• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 04 semester 1 tahun pelajaran 2016-2017. SD Negeri Mangunsari 04 berada di Jalan Tentara Pelajar Nomor 07. SD Negeri Mangunsari 04 berdekatan dengan SMK Kristen Salatiga. SD Negeri Mangunsari 04 satu gerbang dengan SD Negeri Mangunsari 07.

Subyek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 04, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Siswa kelas 5 ini berjumlah 26 anak yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Siswa dalam pembelajaran belum aktif karena pembelajaran masih terpusat pada guru (teacher center). Siswa sudah memiliki sikap sosial yang tinggi, salah satunya dengan selalu mencium tangan kepada guru, berbicara sopan dan ramah.

Setiap kelas diampu oleh 1 guru kelas, 1 guru agama, 1 guru bahasa jawa, 1 guru bahasa inggris, dan 1 guru olahraga. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.10 siang, kecuali pada hari Jum’at yang berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan 11.00 siang.

Penelitian ini dilakukan dari bulan September sampai bulan November. Penelitian dimulai dengan penyusunan proposal sampai laporan hasil penelitian. Untuk alokasi rincian waktu penelitian, dapat dilihat dari Tabel 4.

(2)

Kondisi sosial ekonomi orang tua murid cukup rendah, yakni sebagian besar sebagai buruh dan karyawan swasta. Perhatian dan kesadaran orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya juga kurang. Para guru harus lebih semangat dalam pengabdiannya demi kemajuan anak. Masing-masing kelas di sekolah ini telah memiliki jadwal pelajaran yang baik, dan selalu dilaksanakan dengan sistem guru kelas.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian terdiri dari :

1. Variabel bebas adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar.

2. Variabel terikat adalah hasil belajar siswa. Definisi Operasional

Model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar adalah pembelajaran IPA melalui langkah-langkah yaitu rangsangan/stimulus dapat yang berupa video pembelajaran, setiap siswa mendapatkan name tag berupa nomor. Masing-masing anak mendapatkan nomor yang berbeda, siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru yaitu tentang penyesuaian diri makhluk hidup melalui media gambar. Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS yang diberikan guru. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar. Kelompok A untuk kelompok gambar dan B kelompok informasi. Masing-masing siswa mendapatkan satu kartu dari guru, kelompok A mendapat kartu gambar dan kelompok B mendapakan kartu informasi tentang materi penyesuaian diri pada makhluk hidup. Semua siswa memikirkan jawaban atau pertanyaan pada kartu yang telah ia terima. Semua siswa mencari data pada buku sumber. Setelah mendapatkan data, siswa mengolah data tersebut sehingga menghasilkan sebuah informasi. Siswa melakukan pembuktian dengan cara guru memanggil nomor peserta didik secara acak. Nomor yang disebutkan guru mengemukakan gambar atau informasi pada kartu yang ia terima di depan kelas. Peserta didik yang memiliki gambar atau informasi yang sesuai harus maju ke depan

(3)

kelas. Siswa memperoleh kesimpulan jawaban yang dapat dipertanggung-jawabkan dari pembuktian yang telah dilakukan dengan bantuan guru.

Hasil belajar kognitif adalah total skor dari hasil pengukuran proses belajar dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya.

3.3 Prosedur Penelitian

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan MC. Taggart (1998) dalam penelitian menggunakan prosedur penelitian dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Dalam masing-masing siklus terdiri dari 3 tahapan yaitu planning (perencanaan), acting & observing (pelaksanaan tindakan dan observasi), serta reflecting (refleksi) (Hamzah. B. Uno. 2011:87). Prosedur penelitian ini dapat digambarkan melalui Gambar 2.

Gambar 2

PTK Pendekatan Spiral dari Kemmis S. dan Mc. Taggart. S

Berdasarkan Gambar 2, prosedur dalam PTK melalui beberapa siklus, jika pada siklus II masih belum mencapai tujuan penelitian, maka diteruskan ke siklus

(4)

berikutnya sampai tujuan tercapai. Tahapan penelitian dari setiap siklus adalah sebagai berikut :

1. Siklus I meliputi:

Dalam pelaksanaan siklus I terdapat 3 langkah yaitu: a. Perencanaan Tindakan (planning)

Siklus I, peneliti menyusun rencana tindakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya melalui kegiatan model suatu karya/model dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar. Adapun langkah-langkah perencanaan sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran yang dilakukan guru sebelumnya.

