• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA PRODI AKUNTANSI UNIVERSITAS NUSA PUTRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA PRODI AKUNTANSI UNIVERSITAS NUSA PUTRA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Page | 16 JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2 (1), 2020, 16-26

ISSN: 2686-1054 (media online)

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP

INDEKS PRESTASI MAHASISWA PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS NUSA PUTRA

Neneng Paridatul Husna1 PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura,

Nenkfarida1804@gmail.com

Siti Rukoyah2

PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura, siti.rukoyah_ak18@nusaputra.ac.id

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah 100 mahasiswa Program Studi Akuntansi. Sampel penelitian menggunakan metode random sampling, dan sebagian dari populasi yang dipilih yaitu 33 orang. Regresi linier berganda adalah teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini, memakai pengujian hipotesis parsial serta secara simultan dan memakai koefisien determinasi. Uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas yang dilakukan memakai kolmogorov smirnov, lalu uji multikolinieritas, selanjutnya uji heteroskedastisitas kemudian uji linieritas terlebih dahulu dilakukan sebelum melakukan analisis pengujian . Hasil yang diperoleh dari penelitian ini memperlihatkan bahwa disiplin dan motivasi berpengaruh terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa. Regresi linier berganda Y = 6,714 + 0,250x1 + 0,373x2. Uji hipotesis yang dilakukan dengan parsial

melalui tingkat signifikansi sebesar 5%. Variabel disiplin, nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah 0,243 dan

nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 1,664 maka diperoleh 𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,243>1,664). Kemudian, untuk

variabel motivasi, nilai 𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah 2,048 dan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar1,664, maka diperoleh

𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏el (2,048>1,664). Sedangkan uji hipotesis yang dilakukan dengan simultan

melalui tingkat signifikansi sebesar 5% memperlihatkan besarnya nilai 𝑓𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah

11,839 dan besarnya nilai 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 adalah 3,12, oleh karena itu diperoleh 𝑓𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

(11,839>3,12) dan koefisien (R square) sebesar 0,441/44,1%. Hal tersebut menunjukkan bahwa sumbangan variabel displin dan motivasi terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa sebesar 44,1%. Oleh karena itu, penelitian ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan disiplin dan motivasi belajar mahasiswa.

Kata Kunci: Disiplin, Motivasi, Indeks Prestasi Mahasiswa

ABSTRACT

This type of research is quantitative. The population of this study was 100 students of the Accounting Study Program. The research sample used a random sampling method, and part of the population selected was 33 people. Multiple linear regression is a data analysis

(2)

technique used in this study, using partial and simultaneous hypothesis testing and using the coefficient of determination. The prerequisite analysis test was the normality test which was carried out using the Kolmogorov Smirnov test, then the multicollinearity test, then the heteroscedasticity test and then the linearity test before carrying out the test analysis. The results obtained from this study indicate that discipline and motivation have an effect on the Student Achievement Index. Multiple linear regression Y = 6,714 + 0,250x1 + 0,373x2. Hypothesis testing is done partially through a significance level of 5%. For the discipline

variable, the value of 𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 is 0.243 and the value of is 1.664, then it is obtained that

𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0.243> 1.664). Then, for the motivation variable, the value of 𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 is

2.048 and the value of 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 is 1.664, then it is obtained that 𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 𝑡𝑡𝑎𝑏el (2.048>

1.664). While the hypothesis test carried out simultaneously through a significance level of

5% shows the value of 𝑓𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 is 11.839 and the value of 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 is 3.12, therefore it is

obtained that 𝑓𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (11.839> 3.12) and the coefficient (R square) of 0.441 /

44.1%. This shows that the contribution of discipline and motivation variables to the Student Achievement Index is 44.1%. Therefore, this research is very useful to improve student discipline and motivation.

