• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI LIMA PULUH KOTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI LIMA PULUH KOTA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

y

BUPATI LIMA PULUH KOTA

PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA

NOMOR: ty TAHUN 2014 TENTANG

TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LIMA PULUH KOTA,

Menimbang : a. bahwa organisasi Partai Politik merupakan salah satu wadah wujud partisipasi masyarakat dalam

mengembangkan kehidupan demokrasi yang menjunjung

tinggi kebebasan, kesejahteraan dan kebersamaan;

b. bahwa untuk menunjang kegiatan dan kelancaran

administrasi Partai Politik perlu adanya bantuan dana

yang diberikan secara proporsional kepada Partai Politik yang memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; c. bahwa agar pelaksanaan pemberian bantuan keuangan

kepada Partai Politik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku maka perlu diatur mengenai tata cara pemberian bantuan keuangan kepada Partai Politik;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c diatas, perlu menetapkan Peraturan Bupati Tentang Tata Cara Pemberian Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 Tentang

Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam

Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara

Tahun 1956 Nomor 25);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Pemeriksaan

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia

Nomor 4437), sebagaimana

1

(2)

beberapa kali telah diubah terakhir dengan

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4801), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 8, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5189);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

ms Indonesia Nomor 5234);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 Tentang

Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4972), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 Tentang

Bantuan Keuangan Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5351);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Penganggaran Dalam APBD, Pengajuan,Penyaluran,Dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

T Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Penganggaran Dalam APBD, Pengajuan,Penyaluran,Dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

10.Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Teknis

lainnya, sebagaimana telah diubah dua kali terakhir

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota

Nomor 7 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Lima puluh Kota Nomor 7

Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Teknis

lainnya (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota

Tahun 2014 Nomor 3 );

(3)

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBERIAN

BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peratuan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Lima Puluh Kota.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota. 3. Bupati adalah Bupati Lima Puluh Kota.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD adalah

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota.

5. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik selanjutnya disebut Badan

Kesbangpol adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten

Lima Puluh Kota.

6. Partai Politik adalah Organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita - cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, Masyarakat, Bangsa dan Negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

7. Dewan Pimpinan Pusat Partai Politik yang selanjutnya disingkat dengan DPP Partai Politik adalah Pengurus Partai Politik di tingkat Nasional yang ditetapkan berdasarkan hasil keputusan Munas / Konggres / Mukhtamar atau sebutan yang sejenis yang telah terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Azazi Manusia.

8. Dewan Pimpinan Cabang yang selanjutnya disingkat DPC Partai Politik atau sebutan lain adalah Pengurus Partai Politik di tingkat Kabupaten yang ditetapkan berdasarkan hasil keputusan Musyawarah Daerah atau sebutan lain yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Politik.

9. Bantuan Keuangan adalah bantuan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota yang diberikan secara proporsional kepada Partai Politik yang

mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

Lima Puluh Kota yang penghitungannya didasarkan atas jumlah

perolehan suara, dengan prioritas penggunaan untuk pendidikan

politik.

10. Anggaran Pendapatan dan Belanjan Daerah yang selanjutnya disebut

APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Lima Puluh Kota, yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

(4)

BAB II

PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN Pasal 2

(1) Dalam menunjang pendidikan Partai Politik, dan operasional Sekretariat

Partai Politik, Pemerintah Daerah, memberikan Bantuan Keuangan kepada

Partai Politik.

(2) Bantuan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Partai Politik yang mendapat kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota dengan penghitungannya berdasarkan jumlah

perolehan suara.

(3) Bantuan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan setiap tahunnya.

Pasal 3

(1) Besamya Bantuan Keuangan yang diberikan kepada Partai Politik perhitungannya berdasarkan jumlah perolehan suara hasil pemilihan

umum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota. (2) Jumlah perolehan suara hasil pemilihan umum Dewan Perwakilan Rakyat #n Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada hasil perhitungan suara yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah.