2) Menganalisis dan merumuskan masalah.

3) Merancang model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran make a match berbantuan media gambar dan materi yang akan diajarkan. 4) Menyiapkan perangkat pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), lembar kerja siswa, lembar observasi, media pembelajaran, dan alat evaluasi) dan tim pengamat atau tim observasi. Guru kelas meminta supaya yang mengimplementasikan model pembelajaran make a match berbantuan media gambar adalah peneliti. Guru kelas bersedia menjadi observer penelitian, yang sebelum pelaksanaan guru mempelajari langkah-langkah dalam model pembelajaran make a match berbantuan media gambar. Peneliti bersedia, karena sudah mengetahui karakter siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga karena bersamaan dengan pelaksanaan Program Magang FKIP PGSD UKSW di SD tersebut.

5) Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tercantum:

I. Standar Kompetensi: 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

(5)

II. Kompetensi Dasar:

3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup.

3.2 Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup.

III. Indikator Kinerja:

Hasil belajar siswa yang diajukan sebagai acuan atau tolak ukur dalam peningkatan hasil belajar siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar apabila ketuntasan siswa mencapai 85% dari jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 70.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pertemuan I

1) Melaksanakan penelitian sesuai langkah-langkah perencanaan yang sudah dilakukan.

2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar yang dimulai dengan pemberian topik cara beradaptasi pada hewan dengan lingkungannya untuk memperoleh makanan dengan menggunakan media gambar, berdiskusi kelompok, berpasangan mencari kartu yang sesuai.

3) Pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan pembelajaran, apakah sudah sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran atau belum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran oleh observer yaitu guru kelas. 4) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang

(6)

Pertemuan II

1) Melaksanakan penelitian sesuai langkah-langkah perencanaan yang sudah dilakukan.

2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar yang dimulai dengan pemberian topik cara beradaptasi pada hewan dengan lingkungannya untuk melindungi diri dari musuhnya dengan menggunakan media gambar, berdiskusi kelompok, berpasangan mencari kartu yang sesuai.

3) Pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan pembelajaran, apakah sudah sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran atau belum sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran oleh observer yaitu guru kelas. 4) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang

dilaksanakan.

Tahap Pengamatan/Observasi

Tahap ini guru kelas sebagai observer melakukan pengamatan secara langsung menggunakan pengukuran non-test dengan lembar observasi untuk mengukur penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar yang diterapkan oleh peneliti sebagai pengajar maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran dan tes formatif untuk mengukur tingkat hasil belajar IPA pada materi penyesuaian diri makhluk hidup menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar.

c. Refleksi

Pada tahap refleksi ini merupakan aktivitas yang dilakukan observer dan pengajar untuk melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan peneliti sebagai pengajar selama pelaksanaan pembelajaran, yaitu dengan cara menganalisis hasil soal evaluasi dan lembar observasi sehingga akan diketahui berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Hasil refleksi ini berguna untuk

(7)

menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II. Siklus II dilaksanakan untuk menetapkan pembelajaran selanjutnya.

2. Siklus II meliputi:

Pada siklus II, langkah-langkah kerja yang dilakukan oleh peneliti sama persis dengan yang dilakukan pada siklus I, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar, namun terdapat perbedaan pada kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Siklus ini merupakan upaya hasil refleksi dari siklus I atau penyempurnaan dari kekurangan dan kelemahan yang dilakukan pada siklus I.

3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari subyek penelitian atau berasal dari siswa yaitu berupa: nilai hasil belajar kondisi awal, nilai hasil belajar setelah pelaksanaan siklus I, nilai hasil belajar setelah pelaksanaan siklus II. Data sekunder berasal dari deskripsi atau catatan-catatan temuan selama berlangsungnya perbaikan pembelajaran pada pra siklus, siklus I dan siklus II.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes berupa observasi.

Teknik Tes

Teknik tes yang digunakan oleh peneliti untuk menguji subyek mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik, alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang akan diuji dalam penelitian ini adalah tes formatif dalam bentuk tes pilihan ganda yang diberikan diakhir siklus. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Sebelum dibuat instrumen maka sebelumnya disusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup

(8)

dan sebagai petunjuk dalam penulisan soal. Untuk kisi-kisi soal lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5 dan 6.

