KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,
Puji syukur kita panjatkan karena berkat rahmat-Nya, Buku Pedoman Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana (PSKM) dapat disusun dan dicetak kembali. Sebagaimana diketahui bahwa pendidikan di Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana (PSKM UNUD) baik melalui jalur reguler (S.KM 4 tahun) maupun reguler ber-SKS (S.KM 2 tahun) diakhiri dengan memberikan tugas akhir berupa penyusunan karya tulis dalam bentuk skripsi. Dalam menyusun skripsi diperlukan rambu-rambu yang dapat dijadikan tuntunan oleh mahasiswa dan dosen pembimbing sehingga kaidah-kaidah ilmiah dapat dipergunakan dalam mengembangkan mutu pendidikan. Buku pedoman ini memuat langkah-langkah yang diikuti dalam menyusun skripsi dimulai dari penunjukan dosen pembimbing, mekanisme bimbingan, seminar proposal maupun hasil, ujian dan cara-cara penulisan atau format yang dipergunakan.
Diharapkan Buku Pedoman Skripsi ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen pembimbing dalam memperoleh keksepakatan menyelesaikan tugas akhir mahasiswa. Mahasiswa diharapkan lebih proaktif untuk membaca buku ini dengan cermat dan membahas atau mendiskusikan materi-materi yang berkaitan dengan skripsi, sehingga tugas-tugas dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan.
Buku ini telah mengalami revisi sesuai dengan masukan-masukan dari dosen pembimbing, mahasiswa dan berbagai pihak yang tujuannya adalah untuk mengembangkan serta
lebih memudahkan dalam penerapannya. Untuk masukan dan saran dari berbagai pihak, kami mengucapkan terimakasih yang tulus. Demikian pula kami sampaikan terimakasih kepada tim penyusun yang telah bekerja keras mengumpulkan masukan sehingga buku ini dapat diterbitkan.
Sebagai akhir kata, kami mohon maaf apabila ada kekurangan yang tidak berkenan dalam penampilan dan isi buku pedoman skripsi ini. Untuk penyempurnaan lebih lanjut, kami mohon masukan dan kritik membangun sehingga buku ini akan menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Selamat Membaca!
Om Shanti, Shanti, Shanti, Om
Denpasar, September 2015 Ketua PSKM FKUnud
dr. I Md. Ady Wirawan, MPH, Ph.D NIP. 197712282005011001
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...1
DAFTAR ISI ...3
BAB 1 PENDAHULUAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. 1.1 Pengertian Skripsi ...6
1.2 Bobot Skripsi ...7
1.3 Pembimbing ...8
1.3.1 Proses penunjukan pembimbing ...8
1.3.2 Tugas pembimbing ...9
1.3.3 Pergantian pembimbing ... 10
BAB 2 TATA CARA PENYUSUNAN SKRIPSI ... 11
2.1 Mekanisme Bimbingan ... 11
2.2 Seminar dan Ujian Skripsi ... 12
2.2.1 Seminar proposal ... 12
2.2.2 Ujian Skripsi ... 14
2.2.3 Syarat ujian skripsi ... 14
2.2.4 Permohonan ujian ... 15
2.2.5 Pelaksanaan ujian ... 16
2.3 Penilaian Ujian ... 16
2.4 Hasil Ujian ... 20
2.5 Penyerahan Skripsi... 23
BAB 3 FORMAT DAN PENATAAN SKRIPSI ... 25
3.1 Kertas dan Pengetikan ... 25
3.1.1 Kertas ... 25
3.1.2 Pengetikan ... 25
3.1.3 Jarak baris ... 27
3.1.4 Penomoran halaman ... 27
3.1.6 Tabel ... 27 3.1.7 Gambar ... 29 3.1.8 Bahasa ... 30 3.1.9 Istilah ... 31 3.2 Penataan Skripsi ... 31 3.2.1 Bagian Pendahuluan ... 31 3.2.2 Bagian utama ... 32 3.2.3 Bagian akhir ... 36
3.3 Deskripsi Bagian Pendahuluan ... 37
3.3.1 Sampul skripsi ... 37
3.3.2 Halaman judul ... 37
3.3.3 Halaman judul dengan spesifikasi ... 37
3.3.4 Halaman persetujuan ... 38
3.3.5 Halaman kata pengantar ... 38
3.3.6 Abstrak ... 39
3.3.7 Halaman daftar isi ... 40
3.3.8 Halaman daftar tabel, daftar gambar, daftar istilah/singkatan, dan daftar lampiran ... 40
3.4 Deskripsi Bagian Utama ... 41
3.4.1 Pendahuluan ... 41 3.4.2 Tinjauan pustaka ... 42 3.4.3 Kerangka konsep ... 43 3.4.4 Metode Penelitian ... 43 3.4.5 Hasil ... 44 3.4.6 Pembahasan ... 45
3.4.7 Simpulan dan saran ... 45
3.5 Deskripsi Bagian Akhir ... 46
3.5.1 Daftar pustaka ... 46
3.5.2 Lampiran ... 46
3.5.3 Ralat ... 46
BAB 4 CARA MENGACU DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA ... 48
4.2 Daftar Pustaka ... 49
4.2.1 Kelengkapan daftar pustaka ... 50
4.2.2 Penulisan nama pengarang ... 54
BAB 5 PEDOMAN PENULISAN NASKAH PUBLIKASI ... 56
5.1 Penulisan Makalah ... 56
5.2 Halaman judul ... 56
5.3 Abstrak dan kata kunci ... 56
5.4 Teks Makalah ... 57 5.5 Tabel ... 57 5.6 Gambar ... 57 5.7 Metode statistik ... 58 5.8 Ucapan terimakasih ... 58 5.9 Rujukan ... 58 LAMPIRAN ... 59
BAB 1 PENDAHULUAN
Pendidikan di perguruan tinggi mensyaratkan satu karya ilmiah sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan studi. Di dunia perguruan tinggi terdapat tiga kategori karya ilmiah yaitu skripsi, tesis dan disertasi yang masing-masing berhubungan dengan program pendidikan jenjang sarjana, magister dan doktor.
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (PSKM FK Unud) pada jenjang pendidikan sarjana juga mensyaratkan skripsi sebagai karya ilmiah bagi mahasiswa. Bab ini menjelaskan pengertian, bobot skripsi dan peranan pembimbing di PSKM FK UNUD.
1.1 Pengertian Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis mahasiswa pada akhir masa studinya sebagai salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM) di PSKM FK Unud. Karya ilmiah tersebut menunjukkan kemampuan mahasiswadari segi metodologi maupun substansi kesehatan masyarakat, dalam memahami suatu fenomena kesehatan atau dalam upaya mengatasi suatu masalah kesehatan.
Apabila karya ilmiah tersebut bertujuan memahami suatu fenomena dari salah satu peminatan dalam bidang kesehatan masyarakat, maka skripsi tersebut akan menunjukkan penguasaan penulis tentang substansi dan metodologi penelitian baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Untuk beberapa peminatan, karya ilmiah ini
menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam penelitian dasar atau terapan baik di laboratorium atau di masyarakat. Skripsi jenis ini pada dasarnya merupakan laporan penelitian yang lengkap, rinci dan jelas.
Apabila karya ilmiah tersebut bertujuan mengajukan gagasan untuk mengatasi suatu masalah kesehatan, maka skripsi ini akan menunjukkan pemahaman penulis tentang substansi yang dipilih dan kemampuan penalaran yang sistematis dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah serta memilih, menyusun dan menjelaskan langkah-langkah dari pemecahan masalah secara rinci dan jelas. Model pemecahan masalah dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan kuantitatif atau kualitatif maupun keduanya secara bersama-sama.
1.2 Bobot Skripsi
Bobot skripsi dihitung berdasarkan nilai kredit semester yang setara dengan 4 SKS atau kira-kira bobot kerja selama 2 bulan (48 hari), 6-8 jam sehari, baik di lapangan, di laboratorium maupun di perpustakaan.
Bobot 4 SKS terbagi menjadi 3 kategori, yaitu:
a) 1 SKS untuk beban kerja sampai dengan dilakukan seminar proposal
b) 1 SKS untuk beban kerja sampai dengan dilakukan seminar hasil
c) 2 SKS untuk beban kerja sampai dengan dilakukan ujian skripsi.
1.3 Pembimbing
Setiap mahasiswa akan dibimbing oleh seorang pembimbing utama, yaitu staf pengajar dengan bidang keahlian yang sesuai dengan peminatan atau topik skripsi mahasiswa. Kriteria pembimbing antara lain; (1) Dosen di lingkungan PSKM dengan jabatan akademik sekurang-kurangnya Asisten Ahli dan berpendidikan minimal magister, (2) Bersedia bertindak sebagai pembimbing mahasiswa dengan tugas dan tanggungjawab sebagaimana yang tercantum dalam uraian tugas pembimbing.
Dalam hal pembimbing skripsi, maka bila diperlukan, pembimbing utama dapat dibantu oleh seorang pembimbing pendamping untuk membantu proses bimbingan skripsi terkait konsistensi, kesinambungan, sistematika, tata bahasa, dan penulisan kepustakaan.
