• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. KONDISI UMUM A. Luas dan Batas Wilayah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. KONDISI UMUM A. Luas dan Batas Wilayah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

„Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur

KABUPATEN SUMENEP

KABUPATEN SUMENEP

I. KONDISI UMUM

A. Luas dan Batas Wilayah

Kabupaten Sumenep merupakan salah satu dari 4 (empat) Kabupaten yang ada di Pulau Madura Provinsi Jawa Timur yang terletak diantara 1130 32’ 54” – 1160 16’ 48” Bujur Timur dan 40 55’ – 70 24’ Lintan Selatan dengan luas wilayah 2.093,458 Km2, yang terbagi dalam 27 Kecamatan, 328 Desa dan 4 Kelurahan dengan jum-lah pulau sebanyak 126 pulau yaitu 48 pulau berpeng-huni dan 78 pulau tidak berpengberpeng-huni.

Batas wilayah administrasi Pemerintahan Kabupaten Sumenep adalah sebagai berikut :

- Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Jawa - Sebelah Selatan : berbatasan dengan Selat Madura - Sebelah Timur : berbatasan dengan Laut Jawa/Laut

Flores

- Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Pame-kasan

Pulau Kangean

Pulau Kangean

(2)

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „ Po Po Po Po Po Pooo P P Po Po Po P P P Po Po Po Po Po Po

PoPotensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „otetetettettttetetetetteteteteteteteteteteteteeeensnsinsnsnnsnsnsnsnsnsnsnsnsnnnsnssi iiii iii iiii dadanddadaddaddadadadddddadaaann nnnnnnnn nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnPProdPPPPPPPPrPrPrPPrPPrPrPrPrPrododododododododododododododododddddddddddddddddukukuuukukukuukukukukukukukukukukukkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk U UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUnUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUnnngngngnnnnnnnnnnngngngngnngngngngngngngngngngngngngngngngnggggggugugugugugugugggggggugguguguggugugugugguguguguguguguuuuuuuuullalalalalalalalalalalallalalalllallllalalallallalallaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnnn Jnnnnnnn nnnnnnnnnn n nnnnnnnnnJaJJJaJaJaJaJaJaJaJaJaJJJaJJJaJJaaaaaaaaaawwwawwwawawawawawwawawwawawwwawawawawawawawaaaaaaaaaaa T T T T T T T TTTTTTTTTTimTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTiiimiimimimimimimimimimimimimiimmmmmmmmmmurur „uruururururuururururururururr„„„„„„„„„„„„

02

02

B. Letak dan Kondisi Geografi s

Secara goegrafi s Kabupaten Sumenep yang terletak diujung timur Pulau Madura terbagi dalam 2 (dua) wilayah yaitu Wilayah Daratan dan Kepulauan ;

- Wilayah Daratan dengan luas 1.146,927 Km2 (54,79%) ter-bagai atas 18 Kecamatan

- Wilayah kepulauan dengan luas 946,531 Km2 (45,21%) ter-bagi atas 9 Kecamatan

Berdasarkan gugusan pulau-pulau yang ada di Kabupaten Sumenep, pulau terjauh/paling utara adalah pulau Karamian Ke-camatan Masalembu, dengan jarak tempuk lebih kurang 151 mil dari Pelabuhan Kalianget yang lebih dekat dengan Pulau Kali-mantan.

Sedangkan pulau yang paling timur adalah pulau Sakala Ke-camatan Sapeken dengan jarak tempuh lebih kurang 165 mil dari pelabuhan Kalianget yang lebih dekat dengan Pulau Sulawesi.

C. Topografi

Kondisi topografi di Kabupaten Sumenep dapat dilihat dari ketinggian dan kemiringan lahan. Kemiringan lahan merupakan salah satu faktor penting yang perlu dilihat dalam aspek topografi , karena beberapa peruntukan lahan memerlukan persyaratan ke-miringan lahan.

Kabupaten Sumenep secara umum berada pada ketinggian antara 0-500 meter diatas permukaan laut. Sedangkan sebagian lagi berada pada ketinggian antara 500-1000 meter diatas per-mukaan laut, sehingga ketinggian lahan di Kabupaten Sumenep dapat dikatagorikan menjadi 2 bagian, yaitu :

a. Wilayah dengan ketinggian 0-500 meter dpl seluas 208.697,40 Ha atau mencapai luasan sekitar 99,72% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Sumenep

b. Wilayah yang memiliki ketinggian 500-1000 meter dpl men-capai luasan 578,42 Ha atau sekitar 0,28% dari seluruh luas

