• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I - BAB IV Terapi Person Centered

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I - BAB IV Terapi Person Centered"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.

A. LaLatatar Ber Belalakakangng

Kemajuan berpikir dan kesadaran manusia akan diri dan dunianya, Kemajuan berpikir dan kesadaran manusia akan diri dan dunianya, telah mendorong terjadinya globalisasi. Situasi global membuat kehidupan telah mendorong terjadinya globalisasi. Situasi global membuat kehidupan sem

semakin akin komkompetpetitif itif dan dan memmembukbuka a pelpeluanuang g bagbagi i manmanusiusia a untuntuk uk menmencapcapaiai status dan tingkat kehidupan yang lebih baik. Dampak positif dari kondisi status dan tingkat kehidupan yang lebih baik. Dampak positif dari kondisi gl

globobal al tetelalah h memendndororonong g mamanunusisia a ununtutuk k teterurus s beberfirfikikir, r, memeniningngkakatktkanan kernampuan, dan tidak puas terhadap apa yang dicapainya pada saat ini. kernampuan, dan tidak puas terhadap apa yang dicapainya pada saat ini. Adapu

Adapun n dampadampak k negatinegatif f dari globalisasdari globalisasi i tersebutersebut t adalah (1) adalah (1) keresakeresahan hiduphan hidup di kalangan masyarakat yang semakin meningkat karena banyaknya konflik, di kalangan masyarakat yang semakin meningkat karena banyaknya konflik, stre

stress, ss, kecekecemasmasan, an, dan dan frufrustasstasi i (!) (!) adaadanya nya keckecendenderuerungngan an pelpelanganggargaranan disipl

disiplin, in, kolukolusi, si, dan korupsi, makin dan korupsi, makin sulit diterapkansulit diterapkannya nya ukurukuran an baik"jabaik"jahathat se

sertrta a bebenanar"r"sasalalah h sesecacarara. . lulugagas s (#(#) ) adadananyya a amambibisi si kekelolompmpok ok yyanangg dapatmenimbulkan konflik, tidak saja konflik psikis, tetapi juga konflik fisik dapatmenimbulkan konflik, tidak saja konflik psikis, tetapi juga konflik fisik dan ($) pelarian darimasalah melalui jalan pintas yang bersifat sementara juga dan ($) pelarian darimasalah melalui jalan pintas yang bersifat sementara juga adiktif, seperi penggunaan obat"obat terlarang.

adiktif, seperi penggunaan obat"obat terlarang.

%endekatan &ogers terhadap terapi dan model kepribadian sehat yang %endekatan &ogers terhadap terapi dan model kepribadian sehat yang di

dihahasilsilkakan,n,memembmbererikikan an susuatatu u gagambmbaraaran n tententatang ng kokodrdrat at mamanunusia sia yayangng dis

disanjuanjung"ng"sansanjunjung g dan dan optoptimiimis. s. ''emema a pokpokoknoknya ya adaadalah lah seseseseoraorang ng harharusus  bersandar

 bersandar pada pada pengalamanya pengalamanya sendiri sendiri tentang tentang dunia dunia karena karena hanya hanya itulahitulah ke

kenynyatataaaan n yyanang g ddikiketetahahui ui ooleleh h seseororanang g ininddiiididuu. . ararl l &&. . &o&oggererss mengem

mengembangkbangkan an terapi person"centerapi person"centered sebagai tered sebagai reaksi terhadap reaksi terhadap apa apa yangyang disebu

disebutnya tnya keterbketerbatasan"katasan"keterbateterbatasan asan mendasmendasar ar dari dari psikopsikoanalisianalisis. s. arl arl &.&. &ogers adalah salah seorang peletak dasar dari gerakan potensi manusia, yang &ogers adalah salah seorang peletak dasar dari gerakan potensi manusia, yang meneka

menekankan nkan perkemperkembangabangan n pribadpribadi i melalumelalui i latihan sensitiitalatihan sensitiitas, s, kelompkelompok ok   pertemuan,

 pertemuan, dan dan latihan latihan lainnya lainnya yang yang ditujukan ditujukan untuk untuk membantu membantu orang orang agar agar  memiliki pribadi yang sehat. %ada hakikatnya, pendekatan person"centered memiliki pribadi yang sehat. %ada hakikatnya, pendekatan person"centered adalah cabang khusus dari terapi humanistik yang menggaris ba*ahi tindakan adalah cabang khusus dari terapi humanistik yang menggaris ba*ahi tindakan men

mengalagalami mi kliklien en berberikuikutnytnya a dundunia ia subsubjekjektif tif dan dan fenfenomeomenalnalnyanya. . ''ererapiapiss  berfungsi

(2)

 jalan

 jalan membantu membantu kliennya kliennya itu itu dalam dalam menemukan menemukan kesanggupan kesanggupan kesanggupankesanggupan untuk memecahkan masalah"masalah. %endekatan person"centered menaruh untuk memecahkan masalah"masalah. %endekatan person"centered menaruh kepercayaan yang besar pada kesanggupan klien untuk mengikuti jalan terapi kepercayaan yang besar pada kesanggupan klien untuk mengikuti jalan terapi dan

dan menmenemuemukan kan araharahnynya a sensendirdiri. i. +ub+ubungungan an teraterapeupeutik tik antantara ara terterapiapis s dandan klien merupakan katalisator bagi perubahan klien menggunakan hubungan klien merupakan katalisator bagi perubahan klien menggunakan hubungan yang unik sebagai alat unuk meningkatkan kesadaran dan untuk menernukan yang unik sebagai alat unuk meningkatkan kesadaran dan untuk menernukan sumbe

sumber"sumr"sumber ber terpenterpendam dam yang bisa yang bisa digudigunakan secara nakan secara konstkonstruktiruktif f dalamdalam  pengubahan hidupny

 pengubahan hidupnya.a.

B.

B. RuRumumusasan Mn Masasalalahah 1.

1. agaimana iografi arl &ogersagaimana iografi arl &ogers 2.

2. agaimana pengertianagaimana pengertian Person Centered Therapy Person Centered Therapy --3.

3. agaimana konsep dasar teoriagaimana konsep dasar teori Person Centered Therapy Person Centered Therapy--4.

4. agaimana teknik dalamagaimana teknik dalam Person Centered Therap Person Centered Therapyy -  -5.

5. agaimana tujuanagaimana tujuan Person Centered Therapy Person Centered Therapy--.

. agaimana fungsi dan agaimana fungsi dan peran 'erapis-peran 'erapis-!.

!. agaimana proses dalamagaimana proses dalam Person Centered Therapy Person Centered Therapy--".

". agaimana angkah"angkah dalamagaimana angkah"angkah dalam Person Centered Th Person Centered Therapyerapy -  -#.

#. aagagaimimanana a kekeleblebihihan an dadan n kekekukurarangngan an pependndekekataatann  Person-Centered  Person-Centered  Therapy

Therapy --$.

