Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
81
Bab VII
Keterpaduan Strategi
Pengembangan Kabupaten
Takalar
7.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Takalar
Pusat – pusat kegiatan :
BerdasarkanamanatUndang-Undang No.26Tahun2007tentang Penataan
Ruang, Kabupaten Takalarwajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW)Kabupaten Takalar yangditetapkanoleh PeraturanDaerahKabupaten
Takalar.Dalam penyusunanRPI2-JMBidang
CiptaKarya,beberapayangperludiperhatikan dariRTRW Kabupaten
Takalaradalahsebagaiberikut:
Tabel 7.1
Arahan RTRW Kabupaten Takalar untuk Bidang Cipta Karya
Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang
(1) (2)
1) Kawasan ruang terbuka hijau huruf d,
berupa Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan (RTHKP) yang ditetapkan menyebar dan seimbang
dengan memperhatikan fungsi
ekologis, social budaya, estetika, dan ekonomi dengan ketentuan RTH publik paling sedikit 20% (dua puluh persen) dan RTH privat paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari luas
kawasan perkotaan Kabupaten
Takalar.
2) Arahan pengembangan struktur
ruang terkait keciptakaryaan yakni “
a) Kawasan peruntukan
Sistem prasarana pengelolaan
lingkungan sebagaimana dimaksud : 1) Sistem pengelolaan persampahan;
Sistem pengelolaan
persampahanditetapkan dalam
rangka mengurangi,
menggunakan kembali, dan
mendaur ulang sampah guna
meningkatkan kesehatan
masyarakat dan kualitas
lingkungan serta menjadikan
sampah sebagai sumber daya.
Sistem pengelolaan
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
82
permukiman, terdiri atas
kawasan peruntukan
permukiman perkotaan dan
kawasan peruntukan
permukiman perdesaan
b) Kawasan peruntukan
permukiman perkotaan berupa
kawasan permukiman yang
didominasi oleh kegiatan non agraris dengan tatanan kawasan permukiman yang terdiri dari
sumberdaya buatan seperti
perumahan, fasilitas sosial,
fasilitas umum, serta prasarana wilayah perkotaan lainnya.
c) Kawasan peruntukan
permukiman perkotaan
ditetapkan di sebagian wilayah
Kecamatan Pattalassang,
sebagian wilayah Kecamatan Galesong, dan sebagian wilayah
Kecamatan Polombangkeng
Utara;
d) Kawasan peruntukan
permukiman perdesaan berupa
kawasan permukiman yang
didominasi oleh kegiatan agraris
dengan kondisi kepadatan
bangunan, penduduk yang
rendah dan kurang intensif dalam pemanfaatan daerah terbangun.
e) Kawasan peruntukan
permukiman perdesaan
ditetapkan pada sebagian
wilayah Kecamatan
Polombangkeng Utara, sebagian
wilayah Kecamatan
Polombangkeng Selatan,
sebagian wilayah Kecamatan
Mappakasunggu, sebagian
wilayah Kecamatan
Mangarabombang, sebagian
wilayah Kecamatan Galesong
Selatan, sebagian wilayah
Kecamatan Galesong, sebagian wilayah Kecamatan Sanrobone, dan sebagian wilayah Galesong Utara.
sampah, Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu (TPST), dan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.
Lokasi TPS sampah dilengkapi
dengan fasilitas pemilahan
sampahterdiri atas TPS sampah
organik dan TPS sampah
anorganik direncanakan pada unit
lingkungan permukiman dan
pusat-pusat kegiatan perkotaan;
Lokasi TPST ditetapkan di
Kawasan Perkotaan Takalar
Kecamatan Pattalassang;
Lokasi TPA ditetapkan di Balang
Kecamatan Polombangkeng
Selatan.
2) Sistem penyediaan air minum;
Sistem penyediaan air minum
(SPAM) dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan;
Sistem jaringan perpipaan terdiri
atas:
unit air baku yang bersumber
dari Sungai Pappa dan Sungai Gamanti;
unit produksi air minum
meliputi: IPA Pattalassang di
Kecamatan Pattalassang
dengan kapasitas terpasang 35 (tiga puluh lima) Liter/Detik, dan kapasitas produksi 30 (tiga puluh) Liter/Detik.; dan
unit distribusi yang
menyalurkan air minum
melalui pipa distribusi
langsung ke rumah-rumah, fasilitas umum dan fasilitas sosial;
Sistem jaringan bukan jaringan
perpipaan yang meliputi sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak penampungan air hujan, terminal air, mobil tangki air,
instalasi air kemasan, atau
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
83
Pengelolaan SPAM dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. 3) Sistem jaringan air limbah;
Sistem jaringan air
limbahditetapkan dalam rangka
pengurangan, pemanfaatan
kembali, dan pengolahan air limbah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Sistem jaringan air limbah
meliputi sistem pembuangan air limbah setempat dan sistem pembuangan air limbah terpusat;
Sistem pembuangan air limbah
setempatdilakukan secara
individual melalui pengolahan dan pembuangan air limbah setempat serta dikembangkan
pada kawasan yang belum
memiliki sistem pembuangan air limbah terpusat;
Sistem pembuangan air limbah
terpusat dilakukan secara kolektif melalui jaringan pengumpulan air
limbah, pengolahan, serta
pembuangan air limbah secara terpusat;
Sistem pembuangan air limbah
terpusatmeliputi Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL)
beserta jaringan air limbah
Galesong yang melayani
Kawasan Industri Takalar dan kawasan permukiman Galesong;
Sistem pembuangan air limbah
terpusat dilaksanakan dengan memperhatikan aspek teknis, lingkungan, dan sosial-budaya
masyarakat setempat, serta
dilengkapi dengan zona
penyangga; dan
Sistem pembuangan air limbah
terpusat dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan 4) Sistem jaringan drainase;
Sistem jaringan drainase meliputi
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
84
system saluran drainase
sekunder dan system drainase tersier yang ditetapkan dalam rangka mengurangi genangan air dan mendukung pengendalian banjir, terutama di kawasan permukiman, kawasan industri,
