• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM PELUNCURAN PRODUK BARU DI PT. LG ELECTRONICS INDONESIA (STUDI KASUS: PELUNCURAN PRODUK BARU OPTIMUS G MOBILE)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM PELUNCURAN PRODUK BARU DI PT. LG ELECTRONICS INDONESIA (STUDI KASUS: PELUNCURAN PRODUK BARU OPTIMUS G MOBILE)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM

PELUNCURAN PRODUK BARU DI PT. LG

ELECTRONICS INDONESIA

(STUDI KASUS: PELUNCURAN PRODUK

BARU OPTIMUS G MOBILE)

Stephanie Evania* / Marta Sanjaya**

Jl Krendang Barat Gg 04 008/04

082112060582

Stephanie_evania@yahoo.com

Abstract

RESEARCH GOAL, is to identify the media relations strategies which was undertaken

by Public Relations LGEIN in Mobile Optimus G product launching and knowing how Public Relations build a good relationship with the media. RESEARCH METHODS which used is descriptive qualitative method. The data was collected through direct observation with “natural setting” and using semi-structured interview to the company's internal LGEIN as well as from the study of literature in the form of books that can help this research. VALIDATION using more than one data as comparation.

ANALYSIS was done by using an interactive model of data analysis by Miles and

Huberman, which performs data reduction, data display and make verification from result of data. RESULTS ACHIEVED by researcher is Public Relation LGEIN understand work and fulfill media needs well, as understand the media deadline, media writing style, quick responding media, and have the complete data. CONCLUSION, Public Relations LGEIN can provide the best service through media relations activities. This in an important factor for successful Public Relation, in example media publication (SE)

Keywords

Communication, Public Relations, Media Relations

Abstrak

TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk mengetahui strategi media relations yang dilakukan Public Relations LGEIN dalam peluncuran produk Optimus G Mobile dan mengetahui cara Public Relations membangun hubungan baik dengan media. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif.

(2)

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dengan suasana ilmiah (natural setting) dan menggunakan teknik wawancara semiterstruktur terhadap pihak internal perusahaan LGEIN serta dari studi kepustakaan berupa buku-buku yang dapat membantu penelitian ini. VALIDASI menggunakan lebih dari satu data sebagai perbandingan. ANALISIS dilakukan dengan teknik analisis data model interaktif menurut Miles and Huberman, yaitu melakukan reduksi data, display data dan membuat verifikasi dari hasil olahan data. HASIL YANG DICAPAI peneliti adalah Public Relations LGEIN dapat memahami kerja dan memenuhi kebutuhan media dengan baik, seperti memahami deadline media, gaya penulisan media, cepat tanggap dalam merespon media serta mempunyai data yang lengkap. SIMPULAN, Public Relations LGEIN dapat memberikan pelayanan yang baik melalui kegiatan media relations. Hal ini menjadi faktor penting untuk mencapai keberhasilan Public Relations yaitu publikasi media. (SE)

Kata Kunci

Komunikasi, Public Relations, Media Relations

1.1 Pendahuluan

Zaman sekarang keberadaan produk elektronik telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat umum. Produk elektronik tersebut antara lain televisi, lemari pendingin, mesin cuci, penyedot ruangan, AC (Air Conditioner), komputer, laptop, telepon genggam dan lain sebagainya. Setiap produk elektronik tentunya memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, saat ini telah banyak perusahaan multinasional yang saling bersaing satu sama lain untuk menciptakan inovasi terbaru dengan meluncurkan produk berteknologi tinggi.

Salah satu perusahaan yang menarik perhatian peneliti adalah perusahaan LG Elektronik Indonesia yang disingkat menjadi LGEIN. LGEIN merupakan perusahaan multinasional yang selalu berusaha memenuhi kebutuhan setiap orang melalui inovasi terbarunya. Salah satu inovasi LGEIN adalah dengan meluncurkan produk baru yang memiliki keunikan tersendiri di pasaran Indonesia.