$. %%uu&u&uanan 1.

1. /engetahui iografi arl &ogers/engetahui iografi arl &ogers 2.

2. /engetahui pengertian/engetahui pengertian Person Centered Therapy Person Centered Therapy --3.

3. /engetahui konsep dasar teori/engetahui konsep dasar teori Person Centered Therapy Person Centered Therapy--4.

4. /engetahui teknik dalam/engetahui teknik dalam Person Centered Therap Person Centered Therapyy -  -5.

5. /engetahui tujuan/engetahui tujuan Person Centered Therapy Person Centered Therapy--.

. /engetahui fungsi dan /engetahui fungsi dan peran 'eperan 'erapis- rapis-!.

!. /engetahui proses dalam/engetahui proses dalam Person Centered Therapy Person Centered Therapy--".

". /engetahui angkah"angkah dalam/engetahui angkah"angkah dalam Person Centered Therapy Person Centered Therapy -  -#.

#. /e/engngetetahahui ui kekeleblebihihan an dadan n kekekukuranrangagan n pependndekekatatanan  Person-Centered  Person-Centered  Therapy Therapy --BAB II BAB II I'I I'I A.

A. B()B()gragra*( $*( $arl arl R)gR)gersers

arl &ansom &ogers lahir di 0ak %ark, llinois, pada 2 3anuari 145!. arl &ansom &ogers lahir di 0ak %ark, llinois, pada 2 3anuari 145!. %ad

(3)

menjadi tertarik kepada pertanian secara ilmiah. %ertanian ini memba*anya ke perguruan tinggi, dan pada tahun"tahun pertama &ogers sangat gemar akan ilmu alam dan ilmu hayat. Setelah menyelesaikan pelajaran di 6niersity of  7isconsin pada 14!$ &ogers masuk 6nion 'heological ollege of olumbia, disana &ogers mendapat pandangan yang liberal dan filsafat mengenai agama. Kemudian pindah ke 'eachers ollege of olumbia, disana &ogers terpengaruh oleh filsafat 3ohn De*ey serta mengenal psikologi klinis dengan  bimbingan . +olling*orth. &ogers mendapat gelar /.A. pada 14!2 dan doctor pada 14#1 di olumbia. %engalaman praktisnya yang pertama"tama diperolehnya di nstitute for hild 8uidance. embaga tersebut orientasinya 9reudian. &ogers menemukan bah*a pemikiran 9reudian yang spekulatif itu tidak cocok dengan pendidikan yang diterimanya yang mementingkan statistik dan pemikiran menurut aliran 'horndike.

Setelah mendapat gelar doktor dalam psikologi &ogers menjadi staf   pada &ochester 8uidance enter dan kemudian menjadi pemimpinnya.

Selama masa ini &ogers dipengaruhi oleh 0tto &ank, seorang psychoanalyst yang memisahkan diri dari 9reudian yang ortodok. %ada tahun 14$5 &ogers menerima ta*aran untuk menjadi guru besar psikologi di 0hio State 6niersity. %erpindahan dari pekerjaan klinis ke suasana akademis ini dirasa oleh &ogers sendiri sangat tajam. Karena rangsangannya &ogers merasa terpaksa harus membuat pandangannya dalam psikoterapi itu menjadi jelas. Dan ini dikerjakannya pada 14$! dalam buku Counseling and   Psychotheraphy. %ada tahun 14$: &ogers menjadi mahaguru psikologi di

Universitas of Chicago, yang dijabatnya hingga kini. 'ahun 14$;"14:< menjadi presiden the American Psychological Association. &ogers meninggal dunia tanggal $ 9ebruari 142< karena serangan jantung. /eskipun teori yang dikemukan &ogers adalah salah satu dari teori holistik, namun keunikan teori adalah sifat humanis yang terkandung didalamnya. 'eori humanistik &ogers  pun mempunyai berbagai nama antara lain = teori yang berpusat pada pribadi ( person centered ), non-directive, klien (client-centered ), teori yang berpusat  pada murid ( student-centered ), teori yang berpusat pada kelompok ( group centered ), dan person to person. >amun istilah person centered  yang sering

(4)

dan menolak pesimisme suram dan putus asa dalam psikoanalisis serta menentang teori behaiorisme yang memandang manusia seperti robot. 'eori humanisme &ogers lebih penuh harapan dan optimis tentang manusia karena manusia mempunyai potensi"potensi yang sehat untuk maju. Dasar teori ini sesuai dengan pengertian humanisme pada umumnya, dimana humanisme adalah doktrin, sikap, dan cara hidup yang menempatkan nilai"nilai manusia sebagai pusat dan menekankan pada kehormatan, harga diri, dan kapasitas untuk merealisasikan diri untuk maksud tertentu.

B. Pengert(an Pers)n $entere+,%hera-

 Person Centered Therapy di cetuskan oleh arl &ansom &ogers (145!"142<) dengan sebutan nondirective counseling. &ogers (sebagai terapis) meminimalkan pengarahannya dan membantu kliennya memperjelas  persepsi mereka mengenai diri sendiri. &ogers meneliti tentang persepsi klien terhadap self"aktual dan self"idealnya.  Reflection of feelings  adalah teknik  yang dilakukan terapis dalam memposisikan dirinya sebagai cermin bagi klien, agar klien dapat lebih mengenal dirinya, menerima diri sendiri, dan kemudian dapat mempersepsikan keadaannya sekarang (Sundberg et al, !55!).

/enurut %rayitno dan ?rman Amti terapi  person-centered  adalah klien diberi kesempatan mengemukakan persoalan, perasaan dan pikiran"  pikirannya secara bebas. %endekatan ini juga mengatakan bah*a seseorang yang mempunyai masalah pada dasarnya tetap memiliki potensi dan mampu mengatasinya masalah sendiri (%rayitno, !55$).

$. /)nse- %e)r( /e-r(0a+(an +alam Pers)n,$entere+ %hera-

Konsep dasar dari  person-centered therapy  adalah bah*a inidiidu memiliki kecenderungan untuk mengakutalisasikan diri (actualizing  tendencies) yang berfungsi satu sama lain dalam sebuah organisme. %ara terapis lebih terfokus pada @potensi apa yang dapat dimanfaatkan. Didalam terapi, terdapat dua kondisi inti= congruence dan unconditional positive regard . Congruence merujuk pada bagaimana terapis dapat mengasimilasikan dan menggiring pengalaman agar klien sadar dan memaknai pengalaman tersebut. 6nconditional positive regard adalah bagaimana terapis dapat menerima klien apa adanya, di mana terapis membiarkan dan menerima apa yang klien ucapkan, pikirkan, dan lakukan. Di samping itu , terdapat juga

