• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN SOFTBALL TERHADAP MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN SOFTBALL TERHADAP MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN SOFTBALL TERHADAP MINAT SISWA DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN

Gilang Cesar Pratikta*, Sasminta Christina Yuli Hartati S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Olahraga

Universitas Negeri Surabaya *e-mail: gilangpratikta@mhs.unesa.ac.id

Abstrak

Minat dalam suatu proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting, karena minat akan mempengaruhi siswa tersebut dalam mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar. Materi permainan softball merupakan materi yang baru bagi siswa kelas X SMA Negeri 1 Krembung, akan tetapi keterbatasan lahan maupun perlatan dan rumitnya aturan permainan menjadi kendala untuk menyampaikan materi permainan softball. Oleh karena itu modifikasi menjadi alternatif supaya materi tersampaikan dengan baik. Melalui modifikasi permainan softball diharapkan minat siswa dalam pembelajaran PJOK menjadi lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modifikasi permainan softball terhadap minat siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Krembung dan jika ada, seberapa besar pengaruh modifikasi permainan softball terhadap minat siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Krembung. Sampel penelitian ini menggunakan 2 kelompok, yaitu kelas IPS 1 dengan jumlah siswa 30 sebagai Kelompok Eksperimen dan kelas X-IPA 7 dengan jumlah siswa 26 sebagai Kelompok Kontrol. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh modifikasi permainan softball terhadap minat siswa dalam Pembelajaran Pendiidkan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Krembung karena dari hasil analisis menunjukan bahwa nilai thitung 0,928 ≤ ttabel 1,699 dengan Sig =

0,361 ≥ α = 0,05 yang berarti menunjukkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak.

Kata Kunci: Modifikasi permainan softball, Minat. Abstract

Interest in a learning process is very important, because interest will affect the student in following a teaching and learning activities. Softball game material is a new material for students of grade X Senior Highschool 1 Krembung, but the limitations of land and equipment and the complexity of the game rules become obstacles to deliver softball game material. Therefore, modification becomes an alternative to the material delivered properly. Through softball game modification is expected student interest in learning phsycal education to be better. The purpose of this research is to know effect of softball game modification to student's interest in physical education education, sport and health in grade X students of Senior Highshcool 1 Krembung and if any, how much influence softball game modification to student interest in learning physical education, sports and health in grade X students Senior Highshcool 1 Krembung. The sample of this study used 2 groups, namely class X-IPS1 with the number of students 30 as Experiment Group and X-IPA 7 class with the number of students 26 as the Control Group. Based the analysis results can be concluded that there is no effect of softball game modification on student interest in Learning Physical, Sports and Health Education in the students of class X Senior Highshcool 1 Krembung because of the analysis results show that the value of tcount 0.928

≤ ttabel 1.699 with Sig = 0.361 ≥ α = 0.05 which means indicating that H0 is received and Ha is rejected.

Keyword(s): Softball game modification, interest.

(2)

ISSN :2338-798 464

PENDAHULUAN

Menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Didalam pendidikan terdapat bermacam–macam mata pelajaran yang berguna untuk menunjang kompetensi para siswa, salah satunya adalah mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

Menurut Hartono, dkk (2013: 2). pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, lahir dan batin. PJOK adalah pendidikan yang dilakukan melalui aktifitas fisik/gerak untuk meningkatkan kemampuan afektif (sikap dan perilaku), kognitif (pengetahuan), dan psikomotor (keterampilan). Melalui PJOK siswa mampu menyalurkan kelebihan energinya, memenuhi kebutuhan siswa akan gerak, menumbuhkan potensi dalam dirinya, menanamkan dan mengamalkan nilai – nilai sosial yang ada di lingkungannya. Dengan melakukan aktifitas fisik seperti melakukan permainan maupun melakukan gerakan – gerakan olahraga siswa mampu menerapkan sikap saling bekerjasama, saling menghargai perbedaan, melatih kejujuran. Di dalam kurikulum PJOK diajarkan banyak materi seperti permainan bola kecil, permainan bola besar, aktivitas akuatik, aktivitas ritmik, aktivitas kebugaran jasmani, atletik, bela diri, senam lantai dan pola hidup sehat.

