• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. diterbitkan oleh PEFINDO dan beredar pada akhir tahun di unduh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. diterbitkan oleh PEFINDO dan beredar pada akhir tahun di unduh"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian adalah peringkat obligasi yang diterbitkan oleh PEFINDO dan beredar pada akhir tahun 2012 – 2014 di unduh www.pefindo.co.id. Laporan tahunan perusahaan yang dipakai untuk menguji pengaruh peringkat obligasi adalah data pada tahun t-1 yaitu laporan tahunan 2012 hingga 2014 yang telag diaudit oleh akuntan publik diunduh dari situs www.idx.co.id.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal yang bertujuan untuk menyelidiki sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada melalui data tertentu. Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh manajemen laba dan rasio keuangan terhadap peringkat obligasi

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Variabel penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen.

a. Variabel dependen

Variabel dependen (variabeloutput/ kriteria/ konsekuen/ endogen/ terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

(2)

variabelbebas. Variabel dependen pada penelitian ini adalah peringkat obligasi. b. Variabel independen

Variabel Independen (variable stimulus /prediktor/ antecendent/ eksogen/ bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Penelitian ini menggunakan variabel manajemen laba dan rasio keuangan sebagai variabel independen.

2. Definisi dan operasionalisasi variabel a. Variabel dependen

Peringkat obligasi merupakan sebuah pernyataan tentang keadaan pengutang dan kemungkinaan apa yang bisa dan akan dilakukan sehubungan dengan utang yang dimiliki. Peringkat obligasi diterbitkan oleh lembaga pemeringkatan, seperti PT PEFINDO dan BEI. Peringkat obligasi menggunakan interpretasi dari penelitian Gu dan Zhao (2006) dalam Bramasta (2012) yang menggunakan kode 19 sampai dengan 1. Dengan maksud bobot yang tinggi yang lebih merepresentasikan peringkat yang lebih tinggi.

Tabel 3.1

(3)

Skala AAA 19 AA+ 18 AA 17 AA- 16 A+ 15 A 14 A- 13 BBB+ 12 BBB 11 BBB- 10 BB+ 9 BB 8 BB- 7 B+ 6 B 5 B- 4 CCC+ 3 CCC 2 CCC- 1 Sumber: Pefindo b. Variabel independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah manajemen laba dan rasio keuangan.

1. Manajemen laba adalah pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer untukmencapai tujuan khusus. Cara yang digunakan adalah dengan cara manajemen mengubah atau merekayasa angaka-angka dalam laporan keuangan.Proksi manajemen laba pada penelitian ini menggunakan model Healy (1985) dalam Bramasta (2012). Model yang digunakan adalah estimasi akrual kelolaan, pada model ini diasumsikan akrual non kelolaan pada periode t diperkirakan 0. Estimasi kelolaan distandarisasi dengan

(4)

total asset dengan maksud untuk mengantisipasi distorsi ukuran perusahaan. Pengukuran estimasi akrual kelolaan menggunakan model Healy (1985) dalam Bramasta (2012) sebagai berikut :

TAit EDAIT =

Ait-1 Keterangan:

EDAit = estimasi akrual kelolaan untuk periode t TA it = total akrual periode t

Ait -1 = total aset pada periode t-1

Dengan perhitungan total akrual sebagai berikut : TAit = laba bersiht – arus kas kegiatan operasit

Cara melihat perusahaan melakukan manajemen laba atau tidak ditunjukkan dari rata-rata koefisien estimasi akrual kelolaan. Rata-rata koefisien estimasi akrual kelolaan yang bernilai positif menunjukkan bahwa perusahaan melakukan manajemen laba dengan cara-cara tertentu untuk menaikkan laba. Sedangkan nilai rata-rata koefisien estimasi akrual bernilai negative mengindikasikan manajemen melakukan upaya untuk menurunkan atau mengurangi laba.

