63
BAB IV
Membuat Produk Pastry Dengan Adonan Cookies
Pertemuan
Tujuan : Melalui topik pembahasan ini anda dapat mempelajari ; 1. Definisi adonan cookies
2. Karakteristik dan kriteria hasil adonan cookies 3. Prosedur pembuatan adonan cookies
4. Membuat produk pastry dengan menggunakan adonan cookies
Hasil Belajar : Setelah mempelajari topik ini, anda diharapkan dapat membuat produk pastry dengan adonan cookies
1. Definisi Adonan Cookies
Cookies adalah salah satu jenis biskuit yang dibuat dari adonan lunak, berkadar lemak tinggi, relatif renyah bila dipatahkan dan penampang potongannya bertekstur padat (BSN, 1992). Secara umum bahan yang digunakan dalam pembuatan cookies adalah terdiri dari tepung, gula, lemak, liquid (cairan), telur, bahan tambahan lain (flavouring, colouring, pengembang)
Pembuatan cookies tidak memerlukan gluten, penggunaan terigu dengan kadar gluten tinggi justru membuat tekstur menjadi padat dan keras. Cookies tidak membutuhkan pengembangan yang optimal, sehingga penggunaan gluten tidak dianjurkan. Tepung yang digunakan bisa dari terigu maupun non-terigu, penggunaan terigu yaitu dengan terigu protein rendah.
2. Kriteria Hasil Cookies
Kriteria produk cookies bermacam-macam tergantung dari jenis cookies itu sendiri, namun secara umum cookies harus renyah dan lembut ketika dimakan. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia mengatur tentang syarat mutu cookies. Syarat mutu cookies yang digunakan merupakan syarat mutu yang berlaku secara umum di Indonesia berdasarkan SNI 01-2973-1992, seperti tercantum pada tabel berikut ini
▸ Baca selengkapnya: adonan yang yang cara menyelesaikan nya dengan dibakar atau dioven adalah adonan
(2)64
Kriteria Uji Klasifikasi
Kalori (Kalori/100 gram) Air Protein Lemak Karbohidrat Abu Serat kasar Logam berbahaya Bau dan rasa Warna Minimum 400 kkal Maksimum 5% Minimum 9% Minimum 9.5% Minimum 70% Maksimum 1.5% Maksimum 0.5% Negatif
Normal dan tidak tengik Normal
3. Prosedur Pembuatan Cookies 3.1 Metode Pencampuran Cookies
Pada saat proses pembuatan adonan, ada persaingan pada permukaan tepung antara fase air dari tepung dan lemak. Air dan larutan gula berinteraksi dengan protein tepung untuk membentuk gluten membentuk jaringan yang kuat dan plastis. Pada saat beberapa lemak tertutup oleh tepung, jaringan ini terputus, sehingga produk menjadi tidak keras setelah dipanggang, dan mudah leleh di dalam mulut. Jika kandungan lemak dalam adonan sangat tinggi, hanya sedikit air yang diperlukan untuk membuat konsistensi adonan sesuai yang diinginkan, gluten yang terbentuk hanya sedikit, proses gelatinisasi juga berkurang sehingga terbentuk tekstur yang sangat lembut. Selain itu lemak juga turut berperan dalam menentukan rasa dari cookies/biskuit. Selama pembentukan adonan waktu pencampuran harus diperhatikan untuk mendapatkan adonan yang homogen dan dengan pengembangan gluten yang tidak diinginkan.
3.1.1 Metode Creaming
Metode pencampuran ini yaitu gula dan lemak dicampu terlebih dahulu
65
Tabel 1. Langkah Kerja Metode Creaming
Langkah Kerja Penjelasan
1. Gula dan lemak dicampur terlebih dahulu.
2. Dimixer sehingga terbentuk cream yang homogen
3. Tambahkan telur dan liquid (jika ada)aduk rata
4. Tepung yang sudah diayak, dimasukkan. Campur dengan menggunakan spatula, hindari menekan terlalu kuat adonan, agar tidak terbentuk gluten. Terbentuknya gluten menyebabkan tekstur cookies menjadi keras.
