• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Juni 2015 di Kota Singaraja mengalami deflasi sebesar 0,18 persen, dengan Indeks Harga

Konsumen (IHK) sebesar 126,49. Tingkat inflasi tahun kalender Juni 2015 sebesar 0,81 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2015 terhadap Juni 2014) sebesar 8,72 persen.

 Deflasi yang terjadi pada bulan Juni di Kota Singaraja cukup dipengaruhi oleh mulai stabilnya harga

bahan makanan dan harga LPG. Penurunan harga ditunjukan oleh turunnya indeks kelompok bahan makanan 1,05 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,02 persen. Peningkatan indeks terjadi pada kelompok sandang 1,64 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,15 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,06 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,04 persen. Sedangkan kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan indeks.

 Komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Mei 2015 antara lain: cabai rawit, bawang

merah, tomat sayur, cabai merah, dan bahan bakar rumah tangga. Komoditas yang mengalami peningkatan harga selama bulan Mei 2015 antara lain:apel, gula pasir, sawi hijau, kangkung, dan semen.

 Inflasi terjadi di 76 kota dan deflasi terjadi di 6 kota yang menghitung inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Tual

0,80 persen dan terendah di Pangkal Pinang 0,14 persen, sedangkan Inflasi tertinggi terjadi di Sorong 1,90 persen dan terendah di Palu 0,03 persen.

 Jika diurutkan dari kota yang mengalami deflasi tertinggi, maka Singaraja menempati urutan ke-5 dari 6

kota yang mengalami deflasi.

No. 07/07/5108/Th. II, 1 Juli 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

JUNI 2015 KOTA SINGARAJA DEFLASI 0,18 PERSEN

Hasil pemantauan BPS pada bulan Juni 2015, Kota Singaraja mengalami deflasi sebesar 0,18 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 126,72 pada Mei 2015 menjadi 126,49 pada Juni 2015. Tingkat inflasi tahun kalender (Mei) 2015 sebesar 0,81 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2015 terhadap Juni 2014) sebesar 8,72 persen.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukan dengan turunnya indeks kelompok bahan makanan 1,05 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,02 persen.Peningkatan indeks juga terjadi pada kelompok sandang 1,64 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,15 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,06 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,04 persen. Sedangkan kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan indeks.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Juni 2015 adalah : mie kering instant, tepung terigu, daging ayam ras, daging babi, layang/benggol, lele, teri, udang basah, susu

(2)

untuk balita, susu untuk bayi, telur ayam ras, kentang, ketimun, tomat sayur, wortel, jeruk, pepaya, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, bahan bakar rumah tangga, magic com, kompor dan sabun cair/cuci piring.

Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain: beras, cakalang/sisik, cumi-cumi, ekor kuning, tongkol/ambu-ambu, teri, tongkol pindang, susu bubuk, susu kental manis, telur ayam kampung, bayam, buncis, kacang panjang, kangkung, sawi hijau, kacang , kedelai, apel, pisang, salak, kecap (isi), minyak goreng, kerupuk ikan, kerupuk udang, gula pasir, rokok kretek filter, semen, tarip listrik, setrika, kulkas/lemari es, sabun detergen bubuk/cair, sepatu pria, seragam sekolah pria, sepatu wanita, sandal kulit wanita, seragam sekolah wanita, sepatu anak, seragam sekolah anak, televisi berwarna, dan bensin.

Pada bulan Juni 2015 kelompok-kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi yaitu: kelompok bahan makanan 0,2822 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,0053 persen. Sedangkan kelompok kkomoditas yang memberikan andil terhadap inflasi yaitu kelompok sandang 0,0629 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0304 persen; kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,0069 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,0030 persen.

