• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN BLOGGER MATIKA SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SDN RAJAWALI. Sundari Kepala SDN Rajawali 1 Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN BLOGGER MATIKA SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SDN RAJAWALI. Sundari Kepala SDN Rajawali 1 Makassar"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Seiring perkembangan zaman, pemanfaatan internet untuk berbagai kepentingan di Indonesia terus berkembang. Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dilaksanakan dengan cepat, tepat, dan akurat, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas. Perkembangan teknologi informasi

sekarang ini memunculkan berbagai jenis kegiatan berbasis pada teknologi ini, termasuk dalam bidang pendidikan.

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, maka saat ini sudah dimungkinkan dan banyak diterapkan proses belajar jarak jauh dengan menggunakan internet untuk menghubungkan mahasiswa dan dosen, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas perkuliahan, melihat nilai, konsultasi,

DESAIN BLOGGER “MATIKA” SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SDN RAJAWALI

Sundari

Kepala SDN Rajawali 1 Makassar

Abstrak

Web merupakan salah satu teknologi internet yang telah berkembang sejak lama dan paling umum dipakai dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan jarak jauh. Website merupakan kumpulan dari halaman-halaman web, gambar-gambar, video, atau bahan digital lain yang disimpan dalam web server dan dapat diakses melalui internet. Pembelajaran berbasis web adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, sehingga sering disebut juga dengan e-learning. Internet merupakan jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan jangkauanya mencakup seluruh dunia. Internet memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk dalam kegiatan pendidikan. Kesimpulan yang dikemukakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut. 1) Pembelajaran Matematika berbasis Blog “Matika” didesain dengan menggunakan fasilitas blogspot.com; 2) Teknik penyampaian materi melalui blog masih menggunakan komunikasi satu arah atau bersifat asynchronous; 3) Pembelajaran “matika” berbasis blog menyediakan fasilitas konten materi yang dapat dianimasikan sehingga dapat menjadikan siswa tertarik dalam proses belajar.

(2)

dan bahkan melakukan diskusi. Melalui media pembelajaran berbasis web materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, di samping itu materi juga dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia. Media pembelajaran berbasis web dapat dikembangkan dari yang sangat sederhana sampai yang kompleks. Sebagian media pembelajarn berbasis web hanya dibangun untuk menampilkan kumpulan materi, sementara forum diskusi atau tanya jawab dilakukan melalui e-mail atau milist. Implementasi dengan cara tersebut terhitung sebagai media pembelajaran berbasis web yang paling sederhana

Arif S. Sadiman (2000) mengungkapkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang cenderung akan mempengaruhi segenap kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya, serta pendidikan dan pelatihan. Perkembangan teknologi informasi tersebut akan menyebabkan bergesernya sistem pendidikan dan pelatihan dari berorientasi dosen ke sistem yang berorientasi mahasiswa dan semakin banyaknya pilihan sumber belajar.

Web merupakan salah satu teknologi internet yang telah berkembang sejak lama dan paling umum dipakai dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan jarak jauh. Website merupakan kumpulan dari

halaman-halaman web, gambar-gambar, video, atau bahan digital lain yang disimpan dalam web server dan dapat diakses melalui internet (http: wikipedia.org). Secara umum sistem aplikasi di internet terbagi menjadi dua jenis, yaitu synchronous system dan asynchronous system. (Davidson & Rasmusen, 2006: 10). Synchronous system merupakan aplikasi yang berjalan secara waktu nyata dimana seluruh pemakai dapat berkomunikasi pada waktu yang sama, contohnya: chatting, dan video conference. Sedangkan asynchronous system adalah aplikasi yang tidak tergantung pada waktu tertentu, dimana seluruh pemakai dapat mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka disesuaikan dengan waktunya masing-masing, contohnya: millis dan e-mail.

Bagi para pengajar, internet bermanfaat dalam mengembangkan profesinya, karena dengan internet dapat: (a) meningkatkan pengetahuan, (b) berbagi sumber diantara rekan sejawat, (c) bekerjasama dengan pengajar di luar negeri, (d) kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung, (e) mengatur komunikasi secara teratur, dan (f) berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional (Rechdalle: 2005). Para pengajar juga dapat memanfaatkan internet sebagai sumber bahan mengajar

(3)

dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus online dengan metodologi baru, mengakses materi pelajaran yang cocok untuk siswanya, serta dapat menyampaikan ide-idenya. Sedangkan peserta didik juga dapat menggunakan internet untuk belajar sendiri secara cepat, sehingga akan meningkatkan dan memperluas pengetahuan, belajar berinteraksi, dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian.

