• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN SINGKAT PENELITIAN ANATOMI KAYU DI FAKULTAS KEHUTANAN, UNIVERSITAS HASANUDDIN, MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN SINGKAT PENELITIAN ANATOMI KAYU DI FAKULTAS KEHUTANAN, UNIVERSITAS HASANUDDIN, MAKASSAR"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN SINGKAT PENELITIAN

ANATOMI KAYU

DI FAKULTAS KEHUTANAN,

UNIVERSITAS HASANUDDIN,

MAKASSAR

OLEH :

ANDI DETTI YUNIANTI

Disampaikan pada acara :

Diskusi Litbang Anatomi Kayu Indonesia

(2)

PENDAHULUAN

Jurusan kehutanan, Universitas Hasanuddin pertama kali dibuka pada

tanggal 18 Agustus 1963 dibawah Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin.

Saat itu sebagian besar staff pengajarnya berstatus luar biasa, yang lambat laun

semakin berkurang. Sehingga, antara tahun ajaran 1969 hingga 1971, jurusan

kehutanan sempat tidak menerima mahasiswa karena belum memiliki staff

pengajar tetap. Namun demikian, tahun ajaran 1972 menerima kembali mahasiswa

setelah mahasiswa angkatan pertama (tahun 1967) yang berafiliasi ke IPB Bogor

menyelesaikan program sarjana (tahun 1971), dan menjadi staff pengajar tetap.

Seiring dengan perkembangan jumlah staff pengajar, pada tahun 1984

Jurusan Kehutanan, UNHAS memiliki dua program studi yaitu Program Studi

(PS) Manajemen dan Budidaya Hutan dan PS Teknologi Hasil Hutan. Berhubung

waktu itu staff pengajar PS Teknologi Hasil Hutan hanya dua orang dan

sementara tugas belajar, maka PS Teknologi Hasil Hutan selama empat tahun

(1984 hingga 1987) tidak menerima mahasiswa baru. Mulai menerima mahasiswa

kembali pada tahun 1988 hingga sekarang.

Pada tahun 2007, Jurusan Kehutanan, Fak. Pertanian, UNHAS berubah

menjadi Fakultas Kehutanan, UNHAS, dengan satu program studi yaitu PS

Kehutanan. Program Studi Kehutanan memiliki beberapa laboratorium, termasuk

Laboratorium Pemanfaatan dan Pengolahan Hasil Hutan (Lab. PPHH).

Laboratorium PPHH terdiri atas beberapa minat, antara lain : Minat Sifat Dasar

dan Kualitas Kayu, Minat Keteknikan dan Pengolahan Kayu, Minat Deteriorasi

dan Perbaikan Sifat Kayu, Minat Hasil Hutan Bukan Kayu dan Minat

(3)

Penelitian sifat dasar (struktur anatomi, sifat fisik kayu, sifat mekanis kayu

dan sifat kimia kayu) berada dibawah minat Sifat Dasar dan Kualitas Kayu. Saat

ini, minat sifat dasar dan kualitas kayu mengalami kekurangan peminat,

kecenderungan mahasiswa sekarang lebih memilih penelitian-penelitian yang

mengarah kepada kebijakan kehutanan, sosial ekonomi dan konservasi tanah dan

air.

Selama lima tahun terakhir, beberapa staff pengajar pada Lab. PPHH

memperoleh berbagai macam bentuk hibah penelitian baik dari Depdiknas

maupun kerjasama dengan Instansi lainnya. Hibah penelitian misalnya Hibah

Bersaing, Hibah Unggulan Perguruan Tinggi dan Pengabdian pada Masyarakat.

TINJAUAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Perkembangan dari Jurusan Kehutanan menjadi Fakultas Kehutanan,

UNHAS membuat arah penelitian Kehutanan di UNHAS juga berubah-ubah. Pada

awalnya penelitian lebih kearah pengelolaan hutan dan kegiatan konservasi.

