Lampiran 1: Data dan teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan Laowömaru Manömanö Nono Niha dalam Laowömaru Legenda Masyarakat Nias
Data Bahasa Nias (BSu) Bahasa Indonesia (BSa)
001/ LMNN/LLMN
Laowömaru Manömanö Nono Niha (nama orang) (cerita) (anak) (orang)
Laowömaru Legenda masyarakat Nias
Teknik kreasi diskursif
(Teknik tunggal)
Data di atas merupakan judul legenda Laowömaru diterjemahkan dengan menggunakan teknik kreasi diskursif, penerjemah menerjemahkan keluar dari konteks. Frasa nono niha diterjemahkan dengan masyarakat Nias.
002/LMNN-h.1/LLMN-h.1
Oroisa nono siso (Pesan) (janin) (yang ada) ba dalu
(dalam) (kandungan)
Pesan sang bayi
Teknik generalisasi
(Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik penerjemahan generalisasi
dari yang spesifik ke yang lebih umum. Penerjemah menerjemahkan frasa nono si so ba dalu menjadi sang bayi.
003/LMNN-h.1/LLMN-h.1
Meluo no, ara (Pada zaman dahulu) (lama)
fatua löso Niha Hagöri ba (sebelum datang) (Orang Jepang) (dan) niha Hulando
(orang Belanda) ba danöda. So samösa (di) (pulau kita) (Ada seorang) ninada sanabina.
(ibu) (yang sedang mengandung)
Pada zaman dahulu, di Pulau Nias. Ada seorang ibu yang sedang mengandung.
Teknik Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan perpaduan tiga teknik penerjemahan yaitu harfiah + reduksi + amplifikasi. Penerjemah harfiah ditunjukkan
harfiah + reduksi + amplifikasi (Teknik triplet)
oleh penyesuaian susunan kata demi kata dari TSa Meluo no diterjemahkan ke TSu menjadi Pada zaman dahulu. Teknik reduksi ditunjukkan pada penghilangan frasa Niha Hagöri ba niha Hulando, penerjemah tidak menerjemahkannya ke TSa, hal ini menimbulkan hilangnya pesan dari TSu ke TSa. Kemudian, penerapan teknik amplifikasi ditunjukkan pada kata sanabina diparafrasekan menjadi yang sedang mengandung.
004/LMNN-h.1/LLMN-h.1
Mohede nono (Berbicara) (janin)
si so bakha ba dalunia imane, (yang ada) (dalam) (rahimnya) (katanya) “He ina, fatua lö tumbu ndra’o, (Ibu) (sebelum) (lahir) (saya)
fa’anö khögu (sediakan)(untukku) siwa lou wino, (sembilan) (karung) (pinang)
siwa lou dawuo (sembilan) (karung) (sirih) siwa lou mbago, (sembilan) (karung) (tembakau) siwa lou gambe ba. (sembilan) (karung) (gambir) (dan) siwa lou mbetua
(sembilan) (karung) (kapur sirih). Baero da’ö, öfaböböziö khögu (selain) (itu) (sediakan) (untukku)
sara wöda sebua, sabe’e ba sanau (satu) (pedang)(besar)(keras) (dan) (panjang)
Bayi itu mengutarakan banyak hal dan memohon kepada ibunya untuk menyediakan buatnya sembilan karung pinang, sembilan karung sirih, sembilan karung tembakau, sembilan karung gambir, dan sembilan karung kapur sirih. Selanjutnya, bayi itu memohon lagi disediakan sebuah pedang besar, kuat dan panjang.
Tekni harfiah +
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan perpaduan empat teknik penerjemahan yaitu harfiah + transposisi + generalisasi + modulasi. Penerjemah menggunakan teknik transposisi yang ditunjukkan pada kata kerja Mohede di TSu berada pada awal kalimat mendahului subjek dan menjadi predikat mengutarakan
transposisi + generalisasi +
modulasi (Teknik kwartet)
pada TSa. Hal terjadi, karena lazimnya struktur bahasa Nias Predikat + Subjek, sedangkan pada bahasa Indonesia lazimnya kalimat diawali dengan Subjek + Predikat. Selanjutnya, menggunakan teknik generalisasi menerjemahkan frasa nono si so bakha ba dalunia menjadi bayi. Teknik harfiah terlihat pada frasa siwa lou wino menjadi sembilan karung pinang, siwa lou dawuo menjadi sembilan karung sirih, siwa lou mbago menjadi sembilan karung tembakau, siwa lou mbetua menjadi sembilan karung kapur sirih, baero da’ö diterjemahkan menjadi selanjutnya. Kemudian, teknik modulasi ditunjukkan pada TSu yaitu merupakan kalimat aktif “He ina, fatua lö tumbu ndra’o öfaböböziö khögu sara wöda sebua, sabe’e ba sanau menjadi kalimat pasif pada TSa bayi itu memohon lagi disediakan sebuah pedang besar, kuat dan panjang.
005/LMNN-h.2/LLMN-h.2
Oi so wa’atokea ninada andrö (Sangat heran) (ibu) (itu)
Me i’oroisi ngawalö nafo (ketika) (dia memesan) (jenis) (sirih) ba föda sebua
(dan) (pedang) (besar)
ono siso ba (oleh janin) (yang ada) (dalam) dabinania.
(kandungannya)
Sang ibu heran dan tidak mengerti mengapa bayi di dalam kandungannya memohon disediakan barang yang aneh ini. Lalu ia memberanikan diri untuk bertanya kepada sang bayi.
Teknik transposisi + amplifikasi + generalisasi+ modulasi (Teknik kwartet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan perpaduan empat teknik penerjemahan yaitu transposisi + amplifikasi + generalisasi + modulasi. Penerjemah menggunakan teknik transposisi yang ditunjukkan pada kata ninada sebagai predikat dari TSu menjadi subjek sang ibu pada TSa. Hal ini terjadi karena lazimnya struktur bahasa Nias diawalai dengan Predikat + Subjek, sedangkan pada bahasa Indonesia lazimnya kalimat diawali dengan Subjek + Predikat. Kemudian, penerjemah menggunakan teknik amplifikasi me’i’oroisi menjadi bayi di dalam kandungannya memohon disediakan. Selanjutnya, menggunakan teknik modulasi yaitu ngawalö nafo ba föda sebua diterjemahkan menjadi barang yang aneh ini. Teknik generalisasi ditunjukkan pada frasa ono siso ba dabinania diterjemahkan menjadi sang bayi.
006/LMNN-h.2/LLMN-h.2
“He ina..., ngawalö nafo andrö (Ibu...) (jenis) (sirih) (itu) u’oguna’ö ba wamakhai (saya gunakan) (untuk) (menjalin)
“Ibu..., barang-barang ini akan saya pakai untuk menjalin persahabatan dengan seekor ular”.
fahuwusa khö gulö”. (persahabatan) (kepada) (ular) Teknik
harfiah + adaptasi (Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan oleh penerjemah dengan menggunakan teknik harfiah + adaptasi. Teknik harfiah, frasa wamakhai fahuwusa diterjemahkan dengan menjalin persahabatan. Sedangkan, teknik adaptasi ditunjukkan pada frasa ngawalö nafo andrö diterjemahkan menjadi barang-barang ini.
007/LMNN-h.2/LLMN-h.2
Ulö Haria wö na. (Ular) (Haria) (lah) (bu)
Dengan ular Haria bu.
Teknik harfiah (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan oleh penerjemah dengan menggunakan teknik harfiah Ulö Haria diterjemahkan dengan Ular Haria.
008/LMNN-h.2/LLMN-h.2
Wengu-wengu dödö ninania andrö (perasaan) (hati) (ibunya) (itu) isösö dödö nononia. Börö da’ö, (dirasakan) (anaknya) (Karena) (itu) imane khö nina nia,
(dikatakan) (pada) (ibunya) “He na...., böi ata’u. (ibu...,) (jangan) (takut)
Lö wö i’a ndra’o ulö da’ö. (Tidak) (dimakan) (saya) (ular) (itu) Dania, nano tumbu ndra’o (Nanti) (kalau sudah) (lahir) (saya) mo’ömödo ba wamakhai (berkewajiban saya) (untuk) (menjalin) fahuwusa khö Haria andrö.” (persahabatan) (kepada) (nama ular) (itu)
Sang bayi merasakan apa yang sedang menyelimuti ibunya. Lantas ia berkata,: “jangan ibu takut. Ular itu dan saya akan menjadi sahabat yang baik. Menjalin persahabatan dengan ular Haria merupakan salah satu kewajiban saya setelah saya lahir.”
harfiah + modulasi
(Teknik kuplet)
teknik harfiah + modulasi. Teknik modulasi yaitu kalimat aktif dari TSu Wengu-wengu dödö nina nia andrö isösö dödö nononia menjadi kalimat aktif pada TSa Sang bayi merasakan apa yang sedang menyelimuti ibunya. Kemudian, teknik harfiah wamakhai fahuwusa diterjemahkan dengan menjalin persahabatan.