(5)

a. Leverage

Rasio leverage ini digunakan untuk mengukur keseimbangan proporsiantara asset yang didanai dari kreditor (utang) dan yang didanai oleh pemilikperusahaan (ekuitas). Semakin tinggi rasio leverage perusahaan, semakin besarresiko kebangkrutan. Semakin rendah leverage perusahaan, semakin baikperingkat yang diberikan pada perusahaan.Rasio yang digunakan untuk mengukur leverage adalah Debt to Equity Ratio (DER) = Total Hutang : Total Ekuitas.

b. Produktivitas

Rasio produktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakansumber daya yang dimilikinya. Perusahaan yang rasio produktivitasnya tinggimemperlihatkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang lebih tinggidibandingkan dengan perusahaan yang rasio produktivitasnya lebih rendah. Rasio yang digunakan untuk mengukur Produktivitas adalahproduktivitas = output : input,

c. Profitabilitas

Rasio profitabilitas menunjukkan tingkat kinerja keuangan suatu

perusahaan. Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memperleh labadalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.Menurut Botman (1989) dan Bousita & Young (1998), Adam and Haerwisk(1998) dalam Brasmata (2012), semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan makasemakin rendah resiko

(6)

ketidakmampuan membayar atau default. Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas ini menggunakan Return On Asset (ROA) = Laba Bersih : Total Aktiva.

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan non keuanganyang telah terdaftar di BEI, menerbitkan obligasi yang telah diperingkat olehPefindo dan beredar pada akhir tahun 2012 -2014.

2. Sampel penelitian

Penilaian sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengantujuan untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yangditentukan. Adapun kriteria sampel yang akan digunakan yaitu: a) Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan sektor non keuangan.

b) Obligasi yang diterbitkan diberi peringkat oleh PEFINDO dan beredarselama periode pengamatan yaitu 2012-2014.

c) PEFINDO dan beredarselama periode pengamatan yaitu 2012-2014. d) Perusahaan penerbit obligasi terdaftar di BEI dan menyediakan

datalaporan keuangan pada tahun 2012 - 2014 yang telah diaudit oleh akuntanpublik.

e) Perusahaan memilki data-data yang lengkap terkait dengan variabelyang digunakan dalam penelitian.

(7)

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan cara mencatat data dari laporan-laporan, catatan dan arsip-arsip yang diperoleh dari beberapa sumber. Data yang digunakan adalah data perusahaan Objek yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012 sampai 2014, dengan menggunakan teknik dokumentasi dan studi pustaka:

1. Studi Pustaka

Teknik studi pustaka dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data yang digunakan terutama dengan cara mengumpulkan literatur yang ada yang mempunyai hubungan dengan pembuatan penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan landasan teori dan teknik analisa dalam memecahkan masalah. Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini semuanya diperoleh dari data sekunder yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Teknik Dokumentasi

Teknik ini dilakukan dengan cara pengambilan data dari catatan-catatan/ laporan keuangan perusahaan yang berhubungan dengan data yang diperlukan oleh peneliti. Data dalam penelitian ini diambil dari laporan keuangan tahunan yang sudah dipublikasikan, serta sumber lain yang terkait dengan pokok masalah

(8)

penelitian.Dokumentasi digunakan dengan cara melihat dan mencatat informasi data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2012 sampai 2014.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data digunakan untuk mendapatkan informasi relevan yang terkandung didalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan sesuatu masalah (Ghozali, 2011).

1. Analisis Kuantitatif

Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian analisis kuantitatif, analisis berdasarkan perhitungan berupa angka. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang sudah ada kemudian mengolah dan menyajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan dibuat analisis agar dapat ditarik kesimpulan sebagai dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2011). Data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka).

2. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau mendeskripsikan suatu data dalam variabel yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum dan standar deviasi (Ghozali, 2011). Statistika deskriptif adalah statistika untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami. Statistika deskriptif memberikan

(9)

gambaran mengenai data penelitian berupa variabel-variabel dalam penelitian ini yang meliputi Y, X1, X2, dan X3.

3. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2011).

Model persamaan regresi yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = α + β1X1+ β2X2+ β3X3+ ε Keterangan : Y : Y α : Konstanta β1-β3 : Koefisien Regresi X1 : X1 X2 : X2 X3 : X3 ε : Error Term

4. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik digunakan untuk menguji kelayakan data yang digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2011). Pengujian ini dilakukan untuk

(10)

mengetahui apakah hasil analisis regresi yang dihadapi terdistribusi secara normal, terbebas dari gejala multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan meliputi:

4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi residual normal atau mendekati normal, ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik (grafik histogram dan grafik normal probability plot) dan uji statistik (uji Kolmogorov-Smirnov).

Dalam analisis grafik, salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi residual yang mendekati normal. Dalam analisis grafik normal probability plot dasar pengambilan keputusan adalah :

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regesi memenuhi asumsi normalitas.

(11)

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan karena hasil interpretasinya dapat berbeda-beda. Oleh karena itu, dilakukan uji statistik untuk menyakinkan hasil uji normalitas, yaitu dengan uji Kolmogorov-Smirnov.Distribusi residual dapat dinyatakan normal apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05).