5. Masukkan bahan tambahan lain
3.1.2 One Stage Method
One stage method pada cookies hampir sama dengan one stage method pada metode pencampuran cake. Namun yang perlu diingat dalam pencampuran cookies tidak ditambahkan banyak air, sehingga untuk tercampur dengan rata lebih mudah dan singkat, tidak selama saat pencampuran cake.
66
Langkah kerja Penjelasan
1. Timbang bahan dengan akurat. Pastikan semua bahan dalam suhu ruangan. Masukkan semua bahan dalam mixing bowl
2. Dengan menggunakan pengaduk padle aduk hingga semua bahan tercampur dengan rata,aduk dengan kecepatan rendah
3.1.3 Sanding Method
Sanding method adalah mtode yang biasanya digunakan dalam pembuatan pie/ short dough. metode ini biasanya digunakan untuk formula yang tidak menggunakan bahan liquid, hanya menggunakan telur.
Langkah kerja Penjelasan
1. Timbang bahan dengan akurat. Pastikan semua bahan dalam suhu ruangan
2. Tempatkan semua bahan kering dan lemak pada mixing bowl.
3. Dengan menggunakan pengaduk padle. Aduk campuran tersebut hingga menyerupai pasir
4. Masukkan telur, aduk hingga adonan terbentuk
67
3.2 Metode Pencetakan Cookies
Cara pengolahan atau pencetakan cookies dapat dibagi atau di klasifikasikan menjadi 6 jenis yaitu:
3.2.1 Molded cookies, yaitu adonan yang dibentuk/ cetak dengan alat atau dengan tangan
Gambar 2. Molded Cookies 3.2.2 Pressed (Bagged) Cookies
Pressed cookies, yaitu adonan yang dimasukkan kedalam pastry bag dan baru setelah itu disemprotkan di atas loyang. Terbuat dari adonan lembut (soft dough), adonan harus cukup lembut untuk dapat disemprotkan melalui pastry bag, dan cukup kaku untuk menahan bentuk yang diinginkan.
Gambar 3. Pressed Cookies 3.2.3 Bar Cookies
Bar cookies, yaitu adonan yang dimasukkan kedalam loyang pembakaran yang sudah dialas kertas roti dengan ketebalan ½ cm, dimasak setengah matang lalu dipotong, kemudian dibakar kembali sampai matang.
Gambar 4. Bar Cookies 3.2.4 Drop Cookies
Drop cookies adalah pencetakan cookies dengan menggunakan scoop atau sendok, adonan di porsikan dengan scoop, kemudian di drop diatas loyang.
68
Penempatan adonan cookies didalam loyang harus memiliki jarak yang cukup, karena cookies akan mengembang.
Drop cookies hampir sama dengan pressed cookies terbuat dari adonan lembut (soft dough). Sebenarnya metode ini dianggap sama dengan pressed cookies. Dalam beberapa situasi menggunakan pastry bag (pressed cookies) akan lebih cepat dalam penanganan, dan memudahkan dalam kontrol bentuk dan porsi (ukuran). Namun dalam beberapa situasi menggunakanan scoop akan lebih memudahkan, seperti saat adonan mengandung buah, kacang, coklat, maka akan menyumbat pastry bag.