009/LMNN-h.2/LLMN-h.2
Tola banogu u’ila geluaha (Bisa) (nak) (ibu tahu) (tujuannya) Wahuwusami Haria?
(bersahabat dengan) (nama ular)
Boleh ibu mengetahui tujuannya untuk bersahabat dengan ular Haria itu? Teknik harfiah+ transposisi (Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + transposisi. Teknik harfiah dilakukan dengan menerjemahkan kata demi kata, Tola banogu u’ila geluaha wahuwusami diterjemahkan menjadi Boleh ibu mengetahui tujuannya untuk bersahabat Teknik transposisi, terjadi pergesaran dari kata menjadi frasa, kata Haria diterjemahkan menjadi ular Haria. Walaupun terjadi pergeseran dari kata menjadi frasa, tetapi tidak terjadi perubahan makna karena Haria di TSu merupakan nama ular di TSa yaitu ular Haria
010/LMNN-h.3/LLMN-h.3
No oya sibai ifasua gabula (Sudah) (banyak sekali) (disakiti) dödö niha Haria andrö. (hati) (orang) (nama ular) (itu) Ribu ni’a nia niha. (Ribuan) (dia makan) (orang)
Köfa, ba tundraha oi itölö. (Kapal) (dan) (perahu) (selalu) (ditelan) Moto’uto’u sa’e dödö niha sifagai. (Ketakutan) (hati) (para nelayan) Te sa’ae irugi ngaotu fakhe (Mungkin) (sampai) (ratusan) (tahun) wa’afaito Haria andrö. Börö da’ö, (keganasan) (nama ular) (itu) (Karena itu) si lö tola lö’ö ubunu
(tidak mungkin tidak) (kubunuh) Haria andrö.”
(nama ular) (itu)
Ular itu terlalu banyak kesalahannya. Tak terhitung lagi manusia yang sudah menjadi korbannya. Kapal dan perahu para nelayan ditelan seenaknya. Orang takut melaut akibat ulahnya. Keganasan Haria sudah berlangsung beratus tahun bahkan ribuan tahun,” katanya kepada ibunya.
Teknik amplifikasi +
modulasi + penghilangan (Teknik triplet)
Data di atas diterjemahkan dengan teknik amplifikasi + modulasi + penghilangan. Amplifikasi ditunjukkan pada TSu Ribu ni’a nia niha diterjemahkan ke TSa menjadi Tak terhitung lagi manusia yang sudah menjadi korbannya. Teknik modulasi adalah Te sa’ae irugi ngaotu fakhe wa’afaito Haria andrö diterjemahkan menjadi Haria sudah berlangsung beratus tahun bahkan ribuan tahun,” katanya kepada ibunya. Sedangkan teknik penghilangan ditunjukkan pada TSu Börö da’ö, si lö tola lö’ö ubunu Haria andrö.” Teks tersebut tidak diterjemahkan ke TSa. Penghilangan itu menyebabkan pesan tidak tersampaikan ke TSa.
011/LMNN-h.3/LLMN-h.3
“Aefa da’ö...” tebato manö (Lalu) (tiba-tiba berhenti) wehede ninania, tekifu mbawania (perkataan) (ibunya) (tertutup) (mulutnya) ba irasoi hulö zifalemba (dan) (dirasakan) (seperti) (lengket) lelania ba gararonia. (lidahnya) (di) (langit-langit mulutnya)
“Lalu...,” tiba-tiba ibunya tidak mampu melanjutkan perkataannya. Rasanya kerongkongannya tersumbat dan kering. Teknik harfiah+ adaptasi (Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + adaptasi. Teknik harfiah dengan menerjemahkan kata demi kata, “Aefa da’ö...” tebato manö wehede ninania, diterjemahkan menjadi “Lalu...,” tiba-tiba ibunya tidak mampu melanjutkan perkataannya.. Sedangkan teknik adaptasi pada kalimat di atas, teks tekifu mbawania hulö zifalemba lelania ba gararonia diadaptasikan dengan Rasanya kerongkongannya tersumbat dan kering.
012/LMNN-h.4/LLMN-h.4
“Alai le na,” iwaö khönia ono andrö. (Ialah) (bu) (jawab) (anaknya) (itu) “Ha wö ya’o zitola (Hanya saya satu-satunya) (yang dapat) mangai noso gulö satua da’ö”. (mengambil) (nyawa) (ular) (tua) (itu)
“Ia bu,” jawab Laowömaru singkat. “Sungguh...., sayalah satu-satunya orang yang mampu membunuh ular besar itu.”
Teknik harfiah + adaptasi
(Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + adaptasi. Teknik harfiah dengan menerjemahkan kata demi kata, “Alai le na,” iwaö khönia ono andrö. “Ha wö ya’o zitola diterjemahkan menjadi “Ia bu,” jawab Laowömaru singkat. “Sungguh...., sayalah satu-satunya orang yang mampu, dan gulö satua da’ö”, diterjemahkan menjadi ular besar itu.” Sedangkan teknik adaptasi, mangai noso diterjemahkan dengan membunuh.
013/LMNN-h.4/LLMN-h.4
Hewöisa wa öbunu nawöu onogu? Sang ibu bertambah bingung dan
(Bagaimana) (kau bunuh) (sahabatmu) (nak) itu sahabatmu? Teknik
penambahan (Teknik
tungal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik penambahan, hal ini terlihat pada teks sasaran, penerjemah menambahkan Sang ibu bertambah bingung dan berkata “Oh anakku, bukankah ular itu sahabatmu? dengan tujuan agar pembaca lebih memahami maksud penulis.
014/LMNN-h.4/LLMN-h.4
Tengasa ulö andrö no
(Bukankah) (ular) (itu) (sudah menjadi) sifahuwu khöu?
(Sahabatmu)
Mengapa engkau tega membunuh sahabatmu?
Teknik modulasi
(Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik modulasi, yaitu penerjemah mengubah sudut pandang, Tenga sa ulö andrö no sifahuwu khöu? diterjemahkan menjadi Mengapa engkau tega membunuh sahabatmu?
015/LMNN-h.4/LLMN-h.4
Imane ononia. (Kata) (anaknya)
“Tenga halöwö saoha (Bukan) (pekerjaan) (gampang)
wangetu’ö noso gulö safaito da’ö. (memutuskan) (nyawa) (ular) (ganas) (itu) Na fatahö ndra’aga.
(kalau) (berhadapan) (kami)
Aoha sibai khönia wanölö ya’o.” (gampang) (sekali) (dia) (menelan) (saya)
“Kata sang bayi. “Membunuh ular setua dan sebesar itu tidak gampang. Kalau saya berkelahi satu lawan satu, maka ular itu akan menelan saya dengan gampang”. Teknik adaptasi+ modulasi (Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik adaptasi + modulasi. Teknik adaptasi, yaitu wangetu’ö noso diadaptasikan dengan membunuh. Sedangkan teknik modulasi, yaitu mengubah sudut pandang kalimat Imane ononia diterjemahkan manjadi Kata sang bayi.
016/LMNN-h.4/LLMN-h.4
“Lau ba onogu, (Baiklah) (sayang)
“Baiklah sayang,” jawab ibunya. Baru ia sadar bahwa tidak baik menguras pikiran bayi yang sedang berada di dalam kandungan. Hal ini
”damangandrödo göi enaö (biar kudoakan) (juga) (supaya) te’ozu gohitö dödöda,” (tercapai) (tujuan) (hati kita) imanö inania.
(kata) (ibunya)
Ihaogö sibai wangumaö enaö (dipelan) (sekali) (mengatakan) (supaya) ahono wangerangera nono andrö (tenang) (perasaan) (janin) (itu) bakha ba dabinania. (di) (dalam) (kandungannya) Börö lawaö satua föna, (Karena) (kata) (orang tua) (dulu) lö sökhi na alangu dödö (tidak) (baik) (menguras) (hati) nono siso ba dabina. (janin) (yang ada) (dalam) (kandungan) Dania, nano ebua ia.
(kelak) (kalau sudah) (besar) (dia)
asese ihawui ia fa’abu dödö. (sering) (diselimuti) (dia) (kesusahan) (hati)
akan berpengaruh jelek sepanjang kehidupannya kelak. Teknik harfiah+ modulasi + penghilangan (Teknik triplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + modulasi + penghilangan. Teknik harfiah merupakan teknik yang paling umum diterapkan yaitu Lau ba onogu diterjemahkan menjadi Baiklah sayang. Dalam banyak hal teknik harfiah ini disertai dengan teknik penghilangan sebagai upaya untuk menghasilkan kalimat terjemahan yang efektif atau mungkin karena dipandang kalimat itu tidak terlalu penting. Pada data di atas penerjemah melakukan penghilangan damangandrödo göi enaö te’ozu gohitö dödöda, Ihaogö sibai wangumaö enaö ahono wangerangera nono andrö bakha ba dabinania, juga menghilangkan Börö lawaö satua föna dengan tujuan untuk mengimplisitkan informasi dari TSu. Namun, penghilangan yang berlebihan dapat menimbulkan distorsi makna. Teknik modulasi terlihat pada kalimat Dania, nano ebua ia, asese ihawui ia fa’abu dödö
diterjemahkan menjadi Hal ini akan berpengaruh jelek sepanjang kehidupannya kelak.
