• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Kaimana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Kaimana"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

8.1 Ringkasan Rencana Pembangunan Kabupaten Kaimana 8.1.1 Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Kaimana

Skenario pengembangan wilayah Kabupaten Kaimana secara rinci dijabarkan dalam arah

dan kebijakan Pembangunan Daerah. Adapun arah dan kebijakan pembangunan tersebut

adalah sebagai berikut :

Kabupaten Kaimana belum memiliki Rencana Tata Ruang. Untuk sementara, cara yang

ditempuh Pemerintah Kabupaten Kaimana untuk mempercepat pertumbuhan dan proses

pembangunan di wilayah ini adalah dengan membaginya kedalam lima Wilayah

Pembangunan (WP). Pembagian WP serta pola dan kegiatan pengembangan pada

masing-masing WP didasarkan pada karakteristik, potensi dan kondisi umum wilayah.

Pembagian wilayah ini juga untuk mewujudkan keterkaitan antar kegiatan yang

memanfaatkan ruang dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku, antara lain

mengenai kawasan khusus/perlindungan, budidaya, permukiman, sarana dan prasarana

umum. Selain itu juga untuk memberi arah mengenai wilayah-wilayah prioritas

pengembangan 15 – 25 tahun ke depan, serta mengantisipasi perkembangan wilayah

regional terutama Kawasan Kepala Burung,

Ke lima Wilayah Pembangunan (WP) tersebut adalah sebagai berikut :

1. Wilayah Pengembangan Kaimana dengan pusat pengembangannya adalah Kota Kaimana yang melayani Tanggaromi sampai dengan Lobo. WP ini didominasi oleh

kegiatan :

 pertanian tanaman pangan lahan kering yang diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat lokal dan juga untuk dipasarkan ke wilayah kabupaten

lain;

 peternakan yang diarahkan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan masyarakat di wilayah kabupaten lain;

 industri kecil dan kerajinan;

 pariwisata baik berupa wisata pantai pasir putih, wisata laut (terumbu karang, habitat ikan lumba-lumba dan ikan paus, wisata budaya yaitu hasil peninggalan

sejarah berupa kerajaan);

 Pusat pemerintahan kabupaten;

 Simpul jasa dan distribusi dengan skala regional.

 Pusat Kegiatan Ekonomi Skala Regional

 Bandara Pusat Pelayanan Primer

 Pelabuhan Laut Utama Primer

2. Wilayah Pengembangan Teluk Etna yang melayani wilayah Distrik Teluk Etna dengan pusat wilayah pengembangan adalah Weripi. WP ini didominasi oleh

kegiatan :

 pertanian tanaman pangan lahan kering dan lahan basah yang diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat Kabupaten Kaimana maupun untuk

(2)

 perikanan laut dan budidaya laut untuk menunjang kebutuhan masyarakat Kabupaten Kaimana, kabupaten lainnya dan ekspor.;

 peternakan yang diarahkan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat Kabupaten Kaimana;

 industri kecil dan kerajinan;

 Industri Produk Hasil Hutan yang merupakan relokasi dari wilayah Jawa Timur

 Pelabuhan Laut Pengumpan Regional;

 Bandara Bukan Pusat Penyebaran

 Perdagangan lokal

 Kegiatan Kehutanan yang merupakan bahan baku untuk kegiatan industri hasil hutan (Pabrik Plywood);

 Pusat Kegiatan Ekonomi Skala Lokal (untuk melayani beberapa wilayah hinterlandnya) yang ditandai dengan adanya Kantor Cabang Pembantu untuk

lembaga keuangan;

 Pusat Infrastruktur Wilayah dengan Skala Lokal yang ditandai dengan adanya Kantor Cabang Pembantu PLN, Telkom, Pos, PDAM.

3. Wilayah Pengembangan Teluk Arguni yang melayani wilayah Distrik Teluk Arguni dengan pusat wilayah pengembangan adalah Bofuwer. WP ini didominasi oleh

kegiatan :

 pertanian tanaman pangan lahan kering dan lahan basah yang diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat Kabupaten Kaimana;

 perikanan laut untuk menunjang kebutuhan masyarakat Kabupaten Kaimana, kabupaten lainnya dan ekspor;

 pariwisata dengan obyek wisata danau air manis, hutan yang kaya dengan spesies kupu-kupu, dan pusaran air yang keras untuk kegiatan wisata air.

 peternakan yang diarahkan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat Kabupaten Kaimana;

 Pelabuhan Laut Pengumpan Regional;

 Perdagangan lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang dilayani maupun sebagai pusat pemasaran produk wilayah sekitarnya;

 Kegiatan Kehutanan yang merupakan bahan baku untuk kegiatan industri hasil hutan (Pabrik Plywood);

 Pusat Kegiatan Ekonomi Skala Lokal (untuk melayani beberapa wilayah hinterlandnya) yang ditandai dengan adanya Kantor Cabang Pembantu untuk

lembaga keuangan;

 Pusat Infrastruktur Wilayah dengan Skala Lokal yang ditandai dengan adanya Kantor Cabang Pembantu PLN, Telkom, Pos, PDAM.

