• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebutuhan Non Fungsional

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

3.1.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis dan kebutuhan non fungsional meliputi analisis Learning Management System analisis pengkodean, analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak, analisis pengguna dan analisis basis data.

3.1.3.1 Analisis Learning Management System

1. E-Learning Framework

E-Learning Framework

Siswa Guru Pengurus Publik

Learning Management System

Perencanaan E-learning

Pengembangan Konten (Text & Multimedia)

Penyampaian &

interaksi Evaluasi

Sistem Informasi Akademik

Pendaftaran-Pembayaran-Manajemen kelas-Penilaian-Evalusi Pembelajaran

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pelatihan IT Pelatihan LMS Pelatihan Konten E-learning

Pelatihan Tata Kelola IT

Infrastruktur IT

Server & Data

Pusat Portal Web

Video

Conference Intra/Internet PC/Laptop/Gadget/

DVD

E-Learning framework kini terdiri dari 5 komponen yang saling terintegrasi dalam rangka mendukung proses pembelajaran berbasis teknologi informasi dankomunikasi. Kompnen tersebut adalah :

a. IT Converence atau tata kelola teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan komponen kunci dalam implementasi e-learning. Tata kelola teknologi informasi dan komunikasi meliputi kegiatan penyusunan rencana strategi teknologi informasi dan komunikasi. Kajian manfaat ekonomis atas investasi teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan, pelaksanaan manajemen proyek teknologi informasi dan komunikasi dan pembuatan panduan tata kelola teknologi informasi dan komunikasi.

b. IT Infrastruktur merupakan komponen dasar dan menjadi prasyarat terlaksananya e-learning. Infrastruktur TIK meliputi ketersediaan pusat data, peralatan komputer, koneksi intra/internet, web portal dan peralatan video conference.

c. Human Resource Development atau pengembangan sumber daya manusia dalam bidang TIK sangat diperlukan karena kunci sukses penerapan e-learning terletak pada kesiapan manusianya. Pengembangan SDM ini meliputi pelatihan dan pendampingan dalam bentuk pelatihan teknis TIK, pelatihan LMS, pelatihan pembuatan konten dan pelatihan tata kelola TIK.

d. Academic information System atau sistem informasi akademik merupakan aplikasi yang diperlukan untuk mengelola administrasi suatu satuan belajar sekolah, universitas atau tempat pelatihan. SIA meliputi sub-aplikasi registrasi, pembayaran, manajemen kelas, penilaian dan evaluasi pembelajaran.

e. LMS atau manajemen sistem pembelajaran merupakan aplikasi yang akan mengelola proses pembelajaran berbasis TIK. Manajemen sistem pembelajaran meliputi sub-aplikasi perencanaan e-learning, yaitu pengembangan bentuk aplikasi (wadah) untuk menampung bahan ajar dan unsur-unsur yang terkait yang dituangkan ke dalam sistem

e-51

learning, pengembangan konten pembelajaran, penyampaian materi ajar dan evaluasi. Komponen ini yang nantinya akan memberikan layanan e-learning kepada pengajar, siswa, pengurus dan publik.

2. Pengertian LMS

LMS merupakan komponen pembentuk e-earningi, yaitu sistem perangkat lunak yang menjembatani proses belajar mengajar konvensional yang meliputi bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi, forum diskusi, sistem penilaian, sistem latihan dan segalafitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar.

3. Konten LMS

Konten yang terdapat di dalam LMS, yaitu konten dan bahan ajar yang bisa berbentuk multimedia atau konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa yang dapat diakses siswa kapan pun dan dimana pun.

4. Penggunaan LMS

a. LMS digunakan sebagai suplemen (tambahan), yaitu apabila siswa mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban bagi siswa untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, siswa yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

b. LMS digunakan sebagai pelengkap, yaitu apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial. Dikatakan sebagai pengayaan apabila kepada siswa yang dapat dengan cepat menguasai atau memahami materi pelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuanya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila siswa

yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuanya agar siswa semakin mudah memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas.