Tabel 5

Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus I

Standar Kompetensi: 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya

KD Indikator Butir Soal

3.1Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk memepertahankan hidup.

1. Dapat menyebutkan pengertian adaptasi pada makhluk hidup.

1, 2, 3, 4, 5 2. Meyebutkan tujuan hewan beradaptasi

dengan lingkungannya

6,7,8 3. Menyebutkan cara hewan beradaptasi

dengan lingkungannya untuk memperoleh makan.

9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17 4. Menjelaskan cara hewan beradaptasi

dengan lingkungannya untuk memperoleh makan

18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26 5. Menyebutkan cara hewan menyesuaikan

diri dengan lingkungannya untuk melindungi diri dari musuhnya

27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36

6. Menjelaskan cara hewan beradaptasi dengan lingkungannya untuk melindungi diri dari musuhnya.

37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45

Jumlah Soal 45

Tabel 6

Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus II

Standar Kompetensi: 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya

KD Indikator Butir Soal

3.2 Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup

1. Mejelaskan cara tumbuhan darat

menyesuaikan diri dengan lingkungannya

1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 2. Menyebutkan tumbuhan air menyesuaikan

diri dengan lingkungannya

21, 22, 23, 24, 25, 26

3. Menjelaskan cara tumbuhan air

menyesuaikan diri dengan lingkungannya

27, 28, 29, 30 4. Menyebutkan cara tumbuhan gurun

menyesuaikan diri dengan lingkungannya

31, 32, 33, 34, 35 5. Menyebutkan tumbuhan yang menopang

diri pada tumbuhan lain untuk kelangsungan hidupnya

(9)

6. Menjelaskan tumbuhan yang menopang diri pada tumbuhan lain untuk

kelangsungan hidupnya

40, 41, 42, 43, 44, 45

Jumlah Soal 45

Teknik Non Tes a. Observasi

Observasi pengamatan guru dan siswa di dalam kelas saat pembelajaran merupakan kegiatan pengamatan secara langsung. Gejala-gejala subyek yang diselidiki dalam segenap aktivitas guru dan siswa dalam kegiatann pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi ini berfungsi sebagai tolak ukur dan refleksi untuk guru setelah mengajar di setiap siklus dan pertemuan, sehingga guru mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam mengajar dan peran siswa dalam pembelajaran sudah sesuai atau belum dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7 dan 8.

(10)

Tabel 7

Kisi-kisi Lembar Observasi Pengajar dalam Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Gambar

NO ASPEK INDIKATOR GURU KETERANGAN

YA TIDAK

1 Pra Pembelajaran (motivasi siswa)

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam.

2. Guru memeriksa kesiapan siswa sebelum pembelajaran dimulai.

3. Guru bersama siswa berdoa. 4. Guru melakukan presensi.

5. Guru memberikan motivasi agar siswa bersungguh-sungguh dalam belajar. 2 Kegiatan Awal

(stimulus, penyampaian tujuan)

6. Guru memutarkan video pembelajaran sebagai stimulus.

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

8. Guru mengatur siswa untuk menata meja dengan rapi sebelum pembelajaran dimulai. 3 Kegiatan Inti (name tag, penyampaian informasi, mengerjakan LKS, pengorganisasian ke dalam kelompok, pembagian kartu, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, memanggil nomor secara acak, membuat kesimpulan jawaban) EKSPLORASI

9. Guru membagikan name tag kepada masing-masing siswa.

10. Guru menjelaskan aturan pembelajaran hari ini.

11. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari.

12. Guru menayangkan gambar melalui LCD.

13. Guru memberikan kesempatan untuk siswa bertanya tentang materi yang belum jelas.

ELABORASI

14. Guru membentuk siswa menjadi kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri dari 2 anak.

15. Guru menjelaskan tata tertib yang harus dilakukan siswa.

16. Guru membagikan LKS

17. Guru membimbing siswa berdiskusi dengan kelompoknya.

18. Guru membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya. 19. Guru mengadakan sesi tanya jawab

mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa.

(11)

20. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok besar.

21. Guru membagikan kartu kepada masing-masing siswa.

22. Guru menjelaskan aturan penggunaan kartu.

23. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk memikirkan jawaban pada kartu yang telah dibagikan.