017/LMNN-h.5/LLMN-h.4
Waöwaö wangerangera nina nia (Maksud) (pikiran) (ibunya) isösö zui dödö nono si so (terasa) (juga) (di hati) (janin) (yang ada) ba dalu andrö.
(dalam) (kandungan) (itu)
Börö da’ö imane khö ninania,” (Karena itu) (katanya) (pada) (ibunya) urasoi wö na fefu galangua (saya dapat merasakan)(bu) (semua) (beban) dödöu. Börö manö ndra’o da’a fefu. (hatimu) (Karena) (saya) (ini) (semua) Lö omasi ndra’ugö na fahuwudo (Tidak rela) (ibu) (kalau) (bersahabat saya) khö Haria andrö.
(kepada) (nama ular) (itu)
U’ila sa walö öfa’anö (Kutahu bahwa) (tak) (ibu relakan) fefu ni’andrögu khöu. (semua) (permohonan saya) (pada ibu) Alangu zui ma’ifu dödögu (Kacau) (juga)(sedikit) (hatiku) börö da’ö.”
(karena) (itu)
Pikiran sang ibu dirasakan oleh si bayi. Lalu ia berkata, “ ibu, saya dapat merasakan apa yang sedang dipikirkan ibu. Ibu tidak rela saya bersahabat dengan ular itu dan menolak semua permohonan saya.”
Teknik generalisasi+
modulasi +
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan perpaduan teknik genaralisasi + modulasi + penghilangan. Teknik generalisasi terlihat pada frasa nono si so ba dalu diterjemahkan dengan si bayi. Teknik modulasi U’ila sa walö öfa’anö fefu ni’andrögu khöu. Alangu zui ma’ifu dödögu börö da’ö diterjemahkan menjadi Ibu tidak rela saya bersahabat dengan ular itu dan menolak semua permohonan
Penghilangan (Teknik triplet)
saya.” Kemudian, dengan melakukan teknik penghilangan Börö manö ndra’o da’a fefu enaö dengan tujuan untuk memadatkan informasi dari TSu.
018/LMNN-h.5/LLMN-h.4
“Alai onogu,” (Oh sayang)
imanö inania. (jawab) (ibunya penuh iba) “Böi busi sibai dödöu. (Jangan terlalu sedih) Ufa’anö (bu pasti menyediakan)
fefu niandröu andrö (segala) (permohonanmu) (itu)
“Oh...sayang,” jawab ibunya penuh iba. “Jangan sedih. Ibu pasti menyediakan segala permohonanmu itu.”
Teknik harfiah (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah, yaitu melakukan penerjemahan kata demi kata.
019/LMNN-h.6/LLMN-h.4
Baero da’ö, so zabölö zinofunofu dödö (Selanjutnya) (ada) (pertanyaan) (hati) ninania. Hana manö ua wa oi i’ila (ibunya) (Kenapa) (selalu) (dia ketahui) ono andrö fefu ni’angeraigönia (anak) (itu) (semua) (yang dipikirkannya) sanandrösa ba khönia.
(tentang) (dirinya)
Selanjutnya, sang ibu tidak henti-hentinya merenungkan tentang bayinya yang bicara di dalam rahimnya dan tentang barang-barang yang dimintanya itu, ia juga heran bagaimana sang bayi mengetahui apa yang sedang dipikirkan ibunya.
Teknik harfiah+ amplifikasi
(Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + amplifikasi. Teknik harfiah dilakukan oleh penerjemah dengan menerjemahkan kata demi kata. Teknik amplifikasi, dengan menambahkan bayinya yang bicara di dalam rahimnya dengan tujuan untuk memperjelas bahwa bayi yang bicara itu adalah bayi yang belum lahir masih berada dalam rahim ibunya.
020/LMNN-h.6/LLMN-h.5
Hadia so niwa’öu khögu?
(Apakah)(ibu menanyakan sesuatu pada saya)
Apakah ibu menanyakan sesuatu pada saya?
Teknik harfiah (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah, yaitu melakukan penerjemahan kata demi kata. Hadia so niwa’öu khögu?diterjemahkan menjadi Apakah ibu menanyakan sesuatu pada saya? Hal ini dilakukan oleh penerjemah karena adanya kesamaan bahasa Nias dan Bahasa Indonesia.
021/LMNN-h.6/LLMN-h.6
Hadia ua mbörö wa ö’ila (Bagaimana) (kamu tahu) manö ziso ba dödögu? (apa yang ada) (dalam) (hatiku)
Bagaimana kamu tahu apa yang ada dalam hatiku?
Teknik harfiah (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah, yaitu melakukan penerjemahan kata demi kata.
022/LMNN-h.6/LLMN-h.6
Lö öila sawa tou (Tidak) (tahu) (bahwa) (dibawah) dödöu so ndra’o. (jantungmu) (berada) (saya) Da’ö mbörö wa fefu (Itu) (sebabnya) (bahwa) (semua) waö-waö wangera-ngerau (isi) (pikiranmu) oi isösö dödögu. (dirasakan) (hatiku)
Penyebabnya yaitu saya sendiri berada di bawah jantung itu.
Teknik modulasi
(Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik modulasi yaitu kalimat negatif dari TSu, Lö öila sawa tou dödöu so ndra’o. Da’ö mbörö wa fefu waö-waö wangera-ngerau oi isösö dödögu diterjemahkan menjadi kalimat positif pada TSa, yaitu Penyebabnya yaitu saya sendiri berada di bawah jantung itu.
023/LMNN-h.6/LLMN-h.6
Noa nogu. Noa sa’ae (Oh sayangku) (sudah)
u’ila da’ö nogu. (ibu mengerti) (sekarang) (nak)
Oh sayangku. Ibu mengerti sekarang
Teknik harfiah (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah, yaitu melakukan penerjemahan kata demi kata.
024/LMNN-h.6/LLMN-h.6
Huhugö le !!!
(Ungkapan kebahagiaan) Sökhi sibai ninagu!!! (Baik) (sekali) (ibuku)
Irongo fefu zomasi masi nononia. (Didengar) (semua) (keinginan) (anaknya)
-
Teknik penghilangan
(Teknik tunggal)
Data di atas menggunakan teknik penghilangan, yaitu melakukan penghilangan secara keseluruhan, tetapi penghilangan itu menyebabkan pesan tidak tersampaikan ke TSa. Kata Huhugö le !!! Sökhi sibai ninagu!!! Irongo fefu zomasi masi nononia, tidak diterjemahkan oleh penerjemah ke dalam BSa.
025/LMNN-h.6/LLMN h.6
Sindruhu wa ina solomasi ia. (Sungguh) (bahwa) (ibu) (penyayang) (dia) Ina sonoro ia.
(Ibu) (yang melahirkan) (dia) Ina sisökhi amuata. (Ibu) (yang baik) (kelakuan)
-
Teknik penghilangan
(Teknik tunggal)
Data di atas menggunakan teknik penghilangan, ungkapan di atas bermaksud sebagai ungkapan pujian bayi itu kepada ibunya yang selalu mendengarkan permohonannya. Sebenarnya ungkapan itu masih bisa diterjemahkan namun, penerjemah telah melakukan penghilangan atau tidak diterjemahkan ke TSa, akibatnya makna kalimat itu tidak tersampaikan ke TSa.
026/LMNN-h.6/LLMN h.6
Maiki’iki ira. (Tertawa-tawa) (mereka) Omuso sibai dödöra. (Bahagia) (sekali) (hati mereka) Lafagemagema manö wehedera (Saling bergantian) (bicara mereka) Irugi atage ira.
(Sampai) (lelah) (mereka)
-
Teknik penghilangan
(Teknik
Data di atas menggunakan teknik penghilangan, yaitu menghilangkan Maiki’iki ira. Omuso sibai dödöra. Lafagemagema manö wehedera rugi atage ira. Sebenarnya teks itu masih bisa diterjemahkan namun, penerjemah telah melakukan penghilangan
tunggal) sehingga terdapat pesan yang tidak tersampaikan pada TSa.
027/LMNN-h.6/LLMN-h.6
Ha’uga wawa aefa da’ö, (Beberapa) (bulan) (setelah) (itu) tumbu nono andrö.
(lahir) (anak) (itu)
Labe töi nia Laowömaru. (Diberi) (namanya) (nama orang) Itugu ebua ia ba idugu (Semakin) (besar) (dia) (dan) (semakin) sökhi gamuata nia,
(baik) (kelakuannya)
lö famaedo wa’asökhi (tidak ada) (perbadingan) (ketampanan) ba fa’abölö nia.
(dan) (kekuatannya)
Fefu niha oi sangomasi’ö Laowömaru. (Semua) (orang) (menyayangi) (nama orang)
Setelah beberapa bulan, sang ibu melahirkan seorang anak laki-laki. Mereka menamakannya Laowömaru. Laowömaru tumbuh besar, sehat dan kuat. Setiap orang di negeri itu menyayanginya.