Pada tahun 2013, LG meluncurkan produk Home Appliance berupa mesin cuci dan lemari pendingin berkapasitas terbesar se-Indonesia. Produk Home Appliance LG merupakan produk yang telah berkembang dengan baik dan terkenal di masyarakat Indonesia. Hal ini didukung dengan berbagai perhargaan yang telah diraih oleh LG, seperti memperoleh Gold Award dari CCSL (Center of Customer Satification & Loyalty) pada produk Home Appliance di tahun 2012, memperoleh iDea Award sebagai Favorite Brand untuk produk Home Appliance di tahun 2013.

Terkait dengan peluncuran produk baru tersebut, di tahun yang sama LGEIN meluncurkan produk baru yaitu Optimus G Mobile di Indonesia. Dalam kasus ini, keberadaan LG Mobile masih dalam proses pengembangan teknologi. Hal ini menarik perhatian peneliti untuk melihat proses pengembangan LG Mobile di Indonesia karena banyaknya produk mobile yang canggih saat ini, seperti Iphone, Samsung, Sony, Blackberry, dan Nokia.

(3)

LG Electronics Indonesia tentunya harus mempunyai strategi yang baik dalam membangun image LG Mobile di masyarakat Indonesia. Melalui produk Optimus G Mobile ini diharapkan dapat memberi pandangan kepada masyarakat terutama di Indonesia, bahwa LG Mobile merupakan salah satu produk canggih yang dapat bersaing dengan produk mobile lainnya.

Hal yang menarik pada produk Optimus G Mobile adalah LG berani meluncurkan produk mobile pertama yang berbasis LTE dengan prosesor Snapdragon Quad-Core pertama di dunia. Informasi penting ini tentunya perlu diketahui oleh masyarakat luas. Melalui Public Relations (PR), LGEIN mengkomunikasikan Optimus G Mobile melalui media massa kepada masyarakat. Media massa merupakan alat atau perantara yang digunakan oleh Public Relations dalam menyampaikan informasinya.

Peneliti tertarik untuk mengamati strategi PR LGEIN dalam menyampaikan key message terkait dengan peluncuran Optimus G Mobile kepada para media sehingga para media dapat memahami dengan baik inti dari informasi tersebut dan akhirnya memutuskan untuk melakukan publikasi kepada masyarakat. Apabila seorang PR dapat menjalankan proses kerjanya, terutama dalam hal menyusun pesan untuk media, maka pesan tidak hanya dapat diterima namun juga dipandang penting bagi media lokal. Hal ini dapat dijadikan sebagai pemahaman bahwa seorang PR telah membuat langkah besar menuju keberhasilan program perusahaan.

Tercapainya tujuan utama PR, perlu didukung dengan adanya hubungan baik antara perusahaan dengan para media. Dalam kondisi ini, media relations merupakan salah satu bagian dari PR yang sangat penting dan efisien untuk berinteraksi dan menjalin hubungan dengan media (Darmastuti, 2012: 13). Seorang PR tentunya mempunyai strategi dalam menjalankan kegiatan media relations serta membangun hubungan dengan para media.

Berlandaskan hal inilah, PR PT. LG Electronics Indonesia juga menaruh perhatian besar pada penciptaan relasi media (media relations) yang baik dengan para pewarta media dalam menyampaikan pesan perusahaan terutama pada saat peluncuran produk baru kepada publik yang menjadi konsumen potensialnya. Maka dari itu, penulis tertarik untuk meneliti “STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM PELUNCURAN PRODUK BARU DI PT. LG ELECTRONICS INDONESIA (STUDI KASUS: PELUNCURAN PRODUK BARU OPTIMUS G MOBILE).”

1.2 Metode Penelitian

Metode riset yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pada metode ini peneliti menjadi instrument kunci dalam suatu penelitian. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan dan wawancara. Selama pengumpulan data, peneliti terlibat langsung dan mendalami segala kegiatan Public Relations LG Indonesia yang menjadi subjek penelitian dan sumber informasi penelitian.