Keywords: Discipline, Motivation, Student Achievement Index

PENDAHULUAN

Untuk meningkatkan taraf hidup dan bekerja ke arah yang lebih baik, salah satunya yaitu dengan pendidikan. Pendidikan ialah kekuatan pendorong yang sangat mempengaruhi perkembangan fisik, psikologis, moral serta semua aspek kehidupan manusia. Pendidikan merupakan satu diantara faktor yang memegang peranan penting dalam kehidupan suatu negara, karena dapat mendorong dan menentukan proses pembangunan negara tersebut di berbagai aspek. Belajar adalah hak yang dimiliki semua orang. Hak atas pendidikan di Indonesia dilindungi oleh undang-undang, yakni Pasal 31 UUD 1945. Mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama, usia pendidikan di Indonesia minimal harus berusia 9 tahun. Jenjang pendidikan selanjutnya, yaitu pendidikan menengah dan tinggi diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Indeks prestasi sebagai ukuran keberhasilan mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar. Indeks prestasi dapat diukur dengan alat terkait dan dinyatakan dalam angka, yang menggambarkan pencapaian setiap mahasiswa dalam kurun waktu tertentu. Dengan indeks prestasi yang tinggi, mahasiswa dapat memahami ilmu dengan baik.

Kinerja akademik dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu motivasi. Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi memainkan peran penting dalam indikator pencapaian. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Motivasi diartikan seperti dorongan hati, yang terjadi secara sadar ataupun tidak sadar ketika seseorang melakukan kegiatan dengan tujuan khusus, dan seseorang dengan motivasi yang kuat.” Orang akan memiliki keinginan yang kuat untuk kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu, orang dengan kecerdasan cukup tinggi akan gagal karena kurangnya motivasi, karena jika memiliki motivasi yang tepat maka hasil belajar akan menjadi optimal, selain motivasi, faktor lain juga berperan penting dalam meningkatkan prestasi akademik, seperti disiplin juga sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.

Indikasi pengendalian diri seseorang dalam bentuk aturan yaitu disiplin diri. Dibandingkan dengan disiplin yang dihasilkan oleh pengawasan orang lain, disiplin yang dihasilkan oleh kesadaran diri akan lebih menggairahkan serta langgeng. Disiplin adalah cara

(3)

melatih seseorang untuk belajar dan mengatur aktivitasnya tepat waktu dengan tetap menjaga kedisiplin dalam lingkungan pendidikan. Melalui kesadaran dan disiplin belajar maka tujuan pencapaian belajar yang tinggi akan tercapai.

Salah satu institusi pendidikan yang dapat mendidik lulusan yang berkualitas adalah perguruan tinggi. Saleh (2014) berpandangan bahwa untuk menentukan tinggi rendahnya kualitas lulusan dapat dikakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan indeks prestasi semester, lalu indeks prestasi kumulatif kemudian tepat atau tidaknya jangka penyelesaian dalam menuntut ilmu. Tetapi nyatanya, dari hasil-hasil penelitian memperlihatkan indeks prestasi kumulatif yang didapat oleh mahasiswa terdapat pada angka yang sangat rendah. Mengingat indeks prestasi kumulatif ialah salah satu tolak ukur mahasiswa untuk meraih kesuksesan akademik, hal ini tentunya menjadi kendala. Udayani dkk. (2017) berpendapat “Prestasi akademik mahasiswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yang terdiri dari faktor internal serta faktor eksternal.” Motivasi dalam berprestasi, disiplin dalam belajar, gaya dalam belajar serta minat dalam berorganisasi yaitu faktor internal yang berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa. Lalu, kondisi sosial, lingkungan pendidikan, serta sarana prasarana pendukung yaitu faktor eksternal yang berpengaruh terhadap prestasi belajar (Saleh, 2014).

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin dan motivasi belajar terhadap pencapaian Indeks Prestasi Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Nusa Putra. Dan manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan disiplin dan motivasi belajar mahasiswa.

