• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan aplikasi learning management system (LMS) di SMAN 9 Garut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan aplikasi learning management system (LMS) di SMAN 9 Garut"

Copied!
211
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 16 Mei 1990 Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Kp. Pangkalan Desa Citeras, Kecamatan

Malangbong - Garut

No. Telepon : 085720005712

Email : nova_andriana@yahoo.com

Riwayat Pendidikan

Tahun Pendidikan

1996-2002 SD Negeri Citeras 3

2002-2005 SMP Negeri Malangbong

2005-2008 SMA Negeri 9 Garut

(6)

PEMBANGUNAN APLIKASI

LEARNING MANAGEMENT

SYSTEM

(LMS) DI SMAN 9 GARUT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

NOVA ANDRIANA

10109679

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(7)

iii

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas

segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

ini dengan mengambil judul “PEMBANGUNAN APLIKASI LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM (LMS) DI SMAN 9 GARUT”. Adapun tujuan dari

penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan jenjang studi strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika

Universitas Komputer Indonesia.

Dengan selesainya penyusunan tugas akhir ini, penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kepada orang tua tercinta, terima kasih atas doa yang tidak pernah putus,

dukungan yang tidak pernah berhenti, baik secara moril dan materil.

2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

3. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Irawan Afrianto,S.T. M.T selaku Ketua Jurusan Program Studi Teknik

Informatika Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Sufa’atin, S.T., M.Kom., selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membimbing dan menasihati dalam proses

(8)

iv

6. Bapak Alif Finandhita, S.Kom, selaku dosen wali IF-15 angkatan 2009.

7. Bapak Dede Mulyadi, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing saya di SMAN 9

GARUT selama penyusunan tugas akhir ini.

8. Seluruh Guru, Staf dan Siswa SMAN 9 GARUT yang telah banyak membantu

dalam proses penyusunan tugas akhir ini.

9. Teman-teman mahasiswa seperjuangan di jurusan Teknik Informatika

Universitas Komputer Indonesia angkatan 2009 yang selalu memberikan

dukungan dan semangat.

Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dengan segala

kekurangannya. Untuk itu penulis harapkan adanya kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak demi kesempurnaan dari tugas akhir ini. Akhir kata

semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandung, 27 Agustus 2013

(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Metode Penelitian... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Tinjauan Sekolah ... 9

2.1.1 Profil Sekolah ... 9

2.1.2 Visi dan Misi Sekolah ... 9

2.1.3 Logo SMAN 9 Garut ... 10

2.1.4 Struktur Organisasi Sekolah ... 11

2.1.5 Deskripsi Tugas ... 11

(10)

vi

2.2.1 E-Learning ... 12

2.2.2 Learning Management System ( LMS ) ... 18

2.2.3 Data……… ... 21

2.2.4 Basis Data… ... 21

2.2.5 Relational Database ... 22

2.2.6 Relational Database Management System (RDBMS) ... 23

2.2.7 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 23

2.2.8 Flowmap…. ... 25

2.2.9 Data Flow Diagram ( DFD ) ... 25

2.2.10 MySQL…… ... 25

2.2.11 Hypertext Markup Language (HTML) ... 27

2.2.12 PHP………. ... 28

2.2.13 JavaScript… ... 29

2.2.14 Cascading Style Sheets (CSS) ... 30

2.2.15 Apache HTTP Server ... 31

2.2.16 Jaringan Komputer ... 31

2.2.17 Adobe Dreamweaver CS3 ... 35

2.2.18 Skala pengukuran Likert ... 36

2.2.19 Dashboard ... 37

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 41

3.1 Analisis Sistem ... 41

3.1.1 Analisis Masalah ... 41

3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 41

3.1.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 49

(11)

vii

3.2 Perancangan Sistem ... 116

3.2.1 Diagram Relasi ... 116

3.2.2 Struktur Tabel... 117

3.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 124

3.2.4 Perancangan Antarmuka ... 126

3.2.5 Jaringan Semantik ... 152

3.2.6 Perancangan Prosedural ... 153

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 159

4.1 Implemetasi ... 159

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 159

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 160

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 160

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 172

4.2 Pengujian ... 175

4.2.1 Pengujian Alpha ... 176

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 178

4.2.3 Pengujian Beta ... 183

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 197

5.1 Kesimpulan ... 197

5.2 Saran ... 198

(12)

199

DAFTAR PUSTAKA

[1] Amiroh. (2012), Membangun E-Learning dengan Learning Management System, Genta Group Production: Sidoarjo.

[2] Ian Sommerville. (2003), Software Engineering, 6th. Erlangga: Jakarta.

[3] Muhammad Adri. (2008), Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengembangan Media

Pembelajaran. Multimedia Pembelajaran 1, 1-8.

[4] Puspitasari, Yayu. (2013), Pembangunan Aplikasi Learning Management System Pada

SMA Darul Hikam Bandung, Tugas Akhir, Unikom.

[5] R.E. Andi Wahyu, W. Timotius, T.H.W.Bambang. (2008), Membangun Situs E-Learning, Graha Ilmu, Yogyakarta.

[6] Jogianto, H.M. (1990). Pengenalan Komputer: Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan. Elex Media Komputindo: Jakarta.

[7] Fathansyah.(2002), Basis Data, Elex Media Komputindo: Bandung.

[8] Powell, Gavin.(2006). Beginning Database Design. Wiley Publishing Inc.: Indianapolis.

[9] Abdul Kadir. (2002), Dasar Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP, Andi Offset: Yogyakarta.

[10] Purnomo, Vita Prihatoni. (2008), 100% Javascript, Dian Rakyat: Jakarta.

[11] Gillmore, W. Jason.(2006). Beginning PHP and MySQL 5. Apress: New York.

(13)

[14] E. Effendi dan H. Zhuang. (2005), E-Learning Konsep dan Aplikasi, Andi: Yogyakarta.

[15] W. Eckerson. (2006), Performance Dashboard, John and Sons: Canada.

[16] Eva Haryanti. (2008), Metodologi Pembangunan Dashboard Sebagai Alat Monitoring Kerja Organisasi Studi Kasus, Institut Teknologi Bandung: Bandung.

(14)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

SMA Negeri (SMAN) 9 Garut merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia, masa pendidikan sekolah di SMAN 9 Garut ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. SMAN 9 Garut merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Garut yang menggunakan sistem komputerisasi, yaitu kegiatan belajar mengajarnya sudah berhubungan dengan teknologi informasi. Hal ini terbukti bahwa SMAN 9 Garut sudah memiliki fasilitas lengkap, diantaranya pada beberapa ruangan sudah menggunakan komputer, seperti di laboratorium, ruang guru dan kepala sekolah, serta ruang Tata Usaha. Selain itu di lingkungan sekolah juga sudah mengembangkan teknologi internet, yaitu dengan mengembangkan jaringan internet menggunakan jaringan LAN dan jaringan wireless

(hotspot). Teknologi internet yang terdapat di SMAN 9 Garut digunakan oleh guru ataupun siswa untuk mencari referensi mata pelajaran melalui internet.