Gambar 5. Drop Cookies
3.2.5 Rolled Cookies
Rolled yaitu adonan cokies ditipiskan terlebih dahulu dahulu, kemudian dicetak dengan menggunakan cookie cutter. Dapat didekor sebelum pembakaran dengan polesan telur atau taburan sprinkle colored sugar, atau sesudah pembakaran dengan colored icing (royal icing, atau fondant)
Gambar 6. Rolled Cookies
3.2.6 Ice box/ refrigerator,
Ice box memungkinkan untuk membuat cookies yang multicolored
dalam beberapa variasi seperti checkerboard atau pinwheel cookies. Sebelum
dioven adonan cookies yang sudah dibentuk, kemudian dibungkus dengan plastik dan dimasukkan kedalam refigerator, dipotong sesuai selera dan keperluan
69
Gambar 7. Ice Box Cookies
3.3 Persiapan loyang, pemanggangan, dan pendinginan
Persiapan loyang, pemanggangan, dan pendinginanyang tepat menciptkan produk cookies yang berkualitas baik. beberapa hal yang wajib diketahui oleh staff pastry yang profesional adalah sebagai berikut :
Persiapan Loyang Pemanggangan (Oven) Pendinginan Gunakan loyang yang bersih
dan rata (tidak melengkung dan brgelombang)
Alasi dengan kertas roti atau silikon, untuk
menghilangkan penggunaan olesan lemak pada loyang Penggunaan lemak pada
loyang meningkatkan pengembangan (pelebaran) hasil cookies. Bisa dikontrol dengan pengolesan lemak dan ditambahkan taburan tepung untul mengurangi pengembangan cookies Untuk cookies yang
mengandung lemak tinggi dapat dioven tanpa
menggunakan olesan lemak pada loyang.
Kebanyakan cookies dipanggang dengan temperatur yang tinggi dan dalam waktu yang singkat Suhu yang terlalu rendah
saat pemanggangan meningkatkan pengembangan (pelebaran)dan produk mungkin akan keras, kering, dan warnanya pucat
Suhu yang terlalu rendah menurunkan pengembangan (pelebaran), dan mungkin akan menyebabkan gosong pada pada sisi pinggir dan bawah cookies, karena pemanggangan yang berlangsung lama. Pemanasan akan tetap
berlangsung pada saat loyang keluar dari oven, apabila cookies masih tetap diloyang dapat
menyebabkan kegosongan. Kematangan ditandai
dengan warna. Bagian pinggir dan bawah cookies berubah warna menjadi keemasan .
Warna yang terlalu cokelat tidak diinginkan apabila adonan cookies sudah berwarna. Warna cokelat
Kebanyakan cookies yang tidak menggunakan kertas roti harus diangkat dari loyang saat cookies itu masih hangat, atau akan menjadi menempel.
Jika cookies masik terlulu lembut (lembek), jangan diangkat dulu dari loyang, sampai cookies cukup keras untuk dapat diambil.
Beberapa cookis lembut saat panas dan menjadikeras saat dingin.
Jangan mendinginkan cookies terlalu cepat, kemungkinan cookies akan mudah retak
Pastikan cookies benar-benar dingin sebelum disimpan.
70 akan menyembunyikan
warna asli adonan Cookies dengan adonan
yang mengandung gula yang tinggi,mungkin pada permukaan bawah akan cepat menjadi gosong. Penggunaan dua loyang mungkin akan membantu.