(4)

1.3 Hasil dan Bahasan

Dalam peluncuran Optimus G Mobile, Public Relation Head LGEIN membuat sebuah PR Plan yang berisikan strategi pelaksanaan kegiatan terkait dengan peluncuran Optimus G. PR Plan dibagi menjadi tiga tahap yaitu penyebaran press release, exclusive review pada top tier media dan press conference (official launch). PR LGEIN telah menetapkan objektif, schedule, konsep, target media dan sampel atau contoh kegiatannya.

Secara keseluruhan kegiatan yang direncanakan dalam PR Plan, telah terlaksana dan berlangsung dengan baik. Namun pada saat pre launching, PR LGEIN juga menyebarkan press release mengenai “Optimus G menang sebagai produk android terbaik dibandingkan lainnya pada Majalah Consumen Review di Amerika.” Serta pada saat mengadakan exclusice review, PR LGEIN tidak menyertakan media magazine sebagai tamu undangan saat kegiatan tersebut berlangsung, hanya lima media online dan media cetak harian yang menjadi tamu undangannya (lampiran).

Berbeda halnya dengan product review yang kedua, PR LGEIN memberikan kesempatan kepada media cetak seperti majalah dan tabloid.

1.3.1 Pembahasan Strategi Media Relations yang Dilakukan Public Relations LGEIN Terkait Press Release dan Kestabilan Publikasi

Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, peneliti melihat bahwa kedua Public Relations LGEIN mempunyai konsep penulisan release yang tidak jauh berbeda. Adanya nilai pada suatu berita, merupakan hal yang penting bagi PR LGEIN dalam memberikan informasi kepada media. Selain berita yang bernilai, isi release juga harus inline dengan key message yang ingin disampaikan. Tujuannya supaya key message dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh media.

Dilihat dari struktur penulisan press release, masing-masing dari PR LGEIN mempunyai konsep penulisan yang hampir sama. PR LGEIN selalu berusaha menulis press release yang jelas, lengkap, menggunakan struktur penulisan 5W 1H, dan selalu mengutamakan kebutuhan wartawan serta bermanfaat bagi masyarakat. Biasanya dalam membuat release, PR LGEIN selalu membuat judul yang menarik (menggambarkan inti dari release). Selain itu pada paragraf pertama, PR LGEIN juga menyertakan 5W 1H. Tujuannya untuk menghemat waktu media dalam memahami pesan inti release tersebut. Press release yang singkat atau hanya terdiri dari satu sampai dua halaman, tidak menjamin bahwa key message yang ingin disampaikan dapat diterima baik oleh media. Penulisan release tidak selalu bergantung pada banyak atau tidaknya halaman. Tetapi bagaimana seorang Public Relations dapat menyertakan semua informasi penting kedalam sebuah release, yang tentunya dapat dipahami oleh media. Pada umumnya media mengejar faktual dan kelengkapan informasi, semakin jelas dan lengkap informasi yang dituangkan pada sebuah release maka akan lebih memudahkan media dalam melakukan publikasi.

Selain itu kestabilan publikasi pada produk Optimus G terbilang cukup baik. Public Relations Head LGEIN dapat mengatur waktu publikasi media, melalui strategi penyebaran release saat pre launching, launching dan diimbangi dengan product review saat post launching. Strategi yang dilakukan adalah membuat informasi dengan variasi yang berbeda. Tujuannya supaya media memperoleh angle penulisan yang berbeda atau

(5)

bervariasi dari pemberitaan sebelumnya. Terbukti dari hasil publikasi media terkait peluncuran Optimus G Mobile. PR LGEIN dapat mengatasi pemberitaan di media dan mengontrol kestabilan publikasi. Melalui hasil publikasi tersebut dapat membuktikan bahwa, strategi PR LGEIN dalam membuat press release telah berlangsung dengan cukup baik.

1.3.2 Pembahasan Strategi Public Relations LGEIN Terkait Penyeleksian Media

Pemilihan media merupakan hal yang penting, karena seorang PR harus memperhatikan apakah informasi tersebut inline atau tidak dengan target media. PR LGEIN mempunyai strategi yaitu dengan membagi media berdasarkan kelas A dan kelas B. Pembagian kelas itu pun didasari oleh banyak faktor, seperti reputasi dalam penulisan, kredibilitas media, kategori pembaca, oplah, distribusi, iklan yang besar dan lain sebagainya. Sehingga banyak faktor yang dapat mempengaruhi PR LGEIN dalam menetapkan kelas media.