1.3.1 Proses penunjukan pembimbing
Mahasiswa mengajukan konsep paper rencana skripsi kepada Kepala Bagian sesuai peminatan. Format konsep paper rencana skripsi bisa dilihat pada lampiran 1. Konsep paper tersebut berisikan bidang peminatan, topik penelitian, latar belakang permasalahan, pertanyaan penelitian (perumusan masalah), tujuan penelitian, kerangka konsep dan uraian singkat metode penelitian yang akan dipakai, maksimum tiga halaman diketik dengan 1,5 spasi. Selanjutnya kepala bagian bersama staf dosen lain menilai dan membahas konsep paper tersebut dan hasil bahasan disampaikan kepada mahasiswa. Kepala Bagian menunjuk pembimbing utama dan pembimbing pendampingsertamengisi form pengajuan surat keputusan (SK) pembimbing, selanjutnya diserahkan kepada koordinator skripsi untuk ditindaklanjuti (lampiran 2).Jumlah
mahasiswa bimbingan skripsi untuk setiap dosen pembimbing dibatasi sampai 8 orang mahasiswa bimbingan.
1.3.2 Tugas pembimbing
Secara umum, tugas pembimbing dalam penulisan karya ilmiah adalah mengarahkan mahasiswa dalam mempersiapkan proposal, menentukan waktu untuk melakukan seminar proposal, seminar hasil dan ujian skripsi. Secara rinci tugas pembimbingmeliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Membantu mahasiswa dalam memilih topik dan membuat proposal sesuai dengan minat mahasiswa sejak penunjukan pembimbing ditetapkan. Jangkauan topik hendaknya disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa, sumberdaya dan jangka waktu yang tersedia.
b) Membantu mahasiswa dalam melihat alternatif-alternatif pendekatan masalah sehingga dapat menentukan kerangka konsep dan atau mengembangkan model teoritis sebelum ia memulai model penulisan/penelitian.
c) Membantu mahasiswa dalam melihat alternatif-alternatif metode pengupasan analitik untuk menguji kerangka konsep, pemecahan masalah, dan atau model teoritis yang dikembangkan.
d) Memberi petunjuk kepada mahasiswa dalam mencari bahan pustaka dan/atau pengumpulan data sekunder.
e) Membantu mahasiswa dalam kelancaran pelaksanaan penelitian/penulisan. Bila dianggap perlu pembimbing dapat meminta bantuan ahli lain sebagai nara sumber.
Dalam memonitor tugas dan bimbingan digunakan Buku Bimbingan Skripsi. Buku ini selalu dibawa mahasiswa pada saat berkonsultasi dengan pembimbing dan pembimbing harus menandatangani dan menulis catatan yang penting di dalam buku bimbingan tersebut.
1.3.3 Pergantian pembimbing
Pergantian pembimbing dimungkinkan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
a) Apabila pada saat mahasiswa sedang menjalani skripsinya, pembimbing mendapat tugas institusi sehingga meninggalkan PSKM FK UNUD berturut-turut selama 3 bulan sehingga selama waktu tersebut proses bimbingan tidak dapat dilaksanakan.
b) Proses bimbingan tidak berjalan efektif atau tidak terdapat kesesuaian pendapat antara mahasiswa dengan pembimbing setelah dilakukan evaluasi melalui rapat antara koordinator dan kepala bagian dengan memperhatikan pendapat dosen pembimbing dan mahasiswa.
c) Permintaan pergantian pembimbing dilakukan oleh mahasiswa melalui surat permohonan kepada Ketua PSKM FK UNUD. Berdasarkan permohonan tersebut akan dilakukan pertemuan antara Ketua PSKM dengan Kepala Bagian dan mahasiswa. Pergantian tersebut dikukuhkan dengan surat keputusan Ketua PSKM FK UNUD.
BAB 2
TATA CARA PENYUSUNAN SKRIPSI
Penyusunan skripsi akan berjalan baik bila terjalin kerjasama yang harmonis antara pembimbing dengan mahasiswa. Agar keharmonisan tersebut terlaksana maka disusun tatacara seperti di bawah ini.
2.1 Mekanisme Bimbingan
Buku bimbingan skripsi adalah alat komunikasi antara mahasiswa dengan pembimbing, disamping sebagai alat monitoring bagi manajemen program studi dalam memantau kemajuan proses penulisan karya ilmiah akhir mahasiswa. Proses bimbingan meliputi bimbingan dalam penyusunan proposal, pengumpulan data, analisis data, penulisan laporan serta penyusunan manuskrip. Diharapkan pada akhir semester 3 untuk program SKM 2tahun dan akhir semester 7 untuk program SKM 4 tahun, setiap mahasiswa telah bertemu dan melaksanakan bimbingan dengan pembimbing minimal empat kali, sebelum proposal diseminarkan.
Selanjutnya pada semester 4 untuk program SKM 2 tahun dan semester 8 untuk program SKM 4tahun, proses bimbingan harus lebih intensif, pada saat proposal sudah dilaksanakan (diimplementasikan). Untuk karya tulis berupa penelitian maka pada semester 4 untuk program SKM 2 tahun dan semester 8 untuk program SKM 4 tahun, pengumpulan data, analisis data serta penulisan hasil sudah dilakukan. Hasil penelitian diujikan dengan ujian skripsi oleh pembimbing danpenguji.Untuk timelineproses pelaksanaan skripsi dapat dilihat pada lampiran3.
Bila sampai akhir semester 4 untuk program SKM 2 tahun dan akhir semester 8 untuk program SKM 4 tahun, mahasiswa belum melaksanakan seminar proposal, maka akan dilakukan evaluasi terhadap mahasiswa dan proses bimbingan yang telah dilaksanakan.
2.2 Seminar dan Ujian Skripsi
Seminar dilakukan 1 (satu) kali selama penulisan skripsi, yaitu seminar proposal. Seminar proposal bersifat terbuka bagi setiap staf pengajar maupun mahasiswaPSKM UNUD yang berminat, sedangkan ujian skripsi bersifat tertutup yang hanya dihadiri mahasiswa, pembimbing dan penguji skripsi.
2.2.1 Seminar proposal
Mahasiswa menyusun proposal penelitian dengan arahan dan bimbingan pembimbing. Format proposal pada dasarnya sama dengan format skripsi disertai jadwal pelaksanaan penelitian pada bagian akhir naskah usulan. Proposal yang telah disetujui oleh tim pembimbing harus dipresentasikan dalam seminar proposal.Seminar proposal bersifat terbuka sehingga dapat dihadiri oleh mahasiswa dan akademisi lain yang berminat dengan tetap mentaati peraturan tata tertib perkuliahan.
Syarat untuk mengajukan seminar proposal adalah:
(1) mahasiswa menyelesaikan sekurang-kurangnya 70% mata ajaran, yaitu mata kuliah minimal 50 SKS untuk program SKM 2 tahun dan 100 SKS untuk program SKM 4 tahun.
(2) telah dinyatakan lulus mata kuliah metodologi penelitian dengan nilai minimal C,
(3) sekurang-kurangnya telah menghadiri 3 (tiga) kali seminar proposal yang dibuktikan dengan penyerahan formulir bukti menghadiri seminar proposal (ada di buku kontrol akademik).
Selain itu mahasiswa harus mengisi formulir usulan seminar proposal (lampiran 23), atas persetujuan pembimbing. Form ini ditandatangani oleh pembimbing, kepala bagian serta penyaji (mahasiswa). Mahasiswa menyerahkan naskah proposal sejumlah minimal 3 (tiga) eksemplar tanpa dijilid. Usulan ini harus diajukan dan diterima koordinator dan panitia skripsi selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal usulan seminar proposal.
Seminar proposal sebaiknya telah dilaksanakan sebelum akhir semester 3 untuk program SKM 2 tahun dan akhir semester 7 untuk program SKM 4 tahun. Koordinator dibantu panitia skripsi menetapkan waktu penyelenggaraan seminar, menunjuk satu staf dosen sebagai penyanggah.
Penilaian seminar proposal ditetapkan atas dasar mutu, penguasaan materi, dan cara pemaparan. Kategori yang digunakan adalah diterima, diterima dengan perbaikan, dan ditolak.
Hasil masukan pada waktu seminar dicatat dan digunakan untuk menyempurnakan proposal sehingga layak untuk dilaksanakan. Setelah pembimbing menyatakan proposal layak dilaksanakan, barulah penelitian dapat dilaksanakan.
Pada saat menyerahkan perbaikan proposal, mahasiswa diwajibkan mengisi lembar bukti penyerahan perbaikan proposal (lampiran 28) yang ditandatangani oleh kepala bagian. Ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan berkaitan dengan pengumpulan perbaikan proposal, yaitu:
Pengumpulan perbaikan proposal selambat-lambatnya dilaksanakan 2 minggu setelah seminar proposal
Bila belum mengumpulkan perbaikan proposal lebih dari dari 2 minggu setelah seminar proposal maka akan diberikan peringatan oleh panitia skripsi dan bila sampai 1 bulan setelah waktu ujian belum juga mengumpulkan perbaikan proposal, maka proposal harus diganti dengan pengecualianadanya
forcemajeur misalnya kecelakaan, sakit parah, dll.