wilayah Kabupaten Sumenep. Selain ketinggian, kondisi topografi juga dapat dilihat dari kemiringan lahan luas wilayah Kabupaten Sumenep den-gan luas sekitar 2.093,458 Km2, memi-liki tingkat kemiringan lahan yang berva-riasi antara lain :

a. Wilayah yang memiliki kemiringan an-tara 0-30% luasnya sekitar 1.613,29 Ha atau 77,51%

b. Wilayah yang memiliki kemiringan an-tara 30-60% luasnya sekitar 437,39 Ha atau 21,02%, kawasan ini dapat dijumpai pada kawasan perbukitan c. Sedangkan luas wilayah yang

memi-liki kemiringan > 60% berupa area pegunungan dengan luasan sekitar 30,75 Ha atau 1,48%

D. Geologi

Struktur tanah yang ada di Kabupat-en SumKabupat-enep sebagian besar terdiri dari jenis tanah alluvial, mediteran, grumosol dan regosol.

Sedang ciri fi sik tanah di Kabupaten Sumenep dapat di golongkan sebagai berikut :

a. Jenis tanah Alluvial Hodromorff, terdapat di Kecamatan Saronggi dan Batang-batang

(3)

„Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur

03

b. Jenis tanah Alluvial kelabu

kekun-ingan, terdapat di Kecamatan Kota Sumenep dan Saronggi

c. Jenis tanah Litosol, terdapat di Keca-matan Guluk-guluk dan Lenteng d. Jenis tanah Assosiasi Litosol dan

Mediterian, terdapat di Kecamatan Bluto, Saronggi dan Talango

e. Jenis tanah Regusol coklat kekunin-gan, terdapat di Kecamatan Giligent-ing dan Gapura

f. Jenis Tanah Complek Brows Forest Litosol dan Mediterian, terdapat di Kecamatan Pragaan, Ganding, Guluk-guluk, Saronggi dan Ambunten g. Jenis tanah Grumosol kelabu, terdapat

di Kecamatan Ganding dan Kalianget h. Jenis tanah Complek Mediterian Gru-mosol, Regusol dan Litosol, terdapat di Kecamatan Batuputih dan

Gapura

E. Hidrologi

Air merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan, maka sumber air, sungai danau dan lainnya harus dapat dilestarikan karena dapat memberikan manfaat untuk ketersediaan air minum dan air bersih serta dapat dipergunakan pada sistem irigasi/persawahan.

Penyediaan air bersih dapat dilaku-kan melalui pembuatan sumur-sumur baik sumur gali maupun sumur pompa. Pembuatan sumur dapat dilakukan pada daerah-daerah yang memiliki potensi air bawah tanah yang dangkal sehingga bi-aya pembuatannya tidak terlalu mahal dan terjangkau oleh kalangan masyara-kat bawah. Namun kedepan sistem penyediaan air bersih dengan cara pembuatan sumur gali maupun pompa di Kabupaten Sumenep khususnya di wilayah perkotaan diharapkan dapat berkurang melalui pengembangan jarin-gan perpipaan PDAM, hal ini dimaksud-kan untuk memperbaiki kualitas air per-mukaan sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan di wilayah Perkotaan.

Di Kabupaten Sumenep terdapat 14 (empat belas) waduk/bendungan/dam yang tersebar di beberapa kecamatan yang dapat dipergunakan untuk pengen-dali air, irigasi, dan perikanan.

F. Klimatologi

Berdasarkan data dari BMKG, keadaan Kabupaten Sumenep umumnya beriklim panas dengan penyinaran matahari rata-rata dalam sebulan yaitu 73,56 %. Penyinaran matahari tertinggi ter-jadi pada bulan Juli sebesar 99,72 %, dan penyinaran matahari terendah pada bulan Januari 2011 sebesar 42,98 %. Suhu uda-ra maksimal pada tahun 2011 terjadi pada bulan Oktober sebe-sar 33,3 0C, suhu udara terendah terjadi pada bulan Juni dan Juli 2011 sebesar 24,5 0C. Suhu rata-rata per bulan dalam satu tahun adalah sebesar 27,7 0C, dan rata-rata penguapan sebe-sar 4,3 mm/bulan. Penguapan tertinggi terjadi pada bulan Sep-tember 2011 sebesar 6,1 mm dan penguapan terendah terjadi pada bulan Januari, April dan bulan Mei 2011 sebesar 6,1 mm. Kecepatan angin tertinggi pada tahun 2011 terjadi pada bulan April sebesar 6 Knot. Arah angin pada umumnya lebih dominan 50 % berasal dari arah Timur terjadi pada bulan Mei s/d Oktober 2011, sedangkan sisanya berasal dari Calm sebesar 33,33 % terjadi pada bulan Maret s/d Mei dan September 2011 dan arah laut 16,67 % terjadi pada bulan Pebruari dan September 2011.