24. Guru memanggil nama secara acak untuk menemukan pasangannya.

25. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.

26. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menemukan pasangan kartunya.

4 Kegiatan Akhir (evaluasi, pemberian penghargaan)

KONFIRMASI

27. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang belum dipahai.

28. Guru melibatkan siswa untuk membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran. 29. Guru memberikan soal evaluasi. 30. Guru melakukan reflesi pembelajaran. 31. Guru memberikan penghargaan terhadap

siswa yang aktif dalam pembelajaran, dan memotivasi siswa yang lain.

(12)

Tabel 8

Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Gambar

NO ASPEK INDIKATOR SISWA KETERANGAN

YA TIDAK

1 Pra

Pembelajaran (motivasi siswa)

1. Siswa menjawab salam dari guru. 2. Siswa siap melaksanakan pembelajaran. 3. Siswa berdoa.

4. Siswa aktif mengacungkan jarinya ketika dipanggil namanya oleh guru (presensi). 5. Siswa termotivasi dalam belajar. 2 Kegiatan Awal

(stimulus, penyampaian tujuan)

6. Siswa aktif mengidentifikasi video yang diputarkan guru.

7. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

8. Siswa menata meja dengan rapi. 3 Kegiatan Inti (name tag, penyampaian informasi, mengerjakan LKS, pengorganisasian ke dalam kelompok, pembagian kartu, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, memanggil nomor secara acak, membuat kesimpulan jawaban) EKSPLORASI

9. Siswa menerima name tag.

10. Siswa menyimak aturan pembelajaran. 11. Siswa menyimak materi pokok yang

disampaikan guru.

12. Siswa aktif mengidentifikasi gambar yang ditayangkan guru.

13. Siswa aktif menanyakan kepada guru materi yang belum dipahami.

ELABORASI

14. Siswa berkumpul dengan kelompoknya. 15. Siswa mendengarkan tata tertib yang

disampaikan guru. 16. Siswa menerima LKS

17. Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok. 18. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya. 19. Siswa aktif melakukan tanya jawab. 20. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar. 21. Siswa mendapatkan kartu.

22. Siswa mendengarkan aturan penggunaan kartu.

23. Siswa memikirkan jawaban yang sesuai dari kartu yang ia terima.

24. Siswa yang dipanggil namanya maju ke depan kelas dan siswa lain yang merasa kartunya cocok maju ke depan.

25. Siswa aktif membuat kesimpulan atas pasangan kartu yang telah di temukan. 4 Kegiatan Akhir

(evaluasi,

KONFIRMASI

(13)

pemberian penghargaan)

belum dipahami.

27. Siswa aktif membuat kesimpulan pembelajaran hari ini.

28. Siswa mengerjakan soal evaluasi. 29. Siswa mendapatkan reward 30. Salah satu siswa memimpin doa.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara membuat foto, catatan-catatan penting, surat kabar, internet dan penelaah terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus penelitian (Arikunto, 2010:274). Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data mengenai siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 04 dalam pembelajaran yang telah dilakukan pada materi penyesuaian diri pada makhluk hidup dengan lingkungannya.

3.5 Instrumen Pengumpulan Data Uji Validitas Soal

Validitas menurut Sudijono, A., dalam Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:87), adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal untuk mengukur apa yang seharusnya. Sebutir soal dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau valid, apabila skor yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya atau dalam bahasa statistik, ada korelasi positif yang signifikan antara skor soal dengan skor totalnya.

Analisis yang digunakan untuk menguji keabsahan dan kevalidan butir soal adalah menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS versi 16.0.

Kriteria untuk koefisien validitas instrumen Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:344), memberikan rentang indeks validitas, secara rinci disajikan pada Tabel 9.

(14)

Tabel 9

Kriteria Indeks Validitas

No Indeks Kriteria 1 0,81-1,00 Sangat tinggi 2 0,61-0,80 Tinggi 3 0,41-0,60 Cukup 4 0,21-0,40 Rendah 5 0,00-0,20 Sangat rendah

Sumber: Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:344)

Uji instrumen butir soal untuk siklus I dan siklus II dilakukan pada 30 siswa di SD Negeri Mangunsari 04 dikelas 6. Butir soal terdiri dari 45 butir dan berbentuk pilihan ganda. Distribusi uji validitas siklus I dan sikus II dengan bantuan SPSS versi 16.0 disajikan melalui Tabel 10.

