• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori

2.1.1. Kemampuan Membaca Lancar

Menurut Puji Santosa, (2008), Kemampuan membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta depergunakan pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media bahasa tulis. Dijelaskan pula bahwa membaca dapat dianggap sebagai proses untuk memahami hal tersirat dan melibatkan pikiran yang terkandung dalam kata-kata yang tertulis. Oleh sebab itu, pesan yang tersurat ataupun yang tersirat akan dipahami dalam proses membaca dan dapat terlaksana dengan baik.

Menurut Sulistianingsih (2008) membaca adalah pemahaman/understanding. Selain itu, membaca adalah proses kegiatan mencocokkan huruf atau melafalkan lambang-lambang bahasa tulis (Anderson yang dikutip oleh Harras dan Sulistianingsih, 2008 : 43 ). Pengertian lain dijelaskan oleh Bonomo yang dikutip oleh Harras dan Sulistianingsih (2008 :43 ) bahwa membaca merupakan proses memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahasa tulis. Selain itu, membaca ialah kegiatan memetik makna atau pengertian, bukan hanya deretan kata yang tersurat saja, melainkan juga makna yang terdapat diantara baris, bahkan makna yang terdapat dibalik baris tersebut (Goodman yang dikutip Harras dan Sulistianingsih, 2008 ).

Hasil belajar adalah perubahan sikap/tingkah laku setelah anak melalui proses belajar W.S Winkel ( 1999:77 ). Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai peserta didik dalam menuntut suatu pelajaran yang menunjukkan taraf kemampuan peserta didik dalam mengikuti program belajar waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan.

Dari pendapat ketiga tokoh kajian teori itu,maka penulis menyimpulkan bahwa kemampuan membaca lancar adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh pesan yang tersirat pada tulisan atau bacaan melalui perbuatan dan prilaku seseorang.

2.1.2. Permainan Kartu Huruf Tematik

Menurut Oemar Hamalik ( 1993 ) Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti).Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil

(2)

belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor.

Menurut Abimanyu,Soli,dkk (2008) Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa

Penggunaan media pembelajaran akan memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa dan dapat meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan kajian teori tersebut dan hasil refleksi pembelajaran guru kelas II di SD Negeri 2 Kenteng diperoleh hasil pembelajaran membaca lancar masih rendah dan guru kesulitan dalam pembelajaran tematik. Maka untuk membantu guru dalam meningkatkan kemampuan membaca lancar di kelas II tersebut, penulis mencoba memberikan satu solusi dengan permainan kartu huruf tematik penerapkan dalam pembelajaran.

2.1.3. Langkah Pembelajaran Membaca Lancar di Kelas II SD

Belajar merupakan perubahan perilaku manusia yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman, dan pengalaman inilah yang membuahkan hasil yang disebut belajar. Menurut Sardiman,A.M (1994) mengatakan “Belajar juga merupakan kegiatan yang kompleks, artinya didalam proses pembelajaran terdapat berbagai kondisi yang dapat menentukan keberhasilan belajar”. Faktor yang menentukan keberhasilan belajar Bahasa Indonesia adalah kondisi eksternal dan internal siswa. Kondisi eksternal seperti lingkungan sekolah, guru, teman, orang tua, dan masyarakat. Kondisi internal seperti motivasi positif dan percaya diri dalam belajar, materi pelajaran, dan aspek kejiwaan siswa.

Pada umumnya kemampuan berbahasa anak baik secara lisan maupun secara tertulis khususnya siswa SD masih sangat kurang baik, khususnya di daerah pedesaan. Karena bahasa pengantar sehari-hari menggunakan bahasa Jawa, sehingga pemahaman anak akan penggunaan Bahasa Indonesia dibutuhkan latihan dan pembiasaan.

Dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, guru harus bisa mendesain pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan, khususnya peran motivasi, memberikan bimbingan dan latihan baik secara individual maupun kelompok agar siswa percaya diri, dan terlibat aktif dalam pembelajaran.

(3)

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek membaca khususnya di kelas II SD membutuhkan strategi, media, pengelolaan kelas dan multimetode serta motivasi guru agar siswa berani, percaya diri, cepat memahami konsep, siswa merasa senang dan nyaman di kelas, dan siswa tidak verbalisme. Sehingga desain pembelajaran yang mengaktifkan siswa, kreatif, efektif, dan menyenangkan sangat memungkinkan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran melalui permainan kartu huruf tematik. Melalui kegiatan pembelajaran tematik ini, siswa belajar sambil bermain melalui peragaan benda-benda.

2.2. Aspek-Aspek Hasil Belajar

Menurut Oemar Hamalik (hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti).Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:

1. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. 2. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

3. Ranah Psikomotor

Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

(4)

Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar yaitu : a. Keterampilan dan kebiasaan

b. Pengetahuan dan pengertian c. Sikap dan cita-cita

Pendapat dari Horward Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut.

Berdasarkan penjelasan dari berbagai pendapat para tokoh tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

2.3. Penilaian

Dalam pembelajaran perlu diadakan evaluasi karena untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan. Evaluasi adalah proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu. Kriteria sebagai pembanding dari proses dan hasil pembelajaran tersebut dapat ditentukan sebelum proses pengukuran atau dapat pula ditetapkan sesudah pelaksanaan pengukuran.Kriteria ini dapat berupa proses/kemampuam minimal yang dipersyaratkan,atau batas keberhasilan,dapat pula berupa kemampuan berupa rata-rata pengerjaan tugas dan berbagai patokan yang lain. Kriteria yang berupa batas criteria minimal yang telah ditetapkan sebelum pengukuran dan bersifat mutlak disebut Penilaian Acuan Patokan atau Penilaian Acuan Kriteria (PAK/PAN).

a. Penilaian Tugas Membaca Lancar

Trespeces (1999) mengatakan bahwa “performen assessment “ adalah berbagai macam tugas dan situasi dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan yang mendalam serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks. Jadi boleh

(5)

dikatakan bahwa “performent Assesment “ adalah suatu penilaian yang meminta peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang didefinisikan.

b. Karakteristik Penilaian Tugas Membaca Lancar

Penilaian tugas membaca lancer ada dua macam yaitu (1)Peserta tes diminta untuk membaca bacaan yang diberikan guru baik di rumah maupun di sekolah sebagai aktivitas ( perubahan) misalnya melakukan tugas membaca buku bacaan dengan judul kebersihan lingkungan. 2) Hasil tugas yang dilakukan siswa praktik lebih diutamakan dari pada teorinya.

2.4. Sumber Belajar Membaca Lancar

Sumber belajar bukan hanya buku paket (buku teks ),karena seperti diungkapkan Sudjana (2003:77 )” Sumber belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar”.Edgar Dile (1969 )seorang ahli pendidikan mengemukakan sember belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.

Sumber belajar dapat dipilih menjadi dua macam yaitu (1) learning resources by design,(2) learningresources by utilization.Learning resources by design,yaitu sumber belajar yang dirancang atau sengaja dibuat untuk belajar mengajar.Misalnya,buku,brosur,ensiklopedi,film,video,tape,slide,OHP,dan

lainnya.semua dirancang untuk pembelajaran.Learning resources by utilization,yaitu sumber belajar yang tidak dirancang tetapi dapat dimanfaatkan untuk kemudahan dalam belajar mengajar,misalnya sumber belajar yang ada di sekeliling kita.Contoh,toko,pasar,museum dan sebagainya.

2.5. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian seperti yang penulis lakukan yaitu permainankartu huruf tematik yang berjudul Meningkatkan kemampuan membaca lancar melalui permainan kartu huruf tematik,memang sudah banyak yang dilakukan oleh orang lain.Namun disini penulis bukannya menjiplak atau mengadopsi hasil karya yang sudah ada tersebut.Penulis sudah berupaya dan berusaha untuk memberikan ciri

(6)

khas yang menjadikan corak tersendiri. Dengan penelitian yang sudah ada.bila dibandingkan dengan judul yang sudah ada pada penelitian yang lain penulis bisa sebutkan contoh penelitian yang serupa dengan yang penulis lakukan yaitu seperti yang ditulis oleh Toyanah Guru SD Negeri 2 Grinting UPTD Pendidikan Kec.Bulakamba Kab.Brebes yang berjudul Kemampuan Membaca Lancar pada tahun 2010.Kemudian oleh Upik Wijayanti Guru SD Negeri 12 Purwodadi Kab.Grobogan tahun 2009 dengan judul Kemampuan Membaca Lancar. Semua contoh tersebut penulis unduh dari internet tertanggal 8 dan 12 Agustus 2011. Disamping beberapa model penelitian yang relefan dengan judul yang penulis lakukan,mungkin ada model penelitian lain yang relevan atau sama dengan penelitian yang penulis lakukan saat ini,maka penulis bukan menjiplak dan meniru gaya mereka.Untuk membedakan kemungkinan sifat kemiripan atau mungkin sama penulis bisa tunjukkan ciri khusus pada penelitian. Penulis memberi kekhasan atau ciri yang khusus dalam permasalahan ini. Model khusus yang dimaksut adalah misalnya gaya bahasa,intonasi kalimat yang digunakan tidaklan sama .

Disamping itu dalam penelitian tindakan kelas ini,adalah murni dari masalah yang dihadapi dan ditemukan penulis di kelas.Penelitian ini bukan mengadopsi dan penggandaan dari karya orang lain.Disini bukan rekaan tentang masalah tertentu,namun kesemuanya adalah realita dan sesuai dengan kenyataan di sekolah peneliti.Untuk membuktikannya bisa dilihat pada tindahan baik dalam video dan foto-foto hasil tindakan pada kegiatan setiap siklusnya.

Penulis melakukan program penelitian ini sesuai dengan situasi kelas II SD Negeri 2 Kenteng yang penelitiannya dilakukan sendiri bukan oleh guru atau orang lain.Dari masalah yang diuraikan maka bisa disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan adalah relevan dengan kondisi dan permasalahan pokok yang terjadi di tempat penulis bekerja.

2.6 Hipotesis Penelitian

Peningkatan kemampuan membaca lancar untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar Membaca untuk siswa kelas II SD Negeri 2 Kenteng,kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat ditingkatkan melalui permainan kartu huruf tematik.

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan program dalam roadmap berdasarkan dari hasil pemodelan regresi dengan industri yang signifikan berpengaruh terhadap PDRB yaitu industri pertambangan,

Perlakuan buruk seorang anak autisme terhadap terapis adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi, dimana perlakuan tersebut dapat menyakiti terapis dan menyebabkan

Penulis Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Meningkatkan pemahaman sifat komutatif penjumlahan perkalian bilangan bulat dengan menggunakan strategi inquiry pada

Dengan demikian, melalui permainan balok angka bersusun dapat meningkat kemampuan kognitif anak dalam mengenal lambing bilangan pada anak kelompok A TK kenari II Boyolali

Subhanahu Wata’ala y ang telah memberikan rahmat, hidayah serta nikmat yang tiada terkira kepada hamba-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

PAUD pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.. PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk

Dari beberapa uraian di atas dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah : Kesadaran, sikap dan perbuatan yang sesuai

Dari plot data observasi tegangan terhadap waktu dan kadar baterai sel basah dengan cairan elektrolit berupa potassium hidroksida (KOH), diketahui bahwa variabel