Menurut wawancara dengan salah satu guru di SMAN 9 Garut, penyampaian bahan ajar yang hanya mengandalkan tatap muka di kelas secara langsung dianggap

kurang optimal karena beberap hal, diantaranya terbatasnya interaksi antara siswa dan

guru karena hanya bisa dilakukan saat di dalam kelas. Adanya keterbatasan interaksi tersebut dapat menimbulkan kesulitan mendapat atau memberikan materi, tugas dan pengumuman saat siswa atau guru berhalangan hadir dan terbatasnya waktu diskusi antara siswa dan guru. Selain pada sistem pembelajaran, kesulitan juga dialami oleh guru dalam memonitoring nilai siswa dan kepala sekolah dalam memonitoring keaktifan guru dalam memberikan materi kepada siswa.

(15)

merupakan perangkat lunak yang digunakan oleh pengajar di tingkat perguruan tinggi dan sekolah sebagai media pembelajaran online berbasis internet (e-learning). LMS berfungsi sebagai aplikasi untuk mengelola program/kelas, bertukar informasi, menyediakan materi pembelajaran dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya [1]. LMS merupakan media yang tepat untuk menunjang proses pembelajaran tersebut, karena dengan LMS memungkinkan setiap pengguna berkontribusi aktif dalam melakukan proses belajar mengajar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diperoleh rumusan masalah mengenai bagaimana membangun Learning Management System di SMAN 9 Garut yang dapat digunakan sebagai pendukung pembelajaran agar semua tujuan yang ingin dicapai terpenuhi.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun sebuah aplikasi

Learning Manaagement System (LMS) yang dapat membantu proses pengelolaan kegiatan pembelajaran di SMAN 9 Garut. Berikut tujuan dari penulisan tugas akhir ini.

1. Memudahkan siswa dalam mendapatkan materi pelajaran terutama saat berhalangan berhalangan hadir.

2. Memudahkan guru dalam memberikan materi, tugas tambahan dan pengumuman di luar kelas.

3. Memberikan layanan bagi kepala sekolah dalam memonitoring keaktifan guru yang dilihat dari pemberian materi, tugas dan ujian. Selain itu, kepala sekolah juga dapat memonitoring perkembangan belajar siswa yang ditampilkan melalui grafik perkembangan nilai siswa yang didapat dari nilai tugas dan ujian.

(16)

3

1.4 Batasan Masalah

Dari masalah yang di kemukakan di atas, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Sistem ini membutuhkan data-data yang bersangkutan dengan pembelajaran, diantaranya data guru, data siswa, data tahun ajaran, data mata pelajaran, data materi pelajaran, data soal, data kelas, data mengajar, data ujian dan data tugas. 2. Sistem ini melayani proses pemberian tugas siswa, pemberian evaluasi

pembelajaran bagi para siswa melalui layanan ujian yang disediakan dan penentuan nilai ujian, serta penyediaan unduhmateri ajar dalam bentuk file teks. 3. Sistem ini menyediakan informasi materi dan tugas pelajaran, informasi ujian

online beserta nilai, informasi guru, informasi siswa, monitoring nilai rata-rata siswa dalam bentuk grafik dan monitoring kinerja guru melalui data materi, tugas dan ujian yang diberikan.

4. Pada sistem ini siswa dapat berkonsultasi melalui forum konsultasi dengan guru yang bersangkutan untuk mendapatkan solusi tentang materi yang belum dimengerti. Namun situs ini tidak melayani fasilitas chatting.

5. Pihak-pihak yang terkait dalam sistem ini yaitu siswa, guru dan kepala sekolah SMAN 9 Garut.

6. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat pemodelan yang digunakan adalah flowmap, diagram E-R, dan

Data Flow Diagram (DFD), tools yang digunakan untuk membangun aplikasi adalah Macromedia Dremaweaver untuk coding, server menggunakan wamp dan

database menggunakan MySQL.

1.5 Metode Penelitian

(17)

deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang dibutuhkan dan berusaha menggambarkan serta menginterpretasi objek yang sesuai dengan fakta secara sistematis, faktual dan akurat. Pengumpulan data dan pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut :

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur dan bacaan-bacaan mengenai data profil sekolah, visi misi, struktur organisasi, data guru, data siswa dan daftar mata pelajaran di SMAN 9 Garut.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap keadaan sistem pembelajaran di SMAN 9 Garut.

c. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tanya jawab secara langsung dengan beberapa siswa dan guru di SMAN 9 Garut.

2. Metode pembuatan perangkat lunak.

(18)

5

Coding

Testing

Maiintenance Design

System Engineering

Analysis

Gambar 1.1 Metode Waterfall Ian Soumervile [2]

Waterfall adalah sebuah pengembangan model perangkat lunak yang dilakukan secara berurutan atau sekuensial, adapun model ini dimulai pada tahap :

a. System / Information Engineering

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak. Pada tahap ini penulis meneliti proses pembelajaran yang berlangsung di SMAN 9 Garut, pada proses pembelajaran yang berlangsung terdapat beberapa masalah mengenai manajemen pembelajarannya diantara manajemen pemberian materi, tugas, dll. Tahap ini merupakan proses pendefinisian kebutuhan dari masalah dan dari pendefinisian kebutuhan tersebut dibuat sebuah aplikasi

(19)

b. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak. Pada tahap ini penulis mengambil data-data yang diperlukan untuk membangun aplikasi, seperti pengambilan data siswa, data guru, mata pelajaran serta menganalisis proses yang dibutuhkan di aplikasi tersebut yang dapat mengatasi masalah diatas.

c. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pengguna. Pada tahap ini dilakukan pembuatan rancangan antarmuka dan rancangan proses untuk pembuatan aplikasi tersebut, diantaranya mendesain halaman antarmuka untuk admin, siswa, guru dan kepala sekolah dan mendesain proses dari setiap fitur yang dibuat. Pada tahap ini desain dibuat ke dalam bentuk kerangka berupa gambar.

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu. Setelah dibuat desain maka direpresentasikan kedalam bahasa pemrograman yang dapat menunjang sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang akan dibangun dimana pada tahap ini penulis membuat coding halaman dan fungsi dari fitur untuk admin,siswa, guru dan siswa e. Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun. Melakukan uji coba terhadap aplikasi yang dibangun dengan cara melakukan demo program kepada pengguna yang akan menggunakan aplikasi yang dibangun dan pengguna menggunakan aplikasi tersebut.

f. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan pengguna.