Teknik harfiah+ partikularisai+ modulasi + penghilangan (Teknik kwartet)
Data di atas menggunakan perpaduan teknik harfiah + partikularisasi + modulasi + penghilangan. Teknik harfiah dengan menerjemahkan kata demi kata Ha’uga wawa aefa da’ö diterjemahkan menjadi Setelah beberapa bulan. Teknik partikularisasi terlihat pada kata nono diterjemahkan menjadi seorang anak laki-laki. Teknik modulasi, yaitu perubahan sudut pandang, kalimat pasif dari TSu Labe töi nia Laowömaru menjadi kalimat aktif pada TSa Mereka menamakannya Laowömaru. Kemudian, penerjemah melakukan teknik penghilangan yaitu menghilangkan sökhi gamuata nia dan tidak ada yang melebihi ketampanan.
028/LMNN-h.7/LLMN-h.6
Haria, ulö satua ba safaito. (nama ular) (ular) (tua) (dan) (ganas)
Haria, si ular tua dan ganas
Teknik harfiah (Teknik tunggal)
Data di atas menggunakan teknik harfiah, yaitu penerjemah menerjemahkan kata demi kata.
029/LMNN-h.7/LLMN-h.7
Haria, ulö satua ba safaito sibai. (nama ular) (ular) (tua) (dan) (ganas) (sekali) Ya’ia razo gulö fondrege wa’esolo
(Dia) (raja) (ular) (paling) (gemuk) si’oroi mbawa gatumbukha. (dari) (arah utara)
Haria merupakan ular tua dan besar penghuni lautan sekeliling pulau Nias.
Teknik harfiah + adaptasi
(Teknik kuplet)
Data di atas menggunakan perpaduan teknik harfiah + adaptasi, yaitu penerjemah menerjemahkan kata demi kata dan teknik adaptasi yaitu Ya’ia razo gulö fondrege wa’esolo si’oroi mbawa gatumbukha diterjemahkan menjadi penghuni lautan sekeliling pulau Nias.
030/LMNN-h.7/LLMNh.6
Lö famaedo wa’anau, (Tak ada) (perbandingan) (panjang) fa’esolo ba fa’abölönia. (kegemukan) (dan) (kekuatannya)
Fa’ebuania ezai hili Lölömatua. (Besarnya)(seperti) (gunung) (nama gunung) Tandrunia zai hili-hili danö.
(Tanduknya) (seperti) (bukit) Sörinia mane hili (Punggungnya) (seperti) (gunung) Maziaya.
(nama gunung)
Kana-kana nidanö budu-budu (Percikan) (air) (pada ujung) za’ania manö tola ahöndrö (kukunya) (saja) (bisa) (tenggelam) ngafulu göfa sebua,
(puluhan) (kapal) (besar)
mendrua manö sa’ae nowo ba tundraha (apalagi) (sampan)(dan) (perahu) niha mbanua. Ambö na’i da’ö (orang) (kampung) (kurang terasa) (itu) daoledaole ngeluania.
(kunyahan) (giginya)
Sindruhu wamoalitö mbawania. (Sungguh) (berapi) (mulutnya) Mohokha mbuda wamaigi ya’ia. (Merinding) (kita) (melihatnya) Teknik
Penghilangan (Teknik tunggal)
Data di atas menggunakan perpaduan teknik penghilangan secara keseluruhan sehingga pesan tidak tersampaikan pada TSa.
031/LMNN-h.7/LLMN-h.6
-
Keganasannya menjadi buah bibir orang dari generasi ke generasi. Tak terhitung jumlah kapal dan perahu yang ditelannya. Apalagi jumlah manusia yang telah menjadi korbannya. Tak seorangpun yang berani menantangnya. Apalagi membunuhnya, mendekatinya saja orang sudah ketakutan.
Teknik penambahan
(Teknik tunggal)
Data di atas menggunakan teknik penambahan, namun melakukan penambahan yang terlalu berlebihan akan mengakibatkan ketidak akuratan terjemahan.
032/LMNN-h.8/LLMN-h.6
Asese irongo Laowömaru duria (Sering) (didengar) (nama orang) (tenang) wa’abölö ba fa’afaito Haria. (kekuatan) (dan) (keganasan) (nama ular)
Laowömaru sering mendengar tentang Haria. Dia hanya diam saja bila orang membicarakan ular tua itu. Namun, penderitaan orang akibat ulah Haria menjadi gigitan hati bagi Laowömaru.
Ibe sibai mbörö dalingania (Dia hanya diam mendengarnya) na ladunödunö
(kalau) (orang membicarakan)
hadia nilau Haria andrö. (apa) (yang dilakukan) (nama ular) itu Irugi Laowömaru
(hingga) (nama orang)
fa’asöndru dödö na lafatunö (merasa sedih) (kalau) (membicarakan) wa’amarasera ibe Haria. (penderitaanmereka)(akibat ulah)(nama ular) Teknik
harfiah + transposisi+
adaptasi (Teknik triplet)
Data di atas menggunakan perpaduan teknik harfiah + transposisi + adaptasi. Teknik harfiah dilakukan dengan menerjemahkan kata demi kata. Teknik transposisi dilakukan karena lazimnya bahasa Nias diawali dengan predikat + subjek, sedangkan bahasa Indonesia pola kalimatnya Subjek + Predikat, Asese irongo Laowömaru diterjemahkan menjadi Asese irongo Laowömaru, kemudian penerjemah menggunakan teknik adaptasi yaitu fa’asöndru dödö diterjemahkan menjadi gigitan hati.
033/LMNN-h.8/LLMN-h.6
“Alai wangandrö nono wa’örisagu (Betapa) (malangnya) (anak) (bangsawan) andre! Hawa’aratö aefa ira ba (ini) (kapan lagi) (lepas) (mereka) dari wamakao Haria”,
(siksaan) (nama ular)
hedehede Laowömaru bakha ba (kata-kata) (nama orang) (di dalam) dödönia.
(hatinya)
-
Teknik penghilangan
Data di atas menggunakan teknik penghilangan secara keseluruhan sehingga terdapat pesan tidak tersampaikan pada TSa.
(Teknik tunggal) 034/LMNN-h.8/LLMN-h.6
Meno ebua Laowömaru, (Setelah) (cukup dewasa) (nama orang) möi ia ba nasi bawamaigi Haria. (pergi) (dia) (ke) (laut) (melihat) (nama ular)
Setelah Laowömaru cukup dewasa, ia pergi ke laut untuk melihat Haria.
Teknik harfiah (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah, yaitu dengan menerjemahkan kata demi kata.
035/LMNN-h.8/LLMN-h.8
Mosindro Laowömaru (Berdiri) (nama orang)
ba dete gara sebua siso ba nasi, (di) (atas) (batu) (besar) (yang ada)(di) (laut) ifaigi Haria moroi ba zaröu (dilihat) (nama ular) (dari) (tempat jauh) sahou-hou wolangi.
(Sedang) (berenang)
Laowömaru berdiri di pantai, ia melihat Haria yang sedang berenang.
Teknik harfiah + transposisi +
generalisasi (Teknik triplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + transposisi + generalisasi. Teknik harfiah, menerjemahkan kata demi kata sahou-hou wolangi diterjemahkan dengan sedang berenang. Teknik transposisi terlihat pada kata kerja Mosindro berada di awal kalimat di TSu dan diikuti oleh Subjek Laowömaru. Karena pola kalimat pada TSu (Nias) adalah Predikat + Subjek, dan diterjemahkan ke TSa (Indonesia) menjadi Laowömaru berdiri. Terjadi pergeseran dari subjek menjadi predikat karena bahasa Indonesia lazimnya kalimat diawali dengan Subjek + Predikat. Kemudian, teknik generalisasi ba dete gara sebua siso ba nasi diterjemahkan menjadi di pantai, jadi diterjemahkan dari yang spesifik menjadi umum.
036/LMNN-h.8/LLMN-h.8
Ifahatö-hatö ia ma’ifu ba nasi (Didekatkan) (dia) (sedikit) (ke) (laut) Laowömaru. I’osisiö sibai (nama orang) (Diperhatikan) (sekali) Wamaigi khalakhala mboto Haria. (melihat) (seluruh) (tubuh) (nama ular)
Laowömaru mendekatkan diri ke laut dan berdiri di atas puncak gua si ular. “Dimana bagian tubuhnya yang dapat dipotong sekali hentakan?” tanya Laowömaru, sambil memperhatikan seluruh tubuh Haria yang sedang mendekatinya.
omasi i’ila hezo gamaudu (ingin) (dia tahu) (dimana) (letak) Mbotonia sise-ise sitola aetu (tubuhnya) (yang kecil) (yang bisa) (putus) namutaba hasakali falisi. (kalau dipotong) (hanya sekali) (hentakan) Teknik harfiah transposisi + amplifikasi + modulasi (Teknik kwartet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + transposisi + amplifikasi + modulasi. Teknik transposisi ditunjukkan pada kata kerja Ifahatö-hatö ia Karena pola kalimat pada TSu adalah Predikat + Subjek, dan diterjemahkan ke TSa menjadi Laowömaru mendekat. Jadi, terjadi pergeseran dari subjek menjadi predikat karena bahasa Indonesia lazimnya kalimat diawali dengan Subjek + Predikat. Kemudian, teknik amplifikasi yaitu penerjemah menambahkan dan berdiri di atas puncak gua si ular. Sedangkan teknik modulasi adalah perubahan sudut pandang dari kalimat tidak langsung dalam bentuk kalimat positif di TSu omasi i’ila hezo gamaudu mbotonia sise-ise sitola aetu namutaba hasakali falisi menjadi kalimat langung dan menjadi kalimat tanya pada TSa, “Dimana bagian tubuhnya yang dapat dipotong sekali hentakan?”