(5)

sejumlah konsep dasar dari sisi klien, yakni self-concept, locus of evaluation, dan experiencing elf concept merujuk pada bagaimana klien memandang" memikirkan"menghargai diri sendiri. !ocus of evaluation merujuk dari sudut  pandang mana klien menilai diri. 0rang yang bermasalah akan terlalu menilai diri mereka berdasar persepsi orang lain (eksternal).  "xperiencing, adalah  proses di mana klien mengubah pola pandangnya, dari yang kaku dan terbatas

menjadi lebih terbuka. Di jantung teori berfokus pribadi terdapat optimisme mendasar tentang kemampuan dan motiasi primer kita.

a. /emberikan yang terbaik dari diri kita= kecenderungan beraktualisasi

&ogers menegaskan bah*a setiap pribadi itu adalah keseluruhan yang utuh, atau organism, dengan kecenderungan motiasi dasar, kecenderungan untuk beraktualisasi. Seperti yang dikatakan &ogers inilah kecenderungan organisme yang melekat pada dirinya untuk  mengembangkan semua kapasitasnya sedemikian rupa untuk  mempertahankan atau memperkuat organisme itu sendiri. 0leh karena itu, ketika kita bertumbuh dan berkembang, secara alami kita mendekati orang lain, lingkungan yang lebih luas dan pengalaman diri kita dengan cara yang mengantarkan kita menuju hal"hal positif dan membantu kita menghindari hal"hal yang negatif bagi kebaikan kita.

 b. /empelajari siapa diri kita= perkembangan konsep diri

/eskipun teori berfokus pribadi mengkonseptualisasikan indiidu sebagai kesatuan utuh, satu aspek keberadaan kita memainkan peran kunci dalam  perkembangan dan pemfungsian. Konsep diri mulai terbentuk pada usia dini, ketika kita mulai melihat terpisah dari mereka di sekitar kita. Kita mulai memikirkan diri sendiri dengan istilah BakuC sebagai subjek dan BakuC sebagai objek, sebagai pribadi unik dengan beragam karakteristik. %engetahuan dan kesadaran diri ini a*alnya tidak diartikulasikan, tapi ketika kita bertumbuh, terutama ketika kita belajar bicara, secara bertahap kita mengonsolidasikan ide tentang diri sendiri. 3ika perkembangan  pengetahuan diri itu terjadi secara lengkap seirama dengan kecenderungan  beraktualisasi, yaitu jika kita mulai mengenal diri sendiri sebagai pribadi yang sebenarnya, maka kita terus melangkah di sepanjang jalan kehidupan

(6)

yang utuh dan memuaskan. >amun, mengenal diri kita tidak terjadi dalam isolasi dan aspek relasional keberadaan kita lah yang menyebabkan masalah.

c. %engakuan positif 

%emahaman diri kita berkembang pada suatu *aktu ketika kita sangat tergantung pada orang lain untuk kebaikan fisik dan emosi kita. +al itu menimbulkan konflik potensial antara pertumbuhan kita dan kepuasan orang"orang di sekitar kita. /emberi dan menerima kasih sayang,  penerimaan dan cinta adalah positif, karena perasaan seperti itu memang memuaskan, namun kebutuhan untuk di senangi dan mendapatkan kehangatan dari orang lain bisa berkonflik dengan yang kita pandang sebagai hal yang baik bagi diri kita. %ada tahap tertentu, kita bisa menahami diri melalui pesan yang diterima dari orang lain dan respon emosional mereka kepada kita. %engakuan positif yang tak bersyarat ini diterima dimana di mungkinkan ada pesan dan bahkan cocok dengan  pengalaman kita.

d. +arga mempertahankan diri

'erkadang, konsep diri kita terancam terbuka kesenjangan antara yang kita  perlukan untuk mempertahankan pemahaman kita tentang dunia dan diri kita, dan kasus apa yang sebenarnya kita rasakan. 'antangan radikal bisa terasa benar"benar seperti mengancam hidup kita, karena beberapa  pengalaman menimbulkan pukulan yang sangat kuat dalam cara kita memandang diri, kita tak lagi mengenali siapa kita dan keterasingan diri seperti itu sangat mengerikan. 6ntuk melindungi terhadap ketidaknyamanan dan konflik internal, kita menyaring pengalaman internal dan eksternal dengan dua proses yang dikenal sebagai distorsi dan  penyangkalan. Dalam mendistorsi pengalaman kita secara selektif 

mengambil yang sedang terjadi dan meninggalkan lainnya, atau kita memahami sesuatu dengan cara tertentu ketimbang cara lain. /endistorsi dan menyangkal pengalaman berarti bah*a kita terus menopang keterpecahan internal. 'ekanan mental dan emosional adalah harga yang harus kita bayar. agi beberapa orang, sejauh mana kondisi berharga yang

(7)

di proyeksikan itu di serap membuat kehidupan menjadi sumber ketakutan yang menetap. Selain itu, kedataran dan kekosongan yang menjadi bagian dari depresi menunjukkan harga yang harus di bayar karena meredam  perasaan, ketidakpuasan, kesepian, kebingungan, kecemasan, kelelahan, kematian emosional, semuanya bisa berasal dari upaya kita memisahkan apa yang secara sadar kita tanggung dari pengetahuan terdalam kita.

e. %ribadi yang utuh

'ujuan terapi berfokus pribadi adalah mena*arkan kondisi yang akan memampukan terjadinya penyembuhan keterpecahan nurani dan memulai  proses untuk menghubungkan kembali secara utuh dengan pengalaman dan proses penghargaan yang ada sejak lahir. ertumpu pada alasan tunggal, namun sulit dijangkau bah*a mena*arkan rasa hormat,  pemahaman mendalam dan kehadiran yang tulus dan terbuka kepada klien akan menciptakan iklim keamanan dan kepercayaan tak bersyarat. Secara  bertahap, klien akan semakin membutuhkan perlindungan terhadap  pengalaman yang mengancam lapisan pelindung yang di bangunnya. %erasaan, pikiran dan persepsi yang sebelumnya telah di transformasikan atau di buang jauh"jauh dapat di pegang dalam kesadaran dan di nilai ulang, mengiinkan penyerapan pengalaman yang lebih memuaskan ke dalam diri (%almer, !511).

D. %ekn(k Pers)n,$entere+ %hera-

Dalam pendekatan"pendekatan  Person Centered Therapy, prinsip"  prinsip dasar dalam terapi menurut &ogers bah*a manusia berpotensi menemukan masalah"masalahnya sendiri, hubungan antar indiidu lebih  penting daripada masalah itu sendiri, dan indiidu lebih penting daripada

solusi atas masalahnya (orey, !554).