(15)

Tabel 10

Distribusi Uji Validitas Butir Soal Siklus I dan Siklus II No

Urut

No Butir Soal Siklus I Siklus II

Corrected Item-Total Correlation Kriteria Corrected Item-Total Correlation Kriteria 1 1 .664 Tinggi .481 Cukup

2 2 -.060* Sangat rendah -.027* Rendah

3 3 .427 Cukup .000* Sangat rendah

4 4 .452 Cukup .055* Sangat rendah

5 5 -.111* Sangat rendah .744 Tinggi

6 6 .573 Cukup .000* Sangat rendah

7 7 -.286* Rendah .659 Tinggi

8 8 .659 Tinggi .496 Cukup

9 9 .069* Sangat rendah .047* Sangat rendah

10 10 .645 Tinggi .077* Sangat rendah

11 11 .519 Cukup .187* Sangat rendah

12 12 .429 Cukup -.074* Sangat rendah

13 13 .174* Sangat rendah .435 Cukup

14 14 .777 Tinggi -.032* Sangat rendah

15 15 .141* Sangat rendah .569 Cukup

16 16 .410 Cukup .721 Tinggi

17 17 .000* Sangat rendah .320* Rendah

18 18 .507 Cukup .571 Cukup

19 19 .000* Sangat rendah .366* Rendah

20 20 .507 Cukup -.016* Sangat rendah

21 21 .726 Tinggi -.301* Rendah

22 22 .617 Tinggi .247* Rendah

23 23 .321* Rendah .591 Cukup

24 24 -.057* Sangat rendah .435 Cukup

25 25 .529 Cukup .347* Rendah

26 26 .162* Sangat rendah .283* Rendah

27 27 -.151* Sangat rendah .478 Cukup

28 28 -.168* Sangat rendah .139* Sangat rendah

29 29 -.006* Sangat rendah -.108* Sangat rendah

30 30 .253* Rendah .237* Sangat rendah

31 31 -.212* Rendah .144* Sangat rendah

32 32 -.130* Sangat rendah .591 Cukup

33 33 -.009* Sangat rendah .547 Cukup

34 34 .401 Cukup .412 Cukup

35 35 .448 Cukup .744 Tinggi

36 36 .125* Sangat rendah .260* Sangat rendah

37 37 .106* Sangat rendah .668 Tinggi

38 38 .507 Cukup .558 Cukup

(16)

40 40 -.048* Sangat rendah .169* Sangat rendah

41 41 -.099* Sangat rendah .058* Sangat rendah

42 42 -.229* Rendah .804 Tinggi 43 43 .757 Tinggi .550 Cukup 44 44 .386* Rendah .385* Rendah 45 45 .587 Cukup .555 Cukup Sumber: Olahan SPSS Keterangan:  = Tidak Valid

Adapun distribusi butir soal yang valid dan tidak valid serta butir soal yang layak digunakan atau tidak dalam siklus I dan siklus II disajikan dalam Tabel 11.

Tabel 11

Distribusi Validitas Butir Soal Siklus I dan Siklus II Indeks

Validitas

Kriteria Siklus I Siklus II

No. Butir Soal F % No. Butir Soal F % 0,81-1,00 Sangat Tinggi 0 0 0 0 0,61-0,80 Tinggi 1,8,10,14,21,22,43 7 15,56 5,7,16,35,37,42 6 13,33 0,41-0,60 Cukup 3,4,6,11,12,16,18,20, 25,34,35,38,45 13 28,89 1,8,13,15,18,23,24,27, 32,33,34,38,43,45 14 31,11 0,21-0,40 Rendah 7,23,30,44 4 8,89 2,17,19,21,22,25,26,39,44 9 20 0,00-0,20 Sangat Rendah 2,5,9,13,15,17,19,24, 26,27,28,29,31,32, 33,36,37,39,40,41,42 21 46,66 3,4,6,9,10,11,12,14, 20,28,29,30,31,36,40,41 16 35,56 Jumlah 45 100 45 100

Sumber: Hasil Olahan SPSS

Berdasarkan tabel 11 Distribusi Validitas Butir Soal Siklus I dan Siklus II nampak bahwa 45 butir soal yang diuji cobakan pada siklus I dan siklus II terdapat 20 butir soal yang valid dengan indeks korelasi antara 0,41-1,00. Dan terdapat 25 butir soal yang tidak valid dengan indeks korelasi antara 0,00-0,20. Soal yang valid dapat digunakan dalam soal siklus I dan siklus II.