2.2.2 Ujian Skripsi
Setelah pengumpulan data atau model/prototipe dilaksanakan, maka hasilnya akan disajikan dalam seminar. Jarak waktu antara seminar proposal dan seminar hasil/ujian skripsi sekurang-kurangnya 8 (delapan) minggu. Persiapan dan pelaksanaan ujian skripsidiatur dengan prosedur dan tatacara yang sama dengan seminar proposal dengan tambahan pengusulan calon panitia Ujian Skripsi kepada ketua PSKM FK UNUD. Adapun contoh formulir usulan calon panitia Ujian skripsi dapat dilihat pada lampiran 24.
2.2.3 Syarat ujian skripsi
Mahasiswa diperkenankan untuk mengikuti ujian skripsi apabila telah:
(1) sudah lulus seminar proposal dan telah mengumpulkan perbaikan proposal
(2) disetujui oleh pembimbing untuk mengikuti ujian skripsi (lampiran 10),
(3) berlangsung minimal 8 minggu setelah penyerahan perbaikan hasil seminar proposal.
2.2.4 Permohonan ujian
Dengan persetujuan pembimbing, mahasiswa mengajukan usulan ujian skripsi secara tertulis, dengan mengisi formulir (lampiran24). Ujian skripsi dilaksanakan minimal 7 (tujuh) hari kerja, terhitung dari saat penyerahan formulir usulan ujian skripsi.
Bersama usulan tersebut mahasiswa harus melampirkan naskah skripsi yang telah ditandatangani oleh pembimbing sebanyak 4 (empat) eksemplar tanpa dijilid.
Undangan ujian skripsi (lampiran 25) dibuat oleh Ketua PSKM, dikirim kepada semua anggota penguji disertai masing-masing dengan satu eksemplar naskah skripsi. Waktu ujian ditetapkan oleh Ketua Panitia Ujian Skripsi, setelah berkonsultasi dengan sekretaris dan anggota panitia lainnya.
Ujian skripsi (sidang ujian) tidak dapat dilaksanakan bila tidak dihadiri oleh pembimbing. Namun dalam keadaan-keadaan tertentu, khususnya yang mendesak, tugas pembimbing ini dapat diambil alih oleh staf pengajar lain dengan persetujuan Ketua PSKM dan Kepala Bagian. Dosen tamu yang mengajar di PSKM dianggap sebagai penguji dari luar PSKM FK Unud. Ujian skripsi dianggap sah bila terdapat
sekurang-kurangnya 2 (dua) orang penguji dan dihadiri oleh pembimbing skripsi.
2.2.5 Pelaksanaan ujian
Sebelum ujian berlangsung, para penguji (tanpa dihadiri oleh mahasiswa) bersidang untuk merundingkan apakah skripsi tersebut sudah layak untuk diuji. Pembimbing dalam pelaksanaan ujian skripsi bertugas sebagai moderator sidang ujian skripsi dan mendampingi mahasiswa. Ketua sidang ujian skripsi adalah penguji I (penyanggah sewaktu seminar proposal). Ketua sidang menanyakan kepada masing-masing penguji apakah sripsi tersebut sudah layak untuk diuji saat itu. Dalam kesempatan tersebut pembimbing dapat menjelaskan hal-hal tertentu mengenai skripsi tersebut atau hal-hal lainnya yang dialami mahasiswa dalam melakukan penelitian dan penulisan skripsi atau selama pendidikan secara umum.
Lama ujian berkisar antara 90 sampai 120 menit dengan pembagian sebagai berikut:
1. Pembukaan oleh pemimpin sidang ujian : 5 menit 2. Penyajian oleh mahasiswa : 20 menit
3. Tanya jawab : 60-90 menit
4. Penutup : 5 menit
2.3 Penilaian Ujian
Penilaian ujian skripsi dilakukan dengan memperhatikan lima (5) materi penilaian. Masing-masing materi penilaian memiliki item penilaian dan diberikan bobot antara 0,25-1,5. Berikut ini materi penilaian ujian skripsi beserta bobotnya:
1. Penyajian lisan
a. Kemampuan mahasiswa dalam batas waktu yang diberikan, untukmenyajikanintisari penulisan dengan jelas dan ringkas (bobot 0,5).
b. Efektifitas penggunaan alat bantu komunikasi (bobot 0,5).
2. Sistematika penulisan
a. Kesinambungan antar alinea, antar bab dalam susunan atau urutan tulisan (bobot 0,25),
b. Tidak adanya pengulangan yang tidak perlu (bobot 0,25),
c. Susunan bahasa, penggunaan istilah asing dan keajegan istilah (bobot 0,25).
d. Penulisan daftar pustaka dan rujukanserta konsistensinya (bobot 0,25).
3. Isi tulisan
a. Kejelasan dan kepadatan pengungkapan isi (bobot 1) b. Relevansi teori, konsep dan bahan terhadap
permasalahan yang dikemukakan, ketepatan penggunaan cara pengumpulan data, analisis dan pembahasan permasalahan yang dihadapi, penarikan kesimpulan serta ketepatan saran-saran yang diajukan (bobot 1).
c. Cara penyajian tabel, gambar dan data pada umumnya (bobot 1).
4. Simpulan dan saran
a. Kesimpulan yang diajukan harus berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian atau hasil dari pembuatan model maupun prototipe (bobot 1).
b. Saran yang dibuat harus spesifik dan dapat dilaksanakan (bobot 1).
5. Tanya jawab
a. Kemampuan menjawab secara sistematis, jelas dan masuk akal dalam kaitannya dengan pertanyaan yang diajukan (bobot 1,5)
b. Penguasaan mahasiswa dalam pengetahuan yang ada kaitannya dengan skripsinya (bobot 1,5)
Masing-masing item penilaian diberikan nilai antara 0-100dan mutu diperoleh sebagai hasil perkalian antara nilai dengan bobot.Contoh cara penilaian ujian skripsi dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel. 1
Contoh nilai peserta ujian dengan memperhatikan materi penilaian
Materi penilaian
Item Penilaian Nilai
0.00-100 Bobot Mutu (nilai x bobot) 1.Penyajian lisan 1. Kemampuan peserta dalam batas waktu yang diberikan, untuk
menyajikan intisari penulisan dengan jelas dan ringkas.
80 0,5 40
2. Efektifitas penggunaan
alat bantu komunikasi. 80 0,5 40 2.Sistematika
penulisan
1. Kesinambungan antara alinea, antar bab dalam susunan atau urutan tulisan.
2. Terjadi atau tidaknya pengulangan yang tidak perlu.
80 0,25 20 3. Susunan bahasa,
penggunaan istilah asing dan keajegan istilah.
80 0,25 20 5. Cara penulisan daftar
pustaka dan rujukan. 80 0,25 20 3. Isi tulisan 1. Kejelasan dan kepadatan
pengungkapan isi. 80 1 80
2. Relevansi teori, konsep dan bahan terhadap permasalahan yang dikemukakan, ketepatan penggunaan cara pengumpulan data, analisis dan pembahasan permasalahan yang dihadapi, penarikan kesimpulan serta ketepatan saran-saran yang diajukan. 80 1 80
3. Cara penyajian tabel, gambar dan data pada umumnya. 80 1 80 4. Kesimpula n dan saran
1. Kesimpulan yang diajukan harus berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian atau hasil dari pembuatan model maupun prototipe.
80 1 80
2. Saran yang dibuat harus cukup spesifik dan dapat dilaksanakan.
5. Tanya jawab
1. Kemampuan menjawab secara sistematis, jelas dan masuk akal dalam kaitannya dengan pertanyaan yang diajukan.
80 1,5 120
2. Penguasaan peserta dalam pengetahuan yang ada kaitannya dengan skripsi
80 1,5 120
Total mutu 10 800
Nilai Akhir: 800/10 = 80
Seorang penguji memberi nilai kepada mahasiswa seperti yang terlihat di dalam Tabel 1 di atas. Nilai akhir dari penguji adalah 800/10 = 80,00. Setelah nilai dari masing-masing penguji terkumpul, pemimpin ujian (ketua tim penguji) menghitung nilai rata-rata. Angka rata-rata ditulis dengan dua desimal di belakang koma. Selanjutnya angka rata-rata ini yang dilaporkan ke Sekretariat PSKM.
2.4 Penilaian Oleh Pembimbing Skripsi
Nilai Skripsi diberikan oleh Pembimbing Skripsii dengan memperhatikan dua (2) materi penilaian. Masing-masing materi penilaian memiliki item penilaian dan diberikan bobot antara 0,5-1,0. Berikut ini materi penilaian skripsi beserta bobotnya:
1. Proses pembuatan laporan skripsi
a. Kehadiran serta keaktifan mahasiswa saat berkonsultasi dengan pembimbing skripsi (bobot 0,5). b. Ketepatan waktu mahasiswa menyelesaikan laporan
c. Kualitas bimbingan yaitu seberapa besar mahasiswa mampu mengikuti petunjuk dan melakukan perbaikan yang disarankan oleh pembimbing skripsi (bobot 1,0).
2. Laporan Skripsi
a. Kemampuan identifikasi masalah (bobot 0, 5),
a. Kemampuan analisis dan pembahasan hasil penelitian (bobot 1,0),
b. Kemampuan membuat kesimpulan dan saran (bobot 1,0).
c. Tata bahasa dan kerapihan penulisan (bobot 0,5).