Keadaan cuaca dalam setahun di Kabupaten Sumenep pada tahun 2011 dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban dan tekanan udara. Rata-rata temperatur maximum di Kabupaten Sumenep dalam setahun sebesar 31,5 0 C/bulan, sedangkan temperatur minimum rata-rata sebesar 25,0 0C/bulan. Kelemb-aban udara maximum pada tahun 2011 rata-rata 91 %/bulan. Sedangkan kelembaban udara minimum rata-rata sebesar 77 % /bulan. Tekanan udara maximum rata-rata dalam satu tahun sebesar 10008,2 mbs/bulan. Suhu udara maximum rata-rata terendah sebesar 31,5 0C, dan suhu udara minimum rata-rata sebesar 25,0 0C/bulan. Rata-rata curah hujan berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi dan Geofi sika Kalianget sebesar 103, 2 mm. Curah hujan terendah terjadi bulan Mei s/d Oktober 2011 bahkan tidak ada sama sekali. Dengan demikian setiap tahun hampir semua daerah Kabupaten sumenep mengalami musim kering yang agak panjang dari daerah lain.

(4)

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „

G. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Sumenep berdasarkan hasil evaluasi ternyata pemanfaatan lahan pertanian mengalami penurunan jika dibandingkan dengan satu dekade sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari luas areal dan produksi hasil pertanian serta sektor lainnya yang mengalami penurunan.

Luas Areal Tanah dan Penggunaan LahanDi Kabupaten Sumenep No. Penggunaan Luas( Ha )

1. Irigasi Teknis 5.385 2. Semi Teknis 1.959 3. Sederhana 1.071 4. Irigasi Desa 2.049 5. Tadah Hujan 13.388 6. Pekarangan 22.897 7. Tegal 110.359 8. Perkebunan 7.008 9. Ladang 68 10. Padang Rumput 19 11. Sementara tidak digunakan 3.959 12. Hutan Rakyat 1.277 13. Hutan Negara 24.363 14. Rawa-rawa 41 15. Tambak 2.887 16. Kolam 6 Jumlah 196.736

II. POTENSI

PENGEMBANGAN

WILAYAH

Analisis geologi tata lingkungan ter-hadap potensi pengembangan suatu wilayah merupakan hal yang pent-ing dalam kaitannya dengan arahan pengembangan wilayah suatu daerah guna menciptakan keserasian dan ke-seimbangan struktur wilayah karena perkembangan di kawasan perkotaan yang cukup pesat akan mendorong perkembangan mega urban di pusat kota.

Penataan dengan membentuk pusat pertumbuhan di masing-masing wilayah

pengembangan akan memperbesar dampak pertumbuhan di se-tiap wilayah pengembangan dengan pola network system.

Untuk mempercepat pengembangan wilayah di Kabupat-en SumKabupat-enep dibagi dalam 9 (sembilan) sub Satuan Wilayah Pengembangan, yaitu :

Tabel : 4

Pusat Sub Sistem Wilayah Pengembangan Kabupaten Sumenep

Wilayah

Pengembangan Pusat SSWP Fungsi Pelayana SSWP banganPrioritas Arahan Pengem-SSWP I

Sumenep Sumenep Kawasan Pemerintahan, perdagangan dan jasa, kes-ehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga, kesenian dan budaya, Pelayanan Umum, Pusat transportasi darat, laut dan udara, industry kecil dan penggaraman,

Indusri kecil dan penggara-man, pendidikan, perdagan-gan dan jasa, pertanian, pariwisata religi dan budaya, perhubungan / sistem trans-portasi.

Gapura Saronggi Batuan

SSWP II

Rubaru Rubaru Pemerintahan kecamatan, pertanian, perkebunan, peternakan, koleksi distri-busi barang dan jasa, sentra tembakau dan jagung, pen-didikan, kesehatan, perda-gangan

Pertanian komoditi unggu-lan (tembakau dan jagung), perkebunan dan peternakan. Ganding

Guluk-guluk

SSWP III

Pasongsongan

Pasongson-gan matan, pertanian, perkebu-Pemerintahan skala keca-nan, perikakeca-nan, kawasan agropolitan, pendidikan, ke-sehatan, perdagangan lokal.