Semua itu dilakukan PR LGEIN agar informasi yang menyangkut LGEIN dapat terpublikasikan di media yang sesuai dengan kelasnya. PR LGEIN juga berusaha menyebarkan informasi seluas-luasnya dan berusaha menghindari media diluar target sasarannya. Dapat dikatakan bahwa PR LGEIN selalu berhati-hati dalam memberikan informasi kepada media. Misalnya setelah press conference, biasanya PR LGEIN akan mengirimkan press release beserta dokumentasi saat acara kepada media yang hadir.

Namun kadangkala pada media absent terdapat media yang bukan target sasarannya. Sehingga pada saat pengiriman informasi, PR LGEIN akan melakukan penyortiran media terlebih dahulu. Strategi yang dilakukan PR LGEIN ini terbilang cukup berhasil, karena informasi mengenai peluncuran Optimus G Mobile telah terpublikasikan pada media yang tepat. Media yang tepat tentunya akan mengarah kepada target pembaca yang tepat pula, sehingga informasi terkait peluncuran produk tersebut dapat dikonsumsi atau diterima oleh target utama PR LGEIN yaitu masyarakat luas (konsumen potensialnya).

1.3.3 Pembahasan Strategi Media Relations yang Dilakukan Public Relations

LGEIN Terkait Pemberian Undangan kepada Media dan Penggunaan

Electronic Communications

Sebelum menjalankan suatu acara, PR LGEIN biasanya melakukan penyebaran undangan melalui media elektronik, seperti email, telepon dan SMS (Short Message Service). Dalam mengundang media, PR LGEIN melakukan penyebaran undangan secara langsung kepada jurnalis atau wartawan yang bersangkutan, kurang lebih 3-4 hari sebelum acara berlangsung. Tujuannya PR LGEIN ingin menerapkan konsep, bahwa undangan tersebut ditujukan untuk mereka bukan atas dasar penugasan dari medianya.

Strategi yang digunakan saat mengundang media terkait press conference mengenai peluncuran Optimus G Mobile. Hal pertama yang dilakukan adalah menyampaikan informasi yang menarik di awal undangan, seperti kenapa acara ini penting untuk dihadiri oleh para jurnalis atau wartawan. Setidaknya dengan cara itu, dapat memunculkan rasa penasaran media terhadap acara LGEIN tersebut.

Penyebaran undangan melalui email berjalan dengan cukup baik, karena PR LGEIN dapat memberikan sedikit mention mengenai inti dari acara. Hal ini dapat memudahkan media dalam menetapkan jadwal kepada redaksi tempat media bekerja. Tidak hanya itu, PR LGEIN juga mengundang media melalui telepon, tujuannya untuk mengingatkan media sekaligus melakukan kontak langsung dengan wartawan atau

(6)

jurnalis tersebut. Langkah terakhir adalah mengirimkan SMS kepada media sebelum acara berlangsung. Intinya sama, PR LGEIN ingin mengingatkan media terhadap acara LGEIN tersebut. Terbukti saat peneliti menyebarkan undangan, banyak media yang menyatakan akan hadir saat press conference. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui daftar kehadiran media atau pada media absent.

Selain itu, hal lain yang membuat PR LGEIN memanfaatkan perkembangan komunikasi ini adalah karena PR dan media sama-sama mempunyai kesibukan yang tidak dapat terhindari. Selain melalui telepon, SMS atau email, PR LGEIN juga menggunakan BBM (Blackberry Messager) sebagai alat komunikasi mereka. Tentunya melalui teknologi komunikasi ini dapat memudahkan media dalam memperoleh informasi, selain itu PR pun dapat merespon permintaan media dalam waktu yang cepat. Terbukti selama ini, media-media lebih sering mempergunakan alat komunikasi tersebut untuk berhubungan dengan PR LGEIN ataupun sebaliknya. Misalnya dalam pengiriman press release, dokumentasi, undangan acara, penawaran product review kepada media, atau permintaan data tambahan, request media interview dan lain sebagainya.

