuah feedback. Pesan yang disampaikan dalam bentuk sebuah gambar dan suara biasanya akan lebih menarik dari pada pesan yang hanya disampaikan lewat tulisan saja.

(22)

Pemilihan media atau sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan, bergantung pada sifat, jenis, atau bentuk pesan yang akan disampaikan. Pesan dalam bentuk tulisan misalnya, dapat disampaikan menggunakan media Koran atau majalah, sedangkan media televisi bisanya digunakan untuk menyampaikan pesan dalam bentuk video (gambar dan suara).

Media komunikasi dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu:

Media Personal

Media personal merupakan media komunikasi yang digunakan oleh dua orang yang berkomunikasi secara personal atau pribadi (baca juga: komunikasi antar pribadi). Misalnya media telepon, media perpesanan atau chatting seperti whatsapp, telegram, line, bbm, atau media video call seperti skype, whatsapp dan semacamnya.

Media Massa

Media massa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk mengkomunikasikan pesan kepada masyarakat luas (baca juga: komunikasi massa. Target yang ditentukan tidak spesifik seperti komunikasi person to person. Pesan yang disampaikan melalui media ini biasanya berdampak besar bagi banyak orang, sebab sifatnya yang masif. Contoh media massa misalnya televisi, Koran, atau radio.

(23)

Komunikan merupakan penerima pesan, pihak yang menjadi sasaran komunikasi. Target yang ditentukan oleh komunikator untuk menerima pesan yang disampaikannya. Komunikan bisa seorang individu, kelompok, organisasi atau lainnya. Komunikan mempunyai tanggung jawab untuk dapat memahami apa yang disampaikan komunikator kepadanya, untuk itu seorang komunikan yang baik harus memperhatikan apa yang disampaikan komunikator dengan baik. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dari seorang komunikan, agar tujuan komunikasi dapat tercapai:

Kecakapan komunikasi

Kecakapan komunikasi disini berkaitan dengan kecakapan komunikan dalam membaca, medengar serta menangkap apa yang dibaca dan didengarnya.

Sikap

Sikap disini berkaitan dengan sikap komunikan terhadap komunikator serta pesan yang disampaikannya. Ketika seorang memiliki asumsi yang negatif misalnya, komunikan cenderung akan bersikap acuh atau juga sebaliknya (baca: psikologi komunikasi).

Pengetahuan

Pengetahuan komunikan terhadap pesan yang disampaikan juga sangat mempengaruhi ringkat pemahaman komunikan terhadap pesan yang disampaikan.

(24)

Misalnya pesan berisi informasi mengenai kehamilan tidak tepat untuk disampaikan kepada anak SD.

Keadaan Lahiriah

Manusia normal memliki indra penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman. Namun terdapat beberapa orang yang mengalami disabilitas taua kecacatan seperti tidak bisa melihat atau mendengar. Hal ini perlu diperhatikan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima sengan baik.

IV.1.5. Feedback

Feedback atau umpan balik merupakan respon yang diberikan komunikan untuk menanggapi pesan yang telah diterimanya dari komunikator. Sama seperti keempat unsur komunikasi yang telah disebutkan sebelumnya, feedback memegang peranan penting dalam tercapainya tujuan komunikasi. Feedback dari komunikan akan mengukur apakah komunikasi berjalan dengan baik, apakah komunikan memahami pesan yang disampaikan, dan apakah tujuan komunikasi tercapai atau tidak.

Feedback dari komunikan bisa berupa apa saja, baik gesture tubuh seperti gelengan atau anggukan kepala, senyuman atau perilaku seperti mencatat informasi, atau juga ucapan tanggapan berupa gumaman tertentu. Feedback sendiri dibagi menjadi dua kategori, yatu:

(25)

Feedback negative

Feedback negative merupakan respon yang sifatnya cenderung tidak setuju atau menolak pesan yang disampaikan. Contohnya bersikap acuh, gelengan kepala, atau semacamnnya.

Feedback positif

Feedback positif merupakan respon yang menunjukkan persetujuan komunikan terhadap pesan yang disampaikan. Misalnya berupa anggukan kepala, senyuman, atau sikap responsif lainnya.

IV.2 New Media

Istilah new media atau media baru sebenarnya telah digunakan sejak tahun 1960an yang merujuk pada penggunaan serta penerapan seperangkat teknologi komunikasi yang dikenal dengan dotcom mania, cyberspace, dan televisi interaktif. Istilah new media sendiri sulit untuk didefiniskan karena makna kata “new” atau “baru” yang sangat relatif. Kata “new” memerlukan permasalahan historis, sebuah kerangka kerja temporal dan spasial yang beresiko dalam membangun “yang baru” sebagai sebuah kulminasi serta pemenuhan “yang lama”.

Beberapa ahli menggambarkan new media sebagai transisi dari media yang menggunakan teknologi analog ke media yang menggunakan teknologi digital. Jadi, dapat dikatakan bahwa new media adalah media yang berbasiskan teknologi digital. Beberapa ahli lain lebih menekankan arti new media pada istilah “new” sebagai tanda

(26)

keberlangsungan sejarah perkembangan media. Berikut adalah beberapa pengertian new media menurut para ahli :

1. new media adalah semua media yang pada masa sebelumnya disebut sebagai “new media” dan media darurat yang dipandang sebagai media yang memiliki potensi maupun resiko.

2. Definisi new media dengan cara menggabungkan teknologi informasi komunikasi beserta konteks sosial dan membawanya bersama tiga buah elemen yaitu alat-alat dan artefak komunikasi; kegiatan, praktis, dan penggunaan; dan organisasi sosial yang terbentuk di sekitar alat dan praktis.

3. Definisi lain yang dirumuskan oleh techencyclopedia menyatakan new media sebagai bentuk berkomunikasi dalam dunia digital, termasuk didalamnya penerbitan elektronik pada CD-ROM, DVD, televisi digital dan yang paling signifikan adalah internet. New media memiliki implikasi digunakannya desktop dan komputer portable atau alat-alat jinjing tanpa kabel. Sebagian besar perusahaan dalam industri komputer terlibat dalam new media dalam beberapa hal.