'idak ada metode atau teknik yang spesifik dalam  Person Centered  Therapy. Dalam 'herapi ini, antara terapis dan klien harus memiliki hubungan yang dapat mendorong klien lebih terbuka mengungkapkan  permasalahanya dan mempercayai terapis sepenuhnya. Karena itu disebut  Person-Centered Theraphy yang tehniknya menitik beratkan pada sikap"sikap

(8)

a. /engalami dan /emperlihatkan Kongruen

Antara 'erapis dan Klien harus memiliki hubungan yang kongruen, yaitu tercipta kecocokan dan kesesuaian. 'erapis menunjukan tindakan yang apa adanya kepada klien seperti sikap hangat dan sabar dari terapis saat klien tertekan, kemarahan terapis saat klien menyerang dengan  paksaan"paksaan yang kuat. Akan tetapi sikap terapis tetap menunjukkan keprofesionalannya dihadapan klien sehingga klien semakin menumbuhkan rasa percayanya kepada terapis. 'anpa kepercayaan ini, klien tidak akan merasa bebas dalam mengungkapkan masalah" masalahnya (%almer, !511).

 b. /engalami dan /enunjukkan %enerimaan %ositif tanpa Syarat

6ntuk membantu keberhasilan terapi, terapis harus memiliki sejenis rasa suka dan hormat kepada klien. Sehingga hubungan hangat yang terjalin antara terapis dan klien menumbuhkan minat yang dalam dari klien untuk melanjutkan terapi. Dalam menunjukan sikap penerimaan tanpa syarat ini harus didahului sikap kongruen, agar sikap terapis terkesan serius dan apa adanya. Sikap hormat berarti menghargai orang lain sebagai manusia yang mampu menemukan solusi"solusi atas permasalahannya sendiri dan memandang positif kepada klien bah*a terlepas dari apa yang dilakukannya dia telah berbuat yang terbaik sesuai dengan kemampuannya (oret, !554).

c. /engalami dan /enunjukkan &asa ?mpati.

Dengan berempati, seseorang masuk dalam diri orang lain dan menjadi orang lain agar bisa menghayati dan merasakan orang lain. 3adi, seseorang dimungkinkan untuk bisa memahami orang lain karena seseorang masuk dan menjadi sama dengan orang lain sehingga empati merupakan cara yang efektif untuk mengenali, memahami, dan mengealuasi orang lain. /enurut &ogers, empati bukan hanya bersifat kognitif saja, namun berupa emosi dan pengalaman.

/erespon pernyataan klien adalah proses mendengarkan dan mengamati, meresonansikan, mendiskriminasikan, mengomunikasikan, dan memeriksa pemahaman.

(9)

/engamati dan mendengarkan = mengamati dan mendengarkan komunikasi erbal, ocal, dan tubuh klien.

/eresonansikan = merasakan sebagian emosi yangdialami klien

/endiskriminasikan = mendiskriminasikan apa yang benar"benar penting  bagi klien dan memformulasikannya menjadi sebuah respons.

/engomunikasikan = mengomunikasikan respons yang berusaha menunjukkan pemahaman tentang pikiran, perasaan, dan makna personal klien menyertakan komunikasi erbal dengan komunikasi okal dan tubuh yang baik.

/emeriksa = menunggu dan membiarkan klien untuk merespons atau  bertanya apakah responsnya akurat. /emeriksa pemahaman klien untuk 

menangkap dengan tepat apa yang ingin dikatakan. %ernyataannya  biasanya diikuti dengan diam, di mana klien menerima sepenuhnya empati  pemahaman terapi.

/engenai ?mpati ini, 8eorge E ristiani (1421) mengemukakannya sebagai kemampuan untuk mengambil kerangka  berpikir klient sehingga memahami dengan tepat kehidupan dunia dalam dan makna"maknanya dan bisa dikomunikasikaan dengan jelas terhadap klien. /enurut beberapa tokoh, perasaan empati ini dapat menyebabkan terapis ikut larut dalam kesedihan klien. +al ini berdampak pada hilangnya identitas diri pada klien, dan hilang pula fungsinya sebagai terapis. ?ey, at al (142<) mengutip &ogers yang mengingatkan Bjika terapis bisa menangkap dunia pribadi klien, sebagaiman klien melihat dan merasakannya tanpa kehilngan identitasnya sendiri, perubahan konstruktif  niscaya terjadi (8unarsa, 144!).

E. %u&uan Pers)n,$entere+ %hera-

'ujuan dasar  Person # Centered Therapy adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi usaha membatu klien untuk menjadi seorang pribadi yang  berfungsi penuh. 8una mencapai tujuan terapi tersebut perlu mengusahakan agar klien bisa memahami hal" hal yang ada di balik topeng yang dikenakannya (orey, !554). 'ujuan dasar dari layanan person-centered  yaitu sebagai berikut=

(10)

1. Keterbukaan kepada pengalaman

Keterbukaan pada pengalaman perlu memandang kenyataan tanpa mengubah empati yang cermat dan dengan usaha untuk memahami kerangka acuan internal klien, terapis memberikan perhatian terutama pada  persepsi diri klien dan persepsinya terhadap dunia.

!. Kepercayaan terhadap organisme sendiri

Salah satu tujuan terapi adalah membantu klien dalam membangun rasa  percaya terhadap diri sendiri. %ada tahap permulaan terapi, kepercayaan klien terhadap diri sendiri dan terhadap putusan" putusannya sendiri sangat kecil. /ereka secara khas mencari saran dan ja*aban" ja*aban dari luar  karena pada dasarnya mereka tidak mempercayai kemampuan dirinya untuk mengarahkan hidupnya sendiri.

#. 'empat ealuasi internal

'empat ealuasi internal yang berkaitan dengan kepercayaan diri, berrati lebih banyak mencari ja*aban" ja*aban pada diri sendiri bagi masalah" masalah keberadaannya. Dia menetapkan standar" standar tingkah laku dan melihat ke dalam dirinya sendiri dalam membuat putusan" putusan dan  pilihan" pilihan bagi hidupnya.

$. Kesediaan untuk menjadi suatu proses

Konsep tentang diri dalam proses pemenjadian, yang merupakan la*an dari konsep tentang diri sebagai produk, sangat penting. /eskipun klien  boleh jadi menjalani terapi untuk sejenis formula untuk membangun

keadaan berhasi dan berbahagia, mereka menjadi sadar bah*a  pertumbuhan adalah suatu proses yang berkesinambungan (orey, !554). . ungs( +an Peran %era-(s

%eran terapis dalam pertemuan terapi  person-centered tidak pasif atau laiser faire sebagaimana dipikirkan oleh banyak orang. %eran terapis yang pasif mungkin akan dirasakan oleh klien bah*a terapis tidak memiliki  perhatian terhadap klien. 'erapis yang berperan laiser-faire dapat ditafsirkan

oleh klien bah*a terapis tidak menganggap klien sebagai orang yang  berharga. &ogers juga memperingatkan bah*a jika merumuskan peran terapis

sebagai orang yang menjelaskan dan mengungkapkan secara objektif   perasaan"perasaan klien, maka perannya sangat intelektualistis. Kalau

(11)

objektif akan berarti bah*a hanya terapis sendiri yang mengetahui perasaan"  perasaan tersebut dan akan ditafsirkan oleh klien bah*a dirinya tidak dihargai

(Subandi, !55!). Adapun peran 'erapis pada proses terapi yaitu=

1. 'erapis tidak memimpin, mengatur atau menentukan proses  perkembangan terapi tetapi itu dilakukan oleh klien sendiri.