1.3.4 Pembahasan Strategi Media Relations yang Dilakukan Public Relations

LGEIN Terkait Peluncuran Optimus G Mobile

Sebelum meluncurkan produk Optimus G, Public Relation Head LGEIN telah membuat sebuah PR Plan. Dimana PR plan tersebut digunakan sebagai panduan PR dalam menjalankan kegiatan media relations. Strategi yang direncanakan dalam PR Plan terkait peluncuran produk ini terdapat pada saat pre launching dan saat launching. Selain itu PR LGEIN juga menambahkan strategi pada saat post launching, yang mana dilakukan setelah produk telah resmi diluncurkan di Indonesia.

Rencana yang telah disusun saat pre launching dapat dikatakan cukup berhasil. PR LGEIN memberikan buzz kepada media berupa informasi mengenai kedatangan Optimus G di Indonesia. Melalui informasi-informasi tersebut, hasil yang diperoleh PR LGEIN adalah dengan munculnya pemberitaan mengenai Optimus G di beberapa media. Pahamnya media terhadap isi dari press release merupakan hal yang penting. Karena keberhasilan Public Relations dalam publisitas dan munculnya ketertarikan media untuk membuat suatu tulisan di medianya, tergantung dari komunikatif atau tidaknya sebuah release.

Saat pre launching, Bapak RDG juga menerapkan exclusive review. Strategi ini terbilang cukup berhasil dan berjalan sesuai rencana. Seluruh media yang diundang kedalam exclusive review ini, datang untuk memenuhi undangan. Saat acara, Bapak RDG terbilang sukses menghadiri seluruh media yaitu lima jurnalis dari media online dan dua jurnalis dari media cetak (surat kabar). Saat acara berlangsung, PR LGEIN pertama-tama menjamu media dengan makan siang, lalu dilanjutkan dengan product presentation dan sesi tanya jawab di kantor LGEIN. Para media juga memperoleh kesempatan me-review Optimus G selama dua minggu sebelum Optimus G resmi diluncurkan di Indonesia. Hasilnya sesuai dengan rencana Bapak RDG, sebelum Optimus G resmi diluncurkan di Indonesia, pemberitaan mengenai penjelasan produk telah dipublikasikan oleh media-media tersebut.

Setelah pre launching, barulah Bapak RDG memasuki tahap kedua yaitu melaksanakan peluncuran produk Optimus G. Disini, PR LGEIN ingin mengumumkan secara resmi (official launch) bahwa Optimus G Mobile telah diluncurkan di Indonesia. Karena konsep dari Optimus G adalah premium smartphone, maka suasana ruangan lebih bersifat elegan dan megah. Penataan kursi untuk para undangan pun dibuat seperti

(7)

jamuan makan, supaya konsep megahnya dapat lebih terasa. Jumlah media yang diundang pun melebihi target perkiraan PR LGEIN, sehingga dapat disimpulkan bahwa para media memiliki antusias yang cukup tinggi terhadap produk Optimus G.

Dalam mengemas acara ini, PR LGEIN menetapkan beberapa strategi guna menunjang keberhasilan press conference. Dimulai dari pemilihan lokasi dan waktu, PR LGEIN memutuskan untuk mengadakan press conference di XXI Plaza Senayan karena lokasinya yang berada di string area, sehingga dapat memudahkan media untuk hadir. Selain itu XXI Plaza Senayan mempunyai peralatan yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan PR untuk menampilkan sisi elegan dan megah pada acara press conference. Selain itu pemilihan waktu press conference juga disesuaikan dengan media (jam makan siang, pukul 12:00-selesai), diharapkan media dapat meluangkan waktu untuk hadir saat press conference. Terbukti dari lokasi yang nyaman dan pemilihan waktu yang tepat, PR LGEIN telah berhasil mendatangkan media dengan jumlah yang mencapai bahkan melewati target.

