• Tidak ada hasil yang ditemukan

Curcuma alismatifolia Berbunga di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Curcuma alismatifolia Berbunga di Indonesia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Kunyit yang disebut dalam bahasa latin Curcuma longa Linn atau Curcuma domestica Val merupakan salah satu bahan jamu maupun bumbu yang hampir tidak terpisahkan lagi dari masyarakat. Berbagai masakan Indonesia, India maupun Malaysia menggunakan kunyit sebagai bumbu utama. Bagian tanaman yang dimanfaatkan dari tanaman Curcuma terutama rimpangnya, bagian lain dari tanaman ini seperti daun dimanfaatkan pula sebagai sayuran atau bumbu, misalnya masakan pepes ikan bagi masyarakat Sunda.

Curcuma tergolong dalam famili Zingiberaceae yang memiliki 29 genus. Beberapa spesies Curcuma memiliki bunga yang indah, sehingga potensial sebagai bunga potong, salah

satu spesies yang sudah dikembangkan sebagai tanaman bunga potong maupun tanaman pot berbunga indah ialah C. alismatifolia Gagnep. yang disebut sebagai Tulip Siam. Tanaman ini berasal dari Thailand, Laos, Camboja, dan Myanmar.

Tanaman ini juga disebut sebagai Tulip Siam, disamping bentuk bunganya mirip tulip juga bila bunga potong ini ditanam dalam satu hamparan yang luas akan nampak seperti hamparan tulip di Belanda. Curcuma alismatifolia merupakan komoditas bunga yang sangat penting di Thailand, lebih dari 400.000 bunga potong maupun tanaman pot dengan nilai 1,3 juta euro terjual setiap tahun di pelelangan bunga Belanda (Flower Council of Holland

Curcuma alismatifolia

(2)

2009). Selain di Thailand bunga potong Curcuma ini banyak dikembangkan di Belanda dan Israel. Keunggulan tanaman bunga potong ini yaitu bunga mempunyai umur kesegaran yang panjang, tumbuh baik pada lokasi sedikit naungan atau cahaya penuh, tanaman maupun bunganya produktif, serta hampir bebas dari hama dan penyakit. Rimpang baru akan terbentuk setelah rimpang induk dipanen, anakan rimpang berkisar 1 – 3 buah, rerata dua buah, sehingga dari satu rimpang induk tadi dapat dihasilkan bunga lebih dari satu, sehingga benih untuk penanaman berikutnya dapat diambil dari hasil perbanyakan rimpang tadi tanpa harus mendatangkan rimpang baru. Budidaya maupun pemuliaan tanaman Curcuma ini sudah lama dilakukan, sehingga sudah banyak dihasilkan hibrida baru, misalnya Chiangmay Pink yaitu hibrida yang amat populer disamping Laddawan, Snow White, Thai Supreme, Ruby, The Emerarld dan masih banyak lagi. Sudah banyak pula hasil persilangan baik dalam satu spesies maupun antarspesies, misalnya C. Laddawan merupakan hasil silangan C. alismatifolia X C. cordata.

Morfologi Tanaman

Bagian rimpang tanaman C. alismatifolia sangat unik, terdiri dari rimpang induk dan bagian akar yang memanjang dan pada bagian ujung berbentuk gelembung-gelembung seperti bola yang jumlahnya berkisar 11 buah, yang dinamakan akar T. Bagian yang menggelembung merupakan cadangan air dan makanan dan tidak mempunyai mata tunas, sehingga tidak dapat dimanfaatkan sebagai bahan tanam. Sebagai bahan untuk ditanam ialah rimpang induk beserta akar T atau tanpa akar T.

Bagian tanaman yang paling menarik yaitu braktea, bagian braktea yang tersusun rapat inilah yang oleh masyarakat umum disebut bunga. Braktea memiliki aneka warna yang indah, memiliki tangkai bunga yang berkisar 40 – 50 cm dan secara komersial digunakan sebagai bunga potong. Tangkai bunga tunggal muncul dari axis, tertutup oleh bagian bawah daun yang tersusun secara overlap. Bunga yang sebenarnya atau bunga biologi berukuran kecil terletak dalam setiap braktea. Bunga biologi ini muncul setiap hari sampai perkembangan braktea selesai.

Rimpang induk Anak rimpang Akar T

Cadangan makanan

(3)

Tunas baru yang tumbuh membentuk rimpang baru disamping rimpang utama. Rimpang baru ini pada awal pertumbuhannya berukuran diameter kurang dari 1,5 cm dan biasanya belum membentuk bunga.

Budidaya

Beberapa faktor yang memengaruhi tanaman yaitu cahaya, suhu, kelembaban, dan tanah. Cahaya

Curcuma alismatifolia tergolong tanaman hari panjang kuantitatif, penambahan panjang hari 2 jam pada malam hari meningkatan kualitas bunga, terutama panjang tangkai bunga. Hasil penelitian menunjukan penambahan panjang hari 4 jam meningkatkan panjang tangkai bunga dari 30 cm menjadi 38,8 cm dan meningkatkan jumlah anakan rimpang dari 1 menjadi 1,9 buah. Hal ini dilakukan di Thailand saat diluar musim berbunga pada hari pendek. Namun demikian, di Indonesia, C. alismatifolia tetap dapat berbunga tanpa penambahan panjang hari.

