• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada Februari 2017 Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,43 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 122,70. Dari 7 kota pantauan IHK di Provinsi Jawa Barat, tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Depok (0,57 persen) dan terendah terjadi di Kota Bekasi (0,17 persen).

 Dari tujuh kelompok pengeluaran, lima kelompok pengeluaran mengalami inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,49 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,13 persen; kelompok sandang sebesar 0,65 persen; kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,43 persen; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,33 persen. Kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan indeks harga adalah kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,60 persen.

 Kelompok yang memberikan andil inflasi terbesar adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar.

 Subkelompok yang memberikan andil inflasi terbesar adalah bahan bakar, penerangan, dan air.

 Tingkat inflasi tahun kalender (Februari 2017) sebesar 1,27 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 2,92 persen.  Provinsi Jawa Barat dan Nasional mengalami inflasi yaitu 0,36 persen dan 0,23

No. 02/74/32/ThXIX, 2 Maret 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

(2)

Berita Resmi Statistik BPS Kota Cirebon No. 02/74/32 Th.XIX, 1 Maret 2017 2 (Februri 2017) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) masing-masing sebesar 1,27 persen dan 2,92 persen.

Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga-harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,49 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,13 persen; kelompok sandang sebesar 0,65 persen; kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,43 persen; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,33 persen.

Beberapa komoditas mengalami peningkatan harga yaitu antara lain tarif listrik, bahan bakar RT, bawang merah, cabai rawit, dan mie kering instan. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain adalah: telur ayam as, daging ayam ras, cabe merah, pelembut cucian, dan daging sapi.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi terbesar pada Februari 2017, yaitu kelompok perumahan, air,listrik, gas, dan bahan bakar. Untuk sub kelompok komoditas dengan andil terbesar berasal dari bahan bakar, penerangan, dan air.

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Cirebon

September 2015–Februari 2017

0,50

-0,26

0,84

(3)

Tabel 1

Sumbangan (Andil) Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Komoditas Kota Cirebon Bulan Februari Tahun 2017

Kelompok Komoditas Andil

Inflasi

(1) (2)

Umum 0,4259

1. Bahan Makanan -0,1272

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,0834 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,3334

4. Sandang 0,0307

5. Kesehatan 0,0411

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,0000 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,0645

(4)

Berita Resmi Statistik BPS Kota Cirebon No. 02/74/32 Th.XIX, 1 Maret 2017 4

Telur ayam ras; -0,0800 Daging ayam ras;

-0,0800 Cabai merah; -0,0414 Pelembut cucian; -0,0376 Daging sapi; -0,0372 Susu kental manis;

-0,0358 Labu siam; 0,0388 Makan ringan/snack; 0,0414 Tarif Pulsa; 0,0519

Mie kering instant; 0,0662 Cabai rawit; 0,0819 Bawang merah; 0,0848 Bahan bakar RT; 0,1369 Tarif listrik; 0,1662 -0,1400 -0,1000 -0,0600 -0,0200 0,0200 0,0600 0,1000 0,1400 Gambar 2

Andil Inflasi Kota Cirebon Bulan Februari Tahun 2017 Menurut Komoditas

(5)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Februari 2017) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) masing-masing sebesar 1,27 persen dan 2,92 persen. Sedangkan pada periode yang sama, Februari 2016 terjadi deflasi sebesar 0,26 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Februari 2016) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) masing-masing sebesar sebesar 0,24 persen dan 2,38.

Tabel 2

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Tahun ke Tahun Di Kota Cirebon

Bulan Februari 2017 dan Februari 2016

Inflasi Februari Tahun 2017 Februari Tahun 2016 (1) (2) (3) 1. Bulanan 0,43 -0,26

2. Tahun kalender (Februari) 1,27 0,24 3.Tahun ke tahun

Februari (tahun n) terhadap Februari (tahun n-1)

(6)

Berita Resmi Statistik BPS Kota Cirebon No. 02/74/32 Th.XIX, 1 Maret 2017 6

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi, dan Sumbangan Inflasi Menurut Kelompok/ Subkelompok di Kota Cirebon Bulan Februari Tahun 2017 (2012=100)

Kelompok/Subkelompok IHK Februari 2017 Inflasi (%) Inflasi Tahun Kalender Inflasi Tahun Ke Tahun Sumbangan Inflasi (1) (2) (3) (4} (5) (6) UMUM 122,70 0,43 1,27 2,92 0,4259 I. BAHAN MAKANAN 136,71 -0,60 -0,28 4,55 -0,1272

a. Padi-padian, Umbi-umbian, dan Hasilnya 120,55 0,71 0,37 1,71 0,0408

b. Daging dan Hasil-hasilnya 132,49 -4,79 -5,22 -6,36 -0,1300

c. Ikan Segar 134,32 -1,01 -3,30 -0,35 -0,0107

d. Ikan Diawetkan 131,85 1,27 4,24 9,99 0,0077

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 119,25 -4,62 -4,73 -7,88 -0,1234

f. Sayur-sayuran 230,43 -3,57 -2,94 7,35 -0,0839

g. Kacang-kacangan 131,76 -0,63 -0,79 4,75 -0,0075

h. Buah-buahan 136,97 2,63 5,98 9,73 0,0511

i. Bumbu-bumbuan 203,60 5,85 7,27 45,48 0,1232

j. Lemak dan Minyak 106,56 0,50 1,31 9,48 0,0055

k. Bahan Makanan Lainnya 104,96 0,00 -0,04 -0,04 0,0000

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK,

DAN TEMBAKAU 119,22 0,33 0,74 2,14 0,0834

a. Makanan Jadi 111,90 0,28 0,39 0,38 0,0458

b. Minuman Tidak Beralkohol 111,34 0,56 0,70 3,88 0,0170

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 157,61 0,38 1,90 6,98 0,0206

