TINJAUAN SINGKAT PENELITIAN
ANATOMI KAYU
DI FAKULTAS KEHUTANAN,
UNIVERSITAS HASANUDDIN,
MAKASSAR
OLEH :
ANDI DETTI YUNIANTI
Disampaikan pada acara :
Diskusi Litbang Anatomi Kayu Indonesia
PENDAHULUAN
Jurusan kehutanan, Universitas Hasanuddin pertama kali dibuka pada
tanggal 18 Agustus 1963 dibawah Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin.
Saat itu sebagian besar staff pengajarnya berstatus luar biasa, yang lambat laun
semakin berkurang. Sehingga, antara tahun ajaran 1969 hingga 1971, jurusan
kehutanan sempat tidak menerima mahasiswa karena belum memiliki staff
pengajar tetap. Namun demikian, tahun ajaran 1972 menerima kembali mahasiswa
setelah mahasiswa angkatan pertama (tahun 1967) yang berafiliasi ke IPB Bogor
menyelesaikan program sarjana (tahun 1971), dan menjadi staff pengajar tetap.
Seiring dengan perkembangan jumlah staff pengajar, pada tahun 1984
Jurusan Kehutanan, UNHAS memiliki dua program studi yaitu Program Studi
(PS) Manajemen dan Budidaya Hutan dan PS Teknologi Hasil Hutan. Berhubung
waktu itu staff pengajar PS Teknologi Hasil Hutan hanya dua orang dan
sementara tugas belajar, maka PS Teknologi Hasil Hutan selama empat tahun
(1984 hingga 1987) tidak menerima mahasiswa baru. Mulai menerima mahasiswa
kembali pada tahun 1988 hingga sekarang.
Pada tahun 2007, Jurusan Kehutanan, Fak. Pertanian, UNHAS berubah
menjadi Fakultas Kehutanan, UNHAS, dengan satu program studi yaitu PS
Kehutanan. Program Studi Kehutanan memiliki beberapa laboratorium, termasuk
Laboratorium Pemanfaatan dan Pengolahan Hasil Hutan (Lab. PPHH).
Laboratorium PPHH terdiri atas beberapa minat, antara lain : Minat Sifat Dasar
dan Kualitas Kayu, Minat Keteknikan dan Pengolahan Kayu, Minat Deteriorasi
dan Perbaikan Sifat Kayu, Minat Hasil Hutan Bukan Kayu dan Minat
Penelitian sifat dasar (struktur anatomi, sifat fisik kayu, sifat mekanis kayu
dan sifat kimia kayu) berada dibawah minat Sifat Dasar dan Kualitas Kayu. Saat
ini, minat sifat dasar dan kualitas kayu mengalami kekurangan peminat,
kecenderungan mahasiswa sekarang lebih memilih penelitian-penelitian yang
mengarah kepada kebijakan kehutanan, sosial ekonomi dan konservasi tanah dan
air.
Selama lima tahun terakhir, beberapa staff pengajar pada Lab. PPHH
memperoleh berbagai macam bentuk hibah penelitian baik dari Depdiknas
maupun kerjasama dengan Instansi lainnya. Hibah penelitian misalnya Hibah
Bersaing, Hibah Unggulan Perguruan Tinggi dan Pengabdian pada Masyarakat.
TINJAUAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Perkembangan dari Jurusan Kehutanan menjadi Fakultas Kehutanan,
UNHAS membuat arah penelitian Kehutanan di UNHAS juga berubah-ubah. Pada
awalnya penelitian lebih kearah pengelolaan hutan dan kegiatan konservasi.
Setelah staff pengajar di Bidang Teknologi Hasil Hutan menjadi dosen tetap,
beberapa penelitian yang berhubungan dengan produk hasil hutan mulai
dilaksanakan. Penelitian mengenai sifat dasar mulai dikembangkan pada tahun
1991 sampai sekarang.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Fakultas Kehutanan, UNHAS,
khususnya Minat Sifat Dasar dan Kualitas Kayu meliputi struktur anatomi dan
dimensi serat, sifat fisik dan mekanika kayu serta sifat kimia kayu. Bagian yang
menjadi bahan penelitian bukan hanya bagian batang tetapi bagian lainnya
(2006); Sandy 2007)). Struktur anatomi kayu reaksi (Lisda (2007); Herlina
(2007)), identifikasi batas kayu juvenil dan kayu dewasa (Indrayati (2005); Tarta
(2005); Handayani (2006); Asrul (2011)) serta pengaruh perlakuan silvikultur
mislanya penjarangan (Yunianti, 2002) dan jarak tanam (Yunianti, et al., 2011)
juga menjadi topik objek penelitian.