Pertanian / Agropolitan, perikanan dan perkebunan. Ambunten

Dasuk

SSWP IV

Batang-batang B a t a n g

-batang pertanian, perkebunan, Pemerintahan kecamatan, perikanan dan pariwisata, koleksi distribusi barang dan jasa, pendidikanm, kesehat-an, perdagangan dan jasa, pariwisata.

Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Industri kecil dan Pariwisata bahari.

Dungkek Batuputih SSWP V

Kalianget Kalianget Pemerintahan kecamatan, pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata, koleksi dan distribusi barang dan jasa, pendidikan, kes-ehatan, perdagangan lokal, pariwisata.

Pertanian, perkebunan, perikanan, industri kecil, pariwisata bahari.

Talago

SSWP VI

Bluto Bluto Pemerintahan kecamatan, pertanian, perkebunan, peri-kanan, koleksi dan distribusi barang dan jasa, pendidikan, kesehatan, perdagangan, in-dustri kecil.

Pertanian, perikanan, perkebunan, industri kecil, pendidikan.

Giligenting Pragaan SSWP VII

04

(5)

„Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur

Arjasa Arjasa Pemerintahan skala keca-matan, pertanian, perikanan, pertambangan, koleksi-dis-tribusi barang dan jasa, pen-didikan, kesehatan, perda-gangan dan jasa, pariwisata, perhubungan laut.

Pertanian tanaman pangan, perikanan laut, perkebunan, pariwisata, pertambangan dan perhubungan laut. Sapeken

Kangayan SSWP VIII

Gayam Gayam Pemerintahan skala keca-matan, perkebunan, peter-nakan, perikanan, industri kecil, koleksi-distribusi ba-rang dan jasa, pendidikan, kesehatan, perdagangan, pariwisata, perhubungan laut.

Perikanan, industri kecil, perkebunan, peternakan, perhubungan laut.

Nonggunong Ra’as

SSWP IX

Masalembu Masalembu Pemerintahan skala keca-matan, pertanian, perikanan, pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa skala lokal.

Pertanian, perikanan laut, perhubungan laut.

III. WILAYAH RAWAN BENCANA

Kabupaten Sumenep termasuk dalam wilayah yang rawan bencana, longsor; rawan banjir, rawan angin puyuh, rawan gel-ombang pasang dan tsunami.

1. Kawasan Rawan Tanah Longsor

Akibat penebangan liar yang menyebabkan lahan gundul, abrasi pantai dan penggalian tambang golongan C menjadi la-han kritis dan meningkatkan potensi rawan bencana tanah long-sor di banyak wilayah di Sumenep. Wilayah rawan bencana juga ditetapkan di sepanjang daerah aliran sungai yang berasal dari lahan hutan gundul yang dapat menjadi pembawa material ta-nah longsor dan air dalam volume tinggi. Beberapa lokasi di Ka-bupaten Sumenep menunjukkan adanya gejala ini, khususnya terhadap penebangan liar yang banyak dilakukan pada hutan-hutan di wilayah P. Kangean. Selain itu kawasan yang berpotensi tinggi rawan longsor adalah Desa Guapong Kecamatan Talango (karena potensi tambang) dan Desa Padike (Kecamatan Talan-go) yang potensial longsor karena abrasi.

2. Kawasan Rawan Banjir

Kawasan rawan banjir di Kabupaten Sumenep sering diakibatkan oleh keru-sakan hutan dan berbagai kawasan lind-ung di bagian atas sehingga tidak dapat menahan laju air di bagian atas. Selain itu, banjir juga dapat diakibatkan karena rendahnya resapan air di kawasan ter-bangun dan sistem drainase yang ti-dak optimum menyalurkan air. Wilayah rawan banjir ini terdapat pada berbagai wilayah Kabupaten Sumenep, khusus-nya Kecamatan Kalianget.

3. Kawasan Rawan

Gelom-bang Pasang

Siklon tropis (atau disebut juga seb-agai hurikan, angin puyuh, badai tropis, taifun atau angin ribut) adalah suatu je-nis sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tro-pis. Angin ini juga sering dikenal dengan sebutan angin puting beliung. Dari iden-tifi kasi awal terhadap kawasan rawan bencana diperoleh hasil bahwa kawasan pantai timur Kabupaten Sumenep, ter-masuk Kecamatan Kalianget merupak-an kawasmerupak-an ymerupak-ang rawmerupak-an bencmerupak-ana merupak-angin siklon tropis karena kondisi pantai yang landai/datar dan tanpa pengamanan / pelindung / vegetasi.

