• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFISIENSI PENGGUNAAN PROTEIN PADA PUYUH PERIODE PRODUKSI YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG TEPUNG DAUN KAYAMBANG (Salvinia molesta) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFISIENSI PENGGUNAAN PROTEIN PADA PUYUH PERIODE PRODUKSI YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG TEPUNG DAUN KAYAMBANG (Salvinia molesta) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Puyuh memiliki nilai ekonomi tinggi karena selain menghasilkan telur,

daging puyuh dapat dijadikan sumber protein hewani. Budidaya puyuh sudah

berjalan sejak lama oleh masyarakat. Bangsa puyuh yang banyak dijumpai yaitu

Coturnix coturnix japonica sering disebut puyuh jepang, puyuh bangsa ini

memiliki kemampuan bertelur cukup tinggi dibanding dengan bangsa puyuh

lainnya, produksi telur sekitar 250 butir/ekor. Puyuh betina mulai dewasa kelamin

pada umur 42 hari. Masalah yang sering dihadapi dalam pemeliharaan puyuh

adalah masalah efisien ransum termasuk efisiensi penggunaan protein, karena

harga bahan pakan sumber protein mahal maka perlu adanya bahan alternatif

untuk menghemat biaya produktivitas tanpa mengabaikan nilai gizinya, harganya

murah, dan tersedia setiap saat. Di daerah Jawa Tengah yang dapat dimanfaatkan

sebagai bahan alternatif adalah kayambang.

Kayambang (Salvinia molesta) termasuk dalam keluarga duckweed yang

dapat kita jumpai diperairan, seperti di Jawa Tengah yaitu di Danau Rawa Pening,

Ambarawa. Kayambang mudah didapat, harganya murah, dan nutrisi yang

terkandung dalam kayambang (Salvinia molesta) cukup baik untuk bahan

penyusun ransum puyuh. Pertumbuhan kayambang tiap tahunnya mencapai 45,6 –

109,5 ton/ha/th (Mc Farland et al., 2004). Kandungan nutrisi pada Kayambang

terdiri dari protein kasar (PK) 15,9%, lemak kasar (LK) 2,1%, dan serat kasar

(2)

2

Energi 3.900 kkal/kg, serta sebagian mineral yang tinggi seperti K, Ca, P, dan Mg.

Memiliki zat aktif asam lemak omega-3 dan mengandung pigmen β-karoten dan

xanthophyll yang dapat dimanfaatkan oleh ternak. Sumber protein yang tinggi dan

adanya kandungan zat aktif seperti omega-3 dalam kayambang akan memperbaiki

produktivitas dan efisiensi penggunaan ransum puyuh.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efisiensi penggunaan protein pada

puyuh periode produksi yang diberi ransum mengandung tepung daun kayambang

(Salvinia molesta). Manfaat penelitian ini adalah menambah pengetahuan dan

informasi mengenai level penggunaan tepung daun kayambang (Salvinia molesta)

yang efisien sebagai bahan pakan alternatif untuk puyuh periode produksi.

Hipotesis penelitian ini adalah penggunaan tepung daun kayambang (Salvinia

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KAYAMBANG (Salvinia molesta) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS KARKAS DAN NILAI NUTRISI DAGING AYAM BROILER, penelitian yang berkaitan

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh tepung daun kayambang ( Salvinia molesta ) sebagai penyusun ransum pakan ayam broiler yang mengandung asam lemak omega 3, berpengaruh terhadap

Manfaat dari penelitian yaitu memberikan informasi ilmiah pemanfaatan sumber daya alam dan pengaruh penggunaan tepung daun kayambang dalam ransum terhadap

Pengaruh Tepung Daun Kayambang ( Salvinia molesta ) dalam Ransum Puyuh Petelur Terhadap Protein, Lemak dan Kolesterol Telur.. Penelitian bertujuan untuk mengetahui

Hipotesis penelitian adalah penggunaan tepung daun kayambang dalam ransum dapat meningkatkan kandungan protein, tetapi menurunkan kandungan lemak dan kolesterol

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa level pemberian sampai dengan 18% tepung daun kayambang (Salvinia molesta) mengakibatkan penurunan kualitas ransum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun kayambang ( Salvinia molesta ) dalam ransum terhadap kualitas daging yang ditinjau dari konsentrasi

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa level pemberian sampai dengan 18% tepung daun kayambang (Salvinia molesta) mengakibatkan penurunan kualitas ransum