kawasan perdagangan, dan
kawasan pariwisata;
Sistem saluran drainase primer
dikembangkan melalui saluran
pembuangan utama meliputi
Sungai Pappa, dan Sungai
Gamanti; dan
Sistem jaringan drainase
dilaksanakan secara terpadu
dengan sistem pengendalian
banjir
5) Jalur evakuasi bencana;
Tabel 7.2
Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Takalar (KSK) berdasarkan RTRW Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota Sudut Kepentingan Lokasi/Batas Kawasan
1) kawasan pusat
kegiatan industry
perikanan di sebagian
wilayah Kecamatan
Galesong;
2) kawasan pusat
perkotaan di
Kecamatan
Pattalassang dan
Kecamatan Galesong;
3) Kawasan Strategis
dan Cepat Tumbuh Agropolitan Malolo di Kecamatan
Polombangkeng Utara;
4) Kawasan Industri
Takalar di Kecamatan galesong utara dan Kecamatan
Polombangkeng Utara;
5) Kawasan pendidikan
Pertumbuhan Ekonomi
1) Kecamatan Galesong 2) Kecamatan
Pattalassang dan
Kecamatan Galesong 3) Kecamatan
Polombangkeng Utara 4) Kecamatan galesong
utara dan Kecamatan Polombangkeng Utara 5) Kecamatan Galesong 6) Kecamatan Galesong 7) Kecamatan Galesong
Utara, Kecamatan
Galesong Selatan,
Kecamatan Mappakasunggu, Kecamatan Sanrobone, Kecamatan Mangarabombang 8) Sanrobone
9) Kecamatan Galesong 10) Kecamatan
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
85
maritim Galesong di Kecamatan
Galesong;
6) Kawasan PPI Beba’
di Kecamatan
Galesong Utara;
7) Kawasan perikanan
tangkap dan kawasan budidaya perikanan di sebagian Kecamatan
Galesong Utara,
sebagian wilayah
Kecamatan Galesong
Selatan, sebagian
wilayah Kecamatan
Mappakasunggu,
sebagian wilayah
Kecamatan
Sanrobone dan
sebagian wilayah
Kecamatan
Mangarabombang; 8) Kawasan Minapolitan
Sanrobone dan
sekitarnya
9) Kawasan pelabuhan
dan pergudangan
Galesong di
Kecamatan Galesong
10) Kawasan Kota
Terpadu Mandiri
Punaga dan
sekitarnya di
Kecamatan
Mangarabombang
1) Kawasan mangrove
di sebagian
Kecamatan
Mangarabombang;
2) Kawasan Pantai
Topejawa di sebagian
wilayah Kecamatan
Mangarabombang; dan
3) Kawasan konservasi
dan pariwisata
gugusan Pulau
Tanakeke di sebagian
wilayah Kecamatan
Sosial Budaya 1) Kecamatan
Mangarabombang 2) Kecamatan
Mangarabombang 3) Kecamatan
Mappakasunggu dan Kecamatan
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
86
Mappakasunggu dan
Teluk Laikang di
sebagian wilayah
Kecamatan
Mangarabombang Kawasan Penambangan Minyak Blok Karaengta di wilayah perairan Selat Makassar
Pendayagunaan
sumberdaya alam
dan/atau teknologi tinggi
Selat Makassar
1) Kawasan Suaka
Margastwa dan
taman buru Ko’mara
di sebagian wilayah Kecamatan
Polombangkeng Utara; dan
2) Kawasan hutan
lindung di sebagian
wilayah Kecamatan
Polombangkeng Selatan
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
1) Kecamatan
Polombangkeng Utara 2) Kecamatan
Polombangkeng Selatan
Tabel 7.3
Indentifikasi Indokasi Program RTRW Kabupaten Takalar terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
N
o. Program Utama Lokasi
Meru paka n KSK
(Ya/ Tdk)
Sumb er Penda
naan
Instansi Pelaksana
A Perwujudan Struktur Ruang
1 Perwujudan Pusat
Kegiatan
1.1
Peningkatan peran Takalar sebagai salah satu pusat PKN Mamminasata, PKL
PKN Mamminasata/
PKL
a
.
Penataan ruang kawasan perkotaan (RDTR, ZR, RTRK/BL)
perkotaan
Takalar Ya
APBN/AP BD Prov./APB
D Kab.
Bappeda/Dinas T Ruang
b
.
Program revitalisasi dan pengendalian kawasan kumuh perkotaan
perkotaan
Takalar Ya
APBN/AP BD Prov./APB
D Kab.
Bappeda/Dinas T Ruang
c
.
Program peningkatan pelayanan umum dan pemerintahan
perkotaan
Takalar Ya
APBD Prov./APB
Laporan Akhir
Program
pengembangan dan peningkatan kawasan perdagangan dan jasa regional dan
antarregional
perkotaan
Takalar Ya
APBN/AP BD Prov./APB
D Kab.
Bappeda/Dinas T Ruang
e
.
Program
pembangunan dan peningkatan RTH di kawasan perkotaan
perkotaan
Takalar Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas TRuang
1.2
Peningkatan Peran PPK sebagai pelayanan Antar Kawasan
APBD Prov./APB
D Kab.
Bappeda/Dinas Tata Ruang
a
.
Program
pengembangan dan peningkatan kawasan industri perikanan (Minapolitan).
Kota Galesong Kota, dan Kota
Palleko
Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas T Ruang
b
.
Program Peningkatan Pelayanan Kawasan Perkotaan
Kota Galesong Kota, dan Kota
Palleko
Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/DinaPariwisata
c
.
Peningkatan Pelayanan
Infrastruktur Perkotaan
Kota Galesong Kota, dan Kota
Palleko
Ya
APBD Prov./APB
D Kab.
Bappeda/Dinas Pertanian
1.3
Peningkatan Peran Kota PPL sebagai pusat pelayanan lokal
Mendorong pengembangan kawasan sentra produksi pertanian, perdagangan, Perikanan, dan perkebunan secara berimbang dan lestari
Cilallang, Bulukunyi, Sanrobone, Bontolebang,
Bontokassi
Tidak APBD
Kab. Dinas Pertania Pariwisata, Bappe Dinas Tata Rua
b
.
Program penyeimbangan pembangunan perkotaan dan perdesaan kecamatan.
Cilallang, Bulukunyi, Sanrobone, Bontolebang,
Bontokassi
Tidak APBD
Kab. Bappeda
2 Perwujudan Sistem Prasarana Wilayah
2.1
Sistem Prasarana
Transportasi
a
.
Pengembangan Terminal Induk
Kota Takalar
(PKL) Ya
Peningkatan Ruas Jalan Arteri/Trans Sulawesi (Gowa - Jeneponto)
Polombangkeng Utara, Pattallassang, Polongbangken
Jalan lingkar luar dan/atau Bypass Mamminasata
Kecamatan Pattallassang dan Galesong
Utara
Jalan yang menghubungkan Kawasan Perkotaan Sungguminasa dengan Kawasan Perkotaan Takalar
Kecamatan Polombangkeng
Utara, dan Pattallassang
Ya
APBN, APBD Prov./APB
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
88
e
.