Pasal 4

Penghitungan Bantuan Keuangan kepada Partai Politik dari APBD sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 sebagai berikut:

a. Besamya nilai bantuan per suara untuk Partai Politik yang mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah jumlah Bantuan Keuangan Anggara Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten tahun

anggaran

sebelumnya dibagi

dengan jumlah

perolehan

suara hasil

Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten periode

sebelumnya berdasarkan perhitungan suara yang ditetapkan oleh Komisi

Pemilihan Umum Daerah;

b. Besamya jumlah Bantuan Keuangan yang dialokasikan dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah setiap tahun untuk Partai Politik adalah

f*

jumlah perolehan suara hasil Pemilihan Umum 2014 dikalikan dengan nilai

bantuan per suara sebagaimana dimaksud pada huruf a.

c. Jumlah Bantuan Keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten setiap tahun adalah jumlah perolehan suara Partai Politik hasil

pemilihan

umum

Tahun

2014

dikalikan

nilai

bantuan

persuara

sebagaimana dimaksud huruf a.

BAB III

TATA CARA PENGAJUAN BANTUAN KEUANGAN

Pasal 5

(1) Pengurus Partai Politik mengajukan surat permohonan bantuan keuangan

partai politik kepada Bupati.

(2) Surat Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani

oleh Ketua dan Sekretaris atau sebutan lainnya kepada Bupati untuk

menyalurkan dana bantuan keuangan ke rekening kas umum Partai Politik

dengan menggunakan Kop Surat dan Cap Stempel Partai Politik dengan

melampirkan kelengkapan administrasi berupa :

(5)

a. Surat

Keputusan

Dewan

Pimpinan

Pusat Partai

Politik yang

menetapkan Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang Partai

Politik atau sebutan lainnya tingkat Kabupaten yang dilegalisir oleh

Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai

Politik atau sebutan lainnya;

b. Foto copy Surat Nomor Pokok Wajib Pokok;

c. Surat Keterangan Autentikasi hasil penetapan perolehan kursi dan

suara Partai Politik Hasil Pemilu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten yang dilegalisir Ketua atau Sekretaris Komisi Pemilihan

Umum Daerah;

d. Nomor rekening kas umum Partai Politik yang dibuktikan dengan

Pernyataan Pembukaan Rekening dari Bank yang bersangkutan;

e. Rencana penggunaan dana bantuan keuangan Partai Politik dengan mencantumkan besaran paling sedikit 60% dari jumlah bantuan yang diterima untuk pendidikan politik;

f. Laporan Realisasi penerimaan dan penggunaan bantuan keuangan Tahun Anggaran sebelumnya yang telah diperiksa Badan Pemeriksa

Keuangan; dan

g. Surat Pernyataan Partai Politik yang menyatakan bersedia dituntut sesuai Peraturan Perundang-Undangan apabila memberikan keterangan

yang tidak benar yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Politik atau sebutan lainnya di atas materai cukup dengan menggunakan Kop Surat Partai Politik;

(3) Kelengkapan administrsasi sebagaimana dimaksud ayat (2) dibuat dalam rangkap 2 (dua).

(4) Surat Permohonan Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tembusannya disampaikan kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

Pasal 6

Dalam hal Partai Politik tidak mengajukan permohonan bantuan keuangan

pada tahun anggaran berjalan, bantuan keuangan yang bersumber dari APBD

tidak dapat diberikan.

BAB IV

VERIFIKASI KELENGKAPAN ADMINISTRASI PARTAI POLITIK

Pasal 7

(1) Kelengkapan Administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2) di

Verifikasi

oleh

Tim

Verifikasi

Kelengkapan

Administrasi

Pengajuan

Permohonan Bantuan Keuangan kepada Partai Politik.

(2) Tim Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketuai oleh Kepala

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dengan anggota terdiri dari unsur

Komisi Pemilihan Umum Daerah dan Instansi Daerah terkait.

(3) Pembentukan Tim Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(6)

JjfllB\

Pasal 8

(1) Hasil Verifikasi kelengkapan administrasi permohonan bantuan keuangan

Partai Politik ditetapkan dalam suatu Berita Acara yang ditandatangani oleh

Ketua, Sekretaris dan Anggota Tim.