(20)

7

data dan fungsi yang ada di dalam aplikasi sesuai dengan kebutuhan dari pengguna.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan akhir penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah,identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Membahas profil, visi, misi, struktur organisasi, konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Menganalisis masalah dari model penelitian, menggambarkan identifikasi masalah, analisis kebutuhan data, hardware, software, user atau pengguna, diagram pembuatan sistem dan Unified Modeling Language

(UML).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

(21)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

(22)

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Sekolah

Pada tahap ini, akan dilakukan peninjauan terhadap sekolah. Diantaranya profil sekolah, visi misi sekolah, serta struktur organisasi sekolah.

2.1.1 Profil Sekolah

SMAN 9 Garut berdiri pada tahun 1990 dan merupakan satu-satunya SMA negeri yang berada di Jalan Bojongsari Tangsi No. 224, Desa Malangbong, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kepala sekolah di SMAN 9 Garut saat ini adalah Drs. H. Tatang Taruna yang merupakan lulusan S-1 Pendidikan Matematika. Seperti pada kebanyakan sekolah lainnya, selain proses belajar mengajar di kelas, di SMAN 9 Garut juga terdapat beberapa ekstrakulikuler yang mencakup bidang seni, olahraga dan organisasi (PMR, Paskibra, Pramuka). Berbagai prestasi juga telah didapatkan oleh siswa SMAN 9 Garut baik dalam bidang olimpiade beberapa mata pelajaran, kontes debat dan olahraga.

2.1.2 Visi dan Misi Sekolah

SMAN 9 Garut mempunyai visi yaitu untuk menjadi sekolah yang cerdas, religius, kondisif, mandiri dan bermartabat.

(23)

menumbuhkan semangat disiplin tinggi kepada seluruh warga sekolah, menanamkan sikap sabar, prioritis dan optimis, dan mewujudkan sikap terampil, berkarya dan apresiatif.

2.1.3 Logo SMAN 9 Garut

Berikut adalah logo SMAN 9 Garut yang dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Logo SMAN 9 Garut

2.1.4 Struktur Organisasi Sekolah

(24)

11

Gambar 2.2 Stuktur Organisasi SMAN 9 Garut

2.1.5 Deskripsi Tugas

1. Komite Sekolah memiliki dewan komite sekolah yang bertugas untuk mengawasi dan memantau setiap perkembangan dari lembaga-lembaga pendidikan yang bernaung di bawah SMAN 9 Garut.

2. Kepala Sekolah SMAN 9 Garut dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bertanggung jawab terhadap komite sekolah. Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator

dan motivator serta memastikan kelangsungan SMAN 9 Garut ke sasaran yang telah ditetapkan.

(25)

Keindahan, Kenyamanan dan Kekeluargaan), membuat laporan kegiatan tata usaha.

4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum bertugas menyusun program pengajaran, pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran, jadwal ulangan dan evaluasi, kriteria kenaikan, ketidaknaikan atau kelulusan, membina lomba akademis, dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

5. Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan bertugas menyusun program pembinaan OSIS, melaksanakan pembimbingan dan pengarahan kegiatan OSIS, melaksanakan koordinasi K6, pemilihan siswa teladan atau penerima beasiswa, mutasi siswa, program ekstra kurikuler, dan membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.

6. Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana bertugas menyusun rencana kebutuhan sarana dan mengkoordinasikan pendayagunaan sarana, pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran dan menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala.

7. Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas bertugas mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua atau wali siswa, membina hubungan antar sekolah, komite sekolah, lembaga dan instansi terkait, dan membuat laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan kumpulan dari teori-teori yang menjadi dasar pembangunan aplikasi ini yang dikutip dari berbagai buku dan sumber lainnya.

2.2.1 E-Learning

2.2.1.1 Definisi dan Konten E-Learning

(26)

13

internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning menurut versinya masing-masing, diantaranya :

E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.

Pada Tabel 2.1 diperlihatkan pengelompokan metode penyampaian e-learning secara synchronous dan asynchronous berdasarkan media penyampaian berupa video, audio dan data.

a. Synchronous Training

Synchronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi, synchronous training

adalah jenis pelatihan, dimana guru sedang mengajar dan siswa sedang belajar. Hal tersebut memungkinkannya interaksi langsung antara guru dan siswa, baik melalui internet maupun intranet.

Synchronous training mengharuskan guru dan siswa mengakses internet

bersamaan. Pengajar memberikan makalah dengan slide presentasi dan peserta

web conference dapat mendengarkan presentasi melalui hubungan internet. Jadi synchronous training sifatnya mirip pelatihan di ruang kelas. Namun, kelasnya bersifat maya (virtual) dan peserta tersebar di seluruh dunia dan terhubung melalui internet. Oleh karena itu, synchronous training dinamakan

(27)

b. Asynchronous Training

Asynchronous training berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Jadi,

seseorang dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan pelatihan.

Pelatihan ini lebih popular di dunia e-learning karena memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan karena dapat mengakses pelatihan kapanpun dan dimanapun. Berikut tabel pengelompokan Synchronous dan

Asynchronous.

Tabel 2.1 Pengelompokan Synchronous dan Asynchronous

Name Synchronous Asynchronous

Video Videoconferencing Videotape, Broadcast video

Audio Audioconferencing Audiotape, Radio

Data Internet chat, Desktop video

conferencing

E-mail, CD-ROM

Pelatihan berupa paket pelajaran yang dapat dijalankan di komputer manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar atau pelajar lainnya. Oleh karena itu, pelajar dapat memulai pelajaran dan menyelesaikannya setiap saat. Paket pelajaran berbentuk bacaan dengan animasi, simulasi, permintaan edukatif, maupun latihan atau tes dengan jawabannya.

Akan tetapi, ada pelatihan asynchronous training yang terpimpin, dimana pengajar memberikan materi pelajaran lewat internet dan peserta pelatihan mengakses materi pada tugas atau latihan dan peserta mengumpulkan tugas lewat e-mail. Peserta dapat berdiskusi atau berkomentar dan bertanya melalui bulletin board.

