20
3.1 Kerangka Berpikir Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis promosi penjualan yang disukai konsumen pasta gigi. Dengan demikian analisis ini akan dilakukan dengan mengukur korelasi antara masing-masing faktor tersebut dengan kepuasan baik secara individual maupun gabungan dari seluruh jenis promosi penjualan secara keseluruhan.
Survei dalam bentuk kuisioner akan digunakan untuk kepentingan pengumpulan data. Secara garis besar kegiatan penelitian yang akan dilakukan akan mengikuti alur kegiatan pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian
Kegiatan dimulai dengan penentuan hipotesis penelitian yang akan diuji kebenarannya. Penelitian dilanjutkan dengan analisa validitas dan reliabilitas terhadap tiap pertanyaan pada kuisioner yang akan disebarkan. Lalu diikuti dengan penyebaran kuisioner kepada responden beserta pengumpulannya kembali. Analisis regresi ganda (multiple regression) akan digunakan untuk membuktikan kebenaran dari tiap hipotesis yang telah diajukan sebelumnya.
Pengajuan Hipotesis
Uji Validitas dan Reliabilitas
Simpan pertanyaan yang lulus uji pada Kuisioner
Buang pertanyaan yang tidak lulus uji
Pengumpulan data dengan kuisioner
Persepsi konsumen terhadap suatu jenis promosi penjualan
Tingkat kepuasan yang
dirasakan konsumen pasta gigi terhadap promosi penjualan
Analisis regresi ganda untuk pengujian hipotesis
Promosi penjualan yang efektif Promosi penjualan yang tidak efektif
3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan terhadap konsumen pasta gigi yang membeli di hyper market. Dengan asumsi penduduk Jakarta dapat dijadikan sample yang cukup baik untuk mewakili penduduk Indonesia dan peneliti dapat dengan mudah melakukan penelitian karena berdomisili di Jakarta.
Waktu untuk penelitian akan dilakukan mulai periode Mei 2008 sampai dengan Juli 2008. Peneliti akan melakukan kegiatan pegumpulan data dalam waktu yang telah ditentukan tersebut. Dengan cara melalui penyebaran kuisioner pada responden, serta melakukan analisa terhadap hasil kuisioner yang telah disebarkan, agar selanjutnya dapat disusun hasil penelitian yang komprehensif.
3.1.2 Sample dan Populasi
Menurut Aczel (2002, p 17), populasi mewakili keseluruhan pengukuran terhadap penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah konsumen pasta gigi secara keseluruhan.
Sementara itu sample adalah subset / bagian kecil yang dipilih dari sebuah populasi. Sample yang akan dipilih merupakan konsumen pasta gigi yang ada di Jakarta yang akan diwakili oleh sejumlah responden.
Ukuran sample yang terpilih akan menggunakan penghitungan menurut metode Slovin:
n
=
1 Ne2N +
Dimana n = ukuran sample N = ukuran populasi
e = batas kesalahan sample yang masih bisa ditolerir.
Penduduk Jakarta menurut Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kotamadya pada Januari 2008 adalah 8.489.910 orang akan diwakilkan sebagai N. Sementara itu tingkat toleransi kesalahan sample dipilih sebesar 10%. Sehingga perhitungannya sebagai berikut :
n = 2 1 . 0 910 . 489 . 8 1 910 . 489 . 8 × + n = 99,999 ≈ 100
Maka sample dari penelitian akan dilakukan terhadap 100 responden.
3.1.3 Teknik Sampling
Hair (2006, p.330) mengemukakan ada dua tipe sampling yang dapat digunakan pada penelitian, diantaranya :
1. Non Random / non probability sampling
Pemilihan sample dilakukan atas pertimbangan peneliti secara personal dan opini-opini lain yang mendukung pemilihan sample tersebut.
Tipe – tipe Non Probability Sampling : • Convenience Sampling
Metode sampling dimana sample yang diambil berdasarkan keinginan pribadi dari peneliti.