(2) Format Berita Acara hasil Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tercantum dalam Lampiran I yang merupakan satu kesatuan yang utuh

dengan Peraturan Bupati ini.

(4) Berita Acara sebagaimana dimaksud ayat (1) disampaikan oleh Tim

Verifikasi kepada Bupati dengan melampirkan kelengkapan persyaratan

administrasi permohonan Partai Politik sebagai satu kesatuan yang tidak

terpisahkan.

BAB V

PENYALURAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

Pasal 9

(1) Penyaluran Bantuan Keuangan ke rekening Kas Umum Partai Politik di

Daerah dilaksanakan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah atas persetujuan Bupati.

(2) Ketua Partai Politik di Daerah menyampaikan tanda bukti penerimaan Bantuan Keuangan yang disalurkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Bupati melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dan dilengkapi dengan Berita Acara Serah Terima Bantuan Keuangan Partai Politik sebagaimana tercantum pada Lampiran II yang merupakan satu kesatuan yang utuh dengan Peraturan Bupati ini.

BAB VI

PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK

Pasal 10

(1) Bantuan keuangan partai politik digunakan sebagai dana penunjang

^

kegiatan pendidikan politik dan operasional sekretariat partai politik

(2) Penggunaan untuk pendidikan politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

paling sedikit 60% dari besaran bantuan yang diterima.

(3) Kegiatan pendidikan politik sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilaksanakan

sesuai

dengan

peraturan

perundang-undangan

yang

mengatur pendidikan politik.

Pasal 11

(1) Kegiatan Pendidikan Politik sebagaimana dimaksud oleh pasal 10

bertujuan untuk :

a. meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;

b. meningkatkan partisipasi Partai Politik dan inisiatif masyarakat dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;dan/ atau

c. meningkatkan kemandirian, kedewasaan, dan membangun karakter

bangsa dalam memelihara persatuan dapn kesatuan bangsa.

(2) Pendidikan politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkaitan dengan

kegiatan:

(7)

l^S

a. Pendalaman mengenai 4 (empat) pilar berbangsa dan bernegara yaitu

Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan

Republik Indonesia;

b. Pemahaman mengenai hak-hak dan kewajiban dan budaya politik; dan

c. Pengkaderan anggota partai politik secara berjenjang dan berkelanjutan.

(3) Kegiatan Pendidikan Politik

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan dengan memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender

untuk membangun etika dan budaya politik sesuai dengan Pancasila.

Pasal 12

Bentuk kegiatan pendidikan politik sebagaimana dimaksud dalam pasal 10

antara lain berupa:

a. seminar; b. lokakarya; c. dialog interaktif; d. sarasehan; dan e. workshop. Pasal 13

Kegiatan operasional sekteratiat Partai Politik sebagaimana dimaksud dalam

pasal 10 berkaitan dengan : a. Administrasi Umum;

b. Langganan Daya dan Jasa;

c. Pemeliharaan Data dan Arsip;dan

d. Pemeliharaan Peralatan Kan tor.

BAB VII

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 14

(1) Partai

Politik

wajib membuat

pembukuan

dan

memelihara

bukti

Penerimaan dan Pengeluaran atas dana bantuan keuangan.

(2) Partai Politik yang menerima Bantuan Keuangan wajib membuat Laporan

Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Penggunaan Keuangan.

(3) Laporan Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri

dari:

a. Rekapitulasi realisasi penerimaan dan belanja Bantuan Keuangan Partai

Politik dan rincian realisasi belanja dana Bantuan Keuangan Partai

Politik perkegiatan;dan

b. Barang Inventaris / Modal (fisik), barang persediaan pakai habis dan

pengadaan / penggunaan jasa.

(4) Format Laporan Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

tercantum dalam Lampiran III yang merupakan satu kesatuan yang utuh

dengan Peraturan Bupati ini.