IV.4. Kritik Sosial

1. Kritik tidak hanya menyangkut soal ‘rasa baik’, tetapi harus melibatkan cara-caraanalisis dan bentuk-bentuk pengalaman khusus yang tidak dimiliki orang lain pada umumnya. Kritik adalah masalah penganalisaan

(27)

dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan.

2. Setidaknya ada dua karakteristik yang harus dimiliki pengkritik, yakni tidak membawa kepentingan tertentu atau tidak memihak, sehingga pengkritik mampu berpikiran terbuka dan bersifat obyektif. Karena dewasa ini, masyarakat kita mulai tampak jenuh dengan sajian program televisi, seiring pahamnya mereka terhadap adanya ‘kepentingan’ dari pihak – pihak tertentu, terutama mereka yang menaungi media tersebut. Media konvensional layaknya armada yang disetir pemiliknya guna melancarkan maksud tertentu. Maka dari itu beriringan dengan new media yang saat ini sedang hangat diperbincangkan, masyarakat modern kian cerdas memilih media apa yang cocok untuk dikonsumsi.

3. Kritik sosial dapat dilihat dalam berbagai bentuk, diantaranya dalam fiksi dan seni, serta tindakan-tindakan simbolis yang dilakukan sebagai wujud ketidaksetujuan terhadap keadaan masyarakat yang tejadi. Berdasarkan bentuk-bentuk ini, kritik dapat di kelompokkan menjadi dua jenis pengekspresian, yakni kritik yang dilakukan secara terbuka (langsung) dan tidak langsung, atau dapat dikatakan tertutup atau terselubung. Jika dikaitkan dengan @Banggaber , jokes yang ada dalam akun tersebut termasuk dalam sifat tertutup, dimana penyampaian kritik tidak langsung disuarakan (misalnya) kepada pemerintah, tetapi lebih berupa karya seni yang ketika dilontarkan pada masyarakat luas, akan menghasilkan

(28)

penafsiran yang berbeda-beda, tergantung pada persepsi masing-masing. Dan ruang diskusi mungkin saja dapat terjadi di kolom komentar. Dimana netizen bertukar pikiran maupun pandangan, yang juga memungkinkan terciptanya opini baru sebagai satu bentuk control sosial, seperti yang kita ketahui masyarakat masa kini sudah cukup berani dalam mengemukakan pendapatnya, yang dapat dinilai sebagai fungsi pengawasan. Baik terhadap media, pemerintah dan lain sebagainya.

IV.5. Teori Kognisi Sosial Teun A. Van Dijk

Dari begitu banyak model analisis wacana yang diintoduksikan dan dikembangkan oleh beberapa ahli, model Van Dijk adalah model yang paling banyak dipakai. Hal ini kemungkinan karena Van Dijk menformulasikan elemen-elemen wacana sehingga bisa dipakai secara praktis. Model yang dipakai oleh Van Dijk ini sering disebut sebagai “kognisi sosial” (Eriyanto 2001:221). Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati. Di sini harus dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi,sehingga kita memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu. Proses produksi itu melibatkan suatu proses yang disebut sebagai kognisi sosial. Teks dibentuk dalam suatu praktik diskursus, suatu praktik wacana. Di sini ada dua bagian : teks yang mikro yang merepresentasikan suatu topik permasalahan dalam berita, dan elemen besar berupa struktur sosial. Van Dijk membuat suatu jembatan yang menghubungkan elemen besar berupa

(29)

struktur sosial tersebut dengan elemen wacana yang mikro dengan sebuah dimensi yang dinamakan kognisi sosial. Kognisi sosial tersebut mempunyai dua arti. Di satu sisi ia menunjukkan bagaimana proses teks tersebut diproduksi oleh wartawan/ media, di sisi lain ia menggambarkan nilai-nilai masyarakat itu menyebar dan diserap oleh kognisi wartawan dan akhirnya digunakan untuk membuat teks berita (Eriyanto 2001:222).

Dalam buku Eriyanto, Van Dijk melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi/ pikiran dan kesadaran membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu. Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi/ bangunan : teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti analisis Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Dalam dimensi teks yang pertama, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan. Sedangkan aspek ketiga mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah.

(30)

V. Kerangka Berpikir

Instagram sebagai media sosial penyalur kritik sosial

Observasi konten akun instagram @banggaber

Metode Penelitian Analisis Wacana Kritis

Teun A van Dijk Teori - Komunikasi - New Media - Kritik Sosial - Kognisi Sosial Simpulan

(31)

VI. Metodologi Penelitian

VI.1. Paradigma Penelitian

Pada desain penelitian ini, peneliti menggunakan analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis (AWK) adalah sebuah upaya atau proses (penguraian) untuk memberi penjelasan dari sebuah teks (realitas sosial) yang mau atau sedang dikaji oleh seseorang atau kelompok dominan yang kecenderungannya mempunyai tujuan tertentu untuk memperoleh apa yang diinginkan. Artinya, dalam sebuah konteks harus disadari akan adanya kepentingan. Oleh karena itu, analisis yang terbentuk nantinya disadari telah di pengaruhi oleh si peneliti dari berbagai faktor. Selain itu harus disadari pula bahwa di balik wacana itu terdapat makna dan citra yang diinginkan serta kepentingan yang sedang diperjuangkan.

VI.2. Karakteristik Analisis Wacana Kritis

Berikut ini disajikan karakteristik penting dari analisis wacana kritis.

1. Tindakan

Prinsip pertama, wacana dipahami sebagai sebuah tindakan (action). Dengan pemahaman semacam ini mengasosiasikan wacana sebagai bentuk interaksi. wacana bukan ditempatkan seperti dalam ruang tertutup dan internal. Orang berbicara atau menulis bukan ditafsirkan sebagai ia menulis atau berbicara untuk dirinya sendiri, seperti kalau orang sedang mengigau atau di bawah hipnotis. Seseorang berbicara, menulis, dan menggunakan bahasa untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang

(32)

lain. Dengan pemahaman semacam ini, ada beberapa konsekuensi bagaimana wacana harus dipandang. Pertama, wacana dipandang sebagai sesuatu yang bertujuan apakah untuk mempengaruhi, mendebat, membujuk, menyangga, bereaksi,dan sebagainya. Seseorang berbicara atau menulis mempunyai maksud tertentu, baik besar maupun kecil. Kedua, wacana dipahami sebagai sesuatu yang diekspresikan secara sadar, terkontrol, bukan sesuatu yang di luar kendali atau diekspresikan di luar kesadaran.

