A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap akuntan publik (auditor) yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang Selatan. Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi auditor senior dan auditor junior yang melaksanakan pekerjaan dibidang auditing.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung dengan cara mendatangi responden dan secara tidak langsung melalui perantara kepada responden yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang Selatan yang telah terdaftar dalam Directory Kantor Akuntan Publik 2016 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan publik Indonesia (IAPI). Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 18 Januari 2017 hingga 20 Februari 2017.
B. Desain Penelitian
Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kausal, karena bertujuan untuk meneliti sebab akibat antara variabel independen dengan variabel dependen.
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas (independent variable) yaitu skeptisisme profesional, independensi dan keahlian auditor, serta satu variabel terikat (dependent variabel), yaitu opini audit.
Desain penelitian kasual ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh suatu variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel). Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas (independent variable) yaitu skeptisisme profesional, independensi dan keahlian auditor, serta satu variabel terikat (dependent variabel), yaitu opini audit. Seberapa besar skeptisisme profesional, independensi dan keahlian auditor mempengaruhi opini audit pada kantor akuntan publik di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang.
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel
Dalam operasionalisasi variabel, diperlihatkan yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel dependen (Y) yang digunakan adalah opini audit, sedangkan variabel independennya adalah skeptisisme profesional (X1), independensi (X2), keahlian auditor (X3).
a. Variabel Terikat (Dependent Variabel) 1). Opini Audit (Y)
Opini audit merupakan opini yang diberikan oleh auditor tentang kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan tempat auditor melakukan audit (Sabrina : 2014). Variabel ini terdiri dari empat sub variabel yaitu unqualified opinion, qualified opinion, adverse opinion, dan disclaimer of opinion (Christiani 2012). Skala yang digunakan adalah skala interval, dengan Skala Likert 5 poin, dimana poin 1 diberikan untuk
jawaban yang berarti opini audit paling rendah dan seterusnya poin 5 diberikan untuk jawaban yang berarti opini audit paling tinggi.
b. Variabel Bebas (Independent Variabel) 1) Skeptisisme Profesional Auditor (X1)
Skeptisisme profesional auditor adalah sikap yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit (Gusti dan Ali, 2008). Skeptisisme profesional terdiri dari dua sub variabel yaitu sikap hati-hati dan memperhitungkan risiko. Skala yang digunakan adalah skala interval dengan Skala Likert 5 poin, dimana poin 1 diberikan untuk jawaban yang berarti skeptisisme profesional auditor paling rendah dan seterusnya poin 5 diberikan untuk jawaban yang berarti skeptisisme profesional auditor paling tinggi.
2) Independensi (X2)
Variabel ini diukur dengan memberikan pertanyaan dengan kondisi yang menekan sehingga para partisipan merasakan suatu dilema antar menggunakan sikap independensi atau tidak yang mengacu pada penelitian Permatasari (2010). Untuk mengukur independensi auditor pada penelitian ini digunakan 4 proksi yaitu lamanya hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor, dan jasa non audit yang diberikan (Christiani 2012). Skala yang digunakan adalah skala interval dengan Skala Likert 5 poin, dimana poin 1 diberikan untuk jawaban yang berarti
independensi auditor paling rendah dan seterusnya poin 5 diberikan untuk jawaban yang berarti independensi auditor paling tinggi.
3) Keahlian Auditor (X3)
Keahlian dalam penelitian ini mencangkup pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki auditor dalam memeriksa laporan keuangan dan bukti audit. Variabel ini diukur dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki auditor serta tingkat sertifikasi pendidikan atau pengakuan resmi yang mengacu pada penelitian Gusti dan Ali:2008. Skala yang digunakan adalah skala interval, dengan Skala Likert 5 poin, dimana poin 1 diberikan untuk jawaban yang berarti keahlian auditor paling rendah dan seterusnya poin 5 diberikan untuk jawaban yang berarti keahlian auditor paling tinggi.
2. Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional variabel yaitu berupa cara mengukur variabel agar dapat dioperasikan. Dalam penelitian ini, variabel dependen (Y) yang digunakan adalah opini audit, sedangkan variabel independennya adalah skeptisisme profesional (X1), independensi (X2), dan keahlian auditor (X3).
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Sub Variabel
Indikator Pengukuran Variabel Skala Pengukuran Variabel 1. Skeptisisme Profesional(X1) Sumber: Gusti dan Ali 2008
Sikap hati-hati 1. Teliti dan cermat dalam
mengevaluasi bukti audit
2. Tidak mudah percaya
terhadap informasi klien
Interval
Memperhitungkan resiko
3. Menerima atau menolak
klien
4. Metode dan teknik audit
yang tepat
5. Menilai bukti-bukti audit
2. Independensi Auditor (X2) Sumber: Christiani 2012 Lamanya hubungan dengan klien
1. Lama auditor dalam
mengaudit klien
Interval
Tekanan dari
klien
2. Besarnya fee audit yang
diberikan klien
3. Menerima sanksi dan
ancaman pergantian auditor dari klien 4. Fasilitas dari klien Telaah dari rekan
auditor (peer
review)
5. Manfaat telaah dari rekan
auditor
6. Konsekuensi terhadap
Jasa non audit 7. Pemberian jasa audit dan non audit kepada klien yang sama
8. Pemberian jasa selain jasa
audit 3. Keahlian Auditor (X3) Sumber: Gusti dan Ali 2008
Kemampuan 1. Mampu melakukan
perencanaan program kerja pemeriksaan
2. Mampu menghasilkan
laporan pemeriksaan
Interval
Pengetahuan 3. Pengetahuan dan
pemahaman dalam bidang akuntansi dan auditing
4. Tingkat pengetahuan yang
tinggi dalam berperilaku yang pantas
Pendidikan 5. Tingkat sertifikasi
keahlian dalam mengaudit
6. Pendidikan dan pelatihan
dalam akuntansi dan auditing
7. Jenjang pendidikan yang
tinggi
4. Unqualified
Opinion
1. Sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum
Opini Audit(Y)
Sumber: Christiani 2012
Qualified Opinion 2. Adanya bukti yang tidak
kompeten
3. Terbatasnya lingkup audit
Adverse Opinion 4. Ketidaksesuaian prinsip
akuntansi dalam penyajian laporan keuangan
Disclaimer Of
Opinion
5. Tidak dapat merumuskan
kewajaran penyajian laporan keuangan
6. Harus dengan alasan yang
substantive
Sumber: Berbagai penelitian yang telah dimodifikasi
D. Pengukuran Variabel
Semua variabel diatas diukur dengan menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur jawaban setiap responden terhadap obyek penelitian dimana skala tersebut menggunakan skala penelitian dengan rentang skor 1-5, responden diminta untuk memberikan tanda checklist () pada alternatif jawaban untuk masing-masing pertanyaan, tingkat pemberian skor dilakukan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Alternative Jawaban Responden
Alternative Jawaban Skor
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Netral 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2010:80) adalah, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah akuntan publik yang terdaftar dan bekerja pada KAP di Jakarta Barat dan Tangerang Selatan yang telah memiliki pengalaman dibidang audit. Dalam menentukan populasi untuk penelitian ini, penulis mengambil data alamat dan nama KAP yang telah terdaftar pada IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) pada website www. iapi.or. id yang berjumlah 49 KAP yang diantaranya 33 KAP di wilayah Jakarta Barat dan 16 KAP di wilayah Tangerang Selatan. Dengan diasumsikan bahwa 1 Kantor Akuntan Publik memiliki 20 auditor, maka
jumlah akuntan publik yang ada di Jakarta Barat dan Tangerang Selatan adalah sebanyak 980 auditor.
2. Sampel Penelitian
Populasi pada penelitian ini dirasakan terlalu besar, maka diambil sampel dengan menggunakan rumus slovin untuk menghitung ukuran sampel didasarkan pada pendugaan proporsi (Arikunto, 2010).