!. 'erapis merefleksikan perasaan"perasaan klien sedangkan arah  pembicaraan ditentukan oleh klien.

#. 'erapis menerima indiidu dengan sepenuhnya dalam keadaan atau kenyataan yang bagaimanapun.

$. 'erapis memberi kebebasan kepada klien untuk mengekspresikan  perasaan sedalam"dalamnya dan seluas"luasnya (>anda, !51#).

&ogers merumuskan terapis dalam kata"kata berikut = @9ungsi terapis adalah menerima sedapat mungkin kerangka acuan internal klien, mempersepsikan dunia sebagaimana dilihat klien, mempersepsikan klien sendiri sebagaimana dia dilihat oleh dirinya sendiri, dan dengan berbuat demikian dia menyisihkan semua persepsi dari kerangka acuan internal, dan mengkomunikasikan sesuatu dari pemahaman empatik ini kepada klien. 9ungsi terapis adalah membangun suatu iklim terapeutik yang menunjang  pertumbuhan klien. 3adi, terapis person-centered  membangun hubungan yang membantu dimana klien akan mengalami kebebasan yang diperlukan untuk  mengeksplorasi area"area hidupnya yang sekarang diingkari atau didistorsinya. Klien menjadi kurang defensif dan menjadi lebih terbuka terhadap kemungkinan"kemungkinan yang ada dalam dirinya maupun dalam dunia. Fang pertama dan terutama, terapis harus bersedia menjadi nyata dalam hubungan dengan klien. 'erapis menghadapi klien berlandasakan  pengalaman dari saat ke saat dan membantu klien dengan jalan memasuki dunianya alih"alih menurut kategori"kategori diagnostic yang telah dipersiapkan. /elalui perhatian yang tulus, respek, penerimaan, dan  pengertian terapis, klien bisa menghilangkan pertahanan"pertahanan dan  persepsi"persepsinya yang kaku serta menuju taraf fungsi pribadi yang lebih

tinggi (orey, !554).

+obbs (14::) mengemukakan kegiatan"kegiatan terapis  person-centered yang digunakan dalam terapi sebagai berikut

(12)

1. 'erapis berusaha memahami apa yang dikatakan klien yang mengacu kepada isi dan perasaan, serta memasukkan dan mengkomunikasikan  pemahaman ini kepada klien.

!. 'erapis menafsirkan apa yang telah dikatakan klien dengan memberikan ringkasan (rangkuman) atau sintesis atas perasaan"perasaan yang telah diungkapkan.

#. 'erapis hanya menerima apa yang telah telah dikatakan klien dengan  pengertian bah*a apa yang telah dikatakannya telah dipahami.

$. Se*aktu"*aktu nilai persoalan itu berkaitan dengan segi pandangan klien, maka terapis menjelaskan kepada klien sifat dari hubungan terapeutik, harapan"harapan dari situasi itu dan batas"batas hubungan antara terapis dan klien.

:. 'erapis berusaha menyampaikan kepada klien le*at gerak isyarat, sikap  badan, dan ekpresi *ajah serta le*at kata"kata, suatu perasaan menerima

serta keyakinan bah*a klien mampu menangani masalah"masalahnya. ;. 'erapis menja*ab pertanyaan"pertanyaan dan memberikan informasi

apabila respons"respons tersebut relean bagi treatment, tetapi dia tidak   boleh memberikan informasi bila masalah ketergantungan kelihatan

dalam pertanyaan"pertanyaan tersebut

<. 'erapis berpartisipasi secara aktif dalam situasi terapi, selalu bersikap *aspada, dan berusaha menangkap nuansa"nuansa perasaan, bila perlu menginterupsi klien untuk memastikan bah*a terapis memahami apa yang sedang dikatakan dan dirasakan klien.

Diagnosis dianggap tidak perlu dan tidak bijaksana. %enggunaan data tes dan pendapat"pendapat yang dikemukakan terapis tentang masalah" masalah klien dianggap membantu mengembangkan ketergantungan karena terapis dianggap sebagai orang yang ahli. 'erapi  person-centered  menempatkan tanggung ja*ab bukan pada terapis, melainkan pada klien. /eskipun sikap"sikap transferensi mungkin kelihatan dalam proses tersebut, tetapi &ogers percaya bah*a sikap"sikap itu tidak akan berkembang menjadi neurosis transferensi karena pemhaman dan penerimaan terapis menyebabkan

(13)

klien mengakui bah*a perasaan"perasaan ini bukan perasaan"perasaan terapis (Subandi, !55!).

. Pr)ses +alam Pers)n,$entere+ %hera-

Arti dasar dari konsep"konsep struktural, yakni organisme dan @self, untuk teori &ogers menjadi jelas ketika dia berbicara mengenai keselarasan (congruence$ dan ketidakselarasan (incongruence$ antara @self sebagaimana dipersepsikan dan pengalaman aktual organisme. Apabila pengalaman"  pengalaman yang dilambangkan yang menyebabkan @ self  mencerminkan  pengalaman"pengalaman organisme, maka orang itu dikatakan menyesuaikan diri, matang, dan berfungsi sepenuhnya. 0rang itu menerima seluruh  pengalaman organisme tanpa ancaman atau kecemasan. Dia mampu berfikir 

secara realistik. Ketidak selarasan antara  self  dan organisme menyebabkan indiidu merasa terancam dan cemas. Dia bertingkah laku defensif dan  pikirannya mengerut dan tegar. Ketidakselarasan atau disosiasi merupakan suatu masalah yang mempelajari dinamika tingkah laku manusia (Subandi, !55!).

ontoh ketidakselarasan yang jelas adalah seorang sis*a yang secara sadar ingin supaya berhasil di sekolah tetapi ia terus menerus melakukan tingkah laku yang bertentangan dengan usahanya untuk berhasil dan dia sendiri yakin bah*a dia gagal. %ada umumnya &ogers menja*ab masalah ini dengan berkata bah*a ada suatu ketidakselarasan atau keretakan antara self G  concept indiidu tersebut dan pengalaman organisme karena cinta dari orang tuanya dan orang"orang lain yang berpengaruh dalam hidupnya dijadikan syarat untuk mengintroyeksikan gagasan"gagasan dan nilai"nilai itu menjadi miliknya sendiri. 8agasan"gagasan dan nilai"nilai yang diinkorporasikan dengan self"concept nya seringkali tegar dan statis serta menghambat proses normal anak itu menilai pengalamn"pengalamannya. 0leh karena itu anak  tersebut mengembangkan dan berusaha mengaktalisasikan suatu self (diri) yang bertentangan atau tidak selaras dengan proses organismik yang  berdasarkan tendensi aktualisasi. +al ini akan diuraikan secara terperinci

(14)

'eori &ogers mengenai terapi dan perubahan kepribadian mengikuti model @jika"maka terdiri dari tiga bagian = syarat"syarat, proses, dan hasil. 3ika syarat"syarat itu dipenuhi, maka proses akan terjadi. 3ika proses terjadi, maka hasil"hasilnya pun akan muncul. Supaya terapi dapat berhasil, maka syarat"syarat berikut harus dipenuhi, yaitu=

1. Dua orang berada dalam hubungan psikologis

!. 0rang pertama, yang disebut klien, berada dalam hubungan yang tidak  selaras, peka, dan cemas

#. 0rang kedua yang disebut terapis, berada dalam keadaan selaras atau terintegrassi dalam berhubungan

$. 'erapis mengalami unconditional positive regard terhadap klien.