2. Konteks

Analisis wacana kritis mempertimbangkan konteks dari wacana, seperti latar, situasi, peristiwa, dan kondisi. Wacana di sini dipandang diproduksi,dimengerti, dan di analisis pada suatu konteks tertentu. Mengikuti Guy Cook,analisis wacana juga memeriksa konteks dari komunikasi: siapa yang mengkomunikasikan dengan siapa dan mengapa; dalam jenis khalayak dan situasi apa; melalui medium apa; bagaimana perbedaan tipe dan perkembangan komunikasi; dan hubungan untuk masing-masing pihak. Tiga hal sentralnya adalah teks, konteks, dan wacana. Teks (semua bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata yang tercetak di lembar kertas, tetapi semua jenis ekspresi komunikasi). Konteks (memasukan semua jenis situasi dan hal yang berada diluar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa, situasi dimana teks itu diproduksi serta fungsi yang dimaksudkan). Wacana di maknai sebagai konteks dan teks secara bersama. Titik perhatianya adalah analisis wacana menggambarkan teks dan konteks secara bersama-sama dalam proses komunikasi. Titik tolak dari analisis wacana di sini, Bahasa tidak bisa di mengerti sebagai mekanisme internal dari linguistik semata,

(33)

bukan suatu objek yang diisolasi dalam ruang tertutup. Bahasa di sini di pahami dalam konteks secara keseluruhan.

Ada beberapa konteks yang penting karena berpengaruh terhadap produksi wacana. Pertama, partisipan wacana, latar siapa yang memproduksi wacana. Jenis kelamin, umur, pendidikan, kelas sosial, etnis, agama, dalam banyak hal relevan dalam menggambarkan wacana. Misalnya, seseorang berbicara dalam pandangan tertentu karena ia laki-laki, atau karena ia berpendidikan.

Kedua, setting social tertentu, seperti tempat, waktu, posisi pembicara dan pendengar atau lingkungan fisik adalah konteks yang berguna untuk mengerti suatu wacana. Misalnya, pembicaraan di tempat kuliah berbeda dengan di jalan. Setting, seperti tempat itu privat atau publik, dalam suasana formal atau informal, atau pada ruang tertentu memberikan wacana tertentu pula. Berbicara di ruang kelas berbeda dengan berbicara di rumah dan juga di pasar, karena situasi sosial atau aturan yang melingkupinya berbeda, menyebabkan partisipan komunikasi harus menyesuaikan diri dengan konteks yang ada. Oleh karena itu, wacana harus dipahami dan ditafsirkan dari kondisi dan lingkungan sosial yang mendasarinya.

3. Historis

Menempatkan wacana dalam konteks sosial tertentu, berarti wacana diproduksi dalam konteks tertentu dan tidak dapat dimengerti tanpa menyertakan konteks yang menyertainya. Salah satu aspek penting untuk bisa mengerti teks adalah dengan menempatkan wacana itu dalam konteks historis tertentu. Misalnya, kita

(34)

melakukan analisis wacana teks selebaran mahasiswa menentang Soeharto. Pemahaman mengenai wacana teks ini hanya akan diperoleh kalau kita bisa memberikan konteks historis di mana teks itu diciptakan. Bagaimana situasi sosial politik, suasana pada saat itu. Oleh karena itu, pada waktu melakukan analisis perlu tinjauan untuk mengerti mengapa wacana yang berkembang atau dikembangkan seperti itu, mengapa bahasa yang dipakai seperti itu, dan seterusnya.

4. Kekuasaan

Analisis wacana kritis juga mempertimbangkan elemen kekuasaan (power ) dalam analisisnya. Di sini set0069ap wacana yang muncul, dalam bentukteks, percakapan, atau apa pun, tidak dipandang sebagai sesuatu yang alamiah, wajar, dan netral tetapi merupakan bentuk pertarungan kekuasaan.Konsep kekuasaan adalah salah satu kunci hubungan antara wacana dengan masyarakat. Seperti kekuasaan pria dalam wacana mengenai seksisme,kekuasaan kulit putih terhadap kulit hitam dalam wacana mengenai rasisme,kekuasaan perusahaan berbentuk dominasi pengusaha kelas atas kepada bawahan, dan sebagain ya. Percakapan antara pembantu dan majikan bukanlah percakapan yang alamiah, karena di sana terdapat kekuasaan majikan terhadap pembantu tersebut. Tujuan penggunaan wacana bagi suatu kekuasaan adalah untuk mempengaruhi objek yang dikuasai.

(35)

5. Ideologi

Ideologi merupakan suatu keyakinan yang diyakini kebenarannya oleh seseorang atau kelompok orang tertentutanpadirinyabersikapkritislagi dan menerima segala pemikiran tersebut sebagai sesuatu hal yang seolah-olah sudah semestinya dilakukan ( Gunawan, 2010). Secara harfiah, ideologi berarti ilmu tentang ide-ide sesuai dengan perkembangan zaman, perkembanganilmu, dan pengetahuan. Batasan ideologi adalah sebuah system nilai atau gagasan yang dimiliki oleh kelompok atau lapisan masyarakat tertentu, termasuk proses-proses yang bersifat umum dalam produksi makna dan gagasan. AWK mempelajari tentang dominasi suatu ideologi serta ketidakadilan dijalankan dan dioperasikan melalui wacana. Fairclough mengemukakan bahwa AWK melihat wacana sebagai bentuk dan praktik sosial. Praktik wacana menampilkan efek ideologi.