5. Fitur LMS

a. Fitur untuk materi pembelajaran, meliputi daftar pelajaran dan kategorinya, materi pelajaran (berbasis teks atau multimedia), serta bahan pustaka.

b. Fitur untuk diskusi dan komunikasi, meliputi forum diskusi, instan messenger, pengumuman, profil dan kontak instruktur, serta File and Directory Sharing.

c. Fituruntuklatihan, tugasdanpenilaian. 6. Kelebihan dan Kelemahan LMS

a. Kelengkapan fitur yang menyediakan fitur lengkap untuk sebuah proses pembelajaran, meliputi fitur untuk komunikasi (forum diskusi, instan messenger, pengumuman), fitur untuk pembuatan dan administrasi materi pembelajaran.

b. Kemudahan penggunaan.

c. Dapat langsung bekerja tanpa harus melakukan modifikasi pada sistem operasi Unix, Linux, Windows, Mac OS X, Netware, dan sistem lainnya yang mendukung PHP, termasuk pada sebagian besar provider web hosting dengan basis data MySQL.

d. Belum ada pilihan bahasa.

3.1.3.2 Aturan Bisnis pada Aplikasi LMS

Aturan bisnis yang diterapkan pada aplikasi LMS SMAN 9 Garut adalah sebagai berikut :

1. Penyampaian materi ajar harus sesuai dengan kelas dan mata pelajaran yang diajar.

53

3. Tugas dikumpulkan dalam bentuk file teks.

4. Tugas tidak dapat diunggah jika waktu pengumpulan tugas melebihi dari waktu yang telah ditentukan pada sistem.

5. Kelas setiap angkatan berjumlah 10 dengan kemungkinan bertambah atau berkurang.

6. Setiap siswa hanya dapat mengakses materi, tugas dan ujian dari guru yang mengajarnya dan materi pelajaran yang diajarkan di kelas.

7. Siswa kelas X mengikuti semua materi pelajaran IPA dan IPS. 8. Pelaksanaan ujian dilakukan secara bersamaan per kelasnya. 9. Skala nilai yang dipakai menggunakan indeks 1-100.

10. Waktu pengerjaan ujian, dimulai pada saat soal dibuka dan mulai dikerjakan. Jika waktu pengerjaan ujian hampir selesai maka sistem akan memberi peringatan, dan jika ujian telah selesai maka sistem akan menutup ujian dan mengeluarkan nilai hasil ujian.

11. Monitoringnilai rata-rata siswa dan keaktifan guru dalam memberikan materi pembelajaran ditampilkan dalam bentuk grafik. Sedangkan monitoring keaktifan guru dilihat dari keaktifannya dalam memberikan materi kepada siswa

3.1.3.3 Analisis Pengkodean

Kode merupakan penyajian dalam mengklasifikasikan data sehingga mudah dalam proses masukan ke dalam sistem. Penggunaan kode biasanya digunakan untuk mengidentifikasikan data, simbol kode biasanya digunakan pada hampir semua proses yang ada kaitannya dengan data. Sistem yang berjalan saat ini hanya menggunakan satu kode dan menggunakan format angka dan huruf untuk kode berikut.

1. Pengkodean Nomor Induk Siswa (NIS)

Nomor Induk Siswa ditetapkan oleh pihak dari SMAN 9 Garut yang diberikan kepada siswa setelah sah menjadi siswa tetap dari SMAN 9 Garut. Dengan demikian NIS digunakan oleh siswa selama siswa tersebut masih aktif/terdaftar sebagai siswa SMAN 9 Garut.

Pengkodean NIS terdiri dari 9 digit, format standar sebagai berikut.

9999 99 999

Tahun Ajaran Kelas No. Urut Format :

Gambar 3.6 Pengkodean Nomor Induk Siswa

2. Pengkodean Nomor Induk Pegawai (NIP)

Nomor Induk Pegawai ditetapkan secara terpusat oleh Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN). NIP diberikan kepada setiap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bersamaan dengan persetujuan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara untuk pengangkatan CPNS. Berikut ini contoh Pengkodean Nomor Induk Pegawai (NIP).

Format:

55

3.1.3.4 Analisis Fitur Unggulan

1. Grafik

Aplikasi ini menyediakan layanan monitoring keaktifan guru dilihat dari banyak materi, tugas dan ujian, serta layanan monitoring perkembangan belajar siswa dilihat dari nilai tugas dan nilai ujian. Kedua layanan tersebut disajikan dalam bentuk grafik. Grafik merupakan sebuah tampilan visual dari data atau informasi yang digabungkan dan diatur pada sebuah layar, menjadi informasi yang dibutuhkan dan dapat dilihat secara sekilas. Adanya grafik membuat pengguna dapat melihat data informasi yang dibutuhkan dengan cepat. Secara lebih rinci, grafik dibuat untuk beberapa tujuan berikut.

(1) Menyediakan informasi data jumlah materi, tugas dan ujian yang diberikan oleh setiap guru yang mengajar mata pelajaran dan kelas tertentu, serta informasi data nilai siswa yang didapat dari nilai tugas dan ujian.

(2) Monitoring keaktifan guru dan perkembangan nilai siswa untuk menentukan metode pengajaran guru terhadap siswa dan intensitas materi yang diberikan dan disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa.

2. Pencarian File

Fitur pencarian file merupakan suatu layanan yang dirancang untuk membantu, mempermudah dan mempercepat pengguna menemukan informasi atau data yang diinginkan. Fitur ini semacam “penunjuk jalan” untuk mencari

sesuatu yang dibutuhkan dalam aplikasi LMS yang dibuat.

Fitur pencarian file akan berfungsi setelah mempunyai kriteria database yang dibuat sebelumnya dan akan menampilkan hasil sesuai dengan kriteria fitur pencarian file. Cara kerja fitur ini adalah dengan memasukkan kata kunci pada kolom pencarian kemudian fitur ini akan bekerja melakukan pencarian di database serta menampilkan hasil akurat yang memuat kata kunci tersebut dari database yang ada. Jika pada database tidak ada kecocokan dengan kata kunci maka hasil tidak ditampilkan.

3.1.3.5 Analisis Perangkat Keras

Sistem yang akan dibangun akan diimplementasikan langsung dalam jaringan internet. Komputer yang digunakan sebagai perangkat keras di SMAN 9 Garut memiliki spesifikasi minimum sebagai berikut.

1. Prosesor Intel core i3 2. RAM 512 MB – 2 GB

3. Harddisk dengan kapasitas 250 GB

4. Monitor dengan resolusi sebesar 1024 x 768 pixels

Sedangkan perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi yang akan dibangun memiliki spesifikasi minimum sebagai berikut.

1. Prosesor Intel Pentium III atau setara dengan 800 MHz 2. Memori 512 MB

3. Harddisk dengan ruang kosong 80 GB

4. Monitor dengan resolusi minimal sebesar 1024 x 768 pixels

Berdasarkan data tersebut, maka perangkat keras di sekolah telah mencukupi untuk dikembangkannya aplikasi Learning Management System yang akan dibangun.

3.1.3.6 Analisis Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan biasa digunakan di SMAN 9 Garut, diantaranya:

1. Sistem operasi Windows XP dengan Web browser menggunakan google chrome atau Mozilla Firefox.

2. MySQL sebagai Server Database Management System (DBMS)

Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membangun dan menjalankan sistem ini digunakan perangkat lunak pendukung sebagai berikut: 1. Sistem operasi Windows XP dengan web browser menggunakan Google

Chrome atau Mozilla Firefox.

2. Microsoft Visio 2007 untuk tool perancangan.

57

4. WAMP Server 2.0i yang merupakan bundel dari perangkat lunak Apache 2.2.11, PHP 5.3.0 dan MySQL 5.1.36

Berdasarkan data tersebut, maka perangkat lunak di sekolah telah mencukupi untuk dikembangkannya aplikasi Learning Management System yang akan dibangun.