Hal penting lain yang harus diperhatikan adalah konsep acara saat press conference berlangsung. PR LGEIN telah mengatur acara dari awal hingga selesai dengan baik. Hal itu dilihat dari penataan panggung saat product presentation, PR memilih narasumber yang tepat yaitu PM (Product Manager). PM adalah narasumber yang paling memahami produk secara detail dan jelas, sehingga saat beliau menjelaskan produk pun terlihat sangat menguasai dan tentunya menuntaskan rasa penasaran media terhadap produk tersebut. Selain itu saat sesi Q&A (Queston & Answer), PR LGEIN menyediakan narasumber yang representative yaitu Product Manager, President Director dan Marketing Director. PR LGEIN turut menghadirkan Presdir karena ingin menunjukkan bahwa LGEIN serius dalam meluncurkan Optimus G di Indonesia. Saat Q&A, para media memiliki antusias untuk bertanya dan menyimak setiap jawaban yang dilontarkan oleh narasumber.

PR LGEIN juga menyajikan product display yang menarik kepada media. Produk yang disajikan adalah Optimus G yang asli (bukan dummy), media dapat bebas ber-experience secara langsung terhadap produk saat press conference. Tujuannya supaya media dapat membuktikan informasi, mengenai teknologi yang telah mereka dapatkan melalui product presentation atau penjelasan di press release, hal ini nantinya dapat menambahkan angle penulisan pada media. Selain itu PR LGEIN juga menyediakan model yang menarik dan cantik saat press conference, tujuannya untuk membantu media dalam pengambilan gambar. Kadang kala ada media yang menyukai hasil gambar produk beserta model. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan media tersebut, maka PR LGEIN telah mengantisipasi dengan menyediakan model saat press conference berlangsung. Penyajian product display disertai dengan penataan visualitas (logo perusahaan) terbilang cukup baik. Karena penyampaian produk dan visualitas dapat terlihat dari hasil gambar pada publikasi media.

Setelah acara selesai, PR LGEIN masih memberi kesempatan kepada seluruh media untuk melakukan wawancara langsung (direct communication) bersama narasumber LGEIN. Dalam hal ini, PR LGEIN terlihat benar-benar melayani medianya dengan baik. Karena PR LGEIN bersifat terbuka untuk mempersilahkan media melakukan interview bersama narasumber representative LGEIN. Ketertarikan dan antusias media terhadap kesempatan ini dapat terlihat dari banyak media yang masih stay di lokasi saat acara press conference telah berakhir. Tentunya kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh media, karena mereka dapat memperoleh informasi tambahan dan bahkan informasi yang eksklusif dibandingkan dengan media lainnya.

(8)

Selain itu PR LGEIN juga memberikan bingkisan kepada setiap media sebagai bentuk apresiasi, karena para media telah menyempatkan waktu untuk hadir ke acara tersebut.

Pada tahap akhir yaitu post launching (setelah kegiatan press conference), Bapak RDG mengadakan product review dengan meminjamkan Optimus G untuk media pada layer kedua yaitu majalah dan tabloid. Hal ini dilakukan untuk me-maintain pemberitaan mengenai Optimus G di media massa. Terbukti strategi PR LGEIN ini berlangsung dengan cukup baik, dua minggu setelah press conference berlangsung pemberitaan mengenai Optimus G berada di beberapa tabloid dan dua minggu setelahnya (satu bulan setelah press conference) pemberitaan pun ada di beberapa majalah.

Selain itu PR LGEIN juga memberikan kesempatan kepada media yang ingin melakukan media interview terhadap narasumber LGEIN. Hal ini tentunya lebih tepat disebut sebagai bentuk pelayanan PR LGEIN untuk memenuhi kebutuhan media, berupa data tambahan terkait dengan Optimus G Mobile. Dengan adanya pelayanan yang ramah (welcome) dari PR LGEIN, para media merasa lebih nyaman dan dihargai karena telah diberi kesempatan untuk memperoleh informasi tambahan. Terbukti terdapat beberapa media yang menggunakan kesempatan ini, mereka me-request kepada PR LGEIN untuk dapat dipertemukan dengan narasumber LGEIN.