Ideologi merupakan konsep sentral dalam AWK, hal ini karena teks, percakapan, dan lainnya adalah bentuk dari praktik ideologi atau permintaan dari ideologi tertentu. Misalnya wacana sastra adalah bentuk ideologi atau pencerminan dari ideologi tertentu. Ideologi ini di kontruksikan oleh kelompok yang dominan dengan tujuan untuk mereproduksi dan melegitimasi dominasi mereka. Salah satu strateginya adalah membuat kesadaran khalayak, bahwa dominasi itu diterima secara taken for granted (diterima begitu saja). Dalam teksberita misalnya, dapat dianalisis apakah teks yang muncul tersebut pencerminan dari ideologi seseorang, apakah ia feminis, anti feminis, kapitalis, sosialis dan sebagainya. Ideologi dalam hal ini secara inheren bersifat sosial dan AWK melihat wacana sebagai bentuk dari praktik sosial.

(36)

VI.3. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis wacana kritis, menggunakan kerangka penelitian model Teurn A. van Dijk

Menurut Van Dijk wacana memiliki tiga dimensi, yakni teks, kognisi soisal, dan konteks sosial (Darma, 2009: 88 dan Eriyanto 2006:224). Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Menurut Dijk, teks terbagi dalam tiga tingkatan, yakni struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Struktur makro merupakan makna global atau umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang diangkat oleh suatu teks. Superstrukstur merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks seperti pendahuluan, sisi, penutup dan kesimpulan. Struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati akni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan gambar. Pada level kognisi sosial dipelajari bagaimana produksi teks yang melibatkan kognisi individu. Pada level konteks mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat terhadap suatu masalah.

VI.4. Metode Pengumpulan Data

Data primer dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah kerangka penelitian model Teurn A. van Dijk. Dimana penuliti menganalisa strategi tekstual dalam gambar yang dipakai, bagaimana wacana berkembang di masyarakat dan bagaimana kognisi peneliti memahami suatu peristiwa.

(37)

VI.5. Unit Observasi dan Unit Analisis

Unit observasi dalam penelitian ini adalah akun instagram @banggaber. Pada akun instagram @banggaber dengan sang kreator yang bernama asli Rizal Fahmi postingannya berisi karikatur yang selalu berisi kritik sosial di ssetiap postingannya.

Unit analisis pada penelitian ini adalah observasi terhadap postingan akun instagram yang dianggap layak oleh peneliti dan memenuhi syarat.

VI.6. Metode Analisis

Aplikasi analisis wacana kritis secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pada level struktur analisis : menganalisis bagaimana strategi wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu ; bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk menyingkirkan atau memarginalkan suatu kelompok, gagasan atau peristiwa tertentu

2. Pada level kognisi sosial ; menganalisis bagaimana kognisi peneliti dalam memahami seseorang atau peristiwa tertentu.

3. Pada level analisis sosial ; menganalisa bagaimana wacana yang berkembang di masyarakat ; proses produksi dari reproduksi seseorang atau peristiwa digambarkan.

(38)

VI.7. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah akun Instagram @Banggaber , dengan beberapa gambar terpilih yang menurut peneliti memenuhi kriteria.

VI.8. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian didapatkan berdasar pengamatan postingan instagram akan dilakukan peneliti kepada kreator akun @Banggaber dan juga posting-an (gambar) di feed akun Instagram @Banggaber. Kemudian penelitiakan melakukan review terhadap berbagai data yang telah dikumpulkan.

VI.9. Teknik Analisis Data

Analisis didasarkan pada metode kualitatif dengan analisis wacana kritis, menggunakan kerangka penelitian model Teun A. van Dijk. Sedang pisau bedah yang digunakan adalah tiga level aplikasi sebagai berikut:

1. Pada level struktur analisis

Di mana peneliti akan menganalisis bagaimana strategi wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu; bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk menyingkirkan atau memarginalkan suatu kelompok, gagasan atau peristiwa tertentu.

(39)

2. Pada level kognisi sosial

Di mana peneliti akan menganalisis bagaimana kognisi kreator dalam memahami seseorang atau peristiwa tertentu.

3. Pada level analisis sosial

Di mana peneliti akan menganalisa bagaimana wacana yang berkembang di masyarakat; proses produksi dari reproduksi seseorang atau peristiwa digambarkan.

(40)

28 II.1. Instagram

Gambar 2.1 Sumber :instagram

(41)

Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagi-bagikan foto dan video. Instagram sendiri masih merupakan bagian dari facebook yang memungkinkan teman facebook kita mem-follow akun instagram kita. Makin populernya instagram sebagai aplikasi yang digunakan untuk membagi foto membuat banyak pengguna yang terjun ke bisnis online turut mempromosikan produk- produknya lewat instagram (nisrina, 2015). Instagram merupakan salah satu media jejaring sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran langsung. Melalui instagram- lah produk barang/jasa ditawarkan dengan meng-upload foto atau video singkat, sehingga para calon konsumen dapat melihat jenis-jenis barang/jasa yang ditawarkan. Instagram memiliki fitur-fitur yang berbeda dengan jejaring sosial lainnya, diantara sekian banyak fitur yang ada di instagram, ada beberapa fitur yang digunakan oleh akun instagram bandung makuta dalam menjalanan komunikasi pemasarannya, fitur tersebut adalah: 1. Followers (pengikut) sistem sosial di dalam instagram adalah dengan menjadi pengikut akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Untuk menemukan teman-teman yang ada di dalam instagram.

2. Upload foto (mengunggah foto) kegunaan utama dari instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang

(42)

hendak ingin diunggah dapat diperoleh melalui kamera idevice ataupun foto-foto yang ada di album foto di idevice tersebut.

3. Kamera foto yang telah diambil melalui aplikasi instagram dapat disimpan di dalam idevice tersebut. Penggunaan kamera melalui instagram juga dapat langsung menggunakan efek-efek yang ada, untuk mengatur pewarnaan dari foto yang dikehendaki oleh pengguna. Ada juga efek kamera tilt-shift yang fungsinya adalah untuk memfokuskan sebuah foto pada satu titik tertentu. Foto-foto yang akan diunggah melalui instagram tidak terbatas atas jumlah tertentu, melainkan instagram memiliki keterbatasan ukuran untuk foto. Ukuran yang digunakan di dalam instagram adalah dengan rasio 3 : 2 atau hanya sebatas berbentuk kotak saja.