KAJIAN LITERATUR Disiplin

Teori belajar behavioristik mendukung pengaruh disiplin ilmu terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa. Teori yang dikemukakan Torndike (1874-1949) dasarnya itu adalah teori koneksionisme, teori pembelajaran yang menitik beratkan terhadap perilaku manusia. Ketika stimulus berpengaruh positif terhadap prestasi akademik, maka siswa akan berperan aktif dalam proses perkembangan, diantaranya adalah disiplin belajar. Duckworth dan Seligman (2005) berpendapat “Disiplin belajar dua kali lebih efektif daripada IQ yang kita miliki yaitu sebesar 67%.” Saputro dan Pardiman (2012) berpendapat “Disiplin belajar memiliki pengaruh positif dan signifikan pada prestasi akademik mahasiswa yaitu sebesar 34,5%.” Sejalan dengan Sumantri (2010), dalam penelitian yang dilakukannya menyatakan bahwa pembelajaran disiplin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademik. Disiplin diri dan tindakan terus menerus akan menjadi kebiasaan dalam mengembangkan prestasi yang berprestasi. Keunggulan memberi kita keuntungan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang memastikan kehidupan untuk kedepannya. Adriyansyah (2013: 93) berpendapat bahwa “Kedisiplinan adalah mencegah pelanggaran atas kondisi yang disepakati bersama dan dengan demikian menghindari hukuman. Disiplin merupakan sikap yang tercermin dalam perilaku individu, kelompok atau masyarakat yang diwujudkan dalam kepatuhan terhadap berbagai peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah atau etika, norma, dan aturan yang berlaku pada masyarakat.”

Motivasi

Selain disiplin, faktor lain yang mempengaruhi Indeks Prestasi Mahasiswa adalah motivasi. Terdapat banyak teori tentang motivasi. Sudaryono dan Bharata (2004) mengemukakan “Teori motivasi bisa dibagi menjadi dua kategori. Kategori kesatu yaitu teori kepuasan (Conten Theories). Teori kepuasan ini mencoba untuk memutuskan faktor-faktor

(4)

perilaku yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat mendorong, membimbing, mendukung serta menghentikan perilaku. Teori kepuasan ini mencakup teori hierarki kebutuhan Maslow, teori ERG Aldaver, teori dua faktor Herzberg, serta teori kebutuhan Mc.Clelland. Kategori yang kedua yaitu teori proses. Teori proses ini berusaha menjelaskan seperti apa perilaku didorong, dibimbing, didukung serta dihentikan. Teori motivasi yang masuk ke dalam kategori teori proses meliputi teori harapan Vroom, teori penguatan Skinner, teori keadilan Adams, serta teori penetapan tujuan Locke.” Penelitian yang dilakukan lebih memperhatikan teori proses, khususnya teori harapan Vroom yang diuraikan oleh Porter dan Lawler, sebagaimana yang diteliti oleh Sudaryono dan Bharata (2004). “Teori harapan Vroom menyatakan bahwa motivasi itu akan menentukan berapa besar usaha yang dibutuhkan dalam suatu tugas” (Sudaryono dan Bharata, 2004). Dalam pengambilan keputusan, yang digunakan didasarkan pada 2 (dua) tahapan proses harapan, yakni harapan performance outcome serta harapan effort performance. Pada dasarnya, motivasi ini dipengaruhi oleh ekspektasi pribadi, artinya upaya tertentu akan membuahkan hasil berupa kinerja yang didambakan. Motivasi ini pun dipengaruhi oleh persepsi setiap individu tentang kemungkinan untuk mendapatkan outcomes sebagai hasil dari tercapainya performance atau yang sering disebut dengan harapan performance outcomes. Pada akhirnya, individu pun akan termotivasi dengan peringkat penilaian terhadap valensi. Dalam pelaksanaan harapan mereka, Sudaryono dan Bharata (2004), menunjukkan peningkatan motivasi pribadi yang disertai oleh perilaku yang serupa atau upaya yang lebih besar. Kegiatan itu akan disertai bersama diperolehnya hasil primer dan hasil sekunder yang berupa kinerja. Motivasi yang lebih bermanfaat untuk membantu keberhasilan yaitu motivasi yang asalnya dari diri sendiri, akan tetapi bukan dari faktor eksternal yang didorong oleh individu lain. Apabila motivasi yang asalnya di hati sudah cukup, maka individu akan selalu bekerja dengan lebih semangat, apabila dalam kegiatan belajar suasana hati terasa tentram dan nyaman, maka materi yang akan dipelajari pun akan lebih mudah dipahami. Sudaryono dan Bharata (2004), menyatakan bahwa motivasi tersebut antara lain: dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif, dan optimisme.