4. Kawasan Rawan

Gempa Bumi

P. Madura diapit oleh dua patahan aktif yang memanjang dari timur ke barat. Patahan yang melewati pinggir Pulau Madura bagian utara. Kondisi ini pernah menyebabkan gempa bumi den-gan kekuatan 4,7 Skala Richter pada 17 Juli 2004. Patahan yang lainnya adalah yang melalui Madura bagian selatan, bergerak dari barat ke timur. Kondisi ini juga pernah menimbulkan gempa den-gan kekuatan 5 SR pada 12 Oktober 1989. Perilaku ini menyebabkan zona Madura sebagai salah satu zona rawan gempa. Selain itu, juga terdapat patahan aktif di sebelah barat Madura, yang sam-pai sekarang telah menyebabkan 2 gem-pa bumi, yaitu dengan kekuatan 5,3 SR pada 21 Juni 2002 dan dengan kekuatan

Daerah rawan bencana tanah longsor t

„

(6)

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „

5,1 SR pada 27 Agustus 2002.

Kawasan Pesisir pantai di Kabupaten Sumenep dan kepu-lauan di sekitarnya berpotensi kecil terhadap tsunami, namun bersifat lokal. Hal ini terjadi karena Kabupaten Sumenep dan sekitarnya berada di tepi timur lempeng benua Euroasia dan me-miliki pantai dengan tingkat kecuraman yang sedang. Kemung-kinan adanya gempa dangkal yang kuat yang berjarak + 150 Km dari pantai sebelah timur Kabupaten Sumenep, maka waktu menjalar gelombang tsunaminya sekitar 20 menit dengan asum-si ketinggian tsunami 10 meter maka akan menyapu pulau-pulau di sebelah timur Kabupaten Sumenep, sebagian Kecamatan Ka-lianget dan Kecamatan Gapura. Dengan demikian maka zona mitigasi evakuasi teraman adalah Kecamatan Batuan, Keca-matan Manding dan KecaKeca-matan Batang-batang.

IV. DEMOGRAFI

Jumlah penduduk Kabupaten Sumenep berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2011 seban-yak 1.100.807 jiwa dengan komposisi 528.053 laki-laki (47,97%) dan 572.754 perempuan (52,03%).

Penduduk Kabupaten Sumenep terdiri dari 5 suku bangsa yaitu: Madura, Jawa, Bugis, Mandar dan Bajoe. Dari kelima suku bangsa tersebut 3 suku bangsa, yaitu : Bugis, Mandar dan Ba-joe berada di daerah kepulauan, yaitu: Kangean, Masalembu dan Sapeken yang lebih dekat ke Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi. Sedangkan suku Madura merupakan suku mayoritas bertempat di wilayah daratan dan sebagian kecil di kepulauan.

Ciri khas lain dari masyarakat Sumenep dimana rata-rata beragama Islam fanatik dan cenderung paternalistik, sehingga peran tokoh agama sangat besar dalam menentukan sikap serta karakteristik masyarakatnya. Namun masyarakat Sumenep juga memiliki sifat terbuka dan bersemangat tinggi dalam menyuk-seskan pelaksanaan pembangunan daerahnya. Mereka berse-dia berkorban untuk kepentingan orang banyak dan mempunyai sikap toleransi yang tinggi, ulet dan pekerja keras.

V. POTENSI UNGGULAN

B. PERTANIAN

1. PADI

- Produksi Padi 246.149,36 kw + 1.641.297,3 kw

- Luas Areal Tanam 5.406 Ha + 35.762 Ha

- Produktivitas saat ini mencapai 86,44 ton/Ha (padi ladang), 139,59 ton/Ha (padi sawah)

- Varietas Unggulan Talar Menyan, IR 64

- Potensi di Kecamatan Arjasa, Guluk, Gapura (padi sawah), padi ladang berpotensi di kecamatan Pasongsongan.

2. JAGUNG

- Luas panen 140.207 Ha - Produksi 4.314.633 kw - Produktivitas 82,30 ton/Ha - Potensi di Kecamatan Arjasa, - Batu Putih dan Pasongsongan.

3. KETELA POHON / UBI KAYU

- Luas tanam 15.312 Ha - Produksi 2.140.100,16 kw - Produktivitas 382,52 ton/Ha - Potensi di Kecamatan Arjasa, Kangayan, Saronggi dan Rubaru.

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „„

06

06

Panen padi t t Ketela Pohong t

(7)

„Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur

B.HORTIKULTURA

1. BAWANG MERAH (ONION)

- Luas panen 122 Ha - Produktivitas 73,89 kw/Ha - Produksi 9.015 kw

- Pemasaran ke Surabaya dan Jakarta

- Potensi di Kecamatan Rubaru, Guluk-Guluk dan Lenteng.