Suhu

Pada suhu malam kisaran 18–21oC tanaman

ini dapat tumbuh sepanjang tahun, suhu di bawah 5oC akan mengakibatkan kerusakan tanaman,

namun hal ini hampir tidak mungkin terjadi di Indonesia.

Kelembaban

Kelembaban yang diinginkan yaitu 50–70%. Tanah

Tanah harus mempunyai drainase yang baik. Tanah yang menggenang dapat mengakibatkan rimpang busuk.

Cara Menanam

Untuk penanaman di lahan

Lokasi penamanam sebaiknya menggunakan sedikit peneduh, net yang jarang dengan kerapatan berkisar 25% dapat digunakan. Lahan penanaman sebaiknya dibuat bedengan dengan guludan setinggi 20 cm. Bedengan tersebut diolah dan digemburkan juga ditambahkan bahan organik seperti kompos atau sekam. Benih yang akan ditanam berasal dari rimpang induk dengan bagian akar T nya. Benih ini harus sudah melewati masa dormansi yang berkisar 3 bulan dan mulai tumbuh tunas baru yang terletak pada bagian atas rimpang induk. Beberapa hasil penelitian menunjukkan waktu inisiasi bunga lebih lambat, ukuran tangkai bunga berkurang bila jumlah akar T berkurang atau tanpa akar T. Akar T yang lebih dari enam buah meningkatkan produktivitas bunga. Jarak tanam yaitu 20 x 20 cm untuk ukuran umbi diameter 2 cm dan 15 x 15 cm untuk ukuran rimpang diameter 1 cm. Sebagai tanaman pot

Media tanam yang digunakan campuran kompos, sekam padi, dan tanah dengan perbandingan 1:1:1, sebaiknya digunakan pot dengan diameter 20 cm untuk penanaman rimpang yang siap berbunga.

Pemupukan

Setelah tanaman mulai berdaun, penambahan pupuk dengan kandungan KNO3 tinggi (18 N- 6 P2O5- 12 K2O) dengan dosis 150 – 200 ppm, perlu diberikan tiga kali selama pertumbuhan, pupuk dihentikan setelah daun mulai menguning. Braktea

Bunga biologi

(4)

Panen bunga

Masa vegetatif berlangsung selama 2 bulan kemudian tanaman mulai berbunga. Bunga dapat dipanen setelah bunga biologi yang pertama keluar. Tangkai bunga dipotong sampai pangkal di atas rimpang yang tertutup dasar daun. Setelah itu tangkai bunga dicelup langsung dalam air. Bunga Curcuma ini tidak dapat disimpan pada kondisi kering karena umur bunga potongnya hanya sampai 2 hari. Pada penyimpanan dengan suhu 7oC bunga potong akan bertahan

kesegarannya sampai 2 minggu. Masa berbunga C. alismatifolia di Thailand yaitu pada bulan Juni sampai Oktober, pada waktu tersebut adalah hari panjang dan rimpang mulai dipanen setelah memasuki hari pendek, yaitu pada Bulan Nopember sampai Mei, sehingga distribusi rimpang dari Thailand ke negara- negara lain akan terjadi pada bulan- bulan tersebut.

Panen Rimpang

Setelah masa berbunga habis, bagian atas tanaman mulai jelek dan sedikit menguning dan rimpang sudah harus dipanen dan diangkat dari tanah. Pengangkatan rimpang harus dilakukan dengan hati-hati supaya akar T tidak putus. Hasil rimpang yang dipanen dapat lebih dari satu buah bergantung jumlah tunas yang dihasilkan.

Rimpang hasil panen tadi dibersihkan dari tanah yang menempel dan dikeringanginkan. Setelah itu rimpang disimpan pada kondisi kering pada suhu ruangan selama 8 – 12 minggu. Pada saat tersebut rimpang memasuki masa dormansi, yang lamanya berkisar 3 bulan. Setelah masa dormansi lewat, maka titik-titik tunas akan muncul dan dapat mulai ditanam kembali. Siklus masa vegetatif kemudian berganti masa generatif berulang kembali.

Dari Tabel 2 nampak bahwa varietas Chiangmay Pink paling produktif bila dibanding UB 701 maupun UB 702 dilihat dari jumlah anak rimpang, juga ukuran anak rimpang cukup besar berdiameter lebih dari 1,1 cm. Ukuran rimpang dengan diameter lebih dari 1,3 cm seringkali sudah dapat berbunga. Varietas UB 702 tidak produktif, anak rimpang yang dihasilkan maksimal hanya satu bahkan banyak yang tidak mempunyai anak rimpang. Ukuran anak rimpang juga kecil, sehingga diperlukan satu kali penanaman lagi baru siap berbunga.