3.1.3.7 Analisis Pengguna

Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengidentifikasi tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna komputer setelah diketahui pengguna yang terlibat dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dapat dipaparkan pengguna yang terlibat dalam sistem yang sedang berjalan yaitu guru, siswa dan jajaran eksekutif (Kepala Sekolah dan wakilnya) dapat dilihat pada

Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Karakteristik Pengguna

No. User Karakteristik

1. Guru a. Bisa mengoperasikan komputer

b. Terbiasa menggunakan Microsoft Office

c. Dapat menggunakan browser (Mozilla Firefox, Opera, dll)

2. Siswa a. Bisa menggunakan computer

b. Pendidikan minimal SMP sederajat d. Bisa menggunakan Microsoft Office

c. Dapat menggunakan browser (Mozilla Firefox, Opera, dll)

3. Eksekutif (Kepala

Sekolah dan wakilnya)

a. Bisa mengoperasikan computer b. Bisa menggunakan Microsoft Office

c. Dapat menggunakan browser (Mozilla Firefox, Opera, dll)

Untuk memaksimalkan penggunaan sistem yang akan dibangun maka pengguna aplikasi ini dibagi menjadi empat kategori, yaitu admin, guru, siswa dan eksekutif. Spesifikasi pengguna dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Admin

Admin adalah pengguna yang melakukan pengolahan data master selain data pembelajaran. Karakteristik yang dimiliki admin adalah dapat mengontrol dan mengetahui bagaimana fungsi dari aplikasi yang digunakan, sehingga admin dapat mengelola aplikasi pembelajaran dan melakukan perawatan (maintenance) terhadap sistem tersebut. Admin disini adalah guru komputer.

2. Guru

Guru adalah useryang memberikan materi pelajaran kepada siswa. Dalam hal ini guru juga mendapatkan pembelajaran mengenai bagaimana aplikasi e-learning

ini berjalan. Sehingga seorang guru dapat menggunakan aplikasi tersebut dengan baik. Para guru dapat memberikan materi pelajaran, tugas, pengumuman, latihan serta informasi penting mengenai pelajaran. Para guru juga dapat mengolah soal-soal latihan dan melihat perkembangan siswa yang ditunjukan dengan sebuah grafik kemajuan/kemunduran nilai siswa, serta guru pun dapat berkomunikasi dengan siswa dalam sebuah forum diskusi.

3. Siswa

Siswa merupakan pengguna yang akan mendapatkan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dalam penerapannya, siswa juga dapat mengumpulkan tugas yang telah diberikan guru, mengirimkan pertanyaan kepada guru mata pelajaran mengenai materi pelajaran maupun tugas. Siswa dapat melihat informasi dari guru yang bersangkutan, dan melakukan latihan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan. Siswa juga dapat melihat nilai mereka selama belajar.

4. Eksekutif / Kepala Sekolah dan wakilnya

Eksekutif merupakan pengguna yang dapat melihat laporan daftar perkembangan setiap siswa di masing-masing kelas. Eksekutif juga dapat mengikuti forum diskusi. Jadi kesimpulannya adalah setiap pengguna dapat mengoperasikan sistem pembelajaran yang akan dibangun.

59

3.1.3.8 Analisis Basis Data

Analisis basis data bertujuan untuk mendapatkan sistem yang sesuai dengan yang diinginkan. Oleh karena itu, Entity Relationship Diagram (ERD) dibuat untuk menggambarkan relasi antar tabel dengan tujuan untuk memperjelas hubungan antar tabel penyimpanan. ERD pada Aplikasi Learning Management System di SMAN 9 Garut dapat dilihat padaGambar 3.8.

Guru kelas Tahun ajaran

Mata pelajaran mengajar N N 1 Siswa N Materi Tugas Ditempati memiliki 1 1 N memberikan 1 N Mengumpulkan N N

Ujian 1 memiliki N Soal ujian

Pengumuman Forum Memberi 1 N Melihat 1 N N nis nip Id_kelas Id_matpel Id_tugas Id_ujian soalid Id_nilai_ujian Id_materi Id_pengumuman Id_topik Id_tahun_ajaran nip Id_kelas Id_tahun_ajaran nis Id_tugas Memiliki N Nilai ujian N Dimiliki 1 N memiliki N 1 Memiliki 1 N membuat 1 N memiliki 1 N nis Id_ujian Reply Memberi 1 N memiliki 1 N id_reply User Admin membuat 1 1 membuat N N

Dokumen terkait