(28)

15

Secara umum perangkat lunak dibagi menjadi dua kelompok yaitu Server Side

seperti ASP dan PHP, disisi lain Client Side yang akan mengirimkankan dalam bentuk program seperti JavaScript dan Virtual Basic.[3]

Gambar 2.3 Tahap Pengembangan E-learning

Gambar 2.4 Komponen Pembangunan Materi Pembelajaran

(29)

teori, simulasi dan visualisasi, latihan soal, tanya jawab interaktif dan diskusi, serta kuis dan evaluasi lainnya.

a. Materi dan Teori

Bagian ini merupakan inti dari seluruh isi materi pembelajaran, yang mana dapat diarahkan dalam bentuk e-book yang akan memudahkan peserta pembelajaran untuk mencari topik-topik yang tidak dimengerti dengan lebih cepat dan mudah. Disamping itu dapat disertakan dalam bagian ini slide-slide yang digunakan ketika proses tatap muka di kelas, sehingga persiapan dari peserta dapat lebih baik.

b. Simulasi dan Visualisasi

Salah satu keunggulan dari e-learning adalah memungkinkannya simulasi dan visualisai materi teori dan memberi pengalaman pemahaman yang berbeda dengan penjelasan di kelas. Dengan adanya simulasi dan visualisasi teori atau perumusan materi yang cukup kompleks dapat dijelaskan dengan menarik sehingga dapat lebih terserap oleh peserta didik, dengan model simulasi yang dapat diubah parameter-parameter dasar, maka aplikasi dari teori yang diberikan dapat dijelaskan lengkap. Banyak perangkat lunak pengembang untuk membuat simulasi dan visualisasi tanpa memerlukan pengetahuan program yang mendalam, sebagai contoh adalah perangkat lunak Macromedia Flash, yang banyak digunakan dalam sistem operasi Microsoft Windows.

c. Latihan Soal

Mencakup di dalamnya soal-soal yang dapat berkembang setiap saat sesuai dengan persiapan dari dosen atau tenaga pengajar, secara perlahan akan terus berkembang dan suatu saat akan dapat menjadi suatu bank soal sesuai dengan cakupan materi yang diberikan.

d. Tanya Jawab Interaktif dan Diskusi

(30)

17

membuka dan mengembangkan wawasan dari peserta secara umum. Dikarenakan tidak melalui tatap muka secara langsung, maka diharapkan kendala emosional dapat dihindarkan.

e. Kuis dan Evaluasi lainnya

Seperti dalam proses pembelajaran pada umumnya, maka evaluasi merupakan suatu keharusan yang diperlukan untuk menentukan kelulusan seseorang, hal ini dapat dilakukan secara online penuh, dengan pengertian pelaksanaan evaluasi secara terbuka dan dapat dilakukan dimana saja selama dapat mengakses internet, dapat juga dilaksanakan secara tertutup dengan pengertian hanya dilakukan di suatu lokasi tertentu untuk menghindari kemungkinan yang mengerjakan adalah orang lain.

2.2.1.2 Sejarah E-Learning

E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer dan komputer bernama PLATO.

Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan Audio) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.

Tahun 1994, seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal. Tahun 1997 : Learning Management System (LMS). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan

(31)

dengan yang lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan Airline Industry CBT Commettee (AICC), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.

Tahun 1999 sebagai tahun aplikasi E-learning berbasis web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

2.2.2 Learning Management System ( LMS )

Terdapat dua bagian utama dalam e-learning, yaitu e-learning content (materi atau pelajaran) dan Learning Management System. Kedua bagian ini merupakan nyawa dari pelaksanaan pembelajaran terintegrasi teknologi.

LMS atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System adalah suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online

(terhubung ke internet),eE-learning dan materi-materi pelatihan. Dan semua itu dilakukan dengan online.

LMS adalah sebuah sistem yang menjalankan administrasi yang berfungsi sebagai platform e-learning. Pengertian lain diungkapkan oleh Pandey (2009) yang tertulis dalam Szabo, LMS adalah infrastruktur yang memberikan dan mengelola konten, mengidentifikasi, menilai, melacak kemajuan, mengumpulkan dan menyajikan data untuk mengawasi proses pembelajaran secara keseluruhan.

Menurut Baumgartner dalam Graf (2007), LMS adalah sebuah perangkat lunak yang membantu dalam pengajaran atau penyampaian materi pelajaran lewat

(32)

19

yang digunakan untuk merencanakan, mengimplementasikan dan menilai proses pembelajaran dengan spesifik.

Menurut Ellis (2009) LMS adalah suatu perangkat lunak untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online (terhubung ke internet), e-learning dan materi-materi pelatihan dan semua itu dilakukan dengan online.

LMS adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat materi perkuliahan online berbasiskan web dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. Di dalam LMS juga terdapat fitur-fitur yang dapat memenuhi semua kebutuhan dari pengguna dalam hal pembelajaran. Saat ini ada banyak jenis LMS yang ditawarkan. Setiap jenis LMS memiliki fitur-fiturnya masing-masing yang digunakan dapat berbeda fiturnya. Fitur-fitur yang terdapat dalam LMS pada umumnya antara lain :

a. Administrasi, yaitu informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar

(1) Tujuan dan sasaran (2) Silabus

(3) Metode pengajaran (4) Jadwal kuliah (5) Tugas

(6) Jadwal ujian

(7) Daftar referensi atau bahan bacaan (8) Profil dan kontak pengajar

(9) Pelacakan (tracking)dan monitoring

b. Penyampaian materi dan kemudahan akses ke sumber referensi (1) Diktat dan catatan kuliah

(2) Bahan presentasi (3) Contoh ujian yang lalu

(33)

(5) Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas (6) Situs-situs bermanfaaat

(7) Artikel-artikel dalam jurnal online

c. Penilaian

d. Ujian online dan pengumpulan feedback

e. Komunikasi

(1) Forum diskusi online

(2) Mailing list diskusi (3) Chat

Melalui LMS ini, siswa juga dapat melihat nilai tugas dan tes serta peringkatnya berdasarkan nilai tugas maupun tes yang diperoleh. Selain itu, siswa dapat melihat modul-modul yang ditawarkan, mengambil tugas-tugas dan tes-tes yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, narasumber lain, dan siswa lain. [3]

LMS atau platform e-learning atau Learning Content Management System (LCMS) adalah aplikasi yang mengotomasi dan mem-virtualisasi proses belajar mengajar secara elektronik. Untuk mengembangkan e-learning, saat ini telah tersedia banyak LMS, baik yang komersial ataupun yang bersifat Open Source. Beberapa LMS yang komersial adalah ANGEL Learning, Apex Learning, Blackboard,

Desire2Learn, eCollege, IntraLearn, Learn.com, Meridian KSI, NetDimensions_EKP, Open Learning Environment (OLE), Saba Software, SAP

Enterprise Learning, dan lainnya. Contoh LMS yang bersifat Open Source adalah Atutor, Claroline, Dokeos, dotLRN, eFront, Fle3, Freestyle Learning, ILIAS, KEWL.nextgen, LON-CAPA, MOODLE, OLAT, OpenACS, OpenUSS, Sakai,

Spaghetti Learning, dan lainnya.

Secara umum, LMS menyediakan fitur standar untuk e-learning , diantaranya: 1. Fitur untuk materi pembelajaran, meliputi daftar pelajaran dan kategorinya,

(34)

21

2. Fitur untuk diskusi dan komunikasi, meliputi forum diskusi (mailing list), instant messenger, pengumuman, profil dan kontak instruktur, serta File and Directory Sharing.