Jalan bebas hambatan Sungguminasa - Takalar
Kecamatan Polombangkeng
Utara, dan Pattallassang
Ya
APBN, APBD Prov./APB
D Kab. Dan sumber lain yang
sah
Dinas PU
f.
Peningkatan Ruas Jalan Kolektor Menghubungkan Antar Kecamatan
PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Dinas PU
g
.
Peningkatan Ruas Jalan Kolektor dan Lokal Menghubungkan antar kecamatan dan pusat-pusat lingkungan
PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Dinas PU
h
.
Terminal penumpang tipe C
Kecamatan
Pattallassang Ya
APBN, APBD Prov./APB
D Kab. Dan sumber lain yang
sah
Dinas Perhubung
i.
Terminal barang regional Kawasan Industri Takalar
Kecamatan
Galesong Utara Ya
APBN, APBD Prov./APB
D Kab. Dan sumber lain yang
sah
Dinas Perhubung
j. Peningkatan Pelabuhan Nusantara Kec. Galesong Ya
APBN, APBD Prov./APB
D Kab. Dinas Perhubungan
k
.
Pengembangan, peningkatan dan pemantapan pelayanan Pelabuhan Penyeberangan ke Pulau-Pulau kecil dan PPI
Kec. Galesong, dan Mappakkasungg
u
Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Dinas Perhubungan
2.2 Sistem Prasarana Energi
c
.
Peningkatan Daya dan sambungan Listrik untuk pelayanan masyarakat
PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. PLN
d
.
Pembangunan jaringan listrik ke wilayah-wilayah tertinggal dan atau terisolasi
PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. PLN
f. Penyusunan Master
Plan Kelistrikan PPK dan PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. PLN dan Bappe
g
.
Penyusunan Rencana Induk Kelistrikan
Kabupaten
Takalar Ya
APBD Prov./APB
D Kab.
PLN dan Bappeda
2.3.
Sistem Prasarana
Sumberdaya Air
a
.
Program Penyusunan Master Plan Sistem Air Bersih perkotaan dan perdesaan
PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/PU dan /P
b
.
Program pembangunan & peningkatan sistem air bersih di perkotaan
PKL Ya
APBD Prov./APB
Laporan Akhir
dan perdesaanBappeda/PU dan /PDAM
c
.
Rehabilitasi sistem air
bersih yang sudah ada PKL Ya
Program konservasi sumber-sumber air baku dan mata air potensil
PKL Ya
Peningkatan Kinerja dan rehabilitasi DAM Kampili Bissua, Pammukulu, Je'ne Manurung, Je'ne Tallasa, Je'ne Maeja
PKL Ya
Peningkatan kinerja dan rehabilitasi jaringan irigasi
PKL Ya
Pengembangan, peningkatan dan pemantapan sistem jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier
Tersebar di semua kecamatan
Ya
Sistem pengendalian banjir di Sungai Pappa dan Sungai Gamanti
Tersebar di semua kecamatan
Ya
Sistem Prasarana
Telekomunikasi
a
.
Pembangunan dan peningkatan BTS Swasta
PKL Ya Swasta
Swasta
b
.
Peningkatan daya sambung telepon ke fas. sosial, ekonomi, umum, permukiman dan daerah baru
PKL Ya
Sistem Prasarana
Pengelolaan Lingkungan
a
.
Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan sistem pembuangan air limbah terpusat IPAL KITA Takalar
Kecamatan
Galesong Utara Ya
APBN, APBD Prov./APB
D Kab. Dan sumber lain yang
Pengembangan, peningkatan dan pemantapan TPA Balang
Kecamatan Polombangkeng
Selatan
Tidak APBD
Kabupaten Pemerintah Kabup
c
.
Program peningkatan kualitas dan kuantitas drainase
PPK dan PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab.
PU dan Dinas Tata Ruang
d
.
Penanganan kawasan banjir akibat drainase buruk Tata Ruang
e
.
Penyusunan Master
Plan Sistem Drainase PPK dan PPL Ya
APBD Prov./APB
Laporan Akhir
Peningkatan sistem drainase perkotaan (terbuka)
PPK dan PPL Ya
APBD Prov./APB
D Kab.
PU dan Dinas Tata Ruang
g
.
Peningkatan Sistem TPA Regional ( re-design, controlled landfill)
PPK dan PPL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. PU dan DinasKebersihan
h
.
Peningkatan alat angkut sampah, kontainer/TPS, sistem transfer depo
PPK dan PPL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. PU dan DinasKebersihan
i.
Penerapan R3 untuk nilai ekonomis sampah TPA Regional
PPK dan PPL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. PU dan DinasKebersihan
j.
Studi FS dan Pembangunan TPA baru Kebersihan
k
.
Peningkatan sistem manajemen persampahan
PPK dan PPL Ya
APBD Prov./APB
D Kab.
PU dan Dinas Kebersihan
l.
Program pengelolaan limbah industri & pertambangan, permukiman
PPK dan PPL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. PU dan DinasKebersihan
2.6.
Fasilitas Pelayanan Ekonomi, Sosial dan Umum
a.
Pembangunan dan peningkatan fas. pendidikan, kesehatan, peribadatan sesuai hirarki
PPK dan PPL Ya
APBD Prov./APB
D Kab.
Dinas Pendidika Kesehatan dan T
Ruang
b
.
Pembangunan pasar induk regional pertanian,
perkebunan, perikanan
PPK dan PPL Ya
Pembangun dan peningkatan pasar lokal
PPK dan PPL Ya APBD Kab. Bappeda/PU dan D Tata Ruang
d
.
Pembangunan pusat perbelanjaan perkotaan
PPK dan PPL Ya
Pembangunan dan peningkatan RTH 30% dan sarana hiburan dan rekreasi perkotaan
PPK dan PPL Ya
Pembangunan dan peningkatan fasilitas pertokoan, warung dan koperasi
PPK dan PPL Ya
Swasta dan Masyaraka
t
Bappeda/PU dan D Tata Ruang
B. Perwujudan Pola Ruang
Penetapan tata batas kawasan Lindung
Kec. Polsel dan
Polut Tidak
APBN/AP BD Prov./APB
D Kab. Dinas Kehutana
b. Inventarisasi kondisi kawasan Lindung Kec. Polsel dan Polut Tidak
APBN/AP BD Prov./APB
D Kab. Dinas Kehutana
c
.
Evaluasi hak penguasaan lahan yang telah direkomendasikan
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
91 Pemkab ke Pemprov
dan Nasional
d
.
Penghutanan kembali, reboisasi hutan lindung
Kec. Polsel dan Polut
Tidak APBN/APBD Prov./APB
D Kab. Dinas Kehutana
e
.
Pengelolaan hutan bersama masyarakat
Kec. Polsel dan Polut
Tidak APBN/APBD Prov./APB
D Kab. Dinas Kehutana
1.2
Cagar Alam (pengembangan & pengelolaan)
PKL Ya
a
.
Penghutanan kembali
dan reboisasi kawasan PKL
Ya APBN/APBD Prov./APB
D Kab. Dinas Kehutana
b
.
Melakukan pengawasan, pengamanan kawasan
PKL Ya
APBN/AP BD Prov./APB
D Kab. Dinas Kehutana
c
.
Rehabilitasi, revitalisasi,
pengembangan, dan peningkatan fungsi Kawasan Suaka Margasatwa Ko'mara
Kecamatan Polombangkeng
Utara
Tidak APBN
Dinas Kehutana
1.3 Koservasi Perairan
a.
Perencanaan kawasan-kawasan resapan air yang berfungsi hidrologis.
PKL Ya
APBN/AP BD Prov./APB
D Kab. BLH/PU/ Bappe
b
.
Pengendalian kawasan untuk menunjang fungsi kawasan & pelestarian lingkungan.
PKL Ya
APBN/AP BD Prov./APB
D Kab. BLH/PU/ Bappe
1.4 Sempadan Sungai
a
.
Penataan ruang sekitar sungai (rekayasa teknis & non teknis)
Seluruh WAS Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/PU/ DinasRuang
b
.
Konservasi lahan pada jalur kiri dan kanan sungai yang potensial erosi dan longsor
Seluruh WAS Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/PU/ DinasRuang
1.5 Sempadan Pantai
a
.
Penataan ruang kawasan sekitar pantai (rekayasa teknis dan non teknis)
Kawasan Pesisir Tidak
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/DKP/ DTata Ruang
b
.
Menyusun
pengelolaan terpadu kawasan pesisir untuk pengembangan kegiatan budidaya
Kawasan Pesisir Tidak
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/DKP/ DTata Ruang
1.6 Mitigasi Kawasan Rawan Bencana
Kawasan Pesisir, Polsel,
Polut dan Mangarabomba
ng
Tidak
APBN/AP BD Prov./APB
D Kab.
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
92
a
.
Rehabilitasi, revitalisasi,
pengembangan, dan peningkatan kawasan rawan banjir
Kecamatan Pattallassang, Sanrobone, dan Mappakasunggu
Tidak
APBN, APBD Prov./APB
D Kab.
Dinas PU, dan D Kehutanan
2 Perwujudan Kawasan Budidaya
2.1
Kawasan Pertanian Lahan
Basah
a
.
Rehabilitasi, revitalisasi,
pengembangan, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan pertanian lahan basah
Tersebar di 9
kecamatan Ya
APBN, APBD Prov./APB
D Kab. Dan sumber lain yang
sah
Dinas Pertanian, Dinas PU
b
.
Rehabilitasi, revitalisasi,
pengembangan, dan peningkatan kawasan agribisnis pertanian lahan basah beririgasi teknis
Tersebar di 9
kecamatan Ya
APBN, APBD Prov./APB
D Kab. Dan sumber lain yang
sah
Dinas Pertanian, Dinas PU
c
.
Pengembangan
prasarana pengairan PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Dinas PU, dan Pert
d
.
Pengendalian kagiatan lain agar tidak mengganggu kawasan pertanian yang subur
PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Dinas Pertania
e
.
Perluasan areal
persawahan PKL
Ya
APBD Prov./APB
D Kab./Masy
arakat
Dinas Pertanian
f.
Pengembangan usaha transmigrasi untuk menunjang pengembangan tanaman pangan
PKL Ya
APBN/AP BD Prov./APB
D Kab. Disnakertrans/ Bap
2.2
Kawasan Pertanian Lahan
Kering
a
.
Rehabilitai, revitalisasi, pengembangan, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan pertanian lahan kering
Tersebar di 9
kecamatan Ya
APBN, APBD Prov./APB
D Kab. Dan sumber lain yang
sah
Dinas Pertanian, Dinas PU
b
.
Perluasan areal
pertanian lahan kering PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab./Masy
arakat
Dinas Pertania
c
.
Pemantauan dan pengendalian terhadap kegiatan perladangan berpindah
PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Dinas Pertania
d
.
Pengembangan kawasan sesuai dengan kesesuaian lahan secara optimal
PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Dinas Pertania
Laporan Akhir
Rehabilitai, revitalisasi, pengembangan, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan perkebunan
Tersebar di 9 sumber lain yang
sah
Dinas Pertanian, Dinas PU
b
.
Perluasan dan peremajaan areal perkebunan
Kec. Polsel, Polut dan
arakat
Dinas Perkebun
c
.
Pengembangan kawasan perkebunan secara optimal sesuai dengan potensi lainnya
Kec. Polsel, Polut dan
D Kab. Dinas Perkebun
d
.
Pengendalian usaha perkebunan agar tetap terjaga kelestarian lingkungannya
Kec. Polsel, Polut dan
D Kab. Dinas Perkebun
2.4 Kawasan Peternakan :
a
.
Rehabilitai, revitalisasi, pengembangan, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan peternakan
Tersebar di 9 sumber lain yang
sah
Dinas Pertanian, Dinas PU
b
.
Pengembangan kawasan peternakan/ pengembalaan secara intensif
Kec. Polsel, Polut dan
D Kab. Dinas Peternak
c
.
Pengendalian upaya pemanfaatan lahan pada kawasan peternakan untuk menjaga kelestarian sumber makanan bagi ternak hewan besar.
Kec. Polsel, Polut dan
D Kab. Dinas Peternak
2.5 Kawasan Perikanan:
a
.
Rehabilitai, revitalisasi, pengembangan, dan peningkatan fungsi kawasan peruntukan permukiman nelayan tradisional dan kawasan peruntukan perikanan
Kecamatan Galesong Utara,
Galesong, Galesong Selatan Sanrobone, Mappakasunggu sumber lain yang
sah
Dinas Kelautan d Perikanan, Dinas
dan swasta
b.