2.5 Kelulusan dan Nilai Akhir
Segera setelah pemimpin sidang menyatakan ujian selesai, mahasiswa ujian dipersilahkan untuk keluar ruang sidang sejenak. Hal ini dimaksudkan untuk memberi waktu kepada para penguji untuk menentukan apakah mahasiswa lulus atau tidak.
Nilai lulus adalah gabungan dari nilai yang diberikan oleh para penguji dengan batas untuk lulus adalah 65. Pemimpin sidang akan membacakan nilai-nilai yang masuk tanpa menyebut nama penguji. Jika terdapat perbedaan nilai yang sangat besar kira-kira 6,0 atau lebih maka tim penguji akan membahas nilai-nilai tersebut, sampai didapatkan nilai yang wajar dan disepakati bersama. Sedangkan nilai akhir merupakan gabungan dari nilai dari pembimbing skripsi (50%) dan nilai ujian (50%).
Hasil ujian akan diberitahukan kepada mahasiswa setelah penguji selesai bersidang dengan cara memanggil kembali mahasiswa ke ruang sidang. Pemimpin sidang akan memberitahukan hasil ujian tersebut dan selanjutnya
langsung menutup sidang ujian. Sidang ujian skripsi didokumentasikan dalam bentuk berita acara yang ditandatangani oleh pemimpin sidang, penguji dan mahasiswa.
Terdapat tiga kategori hasil ujian skripsi yaitu lulus tanpa syarat, lulus dengan syarat dan tidak lulus:
1. Lulus tanpa syarat
Mahasiswa dengan hasil ujian skripsi lulus dapat secara langsung mencetak dan menjilid skripsi untuk diserahkan kepada para penguji dan perpustakaan.
2. Lulus dengan syarat memperbaiki skripsi
Apabila tim penguji memutuskan hasil ujian memerlukan perbaikan maka pemimpin sidang meminta mahasiswa memperbaiki skripsinya. Mahasiswa wajib memperbaiki skripsinya sesuai dengan usul-usul dan kritik yang diberikan pada saat ujian. Pemimpin sidang (pembimbing) akan memberikan catatan perbaikan skripsi, yang sebelumnya sudah disepakati oleh tim penguji. Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan pada saat memperbaiki, mencetak, menjilid skripsi hingga menyerahkannya ke perpustakaan, yaitu:
Pengumpulan perbaikan skripsi dilakukan selambat-lambatnya 2 minggu setelah ujian skripsi
Bila belum mengumpulkan perbaikan lebih dari 2 minggu, maka akan diberikan peringatan oleh panitia skripsi dan bila sampai 1 bulan setelah ujian skripsi belum mengumpulkan perbaikan, maka harus melakukan ujian skripsi ulang.
Bila pengumpulannya lebih dari 6 bulan, maka mahasiswa yang bersangkutan harus mengambil
ulang proses skripsi dari awal (mulai dari pembuatan proposal baru), dengan pengecualian adanya force majeur (kecelakaan, sakit parah, dll)
3. Tidak lulus
Bila mahasiswa dinyatakan tidak lulus, maka kepadanya akan diberikan kesempatan sekali lagi untuk mengulang ujian skripsi, yang selambat-lambatnya dilaksanakan 4 (empat) minggu setelah ujian pertama. Jika tidak lulus dalam ujian ulang ini mahasiswa masih diberikan kesempatan untuk menempuh ujian ulangan ke dua pada semester berikutnya. Apabila tidak lulus pada ujian ulang ke dua, maka mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyusun skripsi baru, sepanjang masa studi masih memungkinkan.
2.6 Penyerahan Skripsi
Skripsi yang sudah diperbaiki sebelum diserahkan ke Perpustakaan PSKM dan Perpustakaan UNUD harus mendapat pengesahan terlebih dahulu dari pembimbing. Mahasiswa membuat lembar bukti penyerahan perbaikan skripsi yang mengetahui dan ditandatangani kepala bagian (lampiran 28). Jarak waktu antara ujian skripsi dengan penyerahan ke perpustakaan paling lama 2 (dua) bulan atau berdasarkan ketentuan saat itu.
Jumlah skripsi yang harus diserahkan oleh mahasiswa PSKM adalah:
1. Masing-masing pembimbing dan penguji, diserahkan dalam bentuk soft copy (pdf file) serta scan Halaman Pernyataan Perbaikan Skripsi (lampiran 11) dan Halaman Pernyataan Ujian Skripsi (lampiran 12) (pdf, maksimal 1MB).
2. Tempat penelitian (apabila diminta), dalam bentuk hard copy.
2. Perpustakaan UNUD, dalam bentuk soft copy
3. Perpustakaan PSKM, 1 (satu) buah dalam bentuk hard copy.
BAB 3
FORMAT DAN PENATAAN SKRIPSI
3.1 Kertas dan Pengetikan
3.1.1 Kertas
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih tanpa garis minimum 70 gr, dengan ukuran A4 (21 x 29,7 cm).
3.1.2 Pengetikan
Skripsi diketik memakai komputer dengan menggunakan program pengolah kata (misal: microsoft word atau word perfect) dengan pilihan huruf “Times New Roman” berukuran (font) :
1) naskah : 12 2) judul bab : 14
3) judul skripsi : 14-16 (tergantung pada panjang pendeknya judul)
4) judul bab dan judul skripsi diketik tebal (bold)
Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak bolak balik). Jarak ketikan adalah 2 spasi (kecuali untuk abstrak jarak pengetikan 1 spasi), dengan batas pengetikan 4 cm dari tepi kiri, 2,5 cm dari tepi kanan, 2,5 cm dari tepi bawah dan 3 cm dari tepi atas.
Pengisian ruang pengetikan sedapat mungkin diisi penuh (rata kiri rata kanan atau justified alignment), artinya pengetikan dimulai dari sembir kiri sampai sembir kanan tanpa ada ruang yang terbuang, kecuali jika akan memulai
alinea baru, persamaan, daftar, rincian ke bawah, gambar, judul/subjudul, dan hal-hal yang bersifat khusus.
Setiap bab dimulai pada halaman baru. Judul bab diketik pada batas atas bidang pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar, tanpa penggarisbawahan atau pembubuhan titik di akhir kalimat. Kalimat pertama dimulai 4 spasi di bawah judul bab.
Judul sub-bab didahului dengan 2 angka Arab yang dipisahkan oleh titik dan tidak ada titik setelah angka kedua. Setiap kata pada judul sub-bab diawali dengan huruf besar kecuali kata sambung. Judul sub-bab tidak diakhiri dengan titik. Judul anak sub-bab diketik dari batas kiri bidang pengetikandengan menggunakan tiga angka Arab dan diketik dengan huruf kecil, kecuali awal kalimat yang diketik dengan huruf besar serta tidak diakhiri dengan titik.
Awal alinea diketik 1 “tab” dari batas kiri bidang pengetikan. Jika pada penulisan naskah ada perincian yang harus disusun ke bawah, maka sebagai tanda urut rincian dipakai angka sesuai dengan derajat rinciannya, diikuti dengan tanda titik. Huruf atau angka tanda urut rinciannya diketik tepat dibawah huruf pertama baris yang berada di atasnya. Jika rincian tidak cukup ditulis dalam satu baris, maka baris berikutnya ditata rata di bawah huruf pertama baris pertama. Penggunaan tanda hubung (-) sebagai tanda rincian tidak dibenarkan.
3.1.3 Jarak baris
Jarak antara judul bab dan awal naskah adalah 4 spasi. Jarak antara akhir naskah dengan judul sub-bab maupun antara judul sub-bab dan judul anak sub-bab adalah 4 spasi. Sedangkan jarak antara judul sub-bab dan awal naskah berikutnya, serta jarak antar alinea sama dengan jarak antar baris, yaitu 2 spasi.
3.1.4 Penomoran halaman
Bagian pendahuluan/persiapan skripsi (preliminaries) diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil, sedangkan bagian naskah/isi dan bagian akhir skripsi dengan angka Arab. Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan atas (1 cm di atas sembir atas), kecuali untuk halaman bab baru di bagian tengah bawah naskah (1 cm di bawah sembir bawah).
3.1.5 Pemberian tanda bagian skripsi
Penomoran atau pemberian tanda pada judul sub-bab atau anak sub-sub-bab harus tetap konsisten. Gunakan angka Arab seperti petunjuk pengetikan pada poin 3.1.2 di atas. Tabel dan gambar diberi tanda urut menggunakan angka Arab.
3.1.6 Tabel
Judul tabel diketik diawali oleh tulisan tabel yang diikuti oleh nomor urutnya.Keseluruhan judul ini ditempatkan rata dengan tabel, 1 spasi di atas tabel dan 1,5 spasi di bawah baris terakhir paragraf di atasnya. Bila judul lebih dari satu baris, baris ke dua dan seterusnya ditata rata di bawah
huruf pertama judul dengan jarak antar baris sebesar 1 spasi. Judul diketik tidak melebihi lebar tabel.
Tabel diberi nomor dengan angka Arab, sesuai dengan nomor Bab tempat tabel dicantumkan, diikuti dengan nomor urut tabel dengan angka Arab. Contoh penulisan nomor tabel: Tabel 2.1 (Tabel ini berada di Bab 2 dan merupakan tabel pertama).