Indeks Prestasi

Burhanuddin Salam (2004: 121), berpandangan bahwa Indeks Prestasi (IP) yaitu angka yang memperlihatkan hasil prestasi belajar mahasiswa dalam 1 (satu) semester yang dihitung oleh rumus yang sudah ditentukan. Sedangkan IPK yaitu angka yang memperlihatkan nilai mahasiswa dari semester awal hingga semester akhir. Oleh karena itu, mahasiswa aktif dapat dilihat dari IP dan IPK nya. Walaupun tidak semua keberhasilan didasarkan pada indeks prestasi, akan tetapi indeks prestasi yang baik harus disesuaikan dengan proses pembelajaran yang tepat. Bagi mahasiswa, saat memasuki waktu perkuliahan, ilmu yang didapat tidak hanya berasal dari dosen. Mahasiswa berasal dari kata maha yang artinya besar, dan siswa berarti orang yang menuntut ilmu. Jadi pada intinya seorang mahasiswa harus berperilaku atau bersikap mandiri dalam menuntut ilmu dan harus lebih bisa mengatur waktu dan menentukan cara belajar yang baik dan benar.

Hipotesis

1. Pengaruh disiplin terhadap indeks prestasi

Disiplin memainkan peran yang sangat penting dalam upaya untuk mencapai indeks prestasi yang baik. Saputro dan Pardiman (2012) menyatakan, disiplin belajar memiliki pengaruh positif dan signifikan pada prestasi akademik mahasiswa yaitu sebesar 34,5%. Sejalan dengan Sumantri (2010), dalam penelitian yang dilakukannya menyatakan bahwa pembelajaran disiplin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademik. Disiplin diri dan tindakan terus menerus akan menjadi kebiasaan dalam mengembangkan

(5)

prestasi yang berprestasi. Pengaruh disiplin terhadap indeks prestasi sangat besar, sehingga sikap disiplin perlu ditanamkan pada mahasiswa.

Mahasiswa yang mempunyai kedisiplinan yang tinggi akan mengalami : Taat dan mematuhi semua ketentuan ataupun peraturan pada bidang akademik dan kemahasiswaan, disiplin dalam masuk kelas, ketertiban selama kelas, mengerjakan dan mengumpulkan tugas dengan tepat waktu, bisa mengatur waktu belajar pada saat di rumah, rajin serta tekun kemudian disiplin dalam hal belajar. Kebalikannya, keadaan seperti ini jarang sekali muncul pada mahasiswa dengan disiplin belajar rendah atau bahkan mahasiswa yang tidak mempunyai disiplin dalam belajar sama sekali.

Dari indeks prestasi yang dicapai, dapat diketahui apakah mahasiswa disiplin atau tidak dalam belajar.