:. 'erapis memperlihatkan pemahaman yang akurat dan empatik terhadap kerangka acuan internal (internal frame of reference$ klien dan berusaha mengkomunikasikan pemahamannya itu kepada klien.

;. Setidak"tidaknya klien dapat mempersepsikan keselarasan atau kesejatian (congruence%genuineness) unconditional positive regard, dan pemahaman empatik  (emphatic understanding$ (Subandi, !55!).

3ika keenam syarat di atas dipenuhi, maka akan terjadi suatu poses dengan ciri"ciri khasnya sebagai berikut =

1. Klien mulai bebas mengungkapkan perasaan"perasaannya melalui saluran" saluran erbal dan motorik 

!. %erasaan"perasaan yang diungkapkan klien semakin mengacu kepada diri ( self ) dan bukan kepada yang bukan diri &non-self )

#. Klien semakin dapat membedakan dan memisahkan objek"objek dari  perasaan"perasaan dan persepsi"persepsinya. %engalamn"pengalamannya

dapat dilambangkannya dengan baik.

$. %erasaan"perasaan yang diungkapkan klien semakin mengacu kepada ketidakselarasan antara beberapa dari pengalaman"pengalamannya dengan  self-concept  nya.

:. Klien mulai mengalami dalam kesadaran adanya ancaman dari ketidakselarasan itu.

;. Klien mengungkapkan perasaan sepenuhnya dalam kesadaran yang pada masa lampau perasaan tersebut tidak dibiarkan masuk ke dalam kesadaran atau didistorsikan dalam kesadaran.

(15)

<. elf-concept  klien mulai direorganisasi untuk mengasimilasikan dan memasukkan pengalaman"pengalamannya.

2. Karena klien terus"menerus mereorganisasi struktur dirinya, self" conceptnya mulai semakin selaras dengan pengalaman"pengalamannya. 4. Klien semakin mampu mengalami unconditional positive regard dari

terapis

15. Klien semakin bisa merasakan unconditional positive self-regard 11. Klien mulai menyadari dirinya sebagai fokus dari penilaian (ealuasi) 1!. Klien mulai kurang mengalami dirinya menurut syarat"syarat

 penghargaan, dan semakin mengalami dirinya menurut proses penilaian organismik (Subandi, !55!).

H. Langkah,Langkah Person Centered Therapy

&ogers mengemukakan beberapa langkah"langkah dalam metode  person centered  ini. angkah"langkah ini tidak mempunyai ciri tersendiri. angkah"langkah tersebut bercampur baur dan tumpang tindih serta perlu disusun secara berurut. &ogers menyebut 1! langkah dalam proses terapi, yakni =

1. ndiidu datang meminta bantuan

!. Situasi bantuan biasanya dijelaskan (ditetapkan)

#. 'erapis mendorong klien untuk mengungkapkan perasaan"perasaanya dengan bebas berkenaan dengan masalah yang dihadapinya.

$. 'erapis menerima, mengakui, dan menjelaskan perasaan"perasaan negatif  klien.

:. Apabila perasaan"perasaan negatif klien telah diungkapkan sepenuhnya, maka perasaan"perasaan itu disusul oleh ungkapan samar"samar dan ragu"ragu dari perasaan"perasaan positif yang mendatangkan  pertumbuhan

;. 'erapis menerima dan mengakui perasaan"perasaan positif yang diungkapkan itu seperti halnya dia menerima dan mengakui perasaan negatif 

<. %emahaman tentang diri dan penerimaan diri merupakan aspek berikutnya yang penting dari seluruh proses

2. ercampur"baur dengan proses pemahaman ini (harus ditekankan lagi  bah*a langkah"langkah yang dikemukakan sama sekali tidak eksklusif 

(16)

antara yang satu dengan yang lainnya, dan juga langkah"langkah tersebut tidak berlangsung secara kaku) merupakan suatu proses penjelasan mengenai keputuan"keputusan dan rangkaian tindakan yang mungkin diambil.

4. Kemudian, muncullah salah satu aspek terapi yang sangat menarik, yakni  permulaan tindakan"tindakan positif yang meskipun kecil namun sangat  penting

15. 'erjadilah suatu perkembangan lebih lanjut (pemahaman diri yang lebih lengkap dan akurat karena indiidu mulai berani menyelidiki tindakan" tindakannya sendiri secara lebih mendalam

11. 'indakan positif yang integratif dari klien semakin meningkat. Ketakutan dalam dirinya semakin berkurang khususnya untuk mengadakan pilihan dan menjadikannya lebih yakin akan tindakan yang terarah kepada dirinya sendirinya (self"directed action)

1!. %erasaan untuk membutuhkan bantuan berkurang dan pengakuan dari  pihak klien bah*a hubungan itu harus berakhir.

%roses perubahan kepribadian yang konstruktif dapat diletakkan dalam sebuah kontinum dari sikap yang paling defensie sampai yang paling terintegrasi. &ogers membagi kontinum ini menjadi tujuh tahap.

Tahap 1, dicirikan oleh ketidakrelaan klien untuk mengomunikasikan apapun tentang dirinya. Klien tidak mengakui adanya masalah yang menimpanya dan menolak untuk mengungkapkan perasaan atau e mosinya.

Tahap 2, klien mulai membahas peristi*a"peristi*a eksternal dengan orang lain, tetapi masih tidak mengakui atau gagal memahami perasaan"  perasaan mereka sendiri.

Tahap 3, klien sudah lebih bebas untuk membicarakan diri mereka, meskipun masih sebagai objek. Klien membicarakan perasaan"perasaannya menggunakan model kalimat past tense dan future tense, menghindari  pembicaraan perasaan dan emosi pada saat ini.

Tahap 4, mulai membicarakan perasaan"perasaan lebih dalam namun tak satupun mengenai yang dirasakan sekarang. /ereka mulai melihat

(17)

ketidakkongruenan antara diri yang dipahami dan pengahayatan organismiknya.

Tahap 5, klien mulai menjalani perubahan dan pertumbuhan yang signifikan. /ereka dapat mengekspresikan perasaan"perasaan saat ini, meskipun tidak menyimbolkan secara akurat perasaan"perasaan ini. /ereka mulai membuat keputusan"keputusan untuk diri mereka sendiri dan menerima tanggung ja*ab bagi pilihan"pilihan mereka.