4.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/ tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance< 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10, dan sebaliknya jika nilai tolerance> 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 maka dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas (Ghozali, 2011).

5. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

(12)

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbedadisebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu dengan menggunakan analisis grafik. Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar dari atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Selain itu, agar mendapatkan hasil yang lebih akurat, diperlukan analisis uji statistik yaitu Uji Glejser yaitu dengan cara meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

6. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi kesalahan korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang beruntun sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi atau tidak yaitu dengan menggunakan Uji Durbin-Watson (DW test).Setelah dilakukan regresi, kemudian dihitung nilai DW-nya dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah

(13)

variabel tertentu diperoleh nilai kritis dl (batas bawah) dan du (batas atas) dalam tabel daftar distribusi DW dengan berbagai nilai α (Ghozali, 2011). Model regresi dikatakan tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada diantara nilai du dan 4-du.

7. Uji Kebaikan Model (Goodness of Fit)

Uji kebaikan model ini bertujuan untuk menentukan seberapa baik model yang digunakan cocok untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Uji kebaikan model secara statistik dapat diukur dari nilai koefisien determinasi dan nilai statistik F (Ghozali, 2011). Uji kebaikan model meliputi :

7.1 Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R²) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara

(14)

signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai AdjustedR² pada saat mengevaluasi model regresi terbaik.

7.2 Uji Signifikan Simultan (Uji statistik F)

Uji statisitik F pada dasrnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2011).Uji statistik F dapat disebut juga tentang kebaikan model regresi (goodness of fit). Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikansi alfa sama dengan 5% (α = 0,05) dengan kriteria pengambilan keputusan goodness of fit sebagai berikut :

1. Apabila nilai p value ≤ 0,05 maka mampu menolak H0 2. Apabila nilaip value > 0,05 maka tidak mampu menolak H0

Rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :

H0 : β1 = β2 =β3=0, artinya variabel-variabel independen (X1, X2, dan X3) secarasimultan atau bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y (PROKSI Y)).

Ha : tidak semua β bernilai nol artinya variabel-variabelindependen (X1, X2, dan X3) secara simultan ataubersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Y (PROKSI Y)).

(15)

Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji setiap hipotesis yang ada dengan menggunakan uji statistik t. Pengujian hipotesis menggunakan uji statistik t bertujuan untuk membuktikan apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak signifikan terhadap variabel terikatnya (Ghozali, 2011). Uji statistik t juga digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. Rumusan hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

H01 : β1 = 0, artinya X1 tidak berpengaruh positif terhadap Y. Ha1 : β1 > 0, artinya X1 berpengaruh positif terhadap Y.

H02 : β2 = 0, artinya X2 tidak berpengaruh positif terhadap Y. Ha2 : β2 > 0, artinya X2 berpengaruh positif terhadap Y.

H03 : β3 = 0, artinya X3 tidak berpengaruh positif terhadap Y. Ha3 : β3 > 0, artinya X3 berpengaruh positif terhadap Y.

Taraf signifikasi adalah batas toleransi dalam menerima kesalahan dari hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikan 5% (λ= 0,05) dengan kriteria pengambilan sebagai berikut:

1. Apabila p value ≤ 0,05 maka mampu menolak H0 atau dengan kata lain hipotesis alternatif diterima, artinya bahwa variabel independen secara parsial atau individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dependen.

(16)

2. Apabila pvalue> 0,05 maka tidak mampu menolak H0 atau dengan kata lain hipotesis alternatif tidak dapat diterima, artinya bahwa variabel independen secara parsial atau individual tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dependen.

Referensi

Dokumen terkait

makalah ini akan dikonstruksi titik Kosnita dengan menggunakan ketiga excenter (titik pusat lingkaran singgung luar) segitiga, berdasarkan circumcenter atau orthocenter

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Kenyataan yang didapat di lapangan tidak tentu

Seperti halnya metode grafik metode ini digunakan untuk mengetahui apakah data residual berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah didalam model regresi residual berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah data berdistribusi normal maka digunakan

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data variabel penelitian yang digunakan dalam model regresi merupakan residual yang berdistribusi normal atau

Skripsi yang berjudul Problematika Guru Kelas dalam Implementasi Pembelajaran Tematik PAI di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kebun Bunga Kota Banjarmasin Tahun

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah jika

Dari pemikiran diatas, dapat dipahami bahwa pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini memilki