Dengan berdasar pada penjelasan di atas, dapat diajukan hipotesis tentang pengaruh disiplin terhadap indeks prestasi yaitu :

H1 : Disiplin berpengaruh terhadap indeks prestasi. 2. Pengaruh motivasi terhadap indeks prestasi

Motivasi berhubungan dengan indeks prestasi. Sebab, dengan adanya motivasi belajar mahasiswa akan berdampak besar pada indeks prestasi itu. Mahasiswa yang mempunyai tingkat motivasi yang tinggi akan terlihat dari gaya belajarnya, mereka teliti mempelajari materi yang diberikan, berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, mahasiswa yang mempunyai motivasi yang tinggi tidak akan cepat puas dengan apa yang didapatkannya, serta selalu penasaran untuk mempelajari lebih banyak pengetahuan. Jika mendapat kesulitan, mereka akan berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapi.

Situasi ini berbanding dengan mahasiswa yang mempunyai motivasi yang rendah. Mahasiswa akan meremehkan tugas yang diberikan oleh dosen, hanya bertindak sebagai pendengar pasif selama kegiatan pembelajaran, serta tidak bertanya apabila menemui kesulitan. Meskipun orang tua, dosen, dan teman-teman telah memberikan perhatian dan bimbingan ataupun arahan khusus, hanya ada sedikit kesempatan untuk mengubah perilaku mereka serta mengarahkan pada arah yang lebih baik.

Oleh sebab itu, motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran terutama dalam upaya meningkatkan indeks prestasi.

Dengan berdasar pada penjelasan di atas, dapat diajukan hipotesis tentang pengaruh motivasi terhadap indeks prestasi yaitu :

H2 : Motivasi berpengaruh terhadap indeks prestasi

METODE PENELITIAN

Penelitian berjenis kuantitatif. Lokasi dalam penelitian ini yaitu program studi Akuntansi di Universitas Nusa Putra. Populasi merupakan objek dari keseluruhan penelitian dan ditemukan objek-objek didalamnya dan banyak diantaranya digunakan sebagai sumber data, dan diharapkan bisa menyediakan data yang diperlukan untuk penelitian. Sugiyono (2010: 80), “Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas : obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan uraian tersebut bisa disimpulkan populasi penelitian ini yaitu semua mahasiswa program studi Akuntansi yang mencakup 4 kelas dengan jumlah 100 mahasiswa. Sampel ini ialah bagian dari semua objek yang diamati dan dirasa bisa mewakilkan keseluruhan populasi. Sugiyono (2010:81), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Jika populasinya besar

(6)

dan tidak memungkinkan untuk peneliti mempelajari semua informasi dalam populasi tersebut, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diperoleh dari populasi tersebut. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan sebagian dari populasi sebagai sampel dalam penelitian ini. Sehingga, sampel penelitian ini berjumlah 33 mahasiswa dengan memakai teknik random sampling. Sugiyono (2012: 120), “Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.”

Dan penelitian ini menggunakan teknik menyebar kuesioner untuk mendapatkan data yang baik dan relevan. Teknik analisis data dipakai untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X1,X2) terhadap variabel terikat (Y). Dan analisis regresi linier berganda yang dipakai adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin (X1) dan motivasi (X2) terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa (Y). Persamaan Sugiyono (2010:92) dapat digunakan untuk mencari persamaan regresi linier berganda.

Y=a+b1x1+b2x2+e.

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Prasyarat Analisis

Uji normalitas yang ditentukan oleh regresi ialah bahwa data serta model regresi berdistribusi dengan normal. Kolmogorov-Smirnov dipakai untuk uji normalitas data. Dalam melakukan pengujian, data dianalisis memakai program SPSS versi 24.