3.4 Kesalahan dalam Pembuatan Cookies
Untuk dapat menghasilkan produk cookies yang berkualitas, staff pastry harus dapat mengantisipasi agar tidak terjadi kesalahan. Berikut adalah kesalahan yang seringkali terjadi dalam pembuatan cookies :
Kesalahan Penyebab
Cookies keras Terigu protein tinggi Terlu banyak terigu Terlalu sedikit lemak Pengadukan yang salah Cookies rapuh/hancur Pengadukanyang salah
Terlalu banyakgula Terlalu banyak lemak
Terlalu banyak bahan pengembang Terlalu sediki telur
Cookies kering Terlalu sedikit liquid Terlalu sedikit lemak
Pemanggangan terlalu lama, dengan suhu yang rendah Terlalu banyak tepung
Warna cookies kurang coklat (pucat )
Suhu pemanggangan terlalu rendah Kurang matang
Terlalu sedikit gula Warnacookies terlalu
coklat
Suhu pemanggangan trlalu tinggi Pemanggangan terlalu lama Terlalu banyak gula
Cookies kurang beraroma
Bahan berkualitas rendah Tidak menggunakan flavoring Loyangnya yang digunakan kotor Bahan tidak diukur dengan benar Cookies terlalu
melebar
Suhu pemanggangan terlalu rendah Terlalu sedikit tepung
Terlalu banyak gula
Terlalu banyak bahan pengembang
Proses creaming (pengadukan gula dan lemak terlalu lama)
71
Terlalu banyak cairan
Olesan lemak pada loyang teralu banyak Cookies tidak melebar Suhu pemanggangan terlalu tinggi
Terlalu banyak tepung
Menggunakan tepung terigu protein tinggi Terlalu sedikit gula
Terlalu sedikitbahan pengambangan Terlalu sedikit liquid
Cookie lengket pada loyang
Loyang telalu banyakolesanlemak Terlalu banyakgula
72
Aktifitas 1 : Praktikum Adonan Cookies
Name : Oatmeal Raisin Cookies
Date : Portion : Total cost: Size : Cost/ pax : Special Quest :
No Ingredient Quantity Unit Preparation
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 butter margarine brown sugar salt eggs vanila extract milk
flour (low protein) baking powder baking soda oats raisin 125 125 250 5 225 25 25 375 15 8 312 250 gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr
gr Jika yang digunakan adalah raisin kering, harus direndam dulu dengan air panas, kemudian ditiriskan
Method of cooking:
1. Creaming method (lihat pada metode pencampuran cookies) 2. Campurkan oat bersama dengan bahan kering yang lain 3. Campurkan raisin paling terakhir
4. Cetak dengan drop method (lihat pada metode pencetakan cookies) 5. Alasi loyang dengan kertas roti
73
Name : Chocolate Chip Cookies Date : Portion : Total cost: Size : Cost/ pax : Special Quest :
No Ingredient Quantity Unit Preparation
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Butter Margarine Granulated sugar Brown sugar Salt Eggs Vanilla extract Flour (low protein) Baking soda Chocolate chips Peanuts 75 75 75 75 4 90 5 300 4 300 120 Gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr gr Cincang Method of cooking:
1. Creaming method (lihat pada metode pencampuran cookies)
2. Campurkan chocolate chips dan peanut pada akhir pengadukan adonan 3. Cetak dengan drop method (lihat pada metode pencetakan cookies) 4. Alasi loyang dengan kertas roti
74
Name : Coconut Macaroons
Date : Portion : Total cost: Size : Cost/ pax : Special Quest :
No Ingredient Quantity Unit Preparation
1 2 3 4 5 Egg Whites Cream of tartar Sugar Vanila extract Macaroon coconut 250 2 625 15 500 gr gr gr gr
gr Pilih yang unsweetened
Method of cooking:
1. Kocok gula dan cream of tartar hingga sedikit mengembang.
2. Bertahap sedikit demi sedikit tambahkan gula, sambil diaduk hingga telur mengambang dan kaku
3. Masukkan macaroon coconut, aduk balik dengan spatula.
4. Cetak dengan bagged method (lihat pada metode pencetakan cookies), buat bulatan cookies dengan diameter 2.5-4 cm, diatas loyang yang telah dilapisi kertas roti
75
Name : Parisians macarons
Date : Portion : Total cost: Size : Cost/ pax : Special Quest :
No Ingredient Quantity Unit Preparation
1 2 3 4 5 Powdered almond Confectioners sugar Egg whites Granulated sugar Food colouring 125 200 100 40 As desired gr gr gr gr 1 2 3 4 5 6 Pistachio Filling Heavy cream Butter Glucose Pistachio paste Vanila extract Marzipan 75 25 25 75 1 200 gr gr gr gr gr gr Method of cooking:
1. Campur almond bubuk dengan gula icing, dengan blender 2. Kocok putih telur hingga sedikit mengembang
3. Bertahap sedikit demi sedikit tambahkan gula aduk hingga kaku.
4. Masukkan kedalam adukan gula icing dan almond bubuk, aduk balik. Lakukan secara bertahap, 1/3 bagian.
5. Cetak dengan bagged method (lihat pada metode pencetakan cookies), buat
bulatan cookies dengan diameter 4 cm, diatas loyang yang telah dilapisi kertas roti 6. Bakar dengan suhu 160oC selama 15-25 menit. Untuk mengetahui kematangan
sentuh dengan ujung jari, bila sudah keras berarti telah matang, jika masih lembek lanjutkan proses pembakaran
7. Dinginkan, baru lepas dari kertas roti. Pistachio filling
1. Campur krim, butter, dan glukosa. Panaskan, aduk hingga tercampur rata. Dinginkan
2. Tambahkan pistachio pasta dan vanila
3. Dengan menggunakan mixer aduk marzipan hingga lembut 4. Masukkan campuran yang dimasak secara bertahap
5. Aduk hingga menjadi lembut
76
Aktifitas 2 : Praktikum Adonan Cookies
Name : Ice Box Cookies
Date : Portion : Total cost: Size : Cost/ pax : Special Quest :
No Ingredient Quantity Unit Preparation
1 2 3 4 5 6 7 8 Butter Margarine Granulated Sugar Confectioners sugar Salt Eggs Vanilla extract Flour (low protein)
250 250 250 250 8 125 8 750 gr gr gr gr gr gr gr gr Method of cooking:
1. Creaming method (lihat pada metode pencampuran cookies) 2. Bagi adonan menjadi 2, setengah bagian tambahkan pasta cokelat. 3. Bentuk adonan, bungkus dengan plastik, dinginkan.
4. Potong adonan cookies setebal 6 mm
5. Alasi loyang dengan kertas roti, bakar cookies dengan suhu 190oC selama 10-12 menit.
Checkerboard Cookies
1. Adonan yang telah dibagi 2 yaitu coklat dan putih, pipihkan menjadi betuk lembaran dengan ketebalan 2 cm.
2. Tumpuk kedua lembar adonan tersebut rekatkan dengan putih telur yang dikocok 3. Potong dengan ukuran 2 cm, kemudian tumpuk, rekatkan dengan putih telur 4. Potong dengan ketebalan 6 mm
Phinweel Cookies
1. Adonan yang telah dibagi 2 yaitu coklat dan putih, pipihkan menjadi betuk lembaran dengan ketebalan 1 cm.
2. Tumpuk kedua lembar adonan tersebut rekatkan dengan putih telur yang dikocok 3. Dengan hati-hati gulung adonan sehingga menjadi bentuk silinder.
78
Name : Gingerbread cookie
Date : Portion : Total cost: Size : Cost/ pax : Special Quest :
No Ingredient Quantity Unit Preparation
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Butter Margarine Brown sugar Baking soda Salt Ginger Cinnamon Cloves Eggs Pastry Flour 170 170 300 ½ ½ 5 2 ½ 110 750 gr gr gr tsp tsp gr gr tsp gr gr Ground Method of cooking:
1. Creaming method (lihat pada metode pencampuran cookies)
2. Cetak dengan rolled method (lihat pada metode pencetakan cookies)
3. Untuk cookies yang kecil, tipiskan 3 mm, dan untuk cookies yang besar, tipiskan 6 mm
4. Tempatkan cookies pada loyang yang sudah dialasi dengan kertas roti 5. Panggang pada suhu 190 oC (untuk cookies yang kecil) selama + 12 menit
Panggang pada suhu 180 oC (untuk cookies yang besar) selama + 15 menit 6. Dinginkan
79
Name : Royal icing
Date : Portion : Total cost: Size : Cost/ pax : Special Quest :
No Ingredient Quantity Unit Preparation
1 2 3 4 5 Caster sugar Egg white Cream of tar tar Vanila extract Colouring food 1000 125 1/8 ½ ½ gr gr tsp tsp tsp Method of cooking:
1. Tempatkan gula, vanila extract, dan cream of tar tar
2. Masukkan telur dan aduk dengan mixer, sampai mengembang 3. Tambahkan pewarna,aduk rata
4. Aplikasikan pada cookies, tunggu sampai kering.
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa memahami konsep dan teori ilmu pastry,
serta mampu mendemonstrasikan prosedur pembuatan kue (pastry) dengan kreatif dan inovatif sesuai dengan standart dapur pastry hotel
Kemampuan Akhir yang direncanakan
: Membuat produk pastry dengan adonan cookies Alokasi Waktu Pertemuan ke : : 3 X 150 menit (3 Pertemuan) 6 & 7
Indikator : 6.1 Menjelaskan pengertian adonan cookies
6.2 Menjelaskan karakteristik dan kriteria hasil adonan cookies
6.3 Menjelaskan prosedur pembuatan adonan cookies 6.4 Membuat produk pastry dengan menggunakan adonan cookies
Materi Pokok : - Adonan cookies
- Alat dan bahan dalam pembuatan adonancookies - Prosedur pembuatan adonan cookies
- Beberapa resep produk pastry dengan menggunakan adonan cookies
Langkah Kegiatan :
Langkah Pembelajaran Metode Waktu Sumber/Media/Alat
Pertemuan ke 6
Kegiatan Pendahuluan
1. Dosen membuka perkuliahan dengan menanyakan kepada mahasiwa tentang produk pastry (adonan cookies) yang pernah ditemui di pasaran maupun dihotel, dan meminta untuk
menceritakannya
2. Dosen menjelaskan Tujuan Pembelajaran dan Materi Pokok yang akan dipelajari hari ini
Tanya – Jawab Ceramah
15’ Hasil pengalaman lapangan mahasiswa, Slide power point
81
Kegiatan Inti
1. Dosen menjelaskan materi tentang bahan, alat, dan produk pastry adonan batter
2. Dosen memberikan bebarapa studi kasus dan meminta mahasiswa untuk memberikan pendapat 3. Dosen memberikan kesempatan
untuk mahasiwa yang lain menanggapi atas pendapat dari temannya
4. Dosen memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya, dan dosen memberikan penjelasa
Ceramah, diskusi, tanya jawab
100’ Slide power point, Kertas pembagian uraian materi kelompok
Kegiatan Penutup
1. Dosen memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
2. Dosen melakukan evaluasi dengan kuis (10 soal) Tanya jawab, Evaluasi (tes objektif)
35’ Slide power point, Naskah kuis
Langkah Pembelajaran Metode Waktu Sumber/Media/Alat
Pertemuan ke 7
Kegiatan Pendahuluan
1. Dosen membuka perkuliahan dengan bertanya materi perkuliahan minggu sebelumnya
2. Dosen menjelaskan Tujuan Pembelajaran dan Materi Pokok yang akan dipelajari hari ini
Tanya – Jawab Ceramah
15’ Hasil pengalaman lapangan mahasiswa, Slide power point
Kegiatan Inti
1. Dosen mendemonstrasikan membuat adonan cookies
2. Mahasiswa mempraktikkan untuk membuat produk pastry adonan cookies, dengan arahan dan bimbingan dosen
3. Mahasiswa mempresentasikan produk pastry yang dihasilkan, mahasiswa yang lain boleh bertanya dan memberikan pendapat
4. Dosen menguatkan dengan memberikan penjelasan
Ceramah, demonstrasi, praktikum
100’ Slide power point
Kegiatan Penutup
1. Dosen menilai produk dengan rubrik praktikum
2. Dosen memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi
Tanya jawab, Diskusi
82
kesimpulan
Surabaya, 17 Desember 2015 Dosen Pengampu Matakuliah