3. Fitur untuk ujian dan tugas, meliputi ujian (exam), tugas (assignment), dan penilaian.

2.2.3 Data

Data adalah sumber informasi yang bentuknya masih mentah. Menurut Jogianto, data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data dapat diperoleh dalam bentuk simbol-simbol karakter huruf, angka, gambar, suara, sinyal, dan lain sebagainya. Agar dapat digunakan, data harus diolah lebih lanjut. Hasil pengolahan terhadap data ini nantinya dapat menjadi informasi.

Dalam hubungannya dengan basis data, data item merupakan komponen data terkecil yang memiliki arti. Kumpulan dari data item yang saling berhubungan dan dianggap satu bagian oleh sebuah aplikasi disebut dengan record. [6]

2.2.4 Basis Data

Pengertian Basis Data menurut Fathansyah [7] adalah sekumpulan data

persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi (Enterprise). Basis data digunakan karena memiliki keuntungan sebagai berikut:

a. Mengurangi redundansi

b. Data dapat di-share antar aplikasi c. Dapat dilakukan standardisasi data d. Batasan security dapat diterapkan

e. Mengelola integritas data (akurasinya terjamin)

(35)

Secara definitif, basis data merupakan suatu objek terstruktur [8]. Objek terstruktur tersebut terdiri atas data dan metadata. Data pada basis data merupakan informasi deskriptif yang benar-benar tersimpan, misalnya „Nama‟ atau „Alamat‟. Sedangkan metadata merupakan bagian yang menjelaskan tentang struktur data tersebut dalam basis data, misalnya field untuk „Nama‟ dan „Alamat‟, panjang field, atau jenis data untuk masing-masing field.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data dan hubungan di antara obyek tersebut. Cara untuk mengorganisasi skema atau memodelkan struktur basis data ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah Layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (Database Management System/DBMS).

2.2.5 Relational Database

Basis data relasional ditemukan oleh seorang periset IBM, Dr. E.F. Codd [8]. Basis data relasional ini dapat mengatasi berbagai batasan yang ada pada model

hierachical database tanpa mengabaikan struktur hirarki data. Pada basis data relasional, setiap tabel dapat diakses tanpa harus mengakses objek parent-nya. Selain itu, setiap tabel dapat dihubungkan tanpa perlu terpengaruh dengan posisi hirarkis masing-masing tabel.

(36)

23

a. Base relation, yaitu relasi yang skemanya terdefinisi dan benar-benar ada pada basis data.

b. Derived relation, yaitu relasi yang diturunkan dari relasi lainnya dengan menggunakan ekspresi relasional.

c. View, yaitu derived relation yang memiliki nama.

2.2.6 Relational Database Management System (RDBMS)

Database Management System (DBMS) adalah suatu sistem perangkat lunak yang digunakan untuk memanipulasi atau memproses basis data. Sedangkan istilah

relational database management system digunakan untuk menyebut suatu perangkat lunak yang dapat menangani basis data relasional dan berkomunikasi dengan engine

basis data tersebut. [8]

2.2.7 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :

a. Entity. Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain [7]. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

(37)

c. Hubungan / Relasi. Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu [9] :

1. Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.5.

2. Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A. Seperti yang terlihat padaGambar 2.6.

3. Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.6 Relasi satu ke banyak

(38)

25

2.2.8 Flowmap

Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap

menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

2.2.9 Data Flow Diagram ( DFD )

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.

Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru. dapat digambarkan dalam diagram konteks dan Level n. Huruf n dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.

2.2.10 MySQL

(39)

Dari awal pembuatannya, para pengembang MySQL menitikberatkan pengembangan MySQL pada sisi performa dan skalabilitasnya. Hasilnya adalah sebuah perangkat lunak yang sangat teroptimasi, walaupun dari sisi fitur memiliki kekurangan dibandingkan solusi basis data kelas enterprise lain. Akan tetapi MySQL menarik minat banyak pengguna. Saat ini, tercatat lebih dari lima juta basis data MySQLyang terpasang dan aktif di seluruh dunia.

MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

a. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga dan lain-lain. b. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat

lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

c. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

d. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

e. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

f. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

g. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level

subnetmask, nama host, dan izin akses pengguna dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

(40)

27

i. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

j. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

k. Antarmuka. MySQL memiliki antarmuka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi Application Programming Interface (API).

l. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

m. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.2.11 Hypertext Markup Language (HTML)

HTMLadalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browserinternet. HTML diciptakan oleh Tim Berners-Lee, seorang peneliti CERN. Berners-Lee mendasarkan HTML pada Standard Generalized Markup Language. Dokumen HTML pada dasarnya adalah dokumen teks yang mengandung kode-kode tag yang sesuai dengan spesifikasi HTML. Kode-kode tag itu nantinya diterjemahkan oleh aplikasi browser sehingga dokumen HTML tadi bisa ditampilkan sesuai dengan yang diinginkan pembuatnya. Secara umum, HTML memiliki empat jenis elemen yaitu:

a. Structural, yaitu tanda yang menentukan level atau tingkatan sebuah teks (misalnya sebagai heading, paragraf, kutipan, dan sebagainya).

(41)

c. Hypertext, yaitu tanda yang menunjukkan link ke bagian lain pada teks tersebut atau ke dokumen lain.

d. Widget, yaitu tanda yang menghasilkan obyek-obyek tertentu seperti tombol, garis horisontal, dan lain-lain.

2.2.12 PHP

PHP adalah skrip yang dijalankan di server. PHP berawal dari skrip Perl/CGI

yang dibuat oleh seorang pengembang perangkat lunak bernama Rasmus Lerdorf untuk menghitung jumlah pengunjung homepage-nya. Karena banyaknya pengunjung yang meminta skrip tersebut, Lerdorf akhirnya membagi-bagikan skrip buatannya yang diberi nama Personal Home Page (PHP).

Banyaknya permintaan membuat Lerdorf terus mengembangkan skripnya. Beberapa orang akhirnya bergabung membentuk tim untuk mengembangkan PHP. Sejak itu PHP berkembang pesat dengan banyak fungsi baru yang ditambahkan. Kepanjangan dari PHP kini berubah menjadi Hypertext Preprocessor [9]. Keuntungan penggunaan PHP, yaitu kode yang menyusun program tidak perlu diedaarkan ke pengguna sehingga kerahasiaan kode dapat dilindungi. PHP bisa digunakan untuk mengakses database seperti Access, Oracle, MySQL, dan lain-lain. Ada tiga macam penggunaan PHP:

a. Server-side scripting. Ini merupakan jenis penggunaan yang paling banyak dilakukan penguna PHP. Untuk menggunakannya, dibutuhkan tiga hal: PHP

parser, aplikasi web server yang terkoneksi dengan instalasi PHP, dan aplikasi web browser.

b. Command line scripting. Pada penggunaan PHP jenis ini hanya dibutuhkan PHP parser.