Tahap 6 , klien menjadi lebih kongruen dan sanggup mencocokkan  pengalaman saat ini dengan kesadaran dan dapat mengekspresikannya secara terbuka. Klien juga dapat mengalami seluruh diri"organismik mereka dan kehilangan simtom"simtom fisik.

Tahap 7 , klien berfungsi seutuhnya menjadi pribadi hari esok. /ereka sanggup menggeneralisasikan pengalaman"pengalaman terapi ke luar dunia terapi (9erst, !552).

+asil paling dasar dari terapi person-center  yang berhasil adalah klien menjadi kongruen, tidak lagi defensie, dan lebih terbuka terhadap  pengalaman. Sehingga klien memiliki gambaran yang lebih jelas tentang dirinya, dan memiliki pandangan yang lebih akurat tentang potensi mereka, mereka dapat mengembangkan pandangan tentang siapa diri mereka sesungguhnya. Anggapan"diri positif yang sejati dan pemahaman empatik  mereka akan terus berkembang di luar terapi, dan mereka menjadi lebih sanggup berpartisipasi dalam hubungan lain yang mendorong pertumbuhan.

%ada tahun 14:1, &ogers merumuskan untuk pertama kali @cirri kepribadian yang lain (altered personality), kemudian dia mengembangkannya menjadi konsep -r(0a+( ang 0er*ungs( seutuhna ( fully functioning person). erikutnya dia mulai mendeskripsikan dunia hari esok ('orld of tomorro') dan pribadi hari esok ( person of tomorro'). &ogers mendata sejumlah karakteristik yang memungkinkan untuk muncul jika tiga kondisi terapi yang dibutuhkan cukup terpenuhi.

 Pertama, pribadi yang sehat secara psikologis lebih mudah  beradaptasi. /ereka tidak hanya menyesuaikan diri dengan lingkungan statis, tetapi juga menyadari bah*a konformitas dan penyesuaian dengan kondisi

(18)

yang ada memiliki nilai pertahanan hidup yang lebih lama. /aka muncullah istilah @pribadi hari esok.

 Kedua, pribadi hari esok terbuka kepada pengalaman, menyimbolkan  pengalaman secara akurat dalam kesadarannya, bukan menyangkal atau mendistorsinya. %ribadi ini akan mendengarkan diri sendiri sehingga dapat mendengarkan rasa gembira, marah, semangat yang patah, rasa takut dan kelembutannya, serta bersikap lebih mandiri. /ereka juga memahami dengan  jelas hak dan perasaan orang lain, yang akan mereka pertimbangkan ketika

membuat keputusan.

 Ketiga, pribadi ini cenderung untuk hidup sepenuhnya di setiap momen. &ogers menyebut kecenderungan untuk hidup dalam momen saat ini sebagai h(+u- eks(stens(al. /ereka akan menemukan apa yang dimaui  pengalaman bagi mereka dengan menghidupi pengalaman tersebut tanpa  prasangka terhadap ekspektasi sebelumnya.

 Keempat , pribadi hari esok yakin dengan kemampuan mereka sendiri untuk mengalami hubungan yang harmonis dengan orang lain. /ereka akan memerhatikan orang lain tanpa menghakimi. /ereka akan mencari makna di  balik dirinya dan akan menggali kehidupan spiritual dan kedamaian batin

lebih dalam.

 Kelima, pribadi hari esok menjadi lebih terintegrasi, lebih menyeluruh, tanpa pembatasan antifisial antara proses"proses yang disadari atau tidak. /ereka akan melihat dengan jelas apa yang ada dan yang semestinya ada, mereka juga dapat mengekspresikan secara terbuka perasaan yang mereka alami.

 Keenam, pribadi ini memiliki kepercayaan mendasar terhadap hakikat manusia. /ereka tidak akan menyakiti orang lain demi pencapaian pribadi. /ereka akan menikmati kekayaan hidup lebih besar, dan akan merasakan sesuatu secara lebih mendalam. /ereka hidup pada masa kini dan  berparisipasi dengan cara yang lebih kaya untuk momen yang tengah  berlangsung.

I. /ele0(han +an /ekurangan Person-Centered Therapy a. /ele0(han Pers)n,$entere+ %hera-

(19)

!. dentifikasi dan hubungan terapi sebagai *ahana utama dalam mengubah kepribadian

#. ebih menekankan pada sikap terapi daripada teknik.

$. /emberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan kuantitatif.

:. %enekanan emosi, perasaan, perasaan dan afektif dalam terapi. ;. /ena*arkan perspektif yang lebih up"to"date dan optimis.

<. Klien memiliki pengalaman positif dalam terapi ketika mereka fokus dalam menyelesaiakan masalahnya

2. Klien merasa mereka dapat mengekpresikan dirinya secara penuh ketika mereka mendengarkan dan tidak dijustifikasi

0. /ekurangan Pek+ekatan Pers)n $entere+

1. 'erapi berpusat pada klien dianggap terlalu sederhana. !. 'erlalu menekankan aspek afektif, emosional, perasaan.

#. 'ujuan untuk setiap klien yaitu memaksimalkan diri, dirasa terlalu luas dan umum sehingga sulit untuk menilai indiidu.

$. 'idak cukup sistematik dan lengkap terutama yang berkaitan dengan klien yang kecil tanggungja*abnya.

:. Sulit bagi therapist untuk bersifat netral dalam situasi hubungan interpersonal.

;. 'erapi menjadi tidak efektif ketika terapis terlalu non"direktif dan  pasif, mendengarkan dan bercerita saja tidaklah cukup.

<. 'idak bisa digunakan pada penderita psikopatology yang parah. 2. /inim teknik untuk membantu klien memecahkan masalahnya.

(20)

BAB III

/A'U' DAN RAN$ANAN IN%EREN'I A. /asus

/a*ar adalah sis*a S/A >egeri faorit di kabupaten %ringse*u. Dia anak yang cerdas dengan kelebihan pada mata pelajaran eksakta yang diatas rata"rata, namun /a*ar memiliki keterbatasan secara fisik, yakni kakinya tidak sempurna atau pincang. Kepincangan kaki ma*ar akibat kecelakaan motor yang terjadi pada saat ma*ar mengambil ijaah S/% nya. +al ini yang mengusik cita"citanya untuk menjadi dokter di kemudian hari. Di lingkungan yang baru ini (S/A), /a*ar seringkali mendapatkan perlakuan tidak  menyenangkan dari teman"temannya, diolok"olok @pincang, disakiti dan dijauhi. Dengan kondisi seperti ini, /a*ar hanya mau bergaul dengan orang yang dianggapnya nyaman untuk dirinya dan dengan orang"orang yang mau mendekatinya. Dari aspek kehidupan /a*ar, keluarganya memiliki kondisi ekonomi yang pas"pasan. bunya penjual makanan tradisional dari ketela  pohon atau sering disebut @Kelanting, ayahnya seorang buruh penggilingan  padi. /a*ar merupakan anak pertama dari dua bersaudara, adiknya sekarang kelas H S/% dan memiliki tubuh yang normal. Kondisi yang dialami /a*ar dilingkungan sekolah menimbulkan rasa putus asa terhadap kehidupannya, sehingga memberikan penilaian negatif terhadap takdir  &abbnya. Dengan berbagai permasalahan tersebut tentu sangat

(21)

mempengaruhi keadaan psikologis /a*ar yang sempat berencana untuk   berhenti sekolah.