Setelah staff pengajar di Bidang Teknologi Hasil Hutan menjadi dosen tetap,

beberapa penelitian yang berhubungan dengan produk hasil hutan mulai

dilaksanakan. Penelitian mengenai sifat dasar mulai dikembangkan pada tahun

1991 sampai sekarang.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Fakultas Kehutanan, UNHAS,

khususnya Minat Sifat Dasar dan Kualitas Kayu meliputi struktur anatomi dan

dimensi serat, sifat fisik dan mekanika kayu serta sifat kimia kayu. Bagian yang

menjadi bahan penelitian bukan hanya bagian batang tetapi bagian lainnya

(4)

(2006); Sandy 2007)). Struktur anatomi kayu reaksi (Lisda (2007); Herlina

(2007)), identifikasi batas kayu juvenil dan kayu dewasa (Indrayati (2005); Tarta

(2005); Handayani (2006); Asrul (2011)) serta pengaruh perlakuan silvikultur

mislanya penjarangan (Yunianti, 2002) dan jarak tanam (Yunianti, et al., 2011)

juga menjadi topik objek penelitian.

Penelitian lainnya, komposisi dan dimensi serat dari industri penggergajian

dengan jenis kayu palapi (Yunianti, 1994), kayu nyatoh (Malasari, 1994), kayu

meranti (Hanum, 1994) dan kayu durian (Irene, 1994). Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa limbah penggergajian dalam pemanfaatannya perlu

dipisahkan berdasarkan jenis gergaji yang digunakan. Gergaji dengan jarak antara

gigi gergaji lebar (bandsaw) akan menghasilkan serat yang utuh, dibandingkan

gergaji potong (rotary cut) dengan jarak antar gigi gergaji sempit. Sehingga,

pemanfaatannya juga berbeda-beda, misalkan untuk pulp dan kertas berasal dari

gergaji utama, absorbent dan media tumbuh berasal dari gergaji potong.

Berbagai jenis kayu telah dijadikan bahan penelitian, terutama jenis-jenis

unggulan Sulawesi Selatan misalnya Kayu Uru (Rosminarti, 1991), Kayu Langi

Seratu (Mantasia, 1991), Kayu Palado (Sumardi, 1993), Kayu Benuang (Joni,

1994), Kayu Dori (Hidayat, 1994), Kayu Surian (Yunianti, 2005), Kayu

Sama-sama (Asdar, 1994). Kayu Kelumpang (Hikmah, 1995) dan Kayu Makadamia

(Pakilaran, 2006). Jenis kayu cepat tumbuh yang berasal dari hutan rakyat

misalnya Kayu Jati (Chairunnisa, (2005); Yunianti, (2005), Yunianti, et al.,

(2011)), Kayu Akasia (Yunianti & Prayitno, 2003), Kayu Balsa (Arif, 1995), dan

Kayu Puspa (Syahidah, 2012), serta jenis kayu yang berada di Hutan Pendidikan

(5)

1991), Kayu Pulai, Kayu Jabon dan Kayu Lento-Lento). Jenis pohon kehidupan

misalnya kayu durian, kayu mangga dan kayu kemiri (Parerang, 2001). Khusus

untuk jenis kayu mangga, pada tahun 1994 sampai 1995, laboratorium

Konsesrvasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata melakukan eksplorasi jenis

mangga hutan Sulawesi Selatan. Beberapa hasil eksplorasi dijadikan bahan

penelitian struktur anatomi, antara lain mangga lumi (Sanusi, 1994), mangga

kaliki (Darliana, 1995), mangga buleng (Luden, 1995), mangga sukkara (Tolo,

1995) dan mangga macan (Iriani, 1995). Jenis kayu lainnya yaitu kayu api-api

(Avicennia) (Dalma, 2007) dan kayu Rhizophora sp (Sibulo, 2008).

Umumnya, jenis-jenis yang menjadi bahan penelitian diarahkan untuk

penggunaan pulp, papan komposit dan sumber energi. Mengingat masih

banyaknya jenis pohon yang ada di Sulawesi Selatan, sehingga penelitian sifat

dasar akan terus dilakukan, khususnya untuk jenis-jenis unggulan setempat dan

jenis “lesser known species”. Pengembangan penelitian kearah struktur nano juga telah dilakukan (Yunianti & Pari, 2010), mengingat arah penelitian saat ini ke

teknologi nano. Hasil penelitian dasar struktur nano dari jenis-jenis kayu tropis

dapat menjadi acuan pengembangan nano fiber.