(42)

29

PHP memiliki empat kelebihan utama yang menarik minat banyak user. Kelebihan utama PHP tersebut diringkas dalam 4P berikut:

a. Practicality. PHP dibuat dengan menitikberatkan pada kepraktisan. Hasilnya, PHP adalah bahasa pemrograman minimalis, dilihat dari segi kebutuhan user

dan kebutuhan sintaks.

b. Power. PHP memiliki banyak kemampuan, mulai dari kemampuan untuk terhubung dengan basis data, membuat halaman web dinamis, membuat dan memanipulasi berkas gambar, Flash dan PDF, berkomunikasi dengan bermacam protokol seperti IMAP dan POP3, dan masih banyak lagi.

c. Possibility. PHP dapat menyediakan lebih dari satu solusi untuk suatu masalah

d. Price. PHP selalu dirilis kepada publik tanpa ada batasan untuk penggunaan, modifikasi, atau redistribusi.

2.2.13 JavaScript

JavaScript pertama kali diperkenalkan oleh Netscape Inc. pada tanggal 4 Desember 1995. JavaScript ini merupakan pengembangan dari LiveScript yang dibuat oleh seorang staf Netscape Inc. bernama Brendan Eich pada bulan September 1995. Netscape memperkenalkan JavaScript sebagai bahasa pemrograman yang mengijinkan halaman web menjadi lebih interaktif. Bahasa ini awalnya hanya dapat digunakan pada aplikasi browser buatan Netscape yaitu Netscape 2.0.

JavaScript adalah bahasa skrip yang ditempelkan pada kode HTML dan diproses pada sisi klien. Penggunaan JavaScript dapat membuat kemampuan dokumen HTML menjadi lebih luas. Sebagai contoh, dengan menggunakan

JavaScript dimungkinkan untuk memvalidasi masukan-masukan pada formulir sebelum formulir dikirimkan ke server. Selain itu, dengan menggunakan JavaScript

(43)

JavaScript dibangun dengan tujuan untuk memberikan sebuah bahasa pemrograman yang kecil (dalam hal ukuran yang dihasilkan) serta dinamis [10]. Sejak tahun 1996, Netscape menyerahkan pembuatan standardisasi JavaScript pada sebuah lembaga independen European Computer Manufacturers Association

(ECMA). Beberapa karakteristik JavaScript antara lain: a. Diterjemahkan oleh klien namun tidak dikompilasi.

b. Berbasis objek, memanfaatkan obyek-obyek standar namun tidak diperbolehkan membuat kelas atau turunan (inheritance) objek tersebut.

c. Kodenya terintegrasi bahkan dapat disisipkan bersama dengan kode HTML. d. Jenis data dari variabel tidak dideklarasikan

e. Pengikatan secara dinamis.

f. Referensi obyek hanya akan diperiksa ketika dijalankan. g. Tidak dapat menuliskan ke dalam harddisk secara otomatis.

2.2.14 Cascading Style Sheets (CSS)

CSS adalah sebuah bahasa style sheet (lembar gaya) yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. CSS Level 1 (CSS1) diperkenalkan pada tahun 1995 oleh World Wide Web Consortium (W3C) dan dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan HTML dalam hal keleluasaan pengaturan desain dan tampilan pada sebuah dokumen HTML. Sebagai contoh, kode HTML murni tidak memungkinkan untui menggunakan sebuah definisi font yang diterapkan pada setiap sel dan bahkan tag <BASEFONT> pun tidak berpengaruh pada el-sel tabel. Misalnya, diinginkan untuk mengatur ukuran font pada setiap sel sebesar 2, dengan menggunakan tag <FONT>, semua sel harus diformat dengan menggunakan

<FONT SIZE = “2”>. Namun, dengan menggunakan CSS, pendefinisian style hanya

perlu sekali saja dan berlaku untuk setiap sel di dalam tabel.

(44)

31

(Recommendation), CSS Level 2 (Recommendation), dan CSS Level 2 Revision 1 (Candidate Recommendation). Penggunaan CSS paling banyak untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walau demikian, CSS dapat dipergunakan untuk bahasa markup lain seperti SVG dan XUL [10].

2.2.15 Apache HTTP Server

Apache HTTP Server atau yang biasa disebut Apache merupakan server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas

web/www ini menggunakan HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.

Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang di bawah naungan

Apache Software Foundation. Sejak tahun 1996 Apache menjadi aplikasi web server

paling populer dan pada tahun 2009 menjadi aplikasi web server pertama yang digunakan oleh lebih dari 100 juta situs web[11].

2.2.16 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

Tujuan dari jaringan komputer adalah:

a. Membagi sumber daya, contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori,

harddisk

(45)

c. Akses informasi, contohnya web browsing

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Klasifikasi berdasarkan skala : a. Local Area Network (LAN)

Suatu jaringan komputer yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas seperti digambarkan padaGambar 2.8.

Gambar 2.8 Local Area Network

b. Metropolitant Area Network (MAN)

Merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN

(Gambar 2.9) mennghubungkan LAN-LAN yang lokasiny berjauhan. Jangkauan

(46)

33

Gambar 2.9 Metropolitant Area Network

c. Wide Area Network (WAN)

(47)

Gambar 2.10 Wide Area Network

d. Global Area Network (GAN)

(48)

35

Gambar 2.11 Global Area Network

2.2.17 Adobe Dreamweaver CS3

Dreamweaver merupakan sebuah aplikasi untuk merancang pembuatan

website. Dreamweaver dibuat oleh perusahaan Macromedia sehingga dinamakan

Macromedia Dreamweaver. Sejak Macromedia diakuisisi Adobe Inc., namanya berubah menjadi Adobe Dreamweaver. Versi pertama Dreamweaver dibawah Adobe adalah CS3.

Dreamweaver memiliki kelebihan dalam hal kemudahan penggunaan. Untuk pengguna yang awam, Dreamweaver menyediakan fungsi tampilan Design, sehingga pengguna dapat merancang tampilan halaman web dengan konsep WYSIWYG (What You See Is What You Get). Untuk pengguna tingkat lanjut, Dreamweaver

(49)

2.2.18 Skala pengukuran Likert

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapatberupa pernyataan atau pertanyaan.[13]

Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert memiliki gradasi dari positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata sebagai berikut: 1. Sangat Setuju

2. Setuju 3. Ragu-Ragu 4. Tidak Setuju

5. Sangat Tidak Setuju

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban ini dapatdiberi skor, yaitu: 1. Sangat Setuju diberi 5

2. Setuju diberi 4 3. Ragu-Ragu diberi 3 4. Tidak Setuju diberi 2

5. Sangat Tidak Setuju diberi 1

Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Contoh bentuk checklist adalah sebagai berikut.

(50)

37

No Pertanyaan jawaban

SS ST RG TS STS

1.

2.

Prosedur kerja yang baru itu

akan segera diterapkan di

perusahaan anda.

...