Signifikasi dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Apabila sig > 0,05, artinya data penelitian untuk setiap variabel berdistribusi dengan normal. Hasil pengujian yang didapat:

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 33

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 3,57792033

Most Extreme Differences Absolute ,092

Positive ,092

Negative -,074

Test Statistic ,092

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Hal ini dapat dilihat, nilai asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,200 > alpha 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Ketentuan untuk penerapan model regresi berganda ialah variabel independen tidak mempunyai kaitan yang sempurna ataupun tidak mengalami multikolinearitas. Uji multikolinearitas bisa dilihat melalui nilai VIF. Jika toleransi <0.1 dan VIF> 10, variabel independen disebut multikolinearitas. Dan hasil uji yang didapat :

(7)

Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 6,714 4,077 1,647 ,110

Disiplin ,250 ,210 ,258 1,190 ,243 ,397 2,520

Motivasi ,373 ,182 ,444 2,048 ,049 ,397 2,520

a. Dependent Variable: IP

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa nilai Tolerance sebesar 0,397> 0,1 dan nilai VIF sebesar 2,520 <10 yang berarti kedua variabel independen tersebut tidak berhubungan. Kedua variabel independen tersebut berlaku untuk model regresi.

Untuk melihat apakah varian residual dari semua pengamatan dalam model regresi adalah serupa atau berbeda, diperlukan uji heteroskedastisitas. Apabila data yang terdapat pada masing-masing variabel independen tidak mengandung unsur heteroskedastisitas maka tergolong baik. Ini adalah uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser.

Tabel 3. Uji Glejser

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,400 2,471 1,376 ,179

Disiplin -,055 ,127 -,124 -,431 ,670

Motivasi ,027 ,110 ,071 ,246 ,807

a. Dependent Variable: RES2

Dapat dilihat dari tabel nilai signifikansi 0,179> α = 5%. Artinya data pada kedua variabel independen tersebut tidak mengandung unsur heteroskedastisitas. Data ini sangat berguna bagi model regresi dan pengujian lanjutan.

Pengujian linieritas bertujuan untuk melihat apakah variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) bersifat linier ataupun tidak. Pengujian linieritas ialah pengujian persyaratan yang biasa digunakan saat melakukan analisis regresi linier.

Tabel 4. Hasil Uji Linieritas Disiplin ANOVA Table

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

IP * Disiplin

Between Groups (Combined) 479,624 12 39,969 3,155 ,011

Linearity 266,062 1 266,062 21,004 ,000

Deviation from Linearity 213,562 11 19,415 1,533 ,196

Within Groups 253,345 20 12,667

Total 732,970 32

Berdasarkan output di atas, bisa terlihat besarnya nilai signifikansi adalah 0,196> 0,05, berarti ada hubungan linier yang signifikan diantara variabel disiplin dengan variabel Indeks Prestasi Mahasiswa.

(8)

Tabel 5. Hasil Uji Linieritas Motivasi ANOVA Table

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

IP *

Motivasi

Between Groups (Combined) 469,303 13 36,100 2,601 ,029

Linearity 303,970 1 303,970 21,904 ,000 Deviation from Linearity 165,333 12 13,778 ,993 ,490 Within Groups 263,667 19 13,877 Total 732,970 32

Berdasarkan output di atas, bisa terlihat besarnya nilai signifikansi adalah 0,490> 0,05, berarti ada hubungan linier yang signifikan diantara variabel motivasi dengan variabel Indeks Prestasi Mahasiswa.

Analisis regresi linier berganda dipakai untuk melihat pengaruh dua ataupun lebih variabel independen dan satu variabel dependen. Jika nilai variabel independen meningkat atau menurun, gunakan analisis untuk memprediksi nilai variabel dependen dan menentukan apakah hubungan diantara variabel independen dengan variabel dependen positif ataupun negatif. Hasil regresi linier berganda yang didapat :

Tabel 6. Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) 6,714 4,077 1,647 ,110

Disiplin ,250 ,210 ,258 1,190 ,243

Motivasi ,373 ,182 ,444 2,048 ,049

a. Dependent Variable: IP

Berdasarkan tabel di atas, persamaan regresi yang di dapat adalah : Y=a+b1x1+b2x2+e

Y = 6,714 + 0,250x1 + 0,373x2

Koefisien regresi variabel disiplin adalah 0,250, yang artinya penambahan disiplin akan meningkatkan Indeks Prestasi Mahasiswa sebesar 25%. Koefisien regresi variabel motivasi sebesar 0,373 yang artinya setiap penambahan satuan motivasi akan meningkatkan Indeks Prestasi Mahasiswa sebesar 37,3%. Hasil regresi memperlihatkan bahwa perubahan disiplin dan motivasi ke arah yang positif, Indeks Prestasi Mahasiswa pun akan meningkat.