Hasil hutan bukan kayu yang menjadi objek penelitian minat sifat dasar dan

kualitas kayu, berasal dari beberapa jenis rotan dan bambu. Jenis rotan yang telah

diteliti antara lain : rotan lambang, rotan tohiti dan rotan batang (Purwanto, 1996),

20 jenis Calamus sp, Daemonorops sp, D. robusta dan D lamprolepsis Becc. serta

Korthalsi celebica (Tellu, 2004). Jenis bambu antara lain bambu hitam (Saad,

2005), dan saat ini sementara dilakukan penelitian pada jenis bambu parring,

(6)

PENGEMBANGAN HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN MASYARAKAT

Beberapa hasil penelitian, khususnya rotan dijadikan bahan untuk menyusun

buku oleh Prof. Dr. Djamal Sanusi dengan judul “Rotan Kekayaan Belantara

Indonesia” diterbitkan oleh Brilian Internasional, Surabaya. Buku lainnya,

“Tekhologi Kayu”, merupakan terjemahan dari “Textbook of Wood Technology. Structure, Identification, Properties, and Uses of the Commercial Woods of the

United States and Canada:“ karangan Panshin and De Zeeuw (1980). Sejak tahun

1988, buku tersebut merupakan buku ajar khusus matakuliah “Anatomi Kayu dan

Identifikasi Kayu”, dan telah dicetak pada tahun 2005.

Untuk pengembangan, khususnya minat sifat dasar dan kualitas kayu, kami

sementara melakukan penelitian kualitas kayu-kayu yang berasal dari Hutan

Pendidikan Bengo-bengo, UNHAS. Hasil penelitian ini akan menjadi bahan untuk

menyusun buku kualitas kayu yang berasal dari hutan pendidikan. Informasi ini

akan membantu mahasiswa dan pengguna lainnya yang akan melakukan

penelitian di Hutan Pendidikan Bengo-bengo, UNHAS. Disamping itu, eksplorasi

jenis khususnya jenis “Lesser Known Species” yang berada di Sulawesi Selatan atau Pulau Sulawesi secara umum, menjadi target penelitian kedepan. Jenis-jeinis

tersebut akan menjadi bahan pertimbangan untuk subsitusi jenis-jenis kayu yang

semakin langka.

Bentuk pelayanan kepada masyarakat yang telah dilakukan antara lain

membantu melakukan identifikasi jenis, sebagai bagian dari pengujian material.

(7)

1. Pengujian material pada Paket Pekerjaan Pengadaan Kapal Nelayan di

Dusun Lambagu, Desa Sumare, Kab. Mamuju dan Pembangunan Tambatan

Kapal di Dusun Pulau Sabayang, Kecamatan Bala-Balakang, Kab. Mamuju.

Provinsi Sulawesi Barat, atas permintaan Kepala UPTD PSDAL dan

Pengujian Material, Dinas Pekerjaan Umum, Provinsi Sulawesi Barat.

2. Identifikasi bahan Pembangunan Kapal Perikanan Ukuran > 30 GT pada

Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan Kota Pare-Pare, atas

permintaan Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan

Kota Pare-Pare.

Bentuk pelayanan lainnya yaitu membantu masyarakat disekitar Hutan

Pendidikan Bengo-Bengo, UNHAS melakukan identifikasi pohon-pohon yang

memiliki potensi cukup besar. Hasil identifikasi tersebut, selanjutnya dianalisis

kualitas kayunya, sehingga dapat dijadikan acuan bagi masyarakat untuk

memanfaatkan jenis-jenis potensial tersebut.

PENUTUP

Rencana pengembangan penelitian di bidang struktur anatomi yaitu

peningkatan peran dan motivasi para dosen dan mahasiswa serta

pengadaan/pengembangan kerjasama-kerjasama penelitian dengan institusi lain.