037/LMNN-h.8/LLMN-h.8
Me arörö Laowömaru (Ketika sedang) (nama orang) Wamaigi mboto Haria, (memperhatikan) (tubuh) (nama ular) no idoro wolangi
(tiba-tiba) (meluncur) khö Laowömaru, (ke arah) (nama orang)
hulö wa’alio nangi wa’alionia (secepat) (angin) (kecepatannya) ituragö galitö sebua moroi ba (dia menyemburkan) ( api) (besar) (dari) mbawa nia. Omasi menaö itunu (mulutnya) (ingin) (dia membakar) önia Laowömaru. (makanannya) (nama orang)
Ketika Laowömaru sedang
memikirkan tentang tubuh si ular itu, tiba-tiba Haria meluncur ke arahnya secepat suara sambil
menghamburkan api dari mulutnya.
Teknik harfiah adaptasi + reduksi (Teknik triplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + adaptasi + reduksi. Teknik harfiah dengan menerjemahkan kata demi kata, Me arörö Laowömaru wamaigi mboto, Haria, no idoro wolangi khö Laowömaru diterjemahkan menjadi Ketika Laowömaru sedang memikirkan tentang tubuh si ular itu, tiba-tiba Haria meluncur ke arahnya Teknik adaptasi terlihat pada frasa hulö wa’alio nangi diterjemahkan menjadi secepat suara. Teknik reduksi ditunjukkan dengan penghilangan frasa wa’alionia dan Omasi menaö itunu önia Laowömaru. Akibat penghilangan ini menimbulkan hilangnya makna.
038/LMNN-h.8/LLMN-h.8
“He talifusö!” Mokira Laowömaru. (Teman) (teriak) (nama orang) “Böi fakao ndra’o”. (Jangan) (menyakiti) (saya) Haniha ndra’ugö?
(Siapa) (kamu)
Isofu khönia Haria. Laowömaru. (Tanya) (nama ular) (nama orang)
“Teman!” teriak Laowömaru. “Jangan menyakiti saya”.
Siapa kamu? Tanya Haria Laowömaru.
Teknik harfiah (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah yaitu dengan menerjemahkan kata demi kata.
039/LMNN-h.8/LLMN-h.8
Hana wamöi’ö ba da’a? (Kenapa) (datang kamu) (di) (sini) Hadia nihalöu?
(Apa) (yang kamu ambil)
Isasakö wanofu khönia . (Didesak)(menanyakan)(padanya) Haria
(nama ular)
Apa maksudmu datang di sini?
Tanya Haria sambil menghentikan menghamburkan api dari mulutnya.
Teknik amplifikasi+ modulasi+ penghilangan (Teknik triplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan perpaduan teknik amplifikasi + modulasi + penghilangan, yaitu merubah sudut pandang Hana wamöi’ö ba da’a? diterjemahkan menjadi Apa maksudmu datang di sini? dan kalimat Isasakö wanofu khönia Haria diterjemahkan menjadi tanya haria. Teknik amplifikasi dengan menambahkan sambil menghentikan menghamburkan api dari mulutnya. Kemudian, teknik penghilangan Hadia nihalöu? Karena pertanyaan itu sama dengan pertanyaan sebelumnya sehingga penerjemah menghilangkan pada teks sasaran.
040/LMNN-h.8/LLMN-h.8
Haria..., omasido fahuwu (nama ular) (ingin saya) (berteman) khöu. Itema linia Laowömaru. (denganmu) (jawab) (nama orang)
Haria..., saya ingin berteman denganmu”, jawab Laowömaru.
Teknik harfiah (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah yaitu dengan menerjemahkan kata demi kata.
041/LMNN-h.8/LLMN-h.8
Fahuwu khögu? (Berteman) (denganku)
Oi tekea Haria me irongo da’ö. (Tak percaya) (nama ular) (mendengar) (itu)
Berteman denganku?” tanya Haria tak percaya.
Teknik harfiah (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah yaitu dengan menerjemahkan kata demi kata.
042/LMNN-h.9/LLMN-h.8
Ya’ia omasido fahuwu khöu, (Ia) (berteman) (denganmu)
iforege wangumaö Laowömaru. (Didesak) (mengatakan) (nama orang) “No oya sibai sa’ae göfa, owo, (sudah) (banyak) (sekali) (kapal) (perahu) i’a ba niha sino itölö. (ikan) (dan) (manusia) (yang sudah ditelan) Lö hadöi sa’ae awöu ba zisagörö (Tidak ada) (lagi) (temanmu) (di) (seluruh) tanö niha andre.
(pulau Nias) (ini)
Oi fatuwu ira khöu. (benci) (mereka) (padamu)
Ia..., berteman denganmu Haria, jawab Laowömaru meyakinkan. Sudah banyak kapal, perahu, ikan dan manusia yang telah menjadi korbanmu. Jadi tak ada temanmu lagi. Setiap orang membecimu di pulau ini. Teknik harfiah + modulasi (Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + modulasi. Teknik harfiah dilakukan dengan menerjemahkan kata demi kata, Ya’ia omasido fahuwu khöu, iforege wangumaö Laowömaru. “No oya sibai sa’ae göfa, owo, i’a ba niha . diterjemahkan menjadi Ia..., berteman denganmu Haria, jawab Laowömaru meyakinkan. Sudah banyak kapal, perahu, ikan dan manusia. Kemudian, Lö hadöi sa’ae awöu ba zisagörö tanö niha andre. Oi fatuwu ira khöu diterjemahkan menjadi Jadi tak ada temanmu lagi. Setiap orang membecimu di pulau ini. Sedangkan teknik modulasi tampak pada perubahan sudut pandang yaitu sino itölö ditunjukkan kepada orang ketiga tunggal dan diterjemahkan menjadi menjadi
korbanmu ditunjukkan kepada orang kedua tunggal.
043/LMNN-h.9/LLMN-h.9
Börö da’ö, möido khöu ba da’a, (Karena itu) (datang saya) (ke) (sini) wamakhai fahuwusa ba (untuk menjalin) (persahabatan) (dan) fatalifusöta.
(persaudaraan)
Sebab itu, saya datang di sini untuk menjalin persahabatan denganmu.
Teknik harfiah + modulasi (Teknik
kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + modulasi. Teknik harfiah dilakukan dengan menerjemahkan kata demi kata, Börö da’ö, möido khöu ba da’a diterjemahkan menjadi Sebab itu, saya datang di sini. Sedangkan teknik modulasi yaitu wamakhai fahuwusa ba fatalifusöta.diterjemahkan menjadi untuk menjalin persahabatan denganmu.
044/LMNN-h.9/LLMN-h.9
Omasi ndra’ugö na tafakhai (Setujukah) (kamu) (kalau) (kita menjalin) wahuwusa ba fatalifusöta,
(persahabatan)(dan)(persaudaraan) Haria?”
(nama ular)
Setujukah kamu akan persahabatan ini?
Teknik reduksi (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik reduksi yaitu melakukan penghilangan secara parsial, dengan mengilangkan frasa na tafakhai dan ba fatalifusöta, Haria, walaupun dilakukan reduksi namun, tidak menimbulkan hilangnya pesan ke TSa.
045/LMNN-h.9/LLMN
Ihonogö ia Haria. (Ditenangkan) (dia) (nama ular) Ibato wowuraisi galitö (Dihentikan) (menyemburkan) (api) khö Laowömaru.
(kepada) (nama orang)
-
Teknik penghilangan
Data di atas menggunakan teknik penghilangan sehingga makna kalimat itu tidak tersampaikan ke TSa.
(Teknik tunggal) 046/LMNN-h.9/LLMN-h.9
Ibasi-basi tödö nia wa sindruhu (Dipertimbangkan) (bahwa) (benar) nidunö-dunö Laowömaru andre. (yang dibicarakan) (nama orang) (ini) Lö sa’ae awögu ba danö niha (Tidak ada lagi) (temanku) (di) (pulau Nias) andre.Oi fatuwu ira khögu,
(ini) (Benci) (mereka) (padaku) imanö tödönia (Tambahnya) (dalam hatinya) ulö satua andrö.