Web pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia di komputer yang bisa diakses karena adanya jaringan yang tersedia di komputer tersebut. Oleh karena itu pembelajaran berbasis web bisa dilaksanakan karena adanya jaringan internet, dan sering disebut dengan nama on-line course. Sedangkan Blog adalah website dengan konten (konten bisa berupa teks, gambar, link, audio atau video) yang di-update secara berkala serta mewakili dan berdasarkan sudut pandang ‘karakter’ tertentu yang menjadikan kontennya khas (umumnya menggunakan sudut pandang personal). Standarnya, konten blog diurutkan secara kronologis terbalik (konten baru di depan, konten lama di belakang) dan dapat dikomentari.

KAJIAN PUSTAKA

Herman Dwi Surjono & Maltby (2003) memberi penegasan bahwa World

Wide Web atau sering disebut web menjadi lingkungan yang kuat untuk mendistribusikan informasi dan banyak

lembaga pendidikan yang

menggunakannya untuk mengirim ilmu pengetahuan kepada stakeholders. Pendapat tersebut mendukung O’Brien & Ruth Sharratt (2002) yang menganggap inovasi teknologi informasi dan komunikasi mengubah aturan akademik dalam mengkreasi dan mengirim sumber-sumber pembelajaran.

Secara umum website memiliki beberapa fungsi, yaitu: fungsi komunikasi, fungsi informasi, fungsi hiburan, dan fungsi transaksi (Asep Herman Suyanto, 2006: 5). Berbagai fungsi yang dimiliki oleh website menyebabkan fleksibilitas pengembangannya untuk berbagai kepentingan terutama untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

2.1 Pembelajaran Berbasis Web

Pembelajaran berbasis web adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, sehingga sering disebut juga dengan e-learning. Internet merupakan jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan jangkauanya mencakup seluruh dunia. Internet memiliki banyak

(4)

fasilitas yang dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk dalam kegiatan pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain: e-mail, Telnet, Internet Relay Chat, Newsgroup, Mailing List (Milis), File Transfer Protocol (FTP), atau World Wide Web (WWW) (Anwas: 2003).

Sedangkan menurut Clark WBI adalah pengajaran individual yang dikirim melalui jaringan komputer umum atau pribadi dan ditampilkan oleh web browser. Oleh karena itu kemajuan WBI akan terkait dengan kemajuan teknologi web (perangkat keras dan perangkat lunak) maupun pertumbuhan jumlah situs-situs web di dunia yang sangat cepat. Konvensi internasional, menyatakan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan berbagai proses dan aplikasi elektronik untuk pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah CBT, WBI, CD, dan lain-lain. Sedangkan pembelajaran berbasis web diartikan sebagai pembelajaran melalui internet, intranet, dan halaman web saja. Namun demikian istilah e-learning dan online learning sering disamakan dengan pembelajaran berbasis web (Davidson & Rasmusen, 2006: 10).

Walter Dick, dkk (2005: 1) dalam pengantar desain pembelajaran menyatakan bahwa dalam pembelajaran berbasis web pengajar menyajikan materi secara online, memandu siswa melalui aktivitas kelas

dalam bentuk latihan, ruang diskusi/tanya jawab, tugas, dan berinteraksi dengan teman sekelas secara online.

Menurut Herman Dwi Surjono & Maltby (2003), ada dua keuntungan dari pembelajaran berbasis web, yaitu kebebasan platform dan ruang kelas. Dengan demikian pembelajaran berbasis web memiliki fleksibilitas tinggi untuk mengubah seting, struktur, maupun konten sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pengguna.