Kerjasama yang akan dikembangkan terutama penelitian mengenai “Kajian perlakuan silvikultur terhadap kualitas kayu ditinjau dari struktur anatomi”. Tegakan atau plot-plot penelitian dari bidang silvikultur dapat digunakan untuk

(8)

Perlu adanya upaya untuk memotivasi mahasiswa untuk bergabung pada

minat sifat dasar dan kualitas kayu. Sehingga, mahasiswa yang tertarik dengan

penelitian sifat dasar semakin meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Arif. A. 1995. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Balsa (Ochrama bicolor roowlee). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Asdar. 1994. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Sama-sama (Pouteria sp). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Asrul. M. 2011. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Juvenil dan Dewasa Jenis Puspa (Schima walicii (DC) Koth). [Skripsi]. Makassar; Fakultas Kehutanan. UNHAS.

Andriadi. 2009. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Kumea (Calophyllum sp). [Skripsi]. Makassar; Fakultas Kehutanan. UNHAS.

Chairunnisa, S. 2005. Perbandingan Struktur Anatomi Kayu Jati (Tectona grandis Linn) Trubusan dan Anakan. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Dalma. 2007. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Api-api (Avicennia sp). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Darliana. A. 1995. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Mangga kaliki [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Fausiah 1995. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Simpur [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Handayani, R. 2006. Batas Kayu Juvenil dan Mature pada Kayu Makadamia (Makadamia hildebrandii Steen). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Hanum. F. 1994. Komposisi, Dimensi Serat dan Upaya Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Meranti. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian UNHAS.

(9)

Herlina. 2007. Struktur Anatomi Kayu Tekan (Compression Wood) pada Pinus (Pinus merkusii). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Hidayat. 1994. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Dori (Acacia tamentosa (roxb). Wild). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. UNHAS.

Hikmah. 1995. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Kelumpang (Sterculia foetida Linn) [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Indrayati. 2005. Batas Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa pada Kayu Jati (Tectona grandis) di Tinjau dari Kerapatan. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Iriani. N. 1995. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Mangga macan [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Irene. R.. 1994. Komposisi, Dimensi Serat dan Upaya Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Durian. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian UNHAS.

Joni. 1994. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Benuang. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Lisda. 2007. Struktur Anatomi Kayu Tarik (Tension Wood) pada Jati (Tectona grandis). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Luden. H.R. 1994. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Mangga buleng [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Malasari. 1994. Komposisi, Dimensi Serat dan Upaya Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Nyatoh. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian UNHAS.

Mantasia. 1991. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Langi Seratu. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. UNHAS.

Pakilaran. A.L. 2006. Struktur Anatomi Kayu Makadamia (Makadamia hildebrandii Steen). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

(10)

Parerang. C.H. 2001. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Kemiri (Aleurites moluccana Wild). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Purwanto. 1996. Struktur Anatomi Beberapa Jenis Rotan Asal Kab. Polmas. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Rosminarti. 1991. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Uru). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. UNHAS.

Saad. S. 2058. Variasi Sifat Anatomi dan Dimensi Serat Bambu Hitam (Gigantochloa atroviolaceae Widjaja) dalam arah Longitudinal. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Sandy. A.K. 2007. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Batang Atas, Batang, Cabang dan Akar Pohon Agathis (Agathis sp). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Sanusi. S. 1994. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Mangga lumi [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Sumardi. 1993. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Palado (Aglaia sp). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. UNHAS.

Syahidah. 2012. Kualitas Kayu Puspa di Hutan Pendidikan bengo-bengo. Laporan Pengabdian pada Masyarakat. Fakultas Kehutanan. UNHAS. Makassar.

Sibulo. D.P. 2008. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Bakau (Rhizophora sp). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Tarta, N. 2005. Batas Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa pada Kayu Jati (Tectona grandis) di Tinjau dari Segi Panjang Serat. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Tolo. A.H. 1995. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Mangga sukkara [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.