Penelitian lainnya, komposisi dan dimensi serat dari industri penggergajian
dengan jenis kayu palapi (Yunianti, 1994), kayu nyatoh (Malasari, 1994), kayu
meranti (Hanum, 1994) dan kayu durian (Irene, 1994). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa limbah penggergajian dalam pemanfaatannya perlu
dipisahkan berdasarkan jenis gergaji yang digunakan. Gergaji dengan jarak antara
gigi gergaji lebar (bandsaw) akan menghasilkan serat yang utuh, dibandingkan
gergaji potong (rotary cut) dengan jarak antar gigi gergaji sempit. Sehingga,
pemanfaatannya juga berbeda-beda, misalkan untuk pulp dan kertas berasal dari
gergaji utama, absorbent dan media tumbuh berasal dari gergaji potong.
Berbagai jenis kayu telah dijadikan bahan penelitian, terutama jenis-jenis
unggulan Sulawesi Selatan misalnya Kayu Uru (Rosminarti, 1991), Kayu Langi
Seratu (Mantasia, 1991), Kayu Palado (Sumardi, 1993), Kayu Benuang (Joni,
1994), Kayu Dori (Hidayat, 1994), Kayu Surian (Yunianti, 2005), Kayu
Sama-sama (Asdar, 1994). Kayu Kelumpang (Hikmah, 1995) dan Kayu Makadamia
(Pakilaran, 2006). Jenis kayu cepat tumbuh yang berasal dari hutan rakyat
misalnya Kayu Jati (Chairunnisa, (2005); Yunianti, (2005), Yunianti, et al.,
(2011)), Kayu Akasia (Yunianti & Prayitno, 2003), Kayu Balsa (Arif, 1995), dan
Kayu Puspa (Syahidah, 2012), serta jenis kayu yang berada di Hutan Pendidikan
1991), Kayu Pulai, Kayu Jabon dan Kayu Lento-Lento). Jenis pohon kehidupan
misalnya kayu durian, kayu mangga dan kayu kemiri (Parerang, 2001). Khusus
untuk jenis kayu mangga, pada tahun 1994 sampai 1995, laboratorium
Konsesrvasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata melakukan eksplorasi jenis
mangga hutan Sulawesi Selatan. Beberapa hasil eksplorasi dijadikan bahan
penelitian struktur anatomi, antara lain mangga lumi (Sanusi, 1994), mangga
kaliki (Darliana, 1995), mangga buleng (Luden, 1995), mangga sukkara (Tolo,
1995) dan mangga macan (Iriani, 1995). Jenis kayu lainnya yaitu kayu api-api
(Avicennia) (Dalma, 2007) dan kayu Rhizophora sp (Sibulo, 2008).
Umumnya, jenis-jenis yang menjadi bahan penelitian diarahkan untuk
penggunaan pulp, papan komposit dan sumber energi. Mengingat masih
banyaknya jenis pohon yang ada di Sulawesi Selatan, sehingga penelitian sifat
dasar akan terus dilakukan, khususnya untuk jenis-jenis unggulan setempat dan
jenis “lesser known species”. Pengembangan penelitian kearah struktur nano juga telah dilakukan (Yunianti & Pari, 2010), mengingat arah penelitian saat ini ke
teknologi nano. Hasil penelitian dasar struktur nano dari jenis-jenis kayu tropis
dapat menjadi acuan pengembangan nano fiber.
Hasil hutan bukan kayu yang menjadi objek penelitian minat sifat dasar dan
kualitas kayu, berasal dari beberapa jenis rotan dan bambu. Jenis rotan yang telah
diteliti antara lain : rotan lambang, rotan tohiti dan rotan batang (Purwanto, 1996),
20 jenis Calamus sp, Daemonorops sp, D. robusta dan D lamprolepsis Becc. serta
Korthalsi celebica (Tellu, 2004). Jenis bambu antara lain bambu hitam (Saad,
2005), dan saat ini sementara dilakukan penelitian pada jenis bambu parring,
PENGEMBANGAN HASIL PENELITIAN DAN PELAYANAN MASYARAKAT
Beberapa hasil penelitian, khususnya rotan dijadikan bahan untuk menyusun
buku oleh Prof. Dr. Djamal Sanusi dengan judul “Rotan Kekayaan Belantara
Indonesia” diterbitkan oleh Brilian Internasional, Surabaya. Buku lainnya,
“Tekhologi Kayu”, merupakan terjemahan dari “Textbook of Wood Technology. Structure, Identification, Properties, and Uses of the Commercial Woods of the
United States and Canada:“ karangan Panshin and De Zeeuw (1980). Sejak tahun
1988, buku tersebut merupakan buku ajar khusus matakuliah “Anatomi Kayu dan
Identifikasi Kayu”, dan telah dicetak pada tahun 2005.