Berdasarkan media dan tingkat interaktifitas web based learning terdiri dari.

a. Teks dan Grafik Web Based Learning. Teks dan Grafik adalah bentuk yang paling sederhana dalam web based training program. Instruktur hanya menyimpan materi-materi kursus atau pelatihannya didalam web, dan murid dapat mengaksesnya dengan mudah. Karena hanya menampilkan teks dan grafik saja, level interaktifitas dari model web learning seperti ini sangat rendah.

b. Interactive Web Based Learning. Model web based learning seperti ini memiliki level interaktifitas yang lebih tinggi dibanding model yang pertama. Biasanya model ini dilengkapi dengan sarana-sarana latihan atau self-test, text entry, column matching, dan lain-lain.

(5)

c. Interactive Multimedia Web Based Learning. Kebanyakan program pelatihan atau belajar dengan menggunakan model seperti ini biasanya bisa membuat interaksi antara guru dan murid secara real-time melalui audio dan video streaming, interactive web discussion, bahkan audio/video desktop conference. Level interaktifitas model ketiga ini paling tinggi diantara yang lainnya dan paling rumit dalam pelaksanaannya, tetapi model ini diharapkan dapat mencakup semua kondisi belajar-mengajar pada kelas tatap muka.

2.3 Kelebihan dan Kelemahan Web Based Learning

a. Kelebihan Web Based Learning.

Secara umum penerapan web based learning dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1) Fleksibilitas dan interaktif, dapat dilakukan dari lokasi mana saja selama memiliki koneksi sumber pengetahuan tersebut dan interaktifitas dimungkinkan secara langsung.

2) Peningkatan produktifitas, melalui web based learning waktu untuk perjalanan dapat direduksi sehingga mahasiswa, dosen/pakar tidak akan hilang karena kegiatan perjalanan

yang harus dilakukan untuk memberikan pembelajaran.

3) Kelas tidak mengutamakan bentuk fisik lagi, semuanya dapat digunakan dalam aplikasi internet.

4) Dapat diciptakan interaksi yang bersifat real time, seperti chatting, Net Meeting maupun non real time seperti e-mail, mailing list. Program web based learning dapat dilaksanakan dan di-update secara cepat.

b. Kelemahan Web Based Learning

Adapun kelemahan web based learning adalah sebagai berikut.

1) Para pengguna atau mahasiswa tidak mengetahui dan mengenal secara baik sistem yang digunakan akibat kurangnya sosialisasi.

2) Lemahnya pengetahuan pengguna tentang teknologi internet.

3) Buruknya atau kurang terencananya perancangan aplikasi web learning sehingga kurang sesuai dengan kebutuhan. Seperti: tidak user friendly.

2.2 E-Learning

Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002), e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi,

(6)

atau bimbingan. Adapula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Atau learning didefinisikan sebagai berikut: e-Learning is a generic term for all technologically supported learning using an array of teaching and learning tools as phone bridging, audio and videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the more recognized web-based training or computer aided instruction also commonly referred to as online courses (Soekartawi, Haryono dan Librero, 2002). Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning. Bahkan Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk

mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Internet, Intranet, satelit, tape recorder/audio/video, TV interaktif dan CD-ROM adalah sebahagian dari media elektronik yang digunakan. Pembelajaran boleh disampaikan secara ‘synchronously’ (pada

waktu yang sama) ataupun

‘asynchronously’ (pada waktu yang berbeda). Materi pembelajaran yang disampaikan melalui media ini meliputi teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video. Ia juga harus menyediakan kemudahan untuk discussion group dengan bantuan profesional dalam bidangnya. Perbedaan pembelajaran tradisional dengan e-learning yaitu kelas ‘tradisional’, dosen dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada mahasiswanya. Sedangkan di dalam pembelajaran berbasis e-learning fokus utamanya adalah mahasiswa. Mahasiswa belajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran berbasis e-learning akan ‘memaksa’ mahasiswa memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Mahasiswa membuat rencana dan mencari bahan belajari dengan usaha, dan inisiatif sendiri.

Khoe Yao Tung (2000) mengatakan bahwa setelah kehadiran dosen dalam arti

(7)

sebenarnya, internet akan menjadi suplemen dan komplemen dalam menjadikan wakil dosen yang mewakili sumber belajar yang penting di dunia. Cisco (2001) menjelaskan filosofis learning sebagai berikut. Pertama, e-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan secara on-line. Kedua, e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer), sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi. Ketiga, e-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan. Keempat, Kapasitas mahasiswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar konten dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas mahasiswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik. Sedangkan Karakteristik e-learning, antara lain. Pertama, Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana dosen dan mahasiswa, mahasiswa dan sesama mahasiswa atau dosen dan sesama dosen dapat berkomunikasi dengan relatif mudah

dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.

Kedua, Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks). Ketga, Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya. Keempat, Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer. Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati, Onno W. Purbo (2002) mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi dalam merancang elearning, yaitu: sederhana, personal, dan cepat. Sistem yang sederhana akan memudahkan mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada, dengan kemudahan pada panel yang disediakan, akan mengurangi pengenalan sistem e-learning itu sendiri, sehingga waktu belajar peserta dapat diefisienkan untuk proses belajar itu sendiri dan bukan pada belajar menggunakan sistem e-learning-nya. Syarat personal berarti pengajar dapat berinteraksi dengan baik seperti layaknya seorang dosen yang berkomunikasi dengan murid di depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi

(8)

yang lebih personal, mahasiswa diperhatikan kemajuannya, serta dibantu segala persoalan yang dihadapinya. Hal ini akan membuat mahasiswa betah berlama-lama di depan layar komputernya. Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan, respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan mahasiswa lainnya. Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau pengelola.

PEMBAHASAN

Pembuatan Bloger “Matika”

Blogger “matika” didesain dengan menggunakan blogger yang telah tersedia di internet selanjutnya dilakukan modifikasi terhadap konten materi yang akan disajikan. Blogger yang digunakan dalam menampilkan materi adalah Blogspot.com

1. Langkah awal untuk membuat blog adalah harus memiliki E-mail, apakah itu dari yahoo.com atau dari gmail.com. Namun dianjurkan untuk membuat email di gmail.

2. membuka situs http://www.blogger.com

3. Setelah halaman pendaftaran terbuka, alihkan perhatian ke sebelah kanan bawah, ubah bahasa ke Indonesia agar lebih mudah difahami.

4. Memasukkan data dengan langsung masuk/login dengan menggunakan username/nama pengguna serta password/sandi gmail ( akun email bisa untuk login ke blogger).

5. Melakukan pengisian formulir yang ada sebagai berikut.

• Nama tampilan: isi dengan nama yang ingin tampil pada profile blog yang akan ditayangkan.

• Jenis Kelamin: pilih sesuai dengan jenis kelamin.

• Penerimaan Persyaratan: Beri tada ceklist sebagai tanda persetujuan dengan peraturan yangtelah di tetapkan oleh pihak blogger.

• Klik tanda panah bertuliskan “Lanjutkan”.

6. Klik tombol “Blog Baru”. 7. Melakukan pengisian formulir.

Judul : Isi dengan judul blog matematika bilangan pecahan. • Alamat : isi dengan alamat blog

www.sundarimatika.blogspot.com • Template : pilih template (yang

dipilih jatuh pada template kesederhanaan).

(9)

• Lanjutkan dengan klik tombol “Buat blog!”

8. Sampai disini blog “matika” telah berhasil dibuat.

9. Isi judul serta artikel mengenai pecahan. Akhiri dengan klik tombol “Publikasikan”.

10. selanjutnya klik tombol “Lihat Blog”

11. Selesai.

Hingga tahap ini membuat blog sudah selesai, dapat mempublikasikannya di internet seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.

Beberapa hal penting dalam mengimplementasikan pembelajaran matematika berbasis blogger sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan kegiatan secara tatap muka dikelas diuraikan sebagai berikut.

1. Sampaikan tujuan belajar matematika untuk setiap kegiatan dalam blogger dengan jelas.

(10)

2. Berikan instruksi dalam blogger dengan jelas.

3. Sampaikan perilaku dan tanggapan yang diharapkan. Belajar melalui blogger menuntut disiplin diri yang tinggi.

4. Pastikan murid memiliki ketrampilan yang memadai dalam mengoperasikan komputer beserta semua perangkat lunak yang digunakan selama proses pembelajaran.

5. Sediakan berbagai fasilitas komunikasi virtual, sinkronus maupun asinkronus untuk berbagai macam kebutuhan. 6. Beri batas waktu untuk setiap

kegiatan.

7. Ajak untuk berpikir kualitas bukan kuantitas.

8. Sediakan forum komunikasi dalam blogger untuk berbagai topik yang tidak terkait dengan substansi belajar. 9. Sediakan media komunikasi alternatif

dalam blogger.