(17)

Reliabilitas Instrumen Penelitian

Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:344) menyatakan bahwa reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg.

Uji reliabilitas tes formatif dalam penelitian ini dilakukan dengan SPSS Versi 16.0 dan interpretasi terhadap koefisien reliabilitas yang dinyatakan dalam Cronbach’s Alpha, adapun rentang indeks reliabilitas yang tedapat dalam buku Assesmen Pembelajaran SD Wardani, Naniek Sulistya, dkk (2012:346) seperti yang disajikan dalam Tabel 12.

Tabel 12

Kriteria Indeks Reliabiltas No Indeks (R) Kriteria 1 0,80-1,00 Sangat Reliabel 2 < 0,80-0,60 Reliabel 3 <0,60-0,40 Cukup Reliabel 4 <0,40-0,20 Agak Reliabel <0,20 Kurang Reliabel Sumber: Wardani, Naniek Sulistya, dkk (2012:346)

Uji reliabilitas butir soal berbentuk pilihan ganda, terdiri dari 45 butir soal dilakukan pada siswa kelas 6 SD Negeri Mangunsari 04 berjumlah 30 siswa. Adapun hasil yang diperoleh dari siklus I adalah Cronbach’s Alpha sebesar 0, 806, artinya reliabilitas soal sangat tinggi sehingga instrumen butir soal siklus I digunakan dalam penelitian. Sedangkan hasil uji reliabilitas instrumen butir soal siklus II diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,845, artinya reliabilitas butir soal siklus II sangat tinggi, sehingga instrumen butir soal siklus I digunakan dalam penelitian. Untuk lebih rinci akan disajikan distribusi reliabilitas instrumen butir soal siklus I dan siklus II melalui Tabel 13.

(18)

Tabel 13

Distribusi Reliabilitas Instrumen Butir Soal Siklus I dan Siklus II Siklus Jumlah soal Cronbach’s Alpha Kriteria

1 45 0,806 Sangat Reliabel

2 45 0,845 Sangat Reliabel

Sumber: Olahan SPSS

Berdasarkan Tabel 13, menunjukkan reliabilitas butir soal siklus I 0,806 dan siklus II 0,845 artinya butir soal siklus I dan siklus II sangat reliabel.

3.6 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila jumlah siswa yang mencapai KKM ≥ 70 (tuntas) sebanyak ≥ 85 % dari seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 04 Kota Salatiga.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dengan menggunakan persentase yaitu membandingkan hasil belajar IPA berdasarkan ketuntasan hasil belajar IPA antara siklus I dan siklus II.

Referensi

Dokumen terkait

terhadap matematika terdapat 2 pernyataan yang menghasilkan jumlah skor total sebesar 182. 2) Pada indikator menilai cara guru dalam menyampaikan pelajaran matematika

An enhancement of the finite element method using kriging shape functions (K-FEM) was recently proposed [1] as a convenient implementation of the element-free Galerkin method

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa remediasi pembelajaran Fisika dengan menggunakan model Learning Cycle dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPA

matba való belépést kívánja tőlünk. Bármely művet csakis más alkotásokhoz képest  lehet  olvasni. Továbbá  „egy  adott  irodalmi  mű  minősége 

Sebagai media tumbuh digunakan substrat Semi-Insulating GaAs (SI-GaAs) dengan orientasi (100). SI-GaAs dipilih sebagai substrat selain karena memiliki kecocokan parameter

Oleh karena itu, pemerahan yang dilakukan oleh orang yang berganti-ganti tidak termasuk faktor risiko mastitis subklinis pada kambing.. Pemerahan yang dilakukan oleh orang

Allah telah meniadakan (Menghapuskan )aspek dari hukum taurat yang telah membuat bangsa Israel menjadi bangsa yang terpisah/istimewah. Di dalam Yesus Kristus, kamu yang dahulu

Komisi Yudisial juga dapat meminta bantuan kepada aparat penegak hukum untuk melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan dalam hal adanya dugaan pelanggaran Kode