• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JKR 1005852 Chapter 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JKR 1005852 Chapter 1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Latar Belakang Masalah

Dilihat dari pengertiannya atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “athlon”

atau “athlum” artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau perjuangan.

Orang yang melakukannya dinamakan “athleta” (atlet). Kita dapat menjumpai

pada kata “pentahtlon” yang terdiri dari kata “panta” yang berarti lima atau panca

athlon yang berarti lomba. Arti selengkapnya adalah “panca lomba” atau

perlombaan yang terdiri dari lima nomor. Dari pengertian tersebut dapat

disimpulkan, atletik adalah salah satu cabang olahraga yang

dipertandingkan/diperlombakan meliputi nomor jalan, lari, lompat, dan lempar.

Penulis memilih salah satu nomor pada olahraga atletik untuk dijadikan salah satu

bahan penelitian, yaitu lempar cakram karena termasuk dalam kurikulum

pendidikan jasmani, dan tertera dalam silabus poin 8.1.

Lempar cakram adalah salah satu nomor lempar. Dalam atletik juga terdapat

nomor lari dan lompat. Pada nomor lari ada lari jarak pendek 100, 200, 400 meter,

larijarak menengah 800, 1500 meter, lari jarak jauh 5000, 10.000 meter dan

marathon 42,195 km. Kemudian pada nomor lompat ada lompat jauh, lompat

jangkit, lompat tinggi dan lompat tinggi galah. Adapun nomor lempar yaitu

lempar lembing, lempar cakram, tolak peluru dan lontar martil. Lempar cakram

adalah melempar cakram dengan salah satu tangan denganteknik yang benar dan

jarak lemparan sejauh mungkin. Lempar cakram adalah salah satu nomor pada

olehraga atletik yang diperlombakan dievent internasional seperti Olympiade dan

Seagames. Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg

untuklaki-laki, 1 kg untuk perempuan. Lempar cakram diperlombakan sejak

Olympiade tahun 1896 di Athena. Pada lempar cakram berdasarkan sistematika

geraknya adalah melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya

yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan

(2)

kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan

ke kiri, kakin kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas

dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya

cakram diikuti badan condong ke depan.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan keterampilan pada lempar

cakram, diantaranya sarana dan prasarana, SDM dan pendekatan pembelajaran.

Perlunya sarana dan prasarana dalam atletik adalah untuk memfasilitasi pelempar

cakram dalam melaksanakan latihan, diantaranya adalah lapangan luas dan alat

pembelajaran yang mumpuni. Lapangan adalah salah satu faktor utama dalam

atletik karena dengan adanya lapangan yang luas maka bisa digunakan

pembelajaran juga bisa digunakan untuk perlombaan atletik. Selain sarana dan

prasarana adalah faktor yang mempengaruhi jalannya pembelajaran lempar

cakram adalah SDM, SDM ini adalah sumber daya manusia, maksudnya dalam

pendidikan seorang guru harus memiliki kompetensi yang mumpuni, selain itu

penguasaan materi mutlak harus dimiliki seorang guru agar jalannya kegiatan

belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Sama halnya dengan murid,

murid harus memiliki kemampuan fisik dan mental yang bagus agar dapat dengan

mudah merespon materi yang diberikan guru tersebut tentang pembelajaran yang

sedang berlangsung.

Selain memiliki kompetensi tinggi dan sifat yang baik seorang guru juga

harus pintar melakukan pendekatan dalam pembelajaran dalam pembelajaran agar

KBM berjalan dengan baik, baik pendekatan dalam memberikan materi ajar

maupun pendekatan dalam media alat pembelajaran itu sendiri. Itu semua

dilakukan agar bagaimana siswa dapat cepat merespon materi, dan juga bberani

dan percaya diri dalam melakukan aktivitas gerak belajar lempar cakram. Karena

sudah diketahui bahwa pembelajaran yang mengandung resiko tinggi dan

membutuhkan kakuatan fisik yang cukup besar untuk melakukannya, yang

menimbulkan ketakutan tersendiri bagi siswa.Dalam masalah yang terjadi dalam

pembelajaran lempar cakram, dapat dibantu dengan penggunaan media

pembelajaran sebagai perantara dalam penyampaian informasi pesan dan interaksi

yang terjadi antara guru dengan murid dalam upaya meningkatkan efektfitas dan

(3)

Media pembelajaran secara garis besar adalah alat bantu proses belajar

mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pembelajar sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam

mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang

dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/pelatuhan. Media pembelajaran dibagi

menjadi dua bagian utama yaitu visual dan non visual. Contoh bentuk media

visual adalah memberikan konteks untuk memahami dan membantu pembelajaran

untuk mengorganisasikan informasi dalam bentuk bacaan dan mengingatnya

kembali, sedangkan non visual adalah media berupa alat bantu seperti

bahan-bahan bekas atau alat yang menyerupai alat yang sebenarnya. Menurut Miarso

(2004, hal.56) berpendapat bahwa: “Media pembelajaran adalah segala sesuatu

yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan kemauan si pembelajar sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar”. Pembelajaran penjas di sekolah khususnya lempar

cakram, banyak menggunakan media atau alat yang dimodifikasi. Karena

memudahkan siswa melakukan aktifitas belajar tanpa adanya ketakutan selama

kegiatan belajar di sekolah, contohnya adalah flying-disc, kenapa flying-disc?