4. Wilayah Pengembangan Buruway yang melayani wilayah Distrik Buruway dengan pusat wilayah pengembangan adalah Kambala. WP ini didominasi oleh kegiatan :

 pertanian tanaman pangan lahan kering dan lahan basah yang diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat Kabupaten Kaimana maupun untuk

kebutuhan masyarakat kabupaten lain;

 perikanan laut dan budidaya laut untuk menunjang kebutuhan masyarakat Kabupaten Kaimana, kabupaten lainnya dan ekspor;

 Pariwisata dengan obyek wisata pantai pasir putih, hutan suaka alam, dan pulau penyu.

 peternakan yang diarahkan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat Kaimana;

 industri kecil dan kerajinan;

 Pelabuhan Laut Pengumpan Regional;

 Perdagangan lokal

 Kegiatan Kehutanan yang merupakan bahan baku untuk kegiatan industri hasil hutan (Pabrik Plywood);

 Pusat Kegiatan Ekonomi Skala Lokal (untuk melayani beberapa wilayah hinterlandnya) yang ditandai dengan adanya Kantor Cabang Pembantu untuk

lembaga keuangan;

 Pusat Infrastruktur Wilayah dengan Skala Lokal yang ditandai dengan adanya Kantor Cabang Pembantu PLN, Telkom, Pos, PDAM.

(3)

 pertanian tanaman pangan lahan kering dan tanaman tahunan yang diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat Kaimana maupun untuk kebutuhan

masyarakat kabupaten lain;

 Pariwisata dengan obyek wisata pulau penyu.

 Pelabuhan Laut Pengumpan Regional;

 Bandara Bukan Pusat Penyebaran

 Perdagangan lokal

 Pusat Infrastruktur Wilayah dengan Skala Lokal yang ditandai dengan adanya Kantor Cabang Pembantu PLN, Telkom, Pos, PDAM.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kaimana

tahun 2006 – 2025, visi pembangunan jangka panjang adalah: “Percepatan Peningakatan Kesejahteraan Masyarakat Menuju Kaimana Sebagai Kabupaten Termaju Di Selatan Papua Pada Tahun 2010”.

Dalam mewujudkan visi tersebut di atas, maka misi dari pemerintah Kabupaten Kaimana

adalah :

1. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Sumber Daya Manusia yang akan diraih

terutama melalui upaya peningkatan pendidikan, kualitas kesehatan dan

peningkatan produktivitas masyarakat Kaimana;

2. Pengembangan struktur perekonomian yang tangguh, hal ini diperlukan untuk

peningkatan dan pemerataan kesehateraan ekonomi masyarakat Kaimana agar

memiliki kemandirian, kemampuan dan daya saing dalam menghadapi persaingan

antar daerah serta dalam rangka pengentasan kemiskinan;

3. Pemantapan kinerja pemerintah daerah, termasuk didalamnya pengelolaan aspek

politik, hukum dan HAM. Melalui peningkatan kinerja ini diharapkan Pemerintah

Daerah dapat menjadi pendorong bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat;

4. Peningkatan implementasi pembangunan berkelanjutan, terutama berkaitan dengan

isu daya dukung lingkungan, keseimbangan ekosistem, jumlah dan persebaran

penduduk, serta mitigasi bencana alam;

5. Peningkatan kualitas kehidupan sosial yang berlandaskan agama dan budaya daerah.

8.1.2 Skenario Pembangunan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya

Strategi/skenario pengembangan sektor Bidang Cipta Karya di wilayah Kabupaten

Kaimana mencakup beberapa hal pokok yang berkaitan dengan kelangsungan beberapa

aktifitas sosial-ekonomi penduduk yang sehat, nyaman dan dengan dampak yang sekecil

mungkin.

Strategi pengembangan sektor tersebut mencakup :

1. Skenario Pengembangan Jalan Lingkungan

Strategi pengembangan jaringan jalan diarahkan pada penentuan pola sirkulasi dan

sistem angkutan, yang dapat menghubungkan pusat-pusat pelayanan dengan

perumahan dan permukiman penduduk.

2. Strategi Pengembangan Air Bersih, meliputi :

 Perintisan sistem daur ulang melalui law enforcement bagi setiap pembangunan permukiman baru.

 Pengembangan pelayanan air besih dengan menambah kapasitas atau debit air maupun jaringan perpipaan pada wilayah yang belum terlayani.

3. Strategi Pengembangan Drainase, meliputi :

Dalam pengembangan sistem drainase, strategi yang dapat dilakukan adalah :

 Strategi pengembangan diarahkan dengan mempertahankan kondisi dan karakteristik lahan sesuai dengan peruntukannya.

 Strategi pengembangan drainase diarahkan pada perbaikan jaringan drainase menjadi permanen.