Uji t (parsial) dalam penelitian ini digunakan untuk melihat apakah masing-masing variabel bebas dan variabel terikat berpengaruh signifikan. Tabel tersebut menunjukkan hasil analisis uji t variabel independen. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 di tabel t, dk = n - k, n = 33 kemudian k = 3, jadi dk = 33-3 = 30.

Tabel 7. Hasil Uji t dan Signifikan Variabel

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) 6,714 4,077 1,647 ,110

Disiplin ,250 ,210 ,258 1,190 ,243

Motivasi ,373 ,182 ,444 2,048 ,049

(9)

Penentuan hasil pengujian uji t disiplin (X1) tergantung kepada nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 1,190> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,664. Nilai signifikansi untuk variabel disiplin (X1) sebesar 0,243> α = 5%. Yang artinya bahwa variabel disiplin (X1) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan atas Indeks Prestasi Mahasiswa. Penentuan hasil analisis uji t variabel motivasi (X2) bergantung pada nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2,048 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,664. Nilai signifikansi untuk variabel motivasi (X2) sebesar 0,049 <α = 5%. Yang artinya bahwa variabel motivasi (X2) mempunyai pengaruh signifikan atas Indeks Prestasi Mahasiswa.

Uji f dalam penelitian ini (secara simultan) dipakai untuk melihat apakah kedua variabel independen ini secara bersama-sama berpengaruh signifikan atas variabel dependen. Rumus yang dipakai untuk mendapatkan nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 di Tabel F, dk (1) serta dk (2) dimana dk (1) = k – 1, dk (2) = n - k, jadi dk (1) dan dk (2). Tabel yang didapat :

Tabel 8. Hasil Perhitungan Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 323,321 2 161,661 11,839 ,000b

Residual 409,648 30 13,655

Total 732,970 32

a. Dependent Variable: IP

b. Predictors: (Constant), Motivasi, Disiplin

Hasil dari analisis uji f yang membandingkan pengaruh di antara dua variabel bebas tergantung pada nilai dari 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 11,839> 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 3,12. Nilai signifikansi 0,000 <α = 5%. Artinya kedua variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan atas variabel dependen.

Analisis koefisien determinasi dipakai untuk mengetahui persentase kontribusi variabel bebas disiplin dan motivasi terhadap pengaruh Indeks Prestasi Mahasiswa. Nilai koefisien determinasi yang didapat :

Tabel 9. Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,664a ,441 ,404 3,695

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Disiplin b. Dependent Variable: IP

Dalam penelitian ini, didapati koefisien ditinjau atas nilai R Square adalah 0,441. Nilai koefisien sebesar 0,441 sama dengan 44,10%. Artinya 44,10% Indeks Prestasi Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Nusa Putra dapat dijelaskan oleh disiplin dan motivasi. Sedangkan 55,90% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang dibahas, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien determinasi menunjukkan semua variabel, yaitu disiplin (X1) dan motivasi (X2) secara bersama bisa menjelaskan 44,10% perubahan Indeks Prestasi Mahasiswa (Y), sedangkan sisanya 55,90% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dan diantara kedua variabel, yaitu variabel disiplin dan variabel motivasi, yang

(10)

memiliki pengaruh paling besar terhadap perubahan Indeks Prestasi Mahasiswa adalah variabel motivasi (X2), sebab nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 variabel motivasi (X2) lebih besar dari nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 variabel disiplin (X1).