Dalam mata pelajaran PJOK terdapat materi permainan bola kecil salah satunya softball, yaitu salah satu materi permainan bola kecil yang menggunakan bola dan tongkat dari beberapa sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk melaksanakan permainan softball diperlukan halaman yang luas dan berbentuk diamond dan dimainkan oleh 18 orang dengan dibagi menjadi 2 regu yaitu regu penyerang (offence) dan regu bertahan (defence). Terdapat 7 ruang lingkup pada PJOK tingkat menengah keatas (Permendiknas No. 22 tahun 2006: 513) yaitu permainan dan olahraga, aktivitas ritmik, aktivitas akuatik, aktivitas atletik, aktivitas pengembangan diri, aktivitas senam, dan kesehatan. Permainan softball termasuk dalam ruang lingkup permainan dan olahraga dalam 7 ruang lingkup PJOK, dan permainan softball adalah permainan besar

karena memiliki induk organisasi dan aturan permainan yang sudah baku. Sedangkan permainan kecil adalah permainan yang tidak memiliki induk organisasi dan tidak memiliki peraturan yang baku.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru PJOK SMA Negeri 1 Krembung Sidoarjo pada tanggal 5 Oktober 2017 yaitu Drs. Soedjianto mengemukakan bahwa minat siswa pada pembelajaran PJOK cukup rendah pada kelas X. Para siswa kurang antusisas dalam melaksanakan pembelajaran PJOK dengan materi softball dan hanya ada beberapa siswa saja yang antusias saat melaksanakan pembelajaran, hal ini dibuktikan dengan siswa yang malas bergerak ketika bola telah terpukul, bahkan ada banyak siswa yang melamun saat permainan berlangsung. Sehingga setelah bola terpukul siswa yang menjadi regu bertahan (defence) masih bingung siapa yang harus menangkap bola. Dari hal tersebut peneliti menyimpulkan bahwa minat belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Krembung Sidoarjo pada mata pelajaran PJOK kurang karena materi softball merupakan materi yang masih baru dan terasa asing bagi mereka. Minat belajar siswa dalam melaksanakan PJOK sendiri memiliki tingkat yang berbeda–beda yang dapat memengaruhi aktivitas gerak mereka, siswa yang berminat dalam pembelajaran PJOK cenderung lebih aktif bergerak maupun melakukan kegiatan lainnya, begitupun sebaliknya siswa yang minatnya kurang akan lebih cenderung bermalas–malasan dalam pembelajaran PJOK. Menurut Hartati dan Kristiyandaru, (2011: 1) bahwa salah satu olahraga yang paling digemari anak-anak sekolah, terutama para pelajar dan mahasiswa adalah softball disertai dengan teriakan-teriakan dalam bahasa asing yang bisa memotivasi mereka dalam melakukan permainan tersebut.

Menurut Crow & Crow (dalam Nurmala, Siti 2012) timbulnya minat dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: a. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu

atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda

b. Faktor motif sosial, yaitu minat dalam upaya mengembangkan diri dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman

c. Faktor emosional, yaitu minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Minat dapat digolongkan menjadi dua, yaitu minat instrinsik dan minat ekstrinsik. Minat instrinsik merupakan minat yang timbulnya dari dalam diri siswa sendiri tanpa

(3)

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive pengaruh dari luar, sedangkan minat ekstrinsik

merupakan minat yang timbulnya akibat pengaruh dari luar.

Minat juga dapat dikatakan rasa ketertarikan awal seseorang terhadap suatu kegiatan yang baru ia mengerti atau ia lihat yang mampu menyebabkan dirinya merasa bahagia oleh kegiatan tersebut. Menurut Djaali, (2009: 121) minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.