Tabel diketik dalam satu halaman; jika tidak cukup, maka pada halaman berikutnya ditulis kata: Lanjutan Tabel dan nomor tabel, tanpa disertai judul tabel. Pada tabel lanjutan diketik kembali judul-judul kolom tabel; bila judul tersebut diberi nomor, cukup diketik nomornya saja.
Tabel dibuat tanpa pembatas baris, kecuali untuk judul kolom, judul baris, dan jumlah (kalau ada). Tidak dianjurkan membuat garis vertical.
Paragraf dalam tabel diketik dengan satu spasi dan perataan paragraf diatur sesuai keperluan. Tinggi baris/lajur diatur sesuai keperluan, sehingga paragraf dalam baris/lajur tidak terlalu rapat atau renggang.
Jika lebar tabel melebihi ukuran lebar naskah, tabel dapat dibuat memanjang (landscape) dan bagian atas tabel diletakkan disebelah kiri. Bila dengan pengetikan memanjang masih melebihi ukuran naskah, tabel dapat dilipat. Tabel semacam itu sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran.
Bila dikutip dari sumber lain, sumber tabel harus dicantumkan di bawah tabel dengan pengetikan: rata dengan tabel, diawali dengan tulisan Sumber: dengan jarak
1 spasi dari tabel; bila lebih dari satu baris, baris berikutnya ditata rata dengan huruf pertama setelah tulisan Sumber. Format sumber tabel sesuai dengan format penulisan daftar pustaka.
3.1.7 Gambar
Bagian skripsi yang diatur sama dengan gambar adalah bagan, peta, foto, konfigurasi, dan langkah-langkah reaksi kimia. Gambar dibuat dengan fasilitas komputer, sebagian ataupun keseluruhan di atas kertas putih.
Judul gambar diketik simetris dari tepi kiri dan kanan, dua spasi di bawah gambar diawali dengan tulisan: Gambar disertai nomor dilanjutkan dengan judul gambar dengan huruf kapital pada awal kalimat.Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab, sesuai dengan nomor urut gambar tersebut pada setiap bab. Nomor bab ditulis di depan nomor urut gambar dengan angka Arab. Contoh penulisan nomor gambar: Gambar 2.1 (Gambar ini berada di Bab 2 dan merupakan gambar pertama).Bila judul gambar lebih dari satu baris, baris kedua dan berikutnya diatur rata dengan huruf awal judul gambar dan jarak antar baris sebesar satu spasi.Gambar tidak boleh dipenggal; jika ukuran gambar melebihi ukuran naskah, gambar dapat dilipat yang rapi. Bila gambar dibuat memanjang, bagian atas gambar diletakkan disebelah kiri yaitu di sisi yang dijilid. Keterangan gambar diketik pada tempat-tempat yang kosong dalam gambar dan tidak pada halaman lain yang berbeda.
Skala pada grafik dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan intrainterval dan ekstrapolasi. Tidak dibenarkan membuat gambar di atas kertas grafik, demikian pula jika kemudian kertas grafik ini ditempelkan pada naskah. Untuk
kurva linier, skala pada sumbu X dan Y ditetapkan sedemikian rupa sehingga ada kesesuaian dengan persamaannya.
Untuk memuat foto hitam-putih atau berwarna ke dalam naskah harus di-scan terlebih dahulu lalu dimasukkan ke dalam naskah dengan menggunakan fasilitas komputer. Gambar diletakkan simetris terhadap sembir kiri dan kanan, tiga spasi di bawah baris terakhir paragraf di atasnya.
Gambar yang dikutip dari sumber lain, harus dinyatakan sumbernya seperti halnya menulis sumber pustaka dalam uraian.
3.1.8 Bahasa
Bahasa tulis yang dipakai untuk skripsi adalah Bahasa Indonesia ragam baku dengan gaya bahasa keilmuan yang bernada formal, nalar, dan objektif. Gagasan atau paham dikomunikasikan secara lugas, jelas, ringkas, dan tepat. Istilah atau ungkapan yang dipakai tidak bermakna ganda.
Lazim dipakai titik pandang nara ketiga dengan kalimat berbentuk pasif. Oleh karena itu, tidak digunakan kata ganti orang pertama atau kedua seperti saya, aku, kami, kita, engkau, dan lain-sebagainya. Pada penyajian ucapan terima kasih dalam prakata, saya diganti dengan penulis.
Dihindari penggunaan ungkapan-ungkapan yang berlebihan, mubazir, dan emosional. Kalimat dibuat dalam bentuk prosa dengan corak pemaparan (eksposisi). Kalimat dan paragraf tidak terlalu panjang. Demikian pula format dan tatacara penulisan harus konsisten.
3.1.9 Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia. Peng-Indonesiaan istilah asing berpedoman pada Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jika terpaksa harus memakai istilah asing, maka istilah itu ditulis dengan huruf miring
(italic).
Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat digunakan secara konsisten. Pada penggunaannya yang pertama kali perlu diberikan padanannya dalam bahasa asing dengan menggunakan huruf miring dan diketik dalam kurung. Jika istilah baru ini cukup banyak jumlahnya, sebaiknya dibuatkan daftar istilah dalam lampiran.
3.2 Penataan Skripsi
Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat terdiri dari 3 bagian utama, yaitu Bagian Pendahuluan, Bagian Utama, dan Bagian Akhir.
3.2.1 Bagian Pendahuluan
Bagian ini mencakup:
a.
Halaman sampul dengan judul skripsi, sampul dengan bahan karton (hard cover)b.
Halaman juduld.
Halaman judul dengan spesifikasie.
Halaman persetujuan:1) Pernyataan persetujuan oleh tim pembimbing
2) Pernyataan telah diuji oleh Panitia Sidang Ujian Skripsi
f.
Kata pengantarg.
Abstrak:1) Bahasa Indonesia 2) Bahasa Inggris
h.
Daftar isii.
Daftar tabel, daftar gambar/skema, daftar istilah/singkatan yang dipakai di dalam skripsi dan daftar lampiran.3.2.2 Bagian utama
Bagian ini merupakan inti dari suatu skripsi yang dapat disampaikan dalam beberapa bentuk yang berbeda, tergantung dari jenis skripsinya. Secara garis besar skripsi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu 1) skripsi yang pada dasarnya merupakan laporan penelitian; dan 2) skripsi yang pada dasarnya merupakan laporan kegiatan ilmiah untuk mengembangkan suatu model atau prototipe mengenai suatu hal tertentu. Apabila skripsi tersebut merupakan laporan penelitian, maka bagian ini harus menjelaskan berbagai hal yang penting dari suatu penelitian, yaitu penjelasan kenapa penelitian itu dilaksanakan dan apa tujuannya, uraian kepustakaan yang relevan dengan topik penelitian, pemikiran dasar penelitian dan bagaimana penelitian dilakukan, hasil penelitian dan pembahasannya, serta kesimpulan dan saran yang diajukan peneliti berdasarkan kesimpulan.
Apabila skripsi tersebut merupakan laporan kegiatan ilmiah untuk menghasilkan suatu model atau prototipe, maka bagian ini harus menjelaskan berbagai hal penting dari kegiatan ilmiah tersebut, yang meliputi penjelasan kenapa kegiatan tersebut dilaksanakan dan apa tujuannya, uraian kepustakaan yang relevan dengan topik kegiatan, pemikiran dasar kegiatan dan bagaimana kegiatan tersebut dilaksanakan, hasil kegiatan dan pembahasannya, serta
kesimpulan dan saran yang diajukan peneliti berdasarkan kesimpulan.
Secara rinci, untuk skripsi yang berdasarkan penelitian, bagian ini terdiri atas:
a. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah (mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan)
1.3 Pertanyaan Penelitian 1.4 Tujuan
1.5 Manfaat Penelitian (untuk skripsi berdasarkan laporan kegiatan ilmiah atau pengembangan suatu model disesuaikan) 1.6 Ruang lingkup penelitian
b. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Sesuai dengan namanya yang berati meninjau kembali pustaka pustaka terkait, maka uraian yang perlu disampaikan dalam bab ini adalah :
1. Hasil hasil penelitian penelitian serupa dengan penelitian yang akan kita lakukan 2. Gambaran dan telaah mengenai metode
atau teknik yang dipakai dalam penelitian penelitian serupa dengan penelitian akan kita lakukan
3. Data data yang mendukung argumentasi kita dalam merumuskan masalah
c. BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep 3.2 Hipotesis (bila ada)
3.3 Variabel dan Definisi Operasional
Dalam bab ini dapat pula disampaikan Kerangka Teori, kalau penulis menganggap perlu, sehingga Bab ini menjadi Kerangka Teori, Kerangka Konsep, dan Definisi Operasional.
Untuk penelitian kualitatif; kerangka konsep, hipotesis, serta definisi operasional variabel dapat dicantumkan atau ditiadakan tergantung pada teori dan strategi penelitian kualitatif yang dianut oleh peneliti.
d. BAB 4 METODE PENELITIAN
Uraian yang perlu disampaikan dalam bab ini agak berbeda antara skripsi yang berdasarkan penelitian kuantitatif dengan skripsi yang berdasarkan penelitian kualitatif, walaupun pada dasarnya sama, yaitu uraian tentang desain penelitian, sumber dan cara mendapatkan data/informasi, serta bagaimana data/informasi tersebut diolah/dianalisis.