2. MANGGA (MANGO)

- Luas Lahan : 4.679 Ha - Produksi 158.939 kw - Produktivitas 33,97 kw/Ha - Pemasarannya di Bawa ke Surabaya dan Jakarta

- Potensi di Kecamatan Batu Putih, Ambunten, Talango, Kalianget, Bluto, Pasongsongan, Batang.

3. TIMUN (CUCUMBER)

- Luas Panen 121 Ha - Produksi 7.951 kw

- Produktivitas 65,71 kw/Ha - Pemasaran Lokal, Surabaya dan Jakarta

- Potensi di Kecamatan Rubaru, Dasuk dan Manding.

4. PISANG (BANANA)

- Luas Lahan : 3.350 Ha - Produksi 229.708 kw - Produktivitas 68,57 kw/Ha

- Jenis Pisang Raja, pisang Ambon, Pisang Mas.

- Pemasaran Lokal, Surabaya dan Jakarta

- Potensi di Kecamatan Batu Putih, Pasongsongan, Dungkek, Pragaan dan Ambunten.

5. CABE RAWIT

- Luas Tanam 1.026 Ha - Produksi 61.094 kw

- Produktivitas Lokal, Surabaya dan Jakarta.

- Potensi di Kecamatan Rubaru, Lenteng dan Ambunten.

C. PERKEBUNAN

1. TEMBAKAU

- Luas Tanaman 17.293,86 Ha - Produksi 9.246,88 ton - Produktivitas 535 Ha/tahun - Pengembangan 25.000 Ha

- Potensi di Kecamatan Pasongsongan, Guluk-Guluk dan Ganding.

2. JAMBU MENTE / CASHEW NUT ESTATE

- Luas Tanaman yang menghasilkan: 4.260 Ha

- Belum Menghasilkan : 4.770,93 Ha

- Potensial Pengembangan : 15.362 Ha - Produksi 3.097 ton

- Produktivitas 727 Kg/Ha/Tahun

- Potensi di Kecamatan Dasuk, Rubaru dan Batu Putih.

3. CABE JAMU

- Luas Tanaman yang menghasilkan : 1.685 Ha - Belum menghasilkan: 653,03 Ha

- Potensial Pengembangan : 10.632 Ha - Produksi 8.336,59 ton

- Produktivitas 4.948 Kg/Ha/Tahun

- Potensi di Kecamatan Bluto, Ganding dan Lenteng.

4. KELAPA / COCONUT

- Luas Tanaman yang menghasilkan: 28.302,09 Ha

- Belum menghasilkan : 13.381,42 Ha

- Potensial Pengembangan : 24.459 Ha - Produksi 36.342,92 ton

- Produktivitas 1.284 Kg/Ha/Tahun

- Potensi di Seluruh Wilayah Kabupaten Sumenep, antara lain di Kecamatan Dungkek, Raas, Sapeken, Masalembu dan Ganding.

(8)

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „

08

D. PETERNAKAN

1. SAPI

- Populasi 357.038 ekor

- Potensi di Kecamatan Batu Putih, Gayam dan Batang-Batang

- Produksi Daging 2.661.363 Kg/Tahun - Pemasaran Lokal dan Luar Jawa.

2. KAMBING

- Populasi 145.212 ekor

- Potensi di Kecamatan Gayam, Lenteng, Dungkek dan Saronggi

- Produksi Daging 278.715 Kg/Tahun

- Pemasaran di Madura, Surabaya dan Jakarta

3. DOMBA

- Populasi 37.411 ekor

- Potensi di Kecamatan Gayam, Nonggunong dan Lenteng - Produksi Daging 65.472 Kg/Tahun.

E. PERIKANAN

Dengan luas wilayah perairan yang cukup luas, yaitu 50.000 km2, dan dengan panjang pantai 577,76 km, Kabupaten Sumenep memiliki potensi perikanan dan kelautan yang sangat besar. Rata-rata produksi perikanan dan kelautan per tahun yang dicapai Kabupaten Sumenep untuk penangkapan ikan laut sekitar 50.739,6 ton, dan untuk produksi perikanan budidaya sekitar 39.737 ton.

PERIKANAN LAUT

1. IKAN KERAPU (GROUPER FISH)

- Produksi : 88,3 ton

- Daerah potensial : Kecamatan Sapeken, Kangayan

2. UDANG/LOBSTER (SHRIMP)

- Produksi : 519,48 ton

- Daerah potensial : Kecamatan Arjasa, Kangayan, Sapeken, Masalembu, Ra’as, Gayam, Nonggunong, Talango.