4. Strategi Pengembangan Prasarana Air Limbah, meliputi :

 Pengembangan Sistem pengolahan air limbah diarahkan pada pengolahan air limbah masyarakat/penduduk dengan menggunakansystem on-site

(4)

komunal dengan sasaran perumahan penduduk di daerah terpencil.

5. Strategi Pengembangan Prasarana Persampahan, meliputi :

 Pelaksanaan atau Penyiapan lahan untuk pengolahan persampahan (pembuatan Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu)

 Penciptaan peluang untuk berusaha dari pengolahan sampah yang berwawasan lingkungan di TPA dengan menerapkan konsep usaha daur ulang, pemanfaatan

kembali dan pengomposan.

 Peningkatan peran serta masyarakat di lokasi TPA baik sebagai tenaga kerja kerja, pemulung dalam menerapkan konsepsanitary landfill secara utuh.

8.2 Ringkasan Program Prioritas Infrastruktur

Program prioritas infrastruktur di Kabupaten Kaimana antara lain :

1. Program pengembangan sistem transportasi darat

2. Program pengembangan terminal

3. Program pengembangan transportasi laut

4. Program pengembangan transportasi udara

5. Program pengembangan sistem prasarana telekomunikasi

6. Program pengembangan sistem prasarana energi

7. Program pengembangan penyediaan air bersih

8. Program pengembangan sistem drainase wilayah

9. Program pengembangan sistem pengelolaan limbah cair

10. Program pengembangan sistem persampahan

8.3 Rencana Kesepakatan (Memorandum) Program Investasi Pembangunan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum/ Cipta Karya

Sebagai dasar dari penyusunan dan pelaksanaan Rencana Program Investasi Jangka

Menengah (RPIJM) Kabupaten Kaimana, perlu dilakukan kesepakatan (memorandum)

yang merupakan komitmen Pemerintah Daerah dalam melaksanakan program yang telah

(5)

BUPATI KAIMANA

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG PEKERJAAN UMUM / CIPTA KARYA

PROVINSI : PAPUA BARAT

KABUPATEN : Kaimana

NOMOR :

Berdasarkan Undang – undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah ditetapkan pembagian kewenangan antara pemerintahan pusat, pemerintah provinsi dan pemerintahan kabupaten / kota. Penyediaan infrastruktur permukiman menjadi kewenangan wajib bagi pemerintah kabupaten / kota, sehingga lebih mendekatkan antara pengambil kebijakan dengan masyarakat pengguna infrastruktur permukiman.

Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi, kami menyadari bahwa diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan infrastruktur permukiman secara komprehensif yang terintegrasi baik dalam konteks kewilayahan maupun dalam keterkaitannya dengan pengembangan sektor lain. Dalam konstelasi pembangunan regional dan nasional yang berkelanjutan. Untuk itu, kami menyepakati untuk melakukan kesepakatan dalam perencanaan dan pelaksanaan Program Investasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum / Cipta Karya pada Tahun 2009 – 2014.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, pada hari ini Rabu Tanggal Sepuluh Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sembilan, kami menyepakati untuk saling mendukung dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang PU / Cipta Karya pada Tahun 2009 – 2013, sebagaimana terlampir.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU / Cipta Karya ini pada dasarnya dapat dilanjutkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan yang ada pada tahun – tahun berikutnya.

Demikian program kerja ini kami buat berdasarkan kepedulian kami dalam upaya – upaya percepatan pelaksanaan pembangunan bidang PU / Cipta Karya berkelanjutan.

Kaimana, Desember 2010 BUPATI KAIMANA

DRS. HASAN ACHMAD, M.SI

LAMPIRAN

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH

(RPIJM)

BIDANG PU/CIPTA KARYA

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Proses utuh dari survei dan pemetaan ini memberikan satu hipotesa dengan menamai lokasi survei sebagai “situs” yang disebut “Situs Selancuk”, pada lokasi yang berada di tengah

Adabusy Syar’iyyah pada muatan lokal adab di MA NU Nurussalam dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan cara tertulis, dengan lisan dan pengamanatan.

Tujuan dari pada suatu sistem proteksi pada Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) adalah mengurangi sejauh mungkin pengaruh gangguan pada penyaluran tenaga

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan pengunjung mengenai event “Fresh 5k” melalui publisitas di Bandar Djakarta Surabaya. Alasan

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian diri menantu perempuan terhadap ibu mertua.

Terus emm itu alat permainan edukatif itu kaya yang buat ngrangsang perkembangan fisik sama ya buat daya pikir anak supaya terangsang gitu kan ya sama ya biar

The quiescent power drain is only 24 milliwatts when operating from a 6 voltage supply, making the LM386 ideal for battery operation... Absolute maximum ratings are stress

Informasi pendidikan berisi tentang satuan pendidikan yang terdiri dari Taman Kanak- kanak, Sekolah Luar Biasa, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah