Quantum Learning dengan Modul Berbahasa Inggris sebagai Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas XI TKRD SMK Negeri 2 Surakarta Semester 1 Tahun Pelajaran
2010/2011
Artikel Penelitian
Oleh :
Wening Sukmanawati
PEMERINTAH KOTA SURAKARTA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMK NEGERI 2 SURAKARTA
Quantum Learning dengan Modul Berbahasa Inggris sebagai Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas XI TKRD SMK Negeri 2 Surakarta Semester 1 Tahun Pelajaran
2010/2011
Oleh: Wening Sukmanawati
(Guru IPA SMK Negeri 2 Surakarta Kec. Banjarsari Kota Surakarta)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kuantum dengan modul berbahasa inggris pada kelas XI TKRD semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.
Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan di mulai dari bulan Agustus sampai bulan September 2010,bertempatdi kelas SMK N 2 Surakarta .Adapun sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas XI TKRD dengan Jumlah siswa 34.
Prosedur penelitian yang digunakan dengan menggunakan prosedur Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan 2 siklus.Sedangkan teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah teknik tes dan teknik non tes.Adapun alat pengumpul data berupa butir-butir soal tes tertulis yang harus dikerjakan siswa selama pelaksanaan penelitian dan lembar Observasi motivasi belajar siswa.
peningkatan sebesar 17,5%, sedangkan pada nilai terendah terjadi peningkatan dari nilai 47 menjadi 67 atau mengalami peningkatan sebesar 42,55% dan nilai rerata terjadi peningkatan dari 63,47 menjadi 88,58 atau mengalami peningkatan sebesar 39,56%.
Kata kunci :Motivasi Belajar,Prestasi Belajar,Modul Bahasa Inggris, Quantum Learning
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menekankan pada pengamatan gejala alam biotik dan gejala alam abiotik sehingga siswa dituntut untuk bereksperimen dan mengamati gejala- gejala tersebut. Pada SMK Negeri 2 Surakarta sejak tahun 2004 merupakan sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI) dalam pembelajaran menggunakan pengantar berbahasa Inggris. Kondisi awal pada proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada kelas XI TKRD pada awal pelajaran semester 1 tahun pelajaran 2010/2011 pada kompetensi Mengidentifikasi limbah menggunakan pengantar dalam bahasa Inggris pada akhir pelajaran setelah diadakan ulangan harian hanya ada 7 siswa pada kelas XI TKRD yang mempunyai nilai diatas KKM sehingga masih banyak siswa yang mempunyai nilai dibawah ketuntasan. Batas nilai KKM mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah 70 sehingga nilai yang kurang dari 70 dianggap belum tuntas dan siswa diwajibkan menuntaskan dengan mengikuti remidi
Masih rendahnya nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
tersebut dapat dilihat dari daftar nilai hasil belajar siswa pada Kompetensi Mengidentifikasi limbah, Rendahnya nilai pada kompetensi ini disebabkan
buku ataupun modul dalam pembelajaran, sehingga pada kondisi ini banyak siswa yang hanya bercakap-cakap dengan teman bahkan ada
yang mengantuk di dalam kelas sehingga pada kompetensi mengidentifikasi limbah nilai siswa sangat rendah sekali. Kondisi siswa seperti inilah yang membuat guru merasa prihatin dan mencoba membuat
suatu metode mengajar yang membuat siswa menarik dan menyenangkan sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar dan
prestasi belajar mereka akan baik..
Model pembelajaran Kuantum sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang membawa siswa belajar
dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan. Siswa akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya,
sehingga diharapkan dapat tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa.Dengan pembelajaran Kuantum dengan Modul Berbahasa Inggris diharapkan motivasi dan prestasi belajar akan terjadi peningkatan
Rumusan Masalah
1. Apakah model pembelajaran Kuantum dengan modul berbahasa
Inggris dapat meningkatkan motivasi belajar siswa bagi kelas XI TKRD (Teknik Kendaraan Ringan) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam semester I SMK Negeri 2 Surakarta pada tahun pelajaran
2010/2011?.
2. Apakah model pembelajaran Kuantum dengan modul berbahasa
(Teknik Kendaraan Ringan) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam semester I SMK Negeri 2 Surakarta pada tahun 2010/2011?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Kuantum dengan modul berbahasa inggris pada kelas XI TKRD semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.