B. Ranangan Interens(

'arget %erilaku Kondisi A*al %roses nterensi Kondisi Akhir  " Dapat bergaul dengan teman" temannya. " %ercaya Diri terhadap Kemampuan yang a /iliki. " /a*ar anak   yang cerdas dalam mata  pelajaran eksakta " Kakinya  pincang " +anya  bergaul dengan orang yang dianggapnya nyaman dikarenakan sering diolok" olok, disakiti dan dijauhi " %utus asa karena keadaannya yang tidak  sempurna dan kondisi ekonomi serta sempat  berencana untuk   berhenti Sesi 1 = "'erapis menerima /a*ar dan membiarkan /a*ar  mengungkap kan segala  perasaan yang ia alami. Sesi ! = "'erapis memahami dan memberikan empati terhadap apa yang dialami /a*ar, agar  /a*ar dapat menceritakan semua masalahnya Sesi # = "/a*ar mulai menemukan solusi terhadap " /enyadari  bah*a kekurangan fisik bukan hal yang membuat dunia berakhir  dan putus asa. " Dapat  berprestasi dengan kemampuanny a " %ercaya Diri  bah*a a dapat mencapai cita" citanya

(22)

masalahnya dan mulai dapat  berpikir apa yang harus ia lakukan agar  ia lebih  percaya diri. "'erapis merangkum dan menyimpulk  an atas masalah dan solusi yang akan /a*ar  lakukan dalam 1 minggu dan dicatat dalam  buku catatan harian /a*ar. Sesi $= "Setelah 1 minggu dicek lagi dan dilihat segala  perubahan,  jika ada  perubahan dilakukan ke

(23)

tingkat yang lebih tinggi,  jika tidak  maka diulangi lagi saat sesi #. "3ika berhasil akan terus ditingkatkan agar /a*ar   percaya diri dan tidak    putus asa hingga sesi" sesi terapi selesai dan /a*ar tidak   bergantung  pada terapis.

(24)

BAB I /E'IMPULAN

 Person Centered Therapy di cetuskan oleh arl &ansom &ogers (145!"142<) dengan sebutan nondirective counseling. &ogers (sebagai terapis) meminimalkan pengarahannya dan membantu kliennya memperjelas  persepsi mereka mengenai diri sendiri dimana dalam terapi person-centered 

klien diberi kesempatan mengemukakan persoalan, perasaan dan pikiran"  pikirannya secara bebas. Konsep dasar dari  person-centered therapy  adalah  bah*a inidiidu memiliki kecenderungan untuk mengakutalisasikan diri, Congruence, 6nconditional positive regard dan terdapat juga sejumlah konsep dasar dari sisi klien, yakni  self-concept, locus of evaluation, dan experiencing.

'idak ada metode atau teknik yang spesifik dalam  Person Centered  Therapy. Dalam 'herapi ini, antara terapis dan klien harus memiliki hubungan yang dapat mendorong klien lebih terbuka mengungkapkan  permasalahanya dan mempercayai terapis sepenuhnya. Karena itu disebut  Person-Centered Theraphy yang tehniknya menitik beratkan pada sikap"sikap terapis. >amun ada beberapa teknik dasar yang harus dimiliki terapis yaitu = mengalami dan memperlihatkan kongruen, mengalami dan menunjukkan  penerimaan positif tanpa syarat serta mengalami dan menunjukkan rasa

empati.

'ujuan dasar  person # centered therapy  adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi usaha membatu klien untuk menjadi seorang pribadi yang  berfungsi penuh, keterbukaan kepada pengalaman, kepercayaan terhadap organisme sendiri, dan tempat ealuasi internal, kesediaan untuk menjadi suatu proses. %eran dan fungsi terapis person-centered  membangun hubungan

(25)

yang membantu dimana klien akan mengalami kebebasan yang diperlukan untuk mengeksplorasi area"area hidupnya yang sekarang diingkari atau didistorsinya. Klien menjadi kurang defensif dan menjadi lebih terbuka terhadap kemungkinan"kemungkina yang ada dalam dirinya maupun dalam dunia.

&ogers menyebut 1! langkah dalam proses terapi dan hasil paling dasar dari terapi  person-centered  yang berhasil adalah klien menjadi kongruen, tidak lagi defensie, dan lebih terbuka terhadap pengalaman. Sehingga klien memiliki gambaran yang lebih jelas tentang dirinya, dan memiliki pandangan yang lebih akurat tentang potensi mereka, mereka dapat mengembangkan pandangan tentang siapa diri mereka sesungguhnya. Anggapan"diri positif yang sejati dan pemahaman empatik mereka akan terus  berkembang di luar terapi, dan mereka menjadi lebih sanggup berpartisipasi

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa macam LINQ Provider seperti LINQ to Object, LINQ to XML, LINQ to SQL, LINQ to Datasets, tapi pada artikel ini kita akan membuat aplikasi dengan menggunakan

Panjangnya rantai niaga dari produsen ke konsumen, proses administrasi dalam pengeluaran ternak sapi antar provinsi, serta infrastruktur niaga yang tidak menunjang

 Daerah Kapit telah kembali kepada status Jingga setelah merekodkan 38 kes jangkitan tempatan dalam tempoh 14 hari yang lepas.  Daerah Sebauh telah bertukar kepada status Jingga

Penelitian ini secara umum diharapkan dapat menyajikan bukti pengaruh mekanisme Green Accounting yang diproksikan dengan Environmental Cost, Environmental Disclosure

Hallituksen asuntopolitiikan tavoitteena on turvata sosiaalisesti ja alueellisesti tasa- painoiset ja vakaat asuntomarkkinat, poistaa pitkäaikaisasunnottomuus sekä kehittää asumisen

Apabila variabel diskusi suami istri dikontrol oleh status pendidikan ibu, status ekonomi, status pekerjaan suami, dan sumber media informasi KB (confounder), odds untuk

Menopause terjadi pula pada seorang wanita yang mengalami pengangkatan rahim (uterus) yang disebut dengan hysterectomi, misalnya sebagai akibat adanya tumor di uterus, dan mereka

(1) Penggunaan kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) yang mengakibatkan kerusakan hutan, wajib dilakukan reklamasi dan atau rehabilitasi sesuai dengan pola