1.3.5 Pembahasan Hubungan Personal antara Public Relations LGEIN dengan

Media

Media relations merupakan posisi sentral bagi PR karena media merupakan alat yang digunakan untuk menjangkau publik. Melalui media, PR LGEIN dapat menyalurkan informasi perusahaan kepada target utamanya yaitu masyarakat luas. Sehingga dalam menjalankan setiap kegiatan, perlu ada hubungan baik yang terbina antara PR dengan media massa. Meskipun menurut PR LGEIN hubungan baik bukan menjadi tujuan utama, namun hubungan baik ini dijadikan PR sebagai tools untuk mencapai kesuksesan PR yaitu publikasi media. Seorang Public Relations haruslah dapat memahami dan memenuhi kebutuhan para medianya dengan baik. Seperti halnya PR LGEIN yang selalu menganggap media relations is human relation. Meskipun target sebenarnya adalah medianya, namun yang selalu dihadapi oleh PR LGEIN adalah praktisi atau pekerja medianya. Selama ini dalam melakukan komunikasi dengan redaktur, jurnalis, atau wartawan (praktisi media), PR LGEIN tidak hanya fokus pada penyampaian informasi perusahaan saja. Namun turut mementingkan relationship yang terjalin antar PR LGEIN dengan praktisi medianya.

PR LGEIN kerap mengadakan nonton film bersama media, tanpa menyangkutpautkan pekerjaan selama acara berlangsung, selayaknya seperti menjalin hubungan bersama teman atau keluarga. Kegiatan berkumpul bersama media dilakukan kira-kira satu sampai dua bulan sekali. Selain itu PR LGEIN juga mengadakan makan siang bersama media sebelum menjalankan suatu kegiatan, misalnya makan siang sebelum kegiatan press conference atau exclusive product review berlangsung. Kegiatan informal seperti ini dilakukan guna terjalinnya komunikasi antar personal yang mendalam antar PR LGEIN dengan para media.

PR LGEIN juga memahami bagaimana cara bekerja media, deadline media, struktur penulisan media dan lain sebagainya. Selain itu PR LGEIN juga memahami kebutuhan dari masing-masing media. Karena kebutuhan setiap media berbeda-beda,

(9)

sehingga sudah menjadi tugas PR LGEIN untuk menyesuaikan setiap informasi atau kegiatan perusahaan dengan kebutuhan medianya. Untuk memenuhi segala kebutuhan media, PR LGEIN selalu cepat dalam menyebarkan informasi dan merespon pertanyaan dari media.

Seperti halnya ungkapan yang dikemukakan oleh Luigino Bruni mengenai reciprocity, bahwa masing-masing orang memperlakukan seseorang seperti orang lain memperlakukan mereka (hubungan timbal balik). Dalam hal ini PR LGEIN telah melayani, memenuhi kebutuhan media dengan cukup baik melalui berbagai kegiatan media relations. Hal tersebut turut membuahkan hasil positif dari media berupa dipublikasikannya informasi mengenai produk Optimus G Mobile di media massa.

1.4 Simpulan dan Saran

Simpulan:

1. Pada peluncuran produk baru seperti Optimus G Mobile, media relations merupakan bagian penting dalam aktivitas Public Relations. Public Relations LG Indonesia dapat memahami dan memenuhi kebutuhan para media dengan baik. Bentuk pelayanan yang diberikan seperti menyediakan data yang lengkap untuk media, cepat tanggap dalam memberi respon kepada media, memahami deadline serta gaya penulisan media. Kegiatan media relations merupakan faktor penting untuk mencapai keberhasilan Public Relations yaitu publikasi media 2. Press release harus dibuat dengan jelas, lengkap dan sesuai dengan standart

penulisan release. Seorang Public Relations harusnya tidak terfokus dengan banyaknya halaman pada sebuah release, melainkan yang menjadi fokus utama adalah faktual dan kelengkapan suatu informasi. Tujuannya supaya media dapat dimudahkan pada saat menulis suatu berita.