Secara rinci yang perlu diuraikan pada bab ini untuk penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:
4.1 Desain Penelitian 4.2 Populasi dan Sampel 4.3 Pengumpulan Data 4.4 Teknik Analisis Data
Untuk penelitian kualitatif, maka dalam bagian ini perlu diuraikan hal-hal sebagai berikut:
4.1 Karakteristik Penelitian 4.2 Peran Peneliti
4.3 Strategi Pengumpulan Data 4.4 Analisis Data
4.5 Strategi Validasi Data
Sedangkan bagian yang perlu diuraikan dalam penelitian laboratorium adalah sebagai berikut: 4.1 Desain Penelitian
4.2 Populasi dan Sampel
4.3 Bahan dan Peralatan Penelitian 4.4. Metode Analisis Laboratorium 4.5 Teknik Analisis Data
Untuk skripsi yang pada dasarnya melaporkan kegiatan pengembangan model atau prototipe, maka dalam bagian ini perlu diuraikan hal-hal sebagai berikut:
4.1 Kerangka Dasar Pengembangan Model 4.2 Langkah-langkah Kegiatan
4.3 Pengumpulan Data/Informasi 4.4 Teknik Analisis Data/Informasi
e. BAB 5 HASIL
Hasil penelitian dapat disampaikan dalam bab tersendiri (Bab 5) atau digabungkan dengan Pembahasan (Bab 6). Apabila digabungkan, maka Bab 5 menjadi HASIL DAN PEMBAHASAN.
f. BAB 6 PEMBAHASAN
g. BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN
Uraian yang perlu disampaikan dalam SARAN antara lain : 1. Saran bagi pemegang kebijakan program kesehatan
masyarakat terkait dengan hasil penelitian
2. Saran bagi peneliti selanjutnya agar dapat memperbaiki kelemahan dalam metodologi penelitian yang telah dilakukan.
3.2.3 Bagian akhir
Bagian ini mencakup: a. Daftar Pustaka b. Lampiran-lampiran c. Ralat (bila ada)
Catatan
Proposal penelitian Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat terdiri dari:
Bab 1 : Pendahuluan, Bab 2 : Tinjauan Pustaka,
Bab 3 : Kerangka Konsep dan Definisi Operasional, Bab 4 : Metode Penelitian dan
Bagian akhir yang mencangkup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan ralat (bila ada).
3.3 Deskripsi Bagian Pendahuluan 3.3.1 Sampul skripsi
Warna sampul skripsi adalah biru muda dengan bahan karton tebal dilapisi kertas bufalo dan selubung plastik transparan. Huruf-huruf pada sampul dicetak dengan tinta cetak warna hitam, menyebutkan judul skripsi secara lengkap, nama penulis didahului kata oleh dan nomor pokok mahasiswa. Lambang Universitas Udayana (ukuran 4,5x4,5 cm) diikuti keterangan (ditulis di bawah lambang tersebut dengan ukuran huruf 12) “Universitas Udayana”. Sedangkan tulisan “Program Studi Kesehatan Masyarakat” dan tahun pembuatannya diletakkan di bawah. Semua huruf dicetak dengan huruf besar, dengan huruf judul utama yang dicetak tebal (bold).
Komposisi huruf dan letak masing-masing bagian diatur agar simetris, serasi dan rapi diatur sedemikian rupa sehingga berbentuk trapesium terbalik.
3.3.2 Halaman judul
Halaman judul sama dengan halaman sampul, dicetak pada kertas HVS putih dengan tinta cetak warna hitam.
3.3.3 Halaman judul dengan spesifikasi
Halaman judul dengan spesifikasi mempunyai perbedaan sedikit dengan halaman judul biasa. Perbedaan terletak pada kalimat di bawah judul yang berbunyi :
“Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat”
Seperti halnya halaman judul dan sampul, halaman ini juga dicetak dengan komposisi huruf dan letak masing-masing bagian secara simetris.
3.3.4 Halaman persetujuan
Terdapat dua halaman persetujuan.
a Pernyataan persetujuan diketik di tengah-tengah yang kemudian diikuti dengan keterangan sebagai berikut:
“Skripsi ini telah disetujui dan diperiksa di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat
Universitas Udayana”
Tempat dan tanggal skripsi diuji, serta nama para pembimbing diikuti dengan tanda tangan diletakkan di bagian bawah dari pernyataan tersebut (lampiran 12)
b Pernyataan telah diuji oleh Panitia sidang ujian skripsi dilakukan setelah ujian skripsi selesai. Halaman ini diletakkan setelah halaman pernyataan persetujuan oleh pembimbing (lampiran 11)
3.3.5 Halaman kata pengantar
Halaman ini memuat uraian singkat tentang maksud penyusunan skripsi, penjelasan-penjelasan, dan ucapan terima kasih penulis kepada pihak-pihak tertentu yang telah
membantunya selama penulisan ataupun pendidikan. Dalam prakata tidak terdapat hal-hal yang bersifat ilmiah. Judul KATA PENGANTAR diketik simetris tanpa garis bawah dan titik di akhir kalimat. Pada akhir teks di sebelah kanan bawah dicantumkan tempat dan tanggal penulisan dan kata “Penulis”.
3.3.6 Abstrak
Abstrak atau ringkasan merupakan ringkasan atau ulasan singkat isi skripsi, tanpa tambahan penafsiran, kritik maupun tanggapan penulisannya. Setiap skripsi harus mempunyai abstrak yang membekali pembaca dengan inti tulisan yang bersangkutan, yang mencakup : (a) masalah utama yang diteliti dan ruang lingkupnya; (b) metode yang digunakan; (c) hasil yang diperoleh; dan (d) kesimpulan utama dan saran yang diajukan.
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris masing-masing tidak lebih dari 2 halaman. Abstrak ditempatkan pada halaman setelah Kata Pengantar. Kalimat pasif sedapat mungkin digunakan, baik abstrak berbahasa Indonesia maupun Inggris. Abstrak ditulis dengan sistem terstruktur atau sistem alinea. Contoh abstrak dapat dilihat pada lampiran 14 dan 15.
Cara pengetikan adalah, di sebelah kiri atas halaman disebutkan:
Nama Program Studi (huruf besar) Peminatan (huruf besar)
Tanggal ujian skripsi
Baris di bawahnya dimulai dengan menuliskan nama penulis dengan jarak 2 spasi dari tulisan di atasnya. Dua spasi setelah itu dituliskan judul skripsi (baris dalam judul jaraknya 1 spasi. Kata ABSTRAK di tengah berjarak 2 spasi dari tulisan di atasnya. Teks pada abstrak diketik dengan jarak 1 spasi. Pada akhir abstrak dicantumkan kata kunci dengan jarak 2 spasi dari teks yang terakhir.
3.3.7 Halaman daftar isi
Semua judul bab, judul sub-bab disusun secara vertikal dalam suatu daftar. Semua judul bab diketik dengan huruf besar, setiap kata dalam judul sub-bab diawali dengan huruf besar kecuali kata sambung, sedangkan anak sub-bab dan rinciannya hanya huruf awal kata pertama yang diketik dengan huruf besar.
Pada Daftar Isi dimasukkan halaman-halaman KATA PENGANTAR, ABSTRAK, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN, DAFTAR LAMPIRAN, dalam angka Romawi kecil, diikuti dengan rincian bab-bab bagian utama skripsi, dan diakhiri dengan DAFTAR PUSTAKA dan LAMPIRAN.
3.3.8 Halaman daftar tabel, daftar gambar, daftar istilah/singkatan, dan daftar lampiran
Daftar ini memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan cepat mengetahui tabel, gambar, singkatan serta lampiran apa saja yang terdapat dalam skripsi tersebut berikut letak halamannya.
Daftar tabel disusun secara berurut sesuai dengan nomor tabel dan nomor halamannya. Tulisan: ‘DAFTAR
TABEL’ ditulis dengan huruf kapital, rata tengah, dan ditempatkan rata sembir atas. Tulisan: ‘Nomor’ ditulis rata dengan sembir kiri, dan tulisan ‘Halaman’ diketik rata dengan sembir kanan dengan jarak dua spasi di bawah tulisan DAFTAR TABEL. Contoh format daftar tabel tercantum pada Lampiran 17.
Format daftar gambar, daftar istilah dan daftar lampiran sama dengan daftar tabel. Daftar gambar berisi judul gambar dan nomor halaman, daftar lampiran berisi judul lampiran dan nomor halaman, sedangkan daftar istilah berisi istilah/singkatan dan penjelasannya. Urutan yang lazim ialah daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran dan terakhir daftar istilah/singkatan (lihat Lampiran 19 dan 20).
3.4 Deskripsi Bagian Utama
Bagian utama mencangkup teks yang secara ilmiah memaparkan penelitian, pengembangan model atau prototipe yang dilakukan serta hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penyajiannya lugas dan sistematis, menggunakan Bahasa Indonesia sesuai kaidah tata bahasa yang berlaku. Peng-Indonesiaan istilah mengikuti Pedoman Umum Pembentukan Istilah, sedangkan ragam bahasa baku mengikuti Kamus Umum Bahasa Indonesia.