3. RUMPUT LAUT (SEAWEED)

- Produksi : rata-rata 533.706,37 ton/th

- Daerah potensial : Kecamatan Bluto, Saronggi, Giligenting, Pasongsongan, Ambunten, Batuputih, Dungkek, Kangayan, Sapeken, Masalembu.

4. MUTIARA (PEARL)

Daerah pengembangan : wilayah perairan Kecamatan Sapeken, Kangean (terutama di perairan Pulau Paliat, Pulau Sapungkur dan Pulau Saobi).

PERIKANAN BUDIDAYA

Potensi budidaya perikanan di Kabu-paten Sumenep terdiri dari perikanan air payau dan air tawar,

1. Budidaya perikanan air payau berupa budidaya udang, bandeng dan arte-mia.

Untuk komoditi udang dan bandeng dikembangkan pada areal tambak seluas 1.723,41 Ha, sedangkan la-han yang dikelola secara intensif dan semi intensif baru mencapai 250 Ha. Pengembangan yang dilakukan bu-kan tehadap luasannya (secara eks-tensifi kasi), namun mengoptimalkan luas yang ada (intensifi kasi) hingga 20 tahun mendatang. Sedangkan budidaya artemia dikembangkan di Kecamatan Kalianget, Gapura, Gili-genting, dan Dungkek. Secara total, jumlah produksi ikan di air payau sekitar 891,60 ton/ thn.

2. Budidaya perikanan air tawar dari waduk, kolam dan sungai diarahkan pada Kecamatan Lenteng, Ambunt-en, Manding dan Gapura.

Peternak Sapi t

(9)

„Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur

09

f. POTENSI INDUSTRI

INDUSTRI MAKANAN

1. INDUSTRI PETIS IKAN (PETIS)

- Sentra Produksi : Kecamatan Dasuk (Desa Slopeng), Ambunten, Pasong-songan, Dungkek.

- Jumlah Unit Usaha : 85 unit

- Jumlah Produksi : rata-rata 10.368 kg/ th

Beberapa merk yang telah terdaftar :

-2. INDUSTRI KERIPIK SINGKONG/CASSAVA CHIP

- Sentra Produksi : Kecamatan Manding, Batuh Putih, Saronggi, Kota Sumenep - Jumlah Unit Usaha : 85 unit

- Jumlah Produksi : rata-rata 970.830 kg/ th

- Beberapa merk yang telah terdaftar : Muris, Baby, Angsa Mas,

3. INDUSTRI KERUPUK PARU

- Sentra Produksi : Kecamatan Kota Sumenep (Desa Pabian)

- Jumlah Unit Usaha : 20 unit

- Jumlah Produksi : rata-rata 70.000 kg/ th

- Beberapa merk yang telah terdaftar : Keripik Paru “Ibu Alim”

INDUSTRI KERAJINAN

1. INDUSTRI BATIK

- Sentra Produksi : Kecamatan Bluto (Pakandangan) - Jumlah Unit Usaha : 35 unit

- Jumlah Produksi : rata-rata 520 lembar/ th

- Beberapa merk yang telah terdaftar : Batik Tulis Melati Pakan-dangan, Al Barokah, Keraton,

2. INDUSTRI KERIS

- Sentra Produksi : Kecamatan Saronggi, Bluto, Lenteng. - Jumlah Unit Usaha : 27 unit

- Jumlah Produksi : rata-rata 1.800 buah/ th Beberapa merk yang telah terdaftar :

-3. INDUSTRI PERAHU KAYU

- Sentra Produksi : Kecamatan Talango, Dungkek - Jumlah Unit Usaha : 45 unit

- Jumlah Produksi : rata-rata 68 unit/ th

Udang dijemur sebagai bahanpembuat petis

t t Petis olahan Batik Madura t t

(10)

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „

g. POTENSI PARIWISATA

1. WISATA ALAM

a. Pantai Lombang; berlokasi di Kecamatan Batang-batang den-gan jarak 35 KM arah Utara dari pusat Kota Sumenep. Pan-jang pantainya 12 KM dan luas lahan 240 Ha yang dihiasi oleh cemara udang sepanjang pesisir pantai.

b. Pantai Slopeng; berlokasi di Kecamatan Dasuk dengan jang pantainya 7 KM dan luas lahan 4 Ha yang dihiasi pan-orama gunung pasir di sepanjang pantai.