3. Media massa merupakan media pendukung dalam menyebarkan informasi perusahaan. Tanpa dukungan media, perusahaan akan sulit menyebarkan pesan-pesan penting kepada masyarakat luas. Setiap menjalankan kegiatan media relations, subjek yang kita hadapi adalah praktisi medianya. Sehingga penting bagi seorang PR untuk dapat membangun dan membina hubungan baik dengan praktisi media tersebut.

Saran:

1. Meningkatkan hubungan baik dengan para media khususnya praktisi yang baru menjalankan kerjasama dengan LG Indonesia, melalui kegiatan seperti press lunch, seperti makan bersama dengan praktisi media dalam beberapa waktu, misalnya sekali dalam dua bulan. Tujuannya untuk meningkatkan hubungan secara personal antara LG Indonesia dengan praktisi media yang baru tersebut

Referensi

Ardianto, E. (2011). Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

(10)

Bromm, G. (2006). Cutlip & Center Effective Public Relations. New Jersey: Prentice-Hal,Inc.

Butterick, K. (2012). Pengantar Public Relations Teori dan Praktif, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Darmastuti, R. (2012). Media Relations Konsep, Strategi & Aplikasi. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Haq, Assidah Fil. (2011). Penanganan Krisis Public Relations Melalui Media Relations PT. PLN (Persero) APJ Banten Utara. Elektronik Jurnal Fisip Untirta. 1 (1) : 1-23

Hendiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Ikpe, E. H., & Olise, F. P. (2010). The Era of New Media Technologies and the Challenges of Media Relations Practice in Nigeria. J Communication. 1 (2) : 59-68

Iriantara, Y., & Surachman, A. Y. (2011). Public Relations Writing Pendekatan Teoretis dan Praktis. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Khodarahmi, E. (2009). Media Relations. Emerald Group Publishing Limited. 18 (5) : 535-540

Kriyantono, R. (2008). Public Relations Writing. Jakarta: PT Fajar Interpratama Offset. Macnamara, Jim. (2010). Stategi Public Relations. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Moleong, Lexy. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana, D. (2010). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Soemirat, S., & Ardianto, E. (2010). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Supa, D. W., & Zoch, L. M. (2009). Maximizing Media Relations Through a Better Undestanding of the Public Relations. Public Relations Journal. 3 (4) : 1-28 Widyaningrum, A. Y. (2012). Strategi Media Relations Perusahaan Multinasional di

(11)

Sumber Lain :

Website LG. (2012). LGEI Trendreader Media Monitoring. Retrieved Mei 28, 2013, from http://lgei.trendreader.info

Riwayat Penulis

Stephanie Evania di Banjarmasin, 05 November 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Public Relations tahun 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa setelah Saksi mengetahui dari pemotongan gaji pada bulan Januari 2010 Terdakwa telah meminjam uang di BRI sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) tersebut,

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembiayaan multijasa yang diimplementasikan di BMT UGT Sidogiri Cabang

Korelasi Sinergi Organisasi Pelajar Pondok Fadllillah dengan Pendidik Dalam Pembentukan Karakter Siswa Kelas X MA Fadlillah Sidoarjo, Dosen Pembimbing I, Prof.. Damanhuri,

Estrogen Receptor-  is The Predominant Estrogen Receptor Subtype in Human Oral Epithelium and Salivary Glands.. Journal of

Dari gambar 1.1 nilai ROA pada setiap perusahaan jasa yang termasuk. kelompok JII selalu mengalami fluktuasi setiap tahunnya, kecuali

Referensi - Pedoman Pengendalian Penyakit Diare, 2012, Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehaan Lingkungan. - Buku Saku

meskipun Pasal 23 ayat (2) UUPA menyatakan bahwa hak milik beralih pada saat akta PPAT diperbuat (Akta PPAT itu merupakan bukti bahwa hak atas tanah telah beralih kepada

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi ulama Kota Banjarmasin Tentang Pelaku Transeksual Sebagai Wali Dalam Perkawinan beserta dasar