• Judgment Sampling
Metode sampling dimana responden dipilih berdasarkan pengalaman yang dimilikinya, dimana pengalaman tersebut dipercaya dapat memenuhi kebutuhan penelitian.
• Quota Sampling
Metode sampling dimana responden dipilih berdasarkan kuota tertentu yang telah ditetapkan, misal : demografis, tingkah laku atau kriteria lainnya.
• Snowball Sampling
Metode sampling dimana sekumpulan responden dipilih lalu para responden tersebut membantu peneliti untuk menentukan orang selanjutnya yang dianggap memenuhi kriteria untuk diikutsertakan dalam penelitian.
2. Random / probability sampling
Setiap bagian dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dapat terpilih mewakili sample penelitian.
Tipe – tipe Probability Sampling : • Simple Random Sampling
Metode sampling dimana setiap sample yang ada di dalam populasi memiliki kesempatan yang sama besar untuk dipilih.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik simple random sampling, agar tiap elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dapat terpilih dan menghindari pertimbangan subjektif.
• Systematic Random Sampling
Metode sampling dimana sample yang ada disusun berdasarkan urutan tertentu
• Stratified Random Sampling
Metode sampling dimana populasi yang ada dibagi ke dalam grup yang disebut strata dan sample akan diambil dari tiap strata yang ada.
• Cluster Sampling
Metode sampling dimana tiap unit sample dibagi ke dalam sub populasi yang lebih kecil yang disebut cluster. Tiap cluster diasumsikan sebagai perwakilan dari populasi yang ada.
Tabel 3.1 Perbandingan antara Probability Sampling dan Non Probability Sampling
Comparison Factors Probability Sampling Non Probability Sampling List of the Population Elements Complete List Necessary None Necessary Information about the Sampling
Units
Each Unit Identified Need Detail on Habits, Activities etc
Sampling Skill Required Skill Required Little Skill Required Time Requirement Time Consuming Low Time Consumed Cost per Unit Sampled Moderate to High Low
Estimates of Population Parameters
Unbiased Biased
Sample Representativeness Good, Assured Suspect,
Undeterminable Accuracy and Reliability Computed with Confidence
Intervals
Unknown
Measurement of Sampling Error Statistical Measures No True Measure Available
3.1.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, instrumen yang akan dipakai dalam mengumpulkan data adalah kuisioner. Kuisioner adalah serangkaian pertanyaan dimana responden
mengisi jawaban – jawaban, biasanya dengan alternatif - alternatif yang mendekati jawaban – jawaban mereka (Sekaran, 2003). Kuisioner adalah mekanisme pengumpulan data yang efisien dimana peneliti mengetahui dengan tepat apa yang diminta dan bagaimana mengukur variabel – variabel. Dalam pengukuran data, penulis menggunakan skala Likert, dimana :
Tabel 3.2 Skala Likert 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju
3 = Ragu - Ragu 4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
Kuisioner akan diberikan kepada responden yang berbelanja pasta gigi di hyper market.
3.2 Validitas dan Reliabilitas
3.2.1 Uji Validitas Dalam Statistik
Pengujian validitas sering dilakukan dalam suatu penelitian terhadap suatu alat ukur atau instrumen yang digunakan dalam penelitian tersebut untuk memastikan bahwa alat ukur tersebut valid. Menurut Sugiyono (1999) yang dimaksud dengan alat ukur yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Salah satu cara yang paling banyak digunakan untuk validitas suatu alat ukur menurut Masrun (1997) adalah dengan menggunakan teknik atau metode korelasi yaitu dengan menghitung korelasi antar skor dari tiap item di dalam alat ukur dengan skor total dari keseluruhan item. Biasanya pengujian validitas dilakukan bersamaan dengan pengujian reliabilitas karena merupakan salah satu unsur di dalam pengujian reliabilitas.