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Singaraja Juni 2014 Juni 2015

Tabel 1

Sumbangan (Andil) Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Singaraja Juni 2015

KelompokPengeluaran Inflasi Andil

(1) (2)

Umum -0,1843

1. Bahan Makanan -0,2822

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,0304 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar -0,0053

4. Sandang 0,0629

5. Kesehatan 0,0000

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,0030

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,0069

-001

(3)

-001 000 000 000 000 000 002 -002 -001 -001 000 001 001 002 002

Bahan Makanan Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Sandang

Tabel 2

Laju Inflasi Kota Singaraja Juni 2015, Tahun Kalender Juni 2015, dan Juni 2015 terhadap Juni 2014 menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran IHK Mei 2015 IHK Juni 2015 Laju Inflasi Juni 2015 *) Laju Inflasi Tahun 2015 **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Umum 126,72 126,49 -0,18 0,81 8,72 Bahan Makanan 126,99 125,66 -1,05 -0,79 7,02

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 136,44 136,64 0,15 2,98 12,00 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 130,34 130,32 -0,02 3,19 10,56

Sandang 117,33 119,25 1,64 4,65 8,93

Kesehatan 105,44 105,44 0,00 0,72 1,66

Pendidikan, Rekreasi, danOlahraga 111,31 111,36 0,04 0,45 8,00 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 122,16 122,23 0,06 -5,32 5,55 *) Persentaseperubahan IHK Juni 2015 terhadap bulan sebelumnya

**) Persentase perubahan IHK Juni 2015 terhadap bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK Juni 2015 terhadap bulan Juni 2014

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi Juni 2015 sebesar -0,18 persen, laju inflasi tahun kalender Juni 2015 sebesar 0,81 persen, dan laju inflasi ”Year on Year” (Juni 2015 terhadap Juni 2014) sebesar 8,72 persen. Sedangkan pada periode yang sama tahun kalender 2014 : inflasi Juni 2014 sebesar -0,61 persen, laju inflasi tahun kalender Juni 2014 sebesar 2,30 persen, dengan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Juni 2014 terhadap Juni 2013 sebesar 9,56 persen.

Gambar 2

Laju Inflasi Kota Singaraja Bulan Juni Tahun 2015 Menurut Kelompok Pengeluaran

(4)

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, dan Year on Year, di Kota Singaraja Tahun 2014 2015 Inflasi 2014 2015 (1) (2) (3) 1. Juni -0,61 -0,18 2. KumulatifTahunan 2,30 0,81 3. Juni (Y on Y) 9,56 8,72

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Juni 2015 sebesar 125,66 dan bulan sebelumnya sebesar 126,99 sehingga mengalami deflasi sebesar 1,05 persen. Dari sebelas subkelompok yang termasuk didalam kelompok ini, enam subkelompok mengalami penurunan indeks atau deflasi yaitu: subkelompok bumbu-bumbuan 9,34 persen; subkelompok ikan segar 1,39 persen; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 1,38 persen; subkelompok sayur-sayuran 0,44 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya 0,39 persen; dan subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,01 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami peningkatan indeks atau inflasi yaitu : subkelompok buah-buahan 3,49 persen; subkelompok ikan diawetkan 0,37 persen; subkelompok bahan makanan lainnya 0,36 persen; subkelompok kacang-kacangan 0,12 persen; dan subkelompok lemak dan minyak 0,10 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar pada kelompok ini adalah: cabai rawit 0,1490 persen; bawang merah 0,0876 persen; tomat sayur 0,0591 persen; cabai merah 0,0325 persen; layang/benggol 0,0262 persen; telur ayam ras 0,0252 persen; kentang 0,0121 persen; teri 0,0109 persen; dan daging ayam ras 0,0105 persen. Sedangkan urutan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar di kelompok ini adalah: apel 0,0600 persen; sawi hijau 0,0232 persen; kangkung 0,0191 persen; tongkol/ambu-ambu 0,0144 persen; dan bayam 0,0138 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,2822 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Juni 2015 adalah sebesar 136,64 dan bulan sebelumnya sebesar 136,44 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,15 persen. Dari tiga subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,64 persen; dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,11 persen. Sedangkan subkelompok makanan jadi tidak mengalami perubahan indeks.

Komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi terbesar antara lain: gula pasir 0,0257 persen; dan rokok kretek filter 0,0047 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0304 persen.

3.

Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada bulan Juni 2015 adalah 130,32 dan bulan sebelumnya 130,34 sehingga mengalami deflasi sebesar 0,02 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua subkelompok mengalami penurunan

(5)

indeks/deflasi yaitu: subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,45 persen; dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,02 persen. Sedangkan dua subkelompok lainnya mengalami kenaikan indeks/inflasi yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,11 persen; dan subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,02 persen.

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah: bahan bakar rumah tangga 0,0334 persen. Sedangkan komoditas penyumbang inflasi antara lain : semen 0,0202 persen; dan tarif listrik 0,0079 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0053 persen.

4.

Sandang

Indeks kelompok sandang pada bulan Juni 2015 adalah sebesar 119,25 dan bulan sebelumnya 117,33 sehingga mengalami inflasi sebesar 1,64 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, tiga subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu: subkelompok sandang wanita 2,45 persen; subkelompok sandang anak-anak 1,63 persen; dan subkelompok sandang laki-laki 1,56 persen. Sedangkan subkelompok barang pribadi dan sandang lain tidak mengalami perubahan indeks.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah komoditas : sepatu wanita 0,0150 persen; sandal kulit 0,0120 persen; seragam sekolah anak 0,0115 persen; sepatu pria 0,0100 persen; seragam sekolah pria 0,0078 persen; sepatu anak 0,0054 persen; seragam sekolah wanita 0,0012 persen. Secara total kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0629 persen.

5.

Kesehatan

Indeks kelompok kesehatan pada bulan Juni 2015 sebesar 105,44 sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 105,44 sehingga tidak mengalami perubahan indeks.

6.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Juni 2015 adalah sebesar 111,36 dan pada bulan sebelumnya sebesar 111,31 sehingga mengalami peningkatan indeks/inflasi sebesar 0,04 persen. Dari lima subkelompok yang termasuk pada klompok ini, hanya subkelompok rekreasi yang mengalami peningkatan indeks sebesar 0,25 persen. Sedangkan subkelompok pendidikan, subkelompok kursus-kursus/pelatihan, subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan dan subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah komoditas televisi berwarna 0,0030 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0030 persen.

7.

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Indeks kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Juni 2015 adalah sebesar 122,23 dan bulan sebelumnya sebesar 121,16 atau mengalami peningkatan indeks/inflasi sebesar 0,06 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, satu subkelompok mengalami perubahan indeks berupa inflasi yaitu: subkelompok transpor 0,09 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman, subkelompok sarana dan penunjang transpor, dan subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks atau tetap.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah bensin 0,0069 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0069 persen.

(6)

Tabel 4

Indeks Harga Konsumen Kota Singaraja Bulan Mei 2015 dan Juni 2015, Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100)

Kelompok/Subkelompok Indeks Mei

2015 Indeks Juni 2015 Perubahannya (%) Sumbangan Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) UMUM 126,72 126,49 -0,18 -0,1843 I. BAHAN MAKANAN 126,99 125,66 -1,05 -0,2822

a. Padi-padian, Umbi-umbian, danHasilnya 124,93 124,92 -0,01 -0,0008

b. Daging dan Hasil-hasilnya 128,26 127,76 -0,39 -0,0147

c. Ikan Segar 109,86 108,33 -1,39 -0,0199

d. IkanDiawetkan 97,39 97,75 0,37 0,0020

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 121,89 120,21 -1,38 -0,0246

f. Sayur-sayuran 113,09 112,59 -0,44 -0,0080 g. Kacang-kacangan 149,39 149,57 0,12 0,0017 h. Buah-buahan 143,92 148,94 3,49 0,0546 i. Bumbu-bumbuan 158,64 143,82 -9,34 -0,2742 j. LemakdanMinyak 113,53 113,64 0,10 0,0014 k. BahanMakananLainnya 126,04 126,50 0,36 0,0003