LANDASAN TEORI Pengertian Belajar
Pengertian belajar, para ahli pendidikan dan psikologi mengemukakan rumusan yang berbeda-beda sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Menurut Robert M. Gagne yang dikutip oleh
Ratna Wilis Dahar (1989 : 11), ”Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”. Perubahan
yang dimaksud yaitu perubahan tentang segala aspek, yang meliputi bertambahnya pengetahuan, perubahan sikap maupun kebiasaan, bertambahnya kecakapan dan minat, maupun kemampuan menyesuaikan
diri dengan lingkungan, dan sebagainya. Perubahan-perubahan tersebut terjadi melalui pengalaman atau latihan secara terus menerus. Dari
berbagai pendapat para ahli dapat disimpulkan pengertian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang merespon stimuli, dalam lingkungan sosial yang secara bersama-sama akan menghasilkan akumulasi
Pembelajaran Kuantum
Quantum Learning didefinisikan sebagai interaksi-interaksi yang
mengubah energi menjadi cahaya. Dalam kegiatan belajar di kelas,
“Quantum Learning” menggunakan berbagai macam metode ceramah,
tanya jawab, diskusi, demonstrasi, kerja kelompok, eksperimen, dan metode pemberian tugas. Metode ceramah bermanfaat untuk mengetahui
fakta yang sudah diajarkan dan proses pemikiran yang telah diketahui serta untuk merangsang siswa agar mempunyai keberanian dalam
mengemukakan pertanyaan, menjawab atau mengusulkan pendapat. Metode demonstrasi membantu siswa dalam memahami proses kerja suatu alat atau pembuatan sesuatu, membuat pelajaran menjadi lebih
jelas dan lebih konkret serta menghindari verbalisme, merangsang siswa untuk lebih aktif mengamati dan dapat mencobanya sendiri.
Dalam pelaksanaannya Quantum learning melakukan langkah-langkah pengajaran dengan enam langkah-langkah yang tercermin dalam istilah TANDUR(Miftahul A’la 2010: 34-40) yaitu; (1) Tumbuhkan minat dengan
memuaskan (2) Alami (3) Memberi nama (3) Demonstrasikan (4) Ulangi (5) Rayakan.
Modul Pembelajaran
Pengajaran modul termasuk salah satu sistem individual yang paling baru dan menggabungkan keuntungan dari berbagai metode
pengajaran individual lainnya, seperti tujuan spesifik dalam bentuk kelakuan yang dapat diamati dan diukur, belajar menurut kecepatan
Suatu modul ialah suatu kesatuan yang bulat dan lengkap yang terdiri atas serangkaian kegiatan belajar yang secara empiris telah terbukti
memberi hasil belajar yang efektif, untuk mencapai tujuan yang dirumuskan secara jelas dan spesifik. Pengajaran modul adalah pengajaran yang sebagian atau seluruhnya terdiri atas modul. Modul itu
dapat mengandung berbagai macam kegiatan-kegiatan belajar seperti membaca buku pelajaran atau karangan-karangan, memperhatikan
gambar atau foto serta diagram, melihat film dan slide, mendengarkan audio-tape, menyelidiki berbagai alat demonstrasi, turut serta dalam proyek dan eksperimen.
Motivasi Belajar
Martin Handoko dalam kosasih (2007:35) mengartikan bahwa
motivasi itu sebagai suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan megorganisasikan tingkah lakunya. Motivasi merupakan salah satu komponen yang amat
penting dalam pembelajaran dan merupakan sesuatu yang sulit di ukur. Sedangkan menurut Slavin dalam Kosasih (2007:35) keamauan untuk
belajar merupakan hasil dari berbagai faktor yaitu kepribadian, kebiasaan serta karakteristik belajar siswa. Motivasi juga dapat diartikan sebagai tenaga pendorong ataupun penarik yang menyebabkan adanya tingkah
Prestasi Belajar
Istilah prestasi belajar berasal dari bahasal Belanda ”Prestatie,”
selanjutnya dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi selalu dihubungkan dengan motivasi tertentu, seperti dikemukakan oleh Robert M. Gagne sebagaimana dikutip Syaiful sagala
(2007: 17-18) bahwa, ”Belajar terjadi apabila ada hasilnya yang dapat diperlihatkan”. Hasil belajar tersebut dapat berupa: informasi verbal,
ketrampilan intelek, ketarampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif.
Menurut W.S Winkel (1999:51): ”Prestasi belajar dapat dilihat dari perubahan-perubahan dalam pengertian (kognitif), pengalaman
ketrampilan, nilai sikap yang bersifat konstan. Perubahan ini dapat berupa sesuatu yang baru atau penyempurnaan sesuatu hal yang pernah dimiliki
atau dipelajari sebelumnya”. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (1999:141): ”Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid atau santri dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah atau pondok
pesantren yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”.
METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Subyek Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan di mulai dari bulan Agustus
sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas XI TKRD SMK Negeri 2 surakarta tahun pelajaran 2010/2011 dengan Jumlah siswa 34.