Yahya. R. 1991. Pengaruh Umur Pohon terhadap Produksi Getah Pinus dan Analisis Saluran Resinnya. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. UNHAS.

(11)

Yunianti. A.D. 1994. Komposisi, Dimensi Serat dan Upaya Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Palapi. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian UNHAS.

Yunianti. A.D. 2002. Pengaruh Penjarangan terhadap Sifat Dasar Kayu Acacia mangium. Makalah disampaikan pada Seminar MAPEKI (Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia) V, ISBN : 979-96348-2-2. Bogor.

Yunianti. A.D. T.A. Prayitno 2003. The Utilization Branches and Top of Stem Acacia mangium Wood as Fiberboard.. Paper on International Symposium on Sustainable Utilization of Acacia mangium. JSPS-LIPI Core University. Wood Research Institute. Kyoto University., Japan.

Yunianti. A.D. 2005. Beberapa Sifat Dasar Kayu Surian (Toona surine Merr) di KPHP Kab. Tana Toraja. Laporan Penelitian Kerjasama dengan Kerjasama BPKH Departemen Kehutanan. Makassar.

Yunianti. A.D. 2005. Beberapa Sifat Dasar Kayu Jati (Tectona grandis) di KPHP Kab. Bone. Laporan Penelitian Kerjasama dengan Kerjasama BPKH Departemen Kehutanan. Makassar.

Yunianti. A.D. 2006. Dimensi Serat dan Berat Jenis Cabang dan Batang Bagian Atas Kayu Makadamia (Macadamia hildenbrandii Steen). Makalah pada Seminar MAPEKI IX, Banjar Baru, Banjarmansin

Yunianti. A.D. 2007. Kandungan Kimia dan Dimensi Serat Akar, Cabang dan Batang Bagian Atas Kayu Gmelina dan Kayu Jati di Hutan Rakyat Sulawesi Selatan. Jurnal Perenial, .3(1);. Pp 11 – 14.

Yunianti. A.D. G. Pari. 2009. Sudut Mikrofibril dan derajat Kristallinitas pada Berbagai Berat Jenis. Makalah pada Seminar MAPEKI XII, Bandung . Jawa Barat.

Yunianti. A.D. I.K.Pandit. 2010. Bentuk Ligulate Extension Beberapa Jenis Kayu. Jurnal Ilmu da Teknologi Kayu Tropis. 8(2).

Yunianti. A.D. I. Wahyudi, G.Pari, I.Z. Siregar. 2011. Kualitas Kayu Jati pada Perbedaan Jarak Tanam dan Klon. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis. 9(1).

Referensi

Dokumen terkait

Santapan yang tertata di atas meja itu sangat lain dari biasanya.. Ibu, yang sangat anti terhadap makanan kemasan, tetapi, kali ini di sini tersajikan susu kotak kemasan, nasi

Gabungan produksi domestik bruto negara ASEAN mencapai USD2,55 triliun pada tahun 2016 dengan tingkat pertumbuhan riil sebesar rata-rata 4,7 persen dari tahun ke

Bahwa oleh karena itu Pemohon Kasasi/Termohon sebagai badan usaha milik negara yang keseluruhan modalnya dimiliki oleh Negara dan merupakan objek vital industri, adalah badan

Cara ini dilakukan untuk memperoleh data - data seperti data pengeluaran kas. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan bapak Darma Taufik selaku Manager Timezone Medan

Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit ini pada sisi server merupakan sebuah aplikasi berbasis web (web-based application) yang berfungsi untuk menerima masukan dari aplikasi sisi

Simpulan dalam penelitian ini adalah guru kelas V sudah menerapkan keterampilan dasar mengajar pada proses pembelajaran IPA dengan baik. walaupun tidak semua komponen

Kriptografi digunakan untuk menjaga kerahasiaan pesan atau data. Kriptografi perlu diperbaharui dan dimodifikasi untuk meningkatkan keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk

Dengan menganalisa respon preventif dan korektif resiko yang mungkin terjadi pada tugas dan tanggung jawab ahli konsultan arsitek, diharapkan dapat menggambarkan