c. Wisata Kesehatan Pulau Giliyang; berlokasi di Pulau Gili-yang Kecamatan Dungkek. Akan dikembangkan sebagai ka-wasan pulau wisata kesehatan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep karena memiliki kandungan oksigen yang cukup tinggi, yaitu sekitar 3,3%-4,8% diatas normal menurut hasil penelitian LAPAN.

d. Wisata Bahari Pulau Gililawak, berlokasi di Kecamatan Ta-lango dengan panorama taman laut yang indah dan eksotis. e. Wisata Bahari Pulau Saor, berlokasi di Kecamatan Sapeken

yang memiliki panorama pantai pasir putih yang indah dan ta-man lautnya yang eksotis dengan beraneka ragam biota laut. f. Wisata Bahari Pulau Mamburit, berlokasi di Kecamatan Arjasa

yang memiliki taman laut yang indah dan menarik.

g. Wisata Bahari Pulau Kemudi, berlokasi di Kecamatan Ra’as yang memiliki pantai pasir putih yang indah dan taman laut yang eksotis.

h. Pulau Saobi; berlokasi di Kecamatan Arjasa, selain memiliki keindahan pantai dan taman laut, terdapat juga hewan liar (Kijang, Kerbau, Sapi).

2. WISATA SEJARAH

Kabupaten Sumenep banyak memiliki peninggalan sejarah berupa gedung-gedung, peralatan, dan pusaka. Adapun pening-galan sejarah yang merupakan obyek wisata potensial antara lain : Keraton Sumenep (berlokasi di Kec. Kota Sumenep), Mu-seum Keraton Sumenep (berlokasi di Kec. Kota Sumenep), Gu-nung Lengket (berlokasi di Kec. Ganding).

3. WISATA RELIGI

Kabupaten Sumenep banyak memi-liki potensi wisata religi berupa makam raja-raja atau ulama terkenal di jaman-nya yang sering menjadi tujuan utama wisatawan nasional, antara lain : Mesjid Agung (berlokasi di Kec. Kota Sumenep), Pemakaman Asta Tinggi (berlokasi di Kec. Kota Sumenep), Asta Sayid Yusuf (berlokasi di Kec. Talango), Asta Jokotole (berlokasi di Kec. Manding), Asta Gumuk (berlokasi di Kec. Kalianget), Asta Adipo-day (berlokasi di Kec. Gayam).

4. WISATA SENI DAN BUDAYA

Wisata seni dan budaya yang meru-pakan corak karakter dari masyarakat Kabupaten Sumenep yang religius, merupakan daya tarik tersendiri bagi wi-satawan asing dan domestik, diantaran-ya adalah : Kerapan Sapi, Upacara Adat Nyadar (Kecamatan Saronggi), Topeng (daerah asal : Kecamatan Kalianget), Sape Sono’, Ludruk (daerah asal : Ke-camatan Kalianget, Saronggi dan Bluto), Musik Saronen, Musik Tong-tong/ Musik Daul-daul.

10

Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „„

Monumen Kota Adipura t

Pintu Gerbang Masuk Masjid Agung

t

Peninggalan Keraton Sumenep t

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kubu Raya Nomor: 09/HK.03.1-Kpt/6112/KPU-Kab/I/2018 tentang Penetapan Tempat Pemasangan Alat Peraga Kampanye dan Kampanye Rapat Umum

Hubungan kekeluargaan antara Merpati dan masyarakat serta Pemerintah di daerah ini membuat Pemerintah Kabupaten Merauke mempercayakan Merpati untuk melayani masyarakat

Pada pemberitaan Tanjung Balai dalam surat kabar Republika, frekuensi mengenai sumber berita, narasumber birokrat menjadi persentasi yang terbanyak sebesar 38%

Menurut indikator keberhasilan MBS pada tahap pelaksanaan dalam penelitian ini terdapat 4 (empat) indikator. Hal ini bagi peneliti cukup membuktikan bahwa dalam

Bahkan pihak Intel mengklaim bahwa Conroe mempunyai performa 40% lebih baik dibandingkan dengan Pentium D yang tentunya sudah menggunakan dual core juga. Core 2 Duo

1) Pendataan Sasaran Ibu Hamil (Baseline data); 2) Perencanaan kebutuhan tablet Fe (zat besi); 3) Pengadaan dan pendistrubusian tablet Fe; 4) Penggandaan Buku Pedoman dan Juknis;

statis; (2) Penyimpanan arsip dilakukan secara mandiri dengan menggunakan klasifikasi sistem masalah; (3) Pengelolaan arsip dinamis aktif meliputi: penerimaan arsip,

Dengan dilaksanakannya Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas ini, diharapkan para calon apoteker dapat memiliki pengalaman, pengetahuan, informasi, dan