(8)

Pasal 15

(1) Partai

Politik

wajib

menyampaikan

Laporan

Pertanggungjawaban

penenmaan dan pengeluaran keuangan yang bersumber dari Dana Bantuan APBD secara berkala 1 (satu) tahun sekali kepada Badan Pemeriksa Keuangan untuk diaudit paling lambat l(satu) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

(2) Laporan Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh Ketua atau sebutan lain Partai Politik kepada Bupati paling lambat 1 (satu) bulan setelah diperiksa oleh Badan Pemeriksa

Keuangan.

(3) Laporan Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbuka

untuk diketahui masyarakat.

(4) Partai Politik yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) diberikan sanksi administrasi berupa penghentian bantuan keuangan dari APBD dalam Tahun Anggaran berkenaan sampai dengan laporan diterima oleh Bupati.

BAB VIII PEMBIAYAAN

Pasal 16

Pembiyaan dalam pelaksanaan/penyelenggaraan bantuan keuangan Partai PoiiLik uibebaiikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lima Puiuh Kota.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 17

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Lima Puluh

Kota Nomor 100 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pemberian Bantuan Keuangan

Kepada Partai Politik dicabut dan dinyatakan tidak beriaku lagi.

Pasal 18

Peraturan Bupati ini mulai beriaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan

Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lima Puluh

Kota.

Ditetapkan di Pada tanggal

Sarilamak

2014

^BUPATI LIMA PULUh KOTA |j

DA TANGOAL :.J* „3V£!

£&(L«m*

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN UIMA PULUH KOTA

^ \ <A'

VEIVDRI TOMAS, SELJVlM

MP r^0502V 98503 1 017

&ERITA DAERAH KABfcjRATEN LIMA PULUH KOTA

TAHUN:

£fll/j

.^HOMQR:

ctf),„,„,„„

TELAH DUE]

V—

S-£

(9)

LAMPIRAN I: PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA

NOMOR

:

^

TAHUN 2014

TANGGAL TENTANG

\z

2fxjfJ[

2014

TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN

KEPADA PARTAI POLITIK

FORMAT BERITA ACARA VERIFIKASI

KELENGKAPAN ADMINISTRASI BANTUAN KEUANGAN

KEPADA PARTAI

Nomor :

Pada hari ini tanggal tahun

Tim Verifikasi Kelengkapan Administrasi Bantuan Keuangan kepada Partai Politik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Lima Puluh Kota Nomor :

Tahun Tanggal telah melaksanakan

Verifikasi Kelengkapan Administrasi Bantuan Keuangan kepada Partai Politik Tahun

yang diajukn oleh DPC

Berdasarkan hasil Verifikasi Kelengkapan Administrasi Bantuan Keuangan kepada Partai Politik, Tim menyatakan bahwa partai politik telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan bantuan keuangan dari Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota yang didasarkan pada hasil perolehan suara pada Partai Politik yang mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota pada Pemilihan

Umum Tahun sebanyak suara sah x Rp = Rp.

Demikian Berita Acara Hasil Verifikasi Kelengkapan Administrasi Bantuan

Keuangan kepada Partai Politik ini dibuat untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

TIM VERIFIKASI

KELENGKAPAN ADMINISTRASI BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) dst Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Ditetapkan di Pada tanggal Sarilamak 2014

NIDAN^KAN DI :

Cawu***-"^NGG AL :../?....2H£!

82.'&

t

tl LIMA PULUH KOTA

V

PA Dm

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN L MA PULUH KOTA

BERITA DAERAH KAB' TAHUN:. ... Wft.

AS, SEr MM 98603 1 017

EM LIMA PULUH KOTA 7

9

ALISMARAJO

(10)

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA

NOMOR : fy TAHUN 2014

TANGGAL

:

U

^j/u(

2014

TENTANG : TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN

KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

BERITA ACARA

SERAH TERIMA BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK

Nomor :

Pada hari ini tanggal bulan tahun

yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Bupati Lima Puluh atau Pejabat yang ditunjuk yaitu Kepala badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lima Puluh Kota selanjutnya disebut PIHAK

PERTAMA.

2. Ketua Umum DPC Partai Politik atau sebutan lainnya disebut PIHAK

KEDUA.