Dimana : n : ukuran sampel N : ukuran populasi e : toleransi kesalahan 10% maka: n= 980 1+ (980 x 0,12) = 90,7 dibulatkan menjadi 91
Dengan demikian besarnya sampel (sample size) yang digunakan dalam penelitian ini adalah minimal sebesar 91 responden sudah dapat mewakili hasil nilai valid dalam responden.Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simple random sampling. Menurut Sugiyono (2010:64) teknik simple random sampling adalah cara pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi itu. Untuk mendapatkan data yang diperlakukan peneliti menggunakan
kuisioner yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan atau kuisioner kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini yaitu akuntan publik yang terdfatar dan bekerja pada kantor akuntan publik yang berada di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang Selatan untuk mendapatkan data yang utuh dan lengkap.
Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 9 KAP dari keseluruhan KAP di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang Selatan yang bersedia menerima kuesioner.
Tabel 3.3
Daftar KAP yang dijadikan sampel
No Nama KAP Alamat KAP
1. KAP S. Drs. Daniel Kodirun Tomang II Blok 45 No. 16 Jl. Haji Lebar, Meruya Utara Jakarta Barat 11620
2. KAP Justinus A. Shidarta Komplek Mutiara Taman Palem Blok A 19
No. 30 Jl. Kamal Raya ( outer ring road ) Jakarta Barat 11730
3. KAP Soejatna Mulyana &
Rekan Komplek Rukan Taman Meruya Blok M No. 78, Jl. Meruya ilir, Jakarta Barat 11620
4. KAP Sukrisno Sarwoko dan
Sandjaja Ruko Central Green Ville, Tanjung Duren Barat No. 2 R, Jakarta Barat 11510 5. KAP Faisal Riza Ak, CA, CPA Jl. Joglo Raya Blok H 7 No. 37 Botanic
Junction, Jakarta Barat 11640
6. KAP Moch Zainuddin, Sukmadi
& Rekan Slipi Farma Building, 2
nd Floor, jl.Anggrek Garuda No.3-4, Slipi, Jakarta Barat 11480 7. KAP Suganda Akna Suhri &
Rekan Ruko Pascal Barat No.9 Lantai 2 Jl. Scientia Square Barat, Gading Serpong, Tangerang 15820
8. KAP Noor Salim, Nursehan,
Sinarahardja Komplek Perumahan Larangan Indah Jl. Anggrek III No.28 RT 003 / 005 Ciledug, Tangerang 15154
9. KAP Tri Bowo Yulianti
(Pusat) Perkantoran Bintaro Trade Center (BTC) Blok C2 No.1, Bintaro Jaya Sektor 7 Pondok Aren , Tangerang Selatan 15224 Sumber :http://www.iapi.or.id/
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
1. Penelitian Pustaka (Library Research)
Penelitian dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literatur dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji, serta menelaah literatur berupa buku- buku (text book), peraturan perundang- undangan, majalah, surat kabar, artikel, situs web dan penelitian- penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh sebanyak mungkin teori yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah akuntan publik yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang Selatan. Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner kepada KAP secara langsung ataupun melalui perantara. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari akuntan publik yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang Selatan sebagai responden dalaam penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing
indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada akuntan publik yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang Selatan.
G. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu dengan menggunakan regresi berganda dengan bantuan perangkat lunak Statistical Package for The Social Siences (SPSS) for windows 21, setelah semua data-data dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri dari :
1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif adalah penggambaran terhadap suatu data. (Ghozali,2011: 19), menurutnya statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi). Deskripsi kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif berupa tabel, grafik, mean, median, modus, varian, dan lain-lain sesuai dengan relevansi fenomena yang akan di deskripsikan Utami (2014 : 28).
2. Uji Kualitas Data
Pengujian kualitas data yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner, maka kesediaan dan ketelitian dari para responden untuk
menjawab setiap pertanyaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Untuk itu, dalam melakukan uji kualitas data atas data primer ini peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas Data
Menurut (Ghozali, 2011 : 52), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan teknik analisis linier berganda.
b. Uji Reliabilitas Data
Adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011 : 47).