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, DAN TEMBAKAU 136,44 136,64 0,15 0,0304

a. MakananJadi 137,64 137,64 0,00 0,0000

b. MinumanTidakBeralkohol 126,62 127,43 0,64 0,0257

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 142,71 142,86 0,11 0,0047

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS, DAN BAHAN BAKAR 130,34 130,32 -0,02 -0,0053

a. BiayaTempatTinggal 132,89 133,03 0,11 0,0202

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 126,24 125,67 -0,45 -0,0255

c. PerlengkapanRumahtangga 140,39 140,42 0,02 0,0003 d. PenyelenggaraanRumahtangga 109,74 109,72 -0,02 -0,0003 IV. SANDANG 117,33 119,25 1,64 0,0629 a. SandangLaki-Laki 116,98 118,81 1,56 0,0178 b. SandangWanita 111,48 114,21 2,45 0,0282 c. SandangAnak-Anak 122,86 124,86 1,63 0,0169

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 121,35 121,35 0,00 0,0000

V. KESEHATAN 105,44 105,44 0,00 0,0000

a. JasaKesehatan 100,55 100,55 0,00 0,0000

b. Obat-obatan 111,26 111,26 0,00 0,0000

c. JasaPerawatanJasmani 111,05 111,05 0,00 0,0000

d. PerawatanJasmanidanKosmetika 107,77 107,77 0,00 0,0000

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 111,31 111,36 0,04 0,0030

a. Pendidikan 112,56 112,56 0,00 0,0000

b. Kursus-kursus/Pelatihan 100,00 100,00 0,00 0,0000

c. Perlengkapan/PeralatanPendidikan 111,11 111,11 0,00 0,0000

d. Rekreasi 110,14 110,41 0,25 0,0030

e. Olahraga 101,13 101,13 0,00 0,0000

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 122,16 122,23 0,06 0,0069

a. Transpor 134,71 134,83 0,09 0,0069

b. KomunikasidanPengiriman 94,19 94,19 0,00 0,0000

c. Sarana dan PenunjangTranspor 111,05 111,05 0,00 0,0000

(7)

PERBANDINGAN INFLASI KOTA SINGARAJA DENGAN KOTA LAIN

DI INDONESIA JUNI 2015

Pada bulan Juni 2015 tercatat 76 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,90 persen dan terendah di Palu sebesar 0,03 persen. Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,80 persen dan terendah di Pangkal Pinang sebesar 0,14 persen.

Tabel 5

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi/Deflasi 82 Kota Bulan Juni 2015

No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4) 1 SORONG 119,69 1,90 2 PEMATANG SIANTAR 123,52 1,44 3 SIBOLGA 121,46 1,36 4 BALIKPAPAN 122,94 1,23 5 BANDA ACEH 115,26 1,20 6 MANOKWARI 113,99 1,14 7 BAU-BAU 123,88 1,13 8 LHOKSEUMAWE 115,52 1,03 9 PALANGKARAYA 118,41 0,96 10 MAMUJU 118,65 0,95 11 SAMPIT 119,64 0,91 12 BENGKULU 124,19 0,89 13 TEGAL 116,17 0,89 14 TERNATE 123,67 0,89 15 BATAM 118,68 0,87 16 LUBUKLINGGAU 116,62 0,86 17 METRO 128,00 0,84 18 PADANG 123,48 0,83 19 BANJARMASIN 117,55 0,80 20 SAMARINDA 121,83 0,80 21 JAYAPURA 121,42 0,80 22 MEDAN 121,91 0,77 23 PALOPO 117,88 0,77 24 PEKANBARU 120,31 0,75 25 MAKASSAR 118,67 0,75 26 BANDUNG 119,02 0,72 27 TASIKMALAYA 118,18 0,72 28 SERANG 125,20 0,71 29 GORONTALO 115,98 0,71 30 BANDAR LAMPUNG 120,39 0,70 31 TANJUNG PANDAN 125,91 0,69 32 PARE-PARE 116,96 0,68 33 KUPANG 121,09 0,67