Dengan ini menyatakan bahwa PIHAK PERTAMA telah menyerahkan Bantuan Keuangan Partai Politik Tahun kepada Ketua DPC atau sebutan lainnya

sejumlah Rp dan PIHAK KEDUA telah menerima Bantuan

Keuangan tersebut dari Kas Daerah Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota melalui rekening Bank Partai Politik

Berita Acara Serah Terima ini dinyatakan syah setelah Copy SPM Giro Bank dari Kas Daerah pemerintah kabupaten Lima Puluh Kota diterima DPC Partai Politik atau sebutan lainny yang bersangkutan.

PIHAK KEDUA DPC / Sebutan lainnya Ketua, Bendahara, ) Sarilamak, 2014 PIHAK PERTAMA

An. Bupati Lima Puluh Kota

Ka. Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik Ditetapkan di Pada tanggal Sarilamak 2014 xnANOKAN DI : PAPA TAN00AL :. £AP-|Lm*1A-(£-d-c\+\ SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

YEN

&£RITA SABRAH KABi

TAW UN:.. -^V]M

IAS, SE2 MM '" 98503 1~01/

EN LIMA PULUH KOTA

MQRi....f?Z3

b

BUPi LTI lima puluh k o t a

t

(11)

LAMPIRAN in: PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA

NOMOR : M TAHUN 2014

TANGGAL

TENTANG

\i pioi 2014

TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN

KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

KOP SURAT PARTAI POLITIK

FORMAT LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK

TAHUN ANGGARAN

Laporan Pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran Bantuan Keuangan Partai Politik

sebesar Rp ,yang telah diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan pada tanggal

, Bulan , Tahun sebagai berikut :

NO. JENIS PENGELUARAN JUMLAH (Rp.) REALISASI (Rp.) KET 1 2 3 4 5 A. PENDIDIKAN POLITIK a. Seminar; fa. Lokakarya; c. Dialog Interaktif; d. Sarasehan; dan e. Workshop B. OPERASIONAL SEKRETARIAT 1. Admistrasi Umum a. Keperluan ATK

b. Rapat Internal Sekretariat c. Ongkos Perjalanan Dinas

Dalam Rangka mendukung Kegiatan Operasional Sekretariat

2. Langganan Daya dan Jasa a. Telepon dan Listrik b. Air Minum

c. Jasa Pos dan Giro d. Surat Menyurat

3. Pemeliharaan Data dan Arsip 4. Pemeliharaan Peralatan Kan tor

C SALDO

Mengetahui : KETUA UMUM / KETUA

Ditetapkan di Pada tanggal

r '^mOKAN DI:

C*+*i*«»*-PADA TANGGAL L.JiL.i^J5!A

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN LIMA PUILUH KOTA

YEND^UTOMAS. SE, MM

NIP 196^02\198503, 1017

BERITA DAERAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

TAMUN:

7PAk\

&OMOR.:

&f).

BENDAHARA UMUM / BENDAHARA

t

2014 ii .-;lah d i t e l i t i \ BAG 2<n^ r

Referensi

Dokumen terkait

Ketentuan pasal 5 ayat (1) huruf a dalam Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pelimpahan Wewenang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

Jurusan Bahasa dan Sastra Fakultas Ilmu Budaya akan melaksanakan proses belajar mengajar dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia di bidang bahasa, sastra, dan budaya

Sebagai alternatif, atau jika tidak terlarut air, serap dengan bahan kering yang lengai dan isikan dalam bekas pelupusan bahan buangan yang wajar.. Buang melalui kontraktor

Metode penelitian yang digunakan dalam meneliti artefak, kegiatan dan gagasan altar sembahyang Dewi Kwan Im pada rumah masyarakat Tionghoa Buddha di Medan adalah metode deskriptif

Dalam penelitian ini yang men- jadi objek penelitian adalah PT Putra Abadi Santoso, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Adapun

Maksud dari penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021-2026 adalah untuk menyediakan dokumen perencanaan periode

Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia ini mengatur mengenai kegiatan audit intern yang dapat dilakukan oleh Auditor dan Pimpinan APIP sesuai dengan mandat serta kedudukan,

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup atau dikenal dengan PROPER telah dilakukan oleh Kantor Kementerian Negara