Menurut Slameto (dalam Sari, dkk 2016) siswa yang kurang memperhatikan pelajaran mengidentifikasikan bahwa siswa memiliki minat belajar yang rendah karena diketahui bahwa minat belajar adalah suatu ketertarikan atau kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, dalam hal ini berupa kegiatan belajar.

Dari permasalahan tersebut modifikasi permainan dirasa cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang dialami oleh para siswa. Modifikasi merupakan suatu cara untuk mempermudah atau menyederhanakan sesuatu sehingga lebih mudah untuk dilakukan. Menurut Yoyo dan Adang, (2000: 1) modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para guru agar pembelajaran mencerminkan Developmentaly Apropriate Practice (DAP). Oleh karena itu. DAP, termasuk didalamnya “body scaling” atau ukuran tubuh siswa, harus selalu dijadikan prinsip utama dalam memodifikasi pembelajaran penjas. Esensi modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi memiliki tingkat yang lebih tinggi.

Menurut Lutan (dalam Husdarta, 2009: 179) menyatakan mengenai tujuan memodifikasi dalam pelajaran pendidikan jasmani yaitu :

a. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran.

b. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi.

c. Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar. Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada di dalam kurikulum dapat tersampaikan dan disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor anak, sehingga pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar dapat dilakukan secara intensif.

Berdasarkan uraian di atas peneliti mengadakan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Modifikasi Permainan Softball Terhadap Minat Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Krembung Sidoarjo”.

METODE

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen murni dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab – akibat diantara variabel – variabel. Salah satu ciri pokok dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan (treatment) yang diberikan kepada subjek penelitian (Maksum, 2012: 13).

Desain penelitian ini masuk dalam kategori desain eksperimen murni (True Experimental Design) dengan menggunakan prinsip Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Artinya, dalam desain ini ada kelompok kontrol, dan subjek ditempatkan secara acak, dengan diadakan pre-test dan post-test sehingga dapat diketahui dengan pasti perbedaan hasil akibat perlakuan yang diberikan.

Penelitian ini dilakukan dari tanggal 12 Maret 2018 - 16 April 2018 pada hari Senin untuk kelompok kontrol (kelas X-IPA 7) pada jam 08.00 – 10.15 WIB dan hari Kamis untuk kelompok Eksperimen (kelas X-IPS 1) pada pukul 09.15 – 11.00 WIB dalam pembelajaran PJOK. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Krembung Sidoarjo dengan lokasi Jl. Raya Kecamatan No. 2, Desa Mojoruntut, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo.

Populasi yang diambil oleh penulis berada pada SMAN 1 Krembung Sidoarjo pada kelas X (sepuluh) dengan total jumlah 404 peserta didik yang terdiri dari 133 pria dan 271 wanita yang terbagi dalam 13 kelas. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel pada kelas X yang masing–masing berjumlah 31 peserta didik dalam satu kelas dengan teknik cluster random sampling atau sampel kelompok acak. Hasil pengambilan sampel penelitian tersebut telah ditentukan kelompok ekseperimen dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa sebagai dan kelompok kontrol dengan jumlah siswa 26 siswa.

Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah angket minat siswa. Menurut Maksum (2012: 130) angket adalah serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengungkap informasi, baik menyangkut fakta atau pendapat. Angket minat siswa yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket skala Likert. Setiap butir instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan gradasi skor 1 sampai 5.jawaban setiap butir instrumen menggunakan skala 465

(4)

ISSN :2338-798 likert gradasi dari positif sampai negatif. Angket minat

yang akan digunakan untuk pre-test dan post-test dalam rencana penelitian ini mengadopsi dari skripsi atas nama Fajar Furqon dengan judul Analisis Minat Siswa kelas V SD Se-Gusus Wonosobo Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi Terhadap Permainan Tee Ball pada tahun 2016

.

1. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Data hasil angket minat siswa terhadap pembelajaran PJOK dengan materi modifikasi permainan softball diolah dengan menggunakan perhitungan manual dan menggunakan program statistical package for social science (SPSS) for windows evaluation 20. Hasil diuraikan sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Angket Minat Siswa Kelompok Eksperimen.

Deskripsi Hasil angket

Pre-test Post-test Beda

Mean 124,97 126,13 1.16 Standart deviasi 8,57 8,669 0.099 Varian 78,447 75,154 -3,293 Nilai Min 113 113 32 Nilai Max 145 142 29 Besar Peningkatan 0,93%

Pada tabel di atas dapat dideskripsikan bahwa hasil angket minat siswa yaitu mean pre-test sejumlah 124,97 dan post-test sejumlah 126,13 dengan beda 1,16, Standart deviasi pre-test sejumlah 8,57 dan post-test 8,669 dengan beda 0,099, Varian pre-test sejumlah 78,447 dan post-test 75,154 dengan beda -3,293, nilai minimal pre-test sejumlah 113 dan post-test 145 dengan beda 32, nilai maksimal pre-test sejumlah 113 dan post-test 142 dengan beda 29, dan besar peningkatan pada kelompok eksperimen sebesar 0,93%.

Tabel 2. Hasil Angket Minat Siswa Kelompok Kontrol

Deskripsi Hasil angket

Pre-test Post-test Beda

Mean 126,5769 122,7692 -3.8077 Standart deviasi 12,80054 10,69694 -2,1036 Varian 163,854 114,425 -49,429 Nilai Min 99 100 1 Nilai Max 164 142 -22 Besar Peningkatan -3%

Pada tabel di atas dapat dideskripsikan bahwa hasil angket minat siswa yaitu mean pre-test sejumlah 126,5769 dan posttest sejumlah 122,7692 dengan beda -3,8077, Standart deviasi pre-test sejumlah 12,80054 dan post-test 10,69694 dengan beda -2,1036, Varian pre-test sejumlah163,854 dan posttest 114,425 dengan beda -49,429, nilai minimal pre-test sejumlah 99 dan post-test

100 dengan beda 1, nilai maksimal pre-test sejumlah 164 dan post-test 142 dengan beda -22, dan besar peningkatan pada kelompok kontrol sebesar -3%.

2. Hasil Analisis Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang dianalisis memiliki distribusi normal atau tidak. Dari perhitungan IBM SPSS for windows release 21.0 menggunakan uji normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov. Adapun kriteria pengujian normalitas data adalah:

a). Pengujian hipotesis

1. Ho : distribusi data normal 2. Ha : distribusi data tidak normal b). Krteria pengujian data berdistribusi normal

1. Signifikansi (p) > α = 0,05. Maka data berdistribusi normal

2. Signifikansi (p) < α = 0,05. Maka data berdistribusi tidak normal

Tabel 3. Hasil Pengujian Normalitas Kelompok Eksperimen

Deskripsi Pre-test Post-test

N 30 30

Mean 124,97 126,13

P-Value 0,471 0,788

Keterangan (p) > α = 0,05 (p) > α = 0,05

Status Normal Normal

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai signifikansi dari minat siswa dalam pembelajaran PJOK untuk pre-test dan post-test diperoleh nilai signifikansi P-Value lebih besar dari nilai alpha (5%), sehingga diputuskan H0 diterima yang berarti data yang diperoleh memiliki distribusi normal.

Tabel 4. Pengujian Normalitas Kelompok Kontrol

Deskripsi Pre-test Post-test

N 26 26

Mean 126,58 122,77

P-Value 0,878 0,619

Keterangan (p) > α = 0,05 (p) > α = 0,05

Status Normal Normal

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai signifikansi dari minat siswa dalam pembelajaran PJOK untuk pre-test dan post-test diperoleh nilai signifikansi P-Value lebih besar dari nilai alpha (5%), sehingga diputuskan H0 diterima yang berarti data yang diperoleh memiliki distribusi normal.

(5)

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 3. Hasil Analisis Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memastikan bahwa varian dari setiap kelompok sama atau sejenis, sehingga perbandingan dapat dilakukan secara adil Adapun kriteria pengujian homogenitas data adalah: Krteria pengujian data bersifat homogen :

1) Signifikansi (p) > α = 0,05. Maka data berdistribusi homogen

2) Signifikansi (p) < α = 0,05. Maka data berdistribusi tidak homogen

Tabel 5. Hasil Pengujian Homogenitas Kelompok Eksperimen

Nilai signifikasi (p) α (alpha) Keterangan Status 0.790 0.05 0.790 > 0.05 homogen

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai signifikansi dari minat siswa dalam pembelajaran PJOK untuk pre-test dan post-test diperoleh nilai signifikansi P-Value lebih besar dari nilai alpha (5%), sehingga data yang diperoleh bersifat homogen.

Tabel 6. Hasil Pengujian Homogenitas Kelompok Kontrol

Nilai signifikasi (p) α (alpha) Keterangan Status 0.759 0.05 0.759 > 0.05 homogen

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai signifikansi dari minat siswa dalam pembelajaran PJOK untuk pre-test dan post-test diperoleh nilai signifikansi P-Value lebih besar dari nilai alpha (5%), sehingga data yang diperoleh bersifat homogen.

4. Pengujian Hipotesis

Menjawab hipotesis yang telah diajukan, maka uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda rata-rata dengan menggunakan analisis uji paired t-test t-test sampel sejenis) dan uji t-independent (T-independent sampel berbeda). Nilai yang digunakan dalam perhitungan uji paired t-test adalah nilai pre-test dan post-test. Hasil perhitungan T-test sampel sejenis pada tabel 5 sebagai berikut/

Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji-T Kelompok Eksperimen

No Variabel Thitung Ttabel Sig. (2-tailed) Keterangan 1 Pre-test dan Post-test 0,928 1,699 0,361 Tidak ada pengaruh Berdasarkan pada tabel diatas menunjukkan bahwa hasil uji t pre-test dan post-test mempunyai nilai thitung

sebesar 0,928 ≤ ttabel 1,699 dengan Sig = 0,361 ≥ α = 0,05

yang sesuai dengan kriteria pengujian. Hal ini berarti menunukkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga

tidak ada pengaruh penerapan modifikasi permainan

softball terhadap minat siswa kelas X SMA Negeri 1 Krembung Sidoarjo.

Tabel 8. Hasil Perhitungan Uji-T Kelompok Kontrol No Variabel Thitung Ttabel Sig.

(2-tailed) Keterangan 1 Pre-test dan Post-test -1,867 1,708 0,74 Tidak ada pengaruh Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji t pre-test dan post-test mempunyai nilai thitung

sebesar -1,867 ≤ ttabel 1,708 dengan Sig = 0,74 ≥ α = 0,05

yang sesuai dengan kriteria pengujian. Hal ini berarti menunukkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga

tidak ada pengaruh penerapan permainan softball standart terhadap minat siswa kelas X SMA Negeri 1 Krembung Sidoarjo.

Tabel 9. Hasil Perhitungan Uji-T independen No Variabel Thitung Ttabel Sig.

(2-tailed) Keterangan 1 Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 2,136 1,673 0,03 7 Ada perbedaan

Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji t pre-test dan post-test mempunyai nilai thitung

sebesar 2,136 ≥ ttabel 1,673 dengan Sig = 0,037 ≤ α = 0,05

yang sesuai dengan kriteria pengujian. Hal ini berarti menunukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga

ada perbedaan minat siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol siswa kelas X SMA Negeri 1 Krembung Sidoarjo.

PENUTUP Simpulan

Tidak ada pengaruh penerapan modifikasi permainan softball terhadap minat siswa dalam pembelajaran PJOK pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Krembung, hal tersebut dibuktikan dari nilai thitung 0,928

≤ ttabel 1,699 dengan Sig = 0,361 ≥ α = 0,05 yang berarti

menunjukkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak karena

hanya terjadi peningkatan sebesar 0,93%. Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang modifikasi permainan softball untuk meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran PJOK dengan meteri permainan softball. 2. Bagi guru saat melaksanakan pembelajaran permainan softball hendaknya memperhatikan model dan metode yang digunakan dalam mengajar sehingga mampu 467

(6)

ISSN :2338-798 membuat siswa tertarik, lebih memperhatikan

penjelasan guru, dan menghargai guru ketika menjelaskan materi saat pembelajaran PJOK.

DAFTAR PUSTAKA

Bahagia, Yoyo dan Suherman, Adang. 2000. Prinsip – Prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Djaali. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hartati, Sasminta Christina Yuli dan Kristiyandaru, Advendi. 2011. Petunjuk Praktis Bermain Softball. Malang: Wineka Media.

Hartono, dkk. 2013. Pendidikan Jasmani : sebuah pengantar. Surabaya: UNESA Unevrsity Press. Husdarta, H.J.S. 2009. Manajemen Pendidikan Jasmani.

Bandung: Alfabeta.

Nurmala, Siti. 2012. Kependidikan (Online), Volume 42, No. 2, (journal.uny. ac.id/index.php/jk/article/ download/2242/1853 diakses tanggal 27 November 2017)

Maksum, Ali. 2012. Metodologi Penelitian dalam Olahraga. Surabaya: Unesa University Press. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 22 Tahun

2006. (Online) Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah (http://asefts63.file.wordpress.com diakses tanggal 30 Januari 2018)

Sari, dkk. 2016. ”Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar Terhadap Presentasi Belajar Fisikia Pada Siswa Kelas XI IPA SMA NEGERI 1 Galing Kabupaten Sambas”. Jurnal Edukasi Matematika dan Sain.Vol. 4 (2): hal. 108 – 144.

Undang – undang Republik indonesia Nomer 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Restindo Mediatama: Jakarta.

Gambar

Tabel  1.  Hasil  Angket  Minat  Siswa  Kelompok  Eksperimen.
Tabel  6.  Hasil  Pengujian  Homogenitas  Kelompok  Kontrol

Referensi

Dokumen terkait

Si la disposición imperativa y coercitiva es la formación o entrenamiento desde el tener, les decimos: tienen que tener conocimientos, los que no deben ser precarios; tienen

Trend hujan jangkamasa panjang diteliti dari segi trend hujan bulanan, musiman (monsun) dan tahunan bagi mengenalpasti variasi yang wujud dan punca yang mempengaruhinya.. Daerah

Perbezaan purata hujan bulanan yang cukup besar dalam tempoh bulan terawal dan terakhir bagi kedua-dua tahun sama sekali tidak memberi kesan kelewatan yang ketara dengan

Pada penelitian ini, angket digunakan untuk mengetahui respon siswa mengenai penggunaan media pembelajaran zooming presentation dalam proses pembelajaran fisika konsep

Berdasarkan keseluruhan variabel-variabel independen yang diuji secara individual dapat diketahui bahwa untuk model umum dari hasil uji F menunjukkan bahwa variabel

Dengan menggunakan data terkini yaitu Sakernas 2019, penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar kesenjangan penghasilan antar gender di Indonesia,

Dalam perkembangan nya diare sudah dapat ditangani dengan obat-obatan dari berbagai bahan dasar baik itu obat obatan berbahan dasar bahan kimia maupun obat obatan

Oleh karena itu, masyarakat-masyarakat tertentu (termasuk Melayu di Riau) berlomba dengan waktu untuk merengkuh kembali unsur-unsur budaya yang bisa meneguhkan diri