3.2.2 Uji Reliabilitas Dalam Statistik
Selain menggunakan alat ukur yang valid, suatu penelitian harus menggunakan alat ukur yang reliabel juga. Alat ukur yang reliabel menurut Sugiyono (1999) adalah bila instrument tersebut digunakan untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
Ada beberapa teknik atau metode yang sering digunakan dalam menguji reliabilitas yaitu :
1. Metode Test – Retest
Di dalam metode ini, kita akan melakukan pengujian sebanyak dua kali terhadap populasi yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama juga tetapi dengan waktu pengujian yang berbeda. Kemudian kita akan mencari koefisien korelasi antara dua pengujian tersebut dan apabila koefisien korelasi menunjukkan hasil yang positif dan signifikan maka alat ukur tersebut dapat dikatakan reliabel.
2. Internal Consistency
Dalam metode ini, kita hanya akan melakukan pengujian satu kali saja terhadap populasi dengan menggunakan alat ukur. Kemudian hasil pengukuran tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode tertentu untuk menentukan apakah alat ukur tersebut dapat dikatakan reliabel atau tidak. Teknik atau metode yang sering digunakan di antaranya : metode Split Half, Alpha Cronbach, Anova Hoit dan sebagainya. Peneliti akan menggunakan metode ini untuk menguji reliabilitas dari kuisioner yang dibagikan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach.
3.3 Metode Analisis
3.3.1 Model Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menyusun sebuah model yang akan memberikan gambaran secara keseluruhan mengenai objek yang diteliti. Dari 9 tipe consumer - oriented sales promotion yang ada, hanya dipilih enam tipe consumer – oriented sales promotion untuk diuji. Keenam tipe consumer – oriented sales promotion tersebut didapatkan setelah peneliti melakukan observasi tentang promosi penjualan apa saja yang biasa dilakukan oleh produsen pasta gigi di hyper market.
Gambar 3.2 Model Penelitian yang Disusun oleh Peneliti. Komponen – komponen dari model tersebut adalah :
− Variabel dependen, yaitu efektifitas promosi penjualan dinyatakan dengan variabel Y.
− Variabel – variabel independen yang terdiri dari : • Sampling yang dinyatakan dengan variabel X1
• Couponing yang dinyatakan dengan variabel X2
• Sweepstakes yang dinyatakan dengan variabel X3
• Rebates yang dinyatakan dengan variabel X4
• Price off deals yang dinyatakan dengan variabel X5
• Event marketing yang dinyatakan dengan variabel X6
Sampling
Sweepstakes
Rebates
Efektifitas
Price Off Deals Couponing
Tingkat kepuasan konsumen akandiukur dengan penilaian sebagai berikut : 1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju 3 = Ragu - Ragu 4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
3.3.2 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 1999). Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Menurut Aczel (2002), hipotesis ada dua macam yaitu :
• Hipotesis nol : dinyatakan dengan H0, adalah suatu pernyataan tentang satu
atau lebih parameter populasi dan sering mewakili keadaan yang dipercaya saat itu. Pernyataan ini dianggap benar sampai memiliki cukup bukti melalui uji statistik untuk menyimpulkan sebaliknya.
• Hipotesis alternatif : dinyatakan dengan H1, adalah pernyataan tentang
semua situasi yang tidak tercakup dalam hipotesis nol.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. H0 : Efektifitas promosi penjualan yang dilakukan produsen pasta gigi tidak
dipengaruhi oleh variabel Sampling.
H1 : Efektifitas promosi penjualan yang dilakukan produsen pasta gigi
dipengaruhi oleh variabel Sampling.
2. H0 : Efektifitas promosi penjualan yang dilakukan produsen pasta gigi tidak
dipengaruhi oleh variabel Couponing.
H1 : Efektifitas promosi penjualan yang dilakukan produsen pasta gigi
dipengaruhi oleh variabel Couponing.
3. H0 : Efektifitas promosi penjualan yang dilakukan produsen pasta gigi tidak
dipengaruhi oleh variabel Sweepstakes.
H1 : Efektifitas promosi penjualan yang dilakukan produsen pasta gigi
dipengaruhi oleh variabel Sweepstakes.