Untuk pengembangan, khususnya minat sifat dasar dan kualitas kayu, kami
sementara melakukan penelitian kualitas kayu-kayu yang berasal dari Hutan
Pendidikan Bengo-bengo, UNHAS. Hasil penelitian ini akan menjadi bahan untuk
menyusun buku kualitas kayu yang berasal dari hutan pendidikan. Informasi ini
akan membantu mahasiswa dan pengguna lainnya yang akan melakukan
penelitian di Hutan Pendidikan Bengo-bengo, UNHAS. Disamping itu, eksplorasi
jenis khususnya jenis “Lesser Known Species” yang berada di Sulawesi Selatan atau Pulau Sulawesi secara umum, menjadi target penelitian kedepan. Jenis-jeinis
tersebut akan menjadi bahan pertimbangan untuk subsitusi jenis-jenis kayu yang
semakin langka.
Bentuk pelayanan kepada masyarakat yang telah dilakukan antara lain
membantu melakukan identifikasi jenis, sebagai bagian dari pengujian material.
1. Pengujian material pada Paket Pekerjaan Pengadaan Kapal Nelayan di
Dusun Lambagu, Desa Sumare, Kab. Mamuju dan Pembangunan Tambatan
Kapal di Dusun Pulau Sabayang, Kecamatan Bala-Balakang, Kab. Mamuju.
Provinsi Sulawesi Barat, atas permintaan Kepala UPTD PSDAL dan
Pengujian Material, Dinas Pekerjaan Umum, Provinsi Sulawesi Barat.
2. Identifikasi bahan Pembangunan Kapal Perikanan Ukuran > 30 GT pada
Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan Kota Pare-Pare, atas
permintaan Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan
Kota Pare-Pare.
Bentuk pelayanan lainnya yaitu membantu masyarakat disekitar Hutan
Pendidikan Bengo-Bengo, UNHAS melakukan identifikasi pohon-pohon yang
memiliki potensi cukup besar. Hasil identifikasi tersebut, selanjutnya dianalisis
kualitas kayunya, sehingga dapat dijadikan acuan bagi masyarakat untuk
memanfaatkan jenis-jenis potensial tersebut.
PENUTUP
Rencana pengembangan penelitian di bidang struktur anatomi yaitu
peningkatan peran dan motivasi para dosen dan mahasiswa serta
pengadaan/pengembangan kerjasama-kerjasama penelitian dengan institusi lain.
Kerjasama yang akan dikembangkan terutama penelitian mengenai “Kajian perlakuan silvikultur terhadap kualitas kayu ditinjau dari struktur anatomi”. Tegakan atau plot-plot penelitian dari bidang silvikultur dapat digunakan untuk
Perlu adanya upaya untuk memotivasi mahasiswa untuk bergabung pada
minat sifat dasar dan kualitas kayu. Sehingga, mahasiswa yang tertarik dengan
penelitian sifat dasar semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Arif. A. 1995. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Balsa (Ochrama bicolor roowlee). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Asdar. 1994. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Sama-sama (Pouteria sp). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Asrul. M. 2011. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Juvenil dan Dewasa Jenis Puspa (Schima walicii (DC) Koth). [Skripsi]. Makassar; Fakultas Kehutanan. UNHAS.
Andriadi. 2009. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Kumea (Calophyllum sp). [Skripsi]. Makassar; Fakultas Kehutanan. UNHAS.
Chairunnisa, S. 2005. Perbandingan Struktur Anatomi Kayu Jati (Tectona grandis Linn) Trubusan dan Anakan. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Dalma. 2007. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Api-api (Avicennia sp). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Darliana. A. 1995. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Mangga kaliki [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Fausiah 1995. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Simpur [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Handayani, R. 2006. Batas Kayu Juvenil dan Mature pada Kayu Makadamia (Makadamia hildebrandii Steen). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Hanum. F. 1994. Komposisi, Dimensi Serat dan Upaya Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Meranti. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian UNHAS.
Herlina. 2007. Struktur Anatomi Kayu Tekan (Compression Wood) pada Pinus (Pinus merkusii). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Hidayat. 1994. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Dori (Acacia tamentosa (roxb). Wild). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. UNHAS.
Hikmah. 1995. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Kelumpang (Sterculia foetida Linn) [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Indrayati. 2005. Batas Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa pada Kayu Jati (Tectona grandis) di Tinjau dari Kerapatan. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Iriani. N. 1995. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Mangga macan [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Irene. R.. 1994. Komposisi, Dimensi Serat dan Upaya Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Durian. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian UNHAS.