Rehabilitasi, revitalisasi,
pengembangan, dan peningkatan fungsi Pelabuhan Perikanan, Tempat Pelelangan Ikan, dan Pangkalan Pendaratan Ikan
Kecamatan
Galesong Ya sumber lain yang
sah
Dinas Kelautan d Perikanan, Dinas
dan swasta
c
.
Rehabilitasi, revitalisasi,
pengembangan, dan peningkatan fungsi permukiman nelayan dan wisata bahari
Kecamatan Galesong Utara,
Galesong, Sanrobone dan Mappakasunggu
Ya sumber lain yang
sah
Dinas Kelautan d Perikanan, Dinas
Laporan Akhir
Rehabilitasi, revitalisasi,
pengembangan, dan peningkatan fungsi Kawasan Budi daya Perikanan
Kecamatan Sanrobone, Mappakasunggu sumber lain yang
sah
Dinas Kelautan d Perikanan, Dinas
dan swasta
e
.
Pengembangan produksi perikanan dengan tetap menjaga kelestariannya
Kecamatan
pesisir Tidak
APBD Prov./APB
D Kab./Masy
arakat
Dinas Perikana
f.
Pembangunan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan perikanan terpadu (Minapolitan)
Kecamatan
pesisir Tidak
APBD Prov./APB
D Kab. Dinas Perikana
2.6
Kawasan Hutan Produksi
Tetap :
a
.
Penataan batas kawasan hutan produksi
Polsel dan Polut Tidak
APBN/AP BD Prov./APB
D Kab. Dinas Kehutana
b
.
Pemantauan dan pengendalian kegiatan pengusahaan hutan
Polsel dan Polut Tidak
APBN/AP BD Prov./APB
D Kab. Dinas Kehutana
c
.
Mengusahakan hutan produksi tetap melalui dan penerapan prinsip tebang pilih secara tepat
Polsel dan Polut Tidak
APBN/AP BD Prov./APB
D Kab. Dinas Kehutana
2.8
Kawasan Perdagangan
dan Jasa
a
.
Perencanaan kawasan
perdagangan regional PKL Ya
APBD
Pengambangan sektor jasa-jasa perkotaan dan perdesaan inter dan antar regional
PKL, PPK. PPL Ya
APBD Prov./APB
D Kab.
Dinas Tata Ruang
2.9 Kawasan Permukiman
a
.
Penataan ruang kawasan perkotaan (RDTR, RTRK/RTBL) amanah UU No. 26 Tahun 2007.
PPK, PPL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas TRuang dan PU
b
.
Penyusunan instrumen pengendalian kawasan perkotaan (Zoning Regulation).
PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas TRuang dan PU
c
.
Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana permukiman.
PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas TRuang dan PU
d
.
Pengembangan permukiman perdesaan menjadi pusat pertumbuhan
PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas TRuang dan PU
e
.
Peningkatan prasarana perhubungan untuk aksesibilitas desa-kota, wilayah dan produksi, pemasaran hasil-hasil pertanian.
PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas T Ruang dan PU
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
95
a
.
Penyusunan RIP Pariwisata Kab. Takalar
PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Dinas Pariwisata/ DTata Ruang/Bapp
b
.
Penyusunan RD & ZR
kawasan pariwisata PKL
Ya APBD Prov./APB
D Kab. Dinas Pariwisata/ DTata Ruang/Bapp
c. Peningkatan sarana dan prasarana wisata PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Dinas Pariwisata/ DTata Ruang/Bapp
d.
Promosi even wisata ke nasional & internasional
PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Dinas Pariwisata/ DTata Ruang/Bapp
e
.
Program manajemen & peningkatan mutu wisata
PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Dinas Pariwisata/ DTata Ruang/Bapp
f. Pengembangan jasa,
cinderamata, SDM PKL
Ya
APBD Prov./APB
D Kab./Swas
ta dan masyaraka
t
Dinas Pariwisata/ D Tata Ruang/Bapp
2.12 Kawasan Industri
a
.
Perencanaan dan Penetapan Kawasan Industri
KITA Galesong Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Dinas Perindustr
b
.
Penyiapan
pelaksanaan Kawasan Industri
KITA Galesong Ya
APBD Prov./APB
D Kab.
Dinas Perindustrian
c
.
Penyiapan infrastruktur pendukung
KITA Galesong Ya
APBD Prov./APB
D Kab.
Dinas Perindustrian
C. Perwujudan Kawasan Strategis
1
Kawasan Strategis
Perkotaan
a
.
Identifikasi Kawasan
Strategis PKN, PKL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas TRuang dan PU
b. Penataan Ruang Kawasan Perkotaan PPK Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas TRuang dan PU
c
.
Pengembangan Kawasan Cepat Tumbuh Perdesaan
PPL Ya
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas TRuang dan PU
3.
Kawasan Strategis Sentra
Pertanian dan Perkebunan
a
.
Penyusunan RDTR
Kawasan Agropolitan Malolo Tidak
APBD Prov./APB
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
96
b
.
Penyusunan Zoning Regulation Kawasan Agropolitan
Malolo Tidak
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas TRuang dan PU
c
.
Penyusunan RDTR Kawasan Pesisir dan Minapolitan
Punaga Tidak
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas TRuang dan PU
d
.
Penyusunan Zoning Regulation Kawasan Minapolitan
Punaga Tidak
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas TRuang dan PU
4.
Kawasan Strategis Untuk
Kepentingan Budaya
a
.
Identifikasi Cagar Budaya dan Bersejarah
PKL Ya
APBN/AP BD Prov./APB
D Kab.
Bappeda/Dinas T Ruang dan PU
Revitalisasi Kawasan Cagar Budaya dan Bersejarah
PKL Ya
APBN/AP BD Prov./APB
D Kab.
Bappeda/Dinas T Ruang dan PU
5
Kawasan Strategis Untuk kepentingan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Bappeda/Dinas T
Ruang dan PU
a
.
Penghijauan dan Rehabilitasi Lahan Kritis
Kec. Mangarbomban
g, Polombangkeng
Utara, Polombangkeng
Selatan
Tidak
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas T Ruang, Kehutan
b.
Pengembangan kawasan hutan mangorve di kawasan persisir pantai Kabupaten Takalar
Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
Tidak
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas TRuang, Kehutan
c
.