4. H0 : Efektifitas promosi penjualan yang dilakukan produsen pasta gigi tidak
dipengaruhi oleh variabel Rebates.
H1 : Efektifitas promosi penjualan yang dilakukan produsen pasta gigi
dipengaruhi oleh variabel Rebates.
5. H0 : Efektifitas promosi penjualan yang dilakukan produsen pasta gigi tidak
dipengaruhi oleh variabel Price Off Deals.
H1 : Efektifitas promosi penjualan yang dilakukan produsen pasta gigi
dipengaruhi oleh variabel Price Off Deals.
6. H0 : Efektifitas promosi penjualan yang dilakukan produsen pasta gigi tidak
H1 : Efektifitas promosi penjualan yang dilakukan produsen pasta gigi
dipengaruhi oleh variabel Event Marketing.
3.3.3 Penggunaan Model Regresi Dalam Statistik
Ada berbagai macam model statistik yang digunakan dalam melakukan pengujian statistik. Salah satu model yang umum digunakan adalah model regresi, karena model ini dapat dikategorikan sebagai model statistik yang baik atau “parsimonius”. Yang dimaksud dengan model statistik yang baik adalah seperti yang didefinisikan oleh Aczel (2002) berikut ini :
1. Model tersebut menggunakan hubungan yang bersifat matematis seminimal mungkin untuk menggambarkan situasi yang sebenarnya
2. Model tersebut harus mencakup data yang sistematis
3. Model tersebut mempunyai faktor yang tidak sistematis dan tidak dapat diketahui serta diprediksi sebelumnya yaitu error.
Selanjutnya langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat suatu model statistik secara garis besar digambarkan oleh Aczel (2002) dalam bentuk diagram berikut ini :
Gambar 3.3 Model Statistik
Ada 2 macam regresi yang digunakan dalam melakukan pengujian statistik yaitu : a. Simple Linear Regression Model
Model ini biasanya digunakan untuk mencari hubungan antara 2 variabel, X dan Y dan hubungan tersebut digambarkan dengan suatu garis lurus yang mempunyai nilai kemiringan tertentu.
Model regresi ini dapat dinyatakand engan rumus sebagai berikut :
Y = β
0+ β
1X
+e
Dimana :
Y = variabel yang dependen
X = variabel yang independent atau variabel yang diprediksi
β
0 = perpotongan Y dengan persamaan garis lurus :Y = β
0+ β
1X
+e
β
1 = kemiringan persamaan garis lurus :Y = β
0+ β
1X
+e
e
= nilai errorSpecify a statistical sample model : formula and sssumption
Estimate the parameters of he model from the dataset
Examine the residuals and test for appropriateness of the model
Asumsi – asumsi yang berlaku untuk model regresi diatas diungkapkan oleh Aczel (2002) sebagai berikut :
Model Assumption :
1. The relationship between X and Y is a straight line relationship
2. The values of the independent variabel X are assumed fixed (not random). The only randomness in the values of Y comes from the error term
έ
3. The errors e is normally distributed with mean 0 and a constant variance σ2
b. Multiple Regression Model
Model ini biasanya digunakan apabila pengujian statistik melibatkan lebih dari satu variabel yang independen dan hubungan antar variabel biasanya digambarkan dengan garis yang melengkung yang mempunyai nilai kemiringan tertentu.
Model regresi ini dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Y = β
0+ β
1X
1+ β
2X
2+ β
3X
3+ … + β
nX
n+ e
Dimana :
Y = variabel yang dependen X1 - Xn = variabel independent
β
0 – n= koefisien parameter regresi
Asumsi – asumsi yang berlaku untuk model regresi di atas diungkapkan oleh Aczel (2002) sebagai berikut :
1. For each observation, the error term is normally distributed eith the mean zero and standard deviation σ.
2. In the context of regression analysis, the variables Xi are considered fixed
quantities, although in the context of correlational analysis, they are random variables. In any case, Xi are independent. When we assume that Xi are fixed
quantities, we are assuming that we have realizations of n variables Xi and