Joni. 1994. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Benuang. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Lisda. 2007. Struktur Anatomi Kayu Tarik (Tension Wood) pada Jati (Tectona grandis). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Luden. H.R. 1994. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Mangga buleng [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Malasari. 1994. Komposisi, Dimensi Serat dan Upaya Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Nyatoh. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian UNHAS.
Mantasia. 1991. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Langi Seratu. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. UNHAS.
Pakilaran. A.L. 2006. Struktur Anatomi Kayu Makadamia (Makadamia hildebrandii Steen). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Parerang. C.H. 2001. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Kemiri (Aleurites moluccana Wild). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Purwanto. 1996. Struktur Anatomi Beberapa Jenis Rotan Asal Kab. Polmas. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Rosminarti. 1991. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Uru). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. UNHAS.
Saad. S. 2058. Variasi Sifat Anatomi dan Dimensi Serat Bambu Hitam (Gigantochloa atroviolaceae Widjaja) dalam arah Longitudinal. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Sandy. A.K. 2007. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Batang Atas, Batang, Cabang dan Akar Pohon Agathis (Agathis sp). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Sanusi. S. 1994. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Mangga lumi [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Sumardi. 1993. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Palado (Aglaia sp). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. UNHAS.
Syahidah. 2012. Kualitas Kayu Puspa di Hutan Pendidikan bengo-bengo. Laporan Pengabdian pada Masyarakat. Fakultas Kehutanan. UNHAS. Makassar.
Sibulo. D.P. 2008. Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Bakau (Rhizophora sp). [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Tarta, N. 2005. Batas Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa pada Kayu Jati (Tectona grandis) di Tinjau dari Segi Panjang Serat. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Tolo. A.H. 1995. Analisis Struktur Anatomi dan Dimensi Serat Kayu Mangga sukkara [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian dan Kehutanan. UNHAS.
Yahya. R. 1991. Pengaruh Umur Pohon terhadap Produksi Getah Pinus dan Analisis Saluran Resinnya. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. UNHAS.
Yunianti. A.D. 1994. Komposisi, Dimensi Serat dan Upaya Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Palapi. [Skripsi]. Makassar; Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian UNHAS.
Yunianti. A.D. 2002. Pengaruh Penjarangan terhadap Sifat Dasar Kayu Acacia mangium. Makalah disampaikan pada Seminar MAPEKI (Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia) V, ISBN : 979-96348-2-2. Bogor.
Yunianti. A.D. T.A. Prayitno 2003. The Utilization Branches and Top of Stem Acacia mangium Wood as Fiberboard.. Paper on International Symposium on Sustainable Utilization of Acacia mangium. JSPS-LIPI Core University. Wood Research Institute. Kyoto University., Japan.
Yunianti. A.D. 2005. Beberapa Sifat Dasar Kayu Surian (Toona surine Merr) di KPHP Kab. Tana Toraja. Laporan Penelitian Kerjasama dengan Kerjasama BPKH Departemen Kehutanan. Makassar.
Yunianti. A.D. 2005. Beberapa Sifat Dasar Kayu Jati (Tectona grandis) di KPHP Kab. Bone. Laporan Penelitian Kerjasama dengan Kerjasama BPKH Departemen Kehutanan. Makassar.
Yunianti. A.D. 2006. Dimensi Serat dan Berat Jenis Cabang dan Batang Bagian Atas Kayu Makadamia (Macadamia hildenbrandii Steen). Makalah pada Seminar MAPEKI IX, Banjar Baru, Banjarmansin
Yunianti. A.D. 2007. Kandungan Kimia dan Dimensi Serat Akar, Cabang dan Batang Bagian Atas Kayu Gmelina dan Kayu Jati di Hutan Rakyat Sulawesi Selatan. Jurnal Perenial, .3(1);. Pp 11 – 14.
Yunianti. A.D. G. Pari. 2009. Sudut Mikrofibril dan derajat Kristallinitas pada Berbagai Berat Jenis. Makalah pada Seminar MAPEKI XII, Bandung . Jawa Barat.
Yunianti. A.D. I.K.Pandit. 2010. Bentuk Ligulate Extension Beberapa Jenis Kayu. Jurnal Ilmu da Teknologi Kayu Tropis. 8(2).
Yunianti. A.D. I. Wahyudi, G.Pari, I.Z. Siregar. 2011. Kualitas Kayu Jati pada Perbedaan Jarak Tanam dan Klon. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis. 9(1).