SS = Sangat Setuju diberi 5 ST = Setuju diberi 4

RG = Ragu-Ragu diberi 3 TS = Tidak Setuju diberi 2

STS = Sangat Tidak Setuju diberi 1

Kemudian dengan teknik pengumpulan data kuesioner, misalnya instrumen tersebut diberikan kepada 100 responden yang diambil secara random, dari 100 responden setelah dilakukan analisis di dapatkan:

25 orang menjawab SS 40 orang menjawab ST 5 orang menjawab RG 20 orang menjawab TS 10 orang menjawab STS

Berdasarkan data tersebut 65 orang (40+25) atau 65% responden menjawab setuju dan sangat setuju. Jadi kesimpulannya mayoritas responden setuju dengan metode kerja baru.

Data interval tesebut juga dapat dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawab dari responden. Berdasarkan skor yang telah ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut:

(51)

Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab RG = 5x3 = 15 Jumlah skor untuk 20 orang yang menjawab TS = 20x2 = 40 Jumlah skor untuk 10 orang yang menjawab STS = 10x1 = 10

Jumlah total = 350

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5x100 = 500 (seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor yang diperoleh dari penelitian = 350. Jadi berdasarkan data itu maka tingkat persetujuan terhadap metode kerja baru itu = (350:500) x 100% = 70% dari yang diharapkan (100%). Secara kontinum dagambarkan sebagai berikut:

100 200 300 350 400 500 STS TS RG ST SS

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden makar rata-rata 350 terletak pada daerah setuju.

2.2.19 Dashboard

2.2.19.1 Pengertian Dashboard

Dashboard adalah sebuah tampilan visual dari informasi terpenting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih tujuan, digabungkan dan diatur pada sebuah layar, menjadi informasi yang dibutuhkan dan dapat dilihat secara sekilas. Tampilan visual disini mengandung pengertian bahwa penyajian informasi harus dirancang sebaik mungkin, sehingga mata manusia dapat menangkap informasi secara cepat dan otak manusia dapat memahami maknanya secara benar. Dashboard

(52)

39

dashboard itu saja, kita dapat mengetahui hal-hal yang perlu diketahui. Biasanya kombinasi dari teks dan grafik, tetapi lebih ditekankan pada grafik.[14]

2.2.19.2 Tujuan Penggunaan Dashboard

Tujuan dalam penggunaan dashboard menurut Eckerson[15], yaitu : a. Mengkomunikasikan Strategi :

Mengkomunikasikan strategi dan tujuan yang dibuat oleh eksekutif, kepada semua pihak yang berkepentingan, sesuai dengan peran dan levelnya dalam organisasi.

b. Memonitor dan Menyesuaikan Pelaksanaan Strategi :

Memonitor pelaksanaan dari rencana dan strategi yang telah dibuat. Memungkinkan eksekutif untuk mengidentifikasi permasalahan kritis dan membuat strategi untuk mengatasinya.

c. Menyampaikan Wawasan dan Informasi ke semua pihak :

Menyajikan informasi menggunakan grafik, simbol, bagan dan warna yang memudahkan pengguna dalam memahami dan mempersepsi informasi secara benar.

2.2.19.3 Karakteristik Dashboard

Beberapa karakteristik dashboard menurut Malik[16], yaitu: a. Synergetic

Ergonomis dan memiliki tampilan visual yang mudah dipahami oleh pengguna.

Dashboard mensinergikan informasi dari berbagai aspek yang berbeda dalam satu layar.

b. Monitor

Menampilkan KPI yang diperlukan dalam pembuatan keputusan dalam domain tertentu, sesuai dengan tujuan pembangunan dashboard tersebut.

(53)

Informasi yang disajikan harus akurat, dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan dari penggunanya.

d. Responsive

Merespon threshold yang telah didefinisikan, dengan memberikan alert (seperti bunyi alarm, blinker, email) untuk mendapatkan perhatian pengguna terhadap hal-hal yang kritis.

e. Timely

Menampilkan informasi terkini yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. f. Interactive

Pengguna dapat melakukan drill down dan mendapatkan informasi lebih detail, analisis sebab akibat dan sebagainya.

g. More Data History

Melihat tren sejarah KPI contohnya perbandingan jumlah mahasiswa baru periode saat ini dengan beberapa tahun yang lalu, untuk mengetahui apakah kondisi sekarang lebih baik atau tidak.

h. Personallized

Penyajian informasi spesifik untuk setiap jenis pengguna sesuai domain tanggung jawab, hak akses, dan batasan akses data.

i. Analytical

Fasilitas untuk melakukan analisis, seperti analisis sebab akibat. j. Collaborative

Fasilitas pertukaran catatan (laporan) antar pengguna mengenai hasil pengamatan

dashboardnya masing-masing yaitu sarana komunikasi dalam melakukan fungsi manajemen dan kontrol.

k. Trackability

(54)

41

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai kelemahan, permasalahan, kebutuhan dan hambatan yang terdapat pada sistem pembelajaran di SMAN 9 Garut saat ini yang bersifat konvensional. Dari proses analisis akan dapat dihasilkan berbagai saran perbaikan terhadap sistem yang dapat dijadikan dasar dalam merancang sistem informasi yang akan dibangun.

3.1.1 Analisis Masalah

Sistem pembelajaran yang dilakukan SMAN 9 Garut adalah dengan sistem tatap muka di kelas sehingga penyampaian materi, tugas, pengumuman dan ujian menjadi terbatas ruang dan waktu. Kegiatan belajar mengajar tersebut dilakukan secara teratur pada hari Senin hingga Sabtu. Proses komunikasi dan penyampaian informasi antara guru, siswa dan kepala sekolah hanya dapat dilakukan di dalam lingkungan sekolah saja yang mengakibatkan kurang maksimalnya proses monitoring terhadap proses pembelajaran di sekolah.

3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Dari data-data yang dikumpulkan, dapat disimpulkan mengenai sistem yang sedang berjalan. Berikut adalah prosedur pembelajaran yang sedang berjalan di SMAN 9 Garut, yaitu prosedur pemberian materi pelajaran, prosedur pemberian tugas siswa, prosedur pelaksanaan latihan dan prosedur pengolahan nilai rapor.

3.1.2.1 Prosedur pemberian materi di sekolah dijelaskan sebagai berikut.

(55)

b. Ringkasan materi yang telah dibuat oleh guru disampaikan di kelas kepada siswa.

c. Materi yang disampaikan guru dicatat oleh siswa di buku catatan.

d. Ringkasan materi yang telah dicatat dikembalikan kepada guru dan guru menyimpannya sebagai arsip.

Proses pemberian materi saat guru hadir

Siswa Guru

A1

A3 A2

Materi pelajaran Silabus

Pembuatan ringkasan

materi

Materi pelajaran yang telah dibuat ringkasannya

Ringkasan materi pelajaran

Ringkasan materi pelajaran

Silabus

Pencatatan materi pelajaran

Ringkasan materi pelajaran

Catatan materi pelajaran Ringkasan materi

pelajaran

(56)

43

Keterangan :

A1 : Arsip materi pelajaran yang disimpan guru. A2 : Arsip silabus materi pelajaran.