(8)

...Lanjutan Tabel 5 No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4) 34 SEMARANG 119,26 0,64 35 PONTIANAK 126,65 0,64 36 BULUKUMBA 125,55 0,63 37 BUNGO 117,29 0,62 38 TANGERANG 126,64 0,62 39 TANJUNG PINANG 120,78 0,60 40 DUMAI 120,83 0,59 41 MEULABOH 120,05 0,57 42 PURWOKERTO 117,88 0,57 43 TARAKAN 127,99 0,57 44 KUDUS 124,73 0,56 45 JAMBI 119,33 0,54 46 SURABAYA 119,79 0,54 47 WATAMPONE 116,35 0,54 48 SURAKARTA 117,15 0,53 49 BOGOR 119,96 0,49 50 MANADO 119,91 0,49 51 PADANGSIDIMPUAN 118,12 0,48 52 BUKITTINGGI 117,15 0,45 53 PROBOLINGGO 119,50 0,44 54 TEMBILAHAN 124,94 0,43 55 BEKASI 117,89 0,43 56 CILACAP 121,85 0,43 57 CILEGON 122,47 0,40 58 PALEMBANG 117,06 0,39 59 SUMENEP 117,73 0,38 60 MALANG 120,51 0,38 61 DEPOK 118,75 0,36 62 DKI JAKARTA 120,58 0,35 63 YOGYAKARTA 117,96 0,35 64 TANJUNG 118,79 0,35 65 MADIUN 117,72 0,32 66 CIREBON 117,61 0,31 67 KENDARI 115,67 0,28 68 BANYUWANGI 118,05 0,26 69 KEDIRI 119,01 0,26 70 JEMBER 117,69 0,20 71 MATARAM 118,21 0,15 72 SUKABUMI 119,79 0,14 73 DENPASAR 117,42 0,14 74 SINGKAWANG 119,35 0,06 75 MAUMERE 113,42 0,05 76 PALU 120,46 0,03 77 PANGKAL PINANG 117,90 -0,14 78 SINGARAJA 126,49 -0,18 79 AMBON 120,87 -0,25 80 MERAUKE 123,24 -0,57 81 BIMA 120,15 -0,79 82 TUAL 133,57 -0,80

Referensi

Dokumen terkait

Addersing merupakan praktek pemeliharaan sebuah sistem yang koheren dalam jaringan Anda sehingga semua komputer dapat berkomunikasi.Dalam sebuah jaringan,setiap host

Pengembangan kurikulum diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai guru kelas Sekolah Dasar yang berkemampuan mengajar dari kelas 1-6 SD, yang mempunyai

Jadi tegasnya yang dimaksud dengan judul pada skripsi ini adalah usaha-usaha atau tindakan untuk memecahkan persoalan yang dilakukan guru pendidikan agama Islam terhadap perilaku

Dari pengukuran dinamik dan statik dibuat model hubungan konstanta elastik seperti, modulus Young (E), modulus bulk (K), dan nisbah Poisson dengan porositas terhadap batugamping

Game edukasi merupakan salah satu contoh yang dapat menjadi media peraga digital untuk membantu kegiatan sekolah minggu dalam proses belajar dan mengajar.. Game

Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Serang yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

Hasil analisis kesesuaian lahan berdasarkan karakteristik jenis tanah, ketinggian tempat dan iklim dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) menunjukkan terdapat

Rantai pasar IV memperlihatkan bahwa margin pemasaran cabai rawit yang diperoleh distributor luar Maluku untuk kedua komoditi lebih rendah dibandingkan margin