4. Efek foto pada versi awalnya, instagram memiliki 15 efek-efek yang dapat digunakan oleh para pengguna pada saat mereka hendak menyunting sebuah foto. Efek tersebut terdiri dari: x-pro ii, lomo-fi, earlybird, sutro, toaster, brannan, inkwell, walden, hefe, apollo, poprockeet, nashville, gotham, 1977, dan lord kelvin. Namun tepat pada tanggal 20 september yang lalu instagram telah menambahkan 4 buah efek terbaru yaitu; valencia, amaro, rise, hudson dan telah menghapus 3 efek, apollo, poprockeet, dan gotham dari dalam fitur tersebut.

5. Judul foto setelah foto tersebut disunting, maka foto akan dibawa ke halaman selanjutnya, dimana foto tersebut akan diunggah ke dalam instagram sendiri ataupun ke jejaring sosial lainnya. Dimana di dalamnya tidak hanya ada pilihan untuk

(43)

mengunggah pada jejaring sosial atau tidak, tetapi juga untuk memasukkan judul foto, dan menambahkan lokasi foto tersebut.

6. Arroba seperti twitter dan juga facebook, instagram juga memiliki fitur yang dimana para penggunanya dapat menyinggung pengguna lain yang juga, dengan manambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan akun instagram dari pengguna tersebut. Para pengguna tidak hanya dapat menyinggung pengguna lainnya di dalam judul foto, melainkan juga pada bagian komentar foto. Para pengguna dapat menyinggung pengguna lainnya dengan memasukkan akun instagram dari pengguna tersebut. Pada dasarnya dalam menyinggung pengguna yang lainnya, yang dimaksudkan adalah untuk berkomunikasi dengan pengguna yang telah disinggung tersebut. 7. Geotagging setelah memasukkan judul foto tersebut, bagian selanjutnya adalah bagian geotag. Bagian ini akan muncul ketika para pengguna idevice mengaktifkan gps mereka di dalam idevice mereka. Dengan demikian idevice tersebut dapat mendeteksi lokasi para pengguna instagram tersebut berada. 8. Jejaring sosial dalam berbagi foto, para pengguna juga tidak hanya dapat membaginya di dalam instagram saja, melainkan foto tersebut dapat dibagi juga melalui jejaring sosial lainnya seperti facebook, twitter, foursquare, tumblr, dan flickr yang tersedia di halaman instagram untuk membagi foto tersebut. 9. Tanda suka (like) instagram juga memiliki sebuah fitur tanda suka yang fungsinya memiliki kesamaan dengan yang disediakan facebook, yaitu sebagai penanda bahwa pengguna yang lain menyukai.

(44)

II.2 Profil Akun Instagram @Banggaber

Gambar 2.2 Sumber: Gmail

(45)

Akun @banggaber merupakan akun instagram milik rizal fahmi yang

kontennya banyak bertema kritiksosial. Mulai dari sindiran terkait situasi keagamaan,

hingga sindiran bertema sosial dan politik. Komik ini mulai ada di instagram sejak 1

november 2014 dan sudah memuat 1000 postingan lebih. Followers-nya di instagram

mencapai 246 ribu sekang ini. Sebenernya nama gaber itu udah lama sih di sebut sama rizal, berasal dari kata kata bercandaan “gaber” yang satu arti tapi luas

maknanya, seperti :gaber : gak beruntung, gaber : gak berjelas, gaber : gak

bergairah, gaber : gak berduit dan gaber gaber lainnya tergantung sikon yang lagi di

alamin sang pengucap. Berikut hasil karya Rizal Fahmi :

Gambar 2.3

(46)

Gambar 2.4

(47)

Sumber : instagram Gambar 2.5 @banggaber

(48)

Gambar 2.6

(49)

BAB III

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

III.1. Penyajian Data

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan atas konten kritik sosial yang dipublikasi oleh akun @banggaber, berikut adalah hasil dari penggalian data atas lima gambar beserta tulisan di dalmnya.

Analisis didasarkan pada metode kualitatif dengan analisis wacana kritis, menggunakan kerangka penelitian model Teun A. van Dijk. Sedang pisau bedah yang digunakan adalah tiga level aplikasi sebagai berikut:

1. Pada level struktur analisis.

Di mana peneliti akan menganalisis bagaimana strategi wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu; bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk menyingkirkan atau memarginalkan suatu kelompok, gagasan atau peristiwa tertentu.

2. Pada level kognisi sosial

Di mana peneliti akan menganalisis bagaimana kognisi kreator dalam memahami seseorang atau peristiwa tertentu.

(50)

3. Pada level analisis sosial

Di mana peneliti akan menganalisa bagaimana wacana yang berkembang di masyarakat; proses produksi dari reproduksi seseorang atau peristiwa digambarkan.

Gambar 1

Gambar 3.1

Sumber : instagram @banggaber

Kritik Sosial pada gambar 1 :

“Sang kreator ingin menyampaikan bahwa jangan selalu memandang ke atas, karena dengan melihat ke bawah kita juga dapat mendapatkan apa yang diinginkan. Didukung dengan gambar cermin pada raut pensil yang ditaruh di atas sepatu.”

(51)

Gambar pertama adalah gambar sepatu anak-anak yang dipasangi rautan bercermin yang pada tahun 2000-an merupakan tren. Indikasi sepatu anak-anak ditunjukkan oleh velcro dengan aksen merah dan putih.

Saat itu, anak-anak lelaki akan menempelkan rautan dengan cermin di ujung sepatu dan mengarahkannya ke bawah rok-rok anak perempuan untuk melihat warna dalaman yang dikenakan mereka. Kenakalan yang mengarah pada pelecehan seksual ini begitu lumrah dilakukan sehingga tidak banyak diperdebatkan.

Gambar ini dilengkapi dengan tulisan di dalamnya yang berbunyi:

“Dalam hidup, jangan selalu memandang ke atas.