Pengembangan Hutan Kota
Kota Takalar dan Sekitar Embung Kec. Mangarabomba
ng
Tidak
APBD Prov./APB
D Kab. Bappeda/Dinas TRuang dan PU
7.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Adapun rumusan visi dan misi pembangunan permukiman Kota Takalar
adalah sebagi berikut;
a. Visi
Adapun rumusan visi yang dimaksud adalah sebagai berikut;
“Terwujudnya Permukiman Kota Yang Berwawasan Lingkungan, aman, dan asri pada tahun 2030” b. Misi
Adapun rumusan misi yang dimaksud adalah sebagai berikut;
1) Membangun fasilitas infrastruktur permukiman yang layak memenuhi
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
97
2) Meningkatkan dan mengembangkan kawasan permukiman
3) Meningkat kesiapsiagaan bencana
4) Membangun ekonomi local sampai pada tingkat lingkungan permukiman
5) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan permukiman
6) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam lingkungan
permukiman
7) Menciptakan lingkungan permukiman yang sehat dan layak huni.
c. Strategi
1. Rumusan Pengembangan Permukiman
Rumusan pengembangan permukiman untuk masing-masing
kawasan permukiman prioritas yang telh ditetapkan didasarkan pada
potensi dan urgensi penanganan, sebagai berikut;
a. Jumlah penduduk yang akan ditampung
b. Distribusi dan Kepadatan Penduduk
c. Pengembangan Fungsi-Fungsi kawasan ekonomi strategis kota
d. Potensi dan karakteristik ekosistem lingkungan
e. Potensi dan karakteristik sosial budaya masyarakat
f. Potensi dan karakteristik kelembagaan penanganan permukiman
g. potensi dan karakteristik infrastruktur kawasan permukiman
h. Potensi dan ketersediaan sarana dan prasarana
i. Potensi dan peluang pembiayaan pembangunan kawasan
permukiman
j. Legalisasi lahan yang akan damanfaatkan
2. Rumusan Penanganan Infrastruktur Kota
Rumusan penanganan infrastruktur untuk masing-masing kawasan
permukiman prioritas yang telah ditetapkan didasarkan pada kriteria
yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan
pengembangannya, adapun rumusan penanganannya adalah sebagai
berikut;
a. Aspek fisik lingkungan
Indikator yang terkai dengan aspek fisk lingkungan adalah;
Ketersediaan lahan pengembangan
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
98
Kondisi topograf dan kelerengan kawasan
Daya tamping ruang
b. Aspek Ekonomi
Indikator yang terkait dengan aspek ekonomi, antara lain:
Tingkat pendapatan
Nilai kawasan
Peluang usaha dan kesempatan kerja
c. Aspek Sosial
Indikator yang terkait dengan aspek sosial, antara lain:
Interaksi social
Adaptasi social
Perilaku social masyarakat
Tingat kekerabatan masyarakat
d. Aspek Sarana dan Prasarana
Indikator yang terkait dengan aspek sarana dan prasarana, antara
lain:
Tingkat pelayanan prasarana dasar
Kondisi hunian masyarakat
Tingkat pelayanan sarana dasar
e. Aspek Kelembagaan
Indikator yang terkait dengan aspek kelembagaan, antara lain:
Tingkat partisipasi kelembagaan masyarakat
Tingkat partisipasi pemerintah masyarakat
f. Aspek Aksesibilitas
Indikator yang terkait dengan aspek aksesibilitas, antara lain:
Daya hubung kawasan
Tingkat mobilitas
Ketersediaan moda transportasi
g. Aspek Kepemilikikan lahan dan bangunan
h. Indikator yang terkait dengan aspek Kepemilikikan lahan dan
bangunan, antara lain:
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
99
Hak guna lahan
Hak pakai
i. Aspek Kependudukan
Indikator yang terkait dengan aspek kependudukan, antara lain:
Jumlah penduduk
Kepadatan penduduk
Distribusi penduduk
d. Visi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan
Visi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan Kota Takalar
pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari value atau nilai yang terkandung
dan diharapkan oleh visi dan misi pengembangan Kota Takalar untuk
permukiman dan infrastruktur pendukungnya. Berdasarkan pada
interpretasi dari value atau nilai yang diharapkan dari rumusan visi kota
yang terkandung dari kata-kata kunci yang terdapat di tiap kebijakan dan
strategi tersebut serta mempertimbangkan kerangka periode acuan yang
telah disepakati, maka dapat dilihat bahwa capaian yang diharapkan dari
pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan pada tahun
2030, sebagai periode tahun yang diharapkan, adalah pencapaian
pengembangan permukiman dan infrastruktur yang lebih baik yang
diwujudkan dalam pengembangkan permukiman dan infrastruktur
perkotaan yang berstandar internasional dan mempertimbangkan
pemerataan dan keadilan dalam pemenuhan kebutuhan permukiman
dan infrastruktur perkotaan tersebut. Terkait dengan hal ini, maka rumusan
visi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan Kota Takalar
adalah
”TAKALAR 2030 : Permukiman Kota Yang Berwawasan Lingkungan, Aman, dan Asri ”
Misi Pengembangan
Merujuk pada upaya pencapaian visi pengembangan permukiman dan
infrastruktur perkotaan Kota Takalar, “TAKALAR 2030: Permukiman
Kota Yang Berwawasan Lingkungan, Aman, dan Asri”, misi yang
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
100
1. Mengembangkan fasilitas infrastruktur permukiman yang layak
memenuhi standar ruang, aksesibilitas fisik dan pembiayaan serta
sarana penunjang dan pelayanan minimal
2. Meningkatkan dan mengembangkan kawasan permukiman serta
kesiapsiagaan bencana
3. Mendorong terciptanya kepedulian masyarakat terhadap penataan dan
pemeliharaan lingkungan permukiman serta berwawasan lingkungan
hidup tanpa mengesampingkan nilai-nilai local dengan cara, prosedur
dan instrument yang cerdas
4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam lingkungan
permukiman
Adapun untuk dapat diukur ketercapaiannya, maka ketiga misi yang telah
dirumuskan tersebut diterjemahkan lebih lanjut ke dalam suatu ukuran
capaian keberhasilan misi yang nantinya akan menjadi dasar bagi
perumusan strategi dan program strategis pengembangan permukiman dan
infrastruktur perkotaan Kota Takalar.
7.3 Arahan Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung
Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan
persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung. Dimana
persyaratan teknis itu ditetapkan dengan Peraturan Bupati yakni Status hak
atas tanah, dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah; Status
kepemilikan bangunan gedung; dan Izin menrdirikan bangunan gedung.