3.4.1 Pendahuluan
Bab PENDAHULUAN merupakan BAB 1 skripsi, dikemukakan dengan singkat dan jelas: (a) latar belakang masalah yang akan dibahas; (b) pertanyaan penelitian, rumusan masalah; (c) tujuan penelitian yang memuat tujuan umum, dan tujuan khusus yang bersifat dapat diukur; (d) alasan-alasan mengapa penelitian model/prototipe tersebut
perlu dilakukan, harapan dan manfaat yang diharapkan dapat diperoleh setelah penelitian/analisis dilakukan; (e) ruang lingkup bahasan yang meliputi area, substansi, wilayah geografis/topografi/administrasi, pendekatan penelitian, subjek dan level pembahasan (makro atau mikro).
3.4.2 Tinjauan pustaka
BAB 2 skripsi adalah TINJAUAN PUSTAKA diulas berbagai publikasi resmi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti atau direncanakan modelnya, mencakup antara lain: aspek masalah yang diteliti, pendekatan pemecahan masalah yang digunakan dan/atau model kerangka konsep yang dipakai, metode penelitian termasuk lokasi penelitian dilakukan, kondisi-kondisi penelitian, dan hasil yang diperoleh sebagaimana dipaparkan dalam sumber bersangkutan.
Pada umumnya untuk suatu masalah tertentu, berbagai pendekatan dan/atau model kerangka konsep dapat digunakan, yang kadangkala bertentangan baik model kerangka konsep maupun hasil penelitiannya. Pada bab ini diulas secara analitik kelebihan dan kekurangan setiap pendekatan dan desain penelitian, serta kendala yang dihadapi sehingga membatasi keleluasaan hasil dan manfaat penelitian tersebut.
Pengulasan berbagai publikasi yang dapat mengarah kepada analisa seperti di atas dapat dilakukan bila minimal diulas (sebagai suatu perkiraan kasar) 5 buku utama (text book) dan 10 artikel dari jurnal-jurnal yang terkait dengan topik penelitian, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Setelah menjelaskan berbagai pendekatan dengan kelebihan masing-masing, bagian akhir bab ini menjelaskan pendekatan mana yang akan dipakai untuk penelitian ini beserta alasan-alasannya. Pendekatan yang akan dipakai tersebut kemudian akan dijelaskan secara rinci dalam bab selanjutnya, yaitu bab KERANGKA KONSEP.
3.4.3 Kerangka konsep
Bab KERANGKA KONSEP merupakan BAB 3, dijelaskan secara rinci pendekatan pemecahan masalah dan/atau model yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini terdiri dari: (a) visualisasi hubungan berbagai konsep dan/atau model matematis dengan penjelasannya; (b) penjelasan secara terinci konsep dan/atau variabel serta definisi operasional setiap konsep/variabel; dan (c) hubungan antara berbagai konsep dan/atau variabel dalam model pemecahan masalah yang juga dijelaskan secara rinci.
3.4.4 Metode Penelitian
Untuk skripsi yang berdasarkan penelitian dalam bab METODE PENELITIAN, yang merupakan BAB 4, dijelaskan beberapa hal pokok, yaitu: (a) desain penelitian yang digunakan; (b) populasi, sampel dan unit analisis, serta cara pengambilan dan perlakuan sampel; (c) pengukuran dan cara pengamatan variabel dan/atau konsep yang diukur; (d) langkah-langkah dalam pengumpulan dan manajemen penelitian di lapangan dan (e) teknik dan analisis data yang dipakai. Semuanya dijelaskan secara cermat dan jelas, agar bila diulang orang lain dalam kondisi yang sama akan memberikan hasil yang sama pula.
Untuk skripsi berdasarkan laporan kegiatan ilmiah untuk menghasilkan suatu model atau prototipe, maka bagian ini perlu secara lengkap menjelaskan/diuraikan a) kerangka dasar pengembangan model, b) bagaimana langkah-langkah kegiatan dilaksanakan, c) cara pengukuran dan pengamatan variabel, d) langkah-langkah pengumpulan data atau informasi yang diperlukan serta, e) teknik analisis data atau informasi yang didapat sehingga pembaca dapat mengerti bahwa yang dilaksanakan bukanlah penelitian kuantitatif.
3.4.5 Hasil
Bagian ini merupakan BAB 5 skripsi, yang memaparkan hasil penelitian secara obyektif. Untuk analisis data kuantitatif, analisis dilakukan secara bertahap dari distribusi frekuensi, kemudian analisis bivariat, dan terakhir (bila diperlukan) analisis multivariat. Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan membaca dan menterjemahkan hasil penelitian di atas secara obyektif dan belum menampilkan pendapat/subyektivitas peneliti.
Untuk analisis data kualitatif, analisis dilakukan dengan menuliskan hasil penemuan lapangan secara sistematis topik demi topik. Pembuktian bahwa hasil lapangan tersebut didapat dari wawancara, observasi dari penelitian lapangan perlu ditekankan.
Untuk pembuatan model dan hasil kegiatan lapangan pada bagian ini dapat dipaparkan bagaimana model tersebut dapat dioperasikan. Hasil ini juga dapat digabungkan dengan pembahasan sehingga topik bab ini adalah HASIL DAN PEMBAHASAN.
3.4.6 Pembahasan
Bagian ini merupakan BAB 6 skripsi, yang membahas hasil penelitian secara menyeluruh. Di sini akan dilakukan perbandingan hasil penelitian tersebut dengan teori dan hasil penelitian terdahulu seperti yang dituliskan dalam tinjauan pustaka. Penekanan pada mekanisme “compare” (apa yang sama) dan “contrast” (apa yang berbeda) dari hal di atas amat ditekankan. Terakhir, pada pembahasan inilah mahasiswa diharuskan untuk mengutarakan bagaimana pendapatnya tentang masalah tersebut, setelah melakukan perbandingan antara apa yang ditemukannya di lapangan dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya. Kemampuan mengutarakan analisis dan perspektif keilmuan menurut visi mahasiswa, amat dipentingkan dalam bab ini.
3.4.7 Simpulan dan saran
Bagian ini merupakan BAB 7 skripsi, yang memuat kesimpulan hasil penelitian secara sistematis yang berkaitan dengan upaya menjawab hipotesis dan/atau tujuan penelitian. Pada akhir bab ini dikemukakan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan maupun model/prototipe yang dihasilkan. Saran-saran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan dan upaya praktis pemecahan masalah yang dihadapi, dan bahan atau aspek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran harus dibuat seoperasional mungkin sehingga bermanfaat bagi mereka yang menerima saran tersebut.
3.5 Deskripsi Bagian Akhir
Bagian ini merupakan bagian akhir skripsi yang tidak ditandai oleh judul BAB, namun penomoran halamannya melanjutkan nomor halaman sebelumnya. Bagian ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
1. Daftar Pustaka 2. Lampiran, dan 3. Ralat
3.5.1 Daftar pustaka
Sedapat mungkin menyitir 5 buah artikel ilmiah internasional yang berbahasa Inggris yang diterbitkan dalam jurnal dengan reputasi ilmiah yang baik. Pembahasan penyusunan Daftar Pustaka dapat dilihat pada BAB 4 buku panduan ini.
3.5.2 Lampiran
Bagian ini diawali halaman kosong yang ditandai kata LAMPIRAN di tengah bidang pengetikan. Halaman ini tidak diberi nomor, tetapi ikut dihitung. Dalam LAMPIRAN disajikan keterangan-keterangan yang dianggap penting untuk skripsi, tetapi yang akan mengganggu kelancaran membaca bila dicantumkan di Bagian Utama skripsi. Nomor lampiran dinyatakan dengan angka Arab dan diketik di tengah bidang pengetikan.
3.5.3 Ralat
Apabila seluruh skripsi telah selesai diketik dan ternyata kemudian terdapat beberapa kesalahan, maka dapat dibuat suatu ralat. Namun apabila pada satu halaman
terdapat lebih dari tiga ralat, maka halaman tersebut diganti ulang seluruhnya.
Ralat dibuat di halaman tersendiri, tanpa diberi nomor halaman dan ditempatkan di Bagian Akhir, yaitu sebelum halaman kulit sampul belakang.
BAB 4
CARA MENGACU DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA
Suatu karya ilmiah yang baik harus dilengkapi dengan acuan kepada sumber informasi untuk menguatkan pernyataan penulis. Sumber informasi tersebut dikumpulkan dalam suatu daftar acuan yang disebut DAFTAR PUSTAKA. Daftar pustaka adalah suatu daftar sumber informasi yang telah digunakan dalam skripsi. Semua bahan pustaka yang dikutip penulis dicantumkan dalam daftar pustaka yang ditempatkan setelah bab terakhir skripsi. Penulisan daftar pustaka dalam skripsi mengacu pada sistem penulisan referensi Harvard.
Sumber data atau informasi yang tidak dipublikasikan, berasal dari komunikasi langsung ataupun catatan kuliah tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. Untuk sumber informasi semacam itu, pengacuan dalam teks dicantumkan keterangan dalam tanda kurung siku. Sebagai contoh: [data tidak dipublikasikan] atau [Suprijanto, wawancara, 18 Februari 1991].