Lihatlah ke bawah agar kau bisa bersyukur dengan apa yang kau dapat.”

Sedangkan alasan yang diberikan oleh kreatornya adalah:

“Gambar ini saya buat berdasarkan nostalgia kenakalan di masa kecil.”

1. Analisis teks

Kalimat Bentuk Kalimat Kata Ganti

Jangan selalu

memandang ke atas

Kalimat larangan -

Lihatlah ke bawah agar kau bisa bersyukur dengan apa yang kau dapat

(52)

Gambar ini saya buat berdasarkan nostalgia kenakalan di masa kecil

Kalimat pernyataan Saya

Tabel 3.1

Leksikon dalam gambar pertama adalah sebagai berikut:  Ke atas

Memfokuskan pandangan ke arah hal atu objek yang posisinya berada di atas level pandangan seseorang

 Ke bawah

Memfokuskan pandangan ke arah hal atu objek yang posisinya berada di bawah level pandangan seseorang

 Bersyukur

Mengucapkan rasa terima kasih kepada Tuhan atau seseorang

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kalimat dalam gambar ini berbunyi “Dalam hidup jangan selalu memandang ke atas. Lihatlah ke bawah agar kau bisa bersyukur dengan apa yang kau dapat”.

Jika dibedah, kata-kata dalam kalimat itu dimaknakan sebagai berikut:

 Ke atas

Bermakna selalu membandingkan segala sesuatu dengan yang lebih baik, lebih kaya, lebih sukses dan sebagainya.

(53)

 Ke bawah

Bermakna kita melihat kondisi sosial seseorang yang di bawah kita.

 Bersyukur

Berterima kasih kepada Tuhan atas apapun yang telah diberikan dan tidak merasa iri dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Sebaiknya seseorang harus merasa “cukup” dengan apa yang ia punyai.

Secara keseluruhan, kreator menyampaikan dalam tulisan di gambarnya bahwa masyarakat tidak boleh melihat ke arah orang-orang yang memiliki apa-apa yang melebihinya. Ini terdapa-apat pada kalimat larangan “jangan” dan kata ganti “kau” yang terdapat pada kalimat perintah tertulis setelah kalimat larangan.

Hanya saja, ada dua hal ironis yang mengiringi kata-kata mutiara ini:

1) Gambar yang dipublikasi bersamaan dengan kata-kata ini sama sekali berkorelasi dengan kata-kata mutiara tersebut.

Gambar tersebut, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, merupakan gambaran tren 2000-an di kalangan anak-anak laki-laki yang senang “mengintip” teman perempuannya. Lalu apa korelasinya dengan kata-kata mutiara yang ditulis oleh sang kreator?

Jika memang ingin dihubungkan, kata-kata mutiara ini malah berubah menjadi hal tabu dan dorongan untuk bertindak “nakal” seperti yang dikatakan oleh kreator. Ia mengatakan bahwa gambar itu hanya nostalgia kenakalan masa

(54)

kecilnya, namun jika dikaji kembali, “kenakalan” ini adalah tindak pelecehan seksual yang menginvasi privasi seseorang. “Kenakalan” ini sudah sering terjadi dan lumrah, ditambah pelakunya biasanya merupakan anak-anak di bawah umur sehingga tidak banyak yang memprotes hal itu dan malah menertawakannya sebagai hal lucu yang patut dinostalgiakan.

Melihat dari gambar tersebut, kata-kata mutiara itu akan bermakna motivasi untuk melihat ke bawah sebab itulah yang akan membuatmu bersyukur sebab jika memandang ke atas, seseorang takkan mendapat apa-apa.

2) Kata “bersyukur” memiliki makna ganda dan tidak universal, jadi tak semua golongan marjinal tertentu dapat menerimanya.

Menurut peneliti, hal itu akan tergantung kondisi setiap individu. Kalau seseorang dilahirkan dari keluarga kaya raya, sudah sepatutnya mereka harus bersyukur. Namun hal tersebut akan berbanding terbalik jika kondisi seseorang merupakan kontradiksi dari keadaan sebelumnya.

Lagipula, jika seseorang tak memandang ke atas, mereka takkan termotivasi untuk menjadi yang lebih baik dari versi dirinya yang sekarang. Jika seseorang merasa “cukup”, ia tak akan memiliki ambisi dan terbelenggu dengan keadaannya. Jelas, ambisi merupakan pedang bermata dua yang bisa jadi adalah kekuatan sekaligus kelemahan seseorang. Tapi apa yang dicapai seseorang dalam hidupnya merupakan hasil dari ambisinya untuk menjadi yang terbaik.

(55)

2. Analisis Kognisi Sosial

Kognisi sosial kreator : gambar dibuat berdasarkan nostalgia masa kecil Disini saya melihat sang kreator beraksi dengan hal – hal pelecehan seksual dengan santai.

3. Analisis Sosial

Pada analisis sosial peneliti menganalisa bagaimana wacana yang berkembang di masyarakat ; proses produksi dari reproduksi seseorang atau peristiwa digambarkan , diman peneliti memberi 3 (tiga) pertanyaan untuk 3 narasumber yang berbeda yaitu.

Narasumber 1 (satu): Yonatan Trianto, Pria umur 25 tahun.

“Menurut saya jika dalam konteks pengajaran sejak dini tentang lawan jenis, atau alat reproduksi dan lain-lain merupakan hal wajar guna untuk pengetahuan anak sejak dini. Tetapi jika ada perlakuan anak seperti dimuat gambar tersebut menurut saya harus ada tindakan untuk menegur atau memberi tahu bahwa sikap tersebut tidak benar. Karena hal tersebut bisa bermula dan akan berdampak tidak baik untuk tumbuh kembang anak walau terlihat sepele. Karena itulah perlunya pengawasan dan pengetahuan terkait hal tersebut agar anak tidak salah mengartikan”

Analisis peneliti :

Dari wawancara di atas menurut peneliti, dari hasil yang didapat dari wawancara narasumber pertama. Hal yang tercemin dari gambar pertama merupakan hal yang tidak pantas dan harus ada tindakan untuk menegur atau memberi tahu bahwa sikap tersebut tidak benar. Karena bias berdampak tidak baik bagi tumbuh kembang anak.