Setiap bangunan gedung harus didirikan pada tanah yang status
kepemilikannya jelas, baik milik sendiri maupun milik pihak lain, namun
bangunan gedung dengan status milik pihak lain hanya dapat didirikan dengan
izin pemanfaatan tanah dari pemegang hak atas tanah atau pemilik tanah
dalam bentuk perjanjian tertulis antara pemegang hak atas tanah atau pemilik
tanah dengan pemilik bangunan gedung
Status kepemilikan gedung dibuktikan dengan surat bukti kepemilikan
bangunan gedung yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten, berdasarkan
hasil kegiatan pendataan bangunan gedung. Kegiatan pendataan tersebut
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
101
keperluan tertib pembangunan dan pemanfaatan bangunan gedung.setiap
orang dalam mengajukan permohonan izin mendirikan bangunan gedung
wajib melengkapi dengan : tanda bukti status kepemilikan hak atas tanah atau
tanda bukti perjanjian pemanfaatan tanah; data pemilik bangunan gedung;
rencana teknis bangunan gedung; dan hasil analisis mengenai dampak
lingkungan bagi bangunan gedung yang menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan.
Setiap mendirikan bangunan gedung, fungsinya harus sesuai dengan
peruntukan lokasi yang ditetapkan dalam RTRW Kabupaten, RDTRKP,
dan/atau RTBL serta tidak boleh melebihi ketentuan maksimal kepadatan dan
ketinggian yang ditetapkan didalamnya dimana kepadatan tersebut ditetapkan
dalam bentuk Kooefisien Dasar bangunan (KDB) Maksimal yang didasarkan
pada luas kaveling/persil, peruntukan atau fungsi lahan, dan daya dukung
lingkungan. Sedangkan ketinggian maksimal ditatapkan dalam bentuk
Kooefisien Lantai Bangunan (KLB) dan/atau jumlah lantai maksimal.
Setiap bangunan gedung yang didirikan tidak boleh melanggar ketentuan
minimal jarak bebas bangunan gedung yang ditetapkan dalam RTRW
Kabupaten, RDTRKP, dan/atau RTBL. Ketentuan jarak bangunan gedung
ditetapkan dalam bentuk : garis sempadan banguan gedung denga as jalan,
tepi sungai, irigasi, tepi danau, dan/atau jaringan tegangan tinggi; jarak antara
bangunan gedung dengan batas-bnatas persil, jarak antar bangunan gedung,
dan jarak antara as jalan dengan pagar halaman yang diizinkan pada lokasi
yang bersangkutan, yang diberlakukan per kaveling, per persil, dan/atau per
kawasan.
Penampilan bangunan gedung harus dirancang dengan
mempertimbangkan kaidah-kaidah estetikabentuk, karakteristik arsitektur, dan
lingkungan yang ada di sekitarnya. Penampilan bangunan harus
menyesuaikan dengan bangunan gedung yang ada disekitarnya, dikawasan
cagar budaya harus dirancang dengan mempertimbangkan kaidah pelestarian
sedangkan bila berdampingan dengan bangunan gedung yang dilestarikan
harus dirancang dengan mempertimbangkan kaidah estetika bentuk dan
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
102
Persyaratan keselamatan meliputi : persyaratan kemempuan bangunan
gedung untuk mendukung beban muatan; dan kemampuan bangunan gedung
dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir.
Persayaratan kesehatan bangunan gedung meliputi : persyaratan sistem
penghawaan; persyaratan sistem pencahayaan; persyaratan sistem sanitasi;
dan penggunaan bahan bangunan gedung. Persyaratan kenyamanan
bangunan gedung meliputi : kenyamanan ruang gerak dan hubungan antar
ruang; kenyamanan kondisi udara dalam ruang; kenyamanan pandangan;
kenyamanan tingkat getaran dan tingkat kebisingan. Persyaratan kemudahan
meliputi : kemudahan hubngan ke, dari, dan di dalam gedung; dan
kelengkapan prasarana dan sarana dalam pemanfaatan bangunan gedung.
Pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui tahapan :
perencanaan teknis; pelaksanaan konstruksi; dan pengawasan konstruksi.
Pemanfaatan bangunan gedung yang dilindungi dan dilestarikan dilakukan
oleh pemilik dan/atau pengguna sesuai dengan kaidah pelestarian dan
klasifikasi bangunan gedung yang dilindungi dan dilestarikan serta sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Pemugaran bangunan gedung yang dilindungi dan dilestarikan
merupakan kegiatan memperbaiki dan memulihkan kembali bangunan gedung
ke bentuk aslinya. Pembongkaran bangunan gedung harus dilaksanakan
secara tertib dan mempertimbangkan keamanan, keselamatan masyarakat
dan lingkungannya.
Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, pemilik bangunan gedung
mempunyai hak :
a. mendapatkan pengesahan dari Pemerintah Kabupaten atas rencana teknis
bangunan gedung yang telah memenuhi persyaratan;
b. melaksanakan pembangunan bangunan gedung sesuai dengan perizinan
yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten;
c. mendapatkan surat ketetapan bangunan gedung dan/atau lingkungan yang
dilindungi dan dilestarikan dari Pemerintah Kabupaten;
d. mendapatkan insentif sesuai dengan peraturan perundang-undangan dari
Pemerintah Kabupaten karena bangunannya dutetapkan sebagai bangunan
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
103
e. mengubah fungsi bangunan setelah mendapat izin tertulis dari Pemerintah
kabupaten;
f. mendapatkan ganti rugi sesuai dengan peraturan perundang-undangan
apabila bangunannya dibongkar oleh Pemerintah Kabupaten atau pihak lain
yang bukan diakibatkan oleh kesalahannya.
Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, pemilik bangunan gedung
mempunyai kewajiban :
a. menyediakan rencana teknis bangunan gedung yang memenuhi
persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan fungsinya;
b. memiliki Izin Mendirikan Banguna (IMB);
c. melaksanakan pembangunan gedung sesuai dengan rencana teknis yang
telah disahkan dan dilakukan dalam batas waktu berlakunya izin mendirikan
bangunan;
d. meminta pengesahan dari Pemerintah Kabupaten atas perubahan rencana
teknis bangunan gedung yang terjadi pada tahap pelaksanaan bangunan.
7.4 Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)
Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM) Kabupaten Takalar masih dalam proses penyusunan.