4.1 Kutipan dalam Naskah Skripsi
Di dalam naskah skripsi, pengacuan pada sumber informasi dapat merupakan bagian kalimat dengan mencantumkan nama penulis yang diacu, tahun serta halaman yang memuat informasi tersebut dalam tanda kurung. Sebagai contoh (Sampurno, 1992) atau Sampurno (1992) menyatakan bahwa “ ...” (dst).
Kutipan yang pendek dapat dimasukkan ke dalam naskah dengan diberi tanda kutip pada permulaan dan akhir
kutipan. Bila kutipan terdiri dari beberapa baris, maka kutipan tersebut harus dimulai pada alinea baru dan diketik satu spasi dengan satu tab ke dalam. Untuk beberapa bagian dari kutipan yang perlu dihilangkan, karena tidak dianggap penting maka bagian tersebut diberi tiga titik.
Penggunaan catatan kaki hanya dilakukan bila penulis merasa perlu mengacu pada suatu sumber informasi yang bila dimasukkan ke dalam naskah akan mengganggu alur pembahasan. Hal lain adalah bila penulis hendak membuat ulasan tambahan untuk menjelaskan pembahasan dalam naskah tanpa mengganggu pokok pikiran dalam naskah. Untuk menyebutkan sumber informasi yang tidak dipublikasikan juga perlu dibuatkan catatan kaki. Disarankan agar catatan kaki ini digunakan hanya bila perlu benar.
Catatan kaki dituliskan pada halaman yang sama dengan tempat kutipan dicantumkan dan diberi nomor dengan angka Arab yang diurutkan dari bab I sampai terakhir. Penempatan catatan kaki dipisahkan dari naskah oleh garis sepanjang 4 cm mulai dari batas kiri bawah naskah dan jarak antara baris terakhir naskah adalah 2 spasi.
4.2 Daftar Pustaka
Sumber informasi yang dicantumkan dalam daftar pustaka berupa:
1) Buku
2) Salah satu bab atau bagian dari buku 3) Monografi
4) Artikel dalam majalah
6) Laporan atau penerbitan resmi suatu badan/instansi 7) Naskah yang sedang dipersiapkan untuk diterbitkan
dengan mencantumkan keterangan (sedang dicetak).
Sumber informasi yang dimasukkan dalam daftar pustaka harus yang benar-benar dibaca secara langsung oleh penulisnya. Sumber informasi tersebut harus relevan dengan masalah penelitian. Penggunaan abstrak sebagai acuan sedapat mungkin dihindari, bila dianggap perlu benar, maka di akhir acuan dituliskan keterangan (abstrak).
4.2.1 Kelengkapan daftar pustaka
Judul daftar pustaka diketik secara simetris di batas atas bidang pengetikan. Empat spasi di bawahnya, di batas kiri bidang pengetikan diketik nama pengarang dan tahun penerbitan. Di bawahnya diketik judul pustaka acuan dimulai 1 tab ke dalam dari batas kiri bidang pengetikan, dengan jarak baris 2 spasi. Pustaka acuan berikutnya dimulai di batas kiri bidang pengetikan. Tiap tanda baca diberi jarak satu ketukan bebas, kecuali antara kependekan nama depan pengarang. Judul buku dan majalah digarisbawahi atau dicetak miring. Sumber informasi dalam daftar pustaka tidak diberi nomor, tetapi dibuat menurut abjad berdasarkan nama akhir pengarang.
Setiap pustaka acuan dalam DAFTAR PUSTAKA sebaiknya dicantumkan data bibliografi sumber informasinya selengkap mungkin. Data yang perlu dicantumkan adalah: 1) Nama lengkap penulis, editor atau lembaga yang
bertanggung jawab atas penerbitan pustaka tersebut. 2) Judul buku, artikel, bab dari buku atau makalah.
3) Data penerbitan untuk buku, berikut jilid, edisi, tahun terbit, penerbit, kota dan halaman yang dikutip
4) Data penerbit untuk majalah adalah judul majalah, volume/tahun, nomor, tahun penerbitan dan halaman artikel tersebut.
Dalam daftar pustaka nama dituliskan dengan nama keluarga atau nama akhir mendahului nama kecil atau inisialnya. Sedangkan untuk catatan kaki nama penulis dituliskan seperti tertulis dalam judul. Untuk sumber informasi yang ditulis oleh 2 orang pengarang, maka kedua nama pengarang dituliskan dengan menambahkan tanda ampersand “&” di antara kedua nama pengarang tersebut, untuk menggantikan kata “dan”, “and” atau “und”. Sedangkan untuk sumber informasi yang ditulis oleh lebih dari 3 orang pengarang, hanya dituliskan nama pengarang pertama disertai kata “et al”.
Contoh:
Pencantuman daftar pustaka untuk buku:
Notoatmodjo, S. (1989). Dasar-dasar Pendidikan dan
Pelatihan. Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta: 100-114.
Phoon, W.O & Chen,W.H, P.C.Y (eds), (1986). Textbook of
Community Medicine in South East Asia. John Wiley &
Sons, Chichester: 609-620.
Bila seorang penulis menerbitkan dua buku di tahun 2005, tahun dari buku pertama (dalam urutan abjad dari urutan) dikutip sebagai 2005a, dan yang kedua sebagai 2005b.
Contoh:
Smith, J. (2005a). Harvard Referencing. London: Jolly Good Publishing.
Smith, J. (2005b). Dutch Citing Practices. The Hague: Holland Research Foundation.
Pencantuman daftar pustaka untuk buku yang ditulis oleh beberapa orang penulis atau sub bab buku:
Mercenier, A. (1999). Lactic acid bacteria as vaccines. In: Tannock, G.W. (Ed).Probiotics: A Critical Review. Horizon Scientific Press. Norfolkm UK:113-128.
Pencantuman daftar pustaka untuk jurnal ilmiah:
Sjaaf, A.C.(1991). Analisis biaya Layanan Kesehatan Rumah Sakit. Medika, 17 (10): 819-824.
Smith, J. M. (1998). The Origin of Altruism. Nature, 393: 639–640.
Thomson, M. P., Kingree, J. B. & Windle, M. (2008). Longitudinal Associations between Problem Alcohol Use and Violent Victimization in a National Sample of Adolescents. Journal of Adolescent Health,42:21-27. Jamison, D.T & Mosley, W.H. (1991).Disease Control
Priorities in Developing Countries. Health Policy Responses to Epidimeological Change. Am. J. Public
Health, 81(1):15-22.
1. Singkatan nama jurnal ilmiah disesuaikan dengan peraturan internasional yang berlaku. Penulisan jurnal diatas mengacu pada sistem penulisan referensi Harvard.
2. Nama jurnal ilmiah dicetak miring atau digarisbawahi. Volume jurnal dalam jurnal Indonesia biasanya dinyatakan dengan tahun, nomor jurnal dicetak antara tanda kurung. Bila data volume tidak ada, maka nomor jurnal dicetak tanpa tanda kurung.
Pencantuman daftar pustaka dari halaman web atau perpustakaan elektronik
(eLibrary) :
Nama keluarga penulis/editor, nama awal penulis/editor. (eds) [bila cocok] (tanggal last update atau copyright), “Judul halaman”, (Judul site), Available: URL (Accessed: tanggal akses).
Contoh:
Dunn, J.T. (2001, August 23 – last update), “Iodine”, (Linus Pauling Institute),
Available:http://www.orst.edu/dept/Ipi/infocenter/minerals /iodine/iodine.html (Accessed: 2002, September 16)
Catatan: Tidak diperlukan (eds) karena hanya terdapat penulis saja.
Bila tidak dijumpai nama penulis maupun editor, pakailah format berikut. Ingat, cara penulisan harus konsisten:
“Judul halaman”, (tanggal last update atau copyright), (Judul site), Available: URL (Accessed: tanggal access)
Contoh:
“IQ linked with amount of grey matter”, (2001, November 5 – last update), (BBC News), Available:
http://news.bbc.co.uk/hi/english/sci/tech/default.stml (Accessed: 2001, March 26).
4.2.2 Penulisan nama pengarang
Berikut ini beberapa contoh untuk menentukan cara penulisan nama pengarang:
1. Untuk pengarang Indonesia yang menggunakan lebih dari satu bagian nama selain nama keluarga, maka penulisannya tetap nama akhirnya mendahului nama kecilnya.
2. Bagi nama pengarang yang bagian akhir namanya dituliskan dengan inisial dan tidak diketahui kepanjangannya, maka namanya diurutkan pada bagian pertama yang tertulis lengkap.
3. Nama yang dimulai dengan “Mc” atau “St” ditempatkan pada urutan nama dengan ejaan “Mac” atau “Saint”. 4. Sebutan “Sr” atau “Jr” atau urutan keturunan
dicantumkan setelah nama keluarga pengarang. Contoh: Hamengkubuwono IX, Sri Sultan
5. Nama ganda dituliskan berdasarkan nama pertamanya, contoh:
Wai-On Phoon menjadi Phoon, W
6. Nama China dituliskan berdasarkan nama keluarga yang dituliskan lebih dahulu, contoh: Kwik, K.G