(ular) (tua) (itu)
Haria mempertimbangkan usulan Laowömaru. “Betul juga,” bisik Haria dalam hati. “Aku sudah tidak ada teman lagi. Semua orang di pulau ini sungguh membenciku,” tambahnya dalam hati.
Teknik harfiah + modulasi (Teknik
kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + modulasi. Teknik harfiah, menerjemahkan kata demi kata dan teknik modulasi ditunjukkan pada kalimat pasif pada TSu Ibasi-basi tödö nia diterjemahkan menjadi kalimat aktif pada TSa Haria mempertimbangkan, dan kalimat negatif di TSu Lö sa’ae awögu ba danö niha andre menjadi kalimat aktif pada TSa Semua orang di pulau ini sungguh membenciku.
047/LMNN-h.9/LLMN-h.9
“Saohagölö Laowömaru, (Terima kasih) (nama orang)
“imanö Haria. “Omasido fahuwu (Kata) (nama ular) (ingin saya) (berteman) khöu. No sa’ae sifahuwu (denganmu) (sudah menjadi) (berteman) ba sifatalifusö ita i’oroi ma’ökhö. (dan) (bersaudara) (kita) (mulai) (hari ini)
“Baiklah..., aku ingin berteman denganmu. Sekarang kita sudah berteman,” tegas Haria.
Teknik reduksi (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik reduksi yaitu melakukan penghilangan secara parsial ungkapan Saohagölö Laowömaru dan sifatalifusö ita i’oroi ma’ökhö. Kemudian dipadatkan menjadi Baiklah..., aku ingin berteman denganmu. Sekarang kita sudah berteman,” tegas Haria.
048/LMNN-
h.10/LLMN-h.10
“Saohagölö Haria. (Terima kasih) (nama ular)
Omuso sibai dödögu wanema liu,” (Senang) (sekali) (hatiku) (mendengarmu) Imanö göi khönia Laowömaru. (Jawabnya) (juga) (padanya) (nama orang)
“Terima kasih Haria,” Kata Laowömaru senang. Teknik harfiah+ reduksi (Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + reduksi. Teknik harfiah Saohagölö Haria diterjemahkan menjadi Terima kasih Haria. Teknik reduksi, yaitu melakukan penghilangan ungkapan Omuso sibai dödögu wanema liu, walaupun dilakukan penghilangan namun, tidak terjadi penghilangan makna ke TSa, tetapi penghilangan itu bertujuan untuk memadatkan kalimat sehingga menjadi lebih efektif.
049/LMNN-
h.10/LLMN-h.10
Aefa da’ö, itou’ö tou föna (Setelah) (itu) (diserahkan) (di depan) Haria siwa lou wino, (nama ular) (sembilan) (karung) (pinang) siwa lou dawuo,
(sembilan) (karung) (sirih) siwa lou mbago, (sembilan) (karung) (tembakau) siwa lou gambe ba (sembilan) (karung) (gambir) (dan) siwa lou mbetua.
(sembilan) (karung) (kapur)
Lalu sebagai tanda persahabatan Laowöru mempersembahkan kepada Haria Sembilan karung pinang, Sembilan karung sirih, Sembilan karung tembakau, Sembilan karung gambir dan sembilan karung kapur sirih Teknik harfiah + amplifikasi (Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + amplifikasi. Teknik amplifikasi yaitu melakukan penambahan Lalu sebagai tanda persahabatan untuk memperjelas kepada pembaca maksud yang disampaikan oleh penulis. Kemudian teknik harfiah ditunjukan pada terjemahan frasa siwa lou wino menjadi sembilan karung pinang, siwa lou dawuo menjadi sembilan karung sirih, siwa lou mbago menjadi sembilan karung tembakau, siwa lou mbetua menjadi sembilan karung kapur sirih.
050/LMNN-
h.10/LLMN-I’otarai da’ö, asese Laowömaru (Sejak) (saat itu) (sering) (nama orang)
Sejak saa itu, Laowömaru sering ke laut untuk melihat Haria.
Kadang-h.10 möi ba nasi ba wamaigi (pergi) (ke) (laut) (untuk melihat) Haria. Asese
(nama ular)(sering) fahuhuo ira. (bertukar pikir) (keduanya)
kadang keduanya bertukar pikiran.
Teknik harfiah (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah, yaitu melakukan penerjemahan kata demi kata.
051/LMNN-
h.11/LLMN-h.11
Böröta ndrulu ba guli nasi. (Asal usul) (gelombang) (di) (laut)
Asal usul gelombang samudera.
Teknik harfiah+ kreasi diskursif
(Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + kreasi diskursif. Teknik harfiah adalah kata demi kata dan teknik kreasi diskursif yaitu menerjemahkan keluar dari konteks. Frasa guli nasi diterjemahkan dengan samudra.
052/LMNN-
h.11/LLMN-h.11
-
Beberapa tahun kemudian, Laowömaru turun ke laut. Kali ini berbeda dari yang biasa. Laowömaru berbeda dari yang biasa. Laowömaru mengenakan pakaian perang dan pedang besar di pinggangnya.
Teknik penambahan
(Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik penambahan dengan tujuan untuk memperjelas informasi kepada pembaca, namun penambahan yang berlebihan dapat mempengaruhi kualitas terjemahan menjadi tidak baik.
053/LMNN-
h.11/LLMN-h.11
Me irugi nasi, ifaöga hörönia (Setibanya) (di laut) (diangkat) (matanya) Laowömaru. Oroma
(nama orang) (nampak) khönia Haria,
Setiba di laut, ia melihat Haria sedang berenang dengan santainya.
(olehnya) (nama ular)
no’ihouhou wolangi ba guli nasi. (sedang) (berenang) (di) (laut) Teknik
harfiah+ reduksi (Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + reduksi. Teknik harfiah dengan menerjemahkan kata demi kata, Me irugi nasi diterjemahkan menjadi Setiba di laut. Teknik reduksi yaitu menghilangkan secara parsial dengan tujuan untuk memadatkan suatu informasi dari TSu ke TSa ifaöga hörönia Laowömaru. Oroma khönia Haria, no’ihouhou wolangi ba guli nasi dipadatkan menjadi ia melihat Haria sedang berenang dengan santainya.
054/LMNN-
h.11/LLMN-h.11
Ifahatö ia Laowömaru, (Didekatkan) dia (nama orang) imane khönia, “He Haria, (berkata) (padanya) (Hi, nama ular) no ara sibai fahuwu ita. (sudah) (cukup lama) (bersahabat) (kita)
Laowömaru mendekatinya dan berkata padanya, Haria, kita sudah cukup lama bersahabat.
Teknik harfiah + transposisi
(Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + transposisi. Teknik harfiah adalah menerjemahkan kata demi kata imane khönia diterjemahkan menjadi berkata padanya dan transposisi yaitu perubahan gramatikal. Pola kalimat bahasa Nias, lazimnya predikat mendahului subjek (P + S), sedangkan dalam bahasa Indonesia, lazimnya Subjek mendahuli predikat (S + P), Ifahatö ia Laowömaru diterjemahkan menjadi Laowömaru mendekatinya dan no ara sibai fahuwu ita diterjemahkan menjadi kita sudah cukup lama bersahabat.
055/LMNN- h.11/LLMN-h.11 Iada’a, hadia (Sekarang) (apa) ni’oroma’öu
(yang engkau perlihatkan) khögu sitobali tanda (kepada saya) (sebagai bukti) wahuwusada?
(persahabatan kita)
Sekang apa yang engkau perlihatkan kepada saya sebagai bukti persahabatan kita?
Teknik harfiah (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah, penerjemah menerjemahkan kata demi kata.
056/LMNN-
h.12/LLMN-h.11
-
Samudra ini adalah milikku dan tak satupun yang mampu merebutnya dari tanganku, baik ular atau binatang apapun yang mampu merebutnya dari tanganku, baik ular atau binatang apapun apalagi manusia sendiri,” tegas Haria penuh percaya diri.
Teknik penambahan
(Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan penambahan dengan tujuan untuk memperjelas informasi kepada pembaca, tatapi penambahan yang berlebihan, dapat menimbulkan distorsi makna akibatnya terjemahan tidak akurat.
057/LMNN-
h.12/LLMN-h.11
Lau talifusö, ”itema linia Haria. (baik sahabat) (jawab) (nama ular) Fakhölö’ö atö ndra’ugö ba faigi (pandanglah) (dan) (lihat) gulinasi sebolo andrö.
(lautan) (yang luas) (disana) da’ö fefu oi okhötagu”. (itu) (semua) (daerah kekusaanku)
“Baiklah sahabat. Saya akan memperlihatkan kepadamu daerah kekuasaanku. Teknik harfiah + reduksi + modulasi (Teknik triplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + reduksi + modulasi. Teknik harfiah Lau talifusö diterjemahkan menjadi Baiklah sahabat. Teknik reduksi, penerjemah melakukan penghilangan secara parsial Lau talifusö,”itema linia Haria informasi itu dipadatkan menjadi “Baiklah sahabat. Jadi dengan melakukan reduksi maka informasi itu lebih singkat tanpa menghilangkan makna. Sedangkan, teknik modulasi yaitu perubahan sudut padang dari TSu ke TSa. Fakhölö’ö atö ndra’ugö ba faigi gulinasi sebolo andrö. Da’ö fefu oi okhötagu” diterjemahkan menjadi Saya akan memperlihatkan kepadamu daerah kekuasaanku.