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS, DAN

BAHAN BAKAR 117,50 1,49 2,79 3,50 0,3334

a. Biaya Tempat Tinggal 105,97 0,00 -0,04 -0,35 0,0000

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 144,96 4,45 8,62 10,08 0,3031

c. Perlengkapan Rumahtangga 110,53 0,00 0,00 0,00 0,0000 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 116,55 1,01 1,83 5,34 0,0303 IV. SANDANG 110,66 0,65 1,34 4,39 0,0307 a. Sandang Laki-Laki 108,53 0,00 0,00 4,40 0,0000 b. Sandang Wanita 106,12 1,02 0,65 0,68 0,0105 c. Sandang Anak-Anak 117,61 0,00 3,78 7,98 0,0000

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 109,88 1,67 0,70 3,97 0,0202

V. KESEHATAN 113,26 1,13 1,14 1,32 0,0411

a. Jasa Kesehatan 108,63 0,00 0,00 0,00 0,0000

b. Obat-obatan 102,11 0,00 0,00 0,00 0,0000

c. Jasa Perawatan Jasmani 122,67 0,00 0,00 1,30 0,0000

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 118,84 2,23 2,26 2,46 0,0411

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN

OLAHRAGA 126,17 0,00 0,00 1,55 0,0000 a. Pendidikan 138,17 0,00 0,00 1,67 0,0000 b. Kursus-kursus/Pelatihan 104,10 0,00 0,00 1,48 0,0000 c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 104,05 0,00 0,00 0,00 0,0000 d. Rekreasi 102,98 0,00 0,00 1,81 0,0000 e. Olahraga 131,95 0,00 0,00 7,10 0,0000

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA

KEUANGAN 123,80 0,43 2,85 1,70 0,0645

a. Transpor 135,67 0,14 1,37 -0,86 0,0126

b. Komunikasi dan Pengiriman 104,31 1,19 3,48 4,31 0,0519

c. Sarana dan Penunjang Transpor 131,44 0,00 17,07 17,22 0,0000

(7)

PERBANDINGAN INFLASI KOTA CIREBON DENGAN KOTA LAIN DI PULAU JAWA BULAN FEBRUARI TAHUN 2017

Dari 26 kota IHK di Pulau Jawa, tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kudus (0,93 persen) dan terendah terjadi di Probolinggo (0,13 persen).

Tabel 4.

Perbandingan IHK dan Inflasi/Deflasi Bulan Februari Tahun 2017 untuk 26 kota di Pulau Jawa

No Kota IHK (%) No Kota IHK (%)

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 KUDUS 134,22 0,93 14 BANDUNG 126,37 0,38 2 MADIUN 125,46 0,82 15 CILEGON 132,76 0,38 3 KEDIRI 124,57 0,70 16 YOGYAKARTA 125,19 0,36 4 CILACAP 130,74 0,69 17 BANYUWANGI 123,74 0,35 5 SUMENEP 124,63 0,65 18 BOGOR 128,20 0,34

6 DEPOK 126,13 0,57 19 DKI JAKARTA 127,94 0,33

7 PURWOKERTO 125,23 0,56 20 TEGAL 124,08 0,32 8 SERANG 134,73 0,50 21 TASIKMALAYA 125,69 0,31 9 SURAKARTA 124,43 0,48 22 MALANG 128,49 0,24 10 TANGERANG 135,13 0,48 23 JEMBER 124,62 0,22 11 SEMARANG 126,53 0,44 24 BEKASI 124,26 0,17 12 CIREBON 122,70 0,43 25 SURABAYA 128,18 0,16 13 SUKABUMI 126,58 0,38 26 PROBOLINGGO 124,66 0,13

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan dapat digunakan untuk menggolongkan mangga Gedong gincu berdasarkan rasio kandungan gula asam dengan

Variabel yang berpengaruh terhadap permintaan tenaga kerja di kotamadya Surakarta adalah jumlah perusahaan besar dan sedang dengan nilai koefisien regresi jangka panjang

pembakaran pun dipraktekkan. Inilah dosa terakhir dari sebuah model pengelolaan yang salah kaprah; dan pembakaran lahan juga merupakan salah satu yang digunakan oleh

Karena menyesuaikan dengan metode kualitatif yang menyajikan secara langsung hakikat antara hubungan peneliti dan responden dalam hal ini novel Anak Kecil Yang Mengubah

Biasanya keadaan atmosfer yang dipengaruhi oleh radiasi matahari (sumber utama energi pada sistem iklim) adalah (1) radiasi mthr yang diterima di bumi, (2) suhu udara, (3)

Composite yang dilakukan pada Adobe After Effect merupakan penggabungan semua bahan grafis yang sudah dianimasikan satu persatu dengan background dan pemberian transisi

Angket dengan menggunakan skala Likert pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap modul sains-islam pada materi gerak lurus yang

Perkembangan SI dengan adanya SI lokal ini maka anggota SI secara keseluruhan bertambah. 22 Maka dilihat dari aspek inilah dibentuklah CSI, seperti yang sudah