• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PENAHANAN BENDA GADAI ATAU HAK RETENSI TERHADAP BENDA MILIK DEBITUR OLEH PERUM PEGADAIAN APABILA DEBITUR WANPRESTASI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN PENAHANAN BENDA GADAI ATAU HAK RETENSI TERHADAP BENDA MILIK DEBITUR OLEH PERUM PEGADAIAN APABILA DEBITUR WANPRESTASI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Susilowati Anggraeni
  • Sekolah: Universitas Diponegoro
  • Mata Pelajaran: Program Magister Kenotariatan
  • Topik: Pelaksanaan Penahanan Benda Gadai Atau Hak Retensi Terhadap Benda Milik Debitur Oleh Perum Pegadaian Apabila Debitur Wanprestasi
  • Tipe: tesis
  • Tahun: 2008
  • Kota: Semarang

I. PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan latar belakang masalah yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat akan pinjaman, terutama dalam situasi mendesak. Ditekankan pentingnya lembaga keuangan, termasuk Perum Pegadaian, dalam menyediakan kredit dengan jaminan benda bergerak. Penjelasan tentang hukum gadai serta peran Perum Pegadaian sebagai lembaga yang membantu masyarakat berpenghasilan rendah juga diuraikan. Selain itu, bagian ini menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh debitur dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka ini membahas konsep jaminan secara umum, termasuk definisi dan tujuan pemberian jaminan. Diterangkan bahwa jaminan adalah hak kebendaan atas benda untuk memastikan pelunasan utang. Selain itu, dibahas mengenai gadai, termasuk subyek dan obyek gadai, serta tahapan pembebanan jaminan gadai. Penjelasan tentang hak dan kewajiban pemberi dan penerima gadai juga disertakan, yang menunjukkan pentingnya pemahaman hukum dalam praktik gadai.

2.1 Jaminan Pada Umumnya

Jaminan adalah hak kebendaan yang memberikan perlindungan bagi kreditur untuk menagih utang. Dalam konteks ini, jaminan berfungsi sebagai alat untuk memastikan pembayaran, baik melalui benda bergerak maupun tidak bergerak.

2.2 Gadai

Gadai adalah perjanjian di mana debitur menyerahkan benda bergerak sebagai jaminan. Ditekankan bahwa gadai memberikan hak prioritas kepada kreditur dalam pelunasan utang jika debitur wanprestasi.

2.3 Tahapan-Tahapan Pembebanan Jaminan Gadai

Pembebanan gadai meliputi pembuatan perjanjian kredit, akta gadai, dan penyerahan fisik benda gadai. Setiap tahapan memiliki syarat dan prosedur hukum yang harus dipatuhi untuk sahnya perjanjian.

2.4 Hak dan Kewajiban Pemberi dan Penerima Gadai

Bagian ini menjelaskan hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam perjanjian gadai. Pemberi gadai berhak mendapatkan kembali barang setelah utang dilunasi, sementara penerima gadai memiliki hak untuk menjual barang jika debitur wanprestasi.

2.5 Hapusnya Gadai

Gadai dapat hapus karena beberapa alasan, termasuk pelunasan utang atau hilangnya benda jaminan. Pemahaman tentang penghapusan gadai penting untuk melindungi hak-hak debitur dan kreditur.

III. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini meliputi pendekatan kualitatif dengan spesifikasi penelitian yang dirancang untuk menganalisis pelaksanaan hak retensi oleh Perum Pegadaian. Populasi dan sampel penelitian ditentukan berdasarkan kriteria tertentu, serta metode pengumpulan data yang mencakup wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif untuk memberikan gambaran yang jelas tentang isu yang diteliti.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur penahanan benda gadai oleh Perum Pegadaian memberikan nilai positif bagi masyarakat, terutama dalam mengurangi risiko wanprestasi. Namun, terdapat kendala dalam pelaksanaan hak retensi yang perlu diatasi. Penelitian ini juga membahas tindakan yang diambil oleh Perum Pegadaian dalam menghadapi debitur yang tidak memenuhi kewajiban, serta solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi.

4.1 Nilai-Nilai Positif dari Prosedur Penahanan

Prosedur penahanan benda gadai menciptakan jaminan bagi kreditur dan memberikan akses kepada debitur untuk mendapatkan pinjaman dengan syarat yang lebih ringan dibandingkan lembaga keuangan lainnya. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

4.2 Kendala dalam Pelaksanaan Hak Retensi

Kendala yang dihadapi oleh Perum Pegadaian meliputi masalah komunikasi dengan debitur dan tantangan hukum dalam mengeksekusi hak retensi. Penyelesaian masalah ini memerlukan kerjasama antara pihak pegadaian dan debitur untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan.

V. PENUTUP

Bagian penutup menyimpulkan temuan penelitian dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan dalam pelaksanaan hak retensi di Perum Pegadaian. Ditekankan pentingnya pemahaman hukum bagi debitur dan kreditur untuk mengurangi risiko wanprestasi dan meningkatkan efektivitas lembaga pegadaian dalam memberikan layanan keuangan.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa pelaksanaan penahanan benda gadai oleh Perum Pegadaian dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, namun memerlukan perbaikan dalam aspek komunikasi dan penegakan hukum.

5.2 Saran

Saran diberikan untuk meningkatkan edukasi masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam perjanjian gadai, serta memperkuat prosedur internal di Perum Pegadaian untuk menangani kasus wanprestasi secara efektif.

Referensi Dokumen

  • Aturan Dasar Pegadaian ( Penerbit kantor Pustaka Perum Pegadaian )

Referensi

Dokumen terkait