Dan berdasarkan hasil penelitian peneliti, peneliti berharap dapat menyampaikan beberapa saran bagi peneliti, mahasiswa dan lembaga universitas. Untuk peneliti, hasil dari penelitian ini adalah pengalaman yang berarti, yang bisa meningkatkan wawasan dan pemahaman yang dimiliki peneliti tentang pengaruh dari disiplin dan motivasi belajar mahasiswa, terutama dalam proses upaya untuk mendapat Indeks Prestasi yang baik. Oleh karena itu, pada akhirnya pun peneliti juga harus menanamkan disiplin dan motivasi belajar pada diri sendiri saat melakukan kegiatan supaya mendapatkan hasil yang terbaik. Untuk mahasiswa, data yang didapat memperlihatkan mengenai Indeks Prestasi Mahasiswa ada pada kelas yang cukup. Agar dapat meningkatkan Indeks Prestasi, para mahasiswa haruslah bisa menciptakan motivasi dalam belajar dan menumbuhkan kedisiplinan belajar sehingga bisa lebih memacu kegiatan belajar dan mencapai Indeks Prestasi yang baik. Kemudian, untuk lembaga universitas, hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai patokan untuk penelitian berikutnya, serta sebagai bahan referensi untuk mahasiswa dan peneliti lainnya yang akan melakukan penelitian serupa di kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

Adriyansyah dkk. (2013). Menjadi Tutor Terampil Dan Profesional. Padang: Graha Ilmu. Depdikbud. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Duckworth, A. L., & Seligman, M. E. P. (2005). Selfdiscipline outdoes IQ in predicting academic performance of adolescents. Psychological Science, 16(12), 939–944.

Salam, B. (2004). Cara Belajar yang Sukses di Perguruan Tinggi. Jakarta: Rineka Cipta. Saleh, M. (2014). Pengaruh Motivasi, Faktor Keluarga, Lingkungan kampus dan Aktif

Berorganisasi Terhadap prestasi akademik. Jurnal Phenomenom, 4(2), 109–141. Saputro, S. T., & Pardiman. (2012). Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan Teman

Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, X(1), 78–97.

Sudaryono, Arief dan Bharata. 2004. Perilaku Belajar di Perguruan Tinggi. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Maret. STIE YKPN. Yogyakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: PT Rineka Cipta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: PT Rineka Cipta.

Sumantri, B. (2010). Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMK PGRI 4 Ngawi Tahun Pelajaran 2009/2010. Jurnal Media Prestasi, VI(3), 117– 131.

(11)

Udayani dkk. (2017). Hubungan Motivasi Berprestasi dan Minat Berorganisasi Terhadap Indeks Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika, 6(2), 1– 10.

Gambar

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas  One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas  Coefficients a Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  T  Sig
Tabel 6. Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda  Coefficients a
Tabel 8. Hasil Perhitungan Uji F  ANOVA a

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hepatoprotective Effects of Allium cepa (Onion) Extracts Against Paracetamol-Induced Liver Damage in Rats.. African Journal

Menurut Hamalik (2002), media merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan pengajaran karena dapat membantu siswa dan guru dalam menyampaikan

maksudnya adalah untuk menjaga kesehatan, pendidikan dan perkembangan anak, tetapi secara filosofis ketentuan tersebut menginginkan jika memungkinkan anak di bawah usia sekolah

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab IV dapat diambil kesimpulan bahwa : “Pembelajaran dengan penerapan metode inkuiri

[r]

Dari data yang diperoleh dengan menggunakan x-ray konvensional diperoleh bahwa nilai dosis mengalami kenaikan sebanding dengan kenaikan tegangan ekspose dimana harga terendah

122 اهتباجإو .&#34; يو اذه ثحبلا مدختست ةثحابلا ةقيرطلا ةيطابتراا ةفرعم نع دوجو ةقاعلا نب نيرغتما اهمدعو ( ،يميسراحوس 00 : .) فدهيو ثحبلا يطابتراا إ عافترا