10.Monitor kegiatan peserta didik secara teratur dan berikan respon secepat dan sebaik mungkin. Memonitor kegiatan peserta didik secara teratur dan cepat sangat penting untuk mempertahankan pembelajaran berbasis blogger tetap hidup dan dinamis.

Penyampaian materi ajar (delivery system) pembelajaran berbasis blogger dipaparkan dalam bentuk komunikasi satu

arah (one way communication) Komunikasi antara guru dan murid dapat dilakukan dengan menggunakan media web blog. Penyampaian materi secara tidak langsung (asynchronous), artinya penyampaian materi ajar guru tidak dilaksanakan secara langsung kepada murid tapi dilakukan dengan mempersiapkan materi ajar untuk di download ataupun mengirim materi melalui e-mail, serta menjawab latihan dan test yang ada pada blog.

Kemanfaatan pembelajaran matematika berbasis blog antara lain: 1) pembelajaran matematika khususnya pada topik pecahan dapat disampaikan kapan dan dimana saja, 2) materi/topik pembelajaran matematika relatif mudah untuk diperbaharui oleh guru, 3) memungkinkan murid melakukan komunikasi baik secara formal dan informal, 4) memungkinkan penggunaan pembelajaran berbasis masalah dan atau tugas, 5) dapat menggunakan berbagai sumber yang telah ada di internet untuk mendukung pembelajaran matematika, 6) blog “matika” mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan bermacam unsur media teks, grafik, audio, video, dan animasi ke dalam materi ajar.

(11)

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dikemukakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut. 1. Pembelajaran Matematika berbasis

Blog “Matika” didesain dengan menggunakan fasilitas blogspot.com 2. Teknik penyampaian materi melalui

blog masih menggunakan komunikasi satu arah atau bersifat asynchronous. 3. Pembelajaran “matika” berbasis blog

menyediakan fasilitas konten materi yang dapat dianimasikan sehingga dapat menjadikan siswa tertarik dalam proses belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Darmansyah. (2010). Pembelajaran Berbasis Web. Padang: UNP Press Martinis Yamin. (2008). Paradigma

Pendidikan Konstruvistik. Jakarta: Gaung Persada Press.

Matthew H. Olson dan BR Hergenhahn. (2008). Theories Of Learning. Jakarta: Kencana

Ratna Willis Dahar. (2002). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Slavin, R.E. (2000). Educational Psychology: Theory and Practice. Sixth Edition. Boston: Allyn and Bacon

Snelbecker E. Glen. (1974). Learning Theory Instructional Theory. USA: McGraw-Hill, inc.

Pembelajaran-berbasis-web. [on line] diakses tanggal 20 November 2012 pada

http://ideguru.wordpress.com/2010/ 05/03/p

Gambar

Gambar 2. Desain Blogger “Matika”

Referensi

Dokumen terkait

Praktik Pengalaman Lapangan merupakan semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai peltihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Kpwajiban mereka hanya melaksankan amar ma'ruf nah| munkar dan meninggalkan hal terlarang- Melaksanakan kewajiban dan meninggalkan larangan adalah dua hal yang tak

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa, menurut hukum Islam anak yang lahir di luar pernikahan yang sah, maka anak tersebut disebut anak zina dan hanya mempunyai hubungan

Masa Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) bulan kalender atau jangka waktu lain yang diatur dengan Peraturan Kepala Daerah paling lama 3 (tiga) bulan kalender, yang menjadi dasar

Beberapa keuntungan penggunaan pondasi CFA, adalah pengerjaan yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan jenis tiang bor biasa dan beberapa jenis tiang pancang,

Keterbatasan penelitian ini adalah tidak dilakukan penelusuran etiologi secara detail dan tidak dilakukan pemeriksaan histopatologi untuk membantu menegakkan jenis rinosinusitis

KEDELAPAN : Sekretaris selaku Koordinator Utama Layanan Pengadaan Secara Elektronik di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya secara ex officio dijabat oleh Kepala Sub Bagian

Jabalsim Terkendali adalah pengembangan dari Jabalsim. Penambahan dari Jabalsim adalah adanya kendali mutu dalam bentuk sertifikasi sehingga benih yang dijual