7.5 Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)
1. Kerangka Kerja Pembangunan Sanitasi
Dalam tahapan pengembaangan sanitasi kabupaten takalar terdapat
beberapa daerah yang dibagi dalam zona pengembangan untuk berbagai
subsektor meliputi :
a. Bidang Air Limbah
Tahapannya zonase yang ditetapkan terbagi atas :
Zona 1 menitikberatkan pada STBM dan MCK ++ terdapat di 85
desa/kelurahan di Kabupaten Takalar
Zona 2 menitikberatkan pada offsite/terpusat medium terdapat di 10
desa/ kelurahan di Kabupaten Takalar
Zona 3 menitikberatkan pada sistim onsite/setempat Individual di
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
104
Zlona 4 menitik beratkan pada sistim offsite terpusat jangka panjang di
Kabupaten Takalar
b. Subsektor Persampahan
Pengembangan subsektor persampahan meliputi:
Zona 1 dimana tahapan pengembangan yang dituju menitikberatkan
pada cakupan secukupnya berbasis masyarakat terdiri dari 84 desa
kelurahan
Zona 2 dimana tahapan pengembangan sanitasi yang ditujukan pada
cakupan penuh+penyapuan-jangka pendek sebanyak 3 desa/
kelurahan
Zona 3 dimana tahapan pengembangannya meliputi sistim cakupan >
70 % ( Sistim tidak langsung) sebanyak 13 desa di kabupaten takalar
c. Subsektor Drainase
Pengembangan tahapan subsektor drainase di Kabupaten Takalar saat
ini meliputi:
Sistim pembangunan dan penangan drainase jangka pendek
sebanyak 12 desa
Sistim pembangunan dan penaganan drainase jangka menengah
sebanyak 1 desa
Sistim penanganan drainase jangka panjang pada wilayah 1 desa.
2. Tujuan, Sasaran dan Strategi
a. Pengembangan Air Limbah Domestik
1) Tujuan
Tersedianya sistem pengelolaan air limbah terpusat dan komunal
tahun 2018.
Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
105
2) Sasaran
a) Pernyataan Sasaran
Meningkatkan keterlibatan warga dalam pengelolaan air limbah
domestik dengan menggunakan sarana yang septik secara
individual dan komunal sampai tahun 2018 sebesar 90%.
Tersedianya layanan air limbah setempat yang memadai pada
tahun 2018.
b) Indikator Sasaran
Banyaknya masyarakat yang terlibat dalam kegiatan
pengelolaan air limbah domestik pada program USRI dan SLBM
dengan pencapaian Kelurahan ODF
3) Strategi
Merubah perilaku dan meningkatkan pemahaman masyarakat
terhadap pentingnya pengelolaan air limbah
perlu ada peraturan regulasi kebijakan terkait penglolaan sistem air
limbah
Meningkatkan pengawasan dan bimbingan teknis dalam
pengelolaan air limbah
Perlu dukungan pemerintah kota , Provinsi maupun pusat terkait
pendanaan di sub sektor air limbah
Optimalisasi media informasi dalam mensosialisasikan pengelolaan
air limbah domestik
Perlunya pemahaman masyarakat tentang dampak yang
ditimbukan secara langsung akibat pencemaran air limbah
Domestik
Mendorong peningkatan fasilitasi kerjasama pemerintah dan swasta
dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah
Peningkatan kapasitas SDM para pelaku di bidang air limbah
melalui pelatihan workshop yang berkelanjutan
Peningkatan kapasitas SDM para pelaku di bidang air limbah
melalui pelatihan workshop yang berkelanjutan
Peningkatan pengetahuan terkait sarana prasarana air limbah
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
106
Optimalisasi/implementasi program sanitasi dan jaringan air limbah
rumah sehat
Perlu pengawasan dan pemeriksaan tempat-tempat umum (TTU)
serta Tempat Pengolahan Makanan(TPM)
Perlu pengawasan dan pemeriksaan perumahan
b. Pengembangan Persampahan
1) Tujuan
Mengurangi timbulan sampah terhadap upaya penanganan dan
pengelolaan sampah kotadasar hukum terhadap pelaksanaan
penanganan dan pengelolaan persampahan
Mengurangi timbulan sampah terhadap upaya penanganan dan
pengelolaan sampah kota
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penanganan dan pengolahan sampah kota
2) Sasaran
a) Pernyataan Sasaran
Sebagai pedoman terhadap pelaksanaan penanganan dan
pengelolaan sampah tahun 2018
Peningkatan layanan sampah sebesar 86 % di tahun 2018
Meningkatkan peran serta dan merubah pola fikir masyarakat
dalam penanganan dan pengelolaan sampah
b) Indikator Sasaran
Peningkatan layanan persampahan
Peningkatan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan sampah
3) Strategi
Perlu ada metode yang tepat terhadap penanganan dan
pengelolaan sampah
Diperlukan legalitas kelembagaan yang kuat bagi operator
persampahan sehingga tufoksi dapat terlaksana
Dibutuhkan alokasi pendanaan dari Pemerintah Daerah, Provinsi
Laporan Akhir
RE
N
CA
N
A
P
R
O
G
RA
M
IN
V
E
S
T
A
S
I IN
F
RA
S
T
RU
K
T
U
R
J
A
N
G
K
A
M
E
N
E
N
G
A
H
K
A
BU
P
A
T
E
N
T
A
K
A
L
A
R T
A
H
U
N
201
5
-2019
107
Perlu sosialisasi dan penyebarluasan informasi melalui media cetak
dan elektronik terhadap pentingnya penanganan dan pengolahan
sampah mulai dari sumber
Dibutuhkan kerjasama dengan pihak swasta terkait penanganan
dan pengelolaan sampah
Memaksimalkan sosialisasi terkait penanganan sampah pada
masyarakat
Menumbuhkembangkan kesadaran semua pihak terhadap
pentingnya penanganan dan pengolahan sampah
Perlu peningkatan sistem pengawasan terkait penanganan dan
pengelolaan sampah
c. Pengembangan Drainase
1) Tujuan
Meningkatkan kegiatan masyarakat terhadap pemeliharaan drainase
2) Sasaran
a) Pernyataan Sasaran
Peningkatan jumlah cakupan layanan terkait penataan dan
pemeliharaan drainase
b) Indikator Sasaran
Berkurangnya genangan air dan endapan sendimen di saluran
drainase kota
3) Strategi
Diperlukan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait
pemeliharaan saluran drainase
Diperlukan metode yang tepat terhadap sistem pemeliharaan
drainase
Dibutuhkan dukungan dari pemerintah Daerah, Provinsi dan Pusat
terkait anggaran sektor drainase
Dibutuhkan penyebarluasan informasi kepada masyarakat terkait
pemeliharan saluran drainase
Perlu adanya kerjasama dengan swasta terkait pemeliharaan dan