Karena mudah didapatkan, murah juga ramah lingkungan.

Flying-disc adalah berupa alat yang dapat melayang berbentuk cakram

mainan yang umumnya terbuat dari plastik walaupun ada juga yang terbuat dari

bahan fiber dengan ukuran sekitar 20 sampai 25 cm, yang digunakan dalam

olahraga Frishbee, tentu saja alat ini sangat ramah lingkungan untuk digunakan

siswa untuk digunakan dalamproses pembelajaran lempar cakram itu sendiri.

Banyak fungsi dan keuntungan menggunakan flying-disc dalam pembalajaran

lempar cakram ini, diantaranya, memudahkan siswa untuk berlatih melempar

dengan teknik yang benar tenpa menghawatirkan ketakutan pada alat yang asli

yang dapat menimbulkan rasa sakit pada siswa. Kesimpulannya bahwa manfaat

penggunaan media flying-disc adalah untuk memudahkan siswa dalam melakukan

aktifitas pembelajaran lempar cakram dengan teknik yang benar tanpa

mempedulikan rasa sakit yang akan timbul seperti menggunakan piringan cakram

(4)

“Pengaruh Penggunaan Media Flying-Disc Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran Lempar Cakram di SMP Negeri 1 Lembang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah diatas maka

permasalahan yang menjadi pokok peniliti dapat dirumuskan :

1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media flying disc terhadap hasil

belajar dalam pembelajaran lempar cakram?

2. Seberapa besar pengaruh pengaruh penggunaan media flying disc terhadap

hasil akhir pembelajaran lempar cakram?

C. Tujuan Pembelajaran

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban terhadap masalah

yang telah dirumuskan susuai dengan latar belakang masalah. Maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini untuk :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengunaan media flying disc

terhadap hasil belajar seberapa besar pengaruh penggunaa media flying-disc

terhadap hasil belajar dalam pembelajaran lempar cakram di SMPN 1

Lembang.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan media flying disc

terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran lemparan cakramdi SMPN 1

Lembang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan menjadi

bahan masukan serta pertimbangan dalam upaya pengembangan pembelajaran

pendidikan jasmani. Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini

(5)

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pembelajaran di

sekolah, meningkatkan ilmu pengetahuan, peningkatan mutu pendidikan dalam

aspek pembelajaran terutama pada pembelajaran penjas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagu guru dapat dijadikan acuan oleh para guru pendidikan jasmani guna

memperbaiki pembelajaran disekolah.

b. Bagi sekolah/lembaga memberikan keleluasaan kepada guru untuk

menciptakan strategi, metoda, pendekatan dan teknik pembelajaran penjas.

c. Bagi siswa untuk memunculkan minat belajar penjas dan memberikan

pembelajaran penjas yang inovatif.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan pada BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang,

rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, signifikasi penelitian dan struktur

organisasi skripsi. Dilanjutkan sistematika penulisan pada BAB II Kajian Pustaka

terdiri dari tinjauan pustaka dan penelitian yang relevan.Sistematika penulisan

pada BAB III Metode Penelitian terdiri dari desain penelitian, partisipan dan

tempat penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, pengumpulan data

dan analisis data.Sistematika penulisan pada BAB IV Temuan dan Pembahasan

terdiri dari temuan penelitian dan pembahasan. Dan sistematika penulisan pada

BAB V Simpulan, implikasi dan rekomendasi terdiri dari simpulan, dan implikasi

Referensi

Dokumen terkait

Updating Data Bidang Sosial Tahun Anggaran 2013 (Lelang Ulang) , maka dengan ini kami mengundang Saudara untuk hadir dalam acara Klarifikasi dan Pembuktian Kualifikasi sesuai

*Klaim akan mulai diproses setelah dokumen lengkap sesuai dengan check list ini dan semua form. sudah diisi dengan jelas, lengkap

Bahwa mereka Terdakwa I IBRAHIM BIN UJANG, Terdakwa II SOPYAN BIN ABDUL MANAP dan Terdakwa III MUHAMMAD DANI BIN ABDUL MANAP secara bersama-sama dengan JURIT BIN ABDULLAH (

[r]

partisipasi pemangku kepentingan (pemerintah, swasta dan masyarakat) dalam proses pembangunan nasional di Indonesia dengan misi mensinergikan program yang strategis dan

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, kasih sayang serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

MATAKULIAH KONSEP SAINS II PRODI PGSD IKIP PGRI MADIUN", Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran, 2016 Publication nidaalulfahuntoro.blogspot.com

46/PUU-VIII/2010, kurator ventris dalam hal ini adalah BHP memiliki kewenangan untuk menjadi pengampu maupun wali pengawas bagi anak yang berada dalam kandungan janda dari