A3 : Arsip Ringkasan materi pelajaran yang disimpan Guru.

3.1.2.2 Prosedur pemberian materi saat guru berhalangan hadir dijelaskan

sebagai berikut.

a. Guru membuat ringkasan materi pelajaran dari silabus yang ada sebagai acuan untuk pengajaran kepada siswa dan menyimpannya sebagai arsip.

b. Ringkasan materi diberikan kepada petugas piket untuk disampaikan kepada siswa.

c. Peugas piket menerima ringkasan materi dari guru dan menyampaikan kepada siswa.

d. Siswa mencatat ringkasan materi yang diberikan petugas piket di buku catatan. e. Catatan siswa disimpan sebagai arsip.

f. Ringkasan materi yang sudah selesai dicatat lalau dikembalikan kepada petugas piket setelah kelas berakhir.

(57)

Proses pemberian materi saat guru tidak hadir

Piket Siswa

Guru

A1

A2

A3 Materi pelajaran Silabus

Pembuatan ringkasan

materi

Materi pelajaran yang telah dibuat

ringkasannya

Ringkasan Materi pelajaran

Ringkasan Materi pelajaran

Ringkasan Materi pelajaran

Pencatatan materi pelajaran

Ringkasan materi pelajaran Ringkasan materi

pelajaran

Ringkasan materi pelajaran

Catatan materi pelajaran Silabus

Gambar 3.2 Flowmap Proses Pemberian Materi Saat Guru Berhalangan Hadir Keterangan :

A1 : Arsip materi pelajaran yang disimpan guru A2 : Arsip silabus materi pelajaran

A3 : Arsip Ringkasan materi pelajaran yang disimpan Guru

3.1.2.3 Prosedur Pelaksanaan Ujian

Pelaksanaan ujian semester yang berlangsung di SMAN 9 Garut terdiri dari beberapa proses, yaitu:

(58)

45

b. Soal latihan yang telah diprint dan lembar jawaban diberikan kepada pengawas latihan .

c. Pengawas ujian membagikan soal ujian dan lembar jawaban kepada para siswa.

d. Siswa mulai mengerjakan soal ujian dalam lembar jawaban dengan batas waktu yang telah ditentukan.

e. Setelah waktu latihan habis, siswa mengumpulkan soal dan lembar jawaban kepada pengawas.

f. Pengawas latihan memberikan lembar jawaban yang telah terkumpul kepada masing-masing guru mata pelajaran.

g. Lembar jawaban siswa diperiksa dan diolah penilaiannya oleh guru mata pelajaran.

h. Setelah penilaian hasil ujian selesai, guru memasukkan nilai siswa dalam daftar nilai siswa.

(59)

Proses pelaksanaan ujian yang telah dibuat

soalnya

Print out soal ujian Soal ujian yang

telah dikerjakan Soal ujian yang

telah dikerjakan

penilaian

Daftar nilai ujian

siswa jawaban yang Lembar telah dinilai

Lembar jawaban yang

telah dinilai

Gambar 3.3 Flowmap Proses Pelaksanaan ujian

Keterangan :

A1 : Arsip materi pelajaran yang disimpan guru

A4 : Arsip materi pelajaran yang telah dibuat soal ujian A5 : Arsip soal ujian yang telah digunakan

(60)

47

3.1.2.4 Prosedur Pemberian Tugas

Prosedur pemberian tugas yang sedang berjalan di sekolah dijelaskan sebagai berikut.

a. Guru membuat tugas dari materi yang sudah disampaikan kepada siswa. b. Siswa mengerjakan tugas dan mengumpulkan sesuai waktu yang ditentukan. c. Guru memeriksa tugas dan memberikan nilai.

d. Nilai disimpan dalam arsip daftar nilai.

(61)

Proses pemberian tugas

Siswa Guru

A1

A7

Hasil tugas yang telah dimasukan

daftar nilai Materi pelajaran

Membuat tugas

Tugas

Tugas

Mengerjakan tugas

Hasil tugas

Hasil tugas

Penilaian tugas

Hasil tugas yang telah dinilai

Memasukan ke dalam daftar nilai

Daftar nilai tugas Hasil tugas yang telah dimasukan ke daftar nilai

Gambar 3.4 Flowmap Proses Pemberian Tugas

Keterangan :

(62)

49

3.1.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis dan kebutuhan non fungsional meliputi analisis Learning Management System analisis pengkodean, analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak, analisis pengguna dan analisis basis data.

3.1.3.1 Analisis Learning Management System

1. E-Learning Framework

E-Learning Framework

Siswa Guru Pengurus Publik

Learning Management System

Perencanaan E-learning

Pengembangan Konten (Text & Multimedia)

Penyampaian &

interaksi Evaluasi

Sistem Informasi Akademik

Pendaftaran-Pembayaran-Manajemen kelas-Penilaian-Evalusi Pembelajaran

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pelatihan IT Pelatihan LMS Pelatihan Konten E-learning

Pelatihan Tata Kelola IT

Infrastruktur IT

Server & Data

Pusat Portal Web

Video

Conference Intra/Internet PC/Laptop/Gadget/

DVD

Gambar

Gambar 2.5 Relasi satu ke satu
Gambar 2.9 Metropolitant Area Network
Gambar 2.10 Wide Area Network
Gambar 2.11 Global Area Network
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sungai Ciliwung adalah salah satu sungai yang melewati wilayah administratif Provinsi DKI Jakarta. sungai ciliwung telah dikategorikan sebagai sungai yang tercemar

Dari data hasil belajar mahasiswa sebelum mendapatkan perlakuan ( pre- test) menunjukkan bahwa; (1) untuk kelas yang dibelajarkan dengan strategi Group Investigation

Az eredményül kapott két különbség-mátrixot a változó-párok alapján kétváltozós formába alakítottam, amin páros sta- tisztikai próbával

[3] Peningkatan mutu LMS (Learning Management System) dan integrasi LMS IT Del dengan SPADA (Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan) pada laman SPADA Indonesia

Buku I ini akan menjelaskan tentang gambaran umum Learning Management System (LMS) UPN “Veteran” Yogyakarta yang bernama LMS SPADA WIMAYA (Sistem pembelajaran daring

Segala puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa hingga saat ini masih memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga saya dapat menyelesaikan

Dengan strategi bersaing yang telah ditetapkan dan dilaksanakan Rumah Makan Baso Malang Karapitan, akan terus berusaha meningkatkan volume penjualan, citra rasa,

Pada penelitian yang dilakukan pada tanggal 19 Juni 2009 di Puskesmas Kwadungan Ngawi untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan formal ibu dengan status