Dampak Hasil Penelitian

Curcuma alismatifolia dapat ditanam di Indonesia, tanpa penambahan panjang hari, tanaman dapat menghasilkan bunga. Setelah rimpang selesai masa dormansinya tanpa melihat Tabel 1. Ukuran bunga pada tiga varietas C. alismatifolia

Varietas Panjang tangkai bunga (cm) Panjang braktea (cm) braktea (cm)Diameter Lebar bunga biologi (cm)

Chiangmay Pink 40 – 45 12 – 14 7,0 – 9.0 1,7

UB 701 40 – 45 12 – 15 7,4 – 9,2 1,2

UB 702 35 – 40 9 – 11 3,7 – 5,0 1,0

Tabel 2. Diameter rimpang induk, jumlah anakan rimpang dan diameter anak rimpang pada 3 varietas

C. alismatifolia

Varietas Diameter rimpang induk (cm) Jumlah anak rimpang Diamater anak rimpang (cm)

Chiangmay Pink 1,8 – 2,2 1 – 2 1,3 – 1,7 2,3 – 2,9 3 – 4 1,1 – 1,8 UB 701 1,6 - 2,2 1 – 3 1,2 – 1,7 2,3 – 2,6 1 – 3 1,4 – 1,8 UB 702 1,3 – 1,7 0 – 1 0,4 – 1,0 1,8 – 2,3 0 – 1 0,6 – 1,0

(5)

musim, maka rimpang dapat ditanam kembali, sehingga masa penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun. Kualitas bunga yaitu panjang tangkai bunga ditambah panjang braktea yang dihasilkan berkisar 50 cm dan bahkan pada varietas Chiangmay Pink dan UB 701 berukuran panjang lebih dari 50 cm, ukuran ini masih masuk dalam kualitas bunga yang baik namun masih lebih rendah daripada kualitas ekspor yaitu minimal panjang bunga 70 cm. Benih untuk penanaman berikutnya bisa didapatkan dari hasil setiap kali penanaman tanpa membeli benih lagi.

PUSTAKA

1. Bunya-aticart, Canok, Saichol Ketsa & Wouter G van Doorn 2004, ‘Postharvest physiology of Curcuma alismatifolia flowers’, Postharvest Biology and Technology, Elsevier, pp. 219-26. 2. Kuehny, JS, Sarmiento, MJ & Branch, PC 2002,

‘Cultural studies in ornamental ginger, reprinted from: Trends in New Crops and New Uses, Janick, J & Whipkey, A (eds.), ASHS Press, Alexandria, VA, pp. 477-82.

Chiagmay Pink

UB 701

UB 702 Gambar 3. (1) varietas Chiangmay Pink, (2) varietas UB 701, (3) varietas UB 702

3. Paz Maria del Pilar, 2003, ‘Rhizome manipulation affects growth and development of ornamental gingers’, A thesis, BS, Escuela Agricola Panamericana, diunduh 5 Juni 2013.

4. Paz Maria del Pilar, Kuehny, JS, McClure, G, Graham, C & Criley, R 2005, Effect of rhizome storage duration and temperature on carbohydrate content, respiration, growth and flowering of ornamental ginger, Proc. 1Xth Intl. Symp. On

Flower Bulbs. Eds. H. Okubo, W.B. Miller and G. A. Chastagner, Acta Hort. 673, ISHS 2005, P 737-44.

5. Dube Times, Issue 4, Dec. 2012, Thai tulips to Amsterdam, diakses 5 Juni 2013, www.

alohatropicals.com/curcuma.html. Oct. 2008.

Herlina, D Balai Penelitian Tanaman Hias Jl. Raya Ciherang - Pacet, Cianjur 43253

PO. Box 8 SDL, Jawa Barat E-mail : deboraher@yahoo.com

Gambar

Gambar 1.   Rimpang Curcuma alismatifolia Chiangmay Pink
Gambar 2. Braktea dan bunga biologi
Tabel 2. Diameter rimpang induk, jumlah anakan rimpang dan diameter anak rimpang pada 3 varietas  C

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah menumbuhkan kesadaran akan pentingnya akuntansi bagi dan membekali keterampilan dalam pengelolaan keuangan atau

Model pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kota Surakarta pada tingkat Rumah Tangga dan Pasar Legi adalah dengan memanfaatkan sampah sebagai alat

Selanjutnya dilakukan pencarian di Google Scholar dan Mendeley untuk menemukan paper yang berhubungan dengan input paper yang dimasukkan dengan parameter atribut

Oleh karena itu, kami membuat sebuah acara bertajuk Peluncuran Akbar IKM UI 2020 untuk memperkenalkan nilai, visi, dan misi serta fungsionaris dari tiga Lembaga Kemahasiswaan

Penghitungan total harga makanan pada restoran sushi tersebut dilakukan oleh pelayan dengan melihat warna piring dan menghitung jumlah piring ya ng diambil oleh

Dari analisa data yang telah dipaparkan pada tabel 3.1 dan gambar 3.1 bahwa penambahan zeolit ukuran yang berbeda dengan kadar penambahan yang semakin

Berdasarkan basil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel pengetahuan mengenai akreditasi, karakteristik individu, dan

dijalankan untuk; i mengenal pasti ciri-ciri harta wakaf semasa, ii memetakan kedudukan positioning harta wakaf menggunakan perisian Sistem Maklumat Geografi GIS, iii