Analisa Data
Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Analisis diskriptif komperatif yaitu membendingkan nilai
awal dan nilai tes antar siklus maupun dengan indicator kinerja. Dan dilanjutkan refleksi untuk mengkaji dan menilai hasil tindakan
masing-masing siklus untuk dijadikan masukan terhadap pelaksanaan pembelajaran. Analisa data pada Motivasi Belajar Siswa menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan pada hasil observasi dan refleksi
pada siklus 1 dan siklus 2. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus. Sebagai data kondisi awal adalah ulangan harian pertama pada awal semester 1 dimana pada pembelajaran dengan menggunakan metode
ceramah.Kompetensi yang disampaikan pada penelitian pendahuluan adalah mengidentifikasi limbah. Pengamatan ini dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa besar motivasi siswa dalam menerima pelajaran dan bagaimana prestasi siswa dengan menggunakan metode ceramah tersebut. Setelah diadakan pengamatan ternyata motivasi belajar siswa
dirasa masih rendah begitu pula prestasi belajarnya juga masih rendah. Menghadapi keadaan tersebut ,kemudian penulis mencari solusi
pembelajaran Kuantum dengan menggunakan Modul berbahasa Inggris. Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan melalui 2 siklus,dan setiah siklus
terdiri dari empat tindakan yaitu: Perencanaan, Tindakan, Observasi, Refleksi.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Motivasi Belajar
Aspek Siklus 1 Siklus 2
Baik Kurang Baik Kurang
Kehadiran dalam pembelajaran Interaksi dengan guru dalam pembelajaran. Keaktifan dalam kelompok Tanggung Jawab dalam Pembelajaran. Antusias dalam pembelajaran 100% 35,29% 41,17% 29,41% 58,82% 0% 64,70% 58,82% 70,58% 41,17% 100% 82,35% 88,23% 88,23% 79,41% 0% 17,64% 11,76% 11,76% 20,58%
Dari kondisi awal ke kondisi akhir terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kuantum dengan modul berbahasa Inggris lembar pengamatan pada kelima aspek, pada kategori baik pada semua aspek terjadi peningkatan, sedangkan pada kategori kurang terjadi penurunan.
pembelajaran dengan model pembelajaran Kuantum dengan modul berbahasa Inggris. Pada aspek interaksi dengan guru pada kategori baik
terjadi peningkatan dari 35,29% menjadi 82,35% atau mengalami peningkatan 47,06 %, sedangkan pada aspek keaktifan dalam kelompok pada kategori baik terjadi peningkatan dari 41,17% menjadi 88,23% atau
mengalami peningkatan sebesar 47,06%, sedangkan pada aspek tanggung jawab dalam pembelajaran terdapat peningkatan pada kategori
baik dari 29,41% menjadi 88,23% atau mengalami peningkatan sebesar 59,09%. Pada aspek kelima yaitu antusias dalam pembelajaran terjadi peningkatan kategori baik dari 58,82% menjadi 79,41% atau mengalami
peningkatan sebesar 20,59%, sedangkan pada aspek kehadiran tidak terjadi peningkatan
Deskripsi Prestasi Belajar
No Uraian Ulangan
Harian Kondisi Awal
Ulangan Harian Siklus 1
Ulangan Harian Siklus 2
1. Nilai Terendah 33 47 67
2. Nilai tertinggi 73 80 94
3 Nilai Rerata 57,58 63,47 80,58
Dari kondisi awal ke kondisi akhir terjadi peningkatan prestasi belajar dari rata-rata 57,58 menjadi nilai rata- rata 80,58 atau terjadi peningkatan sebesar 39,94% dan nilai terendah dari kondisi awal ke kondisi akhir terjadi peningkatan dari 33 menjadi 67 atau meningkat sebesar 103,03% serta pada nilai tertinggi terjadi peningkatan dari 73 menjadi 94 atau meningkat menjadi 28,76%.
Simpulan
Pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran Kuantum dengan modul berbahasa Inggris pada kompetensi mengidentifikasi polusi pada kelas XI TKRD semester I tahun pelajaran 2010/2011 yang merupakan model pembelajaran yang menbuat siswa senang dan tidak terbebani dalam pembelajaran dengan membawa mereka kedalam dunia nyata dapat meningkatkan motivasi belajar.
Pembelajaran dengan model pembelajaran Kuantum dengan modul berbahasa Inggris pada kompetensi mengidentifikasi polusi pada Kelas XI TKRD pada Semester 1 dapat meningkatkan prestasi belajar dari kondisi awal ke Siklus 2 terjadi peningkatan.
Saran
1. Bagi siswa Dengan pembelajaran dengan model Kuantum dengan modul berbahasa Inggris yang merupakan pembelajaran yang menarik hendaknya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.dan prestasi belajar siswa.
2. Bagi guru Dalam penggunaan model Kuantum dengan modul berbahasa Inggris hendaknya guru memberikan apersepsi yang
mendorong siswa untuk belajar konsep Polusi Udara dalam kehidupan sehari-hari sehingga motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa dapat meningkat. Perlunya model pembelajaran
Kuantum dengan modul berbahasa Inggris dapat dikembangkan lebih luas dan bermanfaat bagi pembelajaran.
Daftar Pustaka
Muhibbin Syah. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya
Miftahul A’la.2010.Quantum Teaching.Yogyakarta.Diva Press Ratna Wilis Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Bandung, Erlangga
Syaiful Sagala. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung. Alfa Beta.