(56)

Narasumber 2: Maulana Wahyu Prasojo, Pria 23 tahun.

“Menurut saya itu sangat tercela. Meski itu masa kecil namun semenjak dini seharusnya lingkungan keluarga sudah mengajarkan kalau itu adalah tindakan buruk.”

Analisis peneliti:

Narasumber kedua juga tidak setuju karena hal yang tercermin pada gambar pertama merupakan hal yang sangat tercela, dan lingkungan harus mengawasi semenjak dini.

Narasumber 3: Titah Ramyaningrum, Wanita 23 tahun.

Kurang tahu sih, karena saya tidak pernah melakukan kenakalan tersebut. Lagipula saya kan wanita.. Jadi, sebenarnya ada ya keusilan semacam itu?

Analisis peneliti:

Pada narasumber ketiga adalah seorang perempuan, dimana beliau tidak pernah melakukan dan tidak tahu bahwa ada keusilan semcam itu di masa kecil. Karena kenakalan yang tercermin dari gambar 1 lebih identik dilakukan oleh cowok daripada perempuan.

(57)

Gambar 2

Gambar 3.2

Sumber : instagram @banggaber

Kritik Sosial pada gambar 2 :

“Interpretasi yang didapat dalam gambar kedua adalah bahwa kebaikan bisa hadir dalam diri orang yang dinilai masyarakat umum negatif yaitu seorang preman. Terlihat juga ibu-ibu pemulung berkerudung. Disini kritik sosialnya adalah banyaknya pemulung yang ditemui kreator adalah mayoritas muslim.”

Gambar kedua adalah terlihat seorang pemuda yang kelihatannya seperti preman memberi bingkisan ke ibu-ibu berkerudung yang sepertinya adalah pemulung.

Kenapa saya bilang pemuda dan kelihatan seperti preman, karena terindikasi dari warna dan model rambut, kaca mata yang dipakainya dilengkapi dengan jaket jeans ber-emblem dengan ukuran menutupi seluruh punggung.

(58)

Sedangkan seorang ibu-ibu berkerudung tersebut memakai pakaian dengan warna buram dan kotor yang ditunjukkan dengan garis-garis serta kerutan di gambar. Ia juga membawa karung di belakang punggungnya seperti pemulung pada umumnya.

Gambar ini dilengkapi dengan tulisan di dalamnya berbunyi:

“Banyak yang lupa. Saat kita meninggalkan dunia ini.

Yang kita bawa bukanlah semua yang kita dapatkan, tapi semua yang kita berikan "

Sedangkan alasan yang diberikan kreatornya adalah:

“Gambar ini saya buat untuk menularkan virus berbagi kepada banyak orang”

1. Analisis Teks

Kalimat Bentuk Kalimat Kata Ganti

Banyak yang lupa Kalimat pernyataan -

Saat kita meninggalkan dunia ini.

Kalimat pernyataan Kita

Yang kita bawa bukanlah semua yang kita dapatkan

Kalimat pernyataan -

tapi semua yang kita berikan

(59)

Tabel 3.2

Leksikon dalam gambar kedua adalah sebagai berikut:  Dapatkan:

Kata dapatkan bermakna sebagai kata pendukung untuk kalimat perintah yang biasanya berisi suatu informasi untuk memperoleh sesuatu.

 Berikan :

Kata berikan bermakna sebagai kata pendukung untuk kalimat perintah yang bermakna berbagi sesuatu.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kalimat dalam gambar ini berbunyi “Banyak yang lupa. Saat kita meninggalkan Dunia ini. Yang kita bawa bukanlah semua yang kita dapatkan, tapi semua yang kita berikan "

Jika dibedah, kata-kata dalam kalimat itu dimaknakan sebagai berikut:

Dapatkan

“Dapatkan” di sini bermakna bahwa saat kita meninggalkan dunia yang dibawa adalah amal, buah dari apa yang kita berikan semasa hidup. “Dapatkan” sebenarnya bermakna luas karena yang kita dapatkan di dunia ini bukan cuma harta melainkan prestasi, pangkat, keluarga dan lain-lain, tetapi dalam gambar kedua bermakna harta yang dikumpulkan semasa hidup. kenapa saya simpulkan bermakna harta, karena saya simpulkan dari gambar yaitu preman yang sedang memberi sesuatu ke seseorang

(60)

Berikan :

“Berikan” di sini bermakna apa yang akan kita bawa saat kita meninggalkan dunia, yaitu sebuah amal dari apa yang kita bagikan atau berikan ke orang lain. Kata-kata “berikan” di sini bermakna lebih sempit, karena ketika seseorang tiada yang diberikan hanya hal-hal yang bersifat warisan, bisa harta, tanah, ataupun hutang.

Secara keseluruhan, kreator menyampaikan dalam tulisan di gambarnya bahwa manusia ketika sudah tiada yang menolongnya di akhirat bukanlah apa-apa yang dia dapatkan tapi apa yang dia berikan. Ini terdapat pada kata pernyataan “bukanlah” dan kata selanjutnya yanki “tapi” yang terdapat pada kalimat tertulis setelah kalimat pernyataan.

Gambar tersebut, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, merupakan gambaran seorang preman yang memberi bingkisan terhadap ibu-ibu pemulung. Lalu kenapa pemulung di gambar tersebut dicerminkan dengan ibu-ibu berkerudung? Dan juga kenapa harus preman yang memberi bingkisan, kenapa bukan seorang berpakaian formal?

Di sini kita melihat seorang preman yang mendapat image buruk di masyarakat bisa berbagi kebaikan dengan sesama. Digambarkan pula pemulung dengan ibu-ibu berkerudung, tapi apakah layak? Apakah fakta yang ditemui kreator dengan mayoritas penduduk di indonesia muslim menjadi tolak ukur bahwa pemulung ibu-ibu berkerudung menjadi layak divisualkan. Menurut peneliti seharusnya tidak perlu memasukan unsur agama di dalam sebuah karya karena bisa memojokan golongan tertentu.