058/LMNN- h.12/LLMN-h.11
Saohagölö talifusö. (Terima kasih) (teman)
Hiza sa..., ibatogö wehedenia (tapi tiba-tiba) (dihentikan) (bicaranya) Laowömaru.
(nama orang)
Terima kasih teman, tapi..., tiba-tiba Laowömaru berhenti berbicara.
Teknik harfiah + transposisi
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + transposisi. Teknik harfiah dilakukan dengan menerjemahkan ungkapan Saohagölö talifusö menjadi Terima kasih teman. Teknik transposisi, yaitu pola kalimat bahasa Nias, lazimnya
(Teknik kuplet)
predikat mendahului subjek (P + S), sedangkan dalam bahasa Indonesia, lazimnya Subjek mendahuli predikat (S + P), ibatogö wehedenia Laowömaru diterjemahkan menjadi Laowömaru berhenti berbicara.
059/LMNN-
h.12/LLMN-h.11
Ifaigi ia Haria (Dilihat) (dia) (nama ular)
Tokea ia ma’ifu me adö’u-dö’u (Terkejut) (dia) (sedikit) (meneruskan) wehede Laowömaru.
(perkataan) (nama orang)
Ia agak gugup meneruskan kata-katanya.
Teknik reduksi + modulasi
(Teknik kuplet)
Terjemahan di atas menggunakan teknik reduksi + modulasi. Teknik reduksi dilakukan dengan menghilangkan Ifaigi ia Haria. Kemudian, teknik modulasi yaitu mengubah sudut pandang Tokea ia ma’ifu me adö’u-dö’u wehede Laowömaru diterjemahkan menjadi Ia agak gugup meneruskan kata-katanya.
060/LMNN-
h.12/LLMN-h.11
börö da’ö, imane, (karena) (itu) (katanya) “Hana Laowömaru? (Kenapa) (nama orang) Hadia zalua?
(apa) (yang terjadi)
Tapi apa? Tanya Haria sambil memandang Laowömaru gelisah.
Teknik reduksi + modulasi
(Teknik kuplet)
Terjemahan di atas menggunakan teknik reduksi + modulasi. Reduksi ditunjukkan pada menghilangkan börö da’ö, imane. Sedangkan teknik modulasi, yaitu merubah sudut pandang “Hana Laowömaru? Hadia zalua? diterjemahkan menjadi Tapi apa? Tanya Haria sambil memandang Laowömaru gelisah.
061/LMNN-
h.12/LLMN-h.11
So menaö niwa’ögu, (Ada) (yang mau) (saya utarakan) ba aiwö ndra’o,
(tapi enggan saya)
ifahasu ia Laowömaru, (ditarikanya nafasnya (nama orang) hulö nasata’u sibai ia khönia. (berpura-pura)(takut) (sekali) (dia) (padanya)
Saya enggan mengutarakannya, kata Laowömaru, pura-pura takut pada Haria.
Teknik reduksi (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan teknik reduksi. Teknik reduksi yaitu melakukan penghilangan secara parsial dengan tujuan untuk memadatkan informasi dari bahasa sumber sehingga lebih singkat dan jelas kepada pembaca maksud yang disampaikan oleh penulis, yaitu menghilangkan ifahasu ia Laowömaru.
062/LMNN-
h.12/LLMN-h.11
Tebai aiwö ba zimane! (Tidak bisa) (malu) (seperti ini)
Waö manö, lö sata’u ita (Bilang saja)( tak ada) (yang taku) (kita) ba gulidanö andre. Imanö khönia (di) (dunia) (ini) (katanya) (padanya) Laowömaru.
(nama orang)
Jangan takut teman. Kan engkau dan aku sudah lama berteman,” kata Haria memberanikan Laowömaru.
Teknik reduksi (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan teknik reduksi yaitu menghilangkan secara parsial yaitu menghilangkan Waö manö, lö sata’u ita ba gulidanö andre dengan tujuan untuk memadatkan informasi dari bahasa sumber sehingga lebih singkat dan jelas kepada pembaca maksud yang disampaikan oleh penulis.
063/LMNN-
h.12/LLMN-h.11
Saoha gölö Haria. (Terima kasih) (nama ular)
Terima kasih Haria
Teknik harfiah (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah, yaitu menerjemahkan kata demi kata.
064/LMNN-
h.12/LLMN-h.11
Omuso dödögu wamondrongo (senang) (hatiku) (mendengar) da’ö, itema linia Laowömaru. (itu) (sahut) (nama orang)
Saya senang mendengarnya, sahut Laowömaru.
Teknik transposisi
(Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik transposisi yaitu perubahan gramatikal. Pola kalimat bahasa Nias, lazimnya predikat mendahului subjek (P + S), sedangkan dalam bahasa Indonesia, lazimnya Subjek mendahului predikat (S + P). Omuso dödögu diterjemahkan menjadi Saya senang mendengarnya.
065/LMNN-
h.12/LLMN-h.11
“Esolo sibai mbagimö, Haria (Gemuk) (sekali) (lehermu) (nama ular) Lö famaedonia ba gulidanö” (Tak ada) (bandingannya) (di) (dunia)
“Lehermu besar sekali Haria. Tak ada bandingannya di dunia ini”
Teknik harfiah + transposisi
(Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + transposisi. Teknik harfiah adalah dengan menerjemahkan kata demi kata, Lö famaedonia ba gulidanö” diterjemahkan menjadi Tak ada bandingannya di dunia ini. Sedangkan, teknik transposisi, perubahan kategori gramatikal. Terjadi pergeseran unit yaitu pada Tsu: KS + O, sedangkan pada TSa adalah: O + KS. “Esolo sibai mbagimö diterjemahkan menjadi Lehermu besar sekali.
066/LMNN-
h.12/LLMN-h.12
Haaaa....haaaaa..., (situasi terkejut) atulö sibai da’ö (benar) (sekali) (itu)
Tentu, leherku yang paling besar dan kuat. Teknik reduksi+ modulasi (Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik reduksi + teknik modulasi. Teknik reduksi yaitu menghilangkan kata Haaaa....haaaaa...,
dan modulasi, yaitu merubah sudut pandang, atulö sibai da’ö diterjemahkan menjadi Tentu, leherku yang paling besar dan kuat.
067/LMNN- h.12/LLMN-h.12
Ya’o högö gulö ba zisagörö (Saya) (kepala) (ular) (di) (seluruh) ulidanö andre,
(dunia) (ini)
Imenö khönia Haria. (katanya) (padanya) (nama ular)
Saya ini adalah pemimpin dari semua ular di dunia ini, kata Haria bangga.
Teknik harfiah+ transposisi
(Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + transposisi. Harfiah, yaitu dengan menerjemahkan kata demi kata, Ya’o menjadi saya, ba zisagörö ulidanö andre menjadi dari semua ular di dunia ini,dan transposisi yaitu pergeseran unit dari frasa menjadi kata, yaitu frasa högö gulö menjadi pemimpin.
068/LMNN-
h.12/LLMN-h.12
Pade ndra’ugö Haria. (memang hebat) (engkau) (nama ular)
Engkau memang hebat.
Teknik transposisi
(Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik transposisi yaitu perubahan gramatikal. Pola kalimat bahasa Nias, lazimnya predikat mendahului subjek (P + S), sedangkan dalam bahasa Indonesia, lazimnya Subjek mendahuli predikat (S + P). Pade ndra’ugö diterjemahkan menjadi Engkau memang hebat.
069/LMNN-
h.12/LLMN-h.12
Ya’ugö zabölö yawa zabölö. (Engkau) (yang kuat) (di atas) (yang kuat) Oi toumö manö fefu
(Selalu) (di bawahmu) (saja) (semua) zabalö ba gulidanö andre. (yang kuat) (di) (dunia) (ini) He sabölö moroi ba gulö, (Baik) (yang kuat) (daripada) (ular) sabölö moroi ba mbuaya, (yang kuat) (daripada) (buaya)
ba sabölö moroi ba zaliwaliwa (dan)(yang kuat)(daripada) (makhluk hidup) ba danö fefu, mendrua manö sa’ae (di) (seluruh dunia) (apalagi)
zabölö moroi ba niha. (yang kuat) (daripada) manusia lömanö sitola mangalaini (tak ada) (yang bisa) (mengalahkah) Dirimu. Isuno ia Laowömaru. (ya’ugö) (dipuji) (dia) (nama orang)
-
Teknik penghilangan
(Teknik tunggal)
Data di atas menggunakan teknik penghilangan secara keseluruhan sehingga pesan tidak tersampaikan ke teks sasaran.