Jadi uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap pernyataan yang sama menggunakan alat ukur yang sama pula. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha (a), dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel), bila memiliki cronbach alpha = 0,6 (Sekaran, 2000 : 204) dalam trisnaningsih (2007).
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi di temukan adanya kolerasi antara variabel bebas independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) (Ghozali, 2011 : 105). Model regresi yang baik seharusnya antara variabel independen tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Regresi bebas dari multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 (Ghozali, 2011).
b. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel (pengganggu) dependen dan independen atau keduanya memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011 : 160). Model regresi yang baik adalah memiliki data distribusi normal atau mendekati normal. Dan pada penelitian ini di lakukan melalui analisis grafik dan uji statistik, dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Simirnov.
Ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisa grafik dan analisa statistik (Ghozali, 2011):
1. Analisis Grafik
Untuk melihat normalitas residual dengan grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan menikuti arah garis diagonal atau grafik histogram, maka menunjukkan pola distribusi yang normal. 2. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik bisa menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistic terlihat berbeda. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik kolmogrov-smirnov (K-S). Uji K-S dapat dilakukan dengan membuat pengujian:
H0 : data residual berdistribusi normal H1 : data residual tidak berdistribusi normal
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Ada 2 cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara lain prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, (Ghozali, 2011 : 47).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan melihat grafik normal p-p plot dan titik-titik menyebar mengelilingi garis diagonal, maka pengujian ini bebas bebas dari heteroskedastisitas dan sebaliknya jika titik-titik pada grafik tidak mengelilingi garis diagonal atau berada jauh dari garis-garis diagonal maka diindikasikan adanya heteroskedastisitas. Sedangkan pada scater plot, jika pada grafik tersebut ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola teratur (bergelombang, melebar, dan menyempit) maka diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:126).
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dengan menggunakan metode analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Metode ini digunakan untuk menguji kuat tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan nilai signifikannya sebesar 0,05 (Ghozali, 2011:7).
a. Uji F ( pengujian secara bersama)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011:177). Kriteria pengujian :
1) Merumuskan hipotesis dan alternatifnya (H1) berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan
2) Menentukan tingkat signifikansi dan derajat kesalahan (a) Tingkat signifikansi dalam penelit ian ini adalah 95% atau a= 5% 3) Melakukan uji F dengan cara membandingkan F hitung dengan F
table.
Dimana nilai F table = F a k (n-k-1) (H1) ditolak jika F hitung < F tabel (H1) diterima jika F hitung > F tabel
4) Melakukan uji F berdasarkan dengan Probabilitas / sig (H1) ditolak apabila sig > 0,05
(H1) diterima apabila sig < 0,05 b. Uji T ( pengujian secara parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:178). Mekanisme uji-t adalah sebagai berikut:
1) Nyatakan hipotesis nol serta hipotesis alternatifnya.
(H1) berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
2) Pilih taraf nyata tingkat signifikansi (a)
Signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% atau a=5%
3) Melakukan uji t dengan metode perbandingan antara t hitung dengan t tabel. Nilai t tabel = t
(H1) ditolak apabila t hitung < t tabel. Artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. (H1) diterima apabila t hitung > t tabel. Artinya variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.
4) Melakukan uji t dengan dasar probabilitas / sig (H1) ditolak apabila sig > 0,05
(H1) diterima apabila sig < 0,05
c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)
Uji koefisien determinasi ditunjukkan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen yang dilihat melalui Adjusted R Square adalah 1 berarti kuatnya kemampuan fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variable dependen, sebaiknya jika nilainya mendekati angka 0, maka semakin rendah kemampuan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2011:87).
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Uji interaksi atau Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung dua unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel
independen) (Ghozali, 2011:150). Rumus regresi linear berganda dalam penelitian ini sebagai berikut:
Y = a + ß1X1 + ß2X2+ ß3X3+ e Keterangan : Y = Opini Audit a = Konstanta ß = Koefisien Regresi X1 = Skeptisisme Profesional X2 = Independensi Auditor X3 = Keahlian Auditor e = Standar Eror