(61)

Melihat gambar tersebut, kata-kata mutiara itu akan bermakna untuk mendorong bahwa sebagian rezeki seseorang adalah milik orang lain, tidak memandang derajat manusia tersebut. Karena apa yang kita beri akan kita dapatkan di kemudian hari dengan berlipat ganda.

2. Analisis Kognisi sosial

- Kognisi sosial kreator yaitu konten dibuat untuk menularkan virus berbagi kepada banyak orang ( disini saya melihat bahwa kebaikan itu datang dari seseorang yang dipandang negatif oleh masyarakat umum ) 3. Analisis sosial

Pada analisis sosial peneliti menganalisa bagaimana wacana yang berkembang di masyarakat ; proses produksi dari reproduksi seseorang atau peristiwa digambarkan , diman peneliti memberi 3 (tiga) pertanyaan untuk 3 narasumber yang berbeda yaitu:

Narasumber 1 (satu): Yonatan Trianto, Pria 25 tahun

Menurut saya, jika dalam kondisi tersebut saya tidak dengan jelas melihat 'apa' yg diberikan preman tersebut kepada wanita mungkin saya tidak akan merespon lebih. Kemungkinan besar ketika ada hal yang tidak baik dilakukan preman tersebut kepada wanita itu, saya akan bereaksi atau merespons.

Analisis peneliti:

Dari hasil wawancara didapat bahwa narasumber pertama ketika melihat preman tidak merespon lebih, namun jika preman tersebut melakukan hal yang tidak baik akan memberikan respon.

(62)

Narasumber 2 (dua) : Maulana Wahyu Prasojo, Pria 23 tahun

Itu sangat baik, karena bisa merubah mindset orang-orang mengenai "Preman itu buruk" mengajarkan pada semua orang bahwa jangan pernah melihat pribadi seseorang hanya dari covernya saja

Analisis peneliti :

Di sini peneliti melihat narasumber kedua lebih memberikan apresiasi terhadap perilaku preman tersebut, karena merubah stigma masyarakat bahwa preman tidak semua itu buruk.

Narasumber 3 (tiga): Titah Ramyaningrum, Wanita 23 tahun

Tergantung apa yang diberikan. Kalau memang sesuatu itu hal/barang yang berguna atau bermanfaat untuk si pemulung ya cukup simpati saja pada preman tersebut karena ternyata tampilan seseorang tidak 100% sesuai dengan stigma (negatif) yang ada di masyarakat. Jadi kita tidak boleh sembarangan menilai seseorang hanya dari luarnya saja.

Analisis peneliti :

Pada wawancara untuk narasumber ketiga, peneliti melihat bahwa penilaian perilaku preman tergantung dari apa yang diberikan, dan mengapresiasi jika yang diberikan adalah hal yang baik

(63)

Gambar 3

Gambar 3.3

Sumber : instagram @banggaber

Kritik Sosial pada gambar 3 :

“Dimana dalam shalat, ketika terjadi kejadian seperti yang diilustrasikan dalam gambar, maka bukanlah suatu hal yang disengaja dimana konteksnya beribadah, jadi korban merasa hal tersebut tidak perlu diperpanjang.”

Gambar ketiga memperlihatkan dua orang shalat dengan posisi bangun dari sujud. Salah satu yang berada di posisi depan tidak sengaja menghantamkan bagian tubuh belakangnya ke kepala orang yang berada di belakangnya, yaitu ia yang memakai kopyah.

(64)

“Gambar ini dilengkapi dengan tulisan di dalamnya berbunyi:

“Bahkan, Tanpa ada ujaran maafpun, kita sudah pasti memaafkan.”

Sedangkan alasan kreatornya adalah :

“Gambar ini saya buat untuk mengajak orang untuk mudah memaafkan”

1. Analisis Teks

Kalimat Bentuk Kalimat Kata Ganti

Tanpa ada ujaran maafpun Kalimat pernyataan -

Kita sudah pasti memaafkan

Kalimat pernyataan -

Tabel 3.3

Leksikon dalam gambar pertama adalah sebagai berikut:  Maaf:

Bermakna suatu sifat yang memberikan toleransi atas kesalahan yang telah diperbuat oleh seseorang terhadap dirinya atau orang disekitarnya.

 Memaafkan:

Suatu tindakan manusia untuk memaklumi kesalahan yang diperbuat seseorang.

Gambar

Gambar 2.1  Sumber :instagram
Gambar 2.2  Sumber: Gmail
Gambar  pertama  adalah  gambar  sepatu  anak-anak  yang  dipasangi  rautan  bercermin  yang  pada  tahun  2000-an  merupakan  tren
Gambar  ini  saya  buat  berdasarkan  nostalgia  kenakalan di masa kecil
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada remaja di Desa Widarasari mengenai pengelolaan pendidikan karakter bagi remaja melalui pendekatan nilai- nilai

Melakukan stress testing terhadap perubahan modal inti (tier1) yang baru dibanding modal inti (tier1) awal akibat penurunan harga emas pada lag 1 bulan, 2 bulan dan 3

Raya Cikreteg Km 3.5 Desa Pancawati... Niaga

Adapun judul dalam penelitian Akibat Hukum Pailit Pada Perusahaan Asuransi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan

Berdasarkan analisis data diperoleh nilai kesalahan baku pengukuran perangkat Soal Try Out USBN Kimia SMA di Kota Makassar menggunakan program R dengan metode teori

Waris S.Pd mengatakan, “Ta’ga’ dipakdua/gadai bagi hasil yaitu apabila pemilik sawah sendiri yang menggarap sawahnya maka hasil panen dibagi dua dengan penerimah

Sesuai kasus pada penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa, Penggunaaan model RWD pada rancangan teknologi website OPD Kota Mojokerto ini menghasilkan

Audio visual yang digunakan sebagai acuan penyaji dalam pembelajaran antara lain :.. a) Tari Srimpi Anglirmendung oleh Ria Merdekawati (2007, Ujian Penentuan