070/LMNN-
h.12/LLMN-h.12
Andrö mena’ö hewöisa (Jadi) (kalau boleh) (bagaimana) na’ ö’oromaö (kalau) (kamu memperlihatkan)
Jadi jika aku adalah sahabatmu maka engkau akan memperlihatkan kepada saya lehermu yang paling kecil, kata Laowömaru berterus terang.
khögu mbagiu sise-ise? (padaku) (lehermu) (yang kecil) Teknik
modulasi (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik modulasi, yaitu merubah sudut pandang dari kalimat tanya menjadi kalimat pernyataan. Andrö mena’ö hewöisa na’ö’oromaö khögu mbagiu sise-ise? diterjemahkan menjadi Jadi jika aku adalah sahabatmu maka engkau akan memperlihatkan kepada saya lehermu yang paling kecil, kata Laowömaru berterus terang.
071/LMNN-
h.13/LLMN-h.13
Hana wa’öfaigi mbagigu siseise. (Kenapa) (kamu lihat) (leherku) (yang kecil) Tebai u’oroma’ö khöu da’ö, (Tidak bisa) (saya perlihatkan)(padamu) (itu) imanö Haria khö Laowömaru. (Kata) (nama ular) (kepada) (nama orang)
Engkau tidak perlu melihat leherku yang paling kecil, sahut Haria keheranan. Teknik reduksi+ modulasi (Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan perpaduan teknik modulasi + reduksi. Teknik modulasi, yaitu merubah sudut pandang Hana wa’öfaigi mbagigu siseise, diterjemahkan menjadi Engkau tidak perlu melihat leherku yang paling kecil. Sedangkan teknik reduksi yaitu penghilangan secara parsial, Tebai u’oroma’ö khöu da’ö.
072/LMNN-
h.13/LLMN-h.13
“Faigi atö Haria! (Begini) (nama ular) Fondrondongo ligu,” (Dengarkan) (perkataanku) iwaö khönia Laowömaru (katanya) (padanya) (nama orang) Ya’odo andre Haria ba
(Saya) (ini) (nama ular) no sifahuwu khöu . (sudah) (manjadi sahabatmu)
börö da’ö omasi ndra’o na’u’ila (karena) (itu) (ingin) (saya) (mengetahui)
Begini Haria. Saya adalah sahatmu yang paling dekat di dunia ini dan bila saya tahu kelemahanmu maka saya akan mampu melindungimu dari musuh-musuhmu, kata Laowömaru meyakinkan Haria.
go’ambötau enaö tola ubelegö (kelemahanmu) (agar) (bisa) (kulindungi) ndra’ugö naso
(dirimu) (kalau ada)
zolau khöu. (yang melakukan sesuatu (padamu) Teknik harfiah
+ modulasi (Teknik
kuplet)
Data di atas menggunakan perpaduan teknik harfiah + modulasi. Penerjemah menggunakan teknik harfiah adalah dengan menerjemahkan kata demi kata. Faigi atö
Haria diterjemahkan menjadi Begini Haria kemudian Ya’odo andre Haria ba no
sifahuwu khöu diterjemahkan menjadi Saya adalah sahatmu.
Sedangkan teknik modulasi adalah merubah sudut pandang dari TSu ke TSa. börö
da’ö omasi ndra’o na’u’ila go’ambötau enaö tola ubelegö ndra’ugö naso zolau khöu diterjemahkan menjadi bila saya tahu kelemahanmu maka saya akan mampu
melindungimu dari musuh-musuhmu.
073/LMNN- h.13/LLMN-h.13
Ba alai na lafuyuö mbewera (Mungkin saja)(kalau) (orang akan mengejek)
khögu na tebai (saya) (kalau) (tidak mampu) ubelegö ndra’ugö.
(kulindungi) (dirimu)
Engkau tahu musuh-musuh saya akan mengejek saya bila saya tidak mampu melindungimu dari setiap ancaman, lanjut Laowömaru.
Teknik amplifikasi
(Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik amplifikasi, yaitu melakukan penambahan untuk memperjelas informasi dengan tujuan agar pembaca dapat memahami maksud yang disampaikan oleh penulis, yaitu menambahkan Engkau tahu musuh-musuh saya.
074/LMNN-
h.13/LLMN-h.13
Ihonogö ia Haria. (ditenangkan) (dia) (nama ular) Isimasima tödönia fefu (Dipertimbangkan) (hatinya) (semua) Niwaö Laowömaru.
(perkataan) (nama orang)
Ae lösala na u’oromaö (Tak masalah) (kalau) (saya perlihatkan)
Suatu pikiran yang logis dan mengagumkan. Sungguh engkau seorang sahabat yang baik, sahut Haria senang.
khönia. Hadia nilau nia
(padanya) (apa) (yang dilakukannya) na ’i’ila ziseise mbagigu? (kalau) (dilihat) (yang kecil) (leherku) Teknik
modulasi (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik modulasi yaitu mengubah sudut pandang Ihonogö ia Haria. Isimasima tödönia fefu Niwaö Laowömaru. Ae
lösala na u’oromaö khönia. Hadia nilau nia na’i’ila ziseise mbagigu?
diterjemahkan menjadi Suatu pikiran yang logis dan mengagumkan. Sungguh engkau seorang sahabat yang baik, sahut Haria senang.
075/LMNN-
h.13/LLMN-h.13
Lö’ ara aefa da’ö, i'anemai’ö (Tidak) (lama) (setelah) (itu) (tiba-tiba) Itema linia Laowömaru
(dijawab) (katanya) (nama orang) Haria, “Lau da’u’oroma’ö (nama ular) (baik) (biar kutunjukkan) khöu zise-ise mbagigu. (kepamu) (yang terkecil) (leherku) Tema faigi ia.
(silahkan) (lihat) (dia)
Tanpa membuang waktu, Haria mulai memperlihatkan kepada Laowömaru lehernya. “Baiklah teman. Ini dia,” kata Haria sambil menarik napas panjang tanda kepayahan.
Teknik modulasi+ penambahan
(Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik modulasi + penambahan, yaitu mengubah sudut pandang informasi dari BSu ke dalam BSa yaitu kalimat negatif dari TSu Lö’ara aefa da’ö, i'anemai’ö Itema linia Laowömaru menjadi kalimat positif pada TSa, Tanpa membuang waktu, Haria mulai memperlihatkan kepada Laowömaru lehernya Kemudian, penerjemah melakukan penambahan informasi agar pembaca lebih mamahami maksud penulis, Ini dia,” kata Haria sambil menarik napas panjang tanda kepayahan.
076/LMNN-
h.13/LLMN-h.13
Ifadöni mbaginia miföna (Dijulurkan) (lehernya) (kedepan) Haria.
(nama ular)
Ular itu menjulurkan kepalanya ke depan.
Teknik transposisi
(Teknik
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik transposisi karena perbedaan pola kalimat dari kedua bahasa, yaitu bahasa Nias P + S sedangkan bahasa Indonesia S + P. Ifadönin mbaginia miföna Haria diterjemahkan menajadi Ular itu
tunggal) menjulurkan kepalanya ke depan.
077/LMNN- h.13/LLMN-h.13
Alai nagu, wa’esolo nasa mbagi (Astaga) (gemuk sekali) (lagi) (leher) gulö da’a, hulö mboto hili (ular) (ini) (bagaikan) (gugusan) (gunung) sebua. Tebai utaba da’a. (besar) (tidak bisa) (kupotong) (ini) Imanö ba dödönia Laowömaru. (Katanya) (dalam) (hatinya) (nama orang)
Astaga, lehernya bagaikan sebuah gugusan gunung besar. Tak mungkin saya potong sekali hentakan,” pikir Laowömaru dalam hati.
Teknik harfiah+
reduksi (Teknik kuplet)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + reduksi yaitu menerjemahkan kata demi kata Alai nagu menjadi astaga dan menghilangkan secara parsial wa’esolo nasa mbagi gulö da’a dengan tujuan untuk memadatkan informasi dari bahasa sumber.
078/LMNN-
h.13/LLMN-h.13
Fa’ese nasa miföna Haria. (Julurkan) (lagi) (kedepan) (nama ular) Osindruhugö wamadönia ya’ia,
(kuatkan) (menariknya) imanö Laowömaru. (Kata) (nama orang)
Kecilkan lagi teman, pinta Laowömaru.
Teknik reduksi (Teknik tunggal)
Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik reduksi yaitu memadatkan informasi ke dalam bahasa sasaran. Fa’ese nasa miföna Haria. Osindruhugö wamadönia ya’ia, imanö Laowömaru dipadatkan menjadi Kecilkan lagi teman, pinta Laowömaru.
079/LMNN-
h.13/LLMN-h.13
Ifadöni zui mbaginia Haria. (Dijulurkan) (lagi) (lehernya) (nama ular) Idugu ara ba idugu ise-ise (Semakin) (lama) (semakin) (mengecil) manö mbaginia.
(saja) (lehernya)
Haria menjulurkan lagi kepalanya ke depan hingga lehernya semakin kecil.
Teknik Data di atas diterjemahkan dengan menggunakan teknik harfiah + transposisi. Teknik harfiah dilakukan dengan menerjemahkan kata demi kata, Idugu ara ba idugu